Dosa Besar Dan Etos Kerja [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

HADITS I KELOMPOK III DOSA-DOSA BESAR



A. Menyekutukan Tuhan (L.M : 55)



Artinya: Hadits Anas ra. Berkata Anas: ditanya orang Rasulullah SAW dari dosa-dosa besar, berkata rasulullah: mempersekutukan Allah, durhaka kepada orang tua dan membunuh diri dan saksi palsu. = mempersekutukan Allah = durhaka kepada orang tua = dan membunuh dirinya/orang lain = dan kesaksian yang palsu



QS. An Nisa ayat 48



                 











 



48. Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.



Keterangan Ayat di atas adalah memperkuat hadits di atas tentang larangan mempersekutukan Allah (syirik kepada Allah). Dan Allah mengampuni dosa selain syirik bagi siapa yang Allah kehendaki. Q.S Lukman ayat 12



                     12. dan Sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, Yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. dan Barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), Maka Sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan Barangsiapa yang tidak bersyukur, Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji". QS. Al Maidah ayat 72



                



                    72. Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al masih putera Maryam", Padahal Al masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, Maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.



Q.S Lukman ayat 14



                  14. dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.



Q.S Al Isra’ ayat 22-24



            



                                      22. janganlah kamu adakan Tuhan yang lain di samping Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah). 23. dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia. 24. dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".



Sabda Rasulullah



Artinya:



Keredhaan Allah itu terletak pada keredhaan orang tua (ibu bapak) dan marah Allah juga pada marahnya orang tua



Allah akan memberikan keberkahan hidup kepada seseorang hamba apabila dia berbuat baik kepada dua orang tuanya. Kedua orang tua aakn selalu mendapat kebaikan dimana kebaikan tersebut akan dia terima kapan saja dia butuhkan.



Artinya Dari Abi Hurairah ra berkata, telah berkata Rasulullah SAW ada tiga doa yang mustajab tidak diragui lagi pada kesemuanya. Doa orang teraniaya dan doa musafir dan doa anak kepada orang tuanya. (HR. Tarmidzi).



Artinya:



Dan barang siapa yang membunuh seseorang yang beriman dengan disengaja, maka balasannya ialah neraka jahanam, dia kekal di dalamnya. Allah murka kepadanya dan melaksanakannya serta menyediakan azab yang besar baginya.



Artinya Janganlah kamu kebali sesudahku dalam keadaan kafir yang memukul seseorang diantaramu akan mereka yang lain (HR. Bukhari – Muslim) Penjelasan Dalam hadits di atas Rasulullah SAW melarang seorang umatnya kembali kafir sesudah beliau di belakangnya dan memukul seorang diantaramu akan yang lainnya.



Artinya: Tiap-tiap dosa mudah-mudahan Allah mengampuninya kecuali laki-laki yang mati dalam keadan kafir atau laki-laki yang membunuh orang mukmin dalam keadaan disengaja.



Q.S Al Hajj ayat 30



                           30. Demikianlah (perintah Allah). dan Barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah Maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya. dan telah Dihalalkan bagi kamu semua binatang ternak, terkecuali yang diterangkan kepadamu keharamannya, Maka jauhilah olehmu berhalaberhala yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan dusta.



Q.S Al Baqarah ayat 102



                                                               



                   102. dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan



Sulaiman



(dan



mereka



mengatakan



bahwa



Sulaiman



itu



mengerjakan sihir), Padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah



yang kafir



(mengerjakan sihir). mereka



mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil Yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan



(sesuatu)



kepada



seorangpun



sebelum



mengatakan:



"Sesungguhnya Kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua Malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, Sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa Barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, Tiadalah baginya Keuntungan di akhirat, dan Amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.



B. Tujuh macam dosa besar (L.M : 56)



Artinya Hadits Abi Hurairah ra. Dari Nabi SAW berkata : Jauhilah olehmua terhadap tujuh dosa besar. Para sahabat bertanya, ya Rasululalh apa sajakah dosadosa besar itu? Nabi menjawab 1. Menyekutukan Allah (yaitu syirik) 2. Melakukan sihir 3. Membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan cara yang hak (yaitu berdasarkan hukum Islam) 4. Makan harta riba (bunga uang) 5. Makan harta anak yatim 6. Keluar dari medan perang (karena takut pada musuh) 7. Menuduh zina, kepada wanita-wanita mukmin yang telah bersuami (HR. Bukhari dan Muslim)



Dan mengeluarkan Bukhari pad akitab burus’a : 22



Artinya Bab pada kata Allah ta’ala : bahwa sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim hal keadaan aniaya



Artinya: Hukuman tukang sihir dipukul dengan padang (HR Tarmidzi)



Artinya Ada tiga golongan yang tidak masuk sorga: pecandu minuman keras, orang yang suka memutuskan tali silaturahim dan orang membenarkan sihir (HR Ahmat Hakim) QS Ali Imran ayat 130



              130. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan Riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. Penjelasan Ayat di atas menjelaskan larangan memakan riba dan Allah memerintahkan bertqwa kepadanya agar menjadi orang yang beruntung



Artinya Dari Abi Hurairah ra berkata Rasulullah SAW riba itu 70 dosa satu macamnya seperti laki-laki menyetubuhi ibunya Dan pada satu riwayat kehinaannya seperti seorang yang menikahi ibunya (HR. Inu Majah dan Baihaki)



QS. An Nisa 10



               10. Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). QS. Al Anfal 16



                      16. Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (sisat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, Maka Sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa



kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahannam. dan Amat buruklah tempat kembalinya. QS An Nur 4



                     4. dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, Maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. dan mereka Itulah orangorang yang fasik.



QS An Nur 23 – 24







                      



23. Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita yang baik-baik, yang lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka kena la'nat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar, 24. pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.



ETOS KERJA



A. Pengertian Etos Kerja Etos kerja ialah suatu sikap seseorang untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan perhatian yang penuh. Maka pekerjaan itu akan terlaksana



dengan sempurna walaupun banyak kendala yang harus diatasi, baik karena motivasi kebutuhan atau karena tanggung jawab yang tinggi.



B. Sikap Kerja Keras Sikap kerja keras dan berusaha untuk mengubah nasib, rajin dan sungguh-sungguh dalam melakukan pekerjaan merupakan anjuran dan kewajiban bagi insan yang beragama Islam. Agama merupakan motivasi dan sumber gerak serta dinamika dalam mewujudkan etos kerja. Islam menyuruh manusia untuk bekerja dan mengubah nasibnya sendiri. Manusia wajib berusaha dan beriktiar untuk mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan masing-masing. Memang hanya manusia yang mau berusaha, bekerja keras, dan sungguh-sungguh yang akan meraih prestasi, baik kesuksesan hidup di dunia maupun di akhirat. Ada beberapa sikap mental yang mencerminkan sikap ini antara lain: 1. Proaktif, yaitu sikap yang ingin mengubah lingkungan, mengubah keadaan yang ada, atau membuat suasana lebih kondusif. 2. Memulai suatu pekerjaan dengan setelah sempurna dalam pikiran 3. Selesai mengerjakan suatu pekerjaan bralihlah kepada yang lain 4. Mewujudkan sinergi, saling bekerjasama mencapai tujuan 5. Sibuk memperbaiki diri sendiri, tidak memiliki waktu untuk mencela orang lain



C. Produktivitas Kerja



Manusia sebagai insan individual dan sosial selalu mempunyai keinginan untuk meningkatkan kemajuan serta taraf hidupnya. Kebutuhankebutuhan hidupnya selalu ingin terpenuhi dengan berbagai macam cara. Supaya keinginan tersebut tercapai dengan baik, Allah memerintahkan kepada makhluk-Nya agar berusaha dan berkarya supaya mendapatkan rezeki yang halal dan tayyibah (baik) sebagaimana diisyaratkan dalam firman-Nya yang berbunyi sebagai berikut.



                Artinya: “Apabila telah ditunaikan salat, maka bertebaranlah kemudi muka bumi, dan carilah karunia Allah (rezeki) dan ingatlah Allah sebanykbanyaknya supaya kamu beruntung.” (Q. S. Al Jumu’ah: 10)



















    Dalam ayat lain Allah menjelaskan: Artinya: “maka apbila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain” (Q. S. Al Insyirah: 7) Dalam ayat tersebut juga tersirat dengan jelas bahwa kita tidak boleh kosong dari kegiatan. Kita harus aktif karena pekerjaan yang kita lakukan harus bervariasi agar kejenuhan tidak hinggp pada diri kita. Itulah sebabnya Allah mengingatkan kita agar kita rajin dan sungguh-sungguh serta berusaha untuk maju sesuai dengan kemampuan kita sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut ini.



Artinya: “Abu Hurairah ra berkata, bersabda Rasulullah SAW: Biarkanlah aku, selama aku membiarkan dalam kebebasanmu, maka sesungguhnya yang menyebabkan kebinasaan umat yang sebelummu dahulu, karena kebanyakan pertanyaan mereka dan menyalahi pada para nabi-nabi mereka. Maka apabila aku mencegah kamu sesuatu tinggalkanlah perkara itu. Dan jika aku perintahkan suatu perintah, kerjakanlah sekuat tenagamu.” (H. R. Bukhari dan Muslim) Hadis tersebut memperjelas keharusan untuk rajin dan sungguhsungguh dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan sesuai dengan kemampuan sehingga pekerjaan itu memiliki nilai produktivitas yang tinggi.



D. Memacu Perubahan Sosial untuk Kemajuan Banyak orang mengatakan bahwa di dunia penuh kebaikan, tetapi tidak ada biji jagung yang berisi bisa diperoleh oleh manusia tanpa bersusah payah terlebih dahulu untuk menanamnya. Janganlah kita bermimpi hari ini akan memetik padi, jika hari kemaren kita tidak pernah menanamnya. Kemudian ada baiknya kita perhatikan kata-kata hikmah berikut ini. “Kebaikan hari ini ditentukan oleh kebaikan hari kemaren, dan kebaikan hari esok ditentukan oleh kebaikan hari ini” dengan demikian, kita sebagai insan sosial senantiasa memacu diri dan memanfaatkan waktu dengan pekerjaan dan perbuatan yang bermanfaat, guna mempersiapkan hari esok yang lebih baik dan cerah. Firman Allah SWT Q. S. Al-Asyr: 1-3



                 1. demi masa. 2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, 3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.



DAFTAR PUSTAKA



Departemen Agama, 2002. PT. Balai Pustaka



Muhammad Mas’hum Zein, MA, Ulumul Hadist dan Musthalah Hadits. 2007 Utang Anuwijaya, Uilumul Hadits. 1996



KATA PENGANTAR



Segala puji hanya milik Allah SWT. Dialah yang telah menganugerahkan Al Qur’an sebagai hudan lin naas (petunjuk bagi seluruh manusia) dan rahmatan lil alamin (rahmat bagi segenap alam). Shalawat dan salam semoga selalu kita sampaikan kepada suri tauladan dan junjungan umat Islam sedunia, Nabi Besar Muhammad Saw. Berkat perjuangan, keteguhan dan pengorbanan yang penuh ikhlas dalam menegakkan syiar Islam sehingga mampu mengubah wajah dunia kejahiliyahan menuju cahaya Islam yang mulia. Ucapan terima kasih kami (penyusun makalah ini) haturkan kepada pihak-pihak yang telah berjasa membantu kami dalam penyusunan makalah ini. Akhirnya kami sangat mengharapkan saran, kritikan dan masukan demi memperbaiki ketidaksempurnaan makalah ini karena tidak ada satu hal pun yang sempurna di dunia ini. Hanya Allah lah yang Maha sempurna Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Amin……



Pariaman,



Mei 2011



Penulis



i MAKALAH



Hadits I Tentang Dosa Besar dan Etos Kerja



Oleh: KELOMPOK III



     



NETI NOFARITA NILA SALNINA NOFRIANTI NOFRIZAL NURAINI ZULHENDRIS



Dosen Pembimbing : Drs. Ayun Roslim



SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH SYEKH BURHANUDDIN PARIAMAN 2011