Draft Modul Projek - KWU - Sabun Cuci [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODUL P5 TEMA KWU “MEMBUAT SABUN CUCI” INFORMASI UMUM A. IDENTITAS PENULIS MODUL Nama Sekolah Tahun Penyusunan Kelas Alokasi waktu



: : : : :



Yudo Sucitro, S.Pd., M.Pd. PA PSP Angkatan I 2021 X 150 Jam ( 15 minggu @ 10 jp/Mg)



B. SARANA DAN PRASARANA 1. Sarana (Alat dan Bahan): ..



a. Texapon – 1 kg b. Foam booster- 100 ml c. EDTA – 100 gr d. NaCl – 1 kg e. Pewarna makanan (hijau) – 3 cc f. Fragrance lemon – 3 cc. h. Bahan sabun cuci baju. i. Bahan sabun mandi. j. timba volume 25 liter, pengaduk, gelas ukur, timbangan, botol kemasan 500 ml.



2. Prasarana (materi & sumber bahan ajar, teknologi/aplikasi):… a. HP Android, lap top, tablet. b. Jaringan internet. c. Berbagai referensi tentang membuat sabun. C. TARGET PESERTA DIDIK  







Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar. Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki gaya belajar yang terbatas hanya satu gaya misalnya dengan audio. Memiliki kesulitan dengan bahasa dan pemahaman materi ajar, kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi jangka panjang, dsb. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin. (centang yg dipilih!)



D. RELEVANSI TEMA DAN TOPIK PROJEK UNTUK SATUAN PENDIDIKAN 1. Tema dan topik KWU sangat relevan dengan satuan pendidikan karena menjadi sarana life skill peserta didik. 2. Menyiapkan kemandirian peserta didik. C. PROFIL PELAJAR PANCASILA      



Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhla mulia. Berkebinekaan Global. Bergotong Royong. Kreatif. Bernalar Kritis. Mandiri (centang yg dipilih!)



KOMPONEN INTI A. DESKRIPSI SINGKAT PROYEK 1. Projek ini terdiri dari 5 tahap: pengenalan, kontekstualisasi, perencanaan, aksi, dan refleksi. Tahap pengenalan dan kontekstualisasi adalah bagian dari penyadaran kewirausahaan. 2. Materi projek tentang pembuatan sabun cuci piring, sabun cuci baju, dan sabun mandi. (pengetahuan yang berupa fakta dan informasi, dan juga prosedural, pemahaman konseptual, pemikiran dan penalaran keterampilan, dan kolaboratif dan strategi komunikasi.)



B. DIMENSI DAN SUB ELEMEN DARI PROFIL PELAJAR PANCASILA 1. Dimensi:  Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhla mulia.  Berkebinekaan Global.  Bergotong Royong.  Kreatif.  Bernalar Kritis.  Mandiri (centang yg dipilih!)



2. Sub Elemen



Dimensi



Mandiri



Sub-elemen



Pemahaman diri dan situasi yang dihadapi



Target Pencapaian di akhir Fase E (SMA, 15-18 tahun)



Mengenali kualitas dan minat diri serta tantangan yang dihadapi



Aktivitas Terkait



1,2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15



Kreatif



menghasilkan gagasan yang orisinal



Menghasilkan gagasan yang beragam untuk mengekspresikan pikiran dan atau perasaannya, menilai gagasannya, serta memikirkan segala resikonya dengan mempertimbangkan banyak perspektif seperti etika dan nilai kemanusiaan ketika gagasannya direalisasikan



1,2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15



menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal



Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan, serta mengevaluasinya dan mempertimbangkan dampak dan resikonya



1,2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15



memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan



Bereksperimen dengan berbagai pilihan secara kreatif untuk memodifikasi gagasan sesuai dengan perubahan situasi



1,2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15



Gotong royong



kolaborasi - kerja sama



Membangun tim dan mengelola kerjasama untuk mencapai tujuan bersama sesuai dengan target yang sudah ditentukan



1,2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15



Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia



akhlak pribadi integritas



Menyadari bahwa aturan agama dan sosial merupakan aturan yang baik dan menjadi bagian dari diri sehingga bisa menerapkannya secara bijak dan kontekstual.



1,2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15



Sumber: Evy Verawaty - Sekolah Cikal Jakarta



(Referensi) Perkembangan Sub-elemen Antarfase - Kreatif Sub-elemen



Belum berkembang



Mulai berkembang



Berkembang sesuai harapan



Sangat Berkembang



menghasilkan gagasan yang orisinal



Mengembangkan gagasan yang ia miliki untuk membuat kombinasi hal yang baru dan imajinatif untuk mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya.



Menghubungkan gagasan yang ia miliki dengan informasi atau gagasan baru untuk menghasilkan kombinasi gagasan baru dan imajinatif untuk mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya.



Menghasilkan gagasan yang beragam untuk mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya, menilai gagasannya, serta memikirkan segala risikonya dengan mempertimbangkan banyak perspektif seperti etika dan nilai kemanusiaan ketika gagasannya direalisasikan.



Menghasilkan gagasan yang beragam untuk mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya, menilai gagasannya, serta memikirkan segala risikonya dengan mempertimbangkan banyak perspektif seperti etika dan nilai kemanusiaan ketika gagasannya direalisasikan dalam bentuk aksi nyata program kewirausahaan.



menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal



Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya sesuai dengan minat dan kesukaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan serta mengapresiasi dan mengkritik karya dan tindakan yang dihasilkan



Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan, serta mengevaluasinya dan mempertimbang kan dampaknya bagi orang lain



Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan, serta mengevaluasinya dan mempertimbangkan dampak dan risikonya bagi diri dan lingkungannya dengan menggunakan berbagai perspektif.



Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan, serta mengevaluasinya dan mempertimbangkan dampak dan risikonya bagi diri dan lingkungannya dengan menggunakan berbagai perspektif dalam bentuk proposal rancang karya kewirausahaan.



memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan



berupaya mencari solusi alternatif saat pendekatan yang diambil tidak berhasil berdasarkan identifikasi terhadap situasi



Menghasilkan solusi alternatif dengan mengadaptasi berbagai gagasan dan umpan balik untuk menghadapi situasi dan permasalahan



Bereksperimen dengan berbagai pilihan secara kreatif untuk memodifikasi gagasan sesuai dengan perubahan situasi.



Bereksperimen dengan berbagai pilihan secara kreatif untuk memodifikasi gagasan sesuai dengan perubahan situasi dalam aksi nyata pelaksanaan program kewirausahaan.



(Referensi) Perkembangan Sub-elemen Antarfase - Mandiri Sub-elemen



Belum berkembang



Mulai berkembang



Berkembang sesuai harapan



Mengenali kualitas dan minat diri serta tantangan yang dihadapi



Menggambarkan pengaruh kualitas dirinya terhadap pelaksanaan dan hasil belajar; serta mengidentifikasi kemampuan yang ingin dikembangkan dengan mempertimbangkan tantangan yang dihadapinya dan umpan balik dari orang dewasa



Membuat penilaian yang realistis terhadap kemampuan dan minat , serta prioritas pengembangan diri berdasarkan pengalaman belajar dan aktivitas lain yang dilakukannya.



Mengidentifikasi kekuatan dan tantangan-tantangan yang akan dihadapi pada konteks pembelajaran, sosial dan pekerjaan yang akan dipilihnya di masa depan.



Sangat Berkembang



(Referensi) Perkembangan Sub-elemen Antarfase - Gotong Royong Sub-elemen



Belum berkembang



kolaborasi - kerja sama



Menunjukkan ekspektasi (harapan) positif kepada orang lain dalam rangka mencapai tujuan kelompok di lingkungan sekitar (sekolah dan rumah).



Sumber: Evy Verawaty - Sekolah Cikal Jakarta



Mulai berkembang



Menyelaraskan tindakan sendiri dengan tindakan orang lain untuk melaksanakan kegiatan dan mencapai tujuan kelompok di lingkungan sekitar, serta memberi semangat kepada orang lain untuk bekerja efektif dan mencapai tujuan bersama.



Berkembang sesuai harapan



Sangat Berkembang



Membangun tim dan mengelola kerjasama untuk mencapai tujuan bersama sesuai dengan target yang sudah ditentukan.



Membangun tim dan mengelola kerjasama untuk mencapai tujuan bersama secara mandiri sesuai dengan target yang sudah ditentukan.



(Referensi) Perkembangan Sub-elemen Antarfase - Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia Sub-elemen



Belum berkembang



Mulai berkembang



Berkembang sesuai harapan



Sangat Berkembang



akhlak pribadi integritas



Membiasakan melakukan refleksi tentang pentingnya bersikap jujur dan berani menyampaikan kebenaran atau fakta



Berani dan konsisten menyampaikan kebenaran atau fakta serta memahami konsekuensinya untuk diri sendiri dan orang lain



Menyadari bahwa aturan agama dan sosial merupakan aturan yang baik dan menjadi bagian dari diri sehingga bisa menerapkannya secara bijak dan kontekstual



Menyadari bahwa aturan agama dan sosial merupakan aturan yang baik dan menjadi bagian dari diri sehingga bisa menerapkannya secara bijak dan kontekstual dalam aksi nyata program kewirausahaan



Sumber: Evy Verawaty - Sekolah Cikal Jakarta



C. TUJUAN SPESIFIK FASE



1. Membuat perencanaan usaha dengan diawali kegiatn survey kebutuhan dan minat masyarakat terhadap sabun cuci piring, sabun cuci baju, dan sabun mandi. 2. Membuat sabun dengan berbagai variasi produk. 3. Menghitung harga pokok penjualan dan rugi laba 4. Menciptakan desain produk sabun yang marketable. 5. Memasarkan secara offline dan online. 6. Menganalisis strategi pemasaran. 7. Menciptakan inovasi produk dan pemasaran. 8. Memanfaatkan barang bekas untuk kegiatan produktif (Reuse)



D. ALUR KEGIATAN PROJEK 1. Projek ini terdiri dari 5 tahap: pengenalan, kontekstualisasi, perencanaan, aksi, dan refleksi. Tahap pengenalan dan kontekstualisasi adalah bagian dari penyadaran kewirausahaan. 2. Projek dilaksanakan selama 12 minggu (120 jp, 10 jp per Minggu). Aktivitas/ Minggu ke1



Materi



Keterangan



KWU/Entrerpreneurship



2



Pengenalan senyawa kimia bahan sabun (fungsi, cara mendapatkan, harga, dan prosedur penggunaannya).



1. Guru melaksanakan skenario pembelajaran dengan menggunakan berbagai media dan lembar kerja. 2. Siswa berkolaborasi melaksanakan strategi pembelajaran yang disiapkan guru. Sda & praktikum



3



4



5



6 7



8



9



10 11



12



13



14 15



Praktikum membuat sabun cuci – resep 1 (sabun cuci piring) & membuat desain kemasan, Praktikum membuat sabun cuci – resep 2 (sabun cuci piring) & membuat desain kemasan, Praktikum membuat sabun cuci – resep 3 (sabun cuci piring) & membuat desain kemasan, Praktik jual offline dan online. Praktikum membuat sabun cuci – resep 4 (sabun cuci baju) & membuat desain kemasan, Praktikum membuat sabun cuci – resep 5 (sabun cuci baju) & membuat desain kemasan, Praktikum membuat sabun cuci – resep 6 (sabun cuci baju) & membuat desain kemasan, Praktik jual offline dan online. Praktikum membuat sabun cuci – resep 7 (sabun mandi) & membuat desain kemasan, Praktikum membuat sabun cuci – resep 8 (sabun mandi) & membuat desain kemasan, Praktikum membuat sabun cuci – resep 9 (sabun mandi) & membuat desain kemasan, Praktik jual offline dan online, menghitung HPP & Rugi-Laba Tahap Refleksi.



Sda & praktikum



Sda & praktikum



Sda & praktikum



Sda & praktikum Sda & praktikum



Sda & praktikum



Sda & praktikum



Sda & praktikum Sda & praktikum



Sda & praktikum



Sda & praktikum



Sda & praktikum Menggenapi proses dengan berbagi karya, evaluasi dan refleksi



3. Langkah-langkah pembelajaran secara garis besar sbb:  Tahap Pembelajaran Pendahuluan



Kegiatan Inti 1.   Pemberian rangsangan  (strimulus) 2.   Pertanyaan/ identifikasi masalah 3.    Mengumpulkan data 4.      Pengolahan  dat a



5.      Verification  (Pembuktian)   6.      Penarikan Kesimpulan Kegiatan Penutup



Kegiatan Pembelajaran   1.  Guru memberikan salam dan berdoa serta mengecek kehadiran siswa . 2.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Teori/praktik dan penilaiannya. Kemudian memberikan Apersepsi dan motivasi. 3. Guru membagi kelompok berdasarkan hasil asesmen diagnostik (minat, profil belajar, dan kesiapan belajar). 1.  Guru memberikan stimulasi dengan tayangan Video/gambar/ slide materi.  2. Guru menjelaskan prosedur kerja. 1.   Guru membimbing siswa untuk berpikir kritis, mengajukan pertanyaan . Kemudian guru menilai keterampilan siswa dalam mengungkap permasalahan  yang disajikan. 1.    Siswa berkumpul pd kelompok yang terdiri dari 34 orang. Kemudian melaksanakan rencana kerja sesuai Lembar kerja peserta didik (LKPD). 1.  Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk menganalisis hasil proyek. Guru melakukan pendampingan intensif pd kelompok lambat belajar (diferensiasi pembelajaran & sesekali mendampai kelompok cepat belajar) 1.  Siswa  mempresentasikan dari hasil pengolahan data dan mengevaluasinya.  2. Siswa menyusun laporan. 3.  Guru menilai kemampuan siswa berkomunikasi secara lisan dan tulisan 1.   Siswa diminta untuk menarik kesimpulan secara bersama-sama. 1.    Guru memberikan apresiasi, refleksi terhadap kegiatan diskusi dan mengakhiri kegiatan dengan mengucapkan salam dan menyampaikan materi pertemuan selanjutnya.



E. ASESMEN Jenis asesmen:  Asesmen sebelum pembelajaran (diagnostik)  Asesmen selama proses pembelajaran (formatif)  Asesmen pada akhir proses pembelajaran (sumatif). (centang yg dipilih!)



Jenis Penilaian



Penilaian Diskusi.



Penilaian Produk



Penilaian diskusi. Penilaian Portofolio.



Bentuk asesmen:  Sikap (Profil Pelajar Pancasila) dapat berupa: observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan anekdotal.  Performa (presentasi, drama, pameran hasil karya, jurnal, dsb.)  Tertulis (tes objektif: essay, pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah). (centang yg dipilih!)



FORM ASESMEN PROJEK: LEMBAR PENILAIAN DISKUSI



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20



Tidak



Ya



Tidak



Ya



Tidak



Ya



Nama Peserta Didik



Ya



No



Pernyataan Pengungkapan Ketepatan Kebenaran Dan lain gagasan yang penggunaan Konsep sebaginya orisinil istilah Tidak



KELAS :.……………..



LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO



Satuan Pendidikan : ……………………………….. Mata Pelajaran : P5 Tema KWU Kelas : ……………………………….. Lingkup Materi: 4.1 Tujuan Pembelajaran: 4.1.1. Lingkup Materi: 4.2 Tujuan Pembelajaran: 4.2.1. Jenis Portofolio : Individual dengan input dan bantuan kelompok kooperatif TujuanPortofolio: Memantau perkembangan kemampuan, keterampilan, dan komunikasi Tugas ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… Rubrik Penilaian Nama siswa : …………………. Kelas : …………………. No



Kategori



1 1. Apakah portofolio lengkap dan sesuai dengan rencana? 2 2. Apakah lembar isian dan lembar kuesioner yang dibuat sesuai? 3 3. Apakah terdapat uraian tentang prosedur pengukuran / pengamatan yang dilakukan? 4



Apakah isian hasil pengukuran/pengamatan dilakukan secara benar?



5.



Apakah data dan fakta yang disajikan akurat?



6.



Apakah interpretasi dan kesimpulan yang dibuat logis?



7.



Apakah tulisan dan diagram disajikan secara menarik?



Skor



Alasan



8.



Apakah bahasa yang digunakan untuk menginterpretasikan lugas, sederhana, runtut dan sesuai dengan kaidah EYD?



Jumlah Kriteria: 100 = sangatbaik, 80 = baik, 60 = cukup, 40 = kurang, dan 20 = sangat kurang



Nilai =



Total skor penilaian 40



LEMBAR PENILAIAN PRODUK Satuan Pendidikan : ……………………………….. Mata Pelajaran : P5 –Tema KWU Kelas : ……………………………….. Lingkup Materi: 4.3 Tujuan Pembelajaran: 4.1.2. Lingkup Materi: 4.4 Tujuan Pembelajaran: 4.2.2. Nama Proyek : ……………………………….. Nama Peserta Didik : ……………………………….. No



Aspek



1



PerencanaanBahan



2



Proses Pembuatan a. PersiapanAlatdanBahan b. TeknikPengolahan c. K3 ( Keamanan, Keselamatan, danKebersihan)



3



HasilProduk a. BentukFisik b. Bahan c. Warna d. Pewangi e. ……..



Skor 25 50 75 100



Total Skor  



Aspek yang dinilaidisesuaikandenganjenisproduk yang dibuat Skor diberikan tergantung dari ketepatan dan kelengkapan jawaban yang diberikan. Semakin lengkap dan tepat jawaban, semakin tinggi perolehan skor.



KONVERSI NILAI: RENTANG NILAI < 69 70 - 80 81 – 90 91 – 100



KUALIFIKASI BB MB BSH SB



KETERANGAN Belum berkembang Mulai berkembang Berkembang sesuai harapan Sangat berkembang



Contoh kategori dan deskripsi rapor Projek:



F. PERTANYAAN PEMANTIK



1. Apa yang kalian tahu tentang konsep sukses dari karakter KWU? 2.  Apakah karakter KWU sudah ada di dlam diri kalian?



G. PENGAYAAN DAN REMEDIAL 1. Pengayaan a. Target peserta: 25 % siswa cepat belajar. b. Materi: Membuat shampo. c. Tujuan: mengembangkan inovasi dan kreativitas. d. Metode/strategi pengayaan: PjBL. e. Langkah pengayaan: guru memberikan lembar kerj untuk dikerjakan siswa secara mandiri berkelompok. 2. Remedial a. Target peserta: maksimal 25% siswa lambar belajar. b. Materi: Projek KWU – membuat sabun. c. Tujuan: meningkatkan kemampuan siswa membuat produk sabun. d. Metode/strategi: PjBL. e. Langkah: guru memberikan lembar kerja untuk dikerjakan siswa secara mandiri terbimbing.



H. REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN PENDIDIK No Aspek yang Direfleksi A Perencanaan Pembelajaran 1 Apakah tersedia Modul Projek? 2



3



Ya



Tidak



Rencana Perbaikan



Ya



Tidak



Rencana Perbaikan



Apakah elemen sains dan ketrampilan proses mengarah pada pengembangan berpikir tingkat tinggi (C3/aplikasi, C4/analisis, C5/evaluasi, C6/kreasi)? Apakah kegiatan/pengalaman belajar menggambarkan yang melayani kebutuhsn peserta didik?



No Aspek yang Direfleksi 4 Apakah bentuk penilaian yang dipilih sesuai dengan kompetensi yang hendak diukur? B 1



Strategi Pembelajaran Apakah apersepsi dan penyampaian tujuan pembelajaran dilaksanakan?



2



Apakah kegiatan pembelajaran menunjukkan suasana yang menyenangkan dan mendorong antusias siswa?



3



Apakah kegiatan pembelajaran mendorong siswa untuk berpikir tingkat tinggi (kegiatan untuk menjawab pertanyaan Mengapa dan Bagaimana)?



4



Apakah kegiatan pembelajaran mendorong siswa menemukan konsep atau membangun pemahaman sendiri?



5



Apakah kegiatan pembelajaran mendorong interaksi antara guru, siswa dan sumber belajar?



6



Apakah kegiatan pembelajaran memberikan kesempatan siswa untuk mengungkapkan pendapat?



7



Apakah kegiatan pembelajaran mendorong siswa mengalami dan melakukan kegiatan secara langsung?



8



Apakah ada variasi metode pembelajaran? Jika ya, sebutkan!



9



Apakah ada kegiatan refleksi untuk menemukan pesan moral dari kegiatan pembelajaran?



No Aspek yang Direfleksi 10 Apakah kesimpulan dan penguatan diberikan? C 1



Manajemen Kelas Apakah tata tertib dan kesepakatan kelas tersedia dan diterapkan?



2



Apakah kelas ditata dengan baik sehingga memudahkan mobilitas, interaksi dan komunikasi dalam kelas?



3



Apakah intruksi untuk setiap kegiatan disampaikan dengan jelas?



4



Apakah waktu untuk setiap langkah kegiatan dikelola dengan baik?



5



Apakah bahan dan peralatan pembelajaran dikelola dengan baik dari segi jumlah, penataan, dan penggunaannya sehingga



Ya



Tidak



Rencana Perbaikan



semua siswa terlayani dengan baik? D 1



Penilaian Apakah perkembangan belajar siswa dipantau dengan baik sehingga dapat diketahui kemajuan dan kesulitan belajar mereka?



2



Apakah umpan balik diberikan terhadap hasil belajar sehingga siswa mengetahui kekuatan dan kelemahan mereka?



3



Apakah guru memberikan penghargaan (misal: pujian)?



E



PROFIL PELAJAR PANCASILA Apakah dimensi profil pelajar Pancasila telah ditetapkan sesuai tema Projek? Apakah sub elemen profil pelajar Pancasila telah ditetapkan sesuai tema Projek? Apakah target capaian profil pelajar Pancasila telah dideskripsikan dengan baik dan sesuai tema Projek? Apakah aktivitas projek profil pelajar Pancasila telah diurutkan sesuai dengan tahap-tahap yang telah direncanakan?



1 2 3



4



LAMPIRAN A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 1. Lembar Kerja 1: Mencari pengusaha sabun yang sukses Nama siswa/kelompok : Kelas : Pertanyaan a. Sebutkan biodata pengusaha sukses tersebut? b.



Apa yang menjadi alasan sang tokoh mulai menjadi wirausahawan?



c.



Apa produk/jasa yang dihasilkan?



d.



Apa saja tantangan yang dihadapi dalam menjalankan usaha?



e.



Apa yang memotivasi tokoh untuk tetap bertahan dan berkembang?



f.



Apa saja strategi yang ditunjukkan tokoh dalam menjalankan usaha?



g.



Apakah tokoh tersebut pernah gagal?



h.



Bagaimana sikap atau karakteristik tokoh?



i.



Apakah kamu memiliki sikap dan karakteristik yang sama dengan tokoh?



j.



Apa pesan moral yang dapat diambil dari kisah tentang tokoh tersebut?



2. Lembar Kerja 2-14: Membuat produk sabun Nama siswa/kelompok : Kelas : Alat dan bahan: 1. .. 2. … 3. dst Prosedur Kerja: 1. … 2. … 3. … Hasil: 1. Foto produk:



3. Lembar Kerja 3: … dst bisa dilengkapi sesui kebutuhan.



B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK CARA MEMBUAT SABUN



http://gudangbelajar008.blogspot.co.id/2016/02/cara-membuat-sabun-ilmukewirausahaan.html



1. Pengertian Sabun Menurut cara pembuatan dan bahan pembuatan, sabun didefinisikan sebagai garam alkali dari rantai panjang trigliserida (asam lemak). Reaksi yang digunakan dalam pembuatan sabun adalah saponifikasi. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa bahan dasar sabun adalah asam lemak dan alkali. Kedua bahan tersebut direaksikan sehingga membentuk garam (padatan). Pada awalnya alkali yang digunakan adalah sodium hidroksida dan sabun yang terbentuk adalah sabun padat. Namun belakangan digunakan alkali lain yaitu kalium hidroksida (KOH) sehingga sabun yang dihasilkan berbentuk cair. Namun seiring perkembangan jaman, sabun dasar jarang digunakan. Sebagai gantinya digunakan turunan dari sabun dasar berupa surfaktan (bahan aktif permukaan). Surfaktan dipandang lebih praktis dalam aplikasi pembuatan pembersih termasuk sabun, terutama deterjen. Sabun adalah salah satu produk yang sangat penting serta diperlukan pada kehidupan seharihari. Sabun juga mempunyai pengertian sebagai bahan pembersih yang dapat digunakan dengan air untuk membersihkan serta mencuci pada setiap hari. Pada dasarnya sabun terbuat dari bahan dasar dari lemak (fatty acid) serta basa kuat yang melalui proses uji kimia yang biasanya disebut reaksi substitusi. Reaksi substitusi ini merupakan sebuah reaksi atom/gugus atom, secara khusus reaksi dari substitusi pada proses pembuatan sabun ini di sebut Reaksi saponifikasi atau yang biasa disebut penyabunan. Sabun merupakan salah satu kelengkapan mandi yang harus ada di dalam kamar mandi. Hampir setiap orang mempunyai sabun mandi dirumahnya masing-masing dan hampir semua orang bisa dipastikan selalu menggunakan sabun mandi ketika ia mandi.



2. Sejarah Sabun. Sabun yang berasal dari bahasa India/Hindi adalah surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan. Sabun biasanya berbentuk padatan tercetak yang disebut batang karena sejarah dan bentuk umumnya. Penggunaan sabun cair juga telah telah meluas, terutama pada sarana-sarana publik. Jika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif mengikat partikel dalam suspensi mudah dibawa oleh air bersih.



Di negara berkembang, deterjen sintetik telah menggantikan sabun sebagai alat bantu mencuci atau membersihkan. Banyak sabun campuran garam natrium atau kalium dari asam lemak yang dapat diturunkan dari minyak atau lemak dengan direaksikan dengan alkali (seperti natrium atau kalium hidroksida) pada suhu 80–100 °C melalui suatu proses yang dikenal dengansaponifikasi. Lemak akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan gliserol dan sabun mentah. Secara tradisional, alkali yang digunakan adalah kalium yang dihasilkan dari pembakaran tumbuhan, atau dari arang kayu. Sabun dapat dibuat pula dari minyak tumbuhan, seperti minyak zaitun. 2. Macam-macam Sabun Berikut adalah contoh bermacam-macam yaitu: a. Batang (cetakan padat) Merupakan bentuk umum dari sabun. Produk sabun batang ini, sebagai contohnya adalah sabun mandi bagi tubuh kita yang sehari-hari kita gunakan. b. Cair Sabun berbentuk cair ini contohnya adalah sabun untuk suci tangan, sabun cair untuk anakanak, sabun untuk mencuci piring, dll. c. Busa (foam) Sabun ini berbentuk busa biasanya digunakan untuk produk-produk sabun untuk kebersihan wajah. d. Gel atau Krim Sabun ini berbentuk gel atau pasta. Sebagai contohnya sabun untuk mencuci muka, sabun colek untuk mencuci peralatan dapur dan pakaian. e. Serbuk Bentuk sabun serbuk ini yang biasa kita jumpai adalah Detergen. Detergen memiliki fungsi dan mekanisme kerja yang sama dengan sabun, tetapi memiliki struktur yang berbeda. Detergen dibuat dengan bahan baku asam benzene sulfonat (ABS). Banyak digunakan sebagai pembersih pakaian.



3. Bahan-bahan Pembuatan Sabun



Secara teoritis semua minyak atau lemak dapat digunakan untuk membuat sabun. Meskipun demikian, ada beberapa faktor yang dipertimbangkan dalam memilih bahan mentah untuk membuat sabun. Beberapa bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan sabun antara lain: a. Natrium hidroksida (NaOH) Natrium hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik, soda api, atau sodium hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium Hidroksida terbentuk dari oksida basa Natrium Oksida dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air. Ia digunakan di berbagai macam bidang industri, kebanyakan digunakan sebagai basa dalam proses produksi bubur kayu dan kertas, tekstil, air minum, sabun dan deterjen. Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50% yang biasa disebut larutan Sorensen. Ia bersifat lembap cair dan secara spontan menyerap karbon dioksida dari udara bebas. Ia sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan, karena pada proses pelarutannya dalam air bereaksi secara eksotermis. Ia juga larut dalam etanol dan metanol, walaupun kelarutan NaOH dalam kedua cairan ini lebih kecil daripada kelarutan KOH. Ia tidak larut dalam dietil eter dan pelarut non-polar lainnya. Larutan natrium hidroksida akan meninggalkan noda kuning pada kain dan kertas. b. Minyak Zaitun (Minyak Olive) Minyak zaitun atau minyak Olive adalah minyak yang didapat dari buah zaitun (Olea europaea), pohon tradisional dari basin Mediterania. Minyak zaitun berasal dari pohon zaitun yang tumbuh lambat, memiliki batang keriput dan abu-abu ramping dengan cabang pecahpecah. Pohon zaitun bisa tumbuh hingga 50 meter di habitat alami mereka dan hidup selama lebih dari 500 tahun. Buah ini memiliki bentuk bulat gemuk dengan warna hijau ketika mentah dan berubah menjadi kekuning-kuningan ketika sudah mulai masak. Minyak dapat digunakan untuk memasak, kosmetik, obat herbal, dan sabun, dan juga sebagai bahan bakar untuk lampu minyak. Manfaat minyak zaitun sangat banyak bagi kesehatan karena mengandung lemak tak jenuh yang tinggi (utamanya asam oleik dan polifenol). 4. Langkah-langkah Membuat Sabun a. Alat Berikut adalah alat-alat yang dibutuhkan : 1. Sebuah masker sederhana - Dipakai selama pembuatan larutan NaOH / KOH saja. 2. Kacamata - Dipakai selama pembuatan larutan NaOH / KOH saja. 3. Sepasang sarung tangan karet - Dipakai selama pembuatan sabun. 4. Botol plastik - Untuk wadah air. 5. Timbangan dapur (dengan skala terkecil 1 atau 5 gram). 6. Kantong plastik kecil - Untuk menimbang NaOH/KOH.



7. Sendok stainless steel atau plastik-polipropilen - Untuk menuangkan NaOH / KOH dan mengaduknya. 8. Wadah dari gelas atau plastik-polipropilene - Untuk tempat larutan NaOH/KOH dengan air. 9. Wadah dari plastik - Untuk menimbang serta tempat air dan minyak. 10.Kain - Untuk menutup cetakan setelah diisi sabun. 11.Plastik - Untuk melapisi cetakan. 12.Cetakantipis - untuk mencetak sabun cetakan sesuai selera anda. 13.Blender dengan tutupnya. 14.Kain - Untuk menutup blender.



b. Bahan Berikut adalah bahan-bahan yang dibutuhkan : 1. Minyak atau Lemak – Hampir semua minyak / lemak alami bisa dibuat menjadi sabun. Cari yang mudah saja seperti: Minyak Kelapa, Minyak Sawit, Minyak Zaitun, Minyak Jagung, Minyak Kedelai… 2. NaOH / KOH – Untuk mengubah minyak / lemak menjadi sabun. Bisa beli di toko bahan kimia, ambil yang teknis saja. 3.Air – Sebagai katalis/pelarut. Pilih air sulingan atau air minum kemasan. Air dari pam tidak bagus, banyak mengandung mineral. 4. Essential dan Fragrance Oils – Sebagai pengharum. Beli di toko bahan kimia atau lainnya. 5.Pewarna – Untuk mewarnai sabun. Bisa juga memakai pewarna makanan. 6. Zat Aditif – Rempah, herbal, talk, tepung kanji/maizena dapat ditambahkan pada saat “trace”. 4. Cara Membuat - Timbang air dan NaOH / KOH, sesuai dengan Resep. Larutkan NaOH / KOH ke dalam air sejuk / dingin (Jangan menggunakan wadah aluminium. Gunakan stainless steel, gelas pyrex atau plastik-poliproplen). Jangan menuangkan air ke NaOH / KOH. Tuangkan NaOH / KOH ke dalam air sedikit demi sedikit. Aduk higga larut. Pertama-tama larutan akan panas dan berwarna keputihan. Setelah larut semuanya, simpan di tempat aman untuk didinginkan sampai suhu ruangan. Akan didapatkan larutan yang jernih. - Timbang minyak (Minyak Kelapa, Minyak Sawit, Minyak Zaitun, Minyak Jagung, Minyak Kedelai...) sesuai dengan Resep. - Tuangkan minyak yang sudah ditimbang ke dalam blender. Hati-hati dalam menuangkan larutan NaOH / KOH ke dalam minyak.



- Pasang cover blender, taruh kain di atas cover tadi untuk menghindari cipratan dan proses pada putaran terendah. Hindari jangan sampai menciprat ke muka atau badan anda. Hentikan blender dan periksa sabun untuk melihat tahap “trace”. “Trace” adalah kondisi dimana sabun sudah terbentuk dan merupakan akhir dari proses pengadukan. Tandanya adalah ketika campuran sabun mulai mengental. Apabila disentuh dengan sendok, maka beberapa detik bekas sendok tadi masih membekas, itulah mengapa dinamakan “trace”. - Pada saat “trace” tadi anda bisa menambahkan pengharum, pewarna atau aditif. Aduk beberapa detik kemudian hentikan putaran blender. - Tuang hasil sabun ini ke dalam cetakan. Tutup dengan kain untuk insulasi. Simpan sabun dalam cetakan tadi selama satu hingga dua hari. Kemudian keluarkan dari cetakan, potong sesuai selera. Simpan sekurang-kurangnya 3 minggu sebelum dipakai. - Natrium Hydroxide (NaOH) / Sodium Hydroxide / lye / caustic soda / soda api merupakan bahan utama selain minyak dalam pembuatan sabun. Melalui reaksi kimia, NaOH mengubah minyak atau lemak menjadi sabun. Selain itu NaOH juga diperlukan untuk membuat sampo dan body lotion. - Dalam membuat larutan alkali (air + NaOH) ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain : - Gunakan baju lengan panjang, kaca mata pelindung, masker dan sarung tangan karet. Prinsip kehati – hatian sangat diperlukan karena cairan ini bisa mengakibatkan kebutaan apabila terkena mata, atau mengakibatkan rasa terbakar apabila mengenai kulit. Sediakan pula cairan cuka, hal ini untuk mengantisipasi apabila kulit terkena cairan alkali. - Lakukan di ruangan terbuka, misalnya di taman atau di tempat yang mempunyai udara bebas. Jangan menghirup udara yang keluar dari larutan ini.



- Selalu memasukkan NaOH ke dalam air (dengan pelan) dan bukan sebaliknya. Jika Anda melakukan sebaliknya, akan mengakibatkan letupan yang sangat berbahaya bagi kulit dan mata. - Jauhkan dari jangkauan anak – anak / tidak melibatkan anak – anak sama sekali.



5. Keselamatan, Kesehatan, Kerja (K3) Keselamatan, Kesehatan, Kerja (K3) dalam proses membuat sabun ada beberapa teknik pembuatan yaitu dengan cara sebagai berikut : 1. Tehnik Pembuatan Sabun dengan Metode Hot Process (Pemanasan) Pada dasarnya proses membuat sabun dengan metode pemanasan membutuhkan ketepatan dalam mempersiapkan semua hal. Oleh karena itu, Anda harus memastikan bahwa semua hal telah siap, antara lain alat-alat seperti sendok, wadah, cetakan, pisau, timbangan, dan lainlain. Jangan lupa untuk mempersiapkan juga perlengkapan keselamatan seperti sarung tangan, masker, alas meja dan alat lainnya yang sekiranya diperlukan. Perlu diingat bahwa bahan-bahan sabun harus diukur sesuai dengan resepnya. Kemudian anda dapat menimbang kaustik soda kemudian menuangkannya ke air dan mengaduknya hingga benar-benar larut. Yang harus dilakukan selanjutnya adalah memasukkan kaustik sodanya ke dalam air dan bukan sebaliknya. Masukkan minyak yang telah ditimbang ke dalam panci dan lelehkan. Setelah minyak meleleh, tuangkan larutan kaustik soda ke dalam panci minyak dan aduk terus. Cara mengaduk campuran ini harus selalu stabil sampai berubah jadi keruh, berwarna krem dan mengental. Jika sudah mengental, tutup pancinya dan kemudian panaskan sebentar. Pastikan bahwa sabun telah berubah warna menjadi bening dan ini menandakan bahwa campuran ini sudah siap untuk diolah. Anda bisa menambahkan pewangi dan warna ke dalam larutan sabun ini. Lalu tambahkan minyak esensial sesuai selera anda. Dalam tahapan ini, Anda harus mengerjakannya secepat mungkin untuk mencegah larutan sabun mengeras. Jika sudah mengeras, nantinya akan sulit untuk dituangkan ke dalam cetakan. Setelah larutan masuk ke dalam cetakan, Anda harus mengetuk cetakan selama beberapa kali sampai udara yang terperangkap di dalamnya bisa keluar. Dinginkan beberapa saat dan kemudian keluarkan dari cetakan. 2. Tehnik Pembuatan Sabun dengan Metode Cold Process (Pendinginan) Untuk membuat sabun mandi dengan metode ini, tentunya Anda tidak akan memerlukan kompor seperti halnya dalam tehnik hot process. Karena pada dasarnya proses pembuatan sabun mandi dapat dilakukan dengan cara mencampurkan semua bahan dalam suhu ruangan.



- Pertama, takar semua bahan sesuai dengan resep sabun yang akan dibuat. Kemudian siapkan wadah cetakan sabun, apabila bentuknya kotak maka Anda bisa gunakan alat yang bisa dibuat sendiri. Dan jika bentuk sabun bulat, Anda bisa menggunakan pipa PVC dengan ukuran 2 dim. Kemudian pipa sebaiknya disemprot dulu dengan alcohol atau minyak. - Langkah selanjutnya adalah dengan memasukkan kaustik soda ke dalam air secara bertahap sambil terus diaduk. Jangan lupa untuk mengukur suhunya dengan menggunakan termometer. Masukkan juga beberapa minyak yang akan digunakan ke dalam satu wadah. Jika suhu larutan kaustik soda sudah mencapai 50 derajat, masukkan ke dalam wadah yang berisi minyak sambil terus diaduk. Selama proses pengadukan sampai mengental, masukkan bahan tambahan seperti coklat, susu, strawberry sesuai dengan keinginan Anda ke dalam larutan sambil terus diaduk. - Lalu masukkan bahan pewangi yang Anda inginkan secara bertahap kedalam larutan, jika sudah mulai mengental tuangkan ke dalam cetakan. Tutup cetakan dengan handuk atau kain dan diamkan selama 24 - 28 jam. Setelah 24 jam atau lebih, Anda bisa mengeluarkan dari cetakan dan potong sabun yang sudah jadi tersebut sesuai dengan ukuran yang Anda inginkan. 6. Tehnik Pembuatan Sabun dengan Metode Melt and Pour (Melelehkan dan Menuangkan) Pada dasarnya, semua sabun bisa dikategorikan sebagai sabun Gliserin atau sering disebut juga sabun bening, Kandungan Gliserin pada sabun berkhasiat melembabkan kulit dan jika anda membasuh tangan dengan sabun gliserin, maka akan tersisa lapisan tipis gliserin yang memberi kelembaban di kulit.



3 Metode Dasar Untuk Membuat Sabun Mandi Metode membuat sabun mandi sebenarnya bermacam-macam. Kita akan membahas beberapa teknik sederhana yang mudah dilakukan di rumah. Perbedaan teknik tersebut hanya masalah suhu yang digunakan saja. 1. Metode Cold Process (CP) Metode ini merupakan yang cukup sederhana dan mudah. Kenapa dinamakan cold process? Karena cold dalam bahasa indonesia berarti dingin sehingga tidak membutuhkan suhu yang tinggi.



Pencampuran minyak dengan alkali dilakukan saat temperatur keduanya berada pada suhu 32 – 35 derajat celsius. Kemudian dilakukan pengadukan hingga tercampur sempurna (trace) dan mengental. Setelah itu campuran tersebut dimasukkan ke dalam cetakan dan memasuki fase curing. Biasanya memakan waktu kurang lebih 2 – 4 minggu untuk benar-benar siap digunakan dan proses saponifikasi sudah selesai. Dengan menggunakan metode ini menghasilkan sabun dengan tekstur yang halus. Sabun yang dihasilkan oleh metode cold process hanya berupa sabun batang. 2. Metode Hot Process (HP) Metode hot process merupakan variasi dari metode cold process. Pada saat campuran sudah sempurna dan mengental, campuran tidak langsung dimasukkan ke cetakan. Tetapi dipanaskan terlebih dahulu untuk memaksa proses saponifikasi. Biasanya memakan waktu 13 jam untuk memanaskan. Kelebihan dari metode ini yaitu sabun sudah aman untuk langsung digunakan. Fase curing tidak berlangsung lama hanya sekitar 1 – 2 minggu. Menghasilkan sabun yang memiliki tekstur agak kasar.



Untuk menghasilkan sabun cair, sabun padat transparan dan sabun cream biasanya menggunakan metode hot process. 3. Metode Melt & Pour (MP) Melt and pour merupakan metode yang paling mudah. Metode ini merupakan cara membuat sabun mandi tanpa bahan kimia. Hanya menggunakan soap base atau sabun yang hampir jadi, kemudian dilelehkan dan dicampur dengan bahanbahan tambahan seperti pewangi, pewarna, dll. Setelah itu dimasukkan ke dalam cetakan. Selesai!



Daftar Istilah dalam Pembuatan Sabun Mandi Sebelum memulai membuat sabun sendiri, kamu mungkin tidak familiar dengan beberapa istilah yang banyak muncul. Berikut merupakan daftar istilah yang sering digunakan dalam pembuatan sabun.  Saponifikasi – Proses kimia yang terjadi saat mereaksikan atau mencampur alkali dengan minyak. Proses kimia tersebut menghasilkan sabun dan gliserin.  Sap Value – Merupakan nilai saponifikasi yaitu jumlah alkali yang dibutuhkan untuk mengubah minyak menjadi sabun. Tiap minyak memiliki nilai saponifikasi yang berbeda-beda. Dalam pembuatan sabun kamu harus mengetahui nilai saponifikasi tiap minyak.  Trace – Trace merupakan fase awal dari saponifikasi. Saat awal pencampuran antara minyak dengan larutan alkali dilakukan pengadukan. Pengadukan yang terus menerus ini membuat campuran yang awalnya cair dan terpisah, menjadi semakin mengental dan tercampur sempurna.  Curing – Merupakan fase waktu tunggu setelah sabun menjadi padat, memakan waktu kurang lebih 2 – 4 minggu. Sabun yang baru dibuat, biasanya proses saponifikasi masih belum selesai sehingga masih ada kandungan alkali bebasnya. Untuk menguji apakah masih mengandung alkali bebas dilakukan tes pH. Pada saat ini juga air yang terkandung dalam sabun akan ikut menguap dan akan menghasilkan sabun yang keras dan lembut di kulit.



Safety Gear



Saat membuat sabun mandi kamu harus memperhatikan keamanan dan selalu hati-hati. Membuat sabun mandi sendiri tidak terlepas dari penggunaan alkali. Alkali merupakan bahan kimia berbahaya yang bersifat korosif. Jika terkena kulit bisa membuat kulit terbakar. Saat membuat sabun lebih baik tidak melibatkan anak-anak.  Pelindung Mata. Larutan alkali sangat berbahaya jika terkena mata. Maka dari itu kita harus selalu menjaga keamanan dengan menggunakan pelindung mata. Bisa berupa google ataupun kacamata bening yang bisa melindungi bagian mata kamu, atau bisa juga pelindung full face.  Sarung Tangan. Untuk melindungi tangan kamu yang akan bersinggungan dengan larutan alkali dan sabun yang masih mentah. Bisa dengan menggunakan sarung tangan plastik yang melindungi area telapak tangan. Atau jika dirasa kurang bisa menggunakan sarung tangan industri yang melindungi hingga ujung siku.  Selalu gunakan pakaian lengan panjang dan celana panjang, atau menggunakan jas laboratorium. Untuk menghindari kulit dari cipratan larutan alkali yang digunakan.



Alat Untuk Membuat Sabun Mandi



Alat Untuk Membuat Sabun Mandi 1. Wadah atau Panci



Selalu gunakan panci yang terbuat dari stainless steel. Kenapa harus stainless steel? Karena panci berbahan aluminium, besi, timah akan menyebabkan reaksi berbahaya jika bersinggungan dengan larutan alkali. Jangan dicoba! Reaksinya bisa sangat beracun. Bisa juga menggunakan gelas ukur pyrex atau sejenisnya dan wadah dari plastik yang agak tebal. Kamu membutuhkan dua wadah/panci, satu untuk tempat larutan alkali dan satunya lagi untuk tempat minyak sekaligus meraksikan sabun. 2. Stick Blender atau Hand Whisker Jika pengadukan dilakukan dengan hand whisker maka bisa memakan waktu hingga satu jam. Untuk mempersingkat waktu pengadukan gunakan stick blender, hanya memakan waktu kurang lebih 5 – 10 menit. Selalu gunakan yang terbuat dari stainless steel! 3. Spatula Karet atau Plastik Untuk memastikan semua sabun masuk ke dalam cetakan. 4. Timbangan Digital Cara paling baik untuk mengukur bahan untuk membuat sabun adalah dengan mengukur beratnya (g, kg, ons, pound, dll). Mengukur dengan volume (ml, liter, cc, dll) sering tidak akurat. Ketidak akuratan dalam mengukur bahan dapat membuat komposisi sabun menjadi tidak baik, seperti terlalu banyak minyak, terlalu banyak alkali (over alkalized). Maka kamu membutuhkan sebuah timbangan yang baik. Usahakan menggunakan timbangan digital, karena kamu membutuhkan akurasi dan operasi yang mudah. 5. Cetakan Kamu bisa membuat cetakan dasar dari kardus dilapisi dengan plastik. Bisa menggunakan cetakan kayu jika ingin membuat sabun dalam jumlah yang besar. Jangan menggunakan cetakan dengan alas aluminium, seperti wadah bekas susu cair atau pringles.



Bahan Untuk Membuat Sabun Mandi



Bahan utama pembuatan sabun mandi antara lain minyak, alkali, dan air.



Ada berbagai macam minyak yang tersedia untuk pembuatan sabun. Mengetahui karakteristik setiap minyak kamu bisa menentukan kombinasi mana yang paling baik untuk kulitmu. Penggunaan minyak disini kami berikan hanya sebagai panduan awal saja. Untuk lebih detail kamu bisa membaca artikel kami tentang berbagai macam bahan pembuat sabun yang bisa digunakan. 1. Minyak  Kelapa (Coconut Oil), memberikan busa yang melimpah pada sabun mandi dan juga berkontribusi terhadap kekerasan sabun batang.  Kelapa Sawit (Palm Oil), merupakan minyak utama dalam pembuatan sabun, mayoritas sabun konvensional menggunakan minyak kelapa sawit. Minyak kelapa sawit memberikan kekerasan pada sabun mandi dan mempercepat proses saponifikasi.  Zaitun (Olive Oil), merupakan minyak yang penting dalam sabun karena memberikan kelembutan pada kulit dan memberikan efek kemewahan. 2. Alkali (NaOH) Natrium Hidroksida (NaOH) digunakan untuk membuat sabun batang. Gunakan NaOH murni, bukan yang sudah dalam larutan, berbentuk flakes atau pellet. 3. Air Air digunakan untuk melarutkan NaOH. Sebaiknya gunakan air yang benar-benar murni H2O tanpa ada tambahan mineral yang lainnya. Jangan gunakan air sumur atau air PAM, cari Air Distilasi (Distilled Water) / Air, Demineralisasi (Demineralized Water) / Deionized Water.



Resep Dasar Sabun Mandi Menggunakan 3 macam campuran minyak, dengan total volume minyak 500 gr : 150 gr (30%) – Minyak Kelapa



150 gr (30%) – Minyak Kelapa Sawit 200 gr (40%) – Minyak Zaitun (Pomace Olive Oil) 145 gr – Air (Deionized / Demineralized / Distilled Water) 72,5 gr – NaOH



Langkah-langkah Cara Membuat Sabun Mandi Padat 1. Siapkan semua alat dan bahan. Jangan lupa selalu gunakan safety gears / pengaman. 2. Tuangkan air ke dalam wadah dan timbang sesuai ukuran. 3. Ambil NaOH di tempat terpisah dan timbang sesuai dengan ukuran resep. Secara hatihati masukkan NaOH ke dalam air sedikit demi sedikit. Kamu akan melihat reaksi air langsung mendidih dan mengeluarkan uap yang menusuk (merupakan reaksi yang normal). 4. Aduk sampai semua NaOH larut. Diamkan beberapa saat sampai larutan mencapai suhu dibawah 40ºC. *Selalu masukkan NaOH ke dalam air, jangan sebaliknya. Jika memasukkan sebaliknya akan memberikan efek gunung meletus. Berbahaya! 5. Sembari menunggu larutan NaOH dingin. Timbang sesuai ukuran dan campur minyak ke dalam wadah yang sudah disediakan. *Jika minyak kelapa/kelapa sawit menggumpal maka cairkan terlebih dahulu. Jika tidak ada yang menggumpal maka tidak perlu dipanaskan.



6. Ketika suhu larutan NaOH sudah mencapai sekitar 30-35ºC, tuangkan ke dalam minyak secara perlahan.



7. Aduk secara terus menerus menggunakan hand whisk sampai mencapai trace, biasanya memakan waktu lama. Gunakan stick blender jika ingin lebih cepat mencapai trace.



Larutan tercampur rata, tetapi belum mencapai trace.



Telah mencapai trace. 8. Ketika adonan sabun sudah mencapai trace maka hentikan pengadukan. Siapkan cetakan yang sudah dilapisi plastik atau kertas.



dilapisi kertas.



Cetakan sederhana



9. Tuangkan ke dalam cetakan, jangan lupa untuk mengumpulkan sisa-sisa yang ada di pinggir panci dengan menggunakan spatula. 10. Tutup menggunakan kain bekas atau handuk bekas bagian atas cetakan. Untuk menjaga agar tetap panas dan melanjutkan proses saponifikasi. Letakan di tempat yang aman dari jangkauan anak-anak dan biarkan selama 1-2 hari. 11. Kemudian keluarkan sabun dari cetakan. Potong sesuai ukuran yang diinginkan. Simpan di tempat yang kering dengan aliran udara yang baik, biarkan 2-4 minggu. 12. Sabun memasuki masa Curing. Saat curing, cek pH tiap satu minggu sekali. Sabun sudah bisa digunakan jika sudah netral. Netral berarti proses saponifikasi sudah sempurna dan tidak ada lagi alkali bebas yang terkandung.



40



Sabun dasar yang bening ini dapat dibeli dalam bentuk balok besar yang kemudian dapat Anda lelehkan, warnai, diberi pewangi dan dicetak. Cara pembuatan sabun yang satu ini terbilang sangat mudah dilakukan karena tidak memerlukan perlengkapan keselamatan, bahkan anak kecil pun dapat mengerjakannya tanpa ada resiko apapun.



SABUN CUCI PIRING https://itnmalangnews.id/cara-membuat-sabun-cuci-piring-cair-sederhana/ Bahan yang dibutuhkan dapat anda beli di toko kimia. Membuat sabun cuci piring cair sederhana tidak membutuhkan cara yang rumit dan bahannya pun mudah diperoleh dengan harga yang relative murah. Untuk membuat sabun cuci piring cair kita membutuhkan antara lain Texapon, sodium sulfat, camperlan, asam sitrid, EDTA, parfum, propilin glikol dan pewarna. Texapon adalah zat yang berbentuk gel dan berfungsi untuk mengangkat kotoran. Texapon memiliki nama kimia Sodium Lauril Sulfat (SLS). Formula untuk membuat sabun cuci piring cair sederhana secara umum texapon 10 %, asam sitrid 1 %, EDTA 0,1%. Sedangkan untuk bahan yang lainnya jumlahnya relatif atau secukupnya saja. Cara membuat sabun cuci piring cair sederhana cukup mudah. Pertama campurkan texapon dan sodium sulfat sambil diaduk sampai memutih. Selanjutnya masukkan air bersih sedikit-demi sedikit sambil terus diaduk hingga kira-kira 50% nya. Selanjutnya masukkan camperlan dan terus diaduk sampai merata, tambahakan air (lagi) kira-kira 20 % dari volume campuran. Selanjutnya masukkan camperlan dan bahan lainnya satu persaru dimasukkan sedikit demi sedikit hingga terlihat mengental sambil terus diaduk. Terakhir campurkan pewarna dan parfum secukupnya hingga semua tercampur rata betul dan dapat langsung siap digunakan.



C. GLOSARIUM



D. DAFTAR PUSTAKA 1. https://docplayer.info/72923727-Cara-membuat-sabun.html.



41



2. https://itnmalangnews.id/cara-membuat-sabun-cuci-piring-cair-sederhana/