Jawaban 3.1.f.1. Eksplorasi Konsep - Forum Diskusi Modul 3.1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up

Jawaban 3.1.f.1. Eksplorasi Konsep - Forum Diskusi Modul 3.1 [PDF]

NAMA : SYAMSUL BASRI CGP ANGKATAN 11 KABUPATEN LAMONGAN KASUS 1 1. Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigm

9 2 219 KB

Report DMCA / Copyright

DOWNLOAD FILE

File loading please wait...
Citation preview

NAMA : SYAMSUL BASRI CGP ANGKATAN 11 KABUPATEN LAMONGAN KASUS 1 1. Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada situasi tersebut? Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut? Paradigma rasa keadilan dan rasa belas kasihan, Nilai yang bertentangan nilai keadilan dan belas kasihan. 2. Apakah ada unsur pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji legal). Ada pelanggaran hukum, yaitu pengancaman dengan membawa senjata tajam ke sekolah dan membuat rasa takut anak . maka dalam kasus ini adalah benar lawan salah (bujukan moral) 3. Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? (Uji regulasi). Tidak ada pelanggaran kode etik, tidak ada dilema etika. 4. Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini? (Uji intuisi). Uji intuisi pada kasus ini yang salah adalah orang tua andreas melakukan pengancaman dan kekeraan terhadap anak. 5. Apa yang Anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di media cetak/elektronik atau menjadi viral di media sosial? Apakah Anda merasa nyaman? Tidak nyaman karena masih menghargai Andreas dan orang tuanya, apabila sampai viral dan hal ini juga dapat memperburuk citra sekolah. 6. Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini? Menurut tokoh idola saya adalah dengan melakukan dialog dengan orang tua Andreas dengan mengedepankan sosial emosional dengan meredam dulu emosi orangtua Andreas, kemudian diajak berkomunikasi membahas tentang permasalahan tersebut terutama alasan kenapa harus membantu bekerja. 7. Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)? Mengajak orang tua Andreas untuk memahami hak-hak anak di sekolah di rumah dan di lingkungannya 8. Apa keputusan yang Anda ambil? Keputusan yang diambil adalah dengan melakukan diskusi coaching, bahwa dengan membawa senjata tajam dan mengancam anak merupakan bentuk pelanggaran hukum, tugas anak adalah belajar kalaupun membantu setelah pulang sekolah. 9. Prinsip mana yang Anda gunakan, dan mengapa? Prinsip yang saya lakukan adalah prinsip Berpikir Berbasis Peraturan (RuleBased Thinking), prinsip berdasarkkan tugas atau peraturan agar orang tua Andreas untuk mengikuti peraturan karena pada saat jam pelajaran. 10. KASUS 2 Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada situasi tersebut? Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut? Situasi kasus 2 tersebut di atas merupakan situasi bujukan moral karena terlihat bahwa Bu Azizah harus membuat keputusan antara benar atau salah.



Apakah ada unsur pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji legal). Ada unsur pelanggaran hukum dalam situasi tersebut, yaitu pada saat Ibu Dani menggunakan sebagian uang MKKS untuk pengobatan putrinya yang sedang sakit. Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? (Uji regulasi). Tidak ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut karena Ibu Dani berjanji bahwa uang tersebut akan segera digantikan sebelum rapat evaluasi tiba. Ibu Dani tidak memalsukan dokumen keuangan (tidak membuat kwitansi palsu). Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini? (Uji intuisi). ada yang salah dalam situasi ini, yaitu menggunakan uang MKKS untuk kepentingan pribadi. Apa yang Anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di media cetak/elektronik atau menjadi viral di media sosial? Apakah Anda merasa nyaman? Saya akan merasa tidak nyaman jika keputusan yang saya ambil dipublikasikan di media atau menjadi viral di media sosial, karena kehidupan pribadi jadi terangkat. Ada sisi rasa peduli dan kasih sayang yang membuat saya mengambil keputusan tersebut. Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini? Saya akan memberikan kesempatan kepada ibu Dani untuk mengganti uang tersebut sampai waktu yang Bu Dani janjikan. Dan berjanji untuk tidak memberitahu siapapun karena akan akan membuat rasa malu pada diri Bu Dani. Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)? Tidak terpikir adanya investigasi opsi trilemma, karena ini bisa menyangkut dilema jangka panjang yang mungkin akan menjadi sebuah kebiasaan. Apa keputusan yang Anda ambil? Keputusan yang saya ambil adalah memberikan kesempatan kepada Bu Dani untuk mengembalikan uang yang telah digunakannya tepat waktu sesuai janjinya yaitu sebelum rapat evaluasi dilaksanakan. Dan berjanji untuk tidak menyebarkan informasi tersebut kepada umum. Serta memberitahukan kepada Bu Dani bahwa tindakan yang dilakukannya salah dan telah melanggar peraturan, kemudian meminta Bu Dani untuk berjanji tidak akan melakukannya lagi. Prinsip mana yang Anda gunakan, dan mengapa?



Keputusan yang saya ambil menggunakan prinsip "Berpikir berbasis rasa peduli", karena keputusan ini melibatkan empati seseorang terhadap orang lain.



KASUS 3 Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada situasi tersebut? Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut?Paradigma yang terjadi pada situasi ini adalah kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty), nilai-nilai yang saling bertentangan adalah nilai kejujuran, nilai kepedulian dan nilai kasih sayang. Apakah ada unsur pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji legal). Tidak ada unsur pelanggaran hukum dalam situasi tersebut. Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? (Uji regulasi). Tidak ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut karena penambahan nilai raport diberi kepada semua murid secara adil serta sudah adanya kesepakatan antar semua guru dan kepala sekolah . Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini? (Uji intuisi). Ya ada yang salah dalam situasi ini karena penambahan nilai raport diberi kepada semua murid tanpa proses melakukan penilaian. Apa yang Anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di media cetak/elektronik atau menjadi viral di media sosial? Apakah Anda merasa nyaman? Seharusnya saya memperbaiki proses kegiatan pembelajaran dan juga melakukan penilaian kembali serta memberikan motivasi ekstrinstik kepada murid agar lebih giat lagi dalam belajar. Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini? Keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola saya dalam situasi ini adalah sama seperti yang dilakukan Ibu Rosdiana. Karena Ibu Rosdiana Kepala Sekolah yang baru bertugas di SMA Penggerak Bangsa di tahun ajaran ini dan baru mengetahui hasil akhir murid saat sebentar lagi pembagian raport dan demi membantu masa depan muridmurid, dan juga demi nama baik sekolah. Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)? Ya ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini dengan mengadakan rapat dengan semua guru untuk memberi himbauan melaksanakan pembelajaran menggunakan media pembelajaran interaktif agar murid dapat menyerap pembelajaran dengan mudah dan menyenangkan, jika ada nilai murid yang rendah dilakukan remedial agar mencapai KKM yang diharapkan, serta dapat membuat projek atau penugasan sebagai tambahan nilai murid. Apa keputusan yang Anda ambil? Keputusan yang saya ambil adalah memberi himbauan melaksanakan pembelajaran menggunakan media pembelajaran interaktif agar murid dapat menyerap pembelajaran dengan mudah dan menyenangkan jika ada nilai murid



yang rendah dilakukan remedial agar mencapai KKM yang diharapkan, serta dapat membuat projek atau penugasan sebagai tambahan nilai murid. Penilaian diambil dari seluruh aspek kompetensi yaitu KI 1 (Spiritual), KI 2 (Sosial), KI 3 (Pengetahuan), dan KI 4 (Keterampilan). Prinsip mana yang Anda gunakan, dan mengapa?Prinsip yang saya gunakan adalah Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking) karena kepedulian terhadap sesama kita akan menjadi lebih peka dan bersimpati. Saya sebagai guru harus menuntun murid-murid ke masa depan yang mereka inginkan dan cita-citakan.



KASUS 4 Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada situasi tersebut? Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut? Jawaban: Situasi ini merupakan contoh dari dilema etika, di mana terdapat 2 paradigma atau nilainilai yang saling bertentangan. Paradigma utama dalam kasus ini adalah: - Kepentingan Individu dan Kepedulian Sosial: Paradigma ini mencakup nilai-nilai seperti empati, kepedulian terhadap karyawan, dan pertimbangan terhadap dampak pribadi. Ibu Marina merasa berat untuk memberhentikan sebagian guru karena ia tahu itu akan berdampak negatif pada kehidupan mereka, terutama dalam masa pandemi sulit ini. - Kelangsungan Sekolah dan Tanggung Jawab Institusi: Paradigma ini mencakup nilainilai seperti tanggung jawab terhadap keselamatan dan pendidikan anak-anak, serta kelangsungan institusi pendidikan. Ibu Marina juga menyadari bahwa tanggung jawabnya adalah memastikan sekolah dapat bertahan dalam situasi pandemi, dan itu mungkin memerlukan pengurangan sumber daya manusia. Dalam kasus ini, nilai-nilai yang saling bertentangan adalah kepedulian terhadap karyawan individual dan tanggung jawab terhadap kelangsungan sekolah. Ibu Marina harus memutuskan bagaimana menyeimbangkan kedua paradigma ini untuk membuat keputusan yang paling etis dan terbaik untuk semua pihak yang terlibat. Apakah ada unsur pelanggaran hukum dalam situasi tersebut ? (Uji Legal ) Jawaban:



Dalam situasi ini, tidak ada unsur pelanggaran hukum yang jelas terlihat berdasarkan informasi yang diberikan. Keputusan untuk mengurangi jumlah guru sebagai respons terhadap penurunan jumlah murid dalam situasi pandemi adalah langkah manajemen yang dapat diambil secara sah, terutama jika itu dilakukan sesuai dengan peraturan dan kontrak kerja yang berlaku. Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut ?(Uji Regulasi) Tidak ada pelanggaran peraturan atau kode etik profesi yang jelas terlihat dalam kasus ini berdasarkan informasi yang diberikan. Namun, hal ini dapat bervariasi tergantung pada peraturan dan kode etik yang berlaku di yurisdiksi atau organisasi tertentu di mana guru-guru tersebut bekerja. Kode etik profesi pendidik biasanya menekankan komitmen terhadap pendidikan yang berkualitas, tanggung jawab terhadap murid-murid, dan integritas dalam pelaksanaan tugas. Tindakan Ibu Marina untuk mengurangi jumlah guru sebagai respons terhadap penurunan murid harus diambil dengan penuh pertimbangan etika dan integritas, dengan memprioritaskan kepentingan murid-murid dan kelangsungan sekolah. Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini ? (Uji Intuisi) Jawaban: Berdasarkan perasaan dan intuisi saya, tidak ada yang "salah" dalam situasi ini dalam arti bahwa Ibu Marina harus menghadapi dilema etika yang sangat sulit dan tidak ada pilihan yang sempurna. Situasi ini merupakan hasil dari tantangan eksternal yang dihadapi oleh sekolah, yaitu penurunan jumlah murid karena pandemi COVID-19. Ibu Marina sedang mencoba menavigasi antara kepentingan individu (guru yang mungkin kehilangan pekerjaan) dan tanggung jawabnya terhadap kelangsungan sekolah dan pendidikan anak-anak. Keputusan yang harus diambilnya memerlukan keseimbangan antara kedua hal tersebut, dan itu bisa sangat sulit. Namun, penting untuk mencatat bahwa dalam situasi seperti ini, komunikasi yang baik dengan guru-guru dan karyawan sekolah adalah kunci. Ibu Marina harus berusaha menjelaskan alasan di balik keputusan tersebut, mendengarkan masukan mereka, dan mencari solusi yang mungkin dapat membantu guru-guru yang terkena dampaknya.



Intinya, keputusan ini tidak mudah, tetapi Ibu Marina harus berusaha untuk mengambil langkah-langkah yang paling etis dan adil dalam konteks yang sulit ini. Apa yang Anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di media cetak/elektronik atau menjadi viral di media sosial ? apakah anda merasa nyaman? Jawaban: Jika keputusan saya yang telah diumumkan di media cetak atau media elektronik menjadi viral di platform media sosial, tentunya saya akan merasa tidak senang. Hal ini disebabkan karena dampaknya terhadap reputasi saya sebagai kepala sekolah dan juga lembaga akan mengalami penurunan akibat kebijakan yang telah saya ambil. Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola anda dalam situasi ini? Jawaban: Dalam hal ini, panutan saya adalah ayah saya. Jika ayah saya berada dalam situasi ini, tentu akan melakukan hal yang sama dengan Ibu Marina dengan versinya sendiri. Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini? Mencari opsi di luar dari 2 pilihan yang sudah ada? Apakah ada cara untuk berkompromi dalam situasi ini? Jawaban: Salah satu solusi kreatif yang mungkin dijajaki adalah mencari kemitraan atau kolaborasi dengan lembaga pendidikan lain untuk berbagi sumber daya manusia, misalnya, berbagi guru dengan sekolah lain yang juga menghadapi penurunan murid. Ini dapat mengurangi pemutusan kerja dan memungkinkan guru untuk tetap bekerja. Selain itu, bisa dipertimbangkan opsi seperti mengubah model pembelajaran atau program-program tambahan yang dapat menarik lebih banyak murid, jika memungkinkan. Berkompromi dalam situasi ini juga mungkin, seperti mengurangi jumlah jam kerja atau gaji guru sementara dengan janji untuk memulihkannya saat kondisi ekonomi sekolah membaik. Apa keputusan yang anda ambil? Jawaban: Keputusan yang saya ambil akan sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai etika, keseimbangan antara kepentingan individu dan institusi, serta pendekatan kolaboratif dengan semua pihak yang terlibat. Prinsip mana yang anda gunakan, dan mengapa?



Jawaban: Prinsip yang akan saya utamakan adalah "Prioritaskan Kesejahteraan Murid dan Kelangsungan Sekolah." Dalam konteks pandemi dan penurunan jumlah murid, langkah-langkah yang diambil harus difokuskan pada memastikan bahwa murid-murid tetap mendapatkan pendidikan yang baik dan sekolah dapat bertahan dalam situasi sulit ini. Namun, saya juga akan berusaha untuk mencari solusi yang adil bagi guru-guru yang terdampak, seperti mencari pelatihan tambahan atau peluang pekerjaan lainnya jika memungkinkan. Ini tidak berarti bahwa nilai-nilai lain, seperti kepedulian terhadap karyawan atau pertimbangan etika, diabaikan, tetapi dalam konteks ini, prioritas utama haruslah kesejahteraan murid-murid dan kelangsungan sekolah.