8 3 7 MB
Aksi Nyata Topik : AAP (Ayo Atasi Perundungan melalui Program Roots Indonesia)
Oleh : Ramli YR Tangahu, S.Kom Guru SMK Negeri 1 Bokat
Apa Itu Program Roots Program Roots Indonesia adalah program pencegahan perundungan di satuan pendidikan yang dikembangkan oleh UNICEF Indonesia di tahun 2017-2020 bersama Pemerintah Indonesia, universitas, serta berbagai praktisi. Pendekatan dari Program Roots Indonesia memusatkan peran peserta didik di satuan pendidikan sebagai Agen Perubahan untuk menyebarkan pesan dan perilaku baik di antara teman sebaya. Selain itu, program ini mendorong Agen Perubahan untuk menciptakan pertemanan sehat sebagai strategi pencegahan perundungan di lingkungan sekitar. Program Roots telah dijalankan di beberapa negara dan juga sudah pernah diuji coba di beberapa satuan pendidikan di Indonesia. Hasil yang dikumpulkan dari program uji coba ini menunjukkan bahwa risiko perundungan dapat berkurang hingga 30% setelah program ini dilakukan.
Program Roots Indonesia adalah program pencegahan perundungan di satuan pendidikan yang mengedepankan partisipasi peserta didik sebagai Agen Perubahan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.
Pendekatan dari Program Roots Indonesia memusatkan peran peserta didik di satuan pendidikan sebagai Agen Perubahan untuk menyebarkan pesan dan perilaku baik di antara teman sebaya. Selain itu, program ini mendorong Agen Perubahan untuk menciptakan pertemanan sehat sebagai strategi pencegahan perundungan di lingkungan sekitar. Program Roots telah dijalankan di beberapa negara dan juga sudah pernah diuji coba di beberapa satuan pendidikan di Indonesia. Hasil yang dikumpulkan dari program uji coba ini menunjukkan bahwa risiko perundungan dapat berkurang hingga 30% setelah program ini dilakukan.
Materi Program Roots 1. Pengenalan Program
2. Meningkatkan Rasa Percaya dalam Kelompok
3. Mengenal Perundungan
4. Kepemimpinan dan Komunikasi efektif
5. Melihat Perspektif yang berbeda dan membangun Hubungan yang sehat
6. Memberikan Respon Terhadap Konflik
7. Membuat perubahan Perilaku Secara Positif
8. Mengembangkan rekomendasi Kebijakan Sekolah Pencegahan kekerasaan
9. Membuat Perubahan Perilaku Secara positif
10.Membuat Aksi Yang Melibatkan Seluruh Peserta Didik
11.Merancang Aktivitas ROOTS disatuan Pendidikan
12. Menyusun dan memperkuat Pesan
13. Persiapan Aktivitas Rootr disatuan pendidikan
14. Pelaksanaan Aktifitas Roots disatuan pendidikan
15. Evaluasi terhadap Program Roots
Tujuan Dari Program Roots 1. Program Penilaian Pelajar Internasional (PISA) tahun 2018 mencatat bahwa 41% pelajar berusia 15 tahun di Indonesia pernah mengalami perundungan setidaknya beberapa kali dalam satu bulan.
2. Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR) tahun 2021 oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) menyatakan bahwa 34% atau 3 dari 10 anak laki-Iaki dan 41,05% atau 4 dari 10 anak perempuan usia 13-17 tahun pernah mengalami satu jenis kekerasan atau lebih di sepanjang hidupnya.
3. Asesmen Nasional (AN) Kemendikburistek tahun 2022 mengungkapkan bahwa 36,31 % peserta didik (1 dari 3) berpotensi mengalami perundungan.
Pihak Yang terlibat dalam Program Roots 1. Fasilitator Nasional
2.Guru
Fasilitator Nasional adalah para praktisi yang ditunjuk oleh Kemendikbudristek dan UNICEF Indonesia yang berperan sebagai pembimbing guru di satuan pendidikan dalam memahami Program Roots Indonesia dan melaksanakannya di satuan pendidikan masing-masing.
Guru yang dilatih dan dibimbing oleh Fasilitator Nasional serta telah memiliki kompetensi yang sesuai disebut sebagai Fasilitator Guru. Terdapat 2 Fasilitator Guru setiap satuan pendidikan yang akan berperan dalam menyampaikan materi pembelajaran Roots kepada Agen Perubahan.
3 Agen Perubahan Agen Perubahan adalah peserta didik yang dipilih berdasarkan voting di antara peserta didik yang terbukti memiliki jejaring sosial yang baik dengan teman-temannya. Agen Perubahan ini akan menerima materi pembelajaran Roots yang dilatih dan dibimbing oleh fasilitator guru.
Skema pelaksanaan Program Roots Indonesia di satuan pendidikan adalah sebagai berikut: Pelatihan bagi para praktisi yang dipilih oleh Kemendikbudristek dan UNICEF Indonesia sebagai fasilitator nasional. Mereka dipersiapkan untuk melatih dan membimbing fasilitator guru dalam memahami dan melaksanakan Program Roots Indonesia. Bimbingan teknis bagi perwakilan guru dari satuan pendidikan yang dilatih dan dibimbing oleh fasilitator nasional sehingga memiliki kompetensi yang sesuai sebagai fasilitator guru untuk menerapkan Program Roots Indonesia di masing-masing satuan pendidikannya. Fasilitator guru tidak menunjuk Agen Perubahan, melainkan memfasilitasi pemilihan tiga puluh (30) peserta didik melalui sistem voting di antara peserta didik. Setiap peserta didik akan menuliskan 10 nama teman mereka yang sering berinteraksi selama 1 bulan terakhir. Sehingga peserta didik yang dipilih, terbukti memiliki jejaring sosial yang baik dengan ternantemannya. Setiap calon Agen Perubahan yang terpilih akan dimintai persetujuan dan kesediaannya untuk mengikuti ProgramRoots Indonesia termasuk dari Orang Tua/Walinya.
Aktivitas bersama agen perubahan dapat dimulai dengan sesi pembelajaran dan diskusi mingguan tentang modul Roots Indonesia antara fasilitator guru dan agen perubahan. Kegiatan ini dilakukan sebanyak 15 kali pertemuan untuk mempelajari 15 modul dan ditambah dengan pelaksanaan Roots Day pada akhir program.
Selanjutnya Agen Perubahan inilah yang akan menebarkan perilaku dan pesan positif bagi peserta didik lainnya di satuan pendidikan secara berkelanjutan.
Aktifitas Yang ada Dalam Program Roots
Aktivitas bersama Agen Perubahan akan dilakukan secara mingguan yang terdiri dari pengenalan materi dan diskusi kelompok. Setiap pertemuan dilaksanakan dalam durasi 60 men it.
Berbagai kegiatan dapat disesuaikan berdasarkan kemampuan dan kesediaan setiap satuan pendidikan bersama Agen Perubahan masing-masing. Selain menyelesaikan 15 materi pembelajaran melalui pertemuan yang berisi paparan materi, diskusi, dan permainan, Agen Perubahan akan mendapatkan sertifikat resmi dari Kemendikbudristek.