8 2 105 KB
Woc Fraktur Definisi: Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang, yang biasanya disertai dengan luka sekitar jaringan lunak, kerusakan otot, rupture tendon, kerusakan pembuluh darah, dan luka organ-organ tubuh dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya, terjadinya fraktur jika tulang dikenai stress yang lebih besar dari yang besar dari yang dapat diabsorbsinya. Tanda&gejala: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Nyeri Ekstemitas tidak dapat bergerak maksimal Adanya fragmen satu dengan yang lain Perubahan warna lokal dan pembengkakan Hilangnya fungsi Terjadi deformitas Pemendekan ekstremitas Adanya krepitus
Etiologi: kekerasan langsung, kekerasan tidak langsung, kekerasan akibat tarikan otot
Adalah tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat diserap tulang Terjadi trauma pada tulang yang mengakibatkan rusaknya atau terputusnya kontuinuitas tulang
Pemeriksaan penunjang: 1. 2. 3.
Jenis fraktur: 1.
Penatalaksanaan: 1. 2.
Pembidaian & pemasangan gips Fraktur terbuka: profilaksis antibiotik, debridemen, fiksasi interna atau eksterna 3. Fraktur tertutup: terapi konservatif, traksi kulit, traksi tulang, menggunakan cast bracing 4. Terapi oprasi:pemasangan plate atau screw, fiksasi interna & eksterna 5. Rekognisi fraktur 6. Reduksi fraktur ( seting ulang) 7. Traksi: mengembalikan fungsi tulang 8. Imobilisasi fraktur 9. Pembedahan 10. Reposisi fraktur 11. Rehabilitasi
Patofisiologi: apabila tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat diserap tulang, maka terjadilah trauma pada tulang yang mengakibatkan rusaknya atau terputusnya kontinuitas tulang. Setelah terjadi fraktur, periosteum dan pembuluh darah serta saraf dalam korteks, marrow, dan jaringan lunak yang membungkus tulang rusak. Perdarahan terjadi karena kerusakan tersebut dan terbentuklah hematoma di rongga medula tulang. Jaringan tulang segera berdekatan ke bagian tulang yang patah. Jaringan yang mengalami nekrosis ini menstimulasi terjadinya respon inflamasi yang ditandai dengan vasodilatasi, eksudasi plasma dan leukosit, dan infiltrasi sel darah putih.
Pemeriksaan radiologi Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan lain: biopsi tulang & otot, elektromyograf, arthroscopy, MRI
Berdasarkan tempat: fraktur humerus, tibia, clavicula, ulna, radius dan cruris. 2. Fraktur komplit & tidak komplit. 3. Fraktur Patologis 4. Berdasarkan bentuk & jumlah garis patah: fraktur komunitif, segmental, multiple. 5. Berdasarkan posisi fragmen: fraktur undisplaced & displaced. 6. Berdasarkan sifat fraktur: fraktur tertutup & terbuka. 7. Berdasarkan bentuk garis: fraktur transversal, oblik, spiral, kompresi, avulsi. 8. Berdasarkan kedudukan tulang: tidak ada dislokasi & ada dislokasi. 9. Berdasarkan posisi: fraktur 1/3 proksimal, 1/3 medial, 1/3 distal. 10. Fraktur kelelahan.
Jatuh Hantaman Kecelakaan dll
Trauma tidak langsung Trauma langsung
Tekanan pada tulang Tidak mampu meredam Energi yang terlalu
Osteoporosis Osteomielitis Keganasan dll
Kondisi patologis
Besar FRAKTUR
Tdk mampu menahan BB
Tulang rapuh
Pergeseran fragmen tulang Merusak jaringan sekitar Fraktur terbuka Luka Kerusakan Integritas Jaringan Kerusakan pertahanan Primer Port de entry kuman Risiko Infeksi
Pelepasan nyeri Ditangkap reseptor Nyeri perifer
Prosedur pembedahan Pelepasan inflamasi Vasodilatasi
Deformitas Gg. Fungsi
Kurang terpapar informasi
Tindakan infasif
Pemasangan
Perdarahan
plat Diatermi Risiko Cedera
Peningkatan aliran darah Hambatan Mobilitas
Ancaman kematian
Tidak terkontrol
Impuls ke otak
Peningkatan permeabilitas
Krisis situasional
Kehilangan cairan
Persepsi nyeri
kapiler
Nyeri Akut
Kebocoran cairan ke intertisiel Perfusi Jar Perifer Tidak Efektif
Fisik
Ansietas
Risiko Syok
Termal
SDKI : Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedara fisiologis
SDKI : Gangguan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan neuropati perifer
SLKI : Tingkat Nyeri (L.08066) Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3X24 jam terjadi perkembanan kondisi sebaai berikut : Keluhan Nyeri Sikap Protektif Kesulitan tidur Pola nafas Prilaku SIKI : Manajeman Nyeri (I.08238)
SLKI : Intergritas kulit dan Jaringan (L.14125 ) Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3X24 jam terjadi perkembanan kondisi sebaai berikut : Nyeri Hematoma Pigmentasi abnormal Jaringan parut Kemrehan Nekrosit SIKI : Perawatan Luka (I.06202)
Identifikasi lokasi,karakteristik,durasi,frekuens i,kualitaslitas, intensitas nyeri Identifikasi skala nyeri Identifikasi factor yang memperberat dan meringankan nyeri Identifikasi pengaruh respon budaya terhadap nyeri Berkan Teknik non farmakologis Control lingkungan yang mempengaruhi nyeri Kolaborasi pemebrian analgesik jika perlu
Monitoring karakteristik luka Monitor tanda-tanda infeksi Bersihkan dengan Cairan NaCl atau pembersih nonstoksik sesuai kebutuhan Bersihkan jaringan nekrotik Bersihkan salep yang sesuai jenis luka Beriakan balutan sesuai jenis luka
SDKI: Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan struktur tulang
SDKI: Risiko infeksi berhubungan dengan ketidak adekuatan pertahanan tubuh primer SLKI: Tingkat infeksi (L.14137)
SLKI: Mobilitas Fisik (L.05042) Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3X24 jam terjadi perkembanan kondisi sebaai berikut : Pergerakan ekstremitas Kekuatan otot Nyeri Kecemasan Gerakan terbatas Kelemahan fisik SIKI: Dukungan Mobolisasi (I.05173)
Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya Monitor kondisi umum selama melakukan aktivitas Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu Fasilitasi melakukan pergerakan Jelaskan tujuan dan prosedur Anjurkan melakukan mobolisasi dini
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3X24 jam terjadi perkembanan kondisi sebaai berikut : Kemerahan Nyeri Bengkak Demam SIKI:Pencegahan infeksi (I.14539)
Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik Berikan perawatan kulit pada area edema Pertahankan teknik aseptik pada pasien berisiko tinggi Jelaskan tanda dan gejala infeksi Anjurkanmeningkatkan cairan
Daftar Pustaka: Fadhilah, Harif; PPNI, Tim Pokja SDKI DPP. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Edisi 1. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Fadhilah, Harif; PPNI, Tim Pokja SLKI DPP. 2019. Standart Luaran Keperawatan Indonesia Edisi 1 Cetakan II. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Fadhilah, Harif; PPNI, Tim Pokja SIKI DPP. 2018. Standart Intervensi Keperawatan Indonesia Edisi 1 Cetakan II. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).