Digitalisasi Industri Pariwisata [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH



DIGITALISASI INDUSTRI PARIWISATA



Dosen Pengampu : Muhammad Helmy Reza, MM



Disusun Oleh Kelompok 4: 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Ahmad Yaumul Mazid Rosya Hipziati Anita Oktaviana Ravica Austina Putri Luluq Mujiati Azhia Insani



(180501106) (180501100) (180501088) (180501095) (180501117) (180501101)



JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM 2020



Kata Pengantar



Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, nikmat serta karunia-Nya yang tak ternilai dan tak dapat dihitung sehingga penulis bisa menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Makalah yang berjudul “Digitalisasi Industri Pariwisata” ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Pariwisata. Makalah ini berisikan tentang apa itu digitalisasi industri pariwisata, produknya dan manfaatnya, sehingga pembaca memahami pentingnya digitalisasi industry pariwisata pada saat ini. Dalam makalah ini juga pembaca bisa mengetahui lebih dalam bagaimana unsur-unsur dalam pariwisata, unsur itulah yang sangat penting untuk dikembangkan atau didigitalisasikan. Adapun, penyusunan makalah ini kiranya masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, penulis menghaturkan permohonan maaf apabila terdapat kesalahan dalam makalah ini. penulis pun berharap pembaca makalah ini dapat memberikan kritik dan sarannya kepada penulis agar di kemudian hari penulis bisa membuat makalah yang lebih baik lagi. Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih kepada segala pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu atas bantuannya dalam penyusunan makalah ini.



Lombok Barat, 02 April 2020



ii



DAFTAR ISI



PENDAHULUAN



1



Latar Belakang



1



Rumusan Masalah



1



Tujuan Pembahasan 2 PEMBAHASAN



3



Pengertian Digitalisasi Industri Pariwisata Unsur-Unsur Pariwisata



3



4



Konsep Industri Digital Dan Industri Pariwisata Produk-Produk Digital Pariwisata



11



Manfaat Digitalisasi Industri Pariwisata PENUTUP



16



17



Kesimpulan



17



Saran 17 DAFTAR PUSTAKA



18



iii



8



BAB I PENDAULUAN A. Latar Belakang. Pada zaman saat ini, semua segi kehidupan masyarakat tidak bisa dilepas dari alat digital. Perkembangan digital yang pesat membuat digitalisasi di industry pariwisata menjadi keharusan. Apalagi yang Namanya industry, apalagi industry pariwisata persaingan sangat ketat antar negara di Dunia. Apalagi dengan negara tetangga. Contohnya Malaysia, Indonesia dengan Malaysia merasakan persaingan emosional. Seperti yang disampaikan Kementrian Pariwisata, Go Digital Be The Best. Semakin digital, semakin personal, semakin cepat dan tranparan. Jika tidak ingin kalah dalam persaingan saat ini maka digitalisasi menjadi keharusan. Dengan digital semua proses dan kegiatan dalam hal promosi, pelayanan dan lainnya bisa dilakukan dengan cepat, tepat efisien dan efektif. Dengan menjalankan pemasaran yang tepat dengan menggunakan dan memanfaatkan segala media yang ada, dan dengan teori pemasaran yang tepat maka dapat menarik minat wisatawan untuk datang berwisata. Dalam World Economic Forum 2017, kampanye Wonderful Indonesia berada di posisi 47. Hal ini memberikan dampak yang sangat baik dalam strategi pemasaran. Untuk lebih lengkapnya akan dijelaskan pada BAB selanjutnya. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian Digitalisasi Industri Pariwisata? 2. Apa unsur-unsur Pariwisata? 3. Bagaimana konsep industry digital dan industry pariwisata? 4. Apa saja produk-produk digital pariwisata? 5. Apa manfaat digitalisasi industry pariwisata?



1



C. Tujuan Pembahasan Untuk mengetahui pengertian digitalisasi industry pariwisata., untuk mengetahui unsur-unsur pariwisata, untuk mengetahui konsep industry digital dan industry pariwisata, untuk mengetahui produk-produk digital pariwisata, untuk mengetahui manfaat digitalisasi industry pariwisata.



2



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian Digitalisasi Industri Pariwisata. Digitalisasi adalah sebuah proses peralihan media yang sebelumnya manual menjadi digital, dengan tujuan untuk penurunan biaya, jangkauan lebih luas, lebih efisien dan efektif atau peningkatan proses operasional.1 Industry adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Hasil industry tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.2 Dalam UU RI Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Perindustrian Pasal 1 menyebutkan bahwa industry adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku dan atau memanfaatkan sumber daya industry sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau manfaat yang lebih, termasuk jasa industry.3 Sedangkan pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan oleh seseorang dalam jangka waktu tertentu dari sebuah tempat ke tempat lain dengan melakukan perencanaan sebelumnya, tujuannya untuk rekreasi atau untuk sebuah kepentingan agar keinginannya bisa terpenuhi.4 Jadi Digitalisasi Industri Pariwisata adalah sebuah proses untuk menjadikan industry pariwisata menjadi lebih modern (digital) sehinggal proses operasional industry pariwisata menjadi lebih baik, efisien dan efektif. Digitalisasi adalah sebagai bentuk pengembangan pariwisata, tujuannya adalah: 1. Meningkatkan pendapatan devisa pada khususnya dan pendapatan negara dan masyarakat pada umumnya, perluasan kesempatan serta lapangan kerja, dan



1



Tim Editor, 2019, “Digitalisasi Beda Lho Dengan Transformasi Digital”, https://ofiskita.com/articles/detail/digitalisasi-beda-lho-dengan-transformasi-digital (Diakses tanggal 1 April 2020) 2 Hestanto, “Pengertian Industri”, https://hestanto.web.id/pengertian-industri/amp/ (Diakses tanggal 1 April 2020) 3 ibid 4 Pengajarku, 2020, “Apa aitu Pariwisata”, https://pengajar.co.id/pengertian-pariwisata/ (Diakses tanggal 1 April 2020)



3



mendorong kegiatan-kegiatan industry penunjang dan industry-industri sampingan lainnya. 2. Memperkenalkan dan mendayagunakan keindahan alam dan kebudayaan Indonesia. 3. Meningkatkan persaudaraan/persahabatan nasional dan internasional. B. Unsur-Unsur Industri Pariwisata Unsur-unsur dalam industry pariwisata tidak boleh terlepas dari digitalisasi industry pariwisata. Karena unsur-unsur pariwisata menyangkut pelayanan kepada wisatawan. Jika unsur-unsur pariwisata baik maka pelayanannya juga baik, sehingga wisatawan ketika pulang ingin balik lagi. Dan kepuasan wisatawan juga mempengaruhi tingkat kedatangan wisatawan ke Indonesia. Dengan adanya media social, secara tidak langsung wisatawan yang memposting fotonya di media social menjadi digital marketing yang sangat baik. Akan tetapi jika apa yang didapatkan ketika berwisata di Indonesia kurang memuaskan maka akan menjadi rekomendasi yang tidak baik terhadap pariwisata Indonesia. Untuk itu pengembangan unsur-unsur pariwisata sangat perlu dan menjadi keharusan jika ingin terus meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan. Adapun unsur-unsur yang ada dalam industry pariwisata saat ini adalah: 1. Biro Perjalanan Merupakan badan usaha dimana melayani semua proses perjalanan pariwisata sedang berangkat sampai kembali pulang, yang sehingga wasatawan mendapatkan kenyamanan selama perjalanan pariwisata. 2. Akomodasi Merupakan tempat untuk tinggal sementara atau lebih sering disebut dengan tempat menginap. Banyak sekali pilihan menginap saat melakukan perjalanan wisata saat ini, misalnya tempat tersebut seperti hotel, perkemahan, motel dan lain-lain. Saat ini semakin berkembang tempat untuk menginap terutama dalam segi fasilitas dan berbagai macam kebutuhan, seperti makan dan minum, fasilitas oleh raga, fasilitas ruang pertemuan, fasilitas jamuan-jamuan dan lain-lain. Karena semakin berkembangnya jaman dan teknologi maka kebutuhan para wasatawan-pun semakin



4



banyak dan berkembang, sehingga harus disediakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang akomodasi ini. 3. Transportasi Merupakan industri pada pariwisata yang menyediakan jasa angkutan, jasa transportasi ini mulai dari angkutan darat, laut dan juga udara. Pengelolaan jasa angkutan ini banyak sekali mulai yang dikelola oleh pihak swasta sampai pemerintah. Jasa ini sangat berpengaruh bagi bidang pariwisata, karena dapat mempermudah untuk mencapai tempat tujuan wisata, saat ini banyak sekali jasa-jasa yang ditawarkan terutama dengan harga yang terjangkau. 4. Jasa Boga Dan Restoran Merupakan fasilitas dalam bidang makanan dan minuman ketika berwisata, saat ini industri jasa boga dan restoran dalam pariwisata sangat menguntungkan karena dalam setiap wisatawan pastinya selalu membutuhkan makanan dan minuman sehingga mereka pasti membelinya serta ingin mencoba berbagai jenis makanan maupun minuman daerah setempat. Dan makanan dan minuman ini biasanya sering dijadikan sebagai cindera mata atau oleh-oleh untuk di bawa pulang ke rumah. 5. Money Changer / Tempat Penukaran Uang Tempat untuk menukarkan mata uang asing saat ini semakin berkembang, penukaran mata uang asing tidak hanya dilakukan di bank saha tapi banyak sekali perusahaan yang tersebar di tempat tertentu, terutama di kota-kota besar yang menyediakan penukaran mata uang asing. 6. Atraksi Wisata Merupakan pertunjukan yang diadakan di tempat-tempat wisata, pertunjukan tersebut misalnya seperti tarian, musik dan lain-lain. Pertunjukan dapat dilakukan secara tradisional maupun secara modern, melalui industri atraksi wisata maka dapat meningkatkan keunggulan daerah wisata setempat sehingga dikenal oleh banyak orang.



5



7. Oleh-Oleh Atau Cindera Mata Industri cindera mata sangat menjanjikan di daerah tempat wisata, karena setiap orang yang berwisata umumnya selalu membeli cindera mata untuk dibawa pulang ke rumah, cindera mata ini umumnya berupa benda kerajinan tangan khas daerah setempat.5 Adapun menurut James J. Spillane (1987), ada lima unsur industri pariwisata yang sangat penting, yaitu: 1. Attractions (daya tarik) Attractions dapat digolongkan menjadi site atractions dan event attractions. Site attractions merupakan daya tarik fisik yang permanen dengan lokasi yang tetap yaitu tempat-tempat wisata yang ada di daerah tujuan wisata seperti kebun binatang, keraton, dan museum. Sedangkan event attractions adalah atraksi yang berlangusng sementara dan lokasinya dapat diubah atau dipindah dengan mudah seperti festivalfestival, pameran, atau pertunjukan-pertunjuka kesenian daerah. 2. Facilities (fasilitas-fasilitas yang diperlukan) Fasilitas cenderung berorientasi pada daya tarik di suatu lokasi karena fasilitas harus terletak dekat dengan pasarnya. Selama tinggal di tempat tujuan wisata, wisatawan memerlukan tidur, makan dan minum. Oleh karena itu sangat dibutuhkan fasilitas penginapan. Jenis fasilitas penginapan ditentukan oleh persaingan, setidaknya fasilitas yang ditawarkan harus sama dengan fasilitas yang tersedia di tempat persaingan di pasar yang sama. Jenis fasilitas penginapan juga ditentukan oleh jenis angkutan yang digunakan oleh wisatawan, misalnya perkembangan lapangan pesawat terbang sering menciptakan kebutuhan hotel-hotel yang bermutu. Selain itu ada kebutuhan akan Support Industries yaitu toko souvenir, laundry, pemandu, daerah festival, dan fasilitas rekreasi (untuk kegiatan). 3. Infrastrucuture (infrastruktur)



5



Setiawan, Samhis, 2019 “Pariwisata”, https://www.gurupendidikan.co.id/pariwisata/ , (Diakses pada tanggal 1 April 2020)



6



Daya tarik dan fasilitas tidak dapat dicapai dengan mudah kalau belum ada infrastruktur dasar. Infrastruktur termasuk semua konstruksi dibawah dan diatas tanah dari suatu wilayah atau daerah, bagian penting dari infrastruktur pariwisata termasuk: a. Sistem pengairan b. Jaringan komunikasi c. Fasilitas kesehatan d. Sumber listrik dan energi e. Sistem pembuangan kotoran/air f. Jalan-jalan/jalan raya Jika semakin lama suatu tempat tujuan menarik semakin banyak wisatawan, maka dengan sendirinya akan mendorong perkembangan infrastruktur. Dalam kasus lain hal yang sebaliknyalah yang berlaku, perkembangan infrastruktur perlu untuk mendorong perkembangan pariwisata, infrastruktur dari suatu daerah sebenarnya dinikmati baik oleh wisatawab maupun rakyat yang juga tinggal disana, maka ada keuntungan bagi penduduk yang bukan wisatawan. Pemenuhan atau penciptaan infrastruktur adalah suatu cara untuk menciptakan suasana yang cocok bagi perkembangan pariwisata. 4. Transportations (transportasi) Dalam pariwisata, kemajuan dunia transportasi atau pengangkutan sangat dibutuhkan karena sangat menentukan jarak dan waktu dalam suatu perjalanan pariwisata, transportasi baik transportasi darat, udara, maupun laut merupakan suatu unsur utama langsung yang merupakan tahap dinamis gejala-gejala pariwisata, yang menyebabkan pergerakan seluruh roda industri pariwisata mulai dari tempat sang wisatawan tinggal menuju tempat dimana obyek wisata berada sampai kembali lagi ke tempat asal. 5. Hospitality (keramahtamahan)



7



Wisatawan yang berada dalam lingkungan yang tidak mereka kenal memerlukan kepastian jaminan keaman khususnya untuk wisatawan asing yang memerlukan gambaran tentang tempat tujuan wisata yang akan mereka datangi. Situasi



yang



kurang



aman



mengenai



makanan,



air,



atau



perlindungan



memungkinkan orang menghindari berkunjung ke suatu lokasi. Maka kebutuhan dasar akan keamanan dan perlindungan harus disediakan dan juga keuletan serta keramahtamahan tenaga kerja wisata perlu dipertimbangkan supaya wisatawan merasa aman dan nyaman selama perjalanan wisata.6



C.



Perbedaan



Konsep



Revolusi



Industry



Dengan



Industry



Pariwisata 1. Konsep Industri Digital Merujuk beberapa literatur Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Revolusi industri terdiri dari dua (2) kata yaitu revolusi dan industri. Revolusi berarti perubahan yang bersifat sangat cepat, sedangkan pengertian industri adalah usaha pelaksanaan proses produksi. Apabila ditarik benang merah maka pengertian revolusi industri adalah suatu perubahan yang berlangsung cepat dalam pelaksanaan proses produksi dimana yang semula pekerjaan proses produksi itu dikerjakan oleh manusia digantikan oleh mesin, sedangkan barang yang diproduksi mempunyai nilai tambah (value added) yang komersial. Pada konteks revolusi industri dapat diterjemahkan proses yang terjadi sebenarnya adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar kebutuhan pokok (needs) dengan keinginan (wants) masyarakat. Perjalanan perubahan dalam revolusi yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa direncanakan terlebih dahulu dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan. Dasar perubahan ini sebenarnya adalah



pemenuhan



hasrat



keinginan



6



pemenuhan



kebutuhan



Unknown, 2014, “Pengertian Dan Unsur Industri Pariwisata”, https://abstraksiekonomi.blogspot.com/2014/04/pengertian-dan-unsur-industri-pariwisata.html?m=1 , (Diakses pada tanggal 01 April 2020)



8



manusia secara cepat dan berkualitas. Revolusi Industri telah mengubah cara kerja manusia dari penggunaan manual menjadi otomatisasi atau digitalisasi. Inovasi menjadi kunci eksistensi dari perubahan itu sendiri. Inovasi adalah faktor paling penting yang menentukan daya saing suatu negara atau perusahaan. Hasil capaian inovasi kedepan ditentukan sejauh mana dapat merumuskan technology



body transfer



of



knowledge



and



terkait



business



manajemen



incubation,



inovasi,



science



and



Technopark. Istilah "Revolusi Industri" diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan Louis-Auguste Blanqui di pertengahan abad ke-19. Revolusi industri ini pun sedang berjalan dari masa ke masa. Dekade terakhir ini sudah dapat disebut memasuki fase ke empat 4.0. Perubahan fase ke fase memberi perbedaan artikulatif pada sisi kegunaaannya. Fase pertama (1.0) bertempuh pada penemuan mesin yang menitikberatkan (stressing) pada mekanisasi produksi. Fase kedua (2.0) sudah beranjak pada etape produksi massal yang terintegrasi dengan quality control dan standarisasi. Fase ketiga (3.0)



memasuki



tahapan



keseragaman



secara



massal



yang



bertumpu pada integrasi komputerisasi. Fase keempat (4.0) telah menghadirkan digitalisasi dan otomatisasi perpaduan internet dengan manufaktur (BKSTI 2017).7 Revolusi Industri 4.0 menerapkan konsep automatisasi yang dilakukan oleh mesin tanpa memerlukan tenaga manusia dalam pengaplikasiannya. Dimana hal tersebut merupakan hal vital yang dibutuhkan oleh para pelaku industri demi efisiensi waktu, tenaga kerja, dan biaya. Penerapan Revolusi Industri 4.0 di pabrik-pabrik saat ini juga dikenal dengan istilah Smart Factory. Tidak hanya itu, saat



ini



pengambilan



dilakukan on



time saat



ataupun



pertukaran



dibutuhkan,



melalui



data



juga



jaringan



dapat



internet.



Sehingga proses produksi dan pembukuan yang berjalan di pabrik dapat termotorisasi oleh pihak yang berkepentingan kapan saja dan 7



Hendra Swardana, “Revolusi Industri 4. 0 Berbasis Revolusi Mental”, Vol. 1 No. 2, Jati Unik 2017. Hal. 102-110.



9



dimana saja selama terhubung dengan internet. Indonesia pun saat ini mulai menggarap konsep Revolusi Industri 4.0 secara serius. Strategi Indonesia salah satunya, melalui Kementerian Perindustrian mecoba membuat sebuah roadmap bertajuk Making Indonesia 4.0. Sosialisasipun



sudah



disampaikan



oleh



Menteri



Perindustrian



Airlangga Hartarto di beberapa kesempatan.8 2. Konsep Industri Pariwisata. Pariwisata adalah kegiatan dinamis yang melibatkan banyak manusia serta menghidupkan berbagai bidang usaha. Adapun konsep industri pariwisata adalah sebagai berikut: a. Sumber daya alam, maksud sumberdaya alam bisa dikatakan konsep dalam industri pariwisata disini adalah fasilitas alam atau sumberdaya alam yang diciptakan maha kuasa untuk dijaga dan dilestarikan yang dapat menarik para wisatawan untuk datang ke tempat wisata tersebut. b. Sumber daya Manusia, sumberdaya manusia disini merupakan kualitas manusia dalam



memanfaatkan sumberdaya alam tadi agar dikenal oleh banyak orang



serta mengembangkan wisatanya dan pengelolaannya yang baik. c. Sumber daya ciptaan manusia , sumberdaya ciptaan manusia merupakan wujud dari kualitas manusia dan kepandaian manusia dalam membuat atau menciptakan tempat wisata buatan yang mempunyai daya tarik sendiri dari hasil karya manusia yang dapat menarik para wisatawan. Konsep dan definisi tentang pariwisata, wisatawan serta klasifikasinya perlu ditetapkan dikarenakan sifatnya yang dinamis.Dalam kepariwisataan, menurut Leiper dalam Cooper et.al (1998:5) terdapat tiga elemen utama yang menjadikan kegiatan tersebut bisa terjadi. Kegiatan wisata terdiri atas beberapa komponen utama. a. Wisatawan Wisatawan merupakan aktor dalam kegiatan wisata.Berwisata menjadi sebuah pengalaman manusia untuk menikmati, mengantisipasi dan mengingatkan masa-masa di dalam kehidupan. b. Elemen Geografi 8



Listhari Baenanda, “Mengenal Lebih Jauh Revolusi Industri 4.0”, Diakses dari (https://binus.ac.id/knowledge/2019/05/mengenal-lebih-jauh-revolusi-industri-4-0/, (Diakses pada tanggal 1 April 2020)



10



Pergerakan wisatawan berlangsung pada tiga area geografi, seperti berikut ini. 1. Daerah Asal Wisatawan (DAW), Daerah tempat asal wisatawan berada, tempat ketika ia melakukan aktivitias keseharian, seperti bekerja, belajar, tidur dan kebutuhan dasar lain. Rutinitas itu sebagai pendorong untuk memotivasi seseorang berwisata. Dari DAW, seseorang dapat mencari informasi tentang obyek dan days tarik wisata yang diminati, membuat pemesanan dan berangkat menuju daerah tujuan. 2. Daerah Transit (DT), Tidak seluruh wisatawan harus berhenti di daerah itu. Namun, seluruh wisatawan pasti akan melalui daerah tersebut sehingga peranan DT pun penting. Seringkali terjadi, perjalanan wisata berakhir di daerah transit, bukan di daerah tujuan. Hal inilah yang membuat negaranegara seperti Singapura dan Hong Kong berupaya menjadikan daerahnya multifungsi, yakni sebagai Daerah Transit dan Daerah Tujuan Wisata. 3. Daerah Tujuan Wisata (DTW), Daerah ini sering dikatakan sebagai ujung tombak pariwisata. Di DTW ini dampak pariwisata sangat dirasakan sehingga dibutuhkan perencanaan dan strategi manajemen yang tepat. Untuk menarik wisatawan, DTW merupakan pemacu keseluruhan sistem pariwisata dan menciptakan permintaan untuk perjalanan dari DAW. DTW juga merupakan alasan utama perkembangan pariwisata yang menawarkan hal-hal yang berbeda dengan rutinitas wisatawan.9



D. Produk-Produk Indstri Digital Pariwisata Pesatnya perkembangan teknologi informasi dalam dua dekade terakhir telah mengubah berbagai pengaturan kehidupan manusia. Kemunculan revolusi industri 5.0 di Jepang berdampak di semua bidang, termasuk di sektor pariwisata. Era ini ditandai dengan kemudahan akses informasi melalui media digital. Dalam hal ini, Indonesia juga tidak ingin dikalahkan, tetapi di Indonesia era Revolusi Industri baru di Era 4.0. Inilah alasan munculnya fenomena pergeseran 9



Riza Amelia, “Industri dan Produk Pariwisata”, Diakses dari (https://www.academia.edu/6478148/makalah_industri_dan_produk_pariwisata?auto=download), (Diakses pada tanggal 1 April 2020)



11



budaya dari sistem manual ke dunia maya dan visual, serta di sektor pariwisata, terutama wisatawan Indonesia yang merupakan generasi milenial. Oleh karena itu program pemerintah setelah kemerdekaan Indonesia hingga sekarang, terus berusaha untuk meningkatkan pengembangan industri dengan berbagai kebijakan, terutama industry pariwisata yang menjadi andalan saat ini. Penelitian ini membahas apakah



program



yang



digunakan



dalam



rangka



meningkatkan



pengembangan pariwisata Indonesia dalam menghadapi tujuan wisata dengan konsep "kontemporer" melalui pendekatan digital dan apa peran pariwisata dalam menghadapi revolusi industri di era ekonomi digital. Kehadiran era revolusi industri keempat (Industri 4.0) sudah tidak dapat dielakkan lagi. Hal ini mengakibatkan perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat dalam dua decade terakhir dan berhasil merubah berbagai tatanan kehidupan manusia. Salah satu motor perubahan dari teknologi informasi adalah bidang bisnis yang terus berevolusi dan beradaptasi mengikuti laju perubahan. Aktivitas bisnis dalam proses produksi, distribusi, dan konsumsi secara nature terus mencari cara untuk menekan biaya dan mencari keuntungan sebesar-besarnya, sehingga efektif, efisien dan kemudahan akan terus diupayakan. Begitu pula dengan industri pariwisata yang saat ini telah menduduki posisi nomor dua sebagai penyumbang devisa terbesar di Indonesia. Pencapaian hal tersebut bukanlah sesuatu yang tidak disengaja,



beberapa



strategi



dilakukan



oleh



pemerintah



untuk



mencapai posisi tersebut salah satunya adalah strategi pemasaran /marketing dalam bidang pariwisata. Pariwisata seperti halnya industri lainnya, di mana hubungan antara produsen dan konsumen sering berlandaskan hubungan komersial. Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata merancang strategi pemasaran yang terbagi menjadi strategi pemasaran/marketing, strategi media, strategi promosi, dan waktu promosi. 12



Oleh sebab itu program pemerintah setelah Indonesia merdeka sampai sekarang ini, terus berusaha meningkatkan pembangunan industry dengan berbagai kebijakan khususnya industri pariwisata yang menjadi andalan saat ini. Adapun dalam rangka perkembangan pariwisata Indonesia untuk menghadapi destinasi wisata berkonsep kekinian melalui pendekatan digital dapat dilakukan dengan tiga program, hal ini sejalan dengan penjelasan Menteri Pariwisata yang telah mensukseskan tiga program pengembangan



pariwisata



digital



untuk



kaum



millennial



yakni



Wonderful Startup Academy , Nomadic Tourism dan Destinasi Digital. 1. Wonderful Startup Academy . Wonderful Startup Academy adalah program pengembangan startup



business



Indonesia,



hasil



yang



bergerak



kolaborasi



pada



antara



sektor



pariwisata



Kementerian



di



Pariwisata,



Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dan ICSB Indonesia. Salah satu tujuan program ini adalah menciptakan ekosistem



agar



Indonesia



menjadi



destinasi



wisata



utama



mancanegara. 2. Nomadic Tourism Nomadic tourism adalah gaya berwisata baru di mana wisatawan dapat menetap dalam kurun waktu tertentu di suatu destinasi wisata dengan amenitas yang portable dan dapat berpindah-pindah. Selain itu, gaya berwisata ini pun sangat cocok bagi suatu destinasi wisata yang sangat potensial namun daya dukung amenitas masih rendah. Maka, nomadic tourism ini akan menjadi solusi sementara yang sifatnya permanen bagi wisata tertentu di Indonesia. Dengan kata lain yang dimaksud nomadic tourism adalah wisata temporer baik akses maupun amenitasnya yang akan diterapkan untuk menjangkau destinasi alam potensial di kepulauan yang sulit dijangkau, seperti Maluku misalnya. 3. Destinasi Digital “Destinasi Digiital” itu. Dikatakan Destinasi Digital, karena destinasi itu terbentuk dan menjadi benarbenar destinasi wisata, 13



setelah dipromosikan melalui media social. Format content-nya sangat digital, menggunakan gambar atau foto, video dan text, dan diposting dengan Media Sosial. Media yang sangat digital. Media tempat anak-anak millenials melakukan search and share. Tiga program pengembangan pariwisata digital untuk kaum millenial ini yakni Wonderful Startup Academy , Nomadic Tourism dan Destinasi Digital sangat sesuai dengan jargon penting upaya Go Digital oleh Kementerian Pariwisata Indonesia (Pariwisata, 2018) yaitu: a. The More digital, the more personal adalah semangkin digital kita mempromosikan pariwisata secara personal kita dapat mengetahui



demografi,



psikogafi



dan



perilaku



konsumen



secara efektif dan terukur. b. The More digital, the more professional adalah semakin digital kita semakin professional mempromosikan pariwista seperti mengintegrasikan paid, owned dan social media menggunakan bigdata. c. The More digital, the more global adalah semakin digital kita maka kita mengjakau konsumen berbagai negara.10



E-tourism (IT enabled tourism / electronic tourism) adalah memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan daya guna dalam bidang pariwisata, memberikan berbagai jasa layanan pariwisata kepada customers dalam bentuk telematika dan menjadikan penyelenggaraan pemasaran pariwisata lebih mudah diakses. E-tourism adalah sebuah cara promosi yang modern dan informasi terkini mengenai pariwisata yang dicari oleh wisatawan, seperti obyek wisata, hotel, agen perjalanan, dan eventevent yang dapat diakses 24 jam kapanpun, dimanapun dan siapapun. E-tourism adala sebuah sistem interaktif online yang mempermudah 10



https://ejournal.ihdn.ac.id



14



wisatawan untuk mendapatkan informasi dan melakukan pemesana beberapa dari elemen pariwisata yang tersedi seperti hotel dan agen perjalanan. E-tourism memiliki prinsip yang diselaraskan dengan pemanfaatannya yaitu dalam peningkata pembangunan pariwisata. etourism yang bisa di aplikasikan di digital marketing ada 5, yaitu: 1. Website Website atau web adalah halaman informasi yang disediakan melalui internet sehingga bisa diakses diseluruh dunia selama terkoneksi internet, website ada yang dinamis statis. Website yang dinamis adalah web yang bisa di input,update, dan delete kontennya oleh admin web setiap saat sedangkan websiste statis yang tidak bisa langsung di input, update dan delete oleh admin web harus pembuat websitenya atau yang ngerti webnya. Website dibuat dengan CMS (content management system) atau framework atau pemrograman sendiri baik secara professional. Website yang sudah dibuat nanti di SEO (search engine optimization) untuk meningkatkan rangking websitenya dan mudah ditemukan di search engine seperti di google, yahoo, bing atau yang search engine yang lainnya. Website e-tourism adalah website seperti yang berisi informasi konten, gambar atau video seperti tempat wisata, hotel, tours dan lain-lain. Ataupun ada website focus pada salah satu bidang usaha seperti hotel, travel, rencart atau yang lainnya. 2. Social Media Social media adalah media online yang para penggunanya bisa berbagi, berpartisipasi dan menciptakan isi konten text, gambar, vidoe maupun buat streaming online. Tiga Media sosial yang populer yang digunakan pada industry 4.0 a. Facebook b. Instagram c. Twitter d. Youtube



15



Media sosial ini sebelum sebagai ajang mencari pertemanan, chating, sharing video. Perkembang sosial media sebagai media digital di dunia bisnis sebagai media promosi, follower dengan meng



upload



gambar-gambar



atau



konten



yang



akan



di



promosikan secara webbase maupun mobile. Dengan adanya media sosial untuk mempromosikan pariwisata lebih cepat dan realtime dan bisa di lihat oleh pengguna sosial media. 3. Online Advertising Online advertising adalah iklan yang dibuat secara online atau website untuk menarik pelanggan. Dengan adanya media iklan online jadi kita lebih cepat memasarkan pariwisata dengan menaruh iklan di website-webiste dan media-media social lainnya yang menyediakan tempat pasang iklan online 4. Forum discussion. Forum discussion adalah kumpulan forum secara online yang memuat data, gambar, animasi, suara, video atau gambungan dari semuanya yang terhubung dalam sebuah jaringan. Hyperlink dimuat bersifat searah. Web forum memiliki topik atau trade untuk dibahas yang dibuat dengan langkah update info dalam web tersebut oleh pembuat web forum tersebut. Topik tersebut ditanggapi atau direspon oleh anggota forum yang ada diwebsite 5. Mobile Applications Mobile applications adalah aplikasi mobile yang didesain khusus untuk perangka smartphone dan tablet. Platform aplikasi mobile ada 4 yaitu android, ios, windows 8 dan windows phone. Aplikasi yang dikembangkan yang berbasis mobile adalah seperti pemesan tiket pesawat atau hotel yang mana bisa dilakukan lewat telepon pintar.



Dengan perkembangan mobile yang sekarang



semua informasi kita dapatkan dari mobile dan transaksi bisa dilakukan secara mobile. Aplikasi mobile mendukung Industri 4.0 yang mana sudah terintergrasi



satu



sama



lainnya



16



sepeti



pemesan



hotel



bisa



dilakukan secara mobile tanpa perantara staf hotel dari proses cekin sampai proses cek out. Dengan adanya system yang terintegrasi dan terupdate secara real time baik itu berupa content, gambar, animasi maupun video atau suara akan mempermudah untuk mempromosikan pariwisata secara digital. Satu sisi akan memanjakan pelanggan atau wisatawan untuk mencari tempat-tempat yang diinginkan tanpa perlu lagi ke travel agent. Dan sisi bisnis akan mengurangi biaya



operasional, lebih



informasi



yang



cepat dan lebih



disampai



bisa



professional serta



langsung



seluruh



dunia



mengetahuinya.11



E. Manfaat Digitalisasi Pariwisata 1. Mempermudah digital marketing. Digital marketing menjadi salah satu teknik pemasaran yang paling diminati dan paling tepat yang dipakai saat ini, apalagi jika sasarannya



adalah



mancanegara.



Contohnya



adalah



melalui



Website, Blog, Media Sosial. Seperti kita ketahui digital marketing memiliki kelebihan yang tidak dimiliki marketing konvensional, diantaranya adalah dalam hal measurement atau tolak ukur keberhasilan dari sebuah strategi. Digital marketing lebih cepat efektif dan efisien. 2. Memperbaiki dan mempermudah layanan kepada wisatawan. Pada era saat ini semua yang kita lakukan bisa dengan jari. Banyak orang malas keluar rumah untuk membeli sesutau atau melakukan kegiatan. Untuk itu hal ini perlu dimanfaatkan oleh pemerintah dan perusahaan lainnya dengan cara memberikan pemesanan tiket atau travel secara online.



11



Ina Heliany, “Wonderful Digital Tourism Indonesia Menghadapi Era Ekonomi Digital 5.0”, Jurnal Hospitaliti dan Pariwisata Vol.01,No.1, Sepetember 2019.



17



Menurut



kementrian



Pariwisata



mengatakan



bahwa



pemesanan travel yang dijual secara online saat ini mencapai 50%.12 Untuk itu perlu dikembangkan lagi kemampuan industry pariwisata di Indonesia, salah satunya adalah dengan cara digitalisasi industry pariwisata. Salah satu cara untuk meningkatkan pelayanan adalah dengan cara meningkatkan kualitas yang ada pada unsur-unsur pariwisata seperti yang telah disebutkan diatas. Seperti dalam hal kebersihan, keamanan, ketersediaan jaringan internet yang cepat, infrastruktur yang memadai. Dengan meningkatnya kemampuan industry pariwisata di Indonesia maka dapat menarik lebih banyak lagi wisatawan. 3. Mempermudah control dan pengawasan Dengan alat dan aplikasi yang lebih modern maka lebih memudahkan pihak yang berwenang dalam pemantauan dan pengawasan. Dan bertujuan untuk pencegahan terhadap kejahatan dan kecelakaan, pengaduan masyarakat dan mencegah temuan hasil pemeriksaan. Bukan hanya itu dengan digitaslisasi industry pariwisata juga memudahkan tata kelola destinasi wisata di daerah.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Digitalisasi industri pariwisata adalah sebuah proses untuk menjadikan industry pariwisata menjadi lebih modern (digital) sehinggal proses operasional industry pariwisata menjadi lebih baik, efisien dan efektif.



12



Seira Sahla, 2019, “Memanfaatkan Digital Marketing Pariwisata Pada Era Industri 4.0”, https://www.kompasiana.com/amp/seirasahla7122/5cebe4cbaa3ccd5b1c0817d2/pemanfaatan-digitalmarketing-pariwisata-pada-era-industri-4-0 , (Diakses pada tanggal 1 April 2020)



18



Unsur-unsur industri pariwisata adalah biro perjalanan, akomodasi, transportasi, jasa boga dan restoran, money changer / tempat penukaran uang, atraksi wisata, oleholeh atau cindera mata. Industri digital adalah industry yang membuat sebuah hardware dan software lebih baik. Adapaun industry pariwisata adalah bagimana mendapatkan dan meningkatkan penghasilan dari sector pariwisata dengan meningkatkan unsur dan elemen pariwisata. Konsep digitalisasi industry pariwasata dapat dilakukan dengan tiga program, hal ini sejalan dengan penjelasan menteri pariwisata yang telah mensukseskan tiga program pengembangan pariwisata digital untuk kaum millennial yakni wonderful startup academy , nomadic tourism dan destinasi digital. Manfaat digitalisasi industry pariwisata adalah mempermudah digital marketing, memperbaiki dan mempermudah layanan kepada wisatawan, mempermudah control dan pengawasan B. Saran Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan, maka dari itu saran dari rekan-rekan dari sekalian yang sifatnya membangun sangat kami harapkan agar makalah ini menjadi lebih baik.



DAFTAR PUSTAKA



Tim Editor, 2019, “Digitalisasi Beda Lho Dengan Transformasi Digital”, https://ofiskita.com/articles/detail/digitalisasi-beda-lho-dengan-transformasi-digital (Diakses tanggal 1 April 2020) 19



Hestanto, “Pengertian Industri”, https://hestanto.web.id/pengertian-industri/amp/ (Diakses tanggal 1 April 2020) Pengajarku, 2020, “Apa aitu Pariwisata”, https://pengajar.co.id/pengertian-pariwisata/ (Diakses tanggal 1 April 2020) Setiawan, Samhis, 2019 “Pariwisata”, https://www.gurupendidikan.co.id/pariwisata/ , (Diakses pada tanggal 1 April 2020) Unknown, 2014, “Pengertian Dan Unsur Industri Pariwisata”, https://abstraksiekonomi.blogspot.com/2014/04/pengertian-dan-unsur-industripariwisata.html?m=1 , (Diakses pada tanggal 01 April 2020) Hendra Swardana, “Revolusi Industri 4. 0 Berbasis Revolusi Mental”, Vol. 1 No. 2, Jati Unik 2017. Hal. 102-110. Listhari Baenanda, “Mengenal Lebih Jauh Revolusi Industri 4.0”, Diakses dari (https://binus.ac.id/knowledge/2019/05/mengenal-lebih-jauh-revolusi-industri-4-0/, (Diakses pada tanggal 1 April 2020. Riza Amelia, “Industri dan Produk Pariwisata”, Diakses dari (https://www.academia.edu/6478148/makalah_industri_dan_produk_pariwisata? auto=download), (Diakses pada tanggal 1 April 2020) https://ejournal.ihdn.ac.id Ina Heliany, “Wonderful Digital Tourism Indonesia Menghadapi Era Ekonomi Digital 5.0”, Jurnal Hospitaliti dan Pariwisata Vol.01,No.1, Sepetember 2019. Seira Sahla, 2019, “Memanfaatkan Digital Marketing Pariwisata Pada Era Industri 4.0”, https://www.kompasiana.com/amp/seirasahla7122/5cebe4cbaa3ccd5b1c0817d2/pemanfaatan -digital-marketing-pariwisata-pada-era-industri-4-0 , (Diakses pada tanggal 1 April 2020)



20