Draft Proposal PT Sip Proses [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL PEMBANGUNAN BULKING STATION, PKM (2x300 T/D), PK FLAT WAREHOUSE (4.000T), PKM WAREHOUSE (12.000), JETTY ( 60.000 DWT )



PT. SUMBER INDAHPERKASA



DI KECAMATAN TELUK BETUNG



KABUPATEN LAMPUNG SELATAN PROPINSI LAMPUNG 2009



PT. S UM B E R I ND AH PE RK A S A



2



BAB 2 GAMBARAN UMUM MENGENAI PROSES BULKING, PENGOLAHAN INTI SAWIT, JETTY DI KABUPATEN TELUK BETUNG – LAMPUNG SELATAN



2.1. Komponen Bulking Bulking digunakan sebagai media penimbunan sementara untuk CPO dan produk turunannya sebelum dikirim untuk proses selanjutnya. Biasanya bulking dibangun disisi sungai atau pantai yang memiliki kedalaman yang cukup untuk dilalui kapal tongkang dengan ukuran sampai dengan 60.000 MT untuk tahap awal.



Luas lahan yang dibutuhkan untuk membangun KCP,



bulking beserta fasilitasnya



berkisar 10 Hektare tergantung pada banyaknya



CPO atau CPKO yang akan disimpan. Konstruksi struktur utama tangki bulking tersusun dari pelat baja dengan ketebalan berkisar antara 6 – 12 mm yang berdiri di atas pondasi dengan atau tanpa tiang pancang. Struktur pendukung seperti boiler house dan unloading shed terbuat dari struktur baja. Operasional bulking dibedakan ke dalam 2 kategori yaitu : 



Bulking pengirim, dimana bulking digunakan untuk mengirimkan CPO atau produk turunannya (yang diterima dari PKS) dengan kapal tongkang ke berbagai tempat pengolahan/penyimpanan sementara lainnya sebelum di ekspor.







Bulking penerima, dimana CPO atau produk turunannya diterima dari



kapal



tongkang



untuk



kemudian



disalurkan



ke



pabrik



pengolahan lebih lanjut atau dikirim untuk ekspor. Gambar 1.1 dan 1.2 memperlihatkan skema operasional bulking dari kedua kategori dimaksud.



PT. SI NA R I ND AHPE RK A S A



 3



Gbr 1.2 Bulking penerima



Gbr 1.1 Bulking pengirim



Bulking terdiri atas komponen-komponen bangunan dan peralatan yang membentuk satu kesatuan yang saling menunjang. Berikut ini adalah komponen-komponen bangunan dan peralatan yang umumnya ada dalam suatu bulking : 1. Weighbridge 2. Office & Employee Facilities 3. Loading Unloading



5. Boiler Unit : 



Boiler



9. Dispatch pump







Deaerator



10. Panel







Feed water



11. Compressor



tank



12. Jetty (Dermaga)



Steam Main



13. Parking area



Header



14. Driver room



shed 4. Storage Tank Unit :











Oil Storage Tank.







Level Transmitter



6. Genset







Temperature



7. Diesel fuel



Indicator 



Mixer.







Coil.



8. Diesel storage



pump



PT. SI NA R I ND AHPE RK A S A



 4



Storage Tank Sebagai wadah penimbunan CPO, PKO atau produk turunannya seperti stearin, olein dan PFAD. Struktur: tanki yang dibuat dari pelat baja dgn sambungan las dan berdiri di atas pondasi beton dengan tiang pancang dengan kapasitas: 1.000, 3.000, 5.000, 10.000 MT dengan total +/- 53.000 MT Office Sebagai tempat manager dan staf-nya melaksanakan tugas sekaligus juga sebagai ruang kontrol/ monitoring proses menerima dan mengirim CPO. Struktur: bangunan tembok bata dengan atap. Weighbridge Tempat penimbangan truk tangki yang membawa CPO. Penimbangan dilakukan dua kali, yaitu satu kali saat kedatangan, dimana truk dalam kondisi bermuatan dan satu kali sesudah CPO dituangkan dimana truk dalam keadaan kosong. Struktur = girder dan platform baja Contoh : - Kapasitas 40 MT dengan panjang platform 12 m - Kapasitas 60 MT dengan panjang platform 15m Unloading Shed Tempat pembongkaran CPO dari truk tangki ke dalam pit/bak penampung untuk selanjutnya dipompakan masuk ke dalam tangki timbun (storage tank) Struktur



= bangunan rangka baja beratap, dilengkapi pit/bak penampung yg tertanam dalam tanah dgn lantai beton dan pompa



PT. SI NA R I ND AHPE RK A S A



 5



Boiler Tempat merebus air untuk menghasilkan uap panas (steam) yang kemudian dialirkan lewat pipa/coil ke Oil Storage Tank (OST) untuk menjaga kekentalan CPO pada level optimumnya sehingga dapat dialirkan ke kapal. Struktur: Pondasi beton, berada didalam boiler house dengan struktur baja. Contoh : kapasitas 10 ton/hari Deaerator Tempat proses penghilangan O2 dari air sebelum dialirkan ke boiler untuk direbus menghasilkan uap panas (steam). Struktur: platform baja Contoh: kapasitas 10 ton/hari Compressor Berfungsi untuk membersihkan minyak di dalam pipa pengapalan. Pembersihan dilakukan dengan menggunakan alat bantu berbentuk kapsul yang dimasukkan kedalam pipa, kemudian ditembakkan dengan udara bertekanan tinggi. Istilah pembersihan ini sering disebut dengan pigging system. Despatch Pump Despatch pump atau pompa pengapalan berfungsi memompa CPO dari storage tank ke kapal / tongkang Steam Main Header Berfungsi mengalirkan uap panas yang dihasilkan boiler ke storage tank



PT. SI NA R I ND AHPE RK A S A



 6



Feed Water Tank Tangki suplai air untuk boiler. Sumber air berasal dari PKS atau sumur bor yang sudah diolah Genset Sumber power utama untuk bulking. Contoh : kapasitas 2 x 500 KVA Fuel Pump Berfungsi memompa solar dari fuel storage tank ke genset. Fuel Storage Tank Tangki penyimpanan bahan bakar (solar) ini kapasitasnya 1000 liter. Disekeliling tangki dibuatkan tanggul pengaman agar bila tangki bocor tidak langsung berceceran. Panel Sebagai alat kontrol listrik untuk mengaktifkan semua equipment yang ada dalam boiler house seperti despatch pump, boiler, genset dll. Jetty (Dermaga) Selain sebagai tempat bersandar tongkang, jetty (dermaga) digunakan juga untuk jalur pipa pengapalan



PT. SI NA R I ND AHPE RK A S A



 7



2.1.



Kapasitas Pabrik Proyek Pembangunan Pabrik Kernel Crushing Kelapa Sawit (KCP) direncanakan dengan kapasitas 2 X 300 TPD. Besaran kapasitas ini diambil setelah memperhitungkan proyeksi produksi dan logistic dari produk di daerah PKS Lampung.



2.2.



Proses Pengolahan Pengolahan PK menjadi CPKO di dalam pabrik pengolahan biji kelapa sawit menjadi minyak kernel, pada prosesnya akan melalui beberapa tahap pemrosesan dan bangunan pendukung. Stasiun-stasiun proses utama mencakup sbb: 1. System penerimaan Kernel 2. Gudang Penyimpanan Kernel (PK Flat Warehouse) 3. Gudang Penyimpanan Palm Kernel Mill ( PKM ) 4. Stasiun mesin press Kernel ( KCP Plant ) 5. System Conveyor KCP Plant Stasiun-stasiun pendukung meliputi fungsi sbb: 1. Stasiun pembangkit dan Boiler 2. Stasiun pengolahan air (water treatment station) 3. Stasiun pengiriman minyak (oil despatch station) 4. Laboratorium dan bengkel (laboratory and workshop) 5. Stasiun listrik / panel pabrik 6. Waduk dan Kolam Limbah.



1. Stasiun Pendukung a.



System penerimaan kernel ( PK Unloading ) System penerimaan kernel ini berupa struktur shelter baja yang dapat menampung 6 mobil sekaligus dengan kapasitas : 100-120 PT. SI NA R I ND AHPE RK A S A



 8



ton. Areal yang digunakan seluar +/- 1500 m2 karena termasuk manuver kendaraan dan parker kendaraan yang akan melakukan pembongkaran palm kernel Adapun setelah dilakukan pembongkaran , maka kernel tersebut akan dibawa oleh konveyor ke PK silo atau ke PK Flat Warehouse



PT. SI NA R I ND AHPE RK A S A



 9



b.



System Gudang penyimpanan kernel ( PK Flat Warehouse ) Gudang Penyimpanan Kernel (PK Flat Warehouse) merupakan tempat penyimpanan sementara kernel sebelum dimasukkan ke Kernel Crushing Plant. Selain itu Gudang Penyimpanan Kernel tersebut dapat berupa Tanki Silo. Desain kapasitas yang direncanakan untuk tahap awal ini adalah 4.000 MT Struktur Gudang Penyimpanan Kernel berupa struktur baja dengan setengah dinding beton dan harus dibuat terbuka dengan sirkulasi udara yang baik.



PT. SI NA R I ND AHPE RK A S A



 10



c.



System Gudang penyimpanan palm kernel mill ( PK Mill Warehouse ) System Gudang Penyimpanan Palm Kernel Mill (PK Mill Warehouse) merupakan tempat penyimpanan hasil pengolahan kernel dari proses penghancuran kernel ( Kernel Crushing Plant ). Bangunannya terbuat dari struktur baja dengan dinding beton / bata yang tertutup rapat dengan sirkulasi udara yang cukup baik. Adapun kapasitas untuk desain awal ini adalah 12.000 MT



d.



System Mesin Press Kernel ( Kernel Crushing Plant ) Adapun



komponen



mesin



yang



terdapat



dalam



Stasiun



Penghancuran Kernel ( Kernel Crushing Plant ) adalah sebagai berikut : A 1. 1.1. 1.2.



SILO SYSTEM Palm kernel steel silo Cap. 3 x 1000T Temperature monitoring system Centrifugal fan + aeration system



B



Oil Expeller Machine Dong Yuan cap. 20T/D



C



CONVEYOR SYSTEM screw conveyor, PK01 cap.100T/H PK02 bucket elevator, cap.100T/H screw conveyor, PK03 cap.100T/H PK04 bucket elevator, cap.100T/H screw conveyor, PK05 cap.100T/H screw conveyor, PK05A/1 cap.100T/H screw conveyor, PK05A/2 cap.100T/H PK06A/1 screw conveyor, cap.60T/H PK06A/2 screw conveyor, cap.60T/H PK07 screw conveyor, cap.60T/H PK08 screw conveyor, cap.60T/H PK09 bucket elevator, cap.60T/H PK10 screw conveyor, cap.60T/H PK11 bucket elevator, cap.60T/H PK12 screw conveyor, cap.60T/H



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.



-material: palm kernel (PK) -material: PK -material: PK -material: PK -material: PK -material: PK -material: PK -material: PK -material: PK -material: PK -material: PK -material: PK -material: PK -material: PK -material: PK



PT. SI NA R I ND AHPE RK A S A



 11



16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46.



PK13A PK13B PK14A PK14B PK15A PK15B PK16A PK16B PKO01A PKO01B PKE01A PKE01B PKE02A PKE02B PKE03A PKE03B PKO02A PKO02B PKM01A PKM01B PKM02A PKM03 PKM04 PKM05 PKM06 PKM07 PKM08 PKM09/1 PKM09/2 PKM10 PKM11



screw conveyor, cap.60T/H screw conveyor, cap.60T/H screw conveyor, cap.60T/H screw conveyor, cap.60T/H screw conveyor, cap.60T/H screw conveyor, cap.60T/H screw conveyor, cap.60T/H screw conveyor, cap.60T/H screw conveyor, cap.15T/H screw conveyor, cap.15T/H screw conveyor, cap.30T/H screw conveyor, cap.30T/H bucket elevator, cap.30T/H bucket elevator, cap.30T/H screw conveyor, cap.30T/H screw conveyor, cap.30T/H screw conveyor, cap.15T/H screw conveyor, cap.15T/H screw conveyor, cap.15T/H screw conveyor, cap.15T/H screw conveyor, cap.15T/H bucket elevator, cap.30T/H screw conveyor, cap.30T/H screw conveyor, cap.30T/H screw conveyor, cap.30T/H screw conveyor, cap.30T/H bucket elevator, cap.30T/H screw conveyor, cap.30T/H screw conveyor, cap.30T/H belt conveyor, cap.60 T/H screw conveyor, cap.60T/H



-material: PK -material: PK -material: PK -material: PK -material: PK -material: PK -material: PK -material: PK -material: unfiltered CPKO -material: unfiltered CPKO -material: intermediate PKM -material: intermediate PKM -material: intermediate PKM -material: intermediate PKM -material: intermediate PKM -material: intermediate PKM -material: unfiltered CPKO -material: unfiltered CPKO -material: PKM -material: PKM -material: PKM -material: PKM -material: PKM -material: PKM -material: PKM -material: PKM -material: PKM -material: PKM -material: PKM -material: PKM -material: PKM



Struktur bangunan yang digunakan adalah struktur baja dengan luas sekitar 118 m x 26 m Stasiun penghancur kernel ini terdiri atas mesin press dengan sistem konveyor. Kapasitas mesin penghancur kernel ini sebesar 2 x 300 MTD dengan proses kerja memisahkan mill dan minyak PK yang akan disimpan di Gudang Penyimpanan Mill dan Tanki Penyimpanan Minyak PK



e.



System Konveyor PT. SI NA R I ND AHPE RK A S A



 12



Untuk proses pemindahan kernel mulai dari PK Unloading ke PK Flat Warehouse / PK Silo kemudian ke Mesin Penghancur Kernel yang akan memisahkan mill dan minyak PK sampai kepada Gudang PK Mill menggunakan konveyor yang terdiri atas system konveyor belt dan screw Gambar dibawah menggambarkan layout secara keseluruhan dari sustem utama KCP Lampung ini.



PT. SI NA R I ND AHPE RK A S A



 13



2. Stasiun Pendukung a.



Stasiun Pembangkit dan Boiler Kebutuhan energi untuk KCP Lampung dipasok dari beberapa sumber, yaitu diesel genset dan PLN. Diesel genset merupakan sumber pembangkit yang digunakan pada saat pabrik mulai operasi atau pada saat pabrik sedang tidak dioperasikan. Sumber energi utama saat pabrik beroperasi dipasok dari ketel uap (boiler) yang menghasilkan tenaga uap yang kemudian dikoversi menjadi energi listrik melalui turbin. Uap yang kemudian keluar dari turbin ditampung dalam sebuah bejana tekan (steam vessel/header) yang selanjutnya dimanfaatkan untuk proses perebusan buah (sterilizer) dan keperluan proses lainnya seperti pemanasan minyak, sludge, kernel, dan lain-lain. Bahan bakar boiler diperoleh dari pemanfaatan cangkang (shell) dan serabut (fibre) kelapa sawit atau dari batu baru ataupun dari solar. Namun yang menjadi sumber utama direncanakan dari PLN dengan kapasitas total untuk tahap pertama adalah 3750 kVa.



b.



Stasiun pengolahan air (water treatment station) Stasiun pengolahan air di KCP Lampung meliputi pengolahan air dari hasil tampungan di waduk. Air ini kemudian dipompakan ke tangki pengendapan (clarifier tank) yang selanutnya dikirim ke bak pengendapan



(water



settling



basin)



untuk



mendapatkan



pengendapan lebih lanjut. Air dari bak pengendapan selanjutnya disaring dengan saringan sand filter untuk memisahkan zat tersuspensi. Air hasil penyaringan di sand filter dikirim tangki penyimpanan untuk proses softener atau pelunakan air. Proses pelunakan air dilakukan dengan tujuan mengurangi kesadahan (total hardness) air. Ini bermanfaat utamanya untuk PT. SI NA R I ND AHPE RK A S A



 14



keperluan boiler dimana mensyaratkan air yang bebas dari kandungan mineral atau mendekati murni (kadar silika dan hardness rendah). Silika dapat menyebabkan terbentuknya kerakkerak pada pipa-pipa boiler yang menurunkan kemampuan perpindahan panas pipa-pipa boiler sehingga efisiensi boiler menurun. Selain itu, unsur-unsur kesadahan seperti Mg, Ca dan lain-lain akan menyebabkan erosi pada sudu-sudu turbin. Proses softener dilakukan untuk menghilangkan unsur-unsur perusak tersebut.



c.



Stasiun pengiriman minyak (oil despatch station) Stasiun pengiriman minyak adalah stasiun yang menjadi titik outlet CPO dari pabrik untuk di bawah ke tampat penimbunan sementara (bulking) sebelum dikapalkan ke tempat pengolahan selanjutnya ataupun di ekspor. Stasiun ini meliputi tangki penimbunan CPO/CPKO berkapasitas 53.000 ton beserta bangunan oil loading shed sebagai tempat pengisian CPO / CPKO ke truk tangki.



d.



Laboratorium dan bengkel (laboratory and workshop) Laboratorium digunakan sebagai fungsi kontrol terhadap proses kualitas yang dihasilkan selama dan setelah proses produksi berlangsung. Hasil-hasil analisis laboratorium digunakan sebagai umpan baik bagi perbaikan dan peningkatan proses produksi. Analisis yang dilakukan di laboratorium mencakup: 



Analisis TBS (%JJK/TBS, % buah dan sampah/TBS, dan % kehilangan dalam rebusan/TBS)







Analisis kehilangan minyak dalam JJK (%).



PT. SI NA R I ND AHPE RK A S A



 15







Analisis ampas press (% biji terhadap ampas, % minyak dalam fibre, % biji pecah, serta % kadar air dan minyak pada biji).







Analisis fibre cyclone (% kernel pecah, % kernel utuh dan % total kehilangan kernel)







Analisis biji dari depericarper (% cangkang/biji, % inti/biji, % kadar air biji, dan % biji/TBS)







Analisis biji dari nut silo (% kadar air)







Analisis pemecahan biji (% inti pecah dan % efesiensi pemecahan ripple mill)







Analisis losses kernel pada LTDS.







Analisis kernel produksi (% kotoran, % kernel pecah, % kernel berjamur, % kandungan air, % minyak dalam kernel, dan % FFA kernel)







Analisis minyak kasar pada tangki COT (% minyak pada minyak kasar)







Analisis minyak pada oil tank (% kadar air dan % kotoran)







Analisis sludge umpan decanter (% minyak dalam sludge)







Analisis solid decanter (% minyak dalam sampel)







Analisis heavy phase decanter (% minyak dalam sampel)







Analisis light phase decanter (% kadar kotoran dan % kadar air)







Analisis final effluent (% minyak dalam effluent)







Analisis minyak sesudah purifier (% kadar kotoran, % kadar air, dan % FFA)







Analisis kolam limbah (total solid, total alkalinity dan volatile fatty acid)







Analisis rawa water (penentuan dosis flokulan) dll.



Bengkel (workshop) di pabrik KCP Lampung diperlukan untuk mendukung kelangsungan proses produksi dimana mesin-mesin dan peralatan elektrikal harus dilakukan pemeliharaan baik secara berkala (routine) maupun pemeliharan yang bersifat preventive. Pekerjaan ini meliputi antara lain: lubrikasi, perbaikan alat-alat, PT. SI NA R I ND AHPE RK A S A



 16



pembuatan suku cadang, perawatan panel-panel listrik, perawatan motor



listrik,



ataupun



modifikasi



peralatan



sesuai



kondisi



lapangan. Oleh karenanya, bagian bengkel akan dilengkapi dengan dengan peralatan seperti: mesin bubut, mesin skrap, mesin gerinda, mesin las, mesin bor dll.



e.



Waduk dan Kolam Limbah. Proses produksi di pabrk kelapa sawit akan memerlukan air yang harus tersedia setiap saat. Untuk menunjang kebutuhan ini, di dekat lokasi pabrik akan dibangun waduk / bak yang akan menampung air dari hasil deep well di areal lokasi pabrik. Air ini selanjutnya akan diolah dengan proses softener dan WTP sebelum digunakan untuk keperluan proses produksi. Kolam Limbah merupakan kolam penampungan akhir dari limbah cair yang dihasilkan pada proses produksi minyak kelapa sawit. Proses pengendalian limbah pabrik yang berasal dari stasiun KCP atau areal penyimpanan tanki dimulai dari penampungan limbah tersebut pada fat pit dengan tujuan untuk mengurangi kadar minyak melalui pengendapan atau pengambilan secara manual. Setelah itu, limbah dalirkan melalui saluran terbuka untuk ditampung di kolam limbah. Pada kolam limbah, limbah di kendalikan dengan proses fermentasi



anaerobik sehingga



bakteri



dapat



tumbuh



dan



menguraikan senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana hingga BOD (biological oxygen demand) turun 30%. Setelah BOD-nya sesuai dengan yang diinginkan /



maka air



limbah tersebut akan dipompakan ke luar lahan kebun Jak Luay yang telah dipersiapkan selokan air limbah untuk dijadikan pupuk, sehingga dapat mengurangi penggunaan pupuk pabrikan di kebun.



PT. SI NA R I ND AHPE RK A S A



 17