Dosis Lethal Dosis Efektif [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DOSIS LETHAL – DOSIS EFEKTIF DAN PENENTUAN SIGMOID CURVE Wisa Atikah 1510057 Kelompok 5 Astrid Edgina 1510061 Fransiska Dina 1510065 Gavin Sava 1510067



PARAMETER KEAMANAN Parameter keamanan suatu obat dapat ditentukan dari: Margin of Safety Index Therapy Sigmoid curve



PARAMETER KEAMANAN (CONT.) Parameter keamamanan obat dapat diketahui dengan mengetahui ED 50 dan LD 50 dari obat tersebut.



ED 50 adalah dosis yang dapat menimbulkan efek yang dikehendaki pada 50% hewan coba LD 50 adalah dosis yang menyebabkan kematian pada 50% hewan coba. Tujuan percobaan ini adalah untuk menentukan keamanan alkohol 70% pada ikan seribu (Labitus reticulates) melalui penentuan persen dosis efektif (ED) dan dosis letalnya (LD). Dari data yang didapatkan, akhirnya dapat dibuat Sigmoid curve-nya.



PARAMETER KEAMANAN (CONT.) Margin of Safety (MOS) dapat diukur dari jarak antara LD 50 dengan ED 50, semakin pendek suatu MOS maka semakin bahaya suatu obat yang akan kita gunakan karena hanya perbedaan sedikit saja maka akan menimbulkan efek toksis. Index Therapy dan gambar Sigmoid curve dapat ditentukan setelah mengatahui ED 50 dan LD 50. Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi jumlah alkohol yang terkandung dalam larutan tersebut, semakin banyak jumlah ikan yang mati.



PENDAHULUAN Dosis Letal (Lethal Dose / LD) Dosis yang menyebabkan kematian pada 50% dari individu (hewan percobaan). Misalnya: LD 50 adalah dosis yang menyebabkan kematian sebanyak 50% dari hewan percobaan. LD 50 disebut juga dosis letal median. Dosis Efektif (Effective Dose / ED) Dosis yang menimbulkan efek yang dikehendaki. Misalnya: ED 50 adalah dosis yang menimbulkan efek yang dikehendaki pada 50% individu (hewan percobaan). ED 50 disebut juga dosis terapi median atau dosis efektif median.



PENDAHULUAN (CONT.) Kurva Sigmoid (Sigmoid curve) Kurva yang menggambarkan persentase kematian dan efek yang diinginkan dari suatu obat pada konsentrasi yang berbeda pada keadaan yang sama. Penentuan LD 50 dan ED 50 dari suatu obat berguna untuk menentukan margin of safety (jarak antara ED 50 – LD 50, menunjukkan batas keamanan obat) dan index therapy dari suatuobat.



TINJAUAN PUSTAKA oFarmakodinamik adalah cabang ilmu yang mempelajari efek biokimiawi dan fisiologi obat serta mekanisme kerjanya. Tujuan mempelajari mekanisme kerja obat adalah untuk meneliti efek utama obat, interaksi obat dengan sel dan mengetahui urutan peristiwa serta spektrum efek dan respon yang terjadi.



TINJAUAN PUSTAKA oDosis adalah jumlah obat yang dapat diberikan/diterima seseorang. oDosis suatu obat dihasilkan berdasarkan keputusan yang diambil dari 4 variabel, yaitu : Jumlah obat yang diberikan dalam 1 waktu Cara pemberian Jarak waktu diantara 2 dosis Lama waktu obat diteruskan pemberiannya



TINJAUAN PUSTAKA



Macam-macam dosis adalah sebagai berikut: 1. Dosis tunggal 2. Dosis tunggal maksimum 3. Dosis harian 4. Dosis harian maksimum 5. Dosis normal 6. Dosis lethal



TINJAUAN PUSTAKA Faktor-faktor yang mempengaruhi dosis terapi: 1) Umur 2) Berat badan 3) Seks 4) Waktu pemberian obat 5) Cara pemberian obat 6) Kecepatan pengeluaranobat



TINJAUAN PUSTAKA Variasi Kurva Sigmoid Kurva lebih curam, menunjukkan bahwa obat sudah memberikan efek pada dosis kecil. Biasanya obat-obat seperti ini dapat memberikan efek toksik. Kurva lebih landai, menunjukkan bahwa obat bekerja terlalu lambat. Kurva hiperbola, menunjukkan adanya respon terhadap obat secara gradual. Bila dosis tinggi, maka kekuatannya meningkat.



TINJAUAN PUSTAKA



Potensi adalah rentang dosis obat yang



Slope adalah batas-batas Variabilitas adalah variasirespon antar Efek Maksimal adalah menimbulkan efek. Potensi yang terlalu keamanan obat. Semakin curam individu dalam respon terhadap dosis maksimal yang ditimbulkan oleh slope, semakin berbahaya. Slope obat yang sama dalam populasi yang obat bila diberikan pada dosis rendah akan merugikan karena dosis yang yang curam bahwa sama. Garis menunjukkan tinggi. Halhorizontal inimenandakan ditentukan oleh diperlukan terlaluyang besar. Sebaliknya, kenaikan dosis sedikit bahwa untuk menimbulkan efek obat aktivitas intrinsic obat dan dapat menghasilkan perubahan intensitas dengan intensitas tertentu pada suatu ditunjukkan oleh dataran (plateau) potensi yang terlalu tinggi justru merugikan efek besar. Sebaliknya, slope populasi diperlukan suatu rentang dosis. padayang kurva. atau membahayakan bila obatnya mudah yang landaimenunjukkan menunjukkan bahwa Garis vertical bahwa kenaikanobat dosis – baik dosis banyak pemberian dengan tertentu menguap atau mudah diserap melalui maupun sedikit diikuti perubahan pada populasi akan– menimbulkan suatu kulit. intensitas efek yang rentang intensitas efek.relative kecil.



BAHAN DAN CARA KERJA OBAT-OBAT Alkohol 70%



ALAT-ALAT Beaker gelas 600 ml



HEWAN COBA Ikan seribu (Labitus reticulates)



BAHAN DAN CARA KERJA KETERANGAN Dosis letal adalah dosis yang menyebabkan kematian sejumlah tertentu hewan coba, yang dinyatakan dalam %. Contoh :LD 50 = dosis yang menyebabkan kematian 50% dari hewan coba



Dosis efektif adalah dosis yang menimbulkan efek yang dikehendaki. Contoh : ED 50 = dosis yang dapat menimbulkan efek yang



BAHAN DAN CARA KERJA Dengan menentukan % kematian dan efek yang diinginkan dari suatu obat pada konsentrasi yang berbeda pada keadaan yang sama, maka dapat ditentukan Sigmoid Curve dari obat tersebut. Jarak antara ED 50-LD 50 disebut Margin of Safety. Makin kecil jarak, obat tersebut makin bahaya.



BAHAN DAN CARA KERJA RENCANA KERJA : 1. Sediakan 2 deret beaker gelas 600 ml masing-masing terdiri 11 buah 2. Berikan nomor urut 1-11 untuk penentuan dosis efektif dan dosis letal 3. Pada deret 1, tiap beaker gelas diisi 200 ml air + 10 ekor ikan seribu, yang ukurannya sedapat mungkin sama 4. Pada deret 2, beaker gelas diisi dengan alkohol dengan konsentrasi sebagai berikut :



BAHAN DAN CARA KERJA



TUK PENENTUAN DOSIS EFEKTIF : Beaker gelas No. ISI 1 10 ml alkohol + 190 ml air 2 12 ml alkohol + 188 ml air 3 14 ml alkohol + 186 ml air 4 16 ml alkohol + 184 ml air 5 18 ml alkohol + 182 ml air 6 20 ml alkohol + 180 ml air 7 22 ml alkohol + 178 ml air 8 24 ml alkohol + 176 ml air 9 26 ml alkohol + 174 ml air 10 28 ml alkohol + 172 ml air 11 30 ml alkohol + 170 ml air



BAHAN DAN CARA KERJA



NTUK PENENTUAN DOSIS LETAL : Beaker gelas No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11



ISI 26 ml alkohol + 174 ml air 28 ml alkohol + 172 ml air 30 ml alkohol + 170 ml air 32 ml alkohol + 168 ml air 34 ml alkohol + 166 ml air 36 ml alkohol + 164 ml air 38 ml alkohol + 162 ml air 40 ml alkohol + 160 ml air 42 ml alkohol + 158 ml air 44 ml alkohol + 156 ml air 46 ml alkohol + 154 ml air



BAHAN DAN CARA KERJA RENCANA KERJA (cont.) : 1. Perhatikan gerak ikan dalam keadaan normal 2. Kemudian tuangkan isi beaker gelas deret 2 ke dalam beaker gelas deret 1 yang berhadapan dalam waktu yang bersamaan 3. Sesudah 5 menit amati apa yang terjadi 4. Catatlah : 5. Untuk penentuan ED hitung berapa % ikan yang eksitasi sesudah 5 menit 6. Untuk penentuan LD hitung berapa % ikan yang mati sesudah 5 menit 7. Buatlah Sigmoid curve



Cara Perhitungan % Alkohol Pada percobaaan ini dipakai alkohol 70% dengan berbagai konsentrasi. Adapun perhitungan % alkohol pada masing-masing dosis (letal dan efektif) di tiap-tiap tabung secara umum adalah:



Contohnya pada dosis efektif tabung 1 memakai 10 ml alkohol, sedangkan junlah cairan seluruhnya adalah 400 ml. Maka % alkohol tabung tersebut adalah :



Alkohol =



Perhitungan %ED (Effective Dose) Perhitungan %ED diketahui dari jumlah ikan yang eksitasi setelah 5 menit, yaitu sebagai berikut:



Perhitungan %LD (Lethal Dose) Perhitungan %LD diketahui dari jumlah ikan yang mati setelah 5 menit, yaitu sebagai berikut:



HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN



•DOSIS EFEKTIF Tabung No.



Alkohol (ml)



Air (ml)



Alkohol (%)



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11



10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30



390 388 386 384 382 380 378 376 374 372 370



1,75 2,1 2,45 2,8 3,15 3,5 3,85 4,2 4,55 4,9 5,25



Jumlah ikan tereksitasi 0 1 5 7 9 9 10 10 10 10 10



ED % 0 10 50 70 90 90 100 100 100 100 100



HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN



•DOSIS LETAL



Tabung No.



Alkohol (ml)



Air (ml)



Alkohol (%)



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11



26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46



374 372 370 368 366 364



4,55 4,9 5,25 5,6 5,95 6,3 6,65 7 7,35 7,7 8,05



362 360 358 356 354



Jumlah ikan terekitasi 2 3 4 5 6 8 8 8 10 10 10



ED % 20 30 40 50 60 80 80 80 100 100 100



SIGMOID CURVE ED



%ED,%EL



Column2



120 100 80 60 40 20 0



%ALKOHOL



Dari hasil percobaan, dapat dilihat bahwa : %ED minimum adalah 0%; %ED maksimum adalah 100%; %LD minimum adalah 20%; %LD maksimum adalah 100%. ED 50 didapatkan pada % alkohol sebesar 2,45%; LD 50 didapatkan pada % alkohol sebesar 5,6%; Margin of Safety obat aman; Index Therapy 2,28



PERTANYAAN 1. Apa kegunaan Sigmoid curve dari suatu obat? 2. Sebutkan beberapa variasi Sigmoid curve dan terangkan ! 3. Mengapa kadang-kadang Sigmoid curve berbentuk hiperbola?



JAWABAN : 1) Kegunaan Sigmoid curve dari suatu obat adalah untuk menentukan efek obat karena setiap efek memperllihatkan kurvanya sendiri akan tetapi masing-masing berbentuk sigmoid 2) Variasi : Kurva lebih curam bersifat toksik Kurva lebih landai



: obat sudah memberikan efek pada dosis kecil, biasanya : obat bekerja lebih lambat



3) Berbentuk hiperbola karena adanya respon terhadap obat secara gradual, bila dosis tinggi maka kekuatan pun meningkat.



KESIMPULAN Dari hasil percobaan, didapatkan ED 50 sebesar 2,45 dan LD 50 sebesar 5,6. Maka Margin of Safety (jarak ED 50 – LD 50) sebesar 3,15 dan Index Therapy yang didapatkan sebesar 2,28 ( ≥ 1) Jadi menurut kelompok kami, obat tersebut aman.



DAFTAR PUSTAKA Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran UI. Arini Setiawari, F.D., Suyatna, Zunilda SB. 1995. Pengantar Farmakologi. Farmakologi danTerapi. Azalia Afridan, Udin Sjamsudin. 1995. Farmakologi danTerapi. Edisi 4. FK UI. Bab I. Gunawan, Gan Sulistia. 2009. Farmakologi dan Terapi edisi 5.



TERIMA KASIH