E - Teknik Sepeda Motor EMS [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Teknik Sepeda Motor KK E



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



1



MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN



KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK SEPEDA MOTOR TERINTEGRASI PENGUATAN PENDAMPINGAN KARAKTER DAN PENGEMBANGAN SOAL



KELOMPOK KOMPETENSI E PROFESIONAL : PERAWATAN BERKALA ENGINE MANAGEMANT SYSTEM SEPEDA MOTOR Penulis Nyono, ST,. HP : 085234527004, Email: [email protected] Penelaah Sukma Tjatur W. HP : 0818537799, Email : [email protected]



PEDAGOGIK: PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN Penulis: Suryanto, M.Pd. ; 08123308020; [email protected] Penelaah: Dr. Sihkabudin, M.Pd.



Desain Grafis dan Ilustrasi Tim Desain Grafis



Copyright@2016 Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikdan Tenaga Kependidikan Bidang Otomotif dan Elektronika Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Hak Cipta Dilindungi Undang Undang Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan



2



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kompeten membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter prima. Hal tersebut menjadikan guru sebagai komponen



yang menjadi fokus perhatian



Pemerintah maupun



pemerintah daerah dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut kompetensi guru. Pengembangan



profesionalitas



guru



melalui



Program



Pengembangan



Keprofesian Berkelanjutan merupakan upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependikan dalam upaya peningkatan kompetensi guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan kompetensi guru telah dilakukan melalui Uji Kompetensi Guru (UKG) untuk kompetensi pedagogik dan profesional pada akhir tahun 2015.Peta profil hasil UKG



menunjukkan



kekuatan



dan



kelemahan



kompetensi



guru



dalam



penguasaan pengetahuan pedagogik dan profesional.Peta kompetensi guru tersebut dikelompokkan menjadi 10 (sepuluh) kelompok kompetensi. Tindak lanjut pelaksanaan UKG diwujudkan dalam bentuk pelatihan guru paska UKG pada tahun 2016 dan akan dilanjutkan pada tahun 2017 ini dengan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai agen perubahan dan sumber belajar utama bagi peserta didik. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru dilaksanakan melalui tiga moda, yaitu: 1) Moda Tatap Muka, 2) Moda Daring Murni (online), dan 3) Moda Daring Kombinasi (kombinasi antara tatap muka dengan daring). Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK), Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LP3TK KPTK) dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LP2KS) merupakan Unit Pelaksanana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Guru



dan



Tenaga



Kependidikan



yang



bertanggung



jawab



dalam



mengembangkan perangkat dan melaksanakan peningkatan kompetensi guru



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



1



sesuai bidangnya. Adapun perangkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut adalah modul Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru moda tatap muka dan moda daring untuk semua mata pelajaran dan kelompok kompetensi. Dengan modul ini diharapkan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan memberikan sumbangan yang sangat besar dalam peningkatan kualitas kompetensi guru. Mari kita sukseskan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ini untuk mewujudkan Guru Mulia Karena Karya. Jakarta, April 2017 Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan



Sumarna Surapranata, Ph.D. NIP 195908011985031002



2



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



Kata Pengantar Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan



rahmat dan



karunianya



sehingga Pusat Pengembangan dan



Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Otomotif dan Elektronika (PPPPTK BOE) Malang dapat menyelesaikan revisi modul ini dengan baik. Revisi modul ini merupakan penyempurnaan dari modul Guru Pembelajar yang telah disusun pada tahun 2016. Fokus revisi terletak pada pengintegrasian Penguatan Pendidikan Karakter dan pengembangan soal. Modul ini disusun sebagai bahan ajar program Peningkatan Keprofesian Berkelanjutan



yang



diselenggarakan



baik



oleh



PPPPTK/LPPKS/LPPPTK



Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan maupun oleh instansi terkait lainnya. Peningkatan Keprofesian Berkelanjutan merupakan upaya yang ditempuh untuk meningkatkan profesionalisme guru melalui peningkatan kompetensi khususnya kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. Melalui modul ini diharapkan kempetensi guru dapat ditingkatkan baik melalui kegiatan Peningkatan Keprofesian Berkelanjutan moda Tatap Muka, Daring (Dalam Jaringan), maupun Daring Kombinasi. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu sehingga modul ini dapat diselesaikan dan kami mohon masukan, saran, dan kritik dari para pembaca demi penyempurnaan modul ini dimasa mendatang. Selanjutnya kepada para pembaca kami ucapkan selamat belajar, semoga mendapatkan hasil yang maksimal. Amin.



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



3



4



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



5



MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN



KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK SEPEDA MOTOR TERINTEGRASI PENGUATAN PENDAMPINGAN KARAKTER DAN PENGEMBANGAN SOAL



KELOMPOK KOMPETENSI E PROFESIONAL : PERAWATAN BERKALA ENGINE MANAGEMANT SYSTEM SEPEDA MOTOR Penulis Nyono, ST,. HP : 085234527004, Email: [email protected] Penelaah Sukma Tjatur W. HP : 0818537799, Email : [email protected]



Desain Grafis dan Ilustrasi Tim Desain Grafis



Copyright@2016 Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikdan Tenaga Kependidikan Bidang Otomotif dan Elektronika Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Hak Cipta Dilindungi Undang Undang Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



1



Teknik Sepeda Motor KK E



Daftar Isi Kata Sambutan Kata Pengantar Daftar Isi………………………………………………………………...…….. iii Daftar Gambar…………………………………………………….................. v Daftar Tabel…………………………………………………...................… viii Pendahuluan……………………………………………………………...........1 A.



Latar Belakang…………………………………………………….……1



B.



Tujuan Pembelajaran…………………………………………….……4



C.



Peta Kompetensi………………………………………...……………..5



D.



Ruang Lingkup……………………………………………..…………..6



E.



Saran Cara Penggunaan Modul……………………………….…….8



Kegiatan Pembelajaran 1:……………………………………………….….15 Sistem Pengaliran Bahan Bakar EMS……………………………….….. 15 A.



Tujuan…………………………………………………………...……...15



B.



Indikator Pencapaian Kompetensi………………………………...15



D.



Aktifitas Pembelajaran………………………………………………51



E.



Latihan/Tugas…………………………………………………………53



F.



Rangkuman……………………………………………………………55



Kegiatan Pembelajaran 2: Sistem Kontrol Elektronik…………………59 A.



Tujuan…………………………………………………………………..59



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



iii



B.



Indikator Pencapaian Kompetensi………………………………...59



C.



Uraian Materi………………………………………………………….60



D.



Aktifitas Pembelajaran……………………………………………..103



E.



Latihan/Tugas………………………………………………………..108



F.



Rangkuman…………………………………………………………..110



G.



Umpan Balik dan Tindak Lanjut………………………………….112



Pengembangan Soal Hots…………………………………………………115 Kunci Jawaban Latihan Soal……………………………………………...121 Evaluasi……………………………………………………………………….122 Penutup……………………………………………………………………….123 Daftar Pustaka……………………………………………………………….124 Glosarium…………………………………………………………………….125



iv



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



Daftar Gambar Gambar 1. 1 Grafik Perbedaan Perbandingan Campuran dan Daya Antara Sistem Injeksi dan Karburator............................................................................... 16 Gambar 1. 2 Skema Rangkaian Prinsip Kerja Sistem Efi ................................... 18 Gambar 1. 3 Skema Rangkaian Ilustrasi Sistem YMJET-Fi Pada Yamaha Mio J ............................................................................................................................... 20 Gambar 1. 4 Contoh Penempatan Komponen Sistem EFI Honda Supra X 125 22 Gambar 1. 5 Komponen EFI Pada Honda Supra X 125 ..................................... 23 Gambar 1. 6 Bagan Sistem Aliran Bahan Bakar ................................................. 24 Gambar 1. 7 Tangki Bensin ................................................................................. 25 Gambar 1. 8 Fuel Suction Filter ........................................................................... 25 Gambar 1. 9. Konstruksi Fuel Pump Module ...................................................... 26 Gambar 1. 10 Bagian-Bagian Pompa Bensin Listrik ........................................... 27 Gambar 1. 11 Fuel Pressure Regulator (FPR) .................................................... 28 Gambar 1. 12 Diagram Sifat Bensin .................................................................... 29 Gambar 1. 13 Selang Bahan Bakar ..................................................................... 30 Gambar 1. 14.Injektor .......................................................................................... 30 Gambar 1. 15 Penempatan injektor pada throttle body ...................................... 31 Gambar 1. 16 Konstruksi Injektor ........................................................................ 31 Gambar 1. 17 Wiring Diagram Injektor ................................................................ 32 Gambar 1. 18 Bentuk Semprotan Injektor ........................................................... 32 Gambar 1. 19 Konstruksi Throttle Body .............................................................. 33 Gambar 1. 20 Memeriksa Saluran Bahan Bakar ................................................ 35 Gambar 1. 21 Memeriksa Tekanan Bahan Bakar ............................................... 36 Gambar 1. 22 Memeriksa Aliran Bahan Bakar .................................................... 38 Gambar 1. 23 Cara Menyetel Putaran Idel .......................................................... 40 Gambar 1. 24 Gerak Bebas Handel Gas ............................................................ 41 Gambar 1. 25 Baut Penyetel Gerak Bebas Handel ............................................ 41 Gambar 1. 26 Penyetelan Gerak Bebas Melalui Tangki Kemudi ....................... 42 Gambar 1. 27.Indikator Kondisi Saringan Udara ................................................ 43 Gambar 1. 28 Gambar Penutup Saringan Udara ................................................ 44 Gambar 1. 29 Cara Membersihkan Filter Udara ................................................. 44



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



v



Gambar 1. 30 Joint Throttle Body Dan Rumah Saringan Udara ...................... 46 Gambar 1. 31 Pemasangan Diagnostic Tool ...................................................... 47 Gambar 1. 32 Layar Diagnostic Tool ................................................................... 48 Gambar 1. 33 Tampilan Rpm Pada Layar Diagnostic Tool ................................ 49



Gambar 2. 1 Skema Sistem Kontrol EFI .............................................................. 60 Gambar 2. 2 Contoh Rangkaian Sistem Kontrol Elektronik Pada Supra X 125 .. 61 Gambar 2. 3 CKP Sensor ..................................................................................... 62 Gambar 2. 4 Manifold Absolute Pressure ............................................................ 63 Gambar 2. 5 Cara Kerja MAP ............................................................................... 64 Gambar 2. 6 Throttle Position Sensor .................................................................. 65 Gambar 2. 7 Intake Air Temperature .................................................................... 66 Gambar 2. 8 Grafik Hubungan Antara Tahanan Dan Temperature..................... 67 Gambar 2. 9 Penempatan Sensor Unit yang Menyatu dengan Throttle Body .... 68 Gambar 2. 10 ECT ................................................................................................ 68 Gambar 2. 11 EOT Sensor ................................................................................... 69 Gambar 2. 12 Bank Angle Sensor ........................................................................ 70 Gambar 2. 13 Bank Angle Sensor Dan Posisi Sudut Kemiringan Sepeda Motor 70 Gambar 2. 14 Sinyal Atau Informasi Bank Angle Sensor Ke ECU ...................... 71 Gambar 2. 15 Posisi BAS Saat Sepeda Motor Menikung Dan Saat Terjatuh .... 71 Gambar 2. 16 Sensor Gas Buang ........................................................................ 72 Gambar 2. 17 Kontruksi Sensor Gas Buang ........................................................ 72 Gambar 2. 18 Skema Sensor, Ecu Dan Aktuator ................................................ 73 Gambar 2. 19 Rangkaian EOT Sensor dan IAT Sensor ...................................... 74 Gambar 2. 20 Saluran Udara Masuk Saat Katup Tertutup .................................. 75 Gambar 2. 21 Posisi Skrup Penyetel Putaran Stasioner dan Katup Penaik Putaran .................................................................................................................. 76 Gambar 2. 22 Contoh Penyemprotan Injektor Pada Saat Putaran 2000 RPM ... 76 Gambar 2. 23 Contoh Penyemprotan Injektor Pada Saat Putaran 4000 Rpm .... 77 Gambar 2. 24 Posisi MIL ...................................................................................... 78 Gambar 2. 25 Posisi DLC ..................................................................................... 79 Gambar 2. 26 Pemasangan Konektor DLC ke DLC ............................................ 80 Gambar 2. 27 Mil Menyala Ketika Kunci Kontak On ............................................ 80



vi



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



Gambar 2. 28 Prosedur Melepas Dan Menghubungkan Kembali Konektor DLC Dari DLC ................................................................................................................ 82 Gambar 2. 29 Pola Keberhasilan Saat Me-Reset Pendiagnosaan Sendiri ........ 83 Gambar 2. 30 Pola Kegagalan Saat Me-Reset Pendiagnosaan Sendiri ............. 84 Gambar 2. 31 Lokasi/Letak Injektor ...................................................................... 85 Gambar 2. 32 Rangkaian Sistem Pengapian ....................................................... 86 Gambar 2. 33 Busi ................................................................................................ 87 Gambar 2. 34 Nilai Panas Busi............................................................................. 89 Gambar 2. 35 Macam-Macam Panjang Ulir Busi ................................................. 91 Gambar 2. 36. DLC ............................................................................................... 92 Gambar 2. 37 Check Engine (Mil) ........................................................................ 92 Gambar 2. 38FID (Fast Idle solenoid) dan IACV (Idle Air Control Valve)............ 93 Gambar 2. 39 Kipas Radiator ............................................................................... 94 Gambar 2. 40 Mengukur tegangan baterai .......................................................... 96 Gambar 2. 41 Contoh Keausan Busi .................................................................... 98 Gambar 2. 42 Alat Pembersih Busi ...................................................................... 98 Gambar 2. 43 Mengukur Celah Busi .................................................................... 99 Gambar 2. 44 Sudut Pengencangan Busi ............................................................ 99 Gambar 2. 45 Memeriksa tahanan cup busi ..................................................... 100 Gambar 2. 46 Baut Cap Timing Mark ................................................................. 101 Gambar 2. 47 Penggunaan Timing Light............................................................ 102 Gambar 2. 48 Memeriksa Saat Pengapian ........................................................ 102



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



vii



Daftar Tabel Tabel 1 Peta Kompetensi....................................................................................... 5 Tabel 1. 1 Jadwal Perawatan Berkala ................................................................. 34



viii



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



Pendahuluan A.



Latar Belakang Guru



dan



tenaga



kependidikan



wajib



melaksanakan



kegiatan



pengembangan keprofesian secara berkelanjutan agar dapat melaksanakan tugas profesionalnya. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) adalah pengembangan kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan yang dilaksanakan sesuai kebutuhan, bertahap, dan berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitasnya. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan sebagai salah satu strategi pembinaan guru dan tenaga kependidikan diharapkan dapat menjamin guru dan tenaga kependidikan mampu secara terus menerus memelihara, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pelaksanaan kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan akan mengurangi kesenjangan antara kompetensi yang dimiliki guru dan tenaga kependidikan dengan tuntutan profesional yang dipersyaratkan. Guru dan tenaga kependidikan dalam melaksanakan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dilakukan baik secara mandiri maupun kelompok. Khusus untuk Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dalam bentuk diklat dilakukan oleh lembaga pelatihan sesuai dengan jenis kegiatan dan kebutuhan guru. Penyelenggaraan diklat PKB dilaksanakan oleh PPPPTK dan LPPPTK KPTK atau penyedia layanan diklat lainnya. Pelaksanaan diklat tersebut memerlukan modul sebagai salah satu sumber belajar bagi peserta diklat. Modul merupakan bahan ajar yang dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta diklat berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang disajikan secara sistematis dan menarik untuk mencapai tingkatan kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan pada tahun 2017 melaksanakan review, revisi, dan mengembangkan modul paska UKG 2015



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



1



Pendahuluan



yang



telah



terintegrasi Penguatan Pendidikan



Karakter (PPK) dan



Pengembangan Soal mengacu pada Higher Order Thinking Skills/HOTS materi pedagogik dan profesional yang akan dipelajari oleh peserta selama mengikuti Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Lebih lanjut, dalam salah satu butir Nawacita Presiden Joko Widodo adalah memperkuat pendidikan karakter bangsa dengan melakukan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yang akan diterapkan di seluruh sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk di dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu, Pendidikan karakter perlu digaungkan dan diperkuat menjadi gerakan nasional pendidikan karakter bangsa melalui program nasional Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dalam lembaga pendidikan, melalui harmonisasi olahhati (etik), olahrasa (estetik), olahpikir (literasi), dan olahraga (kinestetik) dengan dukungan pelibatan publik dan kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat yang merupakan bagian dari GNRM. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak kita. Implementasi PPK dalam modul ini lebih ditekankan pada aktivitas pembelajaran yang berupa pemaduan di dalam kelas berupa penambahan dan



pengintensifan



kegiatan-kegiatan



yang



berorientasi



pada



pengembangan karakter siswa. Dalam rangka mendukung kebijakan gerakan PPK, modul ini mengintegrasikan lima nilai utama karakter bangsa, yaitu: religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas. Adapun sub nilai religius antara lain: cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan agama dan kepercayaan, teguh pendirian, percaya diri, kerja sama antar pemeluk agama dan kepercayaan, antibuli dan kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak, mencintai lingkungan, melindungi yang kecil dan tersisih. Sedangkan sub nilai nasionalis meliputi: apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan budaya bangsa, rela berkorban, unggul, dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan, taat hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya, suku, dan agama. Sub nilai mandiri antara lain: etos kerja (kerja keras), tangguh tahan banting, daya juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat. Sub nilai gotong royong antara lain: menghargai, kerja sama, inklusif, komitmen atas keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolong menolong,



2



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



solidaritas, empati, anti diskriminasi, anti kekerasan, dan sikap kerelawanan. Terakhir, sub nilai integritas meliputi: kejujuran, cinta pada kebenaran, setia, komitmen moral, anti korupsi, keadilan, tanggung jawab, keteladanan, dan menghargai martabat individu (terutama penyandang disabilitas). Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka modul ini ditulis dalam rangka memfasilitasi para guru SMK untuk menjadi guru pembelajar sepanjang hayat



dan



dapat



meningkatkan



kompetensi



profesionalnya



secara



berkelanjutan. Modul pengembangan karier guru yang berjudul “Perawatan Berkala Engine Managemant



System Sepeda Motor” ini merupakan modul untuk



kompetensi profesional guru pada Kelompok Kompetensi E. Materi pada modul dikembangkan berdasarkan kompetensi profesional guru pada Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007. Setiap materi bahasan dikemas dalam kegiatan pembelajaran yang memuat tujuan, indikator pencapaian kompetensi, uraian materi, aktivitas pembelajaran, latihan/kasus/tugas, rangkuman, umpan balik, dan tindak lanjut. Pada bagian pendahuluan modul diinformasikan tujuan secara umum yang harusdicapai oleh guru setelah mengikuti diklat, Peta Kompetensi yang harus dikuasaiguru pada KK



E, Ruang Lingkup, dan Cara Penggunaan



Modul. Setelah guru mempelajari modul ini diakhiri dengan Evaluasi untuk mengetahui pemahaman profesional guru terhadap materi. Setelah mempelajari modul ini, guru diharapkan dapat meningkatkan kompetensi pedagogik dan professional secara mandiri. Selain itu, guru juga diharapkan mampu menguatkan karakter para peserta didik melalui tindakan dan tutur katanya selama proses pembelajaran berdampingan dengan pengembangan intelektualnya. Pada dasarnya pendidikan di Indonesia bertujuan untuk mengembangkan potensi-potensi intelektual dan karakter peserta didik.



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



3



Pendahuluan



B. Tujuan Pembelajaran Tujuan disusunnya buku modul diklat Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) adalah memberikan pemahaman bagi guru dan tenaga kependidikan tentang pengembangan kompetensi program keahlian teknik otomotif pada paket keahlian sepeda motor sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar pada standar kompetensi guru baik dibidang profesi maupun pedagogik. Disamping itu juga untuk memenuhi target Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan berdasarkan 10 tingkatan/grade yang telah ditetapkan oleh Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan. Secara khusus buku modul ini memberikan pedoman atau panduan bagi guru dan tenaga kependidikan dalam pengembangan keprofesian dalam bidang : 1. Pengembangan diri dalam kompetensi pemeliharaan (perawatan dan perbaikan) program keahlian teknik otomotif paket keahlian teknik sepeda motor 2. Secara



spesifik



pengembangan



kompetensi



diharapakan



dapat



meningkatkan kompetensi guru dalam memahami materi kompetensi profesional, berkaitan dengan perawatan berkala engine managemant system sepeda motor yang meliputi : mendiskripsikan sistem pengaliran bahan bakar Engine Management System (EMS), mendiskripsikan sistem kontrol kelistrikan secara umum, memeriksa komponen sistem bahan bakar Engine Management System (EMS) dan memeriksa komponen sistem pengapian Engine Management System (EMS) Serta tumbuhnya nilai-nilai kedisiplinan, kreatifitas dan keinginan berprestasi. 3. Pengembangan



diri



dalam



kompotensi



pedagogik



dalam



pengembangan potensi peserta didik. 4. Integrasi penguatan pendidikan karakter dan pengembangan soal



4



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



materi



Teknik Sepeda Motor KK E



C.



Peta Kompetensi



Bidang Keahlian Jenjang Program Keahlian/Mapel Paket Keahlian



: : : :



Teknologi dan Rekayasa Guru SMK Teknik Otomotif Teknik Sepeda Motor Tabel 1 Peta Kompetensi



Kelom pok kompe tensi A B C D



Standar Kompetensi Guru (SKG) Perawatan berkala mesin sepeda motor Perawatan berkala sis tem kelistrikan penerangan & sistem tanda sepeda motor Perawatan berkala chasis dan sistem pemindah tenaga step 1 Perawatan berkala chasis dan sistem pemindah tenaga step 2 Perawatan berkala sistem engine managemant system sepedamotor



E



F G H I J



Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)



 Mendiskripsikan sistem pengaliran bahan bakar EMS  Mendiskripsikan sistem control kelistrikan secara umum  Memeriksa komponen sistem pengaliran bahan bakar  Memeriksa komponen sistem pengapian



Perbaikan mesin sepeda motor step 1 Perbaikan mesin sepeda motor step 2 Perbaikan sistem kelistrikan sepeda motor Perbaikan chasis dan SPT sepeda motor Pemeliharaan Engine Management System sepeda motor



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



5



Pendahuluan



D.



Ruang Lingkup



Kegiatan Pembelajaran 1 : Pengaliran Sistem Bahan Bakar EMS



I.



Diskripsi Sistem. 1.



Pendahuluan a. Perkembangan sistem bahan bakar injeksi b. Pengertian EFI c. Perbedaan perbandingan campuran dan daya antara sistem injeksi dan karburator d. Keunggulan sistem EFI e. Kelemahan sistem EFI f.



Prinsip dasar system EFI



g. Kontruksi dasar sistem EFI 2.



Sistem Pengaliran Bahan Bakar Injeksi a. Bagian-bagian sistem aliran bahan bakar b. Bagan sistem aliran bahan bakar c. Komponen – Komponen Sistem Injeksi Bensin Elektronis 1)



Tangki bensin (Fuel Tank)



2)



Saringan bahan bakar (Fuel suction filter)



3)



Pompa bensin (Fuel pump module)



4)



Pengatur tekanan bahan bakar (Fuel pressure regulator )



5)



Saluran bahan bakar(Fuel feed hose)



6)



Nosel (injector)



7)



Rumah katup gas (Throttle body)



II. Memeriksa Komponen Sistem Pengaliran Bahan Bakar 1.



Memeriksa saluran bahan bakar



2.



Memeriksa tekanan bahan bakar



3.



Memeriksa aliran bahan bakar



4.



Menyetel putaran stasioner dan gerak bebas handle



5.



Membersihkan saringan udara



6.



Memeriksa sambungan antara throttle body dengan rumah saringan udara



7. Memeriksa CO



6



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : SISTEM KONTROL KELISTRIKAN



I.



Diskripsi Sistem 2.1 Sensor a.



Crankshaft position sensor (CKP)



b.



Manifold absolute pressure sensor (MAP)



c.



Throttle position sensor (TPS)



d.



Intake air temperature (IAT) sensor



e.



Engine coolant temperature (ECT) sensor



f.



Engine oil temperature (EOT) sensor



g.



Bank angle sensor (BAS)



h.



Oxigen sensor (O2)



2.2 Electronic Control Unit (ECU) a.



Prinsip kerja ECU dalam mengontrol saat dan lamanya penginjeksian



b.



Prinsip kerja ECU dalam mengontrol saat kondisi mesin dingin



c.



Prinsip kerja ECU dalam mengontrol saat putaran rendah



d.



Prinsip kerja ECU dalam mengontrol saat putaran tinggi



e.



Prinsip kerja ECU dalam mengontrol saat akselerasi



f.



Prinsip kerja ECU untuk sistem diagnose (Diagnosis Trouble Code)



g.



Program darurat (Pail Safe Fungsion)



2.3 Aktuator a.



Injektor



b.



Koil pengapian



c.



Pompa bensin/relai pompa bensin



d.



Lampu tanda kerusakan/Mulfuntion Indicator Lamp (MIL)



e.



Soket diagnose/Diagnostic Link Connector (DLC)



f.



Katup penaik putaran/ FID (Fast Idle selenoid)



g.



Kipas radiator



II. Memeriksa Komponen Sistem Pengapian 1.



Memeriksa baterai



2.



Memeriksa busi



3.



Memeriksa cup busi



4.



Memeriksa saat pengapian



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



7



Pendahuluan



E.



Saran Cara Penggunaan Modul



Secara umum, cara penggunaan modul pada setiap Kegiatan Pembelajaran disesuaikan dengan skenario setiap penyajian mata diklat. Modul ini dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran guru, baik untuk moda tatap muka dengan model tatap muka penuh maupun model tatap muka In-On-In. Alur model pembelajaran secara umum dapat dilihat pada bagan dibawah.



Gambar 1. Alur Model Pembelajaran Tatap Muka



E. 1. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka Penuh Kegiatan pembelajaran diklat tatap muka penuh adalah kegiatan fasilitasi peningkatan kompetensi guru melalui model tatap muka



penuh



yang



dilaksanakan oleh unit pelaksana teknis dilingkungan ditjen.GTK maupun lembaga diklat lainnya.Kegiatan tatap muka penuh ini dilaksanan secara terstruktur pada suatu waktu yang di pandu oleh fasilitator.



8



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



Tatap muka penuh dilaksanakan menggunakan alur pembelajaran yang dapat dilihat pada alur dibawah.



Gambar 2. Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model tatap muka penuh dapat dijelaskan sebagai berikut,



a. Pendahuluan Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat untuk mempelajari : 



latar belakang yang memuat gambaran materi







tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi







kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul.







ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran







langkah-langkah penggunaan modul



b. Mengkaji Materi Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi Perawatan berkala sistem engine managemant system sepeda motor, fasilitator memberi kesempatan kepada guru sebagai peserta untuk mempelajari materi yang diuraikan secara singkat sesuai dengan indikator pencapaian hasil



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



9



Pendahuluan



belajar. Guru sebagai peserta dapat mempelajari materi secara individual maupun berkelompok dan dapat mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator.



c. Melakukan aktivitas pembelajaran Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan pendekatan yang akan secara langsung berinteraksi di kelas pelatihan bersama fasilitator dan peserta lainnya, baik itu dengan menggunakan diskusi tentang materi, malaksanakan praktik, dan latihan kasus. Lembar kerja pada pembelajaran tatap muka penuh adalah bagaimana menerapkan pemahaman materi-materi yang berada pada kajian materi. Pada aktivitas pembelajaran materi ini juga peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan mengolah data sampai pada peserta dapat membuat kesimpulan kegiatan pembelajaran.



d. Presentasi dan Konfirmasi Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi hasil kegiatan sedangkan fasilitator melakukan konfirmasi terhadap materi dan dibahas bersama.



e. Refleksi pada bagian ini peserta dan penyaji me-review atau melakukan refleksi materi berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran, kemudian didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir.



E. 2. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka In-On-In Kegiatan diklat tatap muka dengan model In-On-In adalan kegiatan fasilitasi peningkatan kompetensi guru yang menggunakan tiga kegiatan utama, yaitu In Service Learning 1 (In-1), on the job learning (On), dan In Service Learning 2 (In2). Secara umum, kegiatan pembelajaran diklat tatap muka In-On-In tergambar pada alur berikut ini.



10



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



Gambar 3. Alur Pembelajaran Tatap Muka model In-On-In Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model In-On-In dapat dijelaskan sebagai berikut,



a. Pendahuluan Pada kegiatan pendahuluan disampaikan bertepatan pada saat pelaksanaan In service learning 1 fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat untuk mempelajari : 



latar belakang yang memuat gambaran materi







tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi







kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul.







ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran







langkah-langkah penggunaan modul



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



11



Pendahuluan



b. In Service Learning 1 (IN-1) 



Mengkaji Materi



Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi Perawatan berkala sistem engine managemant



system sepeda motor, fasilitator



memberi kesempatan kepada guru sebagai peserta untuk mempelajari materi yang diuraikan secara singkat sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar. Guru sebagai peserta dapat mempelajari materi secara individual maupun berkelompok dan dapat mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator.







Melakukan aktivitas pembelajaran



Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan pendekatan/metode yang secara langsung berinteraksi di kelas pelatihan, baik itu dengan menggunakan metode berfikir reflektif, diskusi, brainstorming, simulasi, maupun studi kasus yang kesemuanya dapat melalui Lembar Kerja yang telah disusun sesuai dengan kegiatan pada IN1. Pada aktivitas pembelajaran materi ini peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan mempersiapkan rencana pembelajaran pada on the job learning.



c. On the Job Learning (ON) 



Mengkaji Materi



Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi Perawatan berkala sistem engine managemant system sepeda motor, guru sebagai peserta akan mempelajari materi yang telah diuraikan pada in service learning 1 (IN 1). Guru sebagai peserta dapat membuka dan mempelajari kembali materi sebagai bahan dalam mengerjakan tugas-tugas yang ditagihkan kepada peserta.



12



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E







Melakukan aktivitas pembelajaran



Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah maupun di kelompok kerja berbasis pada rencana yang telah disusun pada IN1 dan sesuai dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul. Kegiatan



pembelajaran



pada



aktivitas



pembelajaran



ini



akan



menggunakanpendekatan/metode



praktik,



eksperimen,



sosialisasi,



implementasi, peer discussion yang secara langsung di dilakukan di sekolah maupun kelompok kerja melalui tagihan berupa Lembar Kerja yang telah disusun sesuai dengan kegiatan pada ON. Pada aktivitas pembelajaran materi pada ON, peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan mengolah data dengan melakukan pekerjaan dan menyelesaikan tagihan pada on the job learning.



d. In Service Learning 2 (IN-2) Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi produk-produk tagihan ON yang akan di konfirmasi oleh fasilitator dan dibahas bersama.



e. Refleksi pada bagian ini peserta dan penyaji me-review atau melakukan refleksi materi berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran, kemudian didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir.



E. 3. Lembar Kerja Modul pembinaan karir guru kelompok komptetansi Perawatan berkala sistem engine managemant system sepeda motor teridiri dari beberapa kegiatan pembelajaran yang didalamnya terdapat aktivitas-aktivitas pembelajaran sebagai pendalaman dan penguatan pemahaman materi yang dipelajari. Modul ini mempersiapkan lembar kerja yang nantinya akan dikerjakan oleh peserta, lembar kerja tersebut dapat terlihat pada table berikut.



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



13



Pendahuluan



Tabel 1. Daftar Lembar Kerja Modul No 1.



Kode



Nama LK



LK LK.01.



Keterangan



Memeriksa komponen sistem pengaliran TM, IN 1 bahan bakar EMS sepeda motor



2.



LK.02.



Identifikasi



letak



sensor-sensor



EMS TM, ON



sepeda motor 3.



LK.03.



Identifikasi letak aktuator-aktuator EMS



TM, ON



sepeda motor 4.



LK.04.



Identifikasi throuble code sistem EMS



TM, IN 1



sepeda motor 5.



LK.05.



Memeriksa komponen sistem pengapian



TM, ON



6.



LK.06.



Pegembangan soal HOTS



ON



Keterangan. TM



: Digunakan pada Tatap Muka Penuh



IN1



: Digunakan pada In service learning 1



ON



: Digunakan pada on the job learning



Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam menggunakan modul ini maka langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain : 1. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada masing-masing kegiatan belajar. 2. Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa besar pemahaman kompetensi yang telah dimiliki terhadap materi-materi yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar. 3. Untuk kegiatan belajar praktik, perhatikanlah hal-hal berikut: a. Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang berlaku. b. Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum) dengan baik. c. Sebelum melaksanakan praktikum, identifikasi peralatan dan bahan yang diperlukan dengan cermat. d. Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar. e. Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempat semula



14



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



Kegiatan Pembelajaran 1: Sistem Pengaliran Bahan Bakar EMS A.



Tujuan



Setelah mengikuti menyelesaikan materi sistem pengaliran bahan bakar EMS ini, peserta diharapkan dapat; 1.



Mengenal dan memahami komponen-komponen sistem bahan bakar EMSdan fungsinya



2.



Melakukan perawatan berkala sistem bahan bakar pada sepeda motor yang sudah menggunakan sistem EMS dengan baik dan benar dengan selalu memperhatikan unsur-unsur K3 baik terhadap diri sendiri, alat, orang lain dan lingkungan sekitar.



B. Indikator Pencapaian Kompetensi 1.



Mampu mendiskripsikan sistem pengaliran bahan bakar EMS dengan benar dan mandiri



2.



Mampu memeriksa komponen sistem pengaliran bahan bakar EMS dengan baik dan benar sesuai SOP.



C.



Uraian Materi



1.



Pendahuluan



a.



Perkembangan Sistem Bahan Bakar Injeksi



Sistem bahan bakar tipe injeksi merupakan langkah inovasi yang telah dan terus dikembangkan untuk diterapkan pada sepeda motor. Tipe injeksi sebenarnya sudah mulai diterapkan pada sepeda motor dalam jumlah terbatas pada tahun 1980-an, dimulai dari sistem injeksi mekanis kemudian berkembang menjadi sistem injeksi elektronis. Sistem injeksi mekanis disebut juga sistem injeksi kontinyu (K-Jetronic) karena injektor menyemprotkan secara terus menerus ke setiap saluran masuk (intake manifold). Sedangkan sistem injeksi elektronis atau yang lebih kenal dengan istilahElectronic Fuel Injection (EFI), adalah sistem yang volume dan waktu penyemprotannya dikontrol secara elektronik.



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



15



Kegiatan Pembelajaran 1



b.



Pengertian EFI Electronic Fuel



Injection (EFI), maksudnya



adalah



sebuah



sistem



penyemprotan (Injeksi) bahan bakar yang cara kerjanya dikendalikan secara elektronik (oleh ECU) agar didapatkan nilai perbandingan campuran bahan bakar yang sesuai dengan kebutuhan motor. Nama EFI awalnya hanya dikenal untuk mobil bermerek TOYOTA, sedang untuk kendaraan lain mempunyai nama-nama tersendiri akan tetapi secara garis besar mempunyai prinsip kerja yang hampir sama, hanya bentuk dan letak komponen yang sering berbeda. Pada sepeda motor juga ada variasi nama-nama untuk sistem EFI, contoh : 1)



PGM-FI (Programmed Fuel Injenction), untuk kendaraan bermerek HONDA



2)



YMJET-Fi (Yamaha Mixture Jet Fuel injection ) untuk kendaraan bermerek YAMAHA



3)



DCP-FI (Discharge Pump Fuel Injection) yang dipasang pada SUZUKI tepatnya pada New Shogun 125-fi dan lain-lain.



c.



Perbedaan perbandingan campuran dan daya antara sistem injeksi dan karburator



Gambar 1.1 Grafik Perbedaan Perbandingan Campuran dan Daya Antara Sistem Injeksi dan Karburator



(Sumber : Modul EMS TSM PPPPTK BOE Malang)



16



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



Keterangan : Pada sistem injeksi luas daerah campuran miskin (kurus) lebih luas dibandingkan dengan mesin menggunakan sistem karburator sedangkan luas daerah campuran kaya pada sistem injeksi lebih sedikit dibandingkan dengan mesin menggunakan karburator, sehingga secara umum dapat disimpulkan bahwa sepeda motor yang menggunakan sistem injeksi lebih irit dibandingkan sepeda motor yang menggunakan karburator pada semua putaran mesin. Daya yang dihasilkan oleh sistem injeksi dan sistem karburator relative sama. Namun, pemakaian bahan bakar spesifik pada motor dengan sistem



injeksi



sangat rendah dibandingkan motor dengan sistem karburator.



d.



Keunggulan Sistem EFI



Keuntungan sistem EFI dibandingkan dengan sistem bahan bakar konvensional /sistem karburator antara lain : 1)



Dapat meningkatkan unjuk kerja dan tenaga mesin (power) yang lebih baik



2)



Akselarasi yang lebih baik pada setiap putaran mesin



3)



Pemakaian bahan bakar yang ekonomis (irit)



4)



Menghasilkan kandungan racun (emisi) gas



buang yang lebih sedikit



sehingga bisa lebih ramah terhadap lingkungan. 5)



Lebih mudah dihidupkan pada saat lama tidak digunakan, serta tidak terpengaruh pada temperatur di lingkungannya.



6)



Pada sepeda motor yang dilengkapi dengan Bank Angle Sensor (BAS), kendaraan akan mati jika terjatuh atau roboh sehingga kecelakaan yang lebih parah dapat dihindari



e.



Kelemahan sistem EFI



1)



Sensitif terhadap kotoran, rugi tegangan atau konektor yang terputus. Jika hubungan koneksi antara ECU, soket kabel, sensor atau aktuator tidak baik akan berakibat kerja engine tidak normal bahkan engine bisa mati jika hubungan yang tidak baik itu terjadi pada sensor utama yaitu sensor putaran poros engkol (crankshaft) atau hubungan kabel ke injektor lepas misalnya.



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



17



Kegiatan Pembelajaran 1



2)



Perawatan/perbaikan harus dilakukan dibengkel resmi atau bengkel lain yang mempunyai peralatan khusus/Special Service Tool (SST) yang memadai.



3)



Komponen/Spare part yang berbasis elektronik sangat sensitif terhadap air / terkena banjir



f.



Prinsip Kerja Sistem EFI



Gambar 1.2 Skema Rangkaian Prinsip Kerja Sistem Efi



(Sumber : http://tmcblog.com/2012) Saat kunci kontak pada posisi ON, pompa akan bekerja sekitar 3 detik untuk membangkitkan tekanan di dalam sistem sekitar 3 bar mulai dari pompa sampai ke injektor. Selanjutnya nanti pompa juga akan bekerja secara terus menerus saat distarter dan saat poros engkol berputar. Injektor akan menginjeksikan bahan bakar diintake manifold sebelum katup masuk jika ECU sudah menerima informasi putaran mesin dari sensor CKP



18



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



(Crankshaft Position Sensor). Banyak sedikitnya bahan bakar yang diinjeksikan oleh injektor dipengarui oleh kondisi beberapa hal antara lain : -



Temperatur kerja mesin yang dideteksi oleh EOT sensor. Jika temperatur kerja mesin masih rendah, volume penyemprotan akan dibuat lebih banyak dibanding saat panas. Pada kendaraan yang dilengkapi dengan katup solenoid peninggi putaran stasioner, katup akan semakin membuka saluran by pass saat mesin masih dingin untuk menaikkan putaran stasioner.



-



Posisi pembukaan katup gas akan dideteksi oleh sensor posisi katup gas (TP sensor). Semakin katup gas membuka volume penyemprotan akan semakin banyak.



-



Pada kendaraan yang sudah dilengkapi dengan oksigen sensor (O2 sensor),



kandungan



oksigen



dari



hasil



pembakaran



juga



akan



diinformasikan ke ECU nilai perbandingan antara udara dan bahan bakarnya agar didapatkan nilai perbandingan yang selalu sesuai. g.



Konstruksi Dasar Sistem EFI



Secara umum, konstruksi sistem EFI dapat dibagi menjadi tiga bagian/sistem utama, yaitu : 1. Sistem Bahan Bakar (Fuel System) Sistem bahan bakar adalah sistem yang bertugas menyediakan campuran bahan bakar dan udara yang sesuai dengan kebutuhan mesin. 2. Sistem Kontrol Elektronik (Electronic Control System) Sistem kontrol elektronik adalah sistem yang memperhitungkan dan memutuskan segala sesuatu berdasarkan masukan yang diberikan oleh sensor. 3. Sistem Induksi/sistem pemasukan udara (Air Induction System). Sistem induksi udara adalah sistem yang menyediakan udara sebagai campuran bahan bakar. Jumlah komponen-komponen yang terdapat pada sistem EFI bisa berbeda pada setiap jenis sepeda mesin. Semakin lengkap komponen sistem EFI yang digunakan, tentu kerja sistem EFI akan lebih baik sehingga bisa menghasilkan unjuk kerja mesin yang lebih optimal pula.



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



19



Kegiatan Pembelajaran 1



Semakin lengkap komponen/sensor-sensor pada sistem EFI, maka pengaturan koreksi yang diperlukan untuk mengatur perbandingan bahan bakar dan udara yang sesuai dengan kondisi kerja mesin akan semakin sempurna. Gambar di bawah ini memperlihatkan contoh skema rangkaian ilustrasi sistem YMJET-Fi Pada Yamaha Vixion dan penempatan komponen sistem EFI pada Honda Supra X 125.



Gambar 1.3 Skema Rangkaian Ilustrasi Sistem YMJET-Fi Pada Yamaha Mio J



(Yamaha Vixion servis manual) Keterangan gambar : 1. Pompa bahan bakar (Fuel pump) 2. Injektor (Fuel injector) 3. Koil pengapian (Ignition coil) 4. Sensor temperature air (Coolant temperature sensor) 5. ECU (Engine Control Unit) 6. Sensor kemiringan (Lean angle sensor)



20



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



7. Sensor posisi poros engkol (crankshaft position sensor) 8. FID (fast idle solenoid) 9. Rumah saringan udara (air filtercase) 10.Throttle body 11.Unit throttle body sensor 12. Sensor temperature udara (intake air temperature sensor) 13. Sensor posisi katup gas (throttle position sensor) 14. Sensor tekanan udara intake (intake air pressure sensor)



A. Sistem bahan bakar (fuel system) B. Sistem pemasukan udara (air system) C. Sistem kontrol (control system)



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



21



Kegiatan Pembelajaran 1



Gambar 1.4 Contoh Penempatan Komponen Sistem EFI Honda Supra X 125



(Sumber : http://fullwav.blogspot.co.id/2012)



22



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



2. SISTEM PENGALIRAN BAHAN BAKAR Sistem pengaliran bahan bakar untuk mengalirkan bahan bakar mulai dari tangki sampai dengan injektor.



a. Bagian-bagian sistem aliran bahan bakar Secara prinsip pengaliran bahan bakar pada semua sistem injeksi bensin adalah sama, bahkan sebagian dari komponen tertentu dapat dipakai pada sistem injeksi yang berbeda terutama jika merek dan kapasitas engine (cc) dari kendaraan tersebut sama. Contoh skema system bahan bakar.



Gambar 1.5 Komponen EFI Pada Honda Supra X 125



(Sumber : Modul EMS TSM PPPPTK BOE Malang) Keterangan 1.



Tangki bahan bakar (fuel tank)



2.



Saringan hisap bahan bakar (fuel suction filter)



3.



Pompa bensin listrik (electric fuel pump)



4.



Pengatur tekanan bahan bakar (fuel pressure regulator)



5.



Selang suplai bahan bakar (fuel feed Hose)



6.



Nosel (injector)



7.



Rumah katup gas (throttle body)



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



23



Kegiatan Pembelajaran 1



b. Bagan sistem aliran bahan bakar



Gambar 1.6 Bagan Sistem Aliran Bahan Bakar



(Sumber : Modul EMS TSM PPPPTK BOE Malang)



Keterangan: Bahan bakar dari tangki bensin diisap oleh pompa bensin melalui filter bahan bakar. Selanjutnya bahan bakar mengalir ke regulator tekanan. Pada regulator tekanan,tekanan bahan bakar yang masuk ke slang /pipa bensin sampai menuju injektor distabilkan antara 2,5 – 3 bar (250 - 300 KPa) dengan membuang tekanan yang berlebih ke tangki bensin. Apa keuntungan regulator tekanan bahan bakar di taruh didalam tangki? Salah satu keuntungannya adalah agar bahan bakar tidak ikut menjadi panas karena tidak berdekatan dengan mesin, sehingga penguapan bensin menjadi sedikit.



24



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



c. Komponen – Komponen Sistem Injeksi Bensin Elektronis 1)



Tangki Bensin (Fuel Tank)



Gambar 1.7 Tangki Bensin



(Sumber : Modul EMS TSM PPPPTK BOE Malang) Tangki bahan bakar berfungsi untuk menampung bahan bakar supaya dalam tangki tekanan tidak berlebih dan tidak terjadi kevakuman maka dipasang sebuah katup ventilasi dan katup vakum yang terdapat pada tutup tangki.



2) Filter bahan bakar (fuel suction filter) Filter bahan bakar berfungsi untuk menyaring kotoran agar tidak terisap masuk kedalam pompa.



Gambar 1.8 Fuel Suction Filter



(Sumber : Modul EMS TSM PPPPTK BOE Malang)



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



25



Kegiatan Pembelajaran 1



Perlu diperhatikan bahwa kemampuan pompa bensin dalam memberikan tekanan bahan bakar yang cukup, salah satunya adalah tergantung dari bersihnya saluran masukbahan bakar, oleh karena itu kebersihan Fuel suction filterharus dipertahankan dengan membersihkan atau mengganti secara berkala. Sebaiknya filter diperiksa setiap 40.000 km. 3) Pompa bensin (fuel pump module) Pompa bensin berfungsi untuk memompa dan mengalirkan bahan bakar dari tangki ke injektor.



Gambar 1.9. Konstruksi Fuel Pump Module



(Sumber : http://tmcblog.com/2012) Penyaluran bahan bakarnya harus lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan mesin supaya tekanan dalam system bahan bakar bisa dipertahankan setiap waktu walaupun kondisi mesin berubah-ubah, karena itu pompa bensin dirancang mampu membangkitkan tekanan sampai sekitar 6 - 8 bar walaupun tekanan bahan bakar yang digunakan didalam sistem hanya sekitar 3 bar.



26



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



Bagian-bagian pompa bensin listrik



Gambar 1.10 Bagian-Bagian Pompa Bensin Listrik



(Sumber : Modul Injeksi bensin PPPPTK BOE Malang) Rangkaian listrik pompa harus di program agar pada waktu kunci kontak “ON” pompa bekerja selama 3 detik, selama start dan mesin hidup pompa bekerja terus sesuai dengan aturan : bila kendaraan mengalami kecelakaan atau posisi kendaraan miring melebihi 55º,maka sistem aliran bahan bakar secara otomatis mati, karena aliran listrik ke pompa bensin diputus oleh ECU, sehingga meskipun kunci kontak posisi “ON”pompa tidak bekerja bila mesin mati (pada sebagian besar kontruksi) Besar arus listrik yang mengalir pada pompa saat beban penuh 0,5 A tegangan 12 Volt oleh karena itu pada sistem injeksi bensin, generator sistem pengisian dikontruksi lebih besar kemampuan pengisiannya dibanding sistem karburator. Didalam pompa bahan bakar terdapat dua komponen pendukung aliran bahan bakar, yaitu: a.



Katup pembatas tekanan Katup ini berfungsi untuk membatasi tekanan agar tekanan bahan bakar tidak melebihi 6 bar.



b.



Katup anti balik Katup ini berfungsi untuk mencegah bensin yang terdapat pada slang/pipa bahan bakar tidak kembali ke tangki sehingga tekanan bahan bakar dalam sistem tetap ada meski pompa sudah tidak bekerja.



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



27



Kegiatan Pembelajaran 1



Apa sebabnya bensin harus tetap penuh pada ruang pompa ? Karena bensin berfungsi sebagai pelumas dan pendingin pompa. Oleh sebab itu, tangki sepeda motor dengan sistem injeksi bensin tidak boleh tangki dalam keadaan kosong. 4) Pengatur Tekanan Bahan Bakar (Fuel Pressure Regulator) Fuel pressure regulator berfungsi untuk mengatur tekanan bahan bakar di dalam sistem aliran bahan bakar agar tetap/konstan. Contohnya pada Honda Supra X 125 PGM-FI tekanan dipertahankan pada 294 kPa (3,0 kgf/cm 2, 43 psi).



Gambar 1.11 Fuel Pressure Regulator (FPR)



(Sumber : Modul EMS TSM PPPPTK BOE Malang) Bila bahan bakar yang dipompa menuju injektor terlalu besar (melebihi 294 kPa (3,0 kgf/cm2, 43 psi) pressure regulator akan membuang tekanan bahan bakar ke dalam tangki.



28



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



Kelebihan tekanan bahan bakar yangdikembalikanke tangki melalui pressure regulator dilakukan dengan cara menekan membran dan pegas yang ada didalam pressure regulator. Besar tekanan bahan bakar tergantung pada kekuatan pegas pressure regulator. Fungsi lain dari pressure regulator adalah mempertahankan tekanan sistem meskipun pompa tidak bekerja lagi. Jadi pada tekanan sistem, ketika mesin mati pompa bahan bakar tidak aktif, tekanan bahan bakar harus dipertahankan minimun 1 bar. Tekanan bahan bakar harus dipertahankan agar bahan bakar masih tetap berbentuk cair pada waktu motor panas Diagram Sifat Bensin



Gambar 1.12 Diagram Sifat Bensin



(Sumber : Modul Injeksi bensin PPPPTK BOE Malang) Pada grafik diatas bisa kita lihat bahwa bensin dengan tekanan 2 bar, masih berbentuk cair pada suhu  120  C Keuntungan dari bahan bakar tetap berbentuk cair saat panas adalah agar saat start panas mesin mudah dihidupkan.



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



29



Kegiatan Pembelajaran 1



5)



Saluran bahan bakar (Fuel feed hose)



Selang bahan bakar berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar bertekanan dari pompa bensin menuju ke injektor.



Gambar 1.13 Selang Bahan Bakar



(Sumber : Foto) Slang bahan bakar dirancang agar tahan terhadap tekanan bahan bakar sampai sekitar 8 bar. Gunakan selang bahan bakar yang asli dikeluarkan pabrik. Selang bahan bakar sistem injeksi tidak dapat digantikan dengan slang lain ataupun dari merk atau tipe sepedamotor yang berbeda, karena panjang slang berbeda dan ujung sambungan/konektor slang menggunakan sambungan bentuk khusus.



6) Injektor Injektor berfungsi untuk menyemprotkan bahan bakar ke saluran masuk (intake manifold) di dekat katup masuk.Penempatan injektor biasanya umumnya pada throttle body.



Gambar 1.14.Injektor



(Sumber : http://fullwav.blogspot.co.id/2012)



30



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



Gambar 1.15 Penempatan injektor pada throttle body



(Sumber : http://fullwav.blogspot.co.id/2012)



Gambar 1.16 Konstruksi Injektor



(Sumber : http://fullwav.blogspot.co.id/2012) Pada solenoid terdapat 2 kabel yang menuju ke kumparan solenoid. Pada saat kunci kontak pada posisi ON, arus positif sudah masuk ke injektor. Terjadinya penyemprotan pada injektor adalah pada saat ECU memberikan sinyal masa ke solenoid coil injektor. Karena masuknya tegangan positif dan sinyal masa dari ECU, solenoid coilinjektor menjadi magnet sehingga mampu menarik plunger dan mengangkat katup jarum(needle valve) dari dudukannya, sehingga bahan bakar yang sudah bertekanan akan memancar keluar dari lubang injektor.



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



31



Kegiatan Pembelajaran 1



Katup jarum akan membuka akibat gaya elektromagnetis dan menutup akibat gaya pegas. Volume penyemprotan ditentukan oleh lamanya injektor membuka. Sedangkan lamanya pembukaan nozel/durasi injeksi diatur oleh Electronic Control Unit/ECU. Lamanya durasi injeksi berkisar antara 0 – 12 ms. Wiring diagram injektor



Gambar 1.17 Wiring Diagram Injektor



(Sumber : Modul EMS-TSM PPPPTK BOE Malang)



Gambar 1.18 Bentuk Semprotan Injektor



(Sumber : Modul EMS-TSM PPPPTK BOE Malang) Jumlah lubang dari injektor disesuaikan dengan kapasitas mesin. Prinsipnya semakin besar kapasitas suatu mesin maka jumlah lubangnya akan semakin



32



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



banyak. Contoh pada Honda PCX dan Honda 150R keduanya memiliki jumlah lubang yang sama di injektornya yaitu 6 lubang melingkar. 7)



Rumah Katup gas.



Komponen yang termasuk ke dalam sistem ini antara lain; 



saringan udara (air cleaner/air box)







Saluran masuk (intake manifold)dan







Tempat katup gas (throttle body).



Sistem ini berfungsi untuk menyalurkan sejumlah udara yang diperlukan untuk pembakaran.



Gambar 1.19 Konstruksi Throttle Body



(Sumber : http://fullwav.blogspot.co.id/2012) Saat pemasangan Throttle Body harus dipastikan bahwa sambungan selangselangnya rapat agar udara tidak dapat masuk ke dalam saluran udara intake. Catatan : Kita tidak boleh menutup throttle valve dengan mendadak dari posisi terbuka penuh ke tertutup penuh setelah throttle cable (kabel gas tangan) telah di lepaskan karena dapat mengakibatkan putaran stasioner yang tidak tepat.



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



33



Kegiatan Pembelajaran 1



I.



Memeriksa Komponen Sistem Pengaliran Bahan Bakar



Pendahuluan Contoh jadwal perawatan berkala sistem bahan bakar tipe injeksi berikut ini adalah berdasarkan kondisi umum, artinya sepeda motor dioperasikan dalam keadaan normal. Pemeriksaan



dan perawatan berkala



sebaiknya rentang



operasinya diperpendek sampai 50% jika sepeda mesin dioperasikan pada kondisi jalan yang berdebu dan pemakaian berat. Tabel di bawah ini menunjukkan jadwal perawatan berkala untuk sistem bahan bakar. Pelaksanaan servis dapat dilaksanakan dengan melihat jarak tempuh atau waktu, tinggal dipilih mana yang lebih dahulu dicapai. (Contoh jadwal perawatan untuk sepeda Supra 125 PGM-FI) Tabel 1.1 Jadwal Perawatan Berkala



No 1



Bagian yang Diservis Saluran bahan bakar



Tindakan setiap dicapai jarak tempuh Periksa



saluran



bahan



bakar setelah



menempuh jarak 4000 km, 8.000 km, 12.000 dan seterusnya setiap 4000 km. 2



Sistem saluran udara



Periksa dan bersihkan saluran udara



sekunder



sekunder setelah menempuh jarak 12.000 km. Ganti setiap 3 tahun atau setelah menempuh jarak 24.000 km



3



Putaran stasioner mesin



Periksa,



bersihkan,



setel



putaran



stasioner/ langsam setelah menempuh jarak 500 km, 2000 km, 4000 km dan setiap 2.000 km 4



Cara kerja gas tangan



Periksa dan setel (bila perlu) gas tangan setelah menempuh jarak 4000 km, 8.000 km, 12.000 km dan



seterusnya setiap



4.000 km 5



Saringan udara



Periksa dan bersihkan saringan udara setelah menempuh jarak 2.000 km, 4.000 km, dan seterusnya dan ganti setiap 12.000 km



34



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



1. Memeriksa Saluran Bensin (Contoh : Pada Yamaha V-Ixion) Alat :



a. Kotak alat b. Kaca mata Bahan : a. Bensin b. Kain lap c. Sepeda motor hidup Keselamatan Kerja a. Jangan merokok di area bengkel b. Hati-hati terhadap pancaran bensin bertekanan saat melepas selang Langkah Kerja a. Buka tempat duduk/jok b. Lepas tangki bensin (untuk kegiatan a dan b lihat buku manual) c. Periksalah selang bensin “1”, dari kemungkinan kendor, retak atau terjadi kebocoran. d. Jika sambungan (o-ring) tidak rapat atau bocor ganti dengan perapat (o-ring) yang baru. e. Jika selang retak atau bocor ganti baru.



Gambar 1.20 Memeriksa Saluran Bahan Bakar



(Sumber : Buku Manual Service Yamaha V-Ixion)



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



35



Kegiatan Pembelajaran 1



f.



Saat mengganti selang bahan bakar, gunakan kaca mata. Lebih aman jika sebelum melepas selang, arus yang ke pompa diputus dahulu kemudian dihidupkan sampai mesin mati. Jika pekerjaan mengganti selang sudah selesai , lakukan ON-OFF kunci kontak beberapa kali dan pastikan tidak terjadi kebocoran bahan bakar.



g.



Pasang tangki bensin dan tempat duduk/jok Perhatian : Bekerja pada sistem bahan bakar sangat rawan terjadinya kebakaran, karena itu demi keselamatan bersama pastikan, tersedia alat pemadam kebakaran dan pastikan juga saudara mampu menggunakannya.



2.



Memeriksa Tekanan Bahan bakar



Gambar 1.21 Memeriksa Tekanan Bahan Bakar



(Sumber : Buku Manual Service Supra-X 125 PGMF-I) Alat : a. Manometer (0 – 15 kg/cm2) b. Sambungan “T” (Fuel joint) c. Pemadam kebakaran Bahan : a. Selang bahan bakar b. Sepada motor hidup



36



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



c. Bensin d. Kain lap/majun Keselamatan Kerja a. Hati-hati dengan sisa tekanan bahan bakar, gunakan kaca mata b. Dilarang merokok di area bengkel Langkah Kerja a.



Pastikan kunci kontak posisi off.



b.



Putuskan hubungan arus yang ke pompa bensin kemudian dihidupkan mesin sampai mesin mati dengan sendiri.



c.



Buang sisa tekanan bahan bakar dan lepaskan quick connect fitting secara perlahan-lahan.



d.



Pasang fuel pressure gauge set dan pressure gauge



e.



ON-OFF kunci kontak beberapa kali dan pastikan tidak terjadi kebocoran bahan bakar.



f.



Hidupkan mesin dan biarkan berputar stasioner.



g.



Baca tekanan bahan bakar. Putaran stasioner: 1.400 ± 100 Min-1 (rpm) Tekanan bahan bakar



: 294 Kpa (3,0 Kgf/Cm2,43 Psi)



Jika tekanan bahan bakar lebih rendah daripada yang ditentukan, lakukan pemeriksaan pada beberapa hal berikut :



h.



1)



Kebocoran pada saluran bahan bakar.



2)



Pompa bahan bakar



3)



Fuel suction filter tersumbat (perakitan fuel pump)



Matikan mesin dan cek tekanannya. Tekanan bahan bakar tidak boleh turun lebih dar 0,5 bar selama 60 detik. Jika tekanan turun kemungkinan rusak pada katup anti balik, regulator atau sambungan-sambungannya.



i.



Setelah pemeriksaan, lepaskan fuel pressure gauge dan pressure gauge set dari fuel pump



j.



Bersihkan dengan segera jika ada tumpahan bensin.



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



37



Kegiatan Pembelajaran 1



3. Pemeriksaan Aliran Bahan Bakar



Gambar 1.22 Memeriksa Aliran Bahan Bakar



(Sumber : Buku Manual Service Supra-X 125 PGMF-I) Alat : a.



Gelas ukuran (0 – 1000 cc)



b.



Kotak alat



c.



Pemadam kebakaran



Bahan : a.



Sepeda motor hidup



b.



Selang bahan bakar (diameter 6 – 8 mm)



c.



Klem selang



d.



Bensin



e.



Kain lap (majun) dan serbuk kayu.



Keselamatan Kerja a.



Hati-hati, bahan bakar bertekanan gunakan kaca mata



b.



Jangan ada percikan api di sekitar area kerja



c.



Siapkan alat pemadam kebakaran.



Langkah Kerja a. Pastikan kunci kontak posisi off. b. Putuskan hubungan arus yang ke pompa bensin kemudian dihidupkan mesin sampai mesin mati. c. Buang sisa tekanan bahan bakar dan lepaskan quick connect fitting secara perlahan-lahan.



38



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



d.



Buanglah tekanan bahan bakar dan lepaskan quick connect fitting. Perhatian : Segera bersihkan jika ada bensin yang tertumpah dengan serbuk kayu atau kain lap bekas agar tidak menimbulkan kecelakaan kerja.



e.



Letakkan ujung dari selang kedalam tempat penampung dan ukur jumlah aliran bahan bakar dengan kunci kontak yang diputar ke “ON”.



Catatan: Fuel pump beroperasi selama 2 detik, jalankan 5 kali sehingga jumlah Waktu pengukuran 10 detik. Jumlah aliran bahan bakar :13,9 cm3 (0,47 US oz, 0,49 Imp oz) minimum/10 detik pada 12 V Jika aliran bahan bakar kurang dari pada yang ditentukan, periksalah Sebagai berikut: a.



Fuel pump



b.



Fuel section filter tersumbat (pemasangan fuel pump)



f.



Hubungkan kembali selang bahan bakar melalui quick connect fitting



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



39



Kegiatan Pembelajaran 1



4. Menyetel Putaran Stasioner dan Gerak Bebas Handle Alat : a.



Kotak alat



b.



Pemadam kebakaran



Bahan : a.



Sepeda motor hidup/engine stand life



b.



Bensin



c.



Kain lap/majun



Keselamatan Kerja a.



Hati-hati gas buang mengandung racun. Jangan menghidupkan kendaraan di ruang tertutup/ventilasi udaranya kurang baik



b.



Dilarang merokok di area bengkel



Langkah Kerja Catatan : Untuk mendapatkan putaran langsam yang sempurna, saringan udara harus dalam kondisi bersih, dan tekanan kompresi dalam kondisi standart. a.



Hidupkan mesin untuk pemanasan beberapa saat.



b.



Pasang digital tachometer (pada kabel busi) atau lihat pada spidometer.



Gambar 1.23 Cara Menyetel Putaran Idel



(Sumber : Buku Manual Service Supra-X 125 PGMF-I)



40



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



c.



Periksa putaran langsam mesin, putaran langsam mesin 1.300–1.500 r/min. Jika tidak sesuai setel dengan cara : 1)



Buka panel samping kanan



2)



Putar pilot screw “1” kearah “a”(ke kiri) atau “b” (ke kanan), hingga didapat putaran langsam yang sesuai spesifikasi.



d.



Lepaskan digital tachometer



e.



Periksa gerak bebas handel gas “a” jika diluar spesifikasi lakukan penyetelan dengan cara : 1)



Kendorkan mur pengunci “1” pada kabel akselerator



2)



Putar mur penyetel “2” ke arah “a” atau “b” hingga didapat gerak bebas handel gas yang sesuai dengan spesifikasi (Gerak bebas handel gas 3,0–5,0 mm (0,12–0,20 in)



Gambar 1.24 Gerak Bebas Handel Gas



(Sumber : Buku Manual Service Supra-X 125 PGMF-I)



Diputar kearah “a” bertambah Diputar kearah “b” berkurang



Gambar 1.25 Baut Penyetel Gerak Bebas Handel



(Sumber : Buku Manual Service Supra-X 125 PGMF-I)



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



41



Kegiatan Pembelajaran 1



Catatan: Jika spesifikasi gerak bebas sulit didapatkan pada penyetelan sisi throttle body, lakukan penyetelan pada sisi tangkai kemudi.



f.



Penyetelan gerak bebas melalui sisi tangkai kemudi



Gambar 1.26 Penyetelan Gerak Bebas Melalui Tangki Kemudi



(Sumber : Buku Manual Service Yamaha V-Ixion) Digerakkan kearah “a”



: Gerak bebas handel gas bertambah.



Digerakkan kearah “b”



: Gerak bebas handel gas berkurang.



Langkah Kerja a. Geser karet penutup setelan “1” b. Kendorkan mur pengunci “2”. c. Putar mur penyetel “3” kearah “a” atau“b” hingga didapat gerak bebas handel gas yang sesuai dengan spesifikasi. Catatan Setelah menyetel gerak bebas handel gas, hidupkan mesin, dan gerakkan tangkai kemudi ke kanan dan ke kiri, pastikan kabel gas tidak tertarik, dan putaran mesin tetap stabil



42



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



5.



Membersihkan Saringan Udara Mesin (Contoh filter udara Yamaha Vixion) Alat : a.



Kotak alat



b.



Pistol udara / Kompresor



Bahan : a.



Sepeda motor hidup/engine stand



b.



Filter udara



c.



Kain lap



Keselamatan Kerja : a.



Gunakan masker



b.



Jangan bermain-main dengan pistol udara!. Jangan diarahkan ke badan / bagian tubuh Anda maupun orang lain karena dapat mengakibatkan cedera bahkan kematian



Catatan : Perhatikan pada gambar “A” Komponen tersebut adalah indikator kondisi saringan udara. Jika terdapat debu dan air, bersihkan saringan udara, rumah saringan udara, dan indikator debu.



Gambar 1.27 Indikator Kondisi Saringan Udara



(Sumber : Buku Manual Service Yamaha V-Ixion)



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



43



Kegiatan Pembelajaran 1



Langkah Kerja : a.



Buka tempat duduk/jok



b.



Angkat tangki bensin



c.



Buka penutup saringan udara “1” dan saringan udara



Gambar 1.28 Gambar Penutup Saringan Udara



(Sumber : Buku Manual Service Yamaha V-Ixion) d.



Periksa kondisi saringan, jika kering dan tidak terlalu kotor bersihkan saringan udara dengan menyemprotkan udara bertekanan. Semprot dari dalam keluar pada saringan udara.



Gambar 1.29 Cara Membersihkan Filter Udara



(Sumber : Buku Manual Service Yamaha V-Ixion)



44



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



e.



Jika kondisi filter terlalu kotor atau basah karena uap oli ganti dengan yang baru. Periksa juga apakah jumlah oli terlalu banyak atau sistem ventilasi kalter yang tersumbat.



f.



Pasang saringan udara dan penutup rumah saringan udara (terdapat gaskets). Pastikan saringan udara terpasang dengan sempurna, pada rumah saringan.



g. Pasang tangki bensin h. Pasang tempat duduk/jok



6.



Memeriksa sambungan antara throttle body dengan rumah saringan udara (Contoh throttle body Yamaha Vixion)



Alat :







Kotak alat







pistol udara



Bahan : a. Sepeda motor hidup/ engine stand life b. Klem selang c. Kain lap Langkah kerja a. Buka tempat duduk/jok b. Buka tangki bensin c. Periksa: Joint Throttle body “1” dan Joint rumah saringan udara mesin “2”, 



Jika kendor kencangkan klemnya







Jika retak/rusak ganti dengan yang baru.



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



45



Kegiatan Pembelajaran 1



Gambar 1.30Joint Throttle Body Dan Rumah Saringan Udara



(Sumber : Buku Manual Service Yamaha V-Ixion)



7.



d.



Pasang tangki bensin



e.



Pasang tempat duduk/jok



Memeriksa Volume CO Catatan :Pastikan kadar CO pada tingkat standard, jika tidak sesuai setel volume gas buang Alat : a.



CO tester



b.



Kotak alat



Bahan : a.



Sepeda motor hidup/ engine stand



b.



Bensin



c.



Kain lap



Keselamatan Kerja



46



a.



Jangan menghidupkan mesin di ruang tertutup



b.



Hati-hati alat khusus (SST) jangan sampai jatuh



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



Langkah Kerja a.



Buka tempat duduk/jok



b.



Putar kunci kontak pada posisi “OFF”.



c.



Cabut connector self-diagnosis signal “1” (Pada Yamaha Vixion kabel DLC berwarna hijau dan berjumlah 1 kabel)



d.



Pasang FI diagnostic tool “2” (Klem warna merah di positip baterai dan klem warna hitam pada negatip baterai)



Gambar 1.31 Pemasangan Diagnostic Tool



(Sumber : Buku Manual Service Yamaha V-Ixion)



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



47



Kegiatan Pembelajaran 1



e.



Tekan tombol “MODE”, “1”, dan putar kunci kontak kearah “ON”. Catatan: Akan tampak tulisan “DIAG” pada layar LCD “2” pada alat FI diagnostic tool. Selanjutnya lampu “POWER” (Hijau) “3” akan menyala



Gambar 1.32 Layar Diagnostic Tool



(Sumber : Buku Manual Service Yamaha V-Ixion) f.



Tekan tombol



“UP” untuk memilih mode penyetelan “CO” atau mode



diagnostic “DIAG". g.



Setelah dipilih mode penyetelan “CO”, tekan tombol "MODE"



h.



Akan tampil tulisan “C1” pada layar LCD pada FI diagnostic tool, dan selanjutnya tekan tombol "MODE"



i.



Hidupkan mesin.



PERHATIAN: Untuk menghasilkan penyetelan yang sempurna, baterai harus dalam kondisi terisi penuh.



48



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



Gambar 1.33 Tampilan Rpm Pada Layar Diagnostic Tool



(Sumber : Buku Manual Service Yamaha V-Ixion) j.



Setel kadar CO dengan menekan tombol “UP” dan “DOWN”. Kondisi kadar CO dan putaran langsam mesin akan tampak pada layar LCD yang ada pada FI diagnostic tool. 



Untuk mengurangi kadar CO tekan tombol “DOWN”.







Untuk menambah kadar CO tekan tombol “UP”.



k.



Lepaskan tombol “DOWN” dan “UP” jika setelan sudah dipilih.



l.



Putar kunci kontak ke arah “OFF”



m. Lepaskan FI diagnostic tool n.



Pasang connector Self-diagnosis signal



o.



Pasang jok/tempat duduk



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



49



Kegiatan Pembelajaran 1



Informasi tambahan 1.



Carbon Monoxide ( CO) adalah gas yang sangat beracun yang terbentuk karena terjadinya pembakaran yang tidak sempurna, misalnya campuran bahan bakar dan udara terlalu kaya (lebih banyak bahan bakar dibanding udara), sehingga kekurangan udara (O2) untuk mengikat Carbon, akibatnya CO menjadi tinggi. Besar kecilnya CO diukur dalam satuan prosen (%). Jika gas buang diukur dengan CO tester, nilai CO pada kendaraan injeksi secara umum berkisar pada angka 0,5 – 2 % Penyebab umum timbulnya gas CO tinggi adalah : Filter udara kotor/buntu, Penyemprotan injektor tidak mengabut, sensor EOT/ECT rusak (tahanan terlalu besar), jarum injektor tidak rapat atau ada tetesan setelah menyemprot, dan lain-lain.



2.



Hydrocarbon ( HC ) adalah gas beracun lainnya yang diukur dengan satuan PPM (Part Per Million). Bisa juga dikatakan HC adalah uap/bahan bakar yang tidak terbakar akibat proses pembakaran yang tidak sempurna. Penyebab besarnya nilai HCal : Sistem pengapian yang tidak bagus akibat koil/busi yang tidak mampu, volume penyemptotan terlalu banyak, tekanan kompresi yang lemah, ada oli yang ikut terbakar ke dalam silinder dan lainlain.



3. Carbon dioksida (CO2) Indikasi adanya Carbon dioksida (CO2) tidak bisa di hindari karena setiap pembakaran. Pembakaran yang sempurna selalu menghasilkan carbon dioksida (CO2) yang tinggi dan oksigen (O2) yang rendah. Adapun penyebab nilai CO2 rendah antara lain : Mesin masih dingin, kompresi rendah, mesin boros/ penyemprotan terlalu banyak 4. Oxigen (O2). Dalam proses pembakaran yang sempurna nilai oxygen akan sangat kecil bahkan nol. Jika kadar O2 yang keluar dari saluran gas buang masih tinggi (>2%) hal ini disebabkan oleh antara lain : Campuran kurus, akibat adanya injektor yang buntu, tekanan bahan bakar yang terlalu rendah, saluran gas buang yang bocor



50



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



D.



Aktifitas Pembelajaran Aktivitas pembelajaran pada kegiatan pembelajaran Perawatan Berkala Engine Management System Sepeda motor pada Kegiatan Pembelajaran 1 ini terdiri atas dua bagian: yaitu diskusi materi dan aktivitas mengerjakan lembar kerja. Anda dipersilahkan melakukan aktivitas pembelajaran tersebut secara mandiri dengan penuh tanggung jawab yang tinggi. 1.



Diskusi Materi Pada saat mempelajari materi, baca uraian materi sampai tuntas dengan teliti, kritis, dan rasa ingin tahu yang tinggi dan buatlah rangkuman dengan kreatif dalam bentuk peta pikiran (mindmap) secara mandiri kemudian diskusikan dalam kelompok. Baca juga buku Panduan Penilaian untuk Pendidikan Menengah Kejuruan, Kemendikbud.



Selanjutnya,



perwakilan



kelompok



bekerjasama



mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan anggota kelompok lain menghargai, memperhatikan dan menanggapinya secara aktif. 2.



Lembar Kerja Setelah mengkaji materi Perawatan Berkala Engine Management System Sepeda motorpada Kegiatan Pembelajaran 1 ini Anda dapat mencoba melakukan kegiatan yang dalam modul ini disajikan dalam lembar kerja.Pastikan Anda sudah menguasai seluruh materi dalam modul.Aktivitas



dapat



dilakukan



secara



mandiri



atau



dapat



bekerjasama dalam kelompok masing-masing serta menyelesaikan aktivitas secara disiplin sesuai dengan waktu yang ditentukan.



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



51



Kegiatan Pembelajaran 1



LK 1 : Memeriksa komponen sistem pengaliran bahan bakar EMS sepeda motor . Prosedur kerja : 3.



Bacalah kembali bahan bacaan yang ada di Kegiatan Pembelajaran 1 tentang Sistem Pengaliran Bahan Bakar EMS sepeda motor.



4.



Siapkan satu unit sepeda motor dengan sistem injeksi.



5.



Lakukan pemeriksaan terhadap semua komponen sistem bahan bakar dan catat hasil pemeriksaanya dan bandingkan dengan buku manual.



52



Jenis kendaraan / merek



:……………………………



Tahun perakitan/ CC



: …………………….…….



No



Nama Komponen



1



- Kebocoran - Karet, pengunci



2



 tangki bensin  tutup tangki Pompa bensin



3



Filter bensin



-



4



Regulator / FPR



5



Selang bensin



6



Injektor



Pemeriksaan



-



-



Tegangan masuk Suara Tekanan Debit bahan bakar selama 10 detik Kebersihan filter Keutuhan filter Kerapatan : Sambungan/dudukan Katup (tes kebororan) Kondisi selang Quick connect fitting Tegangan masuk Pengabutan



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Hasil Pemeriksaan



Kesimpulan



Teknik Sepeda Motor KK E



E.



Latihan/Tugas Pilihlah alternatif jawaban yang benar dengan memberi tanda X pada jawaban yang benar



1.



Pada gambar di bawah ini, fungsi komponen no 4 adalah….



a.



Untuk mengatur tekanan bahan bakar didalam sistem agar tetap konstan



2.



b.



Untuk memompa dan mengalirkan bahan bakar dari tangki ke injektor



c.



Sebagai katup pelepas agar tekanan udara didalam tangki konstan



d.



Untuk mengatur tekanan bahan bakar di dalam tangki agar konstan



Pada gambar pompa bensin di bawah ini fungsi komponen no 5 adalah



a. Untuk membatasi tekanan agar tekanan bahan bakar tidak melebihi 6 bar. b. Untuk menjaga agar pada saluran setelah pompa tetap bertekananmeskipun pompa sudah tidak bekerja c.



Untuk menjaga agar tekanan bahan bakar didalam pompa tetap ada meskipun pompa sudah tidak bekerja



d. Untuk membatasi agar tekanan bahan bakar tidak melebihi 3 bar.



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



53



Kegiatan Pembelajaran 1



3.



Pada sistem FI tekanan bahan bakar di dalam sistem distabilkan pada angka sekitar …. a.



29,4 PSi



b.



294 Psi



c.



c. 29,4 kPa



d.



d. 294 kPa



4. Pernyataan manakah yang tidak ada hubungannya dengan rendahnya tekanan bahan bakar pada sistem EFI?. a. Kebocoran pada saluran bahan bakar. b. Keausan pada pompa bahan bakar c. Sebagian lubang injektor tersumbat d. Filter bahan bakar tersumbat



5. Pada saat saudara akan melepas saluran bahan bakar, pekerjaan pertama yang dilakukan adalah ... a. Melepas soket pompa bensin kemudian menghidupkan mesin sampai mati dengan sendirinya. b. Memposisikan kunci kontak pada posisi ON kemudian di-OFF kan c. Melepas quick connect fitting (sambungan untuk pemasangan cepat) dengan cepat d. Menghidupkan mesin pada putaran tinggi selama 3 detik



54



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



F.



Rangkuman



1.



Komponen – Komponen Sistem Injeksi Bensin Elektronis Terdiri dari al : a. Tangki Bensin (Fuel Tank) Untuk menampung bahan bakar. Kondisi tangki harus selalu terisi bahan bakar, untuk menghindari rusaknya pompa karena bahan bakar sebagai pelumas dan pendingin pompa. b. Filter bensin(Fuel suction filter) Untuk menyaring kotoran agar tidak terisap masuk kedalam pompa. Filter yang kotor akan menyebabkan tekanan bahan bakar rendah. c. Pompa bensin (Fuel pump module) Berfungsi untuk memompa dan mengalirkan bahan bakar dari tangki ke injektor. Pada saluran keluar pompa terdapat katup anti balik yang berfungsi untuk mencegah bensin yang terdapat pada slang/pipa bahan bakar tidak kembali ke tangki pada saat pompa tidak bekerja sehingga di dalam selang bahan bakar selalu terdapat bensin yang bertekanan minimal 1 bar.. d. Pengatur tekanan (Fuel pressure regulator) Untuk mengatur tekanan bahan bakar di dalam sistem aliran bahan bakar agar tetap/konstan.Tekanan bahan bakar dipertahankan pada 294 kPa (3,0 kgf/cm2, 43 psi). e. Selang bahan bakar (Fuel feed hose) Untuk mengalirkan bahan bakar dari tangki menuju ke injektor f.



Injektor Untuk menyemprotkan bahan bakar ke saluran masuk (intake manifold).



g. Throttle body Untuk menyalurkan sejumlah udara yang diperlukan untuk pembakaran. 2.



Memeriksa Komponen Sistem Pengaliran Bahan Bakar a. Gunakan buku manual yang sesuai jika melakukan pemeriksaan terhadap sistem bahan bakar.



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



55



Kegiatan Pembelajaran 1



b. Pembongkaran sistem bahan bakar sangat rawan dengan bahaya kebakaran, karena itu harap diperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan pencegahan dan cara menangani jika terjadi kebakaran. c. Jika hasil pemeriksaan tekanan bahan bakar lebih rendah dari pada yang ditentukan pabrik, lakukan pemeriksaan pada beberapa hal berikut



:



56



1)



Kebocoran pada saluran bahan bakar.



2)



Pompa bahan bakar



3)



Fuel suction filter tersumbat (perakitan fuel pump)



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban “Ya” atau “Tidak”. Jawaban harus jujur dan professional sesuai kondisi anda yang sebenarnya. Jika anda belum mampu menjawab “Ya” minimal 6 butir berarti anda



harus



mengulangi bab ini dengan pantang menyerah, disiplin dan kerja keras. Berdiskusi dan bekerjasalah dengan teman atau sejawat dengan menumbuhkan sikap saling menghargai, tidak memaksakan kehendak, berpikir terbuka dan tetap kritis secara professional. Jika anda mampu menjawab “Ya” minimal 6 butir berarti anda sudah menguasai sebagian besar materi. Silahkan Anda menambah pengetahuan dari buku atau internet. Selanjutnya anda silahkan melanjutkan ke materi berikutnya. Tetaplah Anda menjadi guru yang belajar sepanjang hayat, pantang menyerah dan disiplin dalam belajar. No 1



Uraian



Jawaban



Apakah Anda mampu menyebutkan kelebihan system EFI dengan sistem minimal 3 poin



2



Apakah anda mampu menjelaskan prinsip kerja system EFI?



3



Apakah anda mampu menyebutkan semua komponen-komponen sistem bahan bakar



4



Apakah anda mampu menjelaskan fungsi dari masing-masing komponen sistem bahan bakar?



5



Apakah anda mampu menjelaskan cara menyetel putaran idel/stasioner



6



Apakah anda mampu memeriksa tekanan bahan bakar dengan benar?



7



Apakah anda mampu menyetel putaran stasioner dengan benar?



8.



Apakah anda mampu membersihkan filter udara dengan benar?



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



57



Kegiatan Pembelajaran 1



58



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



Kegiatan Pembelajaran 2: Sistem Kontrol Elektronik A.



Tujuan



Setelah mengikuti menyelesaikan materi Sistem Kontrol Elektronik ini, peserta diharapkan dapat; 1.



Menyebutkan nama-nama dan fungsi dari dari masing sensor sistem EMS sepeda motor dengan benar dan secara mandiri



2.



Menyebutkan nama-nama dan fungsi dari tiap-tiap aktuator pada sistem EFI sepeda motor dengan benar dan secara mandiri.



3.



Menjelaskan cara merawat sensor dan actuator yang benar dengan memperhatikan nilai-nilai PPK yang sesuai dalam setiap kegiatan.



B. 1.



Indikator Pencapaian Kompetensi Mampu memahami prinsip kerja sistem kontrol EMS sepeda motor secara mandiri.



3.



Mampu merawat sistem pengapian EMS dengan benar dan selalu memperhatikan nilai-nilai PPK.



4.



Mampu melakukan perawatan terhadap sensor dan actuator dengan benar dan selalu memperhatikan aspek unsur-unsur PPK yang ada.



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



59



Kegiatan Pembelajaran 2



C.



Uraian Materi



Sistem Kontrol Elektronik



Gambar 2.1 Skema Sistem Kontrol EFI



Didalam sistem kontrol elektronik ada tiga hal yang memegang peranan penting dalam terwujudnya kesempurnaan kerja mesin yaitu : a. Sensor b. Pengontrol / ECU dan c. Aktuator Disamping terdapat komponen sistem kontrol elektronik yang terdiri dari beberapa sensor (pengindera), seperti : MAP (Manifold Absolute Pressure) sensor, TP (Throttle Position) sensor, IAT (Intake Air Temperature) sensor, Bank Angle Sensor, dan lain-lain, Electronic Control Unit(ECU) juga terdapat komponen



komponen



tambahan



seperti



alternator



(magnet)



dan



regulator/rectifier yang mensuplai dan mengatur tegangan listrik ke ECU, baterai dan komponen lain. Pada sistem ini juga terdapat Data Link Connector DLC) yaitu soket untuk mencari sumber kerusakan komponen seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini.



60



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



Gambar 2.2 Contoh Rangkaian Sistem Kontrol Elektronik Pada Supra X 125



(Sumber : Buku Manual Service Supra-X 125 PGMF-I)



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



61



Kegiatan Pembelajaran 2



A. SENSOR - SENSOR Sensor adalah komponen-komponen yang bertugas menginformasikan data ke ECU, contoh : 1.



Sensor putaran



: Crankshaft PositionSensor (CKP)



2.



Sensor temperatur



: Engine Oil Temperatur (EOT) dan Intake Air Temperatur (IAT)



3.



Sensor tekanan udara



: Manipold absolud Pressure (MAP)



4.



Sensor kemiringan



: Bank Angle Sensor (BAS)



5.



Sensor posisi katup gas



: Throttle Position Sensor (TPS)



6.



Sensor gas buang



: Oxigen sensor, dan lain-lain.



1.



Sensor Putaran Mesin (Crankshaft Position Sensor = CKP)



Crankshaft Position Sensor berfungsi untuk : a.



untuk mendeteksi jumlah putaran poros engkol



b.



untuk menentukan posisi TMA/ saat pengapian



Adapun ciri- ciri dari sensor ini adalah :  Terletak di ujung/dekat poros engkol



Gambar 2.3 CKP Sensor



(Sumber : Modul EMS TSM PPPPTK BOE Malang)



62



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



CKP sensor merupakan sensor utama yang sangat vital pada sistem injeksi. Tidak adanya sinyal putaran yang dikirim ke ECUdari CKP sensor akan menyebabkan mesin tidak bisa hidup karena ECU tidak bekerja (injektor tidak menyemprot dan koil tidak mengeluarkan bunga api) Informasi tambahan : Selain kerusakan terlepasnya kabel CKP sensor yang bisa menyebabkan mesin tidak bisa hidup adalah terlepasnya soket/kabel ke injektor dan koil 2. Manifold Absolute Pressure (MAP) Sensor atau (Intake Air Pressure Sensor (IAPS) Manifold Absolute Pressure (MAP) Sensor berfungsi untuk mengetahui besar kecilnya tekanan udara pada intake manifold.



Gambar 2.4 Manifold Absolute Pressure



(Sumber : Modul EMS TSM PPPPTK BOE Malang) Lokasi pada kendaraan : Pada saluran udara masuk (setelah katup gas) Catatan : MAP sensor pada sebagian sistem FI sepeda motor adalah salah satu sensor yang dibuat jadi satu unit dengan sensor katup gas/TP sensor dan sensor temperatur udara intake/IAT. Pada unit sensor ini hanya terdapat 5 kabel yang terdiri dari massa dan tegangan sumber 5V untuk MAP, TP dan IAT sensor dan 3 kabel masing-masing merupakan output dari MAP, TP dan IAT sensor.



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



63



Kegiatan Pembelajaran 2



Informasi besar kecilnya tekanan udara pada intake manifold dari MAP sensor selanjutnya akan digunakan untuk menentukan : 1.



Lamanya injeksi dasar Pada putaran rendah ECU akan memberikan tegangan listrik ke injektor hanya sebentar karena jumlah udara yang dideteksi oleh MAP sensor . Sebaliknya Pada saat putaran mesin dinaikkan dan kondisi mesin dalam keadaan normal MAP sensor mendeteksi tekanan udara yang semakin naik. Sehingga ECU akan memberikan tegangan listrik pada solenoid injektor dengan waktu yang lebih lama. MAP sensor juga berfungsi untuk memperbanyak volume bahan bakar pada saat terjadi percepatan.



2.



Pengaturan sudut pengapian. Saat kendaraan melakukan aksererasi, berdasarkan informasi dari MAP sensor, saat pengapian akan dimundurkan akan tidak terjadi knoking.



Sensor ini terletak di salauran masuk diantara katup masuk dan throttlevalve. Di dalam sensor ini terdapat sebuah membrane yang sangat tipis (tebal 25 mikro meter) yang akan menghasilkan tegangan yang berbeda jika bentuknya berubah. Perubahan bentuk membran tersebut disebabkan oleh perubahan tekanan di dalam saluran masuk (intake manifold). Cara kerja MAP



Gambar 2.5 Cara Kerja MAP



(Sumber : Modul EMS PPPPTK BOE Malang) Piezo Resistive adalah bahan yang nilai tahanannya tergantung dari perubahan bentuk. Piezo resistive dibuat diafragma (Silicon chip) berfungsi sebagai



64



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



membran antara ruangan vacuum (0,2 bar) sebagai referensi dan ruangan yang berhubung dengan intake manifold. Perbedaan tekanan antara ruang vacum dengan intake manifold berakibat perubahan lengkungan pada membran silicon chip. MAP sensor mengeluarkan tegangan paling tinggi ketika tekanan intake manipold adalah paling tinggi kunci kontak ”ON” mesin mati, atau saat akselerasi dan tegangan output terendah decelerasi. Catatan: Jangan memberikan tekanan udara keras pada MAP sensor atau membersihkan lubang dengan jarum/sejenis 3.



Throttle Position (TP) Sensor



Throttle Position (TPS) Sensor berfungsi untuk memberikan sinyal ke ECU berupa informasi (deteksi) tentang posisi katup gas.



Gambar 2.6 Throttle Position Sensor



(Sumber : Modul EMS TSM PPPPTK BOE Malang)



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



65



Kegiatan Pembelajaran 2



Adapun ciri-ciri dari TPS ini adalah :  Posisi pada kendaraan : Pada ujung lain dari katup gas.  Pada sebagian model menjadi 1 unit dengan MAP dan IAT sensor (Sensor Unit), sehingga jika rusak maka MAP dan IAT ikut diganti baru.  Jika terpisah mempunyai 3 kabel konektor yaitu : tegangan sumber 5V, output dan masa/ground. Range kerja TPS adalah dalam prosentase (%) pembukaan katup gas. Pada saat katup gas menutup dianggap 0 %,tegangannya sekitar 0,5 Volt dan saat terbuka penuh dianggap 100 % dan tegangan yang keluar sekitar 4,5 Volt (secara umum). Lebih detail lihat buku manual. Prinsip kerja : a.



Saat katup gas menutup durasi penyemprotan sebentar karena tegangan yang dikirim ke ECU kecil ( 0.5V)



b.



Saat katup gas terbuka penuh durasi penyemprotan lama karena tegangan yang dikirim ke ECU besar( 4.5V)



Generasi yang lebih baru dari sensor ini tidak terdiri dari kontak-kontak atau potensiometer (variable resistor) yang mendeteksi posisi idel/beban penuh, akan tetapi terdiri dari rangkaian Hall yang lebih tahan karena tidak ada gesekan. 4.



Intake Air Temperature (IAT) Sensor



Intake Air Temperature (IAT) Sensor berfungsi untuk memberikan sinyal ke ECU berupa informasi (deteksi) tentang suhu udara yang masuk ke intake manifold.



Gambar 2.7 Intake Air Temperature



(Sumber : Modul EMS TSM PPPPTK BOE Malang)



66



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



Termistor yang digunakan biasanya adalah NTC (Negative Temperature Coefficient), nilai tahananya berkurang bila temperatur naik (nilai tahanan berbanding terbalik terhadap temperatur). Posisi pada kendaraan :  Pada saluran udara masuk (rumah filter udara atau Intake manifold). Temperatur kerja : – 40°C s/d +120°C



Gambar 2.8 Grafik Hubungan Antara Tahanan Dan Temperature



(Sumber : Modul EMSPPPPTK BOE Malang) Prinsip kerja : Saat temperatur udara dingin tahanan IAT besar, misalnya : -



pada temperatur 20 °C besar tahanan 1700 Ω, maka tegangan yang dikirim ke ECU juga besar sehingga penyemprotan banyak.



-



Sebaliknya pada saat panas misalnya 80°C tahanan menjadi 250 Ω, sehingga penyemprotan diperkecil.



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



67



Kegiatan Pembelajaran 2



Gambar 2.9 Penempatan Sensor Unit yang Menyatu dengan Throttle Body



(Sumber : Buku Manual Service Supra-X 125 PGMF-I) 5.



Engine Coolant Temperature (ECT) Sensor Temperatur Air Pendingin



Gambar 2.10 ECT



(Sumber : Buku Manual Service Yamaha Vixion) ECT/Engine Coolant Temperature berfungsi untuk mendeteksi suhu air pendingin (engine) yang selajutnya akan digunakan oleh ECU untuk : a.



Mengatur campuran bahan bakar Saat temperatur dingin campuran lebih kaya dibanding saat panas.



b.



Mengatur putaran idel dingin Saat temperatur dingin putaran idle lebih tinggi dibanding saat panas



c.



Mengatur saat (derajat) pengapian Saat temperatur dingin saat pengapian lebih awal dibanding saat panas



Ciri – cirinya pada kendaraan al :  Terletak pada saluran air pendingin



 Mempunyai dua buah kabel penghubung



68



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



Catatan : ECT hanya digunakan pada engine dengan sistem pendinginan air 6.



Engine Oil Temperature (EOT) Sensor



Engine Oil Temperature (EOT) Sensorberfungsi untuk memberikan sinyal ke ECU berupa informasi (deteksi) tentang suhu oli mesin. Penempatan EOT ada yang disaluran oli pelumas, dan ada juga yang di kalter.



Gambar 2.11 EOT Sensor



(Sumber : http://fullwav.blogspot.co.id/2012)



Prinsip kerja : Pada saat kondisi mesin masih dingin diperlukan campuran kaya. ECT akan mendeteksi suhu oli mesin yang masih dingin untuk selanjutnya akan dirubah menjadi signal listrik dan dikirim ke ECU. Selanjutnya ECU memberikan tegangan yang lebih lama pada solenoid injektor agar bahan bakar yang disemprotkan menjadi lebih banyak. Sama halnya dengan ECT dan IAT sensor, sensor ini juga merupakan tipe thermistor NTC yaitu hambatan akan berubah sesuai perubahan suhu. Pada saat dingin, nilai tahan besar dan saat panas tahanan kecil. Nilai dari perubahan suhu akan dikiriml ke ECM berupa nilai tegangan. Saat tahanan besar tegangan akan besar dan saat tahanan kecil, tegangan akan kecil. Sinyal ini dipakai untuk memberikan kompensasi durasi dan volume injeksi bahan bakar serta saat pengapian. Sensor ini juga dipakai untuk mendeteksi mesin jika terjadi overheating.



Jika



mesin



overheating



maka



ECU



akan



meminimalkan



penyemprotan sehingga kerusakan mesin yang lebih parah bisa dihindari.



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



69



Kegiatan Pembelajaran 2



7.



Bank Angle Sensor (BAS) atau Lean Angle Sensor



Bank



Angle



Sensorberfungsi



untuk



mendeteksi



sudut



kemiringan



kendaraan.Pada sepeda motor yang menggunakan sistem EFI selalu dilengkapi dengan bank angle sensor yang bertujuan untuk pengaman saat kendaraan terjatuh dengan sudut kemiringan 55° atau lebih. Nama lain sensor ini adalah Lean Angle Sensor.



Gambar 2.12 Bank Angle Sensor



(Sumber : Modul EMS TSM PPPPTK BOE Malang)



Gambar 2.13 Bank Angle Sensor Dan Posisi Sudut Kemiringan Sepeda Motor



(Sumber : Buku Manual Service Supra-X 125 PGMF-I) Sinyal atau informasi yang dikirim Bank Angle Sensor ke ECU saat sepeda motor terjatuh dengan sudut kemiringan yang telah ditentukan akan membuat ECU



70



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



memberikan perintah untuk mematikan injektor, koil pengapian, dan pompa bahan bakar.



Gambar 2.14 Sinyal Atau Informasi Bank Angle Sensor Ke ECU



(Sumber : Buku Manual Service Supra-X 125 PGMF-I) Bagaimana



dengan



sudut



kemiringan



sepeda



motor



yang



sedang



menikung/berbelok dan kemiringannya melebihi 550?



Gambar 2.15 Posisi BAS Saat Sepeda Motor Menikung Dan Saat Terjatuh



(Sumber : Buku Manual Service Supra-X 125 PGMF-I) Jika



sepeda



motor



sedang



dijalankan



pada



posisi



menikung



(walau



kemiringannya melebihi 550), ECU tidak meng-OFFkan ketiga komponen



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



71



Kegiatan Pembelajaran 2



tersebut. Pada saat menikung terdapat gaya sentripugal yang membuat sudut kemiringan pendulum dalam bank angle sensor tidak sama dengan kemiringan sepeda motor. 8.



Sensor Gas Buang/Oxigen sensor (O2) sensor



Gambar 2.16 Sensor Gas Buang



(Sumber : http://tmcblog.com/2012) Fungsi : 1.



Mendeteksi kandungan udara didalam gas buang



2.



Untuk sistem closed –loop (sistem kontrol yang sinyal keluarannya mempunyai pengaruh langsung pada aksi pengontrolan / sistem kontrol berumpan balik).



Letak : Pada saluran gas buang/exhause manipold



Keterangan : 1. Lapisan proteksi keramic 2. Zirconium Dioxide 3. Electrode 4. saluran buang



Gambar 2.17 Kontruksi Sensor Gas Buang



(Sumber : Modul EMS PPPPTK BOE Malang)



72



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



Prinsip kerja : Bila ada perbedaan jumlah O2 gas buang dengan O2 udara luar, akan terjadi beda potensial antara kedua elektroda. Tegangan maksimalyang dikeluarkan sekitar 1 volt. Temperatur kerja ± 400 °C. Informasi tambahan : Selain sensor-sensor di atas masih pada sepeda motor tertentu terdapat sensor lainnya seperti sensor posisi camshaft (untuk silinder banyak), sensor kecepatan kendaraan dan lain-lain. Namun demikian, pada sistem EFI sepeda motor yang masih sederhana, tidak semua sensor dipasang.



B. ECU / ECM ECU/ECM berfungsi untuk menerima dan menghitung seluruh informasi/data yang diterima dari masing-masing sinyal sensor yang ada dalam mesin



Gambar 2.18 Skema Sensor, Ecu Dan Aktuator



(Sumber : http://tmcblog.com/2012) Engine Control Modul (ECM) mempunyai peranan yang sangat besar dalam sistem injeksi karena terhubung keseluruh sistem sebuah sepeda motor injeksi.k arena ECM berfungsi sebagai penerima dan pengolah sinyal dari seluruh sensor-



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



73



Kegiatan Pembelajaran 2



sensor. ECM memberikan perintah kepada aktuator seperti injector dan ignition coil, dan lain-lain. ECM ini terdiri dari microcomputer, karena itu harus berhatihati jangan sampai terjatuh atau terkena panas yang berlebihan. 1. Prinsip Kerja ECU Dalam Mengontrol Sistem EFI a.



Saat Penginjeksian (Injection Timing) dan Lamanya Penginjeksian



Saat penginjeksian tidak menjadi masalah walau terjadi pada langkah hisap, kompresi, usaha maupun buang karena penginjeksian terjadi sebelum katup masuk. Artinya saat terjadinya penginjeksian tidak langsung masuk ke ruang bakar selama posisi katup masuk masih dalam keadaan menutup. Lamanya penginjeksian (durasi injeksi) bervariasi tergantung kondisi kerja mesin. Semakin lama durasi injeksi, maka jumlah bahan bakar akan semakin banyak pula. Durasi injeksi secara umum adalah 0 – 12 ms. Pada saat deselerasi durasi injeksi bisa “0”. Sedang pada saat putaran idle durasi injeksi sekitar 2,8 ms. b.



Cara Kerja Saat Kondisi Mesin Dingin



Pada saat kondisi mesin masih dingin (misalnya di pagi hari), maka diperlukan campuran bahan bakar dan udara yang campuran kaya. Sensor temperatur oli (engine oil temperature sensor) dan sensor temperatur udara masuk (intake air temperature sensor) akan mendeteksi kondisi tersebut. Sensor-sensor tersebut akan mendeteksi suhu oli dan udara yang masih dingin, kemudian dirubah menjadi signal listrik dan dikirim ke ECU/ECM.



Gambar 2.19 Rangkaian EOT Sensordan IATSensor



(Sumber : Modul EMS TSM PPPPTK BOE Malang)



74



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



Sebagian sistem EFI yang menggunakan air sebagai pendingin mesin menggunakan engine coolant temperature sensor (ECT) mendeteksi kondisi air pendingin mesin yang masih dingin. Prinsip kerjanya sama dengan EOT dan IAT sensor. Nilai temperatur yang dideteksi dirubah menjadi signal listrik dan dikirim ke ECU. Selanjutnya ECU akan mengolahnya kemudian memberikan perintah pada injektor dengan memberikan sinyal massa yang lebih lama pada solenoid injektor agar bahan bakar yang disemprotkan menjadi lebih banyak. c.



Cara Kerja Saat Putaran Rendah



Pada saat putaran mesin masih rendah dan suhu mesin sudah mencapai suhu kerjanya, ECU akan mengontrol dan memberikan sinyal massa ke injektor hanya sebentar saja karena jumlah udara yang dideteksi oleh MAP sensor dan TP sensormasih sedikit. Posisi katup gas masih menutup saat putaran stasioner (sekitar 1400rpm), udara hanya mengalir melalui saluran bypass. Baut penyetel putaran idel ditempatkan pada saluran by pass untuk menyetel jumlah udara yang melewati saluran bypass. Jika baut diputar ke kanan, akan memperkecil udara yang lewat sehingga putaran idel menurun dan sebaliknya. Pada jenis yang lain ada yang sudah menggunakan FIDs (Fast Idle solenoid) untuk menaikkan putaran idle secara otomatis terutama saat awal start. (bekerja atas perintah ECU).



Gambar 2.20 Saluran Udara Masuk Saat Katup Tertutup



(Sumber : Buku Manual Honda PGMF-I)



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



75



Kegiatan Pembelajaran 2



Gambar 2.21 Posisi Skrup Penyetel Putaran Stasioner dan Katup Penaik Putaran



(Sumber : Buku Manual Service Vario 125 ) FIDs (Fast Idle solenoid) atau pada tipe lain IACV (Idle Air Control Valve), keduanya adalah actuator yang bertugas untuk memudahkan start dan mengatur putaran idle. Idle Air Screw tetap digunakan untuk mengatur putaran idle secara mekanik melalui pengaturan udara yang melalui saluran by pass.



Gambar 2.22 Contoh Penyemprotan Injektor Pada Saat Putaran 2000 RPM



(Sumber :http://www.astramotor.co.id)



76



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



d.



Cara Kerja Saat Putaran Menengah dan Tinggi



Gambar 2.23 Contoh Penyemprotan Injektor Pada Saat Putaran 4000 Rpm



(Sumber :http://www.astramotor.co.id) Pada saat putaran mesin dinaikkan lagi (misal 4000 rpm) ECU menerima informasi dari sensor posisi katup gas (TP sensor) dan MAP sensor. TP sensor mendeteksi pembukaan katup gas sedangkan MAP sensor mendeteksi tekanan udara yang semakin naik. Saat ini deteksi yang diperoleh oleh sensor tersebut menunjukkan jumlah udara yang masuk semakin banyak. Sensor-sensor tersebut mengirimkan informasi ke ECU/ECM dalam bentuk signal listrik. ECU/ECM kemudian mengolahnya dan selanjutnya akan memberikan sinyal masa ke solenoid injektor dengan waktu yang lebih lama dibandingkan putaran sebelumnya. Disamping itu saat pengapian juga secara otomatis akan dimajukan oleh ECU agar tetap tercapai pembakaran yang optimum berdasarkan infromasi yang diperoleh dari sensor putaran rpm. e.



Cara Kerja Saat Akselerasi (Percepatan)



Perubahan jumlah udara saat katup gas dibuka dengan tiba-tiba akan dideteksi oleh MAP sensor. Perubahan tekanan intake manifold dari vakum yang besar menjadi kevakumannya kecil saat digas secara tiba-tiba akan membuat tegangan yang dikirim ke ECU menjadi besar.



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



77



Kegiatan Pembelajaran 2



Pada saat putaran stasioner tegangan yang keluar dari MAP sensor sekitar 1,21,4 V sedang saat akselerasi tegangan akan menjadi sekitar 2,5 – 3 V. 2. System Diagnosa (Diagnosis Trouble Code / DTC) ECU mendeteksi malafungsi/kelainan pada jaringan sensor dan sebagian aktuator, untuk selanjutnya menyalakan lampu peringatan mesin (check engine) yang terdapat pada kombinasi meter (dashbord). Pada saat yang sama gangguan yang timbul juga akan diidentifikasi dan dicatat oleh ECU. 3. Program Darurat (Pail Safe Function) Dalam hal telah terjadi malafungsi sensor, maka sebuah sirkuit pendukung akan mengambil alih fungsi pada kemampuan minimal (sekedar bisa jalan), dan MIL akan menyala sebagai peringatan pada pengemudi. 4. Informasi Pendiagnosaan Sendiri (Self Diagnosis) (Contoh : Pada Supra X 125) Pada sistem PGM-FI dilengkapi dengan sebuah self-diagnosis system. Jika terjadi keadaan yang tidak normal pada sistem, misalnya ada kabel sensor yang tidak terhubung, ECM akan menyalakan MIL (malfunction indicator lamp) = lampu indikator gangguan) dan menyimpan code kegagalan di dalam memori ECM yang dapat dihapuskan.



Gambar 2.24Posisi MIL



(Sumber : Buku Manual Service Supra-X 125 PGMF-I)



78



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



Dalam hal dimama ECM tidak mendeteksi sesuatu masalah saat ini tetapi mempunyai masalah pernah terjadi yang telah disimpan dalam memorinya, MIL tidak akan bekedip, untuk dapat membaca kode kegagalan masa lalu yang telah disimpan, kita harus mengeluarkannya dengan mengikuti prosedur pembacaan kode kegagalan. Prosedur menampilkan untuk membaca data persoalan yang telah disimpan: a. Putar kunci kontak ke posisi “OFF”. b. Lepaskan front top cover danconnector cover (penutup konektor) dari DLC [konektor sambung data] seperti terlihat pada gambar di bawah ini :



Gambar 2.25 Posisi DLC



(Sumber : Buku Manual Service Supra-X 125 PGMF-I)



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



79



Kegiatan Pembelajaran 2



c. Hubungkanspecial tool ke Data Link connector (DLC).



Gambar 2.26 Pemasangan Konektor DLC ke DLC



(Sumber : Buku Manual Service Supra-X 125 PGMF-I) d. Putar kunci kontak ke posisi “ON”. e. Jika ECM tidak menyimpan data memori pendiagnosaan sendiri, MIL akan menyala terus ketika kunci kotak di putar ke posisi “ON”.



Gambar 2.27 Mil Menyala Ketika Kunci Kontak On



(Sumber : Buku Manual Service Supra-X 125 PGMF-I) f.



80



Catat berapa kali MIL berkedip dan tentukan penyebab persoalan .



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



Contoh kode kedipan pada PGM-FI Honda 1)



Jumlah kedipannya dari 0 sampai 54. Jenis kedipan dari MIL ada dua, yaitu kedipan pendek (0,3 detik) dan kedipan panjang (1,3 detik). Jika sebuah kedipan panjang terjadi, dan kemudian dua buah kedipan pendek, berarti kode persoalan itu adalah 12 karena satu kedipan panjang = 10 dan dua kedipan pendek = 2 kedipan.



2)



Jika ECU/ECM menyimpan beberapa kode kegagalan/masalah, MIL memperlihatkan kode kegagalan menurut urutan dari jumlah terendah sampai tertinggi.Misal : 9, 12, 54.



3)



Jika terjadi kegagalan fungsi pada rangkaian MAP sensor, MIL akan berkedip 1 kali. Penyebab kegagalan pada rangkaian MAP sensor antara lain ; kontak lepas/longgar, terjadi rangkaian terbuka atau hubungan singkat pada kabel MAP sensor dari sensor unit, atau kerusakan di dalam ECM.



4)



Jika terjadi kegagalan fungsi pada



rangkaian suplai (daya) atau massa



sensor unit, MIL akan berkedip 1, 8 dan 9 kali. 5)



Jika terjadi kegagalan fungsi pada rangkaian Engine Oil Temperature sensor (EOT), MIL akan berkedip 7 kali.



6)



Jika terjadi kegagalan fungsi pada rangkaian bank angle sensor, MIL akan berkedip 54 kali.



7)



Jika terjadi kegagalan fungsi di dalam ECU, MIL akan berkedip 33 kali. Penyebab kegagalannya adalah karena ECU/ECM tidak bekerja dengan baik.



8)



Jika terjadi kegagalan fungsi pada data link (penghubung kabel data) atau rangkaian MIL, MIL akan hidup terus.



9)



Jika terjadi kegagalan fungsi pada rangkaian injektor, MIL akan berkedip 12 kali.



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



81



Kegiatan Pembelajaran 2



5. Prosedur Me-Reset Pendiagnosaan Sendiri Catatan: Data memori pendiagnosaan sendiri tidak akan terhapus sewaktu kabel negatif baterai dilepaskan. Langkah Kerja : a.



Putar kunci kontak ke “OFF”.



b.



Lepaskan front top cover.



c.



Lepaskan connector cover (penutup konektor) dari data Link connector



d.



Hubungkan special tool (DLC short connector) ke data Link connector



e.



Putar kunci kontak ke “ON”.



f.



LepaskanlahDLC short connector dari data Link connector (DLC) seperti terlihat pada gambar di bawah :



Gambar 2.28 Prosedur Melepas Dan Menghubungkan Kembali Konektor DLC Dari DLC



(Sumber : Buku Manual Service Supra-X 125 PGMF-I) g.



Hubungkan DLC short connector ke Data Link Connector (DLC) lagi sementara lampu MIL hidup selama kira-kira 5 detik (pola penerimaan reset; seperti terlihat pada gambar di atas).



82



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



h.



Data memori pendiagnosaan sendiri telah terhapus, jika MIL mati dan mulai berkedip stabil. Hal ini menandakan prosedur me-reset telah berhasil.Lihat pada gambar di bawah untuk melihat bentuk/pola me-reset yang berhasil (pola keberhasilan).



Gambar 2.29 Pola Keberhasilan Saat Me-Reset Pendiagnosaan Sendiri



(Sumber : Buku Manual Service Supra-X 125 PGMF-I) i.



Data link konektor harus dihubungkan singkat sementara lampu indikator hidup. Jika DLC short connector tidak tersambungkan dalam 5 detik, MIL akan mati dan hidup kembali dengan pola kegagalan seperti terlihat pada gambar di bawah :



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



83



Kegiatan Pembelajaran 2



Gambar 2.30 Pola Kegagalan Saat Me-Reset Pendiagnosaan Sendiri



(Sumber : Buku Manual Service Supra-X 125 PGMF-I) j.



Matikan kunci kontak dan coba lagi mulai dari langkah d. Catatan : Perhatikan bahwa data memori pendiagnosaan sendiri tidak akan terhapus jika kunci kontak dimatikan sebelum MIL mulai berkedip.



84



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



C. AKTUATOR Aktuator adalah semua komponen yang bertugas menjalankan perintah ECU. Aktuator bekerja pada tegangan 12V. Berikut ini adalah contoh beberapa aktuator utama yang sangat berperan terhadap kerja suatu mesin, diantaranya adalah : 1.



Injektor



Gambar 2.31 Lokasi/Letak Injektor



(Sumber : Otoengine.com.2013) Agar injektor tidak mudah buntu dianjurkan ; a.



Menggunakan bensin bebas timah



b.



Jika kendaraan tidak dipakai dalam waktu yang lama, maka sebaiknya dilakukan pemanasan di tempat beberapa menit setiap 1 minggu sekali.



c.



Pembersihan injektor dengan injector cleaner dianjurkan dilakukan maksimal setiap 40.000 km



Catatan : Pembahasan injektor bisa dilihat kembali pada bab sistem bahan bakar



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



85



Kegiatan Pembelajaran 2



2.



Koil



Koil berfungsi untuk membangkitkan tegangan tinggi untuk disalurkan ke busi



Gambar 2.32 Rangkaian Sistem Pengapian



(Sumber : Modul EMS TSM PPPPTK BOE Malang) Keterangan a.



Elektronic Control Unit (ECU)



b.



Ignition Coil



c.



Ignition Switch



d.



Spark plug



Kode dan arti terminal Kode 30



: sumber tegangan positif



Kode 15



: Arus keluar dari kunci kontak (IG)



Kode 16



: Sinyal putus hubung dari ECU



Kode 4



: Terminal tegangan tinggi coil pengapian



Kode 1



: terminal negatif coil pengapian



Koil menerima tegangan sumber 12V dari kunci kontak. Koil akan mengeluarkan bunga api jika ECU mengirim sinyal ke minus koil. Saat pengapian mulai putaran rendah sampai putaran tinggi dikontrol oleh ECU berdasarkan informasi dari CKP sensor, TP sensor dan lain-lain.



86



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



Catatan : Untuk sistem pengapian dengan komputer tidak perlu dilakukan penyetelan karena sistem ini memang tidak dapat disetel. Pemeriksaan hanya dilakukan terhadap kabel - kabel tegangan tinggi, cup busi dan keadaan elektroda busi. Busi Busi bukan aktuator, tetapi busi mempunyai peranan yang sangat penting, yaitu untuk menyalurkan bunga api dari koil. Bagian-bagian busi



Gambar 2.33 Busi



(Sumber : Modul EMS TSM PPPPTK BOE Malang)



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



87



Kegiatan Pembelajaran 2



Bagian-bagian 1. Terminal



7. Elektrode massa (paduan nikel)



2. Rumah busi



8. Serbuk perapat



3. Isolator



9. Celah elektrode



4. Elektrode ( paduan nikel )



10. Baut sambungan



5. Perintang rambatan arus



11. Cincin perapat



6. Rongga pemanas



12. Penghantar Tabel 2.1 Beban Dan Tuntutan Pada Busi



Hal – hal yang dituntut



Beban Panas 



Temperatur gas didalam ruang 



Elektode pusat dan isolator harus



bakar berubah, temperatur pada



tahan terhadap temperatur tinggi 



0



8000C



pembakaran sekitar 2000 C dan waktu



pengisian



sekitar



0



– 



0



Cepat memindahkan panas sehingga temperatur tidak lebih dari 8000C



100 C Mekanis 



Tekanan pembakaran 20 – 30  bar



Bahan harus kuat







Konstruksi harus rapat







Bahan



Kimia 



Erosi bunga api







Erosi pembakaran







Kotoran



Elektroda



harus



tahan



temperatur tinggi (nikel, platinum) 



Bahan



kaki



isolator



yang



cepat



mencapai temperatur pembersih diri (± 4000C) Elektris 



Tegangan pengapian mencapai 



Bentuk kaki isolator yang cocok



25000 Volt



sehingga jarak elektroda pusat ke masa jauh 



Konstruksi cocok



88



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



perintang



arus



yang



Teknik Sepeda Motor KK E



Nilai Panas Nilai panas busi adalah suatu indeks yang menunjukkan jumlah panas yang dapat dipindahkan oleh busi Kemampuan busi menyerap dan memindahkan panas tergantung pada bentuk kaki isolator / luas permukaan isolator Nilai panas harus sesuai dengan kondisi operasi mesin



Gambar 2.34 Nilai Panas Busi



(Sumber : Modul Sistem Pengapian PPPPTK BOE Malang) a. Busi panas 



Luas



permukaan



b. Busi dingin kaki



isolator 



besar



Luas permukaan kaki isolator kecil







Banyak menyerap panas







Sedikit menyerap panas







Lintasan pemindahan panas







Lintasan



pemindahan



panjang, akibatnya pemindahan



pendek,



cepat



panas sedikit



panas



panas



menimbulkan



Permukaan muka busi Permukaan muka busi menunjukkan kondisi operasi mesin dan busi.



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



89



Kegiatan Pembelajaran 2



Tabel 2.2 Macam-Macam Kondisi Busi



Normal Isolator berwarna kuning atau coklat muda Puncak isolator bersih, permukaan rumah isolator kotor berwarna coklat muda atau abu – abu , 



Kondisi kerja mesin baik







Pemakaian busi dengan nilai panas yang tepat



Terbakar Elektrode terbakar, pada permukaan kaki isolator



ada



partikel-partikel



kecil



mengkilat yang menempel Isolator berwarna putih atau kuning Penyebab : 



Nilai oktan bensin terlalu rendah







Campuran terlalu kurus, knoking







Saat pengapian terlalu awal



 Tipe busi yang terlalu panas Berkerak karena oli Kaki isolator dan elektroda sangat kotor. Warna kotoran coklat Penyebab :  Cincin torak aus  Penghantar katup aus. Berkerak karbon / jelaga Kaki isolator, elektroda-elektroda, rumah busi berkerak jelaga Penyebab :  Campuran terlalu kaya  Tipe busi yang terlalu dingin



90



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



Isolator retak Penyebab : 



Jatuh







Kelemahan bahan







Bunga



api



dapat



meloncat



dari



isolator langsung ke masa (Sumber : Modul Sistem Pengapian PPPPTK BOE Malang) Ulir Panjang ulir busi harus sesuai dengan panjang ulir kepala silinder



Terlalu panjang



Terlalu pendek



Baik



Gambar 2.35 Macam-Macam Panjang Ulir Busi



(Sumber : Modul Sistem Pengapian PPPPTK BOE Malang) 3.



Pompa bensin Pompa bensin adalah aktuator yang bekerjanya mendapat tegangan 12V dari kunci kontak dan sinyal massa dari ECU



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



91



Kegiatan Pembelajaran 2



4.



DLC (DiagnosticLink Connector) Adalah soket yang digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan dari sistem elektrik EMS



Gambar 2.36. DLC



(Sumber : Buku Manual Service Supra-X 125 PGMF-I) 5.



MIL (Malfunction Indikator Lamp) / Lampu indikator kerusakan Berfungsi untuk menampilkan kode kesalahan ke pengendara jika sistem EMS bermasalah



Gambar 2.37 Check Engine (Mil)



(Sumber : Buku Manual Service Supra-X 125 PGMF-I)



Pada saat mesin hidup dan tidak ada kesalahan, maka MIL akan padam. Sedang ada masalah, maka MIL akan menyala



92



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



6. FID (Fast Idle solenoid) / IACV (Idle Air Control Valve) Fungsi : Untuk menaikkan putaran saat start agar lebih mudah dihidupkan



Gambar 2.38FID (Fast Idle solenoid) dan IACV (Idle Air Control Valve)



FID (Fast Idle solenoid) atau adalah nama komponen yang fungsinya mirip seperti auto choke, Alat yang terpasang berdekatan dengan Throttle Position Sensor (TPS) ini berfungsi memudahkan proses starter awal saat mesin dihidupkan Aktuator ini sering dipasang pada sepeda motor yang menggunakan transmisi automatic/CVT (Contiuously variable transmission), dengan alasan agar lebih aman.. Ada juga actuator sejenis yang bernama FISV (Fast Idle Selenoid Valve) atauIACV (Idle Air Control Valve) adalah katup pengatur udara ketika kondisi motor dalam keadaan langsam. Katup ini akan menaikkan putaran mesin terutama saat awal start dan mengatur putaran idle sesuai dengan temperature mesin. Perbedaan utama antara FID dan IACV adalah jika FID menaikkan putaran idel dengan membuka katup gas sedikit, sedang IACV menaikkan putaran idel dengan membuka saluran bypass lebih besar.



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



93



Kegiatan Pembelajaran 2



7. Kipas radiator Fungsi : Untuk mendinginkan radiator saat air radiator sudah panas.



Gambar 2.39Kipas Radiator



Kipas radiator akan berputar ketika suhu mesin sudah mau mencapai titik terpanas atau mencapai titik panas yang berlebihan (overheating). Kipas akan berputar jika temperature air pendingin sudah mencapai sekitar 101°C, tetapi setelah suhu kerja mesin sudah dingin/sudah normal (sekitar 95 – 99 °C) maka kipas akan berhenti berputar secara sendirinya.



94



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



Prosedur umum melaksanakan perawatan berkala 1.



Beberapa komponen listrik mungkin dapat rusak jika terminal atau connectors disambungkan atau dilepaskan sementara kunci kontak pada posisi “ON” dan ada aliran listrik.



2.



Saat pengapian tidak dapat disetel oleh karena Ignition Control Module (ICM) telah diprogram awal oleh pabrik.



3.



Ignition Control Module (ICM) dapat rusak jika dijatuhkan. Juga, jika connector dilepaskan sesaat arus listrik mengalir, voltase berlebihan dapat merusak module. Selalu putar kunci kontak ke “OFF” sebelum melakukan pekerjaan servis.



4.



Sistem pengapian yang tidak bekerja dengan baik seringkali berhubungan dengan sambungan konektor yang buruk atau berkarat. Periksalah sambungan - sambungan ini sebelum melanjutkan. Pastikan bahwa baterai dalam kondisi muatan penuh.



5.



Menjalankan starter motor dengan baterai lemah menghasilkan putaran mesin lebih rendah maupun tidak adanya percikan bunga api pada busi.



6.



Saat mengganti busi pakailah busi dengan derajat panas yang benar. Pemakaian busi dengan jangkauan derajat panas yang tidak benar dapat merusak mesin atau akan menyebabkan busi cepat rusak..



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



95



Kegiatan Pembelajaran 2



4. Merawat Sistem Pengapian A. Memeriksa Baterai Alat : a.



Kotak alat



b.



Multimeter/Voltmrter



Bahan : a.



Sepeda motor hidup/engine stand life



b.



Kertas gosok



c.



Kain lap



Keselamatan Kerja Hati-hati multimeter jangan sampai jatuh Langkah Kerja a. Ukur tegangan baterai Posisikan multimeter pada posisi “V”. Probe multimeter warna merah (+) ke terminal (+) baterai dan probe hitam ke (-) baterai. b. Jika tegangan kurang cek kondisi baterai atau 96nject pengisian. Charge bila perlu dengan baterai charge. c. Periksa terminal, jika berkerak bersihkan dan berilah sedikit vet/grease.



Gambar 2.40Mengukur tegangan baterai



d. Jika masih menggunakan baterai basah, cek tinggi air, jika kurang tambah dengan air suling.



96



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



B. Memeriksa Busi/ Spark Plug (Contoh : Yamaha Vixion) Alat : c.



Kotak alat/Kunci busi



d.



Pistol udara



e.



Alat pembersih busi



f.



Fuller gauge



Bahan : a.



Sepeda motor hidup/engine stand life



b.



Busi



c.



Kertas gosok



d.



Kain lap



Keselamatan Kerja a.



Hati-hati saat menggunakan kunci busi jangan sampai miring karena 97nje mengakibatkan busi patah



b.



Saat memasang busi lakukan dengan memasukkan busi kedalam lubang busi dengan tangan dahulu (tanpa kunci)



c.



Pastikan drat pada lubang busi masih baik sebelum memasang busi



Langkah Kerja Sebelum melepas busi, bersihkan lubang dikitar busi, dengan udara bertekanan, agar kotoran tidak terjatuh kedalam silinder melalui lubang busi. a.



Lepaskan kap busi/spark plug cap



b.



Buka busi/spark plug



c.



Periksa tipe busi/spark plug, jika tidak sesuai ganti dengan yang baru



d.



Periksa busi secara visual.Jika 97njector97 rusak/aus , ganti dengan yang baru.



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



97



Kegiatan Pembelajaran 2



Gambar 2.41 Contoh Keausan Busi



(Sumber : Buku Manual Service Yamaha V-Ixion) e.



Periksa insulator “2”, jika warna tidak normal ganti busi dengan yang baru. (macam-macam warna busi lihat gambar : Macam-Macam Kondisi Busi)



f.



Jika busi masih 98nje digunakan dan sedikit kotor, bersihkan busi dengan sikat atau dengan pembersih busi (jika ada).



Gambar 2.42 Alat Pembersih Busi



(Sumber : Buku Manual Service Supra-X 125 PGMF-I) Catatan : Saat menggunakan alat pembersih busi, pastikan bahwa tekanan udara tidak lebih dari 588 kPa dan waktu pembersihan maksimal 20 detik



98



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



g.



Pemeriksaan celah elektroda. Ukur kerengaan busi yang masih 99nje dipakai dengan thickness gauge /fuller gauge



Gambar 2.43 Mengukur Celah Busi



(Sumber : foto) h.



Jika celah untuk busi baru tidak sesuai spesifikasi, stel celah dengan menekuk bagian elektroda massa.Celahbusi :0,7–0,8 mm.



i.



Pemasangan Sebelum memasang busi pastikan tidak terjadi perubahan/kerusakan pada drat busi maupun pada lubang busi. Pasang busi dengan tangan terlebih dahulu beberapa drat sebelum menggunakan kunci sok busi. Momen pegencangan busi/spark plug13 Nm (1,3 m·kg, 9,4 ft·lb)



Pengencangan busi juga 99nje dilakukan dengan menggunakan sudut putar.



Gambar 2.44 Sudut Pengencangan Busi



(Sumber : Modul Sistem Pengapian PPPPTK BOE Malang)



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



99



Kegiatan Pembelajaran 2



Sekrupkan busi dengan tangan sampai keras , selanjutnya keraskan dengan kunci



j.



1)



90° (busi dengan ring baru)



2)



30° (busi dengan ring lama)



Pasang cap busi



C. Memeriksa tahanan Cup Busi



Gambar 2.45Memeriksa tahanan cup busi



Alat : a. Kotak alat/Kunci busi b. Pistol udara c. Ohm meter /multi meter/AVO meter Bahan : a.



Sepeda motor hidup



b.



Cup busi



Keselamatan Kerja Hati-hatimulti meter jangan sampai jatuh. Langkah Kerja a. lepas cup busi b. periksa dari kemungkinan retak atau berkarat. Jika retak ganti baru. c. Ukur nilai tahanan pada cup busi d. Lihat data pada buku manual, jika tahanan terlalu besar ganti dengan yang



baru.



100



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



D. Memeriksa Saat Pengapian Alat : a. Timing light b. Kotak alat Bahan : a. O-ring tutup timing b. kain lap Keselamatan Kerja : Hati-hati, jangan sampai timing light jatuh Catatan: Untuk menghasilkan pemeriksaan saat pengapian yang sempurna, pastikan kabel yang berhubungan dengan pengapian, dalam kondisi terpasang sempurna. Langkah Kerja a.



Buka baut tutup tanda timing(cap timing mark) “1”



Gambar 2.46 Baut Cap Timing Mark



(Sumber : Buku Manual Service Yamaha V-Ixion)



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



101



Kegiatan Pembelajaran 2



b.



Pasangkan timing light “1”danDigital tachometer



Gambar 2.47 Penggunaan Timing Light



(Sumber : Buku Manual Service Yamaha V-Ixion) c.



Hidupkan mesin beberapa saat untuk pemanasan, dan biarkan beberapa saat pada putaran langsam (Putaran langsam mesin1.300–1.500 r/min)



d.



Periksa tanda penepatan “a” yang ada pada tutup generator, dengan tanda “b” yang terdapat pada rotor generator.



e.



Jika tanda tidak tepat periksa sistim pengapian dan hal-hal yang berhubungan dengan 102nject pengapian seperti TPS dan lain-lain.



Gambar 2.48 Memeriksa Saat Pengapian



(Sumber : Buku Manual Service Yamaha V-Ixion) Catatan: Penyetelan saat pengapian tidak dapat dilakukan



102



f.



Lepas digital tachometer dan timing light



g.



Pasang baut tutup tanda timing (dengan O-ring) baru



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



D.



Aktifitas Pembelajaran Aktivitas pembelajaran pada kegiatan pembelajaran Perawatan Berkala Engine Management System Sepeda motor pada Kegiatan Pembelajaran 2 ini terdiri atas dua bagian: yaitu diskusi materi dan aktivitas mengerjakan lembar kerja. Anda dipersilahkan melakukan aktivitas pembelajaran tersebut secara mandiri dengan penuh tanggung jawab yang tinggi. 1.



Diskusi Materi Pada saat



mempelajari materi, baca uraian materi sampai tuntas



dengan teliti, kritis, dan rasa ingin tahu yang tinggi dan buatlah rangkuman dengan kreatif dalam bentuk peta pikiran (mindmap) secara mandiri kemudian diskusikan dalam kelompok. Baca juga buku Panduan



Penilaian



Kemendikbud.



untuk



Selanjutnya,



Pendidikan perwakilan



Menengah kelompok



Kejuruan,



bekerjasama



mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan anggota kelompok lain menghargai, memperhatikan dan menanggapinya secara aktif. 2. Lembar Kerja Setelah mengkaji materi Perawatan Berkala Engine Management System Sepeda motor pada Kegiatan Pembelajaran 2 ini Anda dapat mencoba melakukan kegiatan yang dalam modul ini disajikan dalam lembar kerja.Pastikan Anda sudah menguasai seluruh materi dalam modul.



Aktivitas



dapat



dilakukan



secara



mandiri



atau



dapat



bekerjasama dalam kelompok masing-masing serta menyelesaikan aktivitas secara disiplin sesuai dengan waktu yang ditentukan.



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



103



Kegiatan Pembelajaran 2



LK 2 : Identifikasi sensor-sensor EMS sepeda motor. Prosedur kerja : a. Bacalah kembali bahan bacaan yang ada di Kegiatan Pembelajaran 2 tentang Sistem Kontrol Elektronik EMS sepeda motor. b. Siapkan satu unit sepeda motor dengan 104nject injeksi. c. Lakukan identifikasi terhadap semua sensor yang ada dan catat hasilnya dengan mengisi kolom yang tersedia. Jangan lupa lihat buku manual!. Jenis kendaraan / merek



:……………………………



Tahun perakitan/ CC



: …………………….…….



No



Nama sensor



1



CKP sensor



2



MAP sensor



3



TP sensor



4



IAT sensor



5



BAS sensor



6



O2 sensor



7



EOT sensor



8



ECT sensor



9



……………….



Letak



Ciri-ciri



Keterangan



Keterangan :  Kolom letak silahkan diisi uraian letak sensor, 104nject BAS sensor terletak di bawah jok  Kolom 104njec-ciri silahkan diisi 104njec-ciri sensor 104nject : ada 3 kabel warna hijau, merah, kuning (contoh)  Kolom keterangan 104nje diisi gambar atau jika tidak menggunakan beri keterangan “tidak dilengkapi”,



104



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



LK 3 : Identifikasi ECU dan aktuator-aktuator pada EMS sepeda motor. Prosedur kerja : a.



Bacalah kembali bahan bacaan yang ada di Kegiatan Pembelajaran 2 tentang Sistem Kontrol Elektronik EMS sepeda motor.



b.



Siapkan satu unit sepeda motor dengan 105nject injeksi.



c.



Lakukan identifikasi terhadap ECU dan semua 105njector yang ada dan catat hasilnya dengan mengisi kolom yang tersedia. Jangan lupa lihat buku manual!.



Jenis kendaraan / merek



:……………………………



Tahun perakitan/ CC



: …………………….…….



No



Nama sensor



1



ECU/ECM



2



Injektor



3



Pompa bensin



4



Kipas radiator



5



Koil pengapian



6



MIL



7



FID



8



DLC



9



…………………



Letak



Ciri-ciri



Keterangan



Keterangan :  Kolom letak silahkan diisi uraian letak 105njector, 105nject : MIL di 105njector105  Kolom 105njec-ciri silahkan diisi 105njec-cirinya, missal : MIL berwarna ……. 



Kolom keterangan 105nje diisi foto atau keterangan “tidak dilengkapi”.



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



105



Kegiatan Pembelajaran 2



LK 4 : Identifikasi throuble code pada sistem EMS sepeda motor. Prosedur kerja : a. Bacalah kembali bahan bacaan yang ada di Kegiatan Pembelajaran 2 tentang Sistem Kontrol Elektronik EMS sepeda motor, terutama tentang prosedur cara membaca trouble code dan cara meresetnya . b. Siapkan satu unit sepeda motor dengan 106nject injeksi. c. Lakukan simulasi malafungsi pada system bersama teman Anda dengan bimbingan/pantauan instruktur untuk membuat throuble code dan dengan mandiri temukan dan catat hasilnya dengan mengisi kolom yang tersedia. Jangan lupa lihat buku manual!. Jenis kendaraan / merek



:……………………………



Tahun perakitan/ CC No



Kode Gangguan yang terjadi



Gangguan yang Ditemukan



1 2 3 4 5 6 7 N



106



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Keterangan



Teknik Sepeda Motor KK E



LK 5 : Memeriksa komponen sistem pengapian EMS sepeda motor. Prosedur kerja : a. Bacalah kembali bahan bacaan yang ada di Kegiatan pengapian Pembelajaran 2 tentang Sistem Kontrol Elektronik EMS sepeda motor. Terutama prosedur perawatan sistem pengapian. b. Siapkan satu unit sepeda motor dengan 107nject injeksi. c. Lakukan pemeriksaan terhadap semua komponen system pengapian dan isilah kolom yang tersedia. Jangan lupa lihat buku manual!. Jenis kendaraan / merek



:……………………………



Tahun perakitan/ CC No



Nama komponen



1



Kunci kontak



2



Sekering



3



Baterai



4



Koil



5



Cup busi



6



Busi



Item yang diperiksa



Hasil



Kesimpulan



- Fungsi/hubungan terminal - Hubungan/ kontinyutas - Tegangan - Terminal/pull - Pengikat/klem - Isolator - Tahanan primer - Tahanan sekunder - Kemampuan loncatan api - Isolator - Tahanan - Tipe busi - Warna isolator - Keausan electrode - Celah busi - Kebocoran isolator



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



107



Kegiatan Pembelajaran 2



E. Latihan/Tugas I.



Pilihlah alternatif jawaban yang benar dengan memberi tanda X pada jawaban yang benar



1.



Nama sensor yang jika rusak/kabel konektornya terlepas akan membuat mesin tidak hidup adalah ..



2.



a.



Manifold absolute pressure



b.



Engine Oil Temperatur sensor



c.



Crankshaft Position sensor



d.



Throttle Position sensor



Pada saat katup gas dibuka secara tiba-tiba, ECU akan memberikan durasi injeksi yang lebih lama ke injektor atas informasi dari ...



3.



a.



TP Sensor



b.



MAP Sensor



c.



IAT Sensor



d.



ECT Sensor



Pada sistem EFI, saat start dingin saat pengapian dibuat lebih awal dibanding start panas. Untuk penyesuaian ini kontrol unit (ECM) menerima informasi dari sensor :



4.



a.



Manifold absolute pressure



b.



Lean AngleSensor



c.



Crankshaft Position sensor



d.



Engine Oil Temperatur sensor



Pada saat kendaraan terjatuh



berdasarkan informasi dari Bank Angle



Sensor (BAS), ECU akan memerintahkan agar injektor, koil pengapian dan ...tidak bekerja/off



108



a.



Pompa bahan bakar



b.



Fast Idle 108njector



c.



Motor starter



d.



Lampu check engine/MIL



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



5.



Ciri-ciri TPS sensor yang tidak dimiliki sensor lain adalah … a.



Mempunyai tiga kabel konektor



b.



Terletak di intake manifold



c.



Terpasang di ujung katup gas



d.



Mempunyai sumber tegangan masuk (VC) 5V



6. Dibawah ini yang secara keseluruan termasuk kelompok aktuator adalah ...



7.



a.



Injektor, FIDs, busi dan MIL



b.



109njector, pompa bensin, IAT dan FIDs



c.



Injektor, koil, relai, dan IAT



d.



Injektor, koil, pompa bensin dan MIL



Contoh pada PGMF-I, lampu check engine berkedip dengan nilai 12 yang berarti terjadi malafungsi pada 109njector. Permasalahan yang mungkin terjadi adalah …



8.



a.



Tahanan 109njector lebih dari 14,8 Ohm.



b.



Lubang 109njector tersumbat



c.



Kabel 109njector tidak terhubung



d.



Tahanan 109njector kurang dari 10,2 Ohm



Pada saat busi dilepas, terlihat pada kaki isolator, elektroda-elektroda, rumah busi terdapat banyak jelaga berwarna hitam. Salah satu penyebabnya adalah … a.



Tahanan IAT lerlalu kecil



b.



Tahanan EOT terlalu besar



c.



terjadi short pada ECT sensor



d.



Kabel BAS terlepas.



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



109



Kegiatan Pembelajaran 2



F. Rangkuman Didalam sistem kontrol elektronik ada tiga hal yang memegang peranan penting dalam terwujudnya kesempurnaan kerja mesin yaitu : Sensor, Pengontrol / ECU dan Aktuator. Sensor berfungsi sebagai pengirim informasi, ECU sebagai pengolah data dan aktuator sebagai pelaksana perintah dari ECU. I.



Macam-macam sensor dalam EMS antara lain :



1.



Sensor Putaran Mesin (CKP =Crank Position Sensor) Berfungsi untuk mendeteksi jumlah putaran poros engkoldan merupakan sensor yang sangat vital karena jika rusak maka mesin akan mati.



2.



Sensor tekanan udara (MAP =Manifold Absolute Pressure) Sensor Berfungsi untuk mengetahui besarnya tekanan udara pada intake manifold, mempunyai 3 kabel konector (input 5V, output 0 – 4,5V dan ground)



3. TPS (Throttle Position) Sensor Fungsi : memberikan sinyal ke ECU berupa informasi (deteksi) tentang posisi katup gas, terletak di ujung katup gas. Mempunyai 3 kabel konector 4. IAT (Intake Air Temperature) Sensor Fungsi : memberikan sinyal ke ECU berupa informasi tentang suhu udara yang masuk ke intake manifold, mempunyai 2 kabel konektor, menpunyai sifat jika suhunya naik tahanannya turun (NTC = negative temperature coefisien), 5.



Sensor



110njector110110e



air



pendingin



(ECT



=



Engine



Coolant



Temperature) Berfungsi untuk mendeteksi suhu air pendingin mesin yang selajutnya akan digunakan oleh ECU untuk mengatur campuran bahan bakar dan mengatur putaran idel dingin. Mempunyai 2 kabel konektor. ECT hanya digunakan pada mesin dengan sistem pendinginan air. 6.



Sensor 110njector110110e oli (EOT = Engine Oil Temperature) Sensor Fungsi : memberikan sinyal ke ECU berupa informasi (deteksi) tentang suhu oli mesin. Mempunyai 2 kabel konektor. EOT digunakan pada mesin dengan sistem pendinginan udara.



110



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



7. Sensor kemiringan (BAS = Bank Angle Sensor) Fungsi : untuk mendeteksi sudut kemiringan kendaraan saat roboh. Dengan BAS, ECU akan menghentiken kerja 111njector, koil dan pompa bensin jika kendaraan terjatuhdengan sudut kemiringan 55° atau lebih 8. Sensor gas buang(O2 = Oxigen sensor) Untuk mendeteksi kandungan udara didalam gasbuang. Menggunakan sistem close loop II.



Macan-macam 111njector dalam 111nject EMS sepeda motor



a. Injektor Berfungsi mengabutkan bahan bakar di intake manifold dekat katup masuk b. Koil Berfungsi mentranformasikan tegangan rendah 12V menjadi tegangan tinggi untuk diberikan ke busi atas perintah ECU c. Pompa bahan bakar Berfungsi mensuplai bahan bakar ke dalam 111nject. d. MIL (mulfungtion indicator lamp) Berfungsi untuk menampilkankode kesalahan ke pengendara jika 111nject EMS bermasalah. e. Kipas radiator Berfungsi untuk mendinginka air radiator. Digunakan untuk 111nject pendinginan air. f.



DLC (Diagnostic link connector) Berfungsi sebagai soket untuk menampilkan / memanggil kode kerusakan yang telah terjadi /komunikasi ke scantool



g. FID (Fast Idle Selenoid) Berfungsi untuk menaikkan putaran saat mesin dingin dengan cara menambah udara melalui saluran bypass



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



111



Kegiatan Pembelajaran 2



G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dendan jawaban “Ya” atau “Tidak” Jawaban harus jujur dan professional sesuai kondisi anda yang sebenarnya.Jika anda belum mampu menjawab “Ya” minimal 6 butir berarti anda



harus



mengulangi bab ini dengan pantang menyerah, disiplin dan kerja keras. Berdiskusi dan bekerjasalah dengan teman atau sejawat dengan menumbuhkan sikap saling menghargai, tidak memaksakan kehendak, berpikir terbuka dan tetap kritis secara professional. Jika anda mampu menjawab “Ya” minimal 6 butir berarti anda sudah menguasai sebagian besar materi. Silahkan anda menambah pengetahuan dari buku atau internet. Tetaplah anda menjadi guru yang belajar sepanjang hayat, pantang menyerah dan disiplin dalam belajar. Selamat atas keberhasilan anda, semoga sukses selalu. No 1



Pertanyaan Apakah anda mampu menjelaskan pengertian dari sensor, prosesor/ECU dan actuator?



2



Apakah anda mampu menyebutkan macammacam sensor beserta fungsinya minimal 7 butir?



3



Apakah anda mampu menjelaskan hubungan antara saat pengapian dengan sensor MAP sensor?



4



Apakah anda mampu menjelaskan hubungan antara EOT sensor dengan volume penyemprotan?



5



Apakah anda mampu menjelaskan macam actuator dan fungsinya minimal 5 butir?



6



Apakah anda mampu mengidentifikasi letak semua sensor?



7



Apakah anda mampu mengidentifikasi letak semua actuator?



8



Apakah anda mampu menjelaskan cara memeriksa saat pengapian?



112



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Ya



Tidak



Teknik Sepeda Motor KK E



8



Apakah anda mampu menjelaskan cara memeriksa dan menganalisa kondisi permukaan dari isolator pada busi?



9



Apakah anda mampu membaca throuble code yang terjadi?



10



Apakah anda mampu melakukan prosedur Me-Reset Pendiagnosaan Sendiri



Selanjutnya setelah anda menyelesaikan latihan kegiatan praktek, latihan soal melakukan penilaian diridalam modul ini diharapkan anda mempelajari kembali bagian-bagian yang belum dikuasai dari modul ini untuk dipahami secara mendalam dengan sungguh-sungguh dan disipilin sebagai bekal dalam melaksanakan tugas keprofesian guru dan untuk bekal dalam mencapai hasil pelaksanaan uji kompetensi guru dengan ketuntasan minimal materi 80%. Setelah mentuntaskan modul ini maka selanjutnya guru berkewajiban mengikuti uji kompetensi. Dalam hal uji kompetensi, jika hasil tidak dapat mencapai batas nilai minimal ketuntasan yang ditetapkan, maka peserta uji kompetensi wajib mengikuti diklat sesuai dengan grade perolehan nilai yang dicapai.



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



113



Kegiatan Pembelajaran 2



114



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



Pengembangan Soal Hots (Lembar Kerja 06 : Pengembangan Soal) Petunjuk: 1) Bacalah bahan bacaan Modul Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran Kelompok Kompetensi H (Pedagogik). 2) Buatlah 2 (dua) soal pilihan ganda dan 1 (satu) soal uraian HOTS (Higher Order Thinking Skill) untuk tiap kegiatan pembelajaran dari modul Perawatan Berkala Engine Managemant System Sepeda motor. 3) Dalam pembuatan soal pilihlah standar kompetensi guru (dapat Anda lihat pada sub bab Peta Kedudukan Modul) dan 115njector115 pencapaian kompetensi pada tiap kegiatan pembelajaran 4) Masing-masing soal dituliskan dalam 115njec kisi – kisi soal. Paket Keahlian



:



Teknik Sepeda Motor



Kelompok Kompetensi



:



E



Modul



:



Berkala Engine Managemant System Sepeda motor



No



SKG



Materi



Sistem Pengaliran Bahan Bakar EMS Perawatan berkala 1



EMS sepeda motor



Sistem Kontrol Elektronik



IPK



Bentuk Soal (PG / Uraian)



1.1



Mendiskripsikan 115nject pengaliran bahan bakar EMS 1.2 Mendiskripsikan 115nject control kelistrikan secara umum 1.3 Memeriksa komponen 115nject pengaliran bahan bakar 1.4 Memeriksa komponen 115nject



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



115



Pengembangan Soal Hots



pengapian



116



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



Kaidah Penulisan Soal Bentuk Pilihan Ganda d. Materi 



Soal harus sesuai dengan 117njector117 soal dalam kisi-kisi.







Pilihan jawaban harus 117njector dan logis ditinjau dari segi materi. Artinya semua pilihan jawaban harus berasal dari materi yang sama seperti yang terkandung dalam pokok soal, penulisannya harus setara, dan semua pilihan jawaban harus berfungsi.







Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau yang paling benar. e. Konstruksi







Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.







Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang berkaitan dengan materi yang ditanyakan.







Pokok soal jangan 117nject petunjuk 117njecto jawaban yang benar.







Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat 117njector ganda.







Panjang rumusan pilihan jawaban harus 117njector sama.







Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, “Semua jawaban salah”, atau “Semua jawaban benar”.







Pilihan jawaban yang berbentuk angka harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka tersebut, dan pilihan jawaban berbentuk angka yang menunjukkan waktu harus disusun secara kronologis.







Gambar, grafik, 117njec, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi.







Butir materi soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya. f.







Bahasa



Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia.







Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat.







Pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian. Letakkan kata tersebut pada pokok soal.



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



117



Pengembangan Soal Hots



Kaidah penulisan soal uraian g. Materi 



Soal harus sesuai dengan 118njector118







Batasan jawaban yang diharapkan harus jelas







Isi materi sesuai dengan pelajaran







Isi materi yang ditanyakan sudah sesuai dengan jenjang sekolah/kelas h. Konstruksi



Rumusan kalimat soal harus menggunakan kata 118njec/perintah yang menuntut jawaban terurai. Buatkan petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal Buatlah pedoman penskoran segera setelah soal disusun dengan pendekatan skor 1 benar dan salah 0. Hal-hal yang menyertai soal: 118njec, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya harus disajikan dengan jelas dan terbaca. i.



Bahasa



Butir soal menggunakan kalimat yang sederhana dan komunikatif Butir soal tidak mengandung kata yang dapat menyinggung perasaan siswa Butir soal tidak menggunakan kata yang menimbulkan penafsiran ganda



118



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



Contoh Pengembangan soal Pilihan ganda



Kartu Soal Paket Keahlian



: Teknik Sepeda Motor



Kelompok Kompetensi



:E



Nama Penyusun



: Nyono



Standar Kompetensi Guru Perawatan berkala EMS sepeda motor



Buku Sumber: Modul Perawatan Berkala EMS sepeda motor Soal 1. Pada pemeriksaan tekanan bahan bakar, pada saat mesin hidup tekanan terbaca normal tapi saat mesin mati tekanan menjadi nol. Penyebab adalah …



Materi Sistem Pengaliran Bahan Bakar EMS Indikator Mendiskripsikan 119nject pengaliran bahan bakar EMS



a. Katup no 5 selalu membuka saat mesin hidup maupun mesin sudah mati b. Katup no 5 terbuka saat mesin hidup dan menutup saat mesin sudah mati c. Katup no 1 selalu membuka saat mesin hidup maupun saat mesin mati d. Katup no 1 terbuka saat mesin hidup dan menutup saat mesin mati.



No. Soal 1



Kunci Jawaban a. Katup no 5 selalu membuka saat mesin hidup maupun mesin sudah mati



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



119



Pengembangan Soal Hots



Contoh Pengembangan Soal Uraian



Kartu soal Paket Keahlian



: Teknik Sepeda Motor



Kelompok Kompetensi



:E



Nama Penyusun



: Nyono



Standar Kompetensi Guru Perawatan berkala EMS sepeda motor



Buku Sumber: Modul Perawatan Berkala EMS sepeda motor Soal 1. Apakah akibatnya jika komponen no 5 pada gambar



Materi



pompa bensin di bawah ini selalu menutup?



Sistem Pengaliran Bahan Bakar EMS Indikator Mendiskripsikan 120nject pengaliran bahan bakar EMS



No. Soal



Kunci Jawaban



1



Mesin tidak hidup karena bahan bakar tidak akan mengalir ke 120njector dan katup no 1 akan membuka untuk menurunkan tekanan.



 Buatlah soal secara mandiri dan penuh percaya diri.  Bahaslah



soal



yang



telah



Anda



buat



Anda/pembibing/intruktur di kelas



120



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



bersama



teman-teman



Teknik Sepeda Motor KK E



Kartu Soal Paket Keahlian



:



Kelompok Kompetensi



:



Nama Penyusun



:



Standar Kompetensi Guru



Buku Sumber: Soal .



Materi



Indikator



No. Soal



Kunci Jawaban



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



121



Teknik Sepeda Motor KK E



Kunci Jawaban Latihan Soal Kunci Jawaban : Kegiatan Pembelajaran 1 Pilihlah alternatif jawaban yang benar dengan memberi tanda



X



pada



jawaban yang benar 2.



a



Untuk mengatur tekanan bahan bakar didalam sistem agar tetap konstan



3.



b



Untuk menjaga agar pada saluran setelah pompa tetap bertekanan meskipun pompa sudah tidak bekerja



4.



d



294 kPa



5.



c



Sebagian lubang injektor buntu



6.



a.



Melepas soket pompa bensin kemudian menghidupkan mesin sampai mati dengan sendirinya



Kunci Jawaban : Kegiatan Pembelajaran 2 Pilihlah alternatif jawaban yang benar dengan memberi tanda



X



pada



jawaban yang benar 1. c.



Crankshaft Position sensor



2. b.



MAP Sensor



3. d.



Engine Oil Temperatur sensor



4. a.



Pompa bahan bakar



5. c.



Terrpasang di ujung katup gas



6. d.



Injektor, koil, pompa bensin dan MIL



7. c.



Kabel injektor tidak terhubung



8. b.



Tahanan EOT terlalu besar .



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



121



Evaluasi



Evaluasi Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan jawaban singkat dan jelas! 1. Jelaskan pengertian sistem EFI? 2. Sebutkan 3 keuntungan sistem EFI dibanding sistem karburator! 3. Sebutkan semua komponen-komponen sistem bahan bakar EFI! 4. Apakah akibatnya jika tekanan bahan bakar terlalu rendah? 5. Mengapa pompa bahan bakar diprogram hidup sekitar 3 detik setiap kunci kontak diposisikan ON? 6. Sebelum melepas saluran bahan bakar, mesin harus di hidupkan dengan posisi soket pompa bensin dilepas. Apa tujuannya? 7. Pada saat baut penyetel putaran idel diputar ke kiri putaran idel akan naik. Mengapa demikian? 8. Mengapa jika sensor CKP tidak berfungsi mesin akan mati? 9. Apa akibatnya jika soket kabel MAP sensor lepas? 10. Apa akibatnya jika tahanan pada EOT sensor terlalu besar? 11. Apakah ciri utama TP sensor yang tidak dimiliki sensor lain? 12. Ketika MIL menyala terus, langkah apa yang harus dilakukan untuk mengetahui penyebabnya? 13. Apa penyebab isolator busi berwarna putih? 14. Mengapa perlu dipasang IACV (Idle Air Control Valve) pada sepeda motor matik? 15. Sensor apa yang harus diperiksa jika didapatkan saat pengapian pada system EMS tidak tepat?



122



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



Penutup Pengembangan



Keprofesian



Berkelanjutan



(Continuing



Professional



Development), yaitu pengembangan kompetensi guru dan tenaga kependidikan yang dilaksanakan sesuai



dengan kebutuhan, bertahap, berkelanjutan untuk



meningkatkan profesionalitasnya. Dengan demikian pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah suatu kegiatan bagi guru dan tenaga kependidikan untuk memelihara dan meningkatkan kompetensi guru dan tenaga kependidikan secara keseluruhan berurutan, dan terencana mencakup bidang-bidang yang berkaitan dengan profesinya berdasarkan pada kebutuhan individu guru dan tenaga kependidikan



diharapkan



dapat



dilaksanakan



di



sekolah



dan



tenaga



kependidikan secara berkelanjutan dengan bantuan modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Modul



Pengembangan



memberikan



Keprofesian



kontribusi



dan



Berkelanjutan



manfaat



dalam



ini



diharapkan



mendukung



upaya



dapat guru



meningkatkan kompetensi dan juga pengintegrasian pendidikan karakter dalam setiap kegiatan pembelajaran, maupun segala segi kehidupan peserta didik. Dengan demikian diharapkan



guru dapat mengembangkan potensi-potensi



intelektual dan karakter peserta didik. Semoga pembahasan di dalam modul ini sesuai dengan kebutuhan guru dan tenaga kependidikan di SMK jurusan Teknik Sepeda Motor, khususnya terkait pengembangan profesionalisme di bidang materi perawatan berkala engine management system sepeda motor.Modul ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan belajar mandiri yang dapat mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi guru. Penyusun dengan jujur menyadari bahwa modul ini masih jauh dari sempurna.Karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan dari semua pihak. Akhir kata, semoga modul ini bermanfaat bagi penyusun, para pembaca dan bangsa Indonesia, aamiin.



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



123



Evaluasi



Daftar Pustaka Jama, Julius, 1997, Teknik Sepeda Motor, Modul Sekolah Elektronik, Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. Suganda, Hadi & Kageyama, Katsumi, 1983, Pedoman Perawatan Sepeda Motor, Jakarta: PT. Pradnya Paramita PPPPTK BOE/VEDC Malang, 2005, Modul Sistem Pengapian, PPPPTK BOE/VEDC Malang. PPPPTK BOE/VEDC Malang, 2012, Modul EMS TSM Sepeda Motor, PPPPTK BOE/VEDC Malang. PPPPTK BOE/VEDC Malang, 2012, Modul Sistem Injeksi Bensin, PPPPTK BOE/VEDC Malang. AHM. Modul Pedoman r eparasi Honda PGM-FI Supra X 125.Jakarta: PT. Astra Honda Motor Buku Manual Service Yamaha V-Ixion, Jakarta, 2012, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing http://tmcblog.com/2012 http://tmcblog.com/2012 Otoengine.com.2013



124



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Teknik Sepeda Motor KK E



Glosarium A.



DAFTAR SINGKATAN



1.



BAS



: Bank Angle Sensor (sensor posisi kemiringan saat jatuh)



2.



CMP



: Camshaft Position (Sensor posisi poros kam) digunakan jika sepeda menggunakan silinder banyak



3.



CKP



: Crankshaft Position (Sensor posisi poros engkol)



4.



CO2



: Carbon Dioxida (gas cair, tidak berwarna, tidak berbau tapi beracun)



5.



CO



: Carbon Monoxida (gas cair, tidak berwarna, tidak berbau)



6.



DLC



: Diagnotic Link Connector (Soket mendiagnosa kerusakan)



7.



ECU



: Electronic Control Unit (Mesin pemroses data)



8.



ECM



: Electronic Control Modul (Mesin pemroses data)



9.



EFI



: Electronic Fuel Injection (Sistem Injeksi elektronik)



10. EMS



; Engine Managament System (Gabungan dari system EFI, ESA, ISC dan lain-lain).



11. ECT



: Engine Cooling Temperatur (temperatur air pendingin)



12. EOT



: Engine Oil Temperatur (sensor temperatur oli mesin)



13. FO



: Firing Order (Urutan pengapian)



14. HC



: Hidro Carbon (karbon cair)



15. IAT



: Intake Air Temperature (temperatur udara masuk)



16. IACV



: Intake Air Control Valve (katup penaik putaran idel)



17. LCD



: Liguid Cystral Disply (layar displai)



18. MAP



: Manipold Absolut Pressure (tekanan saluran masuk)



19. MIL



: Malfuction Indicator lamp (Lampu indikator kerusakan)



20. NTC



:Negative Temperature Coefficient (Tahanan menurun akibat panas)



21. O2



: Oxigen (udara)



22. PPM



: Part Per Million (Bagian per-satu juta)



23. SST



: Special service Tool (alat-alat khusus servis)



24. TPS



: Throttle Position Sensor (sensor posisi katup gas)



25. VC



: Voltage Constant (Tegangan konstan 5V)



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



125



Evaluasi



B.



126



Daftar Kata 1.



Spark plug



: Busi



2.



Timing mark



: Tanda saat pengapian



3.



Timing Light



: Alat/lampu untuk mengetahui saat pengapian



4.



Tachometer



: Alat untuk mengetahui jumlah putaran mesin



Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN



MATA PELAJARAN/KOMPETENSI KEAHLIAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENGEMBANGAN SOAL



KELOMPOK KOMPETENSI E



PEDAGOGIK: PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN



Penulis: Suryanto, M.Pd. ; 08123308020; [email protected] Penelaah: Dr. Sihkabudin, M.Pd.



Desain Grafis dan Ilustrasi: Tim Desain Grafis



Copyright © 2017 Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Otomotif dan Elektronika, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan



Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan



Pedagogi KK E



Daftar Isi



Hal. DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ v DAFTAR TABEL .................................................................................................... v Pendahuluan .......................................................................................................... 1 A.



Latar Belakang ............................................................................................. 1



B.



Tujuan........................................................................................................... 1



C. Peta Kompetensi .......................................................................................... 2 D. Ruang Lingkup Materi .................................................................................. 2 E.



Cara Penggunaan Modul ............................................................................. 3



Kegiatan Pembelajaran 1 Konsep Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ...................................................................................................................... 10 A.



Tujuan......................................................................................................... 10



B.



Indikator Pencapaian Kompetensi ............................................................. 10



C. Uraian Materi .............................................................................................. 10 D. Aktivitas Pembelajaran .............................................................................. 23 E.



Latihan/Tugas ............................................................................................ 25



F.



Rangkuman ................................................................................................ 25



G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ................................................................. 26 Kegiatan Pembelajaran 2 Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komputer (E-Learning) ....................................................................................... 28 A.



Tujuan......................................................................................................... 28



B.



Indikator Pencapaian Kompetensi ............................................................. 28



C. Uraian materi .............................................................................................. 29 D. Aktivitas Pembelajaran .............................................................................. 38 E.



Latihan/Tugas ............................................................................................ 41



F.



Rangkuman ................................................................................................ 41



G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ................................................................. 41 Kunci Jawaban Latihan / Tugas ........................................................................ 43 A.



Kunci Jawaban latihan KP. 1 ..................................................................... 43



B.



Kunci Jawaban Latihan KP.2 ..................................................................... 43



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



| iii



Daftar Isi



Evaluasi ................................................................................................................ 44 Kunci Jawaban Evaluasi..................................................................................... 48 Penutup................................................................................................................. 50 A.



Kesimpulan ................................................................................................. 50



B.



Tindak Lanjut .............................................................................................. 50



Daftar Pustaka...................................................................................................... 55



iv



| Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Pedagogi KK E



DAFTAR GAMBAR



Hal. Gambar 1. Alur Pembelajaran Moda Tatap Muka .................................................. 3 Gambar 2. Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh ................................................ 4 Gambar 3. Alur Pembelajaran Tatap Muka model In-On-In .................................. 6 Gambar 4. Sistem Komunikasi Data .................................................................... 19



DAFTAR TABEL



Hal. Tabel 1. Daftar Lembar Kerja ................................................................................. 9



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



|v



Daftar Isi



vi



| Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Pedagogi KK E



Pendahuluan



A. Latar Belakang Latar belakang adalah sebuah informasi awal sebelum mempelajari modul, dan harus dibaca untuk mengetahui kenapa dan ada apa dengan materi ini perlu dipelajari. Konten materi modul ini adalah TIK. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau Information Communication and Technology (ICT) merupakan sarana penunjang kerja untuk semua bidang pekerjaan, sehingga bekerja menjadi efektif dan efisien, apalagi dengan profesi seorang guru ketika menyusun bahan ajar maupun presentasi. Oleh sebab itu ICT perlu dikuasi oleh guru, lebih khusus guru kejuruan yang berkecimpung pada bidang-bidang teknologi. Jadi fungsi dari ICT ini untuk meningkatkan kinerja guru terutama dalam mempercepat pekerjaan dalam mempersiapkan pembelajaran. Tentu tidak bisa bidang ini berdiri sendiri, melainkan masih ada keterkaitan antara bidang satu dengan yang lainnya sebagai contoh bidang akuntasi yang menggunakan program aplikasi Myob, bidang garmen perlu aplikasi desain bentuk coral draw, bangunan dengan aplikasi Autocad dan lain sebagainya, semua program ini terkait dengan peralatan hard ware maupun soft ware komputer. Jadi TIK / ICT perlu dipelajari sebagai dasar penunjang kompetensi. Untuk mensikapi permaslahan ICT ini adalah hanya dengan tekun berlatih dan mencoba tanpa mencoba tidak mungkin bisa. Modul ini dengan moda tatap muka maupun in on in akan membantu untuk menguasai TIK / ICT demi penunjang kompetensi sebagai seorang profesional dalam bidang keguruan.



B. Tujuan Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diklat diharapkan dapat : 1. Menjelaskan konsepsi teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran 2. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media pembelajaran



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



|1



Pendahuluan



C. Peta Kompetensi



POSISI MODUL KODE UNIT KOMPETENSI



NAMA UNIT KOMPETENSI



PED0A00000-00



Perkembangan Peserta Didik



PED0B00000-00



Teori Belajar dan Prinsip Pembelajaran yang mendidik



PED0C00000-00



Pengembangan Kurikulum



PED0D00000-00



Pembelajaran Yang Mendidik



PED0E00000-00



Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran



PED0F00000-00



Pengembangan potensi peserta didik



PED0G00000-00



Komunikasi efektif



PED0H00000-00



Penilaian dan evaluasi pembelajaran



PED0I00000-00



Pemanfaataan hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran



PED0J00000-00



Tindakan reflektif pembelajaran.



untuk



peningkatan



kualitas



D. Ruang Lingkup Materi Ruang lingkup materi modul Teknologi Informasi dan Komunikasi meliputi: 1. Konsep Teknologi Informasi dan Komunikasi. 2. Prinsip penggunaan teknologi informasi dan komunikasi sebagai proses pembelajaran 3. Peran Strategi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan 4. Konsep Pembelajaran berbasis TIK (e-learning) 5. Bentuk Pembelajaran langsung dan tidak langsung 6. Perkembangan elearning



2



| Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Pedagogi KK E



E. Cara Penggunaan Modul Penggunaan modul pada setiap Kegiatan Pembelajaran disesuaikan dengan kondisi letak geografis unit kerja peserta dan karakteristik mata diklat. Modul ini dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran guru, baik untuk moda tatap muka dengan model tatap muka penuh maupun model tatap muka In-On-In. Alur model pembelajaran secara umum dapat dilihat pada bagan di bawah.



Gambar 1. Alur Pembelajaran Moda Tatap Muka



1. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka Penuh Kegiatan pembelajaran diklat tatap muka penuh adalah kegiatan fasilitasi peningkatan kompetensi guru melalui model tatap muka



penuh



yang



dilaksanakan oleh unit pelaksana teknis dilingkungan ditjen. GTK maupun lembaga diklat lainnya. Kegiatan tatap muka penuh ini dilaksanakan secara terstruktur pada suatu waktu yang di pandu oleh fasilitator. Tatap muka penuh dilaksanakan menggunakan alur pembelajaran yang dapat dilihat pada alur dibawah.



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



|3



Pendahuluan



Gambar 2. Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh



Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model tatap muka penuh dapat dijelaskan sebagai berikut, a. Pendahuluan Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat untuk mempelajari:  latar belakang yang memuat gambaran materi  deskripsi singkat tentang materi  tujuan kegiatan pembelajaran secara menyeluruh  materi pokok dalam modul b. Mengkaji Materi Pada kegiatan mengkaji materi modul, fasilitator memberi kesempatan kepada guru sebagai peserta untuk mempelajari materi yang diuraikan secara singkat sesuai dengan indikator keberhasilan yang harus dicapai. Guru sebagai peserta dapat mempelajari materi secara individual maupun berkelompok dan dapat mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator.



4



| Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Pedagogi KK E



c. Melakukan aktivitas pembelajaran Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran menggunakan pendekatan yang secara langsung berinteraksi di kelas pelatihan bersama fasilitator dan peserta lainnya. Baik itu melalui diskusi, simulasi, praktik, latihan, maupun studi kasus yang dilakukan melalui lembar kerja. Lembar kerja pada pembelajaran tatap muka penuh digunakan sebagai sarana pemahaman materi-materi yang telah disusun sesuai dengan indikator keberhasilan yang harus dicapai. Pada aktivitas pembelajaran ini, peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan mengolah data, dan kemudian membuat kesimpulan sesuai dengan isi materi yang dikaji. d. Presentasi dan Konfirmasi Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi hasil kegiatan, sedangkan fasilitator melakukan konfirmasi terhadap materi, dan memandu pembahasan bersama. Pada bagian ini peserta dan penyaji me-review materi berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran e. Persiapan Tes Akhir Pada bagian ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak mengikuti tes.



2. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka In-On-In Kegiatan diklat tatap muka dengan model In-On-In adalan kegiatan fasilitasi peningkatan kompetensi guru yang menggunakan tiga kegiatan utama, yaitu In Service Learning 1 (In-1), on the job learning (On), dan In Service Learning 2 (In2). Secara umum, kegiatan pembelajaran diklat tatap muka In-On-In tergambar pada alur berikut ini.



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



|5



Pendahuluan



Gambar 3. Alur Pembelajaran Tatap Muka model In-On-In



Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model In-On-In dapat dijelaskan sebagai berikut, a. Pendahuluan Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat untuk mempelajari:  latar belakang yang memuat gambaran materi  deskripsi singkat tentang materi  tujuan kegiatan pembelajaran secara menyeluruh  materi pokok dalam modul



6



| Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Pedagogi KK E



b. In Service Learning 1 (IN-1) Kegiatan pembelajaran pada In Service Learning 1 (IN-1), dilakukan secara tatap muka. Yang terdiri atas kegiatan mengkaji materi dan melakukan aktivitas pembelajaran. Adapun penjelasannya diuraikan dibawah ini. 



Mengkaji Materi Pada kegiatan mengkaji materi modul, fasilitator memberi kesempatan kepada guru sebagai peserta untuk mempelajari materi yang diuraikan secara singkat sesuai dengan indikator keberhasilan yang harus dicapai. Guru sebagai peserta dapat mempelajari materi secara individual maupun berkelompok dan dapat mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator.







Melakukan aktivitas pembelajaran Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran menggunakan pendekatan yang secara langsung berinteraksi di kelas pelatihan bersama fasilitator dan peserta lainnya. Baik itu melalui diskusi, simulasi, praktik, latihan, maupun studi kasus yang dilakukan melalui lembar kerja yang disusun untuk kegiatan In 1. Pada aktivitas pembelajaran ini, peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan mengolah data, dan kemudian membuat kesimpulan sesuai dengan isi materi yang dikaji. Selanjutnya mempersiapkan rencana pembelajaran untuk kegiatan On the Job Learning.



c. On the Job Learning (ON) Kegiatan pembelajaran pada On the Job Learning (ON) dilakukan secara mandiri di sekolah. Yang terdiri atas kegiatan mengkaji materi dan melakukan aktivitas pembelajaran. Adapun penjelasannya diuraikan dibawah ini.  Mengkaji Materi Pada kegiatan mengkaji materi modul, guru sebagai peserta mempelajari kembali materi yang telah diuraikan pada In Service Learning 1 (IN1). Guru sebagai peserta, mempelajari kembali materi sebagai bekal dalam mengerjakan tugas-tugas yang ditagihkan pada kegiatan On the Job Learning (ON)



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



|7



Pendahuluan



 Melakukan aktivitas pembelajaran Peserta melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah maupun di kelompok kerja berdasarkan rencana yang telah disusun pada IN1. Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rambu-rambu



atau



instruksi yang



tertera



pada modul. Kegiatan



pembelajaran dilakukan melalui diskusi, simulasi, praktik, latihan, maupun studi kasus mengacu pada lembar kerja. Hal ini dilakukan untuk memenuhi tagihan kegiatan On the Job Learning (ON) d. In Service Learning 2 (IN-2) Pada kegiatan ini peserta mempresentasikan semua hasil tagihan ON, yang kemudian dikonfirmasi oleh fasilitator dan selanjutnya dilakukan pembahasan bersama. Pada bagian ini peserta dan penyaji me-review materi berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran. e. Persiapan Tes Akhir Pada bagian ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir yang akan dilakukan oleh peserta yang dinyatakan layak mengikuti tes.



3. Lembar Kerja Kegiatan pembelajaran untuk pemahaman dan pendalaman/penguatan modul, mengacu



pada



lembar



kerja



yang



telah



dipersiapkan.



Pada



modul



Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Kelompok Komptetansi E, Pedagogi: Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran (TIK) telah disiapkan lembar kerja yang tertullis pada tabel 1 di bawah ini.



8



| Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Pedagogi KK E



Tabel 1. Daftar Lembar Kerja



No 1



Kode LK LK.1.1



Nama LK Pertimbangan



efektif,



Keterangan



efisien



dibanding TM, IN1



kendala dana, perubahan, komitmen dan keterlibatan 2



LK.1.2



Media



dengan



Power



Point



untuk TM, IN1, ON



membangkitkan kreativitas 3



LK.1.3



Latihan down load materi bentuk doc dan ppt



TM, IN1, ON



4



LK.2.1



Membuat e-mail dan melakukan chating



TM, IN1, ON



5



LK.2.2



Membuat ragkuman tentang e-learning



TM, IN1



Keterangan. TM : Digunakan pada Tatap Muka Penuh IN1 : Digunakan pada In service learning 1 ON : Digunakan pada on the job learning



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



|9



Kegiatan Pembelajaran 1



Kegiatan Pembelajaran 1 Konsep Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)



A. Tujuan Kegiatan pembelajaran 1 ini secara umum bertujuan agar guru pembelajar memahami tentang: konsepsi, prinsip dan peran strategi teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran. Secara khusus bahwa tujuan ini tidak sekedar dipahami melainkan sesuai dalam tahapan UNESCO yaitu mulai dari proses emerging, applying, infusing sampai transforming



harus ditaati agar bisa



dirasakan nilai kemanfaatan TIK dalam pembelajaran.



B. Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi yang harus dicapai oleh guru pembelajar melalui modul ini, adalah dengan indikator sebagai berikut: 1.



Konsepsi teknologi informasi dan komunikasi dijelaskan sesuai dengan pembelajaran yang diampu saat berdiskusi dengan guru , dengan harapan terjadi proses menghormati perbedaan ide dan saling kerja sama untuk menyelesaikan tugas.



2.



Prinsip Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran diidentifikasi sesuai dengan pembelajaran yang diampu saat kerja mandiri dan merefleksikan materi TIK.



3.



Peran Strategi Teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan dijelaskan sesuai dengan tahapan UNESCO, saat kerja kelompok untuk menyelesaikan tugas praktek mengaplikasikan soft ware MS office.



C. Uraian Materi Perkembangan teknologi begitu cepatnya dari tahun ke tahun, khususnya teknologi informasi dan komunikasi. Salah satunya wujud dari teknologi yaitu



10



| Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Pedagogi KK E



multimedia, dimana teknologi ini dimanfaatkan sebagai proses pembelajaran hasilnya lebih atraktif. Survey yang dilakukan oleh Universitas Islam Indonesia menunjukkan lebih dari 90% mahasiswa mengatakan pengguaan multimedia telah meningkatkan keterserapan materi ajar. Perkembangan lebih lanjut dengan TIK di Indonesia khususnya dalam dunia pendidikan terus berjalan walaupun belum optimal. Terdapat beberapa masalah dan kendala yang masih dirasakan oleh masyarakat khususnya tenaga pendidik dan professional lainnya. Permasalahan tersebut terutama berkaitan dengan infrastruktur jaringan dan konten, kesiapan dan kultur sumber daya manusia di lingkungan pendidikan. Oleh karena itu, berbagai upaya yang telah dan akan dilakukan baik pemerintah maupun masyarakat dalam rangka pemanfaatan TIK dalam pendidikan adalah perlu dilakukan integrasi antara TIK dan mata pelajaran, dan bersifat sistematis. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau Information Communication and Technology (ICT) di era globalisasi saat ini sudah menjadi kebutuhan yang mendasar dalam mendukung efektifitas dan kualitas proses pendidikan. Isu-isu pendidikan di Indonesia seperti kualitas dan relevansi pendidikan, akses dan ekuitas pendidikan, manajemen pendidikan, otonomi dan akuntabilitas, efisiensi dan produktivitas, anggaran dan sustainabilitas, tidak akan dapat diatasi tanpa bantuan TIK. Pendidikan berbasis TIK merupakan sarana interaksi dalam pendidikan,



yang



dapat dimanfaatkan



baik



oleh



pendidik



dan



tenaga



kependidikan maupun peserta didik dalam meningkatkan kualitas, produktivitas, dan efektifitas. Populasi penduduk Indonesia lebih dari 240 juta jiwa yang merupakan potensi sumber daya manusia yang sangat strategis bagi pelaksanaan pembangunan. Pendidikan menjadi kunci utama daya saing bangsa, dan keberadaan ICT diharapkan dapat memberikan dukungan besar dalam upaya peningkatan kualitas SDM Indonesia. Namun dibalik itu semua ada beberapa tantangan dan hambatan dalam pemenfaatan ICT yang harus dihadapi bersama yaitu:



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



| 11



Kegiatan Pembelajaran 1



Pertama dana: dana sering kali menjadi hambatan dalam pengunaan ICT yang membutuhkan investasi yang sangat besar. Perencanaan arsitektur ICT yang baik



dengan



memperimbangkan



kapasitas



pendanaan



menjadi



sangat



diperlukan. Kerjasama dengan pihak lain melalui outsourcing juga merupakan alternative yang perlu dipertimbangkan seorang kepala sekolah dalam konteks ini harus mendasari bahwa focus penggunaan ICT dalam tahapan ini tidak untuk efisiensi tetapi untuk efektifitas (Earl dan Feeny, 1997). ICT adalah untuk “mengerjakan sesuatu yang benar” (efektivitas) dan bukan untuk “mengejakan sesuatu dengan benar” (efisiensi). Manfaat ICT dalam efisiensi akan terlihat pada masa yang akan datang setelah dibarengi dengan perubahan-perubahan mandasar lain dalam organisasi. Kedua Komitmen: kurangnya komitmen dan dukungan dari kepala sekolah akan menjadi hambatan dalam pemanfaatan ICT di sekolah. Sikap “do it to me” adalah salah satu bentuk kekurangan komitmen. Dalam banyak studi tentang pemanfaatan ICT, komitmen kepala sekolah selalu menjadi kondisi penentu keberhasilan. (Bashein, Markus, dan Riley, 1994). Ketiga perubahan: kekhawatiran terhadap perubahan juga menjadi hambatan yang lain. Dalam banyak studi ditemukan, resistance to change adalah salah satu penghambat perubahan (e.g Earl dan Feen, 1997) Ada banyak alasan mengapa seseorang menjadi khawatir dengan perubahan, termasuk hilangnya rasa aman terkait dengan tingkat keterampilan. Keempat keterlibatan: keterlibatan semua stakeholder adalah tantangan lain yang harus diperhitungkan (Bashein et al., 1994). Tidak pernah ada perubahan yang mendasar tanpa keterlibatan semua pihak. Dalam hal ini, selain rewarding system yang baik, kepemimpinan yang baik sangat diperlukan. Pelibatan stakeholder bukan masalah mudah dalam hal ini. Keterlibatan semua pihak tidak hanya pada tahap awal implementasi, namun sampai proses pemanfaatan ICT secara terus menerus. Di sini, perubahan budaya juga diperlukan, yaitu menjadi budaya digital. Tanpa keterlibatan semua pihak dan perubahan budaya, manfaat ICT tidak dapat dieksploitasi dengan optimal.



12



| Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Pedagogi KK E



1. Konsepsi Teknologi Informasi dan Komunikasi Pengertian dalam kamus Oxford dituliskan bahwa teknologi informasi dan komunikasi adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika terutama computer, untuk menyimpan, menganalisis dan mendistribusikan informasi apa saja,termasuk kata- kata, bilangan dan gambar, Munir, M.IT (2009). Dengan



begitu, TIK/ICT mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya . Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Dalam menghadirkan fungsi teknologi asas praktis, efektif dan efisien menjadi acuan utama. Artinya kalau kehadirannya justru menyulitkan dan menambah beban materi dan waktu maka kehadiran TIK justru tidak ada gunanya. Namun rasanya hal ini tidak akan terjadi di era informasi ini. Di mana perangkat komunikasi nirkabel sudah merambah sampai ke pelosok pedesaan. Kehadiran teknologi ini harus digunakan sebaik-baiknya dengan pengelolaan yang tepat. Tugas: LK 1.1. Pertimbangan efektif, efisien dibanding kendala dana, perubahan, komitmen dan keterlibatan dalam menggunakan TIK. a. Bentuklah kelompok yang terdiri dari 5 orang, tentukan pemimpin kelompok b. Siapkan lembaran CD plano dan atau ketik dalam labtop c. Berdiskusilah dengan teman dalam kelompok dan jangan lupa aplikasikan dalam diskusi nilai-nilai karakter d. Hasil diskusi presentasikan untuk meminta konfirmasi kelompok lain bila tejadi perbedaan. e. Simpulkan hasil kelompok dan hasilnya dikumpulkan ke fasilitator



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



| 13



Kegiatan Pembelajaran 1



Kesimpulan:



2. Prinsip Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran Prinsip



umum



penggunaan



teknologi



informasi



dan



komunikasi



dalam



pembelajaran, adalah sebagai berikut: a. Efektif dan efisien. Penggunaan ICT harus memperhatikan manfaat dari teknologi ini dalam hal mengefektifkan belajar, meliputi pemerolehan ilmu, kemudahan dan keterjangkauan, baik waktu maupun biaya. b. Optimal. Dengan menggunakan ICT, paling tidak pembelajaran menjadi bernilai “lebih” daripada tanpa menggunakannya. Nilai lebih yang diberikan ICT adalah keluasan cakupan, kekinian (up to date), kemodernan dan keterbukaan. c. Menarik. Artinya dalam prinsip ini, pembelajaran dikelas akan lebih menarik dan memancing keingintahuan yang lebih. Pembelajaran yang tidak menarik dan memancing keingintahuan yang lebih akan berjalan membosankan dan kontra produktif untuk pembelajaran. d. Merangsang daya kreatifitas berpikir pelajar. Dengan menggunakan ICT tentu saja diharapkan pelajar mampu menumbuhkan kreativitasnya dengan maksimal yang terdapat didalam diri mereka. Seorang anak yang mempunyai kreativitas tinggi tentunya berbeda dengan pelajar yang mempunyai kreativitas rendah. Pelajar yang mempunyai kreativitas tinggi tentunya akan mampu menyelesaikan permasalahan dengan cepat dan tanggap terhadap permasalahan yang muncul. Begitu pula sebaliknya dengan pelajar yang berkreativitas rendah.



14



| Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Pedagogi KK E



Dengan demikian, tujuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) akan sejalan dengan tujuan pendidikan itu sendiri ketika digunakan dalam pembelajaran. Penggunaan TIK tidak justru menjadi penghambat dalam pembelajaran namun akan memberi manfaat yang lebih dalam pembelajaran. Perlu ditegaskan bahwa peran TIK adalah sebagai enabler atau alat untuk memungkinkan terjadinya proses pendidikan dan pembelajaran. Jadi TIK merupakan sarana untuk mencapai tujuan, bukan tujuan itu sendiri. Tugas: LK 1.2. Media dengan power point untuk membangkitkan kreativitas Prosedur tugas LK 1.2 a. Bukalah labtop dengan progran aplikasi MS power point b. Buat atau cari power point yang sudah anda buat sesuai dengan pelajaran yang diampu. c. Benahi power point tersebut dengan animasi dan bentuk-bentuk yang membangkitkan pertanyaan, jika tidak muncul pertanyaan siapkan pertanyaan yang sifatnya sebagai triger (merangsang untuk bertanya) d. Hasil LK ini tunjukkan ke fasilitator dan bila selesai kumpulkan untuk di share ke anggota lain. Buat power point secara individu sesuai dengan materi yang diampu dan menggunakan animasi



3. Peran Strategis TIK untuk Pendidikan Pendidikan memegang peran yang sangat penting bagi terciptanya generasi bangsa yang memiliki kompetensi, dedikasi dan kepribadian luhur (berkarakter). Berbagai cara dan upaya dapat dilakukan agar proses belajar mengajar menjadi efektif, efisien dan mampu merambah keseluruh pelosok penjuru tanah air. Apa yang disampaikan di sekolah-sekolah Ibu Kota Jakarta baik sekolah Unggulan maupun Non Unggulan juga disampaikan di sekolah-sekolah terpencil dengan tidak mengurangi makna dan kualitas. Semua generasi bangsa diharapkan tidak



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



| 15



Kegiatan Pembelajaran 1



merasakan diskriminasi pendidikan dikarenakan jauh dari perkotaan, sulitnya transportasi dan minimnya kompetensi tenaga pendidik. Sejak dekade 90-an telah dilakukan berbagai macam uji coba pendidikan berbasis TIK terutama pada jenjang pendidikan tinggi (dikti) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sudirman: (2008). Lebih jauh beliau menyampaikan bahwa pada tahun 2008 lebih dari sepuluh ribu sekolah terutama SMA dan SMK bahkan SD dan SMP sudah mulai online. Kehadiran dan kecepatan perkembangan teknologi informasi menyebabkan terjadinya perubahan dramatis dalam segala aspek kehidupan. Keberadaannya membuka batas-batas wilayah suatu negara. Tiap-tiap Negara telah terhubung satu sama lain menjadi satu kesatuan yang disebut global village atau desa dunia. Melalui pemanfaatan TI siapa saja dapat memperoleh layanan pendidikan dari institusi pendidikan mana saja dan di mana saja dikehendaki. Secara khusus pemanfaatan TI dalam pembelajaran dipercaya dapat: a. Meningkatkan kualitas pembelajaran b. Mengembangkan keterampilan TI (IT Skill) c. Memperluas akses terhadap pendidikan dan pembelajaran d. Menjawab the technological imperative (keharusan berpartisipasi dalam TI) e. Mengurangi biaya pendidikan f. Meningkatkan rasio biaya manfaat dalam pendidikan (Sudirman: 2008) Mencermati pernyataan di atas dapat diketahui bahwa keberadaan TI menawarkan berbagai macam kemungkinan untuk meningkatkan kualitas generasi bangsa. Dengan pembelajaran mencari informasi yang dibutuhkan untuk menunjang pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan yang mereka



butuhkan.yang



berkualitas



dan



luasnya



akses



pendidikan



dan



pembelajaran guru dapat secara individu dapat meningkatkan pengembangan professional mengajarnya. Pada sisi lain, siswa dapat dengan leluasa. Pertanyaan yang timbul selanjutnya adalah bagaimanakah dampak TI dalam system



pembelajaran?



Dan



bagaimanakah



langkah-langkah



strategi



pemanfaatan TI agar diperoleh hasil pembelajaran yang optimal?. Sebagai jawaban mendasar adalah dengan pendidikan jarak jauh yang dimulai dari generasi pertama bentuk korespondensi (cetak), generasi kedua multimedia



16



| Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Pedagogi KK E



(Audio,



VCD,



DVD),



generasi



ketiga



pembelajaran



jarak



jauh



(telekonferensi/TVe), generasi keempat pembelajaran fleksibel (multimedia interaktif) dan generasi kelima e-Learning (web based course), akhirnya generasi keenam pembelajaran mobile (koneksi nirkabel/www). Untuk mencapai pada generasi keenam ada tahapan integrasi, ini dikarenakan kondisi masing-masing daerah sangat berbeda dalam hal demografi dan indikator pendidikannya, yang pada gilirannya menyebabkan perbedaan dalam mengambil kebijakan dan implementasi TIK dalam pendidikan. Pada salah satu sisi ada sekolah di daerah terpencil, karena keterbatasan sumber daya keuangan, tidak ada pasokan listrik, atau kurangnya infrastruktur dasar lainnya, belum dapat mulai memperkenalkan TIK di sekolah-sekolah. Di tempat lainnya, ada sekolah yang telah sepenuhnya mengintegrasikan TIK dalam kurikulum di semua mata pelajaran sedemikian rupa sehingga preoses belajar mengajar, ruang kelas dan administrasi sekolah, dan seluruh etos organisasi berubah menggunakan TIK. Untuk mengukur tahap integrasi TIK yang dicapai oleh daerah atau sekolah atau bahkan kelas, UNESCO memberikan model tahapan integrasi. Model ini berfungsi sebagai representasi dan integrasi TIK dalam pendidikan, ada empat tahapan model integrasi TIK pada system pendidikan dan sekolah, yang oleh UNESCO diistilahkan dengan Emerging, Applying, Infusing dan Transforming. a. Tahap emerging; dicirikan dengan pemanfaatan TIK oleh sekolah pada tahap permulaan. Pada tahapan ini, sekolah baru memulai mebeli atau membiayai infrastrktur TIK, baik berupa perangkat keras maupun perangkat lunak. Kemampuan TIK guru-guru dan staf administrasi seolah masih berada pada tahap memulai eksplorasi penggunaan TIK untuk tujuan manajemen dan penambahan TIK pada kurikulum. Pada tahap ini sekolah masih menerapkan system pembelajaran konvensional, akan tetapi sudah ada kepedulian tentang bagaimana pentingnya penggunaan TIK tersebut dalam konteks pendidikan. Pada tahap ini, focus di kelas sering belajar keterampilan TIK dasar dan mengidentifikasi komponen TIK. Guru pada tahap ini sering menggunakan peralatan yang tersedia untuk tujuan professional mereka sendiri, seperti pengolahan kata untuk mempersiapkan lembar kerja, spreadsheet untuk



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



| 17



Kegiatan Pembelajaran 1



mengelola daftar kelas dan, jika internet juga tersedia, untuk mencari informasi atau beromunikasi melalui e-mail. Dengan cara ini, guru mengembangkan keterampilan literasi TIK meraka dan belajar bagaimana menerapkan TIK ntuk berbagai tugas professional dan pribadi. Penekanannya adalah pada belajar menggunakan berbagai tools dan aplikasi, dan menjadi dasar akan potensi TIK dalam pengajaran kedepannya. Pada tahap emerging. Praktik kelas masih sangat banyak berpusat pada guru. b. Tahap applying; dicirikan dengan sudah adanya pemahaman tentang kontribusi dan upaya menerapkan TIK dalam konteks manajemen sekolah dan pembelajaran. Dan biasanya di negara-negara tersebut sudah ada kebijakan masional TIK. Para tenaga pendidik dan kependidikan telah menggunakan TIK untuk tugastugas



yang



berkaitan



dengan



manajemen



sekolah



dan



tuga-tugas



berdasarkan kuriklum. Sekolah juga sudah mencobamengadaptasi kurikulum agar dapat lebih banyak menggunakan TIK dalam berbagai mata pelajaran dengan piranti lunak yang tertentu. c. Tahap infusing; tahap ini menuntut adanya upaya untuk mengintegrasikan dan memasukkan TIK ke dalam kurikulum. Pada pendekatan ini, sekolah telah menerapkan teknologi bebasis computer di laboratorium, kelas dan bagian administrasi. Guru berada pada tahap mengekplorasi cara atau metode baru dimana TIK mengubah produktivitas dan pekerjaan professional mereka untuk meningkatkan belajar siswa dan pengelolaan pembelajaran. Kuriklum mulai menggabungkan subyek pembelajaran yang mencerminkan aplikasi dunia nyata. d. Tahap Transforming; dicirikan dengan adanya upaya sekolah untuk merencanakan dan memperbaharui organisasi dengan cara yang lebih kreatif. TIK menjadi bagian integral dengan kegiatan pribadi dan kegiatan professional sehari-hari di sekolah. TIK sebagai alat yang digunakan secara rutin untuk membantu belajar sedemikian rupa sehingga sepenuhnya terintegrasi di semua pembelajaran di kelas. Focus kurikulum mengacu pada learnercentered (berpusat pada peserta didik) dan mengintegrasikan mata pelajaran dengan dunia nyata. TIK diajarkan sebagai mata pelajaran tersendiri dengan level professional dan disesuaikan dengan bidang-bidang pekerjaan sekaligus sebagai ilmu untuk mendukung model pembelajaran berbasis TIK



18



| Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Pedagogi KK E



dan menciptakan karya TIK. Sekolah sudah menjadi pusat pembelajaran untuk para komunitasnya. Untuk menyimpulkan, ketika tahap transformasi tercapai, seluruh etos lembaga tersebut beruah:guru dan staf pendukung lainnya menganggap TIK sebagai bagian alami dari kehidupan sehari-hari lembaga mereka, yang telah menjadi pusat pembelajaran bagi masyarakat. Dewasa ini pemanfaatan TIK dalam pendidikan dapat dilakukan melalui model lain yang dikenal dengan Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh (PTJJ). Jadi PTJJ merupakan alternatif model dalam



proses pembelajaran yang



memberikan kesempatan yang luas bagi peserta didik untuk belajar “kapan saja, dimana saja dan dengan siapa saja”. Kapan saja artinya setiap waktu tidak kenal hari libur, pekerjaan belajar bisa dilakukan. Dimana saja artinya tidak kenal tempat baik desa maupun kota yang penting adalah bisa akses internet. Dengan siapa artinya pihak provider sudah menyiapkan segala piranti untuk bahan-bahan yang sudah siap dikumpulkan dalam server, siap untuk di download dan dilakukan proses pembelajaran.



Gambar 4. Sistem Komunikasi Data



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



| 19



Kegiatan Pembelajaran 1



Tugas: LK 1.3. Latihan down load materi bentuk doc dan PPT Prosedur mengerjakan tugas LK 1.3 1. Buka laptop dan setting labtop dengan koneksi internet 2. Masuklah dalam web google, pakai search engine 3. Ketikkan bahan yang mau dicari dengan mencantumkan .doc bila bentuk word dan ketik



.ppt untuk mencari data bentk power point.



4. Bila kesulitan baca pada lampiran modul petunjuk down load bahan atau materi ajar. 5. Hasil down load tunjukkan ke fasilitator dan serahkan hasilnya.



Bukalah labtop anda untuk dihubungkan dengan jaringan internet, khusus untuk download materi-materi sebagai bahan yang akan diajarkan dan khusus bentuk dokumen (doc) dan power poin (ppt) bahan presentasi, jika perlu buka materi suplemen tentang TIK,



4. Infrastruktur Jaringan dan Konten TIK Infrastruktur jaringan terdiri dari perpaduan banyak technology dan system. Sebagai administrator jaringan anda harus mumpuni dalam menguasai technology terkait agar nantinya infrastruktur jaringan anda bisa dipelihara dengan mudah, di support dengan baik, dan memudahkan dalam troubleshooting jika terjadi suatu masalah baik itu berupa masalah kecil sampai ambruknya system jaringan anda secara global. Infrastruktur jaringan adalah sekumpulan komponen fisikal dan logical yang memberikan pondasi konektifitas, keamanan, routing, manajemen, access, dan berbagai macam fitur integral jaringan. Misalkan jika jaringan kita terhubung Internet, maka kita akan lebih banyak memakai protocol TCP/IP suite yang merupakan protocol paling banyak dipakai pada jaringan baik pada jaringan berskala kecil dirumahan sampai jaringan global internet.



20



| Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Pedagogi KK E



a.



Infrastruktur Fisik Suatu infrastruktur fisik, sesuai dengan namanya fisik, maka akan banyak berhubungan dengan komponen fisik suatu jaringan (tentunya



sesuai



dengan design jaringan yang anda buat) seperti: 1)



Yang berhubungan dengan masalah perkabelan jaringan, yaitu kabel jaringan yang sesuai dengan topology jaringan yang anda pakai. Misal jika dalam jaringan anda memakai backbone Gigabit Ethernet maka sudah seharusnya anda memakai kabel CAT5e yang bisa mendukung speed Gigabit.



2) Semua piranti jaringan seperti: a) router yang memungkinkan komunikasi antar jaringan local yang berbeda segmen, b) switches, bridges, yang memungkinkan hosts terhubung ke jaringan c) Servers yang meliputi seperti server data file, Exchange server, DHCP server untuk layanan IP address, DNS server dan lain-2, dan juga hosts. 3)



Infrastruktur fisik bisa termasuk didalamnya technology Ethernet dan standard wireless 802.11a/b/g/n, jaringan telpon umum (PSTN), Asynchronous Transfer Mode (ATM), dan semua metoda komunikasi dan jaringan fisik nya.



b. Infrastruktur Logical Infrastruktur logical dari suatu jaringan komputer bisa merupakan komposisi dari banyak elemen-2 software yang menghubungkan, mengelola, dan mengamankan hosts pada jaringan. Infrastruktur logical ini memungkinkan terjadinya komunikasi antar komputer melewati jaringan fisik yang sesuai dengan topology jaringan. Sebagai contoh dari infrastruktur logical ini adalah komponen-2 seperti: 1) Domain Name system (DNS), yang merupakan system untuk memberikan resolusi name dari permintaan resolusi name dari clients. 2) Directory services, yang merupakan layanan directory untuk mengauthentikasi dan authorisasi user untuk masuk dan menggunakan resources jaringan.



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



| 21



Kegiatan Pembelajaran 1



3) Protocol-protocol jaringan seperti protocol TCP/IP, protocol jaringan yang sangat popular dan paling banyak dipakai sebagai protocol jaringan dari berbagai platform jaringan baik berplatform windows, Linux, Unix dan lainnya. 4) System keamanan jaringan yang meliputi: a) System update, jika anda memakai jaringan Windows server, anda



mestinya sudah melengkapi dengan system update patch yang dideploy secara automatis kepada semua host dalam jaringan anda seperti WSUS (Windows System Update Services) b) System keamanan terhadap virus, kalau untuk kepentingan



jaringan yang besar anda sudah seharusnya membangun suatu system antivirus corporate edition dimana semua clients akan terhubung ke server ini untuk download signature datanya secara automatis. c) System keamanan terhadap segala macam ancaman terhadap



jaringan anda yang juga terkait dengan infrastruktur fisik anda seperti firewall, pemakaian IPSec pada koneksi remote VPN dan lainnya. 5) Segala macam policy dan guidelines dari corporate tentang pemakaian resource jaringan juga tidak kalah pentingnya. Misal policy tentang pemakaian email dalam company yang tidak (mengurangi) untuk pemakaian pribadi seperti mailing list yang bisa memungkinkan banyak email spam dalam system exchange anda. 6) Software client penghubung ke server, dan lain-lain. Setelah terbentuknya jaringan infrastruktur logical ini anda sebagai administrator perlu mempunyai pengetahuan untuk bisa memahami segala aspek technology yang terlibat didalamnya. Seperti anda harus bias



membuat design



IP



address



untuk bisa



dimplementasikan



berdasarkan jaringan fisik yang ada, bagaimana anda akan memberikan IP address sebagai identita masing-masing host pada jaringan, dan juga harus bisa melakukan troubleshooting kalau terjadi permaslahan jaringan



22



| Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Pedagogi KK E



yang berhubungan dengan konektivitas, addressing, access, security maupun masalah name resolution. Dan yang lebih penting juga adalah masalah planning anda dalam menghadapi suatu disaster – suatu bencana dalam jaringan anda. Bagaimana anda menyiapkan terjadinya suatu disaster, dan bagaimana anda akan melakukan restorasi kalau disaster itu benar-2 terjadi dan menyebabkan system anda ambruk. Untuk itu anda harus bisa mengantisipasi sejak dini dengan suatu perencanaan terhadap disaster.



D. Aktivitas Pembelajaran Tugas diberikan seara individu maupun secara kelompok dengan pembahasan tentang perkembangan system pembelajaran dimulai dari pengunaan media cetak



sampai menggunakan media



elektronik



(internet),



masing-masing



kelompok berdiskusi hasilnya ditulis dan dipresentasikan. Setelah itu coba kerjakan evaluasi di bawah, namun terlebih dahulu baca konsep TIK di atas dan setelah dipahami masukkan nilai karakter dan sebagai bahan referensi, berikut adalah definisi dan contoh penerapan 5 Nilai Pokok Peningkatan Pendidikan Karakter : Religius •



Religius yang mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku untuk melaksanakan ajaran agama dan



kepercayaan



yang



dianut,



menghargai



perbedaan



agama,



menjunjung tinggi sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain. Nilai karakter religius ini meliputi tiga dimensi relasi sekaligus, yaitu hubungan individu dengan Tuhan, individu dengan sesama, dan individu dengan alam semesta (lingkungan). Nilai karakter religius ini ditunjukkan dalam perilaku mencintai dan menjaga keutuhan ciptaan.







Subnilai religius: cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan agama, teguh pendirian, percayadiri, kerja sama lintas agama, antibuli dan kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak, melindungi yang kecil dan tersisih.



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



| 23



Kegiatan Pembelajaran 1



Nasionalis:







Nasionalismerupakan



cara



berpikir,



bersikap,



dan



menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan



berbuat



yang



yang tinggi



terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. •



Subnilai nasionalis antara lain apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan budaya bangsa, rela berkorban, unggul dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan, taat hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya, suku, dan agama



Mandiri: •



Mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita.







Subnilai kemandirian antara lain etos kerja (kerja keras), tangguh tahan banting, daya juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat



Gotong Royong •



Gotong



Royong



mencerminkan



tindakan



menghargai semangat



kerjasama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama, memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul,



bersahabat



dengan



orang laindan memberi bantuan pada mereka yang miskin, tersingkir dan membutuhkan pertolongan. •



Subnilai gotong royong antara lain menghargai, kerjasama, inklusif, komitmen atas keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolongmenolong, solidaritas, empati, anti diskriminasi, anti kekerasan, sikap kerelawanan



Integritas







Integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral (integritas moral).



24



| Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Pedagogi KK E



Karakter integritas meliputi sikap tanggungjawab sebagai warga negara, aktif terlibat dalam kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan dan perkataan yang berdasarkan kebenaran. •



Subnilai integritas antara lain kejujuran,cinta pada kebenaran, setia, komitmen moral, anti korupsi, keadilan, tanggungjawab, keteladanan, menghargai martabat individu (terutama penyandang disabilitas)



E. Latihan/Tugas Pilihlah jawaban yang paling tepat pada pertanyaan-pertanyaan di bawah ini. 1.



Fungsi TIK dalam pendidikan adalah …. a. Untuk belajar lebih lanjut b. Mengembangkan materi c. Untuk proses manajemen dan Administrasi pendidikan d. Menjadikan personal yang profesional



2.



Prinsip pengunaan TIK dalam pembelajaran yaitu …. a. Penyadaran dan membentuk kreativitas b. Mengembangkan ilmu pengetahuan c. Sekedar menggunakan Komputer d. Bisa mengoperasikan internet



3.



Empat tahapan model integrasi TIK kedalam pendidikan, yaitu …. a. Emerging, Applying, focusing, transforming b. Emerging, Applying, infusing, transforming c. Emerging, Applying, infusing, evaluating d. Emerging, corecting, infusing, transforming



F. Rangkuman Secara keseluruhan bahwa dengan TIK yang sudah dirancang oleh pemerintah akan merangsang untuk diaplikasikan tidak hanya pada kelompok jenjang pendidikan tinggi dan kejuruan saja tetapi dimulai dari sejak sekolah dasar. Cara dan upaya untuk memenuhi hal tersebut yaitu mengupayakan system pembelajaran dengan menggunakan media elektronik yang memungkinkan bisa



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



| 25



Kegiatan Pembelajaran 1



menjangkau pada daerah yang terpencil dan pemenuhan sarana internet sebagai dasar untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Prinsip yang terpenting adalah bagaimana menyadarkan seluruh komponen pendidikan sampai pada penggunaan media elektronik dengan harapan ada perkembangan diri sehingga diharapkan munculnya inovasi dan kreatifitas pada peserta pendidikan.



G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut 1. Umpan Balik



a. Hal-hal apa saja yg sudah saudara kuasai berdasarkan pemahaman dan pengalaman yang berkaitan dengan materi pokok Konsep Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ?



b. Hal-hal apa saja yg masih belum saudara kuasai berdasarkan pemahaman dan pengalaman yang berkaitan dengan materi pokok Konsep Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ?



c. Saran apa yang dapat saudara sampaikan terkait dengan proses pembahasan materi pokok Konsep Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) agar kegiatan berikutnya lebih baik / lebih berhasil ? 2.



Tindak lanjut Skor maksimal latihan ini adalah 100. Nilailah diri sendiri dengan jujur dan profesional agar bisa diketahui riil penguasaan yang sebenarnya dari modul ini. Jika Anda memperkirakan bahwa pencapaian Anda masih kurang dari 75% , Anda harus meremidi atau mempelajari bab ini lagi dengan penuh semangat, pantang menyerah, dan disiplin. Berdiskusi dan bekerjasamalah dengan teman Anda dengan sikap saling menghargai, tidak memaksakan kehendak, berpikir terbuka dan tetap kritis secara profesional bila ada bagian-bagian yang belum Anda kuasai. Bagi Anda yang memperkirakan bahwa skor Anda minimal sudah mencapai 75%, berarti Anda telah menguasai materi ini. Selanjutnya silahkan Anda untuk mempelajari materi kegiatan pembelajaran berikutnya.



26



| Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Pedagogi KK E



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



| 27



Kegiatan Pembelajaran 2



Kegiatan Pembelajaran 2 Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komputer (E-Learning)



A. Tujuan Kegiatan pembelajaran 2 ini secara umum bertujuan agar guru pembelajar memahami tentang: konsep, perangkat, dan perkembangan, serta kelebihan dan kekurangan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (elearning). Proses memahami melalui aplikasi penggunan internet yaitu membuat e-mail dan proses komunikasi dengan berbagai bentuk web site terutama dengan google dan web-web yang digunakan untuk e-learning seperti moodle.



B. Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi yang harus dicapai oleh guru pembelajar melalui modul ini, adalah dengan indikator sebagai berikut: 1. Konsep pembelajaran berbasis TIK dijelaskan berdasarkan konsep e-learning. Khususnya saat berdiskusi tentang sisten off line dan on line dalam berinteraksi yang berfungsi sebagai bagian dari sistem pembelajaran. 2. Peralatan teknologi informasi dan komunikasi diidentifikasi sesuai dengan bentuk



pembelajaran



langsung



(syncronous)



dan



tidak



langsung



(ansyncronous), saat mencoba menggunakan e-mail untuk komunikasi dan juga chating sebagai sarana komunikasi dengan menggunakan www. Google.com. sifatnya tnggung jawab masing-masing orang 3. Perkembangan e-learning dijelaskan sesuai dengan perubahan dari tahun ke tahun. Secara mandiri mengidentifikasi perbedaan menggunakan komputer lama yang tergantung dari hard ware (CD atau Disk) dan komputer yang sudah dengan jaringan wifi atau internet 4. Kekurangan dan kelebihan e-learning dijelaskan sesuai dengan model pembelajaran online. Saat berdiskusi kelebihan menggunakan pembelajaran



28



| Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Pedagogi KK E



dengan media on line (TIK) kerja sama dalam kelompok untuk menghasilkan kesimpulan dari manfaat e-lerning.



C. Uraian materi 1. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (elearning) Usaha-usaha untuk mengejar ketertinggalan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam hal belajar mengajar, mulai dari bentuk pembelajaran konvensional sampai pada penggunaan media dan alat peraga, dari tatap muka di ruang kelas maupun di mana saja dan kapan saja, dari penggunaan kertas menuju ke penggunaan peperless dan offline serta cara–cara interaktif lainnya. Keadaan seperti itu tidak terlepas dari peran perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Kegiatan pembelajaran semestinya terjadi interaksi antara guru dan siswa. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya satu arah serta tidak hanya dilakukan dengan tatap muka. Guru dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran tanpa melalui tatap muka, tetapi dapat menggunakan media-media, media komunikasi berupa telepon, televisi, komputer, internet, e-mail, blogger dan lain sebagainya atau lebih jelasnya menggunakan media TI (internet), media elektronik yang digunakan dalam pembelajaran yang disebut dengan e-learning. Konsep



e-learning



membawa



pengaruh



terjadinya



proses



transformasi



pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital baik secara isi maupun sistemnya. Saat ini konsep e-learning sudah banyak diterima oleh masyarakat, tebukti dengan maraknya implementasi e-learning di lembaga pendidikan formal maupun informal. Pengertian e-learning yang sederhana namun mengena dikatakan oleh Maryati S.Pd., e-learning terdiri dari dua bagian yaitu e- yang merupakan singkatan dari elektrnika dan learning yang berarti pembelajaran, jadi e-learning berarti pembelajaran



dengan



menggunakan



jasa



bantuan



perangkat



elektronik



khususnya perangkat computer.



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



| 29



Kegiatan Pembelajaran 2



Untuk menerapkan e-learning minimal ada tiga komponen pembentuk e-learning, yaitu: a. Infrastruktur e-learning, yaitu berupa personal computer (PC), jaringan computer, internet, dan perlengkapan multi media. Termasuk didaamnya peralatan teleconference apabila menggunakan layanan synchronous learning melalui teleconference. b. Sistem dan aplikasi e-learning, yaitu sistem perangkat lunak yang memvirtualisasikan proses belajar mengajar konvensional yang meliputi bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi, forum diskusi, sistem penilaian, system ujian dan segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar. Sistem perangkat lunak tersebut sering disebut dengan learning management system (LMS), LMS ini sifatnya opensource sehingga bias dimanfaatkan dengan mudah dan murah untuk dikembangkan di sekolah c. Konten e-learning yaitu isi dari bahan aja yang ada pada e-learning system. Konten dan bahan ajar ini bisa berbentuk multi media interaktif atau teks. Konten e-learning biasa disimpan dalam LMS sehingga dapat diakses oleh siswa kapanpun dan dimanapun. Keberadaan TIK dalam dunia pendidikan yang menawarkan berbagai macam kemudahan



tersebut



menuntut



kesiapan



siswa,



tenaga



pendidik



dan



kependidikan baik dari pengetahuan, keterampilan dan bahkan sikap mentalnya. Dari segi pengetahuan, mereka harus diberi bekal untuk memahami fungsi dari fitur-fitur yang ada. Dari segi keterampilan, mereka dituntut untuk dapat menggunakan dan mengeksploitasi fitur-fitur yang ada dan dari segi sikap mental, mereka dituntut untuk menggunakan dan memanfaatkan fitur-fitur yang ada dengan benar dan penuh tanggung jawab. Pada sisi lain, sekolah harus memfasilitasi diri sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menunjang pemanfaatan TIK dalam pembelajaran. Fasilitas terserbut antara lain adalah gedung/ruang, alat-alat elektronik (komputer, LCD projector, modem dan perangkatnya), instalasi listrik dan internet dan termasuk juga pendanaan untuk membayar beban.



30



| Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Pedagogi KK E



Tenaga didik dan pendidikan pada suatu sekolah adalah komponen utama yang harus dipersiapkan terlebih dahulu baik pengetahuan, keterampilan maupun sikap mentalnya dalam pemanfaatan TIK. Kegiatan tersebut dapat dilaksanakan secara mandiri maupun secara terprogram yang dilaksanakan oleh sekolah melalui pendidikan dan pelatihan baik lembaga pendidikan, pelatihan maupun melalui belajar dengan teman sejawat. Sudah barang tentu sekolah sekali lagi harus



mengeluarkan



menyelenggarakan



biaya



pendidikan



maupun dan



merencanakan



pelatihan



waktu



pemanfaatan



TIK



untuk dalam



pembelajaran maupun administrasi sekolah. Sistem pembelajaran elektronik atau e-pembelajaran (Inggris: Electronic learning disingkat E-learning) dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk sekolah maya. Elearning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program pendidikan. Prinsip dari e-learning adalah: pertama, e-learning merupakan penyampaian informasi, komunikasi, pendidikan, pelatihan secara on-line. Kedua, e-learning menyediakan seperangkat alat yang dapat memperkaya nilai belajar secara konvensional (model belajar konvensional, kajian terhadap buku teks, CD-ROM, dan pelatihan berbasis komputer), sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan globalisasi. Ketiga, e-learning tidak berarti menggantikan model belajar konvensional di dalam kelas, tetapi memperkuat model belajar tersebut melalui pengayaan content dan pengembangan teknologi pendidikan. Keempat, Kapasitas peserta didik amat bervariasi tergantung pada bentuk isi dan cara penyampaiannya. Makin baik keselarasan antar konten dan alat penyampai dengan gaya belajar, maka akan lebih baik kapasitas peserta didik yang pada gilirannya akan memberi hasil yang lebih baik.



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



| 31



Kegiatan Pembelajaran 2



E-learning menggiring guru untuk mempersiapkan materi pembelajaran, metode, dan teknik-teknik yang tepat sehingga menarik untuk digunakan sebagai pembelajaran. Sebagai contoh : guru membuat sebuah blog yang di dalamnya dapat didesign sedemikian rupa sehingga menarik, kemudian dibuat link-link yang berisi materi pelajaran dalam bentuk modul, hand out, power point, video, dan lain sebagainya secara lengkap yang dapat didownload oleh peserta didik dan dapat juga secara langsung digunakan untuk menjelaskan materi yang dimaksud. Disamping itu juga blog tersebut dapat memuat tugas-tugas yang harus



dikerjakan



oleh



peserta



didik



untuk



selanjutnya



tugas



tersebut



dipresentasikan pada saat tatap muka ataupun e-mail atau media lain. Blog guru ini juga dapat dengan mudah di akses oleh peserta didik ataupun non peserta didik dari manapun dan kapanpun jika setting dari blog tersebut dapat dikonsumsi oleh umum. Pentingnya suatu urutan yang memungkinkan terjadinya pembelajaran sebagai berikut: a. Interoperability, sistem berinteraksi dengan sistem lain dalam organisasi b. Reusability, sumber / objek belajar mudah digunakan dalam kurikulum, latar, profil peserta didik yang berbeda c. Manageability, sistem telusur informasi tentang peserta didik dan konten d. Accessibility, semua peserta didik memiliki kemudahan menerima konten setiap saat e. Sustainability,



teknologi



terus



berkembang



sesuai



standar



untuk



menghindari keusangan. Pola-pola seperti di atas semua berbeda satu dengan yang lain. E-learning lebih luas dibandingkan dengan online learning. Online learning hanya menggunakan Internet/intranet/LAN/WAN tidak termasuk menggunakan CD ROM.



32



| Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Pedagogi KK E



Gambar 5 Sistem Jaringan internet atau intranet



2. Bentuk Pembelajaran Berbasis TIK (e-learning) Dalam pembelajaran berbasis TIK terdapat perbedaan komunikasi antara pembelajaran langsung (syncronous) dan tidak langsung (ansyncronous), dengan sebuah terminologi untuk mendeskripsikan bagaimana dan kapan pembelajaran berlangsung. a. Pembelajaran Langsung (Syncronous Learning) Dalam pembelajaran langsung, proses belajar dan mengajar berlangsung dalam waktu yang sama (real time) walaupun pendidik dan para peserta didik secara fisik berada pada tempat yang berbeda satu sama lain. Sebagai contoh yaitu: 1) Mendengarkan siaran Radio. 2) Menonton siaran Televisi 3) Konferensi audio/video. 4) Telepon Internet. 5) Chatting 6) Siaran langsung Satelite dua arah.



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



| 33



Kegiatan Pembelajaran 2



b. Pembelajaran Tidak Langsung (Ansyncronous Learning) Dalam pembelajaran tidak langsung, proses belajar dan mengajar berlangsung dengan adanya delay waktu (waktu yang berbeda) dan pendidik dan peserta didik secara fisik berada pada tempat yang berbeda. Sebagai contoh yaitu: 1) Belajar sendiri menggunakan internet atau CD-Rom. 2) Kelas belajar menggunakan video tape. 3) Presentasi web atau seminar menggunakan audio/video. 4) Rekaman suara. 5) Mentoring tanya jawab. 6) Membaca pesan e-mail. 7) Mengakses content online 8) Forum diskusi Karakteristik dari pembelajaran tidak langsung (ansyncronous) adalah pendidik harus mempersiapkan terlebih dahulu materi belajar sebelum proses belajar mengajar berlangsung. Oleh sebab itu dalam pembelajaran tidak langsung Bahan ajar sudah harus siap di bank dokumen disimpan dalam server. Peserta didik bebas menentukan kapan akan mempelajari materi belajar tersebut, disamping itu peserta bisa memilih sesuai dengan selera dan minatnya masingmasing untuk mempelajarinya. Namun yang menjadi suatu tantangan adalah bagaimana menyajikan materi atau bahan ajar yang cukup menarik untuk dibaca, biasanya seorang penyusun modul menyeting ilustrasi-ilustrasi bentuk visual diantaranya video atau minimal gambar-gambar. Contoh TIK yang digunakan dalam komunikasi pembelajaran secara syncronous dan asyncronous sebagai berikut:



34



Asyncronous Learning



Syncronous Learning



Fax



Telephone



E-Mail



Screen Sharing



Knowledge Base



Chat



Newsgroups



Web conferences



Computer Based Training



Online Seminar



Quick Reference Guide



Compressed video classes



| Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Pedagogi KK E



Sedangkan karakteristik e-learning dapat dikemukakan sebagai berikut:



Penjelasan



Karakteristik Non-linearity



Self Managing



Feedback-Interactivity



Pemakai (user) bebas untuk mengakses (browse) tentang objek pembelajaran dan terdapat fasilitas untuk memberikan persyaratan tergantung pada pengetahuan pemakai. Pemakai dapat mengelola sendiri proses pembelajaran dengan mengikuti struktur yang telah dibuat. Pembelajaran dapat dilakukan dengan interaktif dan disediakan feedback pada proses pembelajaran.



Tugas: LK. 2.1 Membuat Asyncronous bentuk e-mail dan Syncronous Bentuk chating dengan melalui google Prosedur mengerjakan LK 2.1 1.



Bukalah web google atau yahoo.com dan daftarkan atau regester untuk mendapatkan adresse email bagi yang sudah memiliki email langsung log in



2.



Mulailah dengan kirim email ke antar teman dan khususnya ke fasilitator bahwa sudah memiliki email



3.



Selanjutnya lakukan cathing dengan fasilitator bahwa proses asyncronous dan syncronous telah berhasil



Menggunakan latop buatkan email pribadi dan komunikasaikan dengan bentuk chating tentang keberhasilan anda dengan menggunakan web google



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



| 35



Kegiatan Pembelajaran 2



3. Perkembangan E-learning E-learning pertama kali diperkenalkan oleh universitas Illinois di UrbanaChampaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computerassisted instruction) dan komputer bernama PLATO. Sejak saat itu, E-learning berkembang sejalan dengan perkembangan dan kemajuan ICT. Berikut ringkasan perkembangan e-learning dari masa ke masa (Madao, 2008): a. Tahun



1990 :



Era



CBT



(Computer-Based



Training)



di mana mulai



bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (Video dan audio) dalam format mov, mpeg-1, atau avi. b. Tahun 1994: Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara massal. c. Tahun 1997: LMS



(Learning



Management System). Seiring



dengan



perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak , dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang makin



pesat



membuat



pemikiran



baru



untuk



mengatasi



masalah



interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE, dsb. d. Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web. Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia, video streaming, serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar, dan berukuran kecil. Melihat perkembangan e-learning dari masa ke masa yang terus berkembang mengikuti perkembangan teknologi, maka dapat disimpulkan bahwa e-learning



36



| Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Pedagogi KK E



akan menjadi system pembelajaran masa depan. Alasan efektifitas dan fleksibilitas akan menjadi alasan utama. Slogan yang selalu diangkat dalam penerapan e-learning, yaitu “Content is King, Conversation is Queen”. Sudah sepantasnya bagi Penggiat e-learning, untuk selalu berusaha menyajikan konten yang bisa diterima dengan baik, bisa diakses dengan mudah, dan bisa diiikuti dengan menyenangkan. Dalam dunia e-learning, SDM merupakan faktor yang sangat vital dalam implementasi e-learning. Mengapa demikian? Karena e-learning muncul justru untuk meningkatkan kualitas SDM, baik itu di perusahaan, instansi, institusi/dunia pendidikan, maupun di dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu SDM yang ada perlu dipersiapkan dengan sebaik-baiknya sebelum e-learning dijalankan. SDM suatu perusahaan/institusi harus mempunyai pola pikir yang menyatakan bahwa e-learning menjadi kebutuhan perusahaan/institusi untuk mencapai visi dan misi perusahaan/institusi itu sendiri, sehingga e-learning harus dilakukan. Cara pandang ini tentunya membawa konsekuensi dan menuntut adanya perubahan, diantaranya adalah perubahan budaya kerja di perusahaan/ institusi tersebut. Dalam hal ini manajemen SDM sebagai pengelola SDM yang ada tentunya akan membuat kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan untuk menjalankan e-learning di perusahaan/institusi tersebut.



4. Kelebihan dan Kekurangan E-learning Seperti sebagaimana telah disebutkan di atas, e-learning telah mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis. E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi, peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun sesama peserta didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran. Dalam e-learning, faktor kehadiran guru atau pengajar otomatis menjadi berkurang atau bahkan tidak ada. Hal ini disebabkan karena yang mengambil



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



| 37



Kegiatan Pembelajaran 2



peran guru adalah komputer dan panduan-panduan elektronik yang dirancang oleh "contents writer", designer e-learning dan pemrogram komputer. Dengan adanya e-learning para guru/dosen/instruktur akan lebih mudah dalam hal: a. melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang mutakhir. b. mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna meningkatkan wawasannya c. mengontrol kegiatan belajar peserta didik. Kehadiran guru sebagai makhluk yang hidup yang dapat berinteraksi secara langsung dengan para murid telah menghilang dari ruang-ruang elektronik elearning ini. Inilah yang menjadi ciri khas dari kekurangan e-learning yang tidak bagus. Sebagaimana asal kata dari e-learning yang terdiri dari e (elektronik) dan learning (belajar), maka sistem ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Tugas: LK. 2.2 membuat rangkuman tentang e-learning Prosedur tugas LK. 2.2 1. Secara individu bacalah modul khusus kegiatan pembelajaran 2 tentang elearning 2. Jika perlu buat main map untuk membuat struktur atau kerangka materi 3. Hasilnya serahkan ke fasilitator atau pemandu Buat rangkuman tentang e-learning khusus bila digunakan sistem pembelajaran dengan on line (dalam jejaring), dari proses tahun ke tahun sampai pada penggunaan nirkabel



D. Aktivitas Pembelajaran Ambillah lap top, kemudian hubungkan dengan internet yang sifatnya off line dan kemudian on line, dan komunikasikan dengan teman atau diskusikan dengan teman dikelas untuk melihat proses akses materi lewat internat maupun intranet,



38



| Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Pedagogi KK E



apa yang terjadi ketika akses materi atau down load materi dan membuat email serta melakukan cathing. Jangan lupa integrasikan nilai-nilai karakter dalam tugas tersebut untuk diri sendiri, sebagai bahan referensi, berikut adalah definisi dan contoh penerapan 5 Nilai Pokok Peningkatan Pendidikan Karakter : Religius •



Religius yang mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku untuk melaksanakan ajaran agama dan



kepercayaan



yang



dianut,



menghargai



perbedaan



agama,



menjunjung tinggi sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain. Nilai karakter religius ini meliputi tiga dimensi relasi sekaligus, yaitu hubungan individu dengan Tuhan, individu dengan sesama, dan individu dengan alam semesta (lingkungan). Nilai karakter religius ini ditunjukkan dalam perilaku mencintai dan menjaga keutuhan ciptaan.







Subnilai religius: cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan agama, teguh pendirian, percayadiri, kerja sama lintas agama, antibuli dan kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak, melindungi yang kecil dan tersisih.



Nasionalis







Nasionalismerupakan



cara



berpikir,



bersikap,



dan



menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan



berbuat



yang



yang tinggi



terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. •



Subnilai nasionalis antara lain apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan budaya bangsa, rela berkorban, unggul dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan, taat hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya, suku, dan agama



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



| 39



Kegiatan Pembelajaran 2



Mandiri •



Mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita.







Subnilai kemandirian antara lain etos kerja (kerja keras), tangguh tahan banting, daya juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat



Gotong Royong •



Gotong



Royong



mencerminkan



tindakan



menghargai semangat



kerjasama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama, memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul,



bersahabat



dengan



orang laindan memberi bantuan pada mereka yang miskin, tersingkir dan membutuhkan pertolongan. •



Subnilai gotong royong antara lain menghargai, kerjasama, inklusif, komitmen atas keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolongmenolong, solidaritas, empati, anti diskriminasi, anti kekerasan, sikap kerelawanan



Integritas







Integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral (integritas moral). Karakter integritas meliputi sikap tanggungjawab sebagai warga negara, aktif terlibat dalam kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan dan perkataan yang berdasarkan kebenaran.







Subnilai integritas antara lain kejujuran,cinta pada kebenaran, setia, komitmen moral, anti korupsi, keadilan, tanggungjawab, keteladanan, menghargai martabat individu (terutama penyandang disabilitas)



40



| Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Pedagogi KK E



E. Latihan/Tugas Pilihlah alternatif jawaban yang paling tepat, pada pertanyaan-pertanyaan di bawah ini. 1. Mengapa e-learning itu perlu dilakukan dalam pembelajaran? a. Lebih ekonomis b. Tidak perlu banyak kertas c. Bisa dilakukan dimana saja d. Semua benar 2. Bagaimana proses pembelajaran tidak langsung dengan pemanfaatan TIK ? a. Pembelajaran mandiri (browsing)dengan internet atau intranet b. Download materi lewat internet c. Mengakses content online d. Semua benar



F. Rangkuman Perkembangan pembelajaran dari konvensional lebih diarahkan pada system elearning, alasannya adalah mengurangi fasilitas bentuk kertas dan tenaga. Kejelekan dari sisten e-learning adalah diperlukannya kesiapan peralatan dan SDM yang professional. Dilihat dari bentuk penyajian pembelajaran bisa bersifat langsung dan tidak langsung, disamping itu system pembelajaran bisa di setting dengan offline maupun online. Sebagai sarana aplikasi e-learning adalah dengan sisten internet atau intranet



G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut 1. Umpan Balik a. Hal-hal apa saja yg sudah saudara kuasai berdasarkan pemahaman dan pengalaman yang berkaitan dengan materi pokok Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi ?



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



| 41



Kegiatan Pembelajaran 2



b. Hal-hal apa saja yg masih belum saudara kuasai berdasarkan pemahaman dan pengalaman yang berkaitan dengan materi pokok Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi ?



c. Saran apa yang dapat saudara sampaikan terkait dengan proses pembahasan materi pokok Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi agar kegiatan berikutnya lebih baik / lebih berhasil ?



2. Tindak lanjut Skor maksimal dari hasil mengerjakan latihan/tugas adalah 100. Nilailah diri Anda dengan jujur dan profesional. Jika Anda memperkirakan bahwa pencapaian Anda masih kurang dari 75% sebaiknya Anda ulangi kembali mempelajari bab ini dengan pantang menyerah, disiplin dan kerja keras. Berdiskusi dan bekerjasamalah dengan teman atau Anda dengan rasa saling menghargai, tidak memaksakan kehendak, berpikir terbuka dan tetap kritis secara profesional bila ada bagian-bagian yang belum Anda kuasai. Bagi Anda yang memperkirakan bahwa skor Anda minimal sudah mencapai 75%, berarti Anda telah menguasai materi ini. Silahkan Anda mengembangkan dan mempelajari materi pengembangan. Selain itu, kemampuan Anda akan semakin kuat dengan dukungan informasi yang bisa Anda dapatkan dari internet. Tetaplah menjadi guru yang belajar sepanjang hayat, pantang menyerah dan disiplin.



42



| Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Pedagogi KK E



Kunci Jawaban Latihan / Tugas



A. Kunci Jawaban latihan KP. 1 1.



Fungsi dari TIK dalam pendidikan adalah …. c. Untuk proses manajemen dan Administrasi pendidikan



2.



Prinsip pengunaan TIK dalam pembelajaran yaitu …. a. Penyadaran dan membentuk kreativitas



3.



Empat tahapan model integrasi TIK kedalam pendidikan, yaitu …. b. Emerging, Applying, infusing, Transforming



B. Kunci Jawaban Latihan KP.2 1.



Mengapa e-learning itu perlu dilakukan dalam pembelajaran ? d. Semua benar



2.



Bagaimana proses pembelajaran tidak langsung dengan pemanfaatan TIK ? d. Semua benar



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



| 43



Evaluasi



Evaluasi



Soal Pilih jawaban yang paling tepat pada pertanyaan-pertanyaan di bawah ini. 1. Fungsi TIK dalam pendidikan adalah …. a. Untuk belajar lebih lanjut b. Mengembangkan materi c. Menjadikan personal yang profesional d. Untuk proses manajemen dan Administrasi pendidikan 2. Prinsip pengunaan TIK dalam pembelajaran yaitu …. a. Bisa mengoperasikan internet b. Sekedar menggunakan Komputer c. Mengembangkan ilmu pengetahuan d. Penyadaran dan membentuk kreativitas 3. Empat tahapan model integrasi TIK kedalam pendidikan, yaitu …. b. Emerging, Applying, infusing, evaluating c. Emerging, Applying, infusing, transforming d. Emerging, Applying, focusing, transforming e. Emerging, corecting, infusing, transforming



4. Bagaimana proses pembelajaran tidak langsung dengan pemanfaatan TIK ? a. Semua benar b. Mengakses content online c. Download materi lewat internet d. Pembelajaran mandiri (browsing) dengan internet atau intranet



44



| Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Pedagogi KK E



5. Jaringan internet sudah menyebar di sebagian besar wilayah Nusantara sehingga ketika guru ingin mengambil bahan ajar untuk mata pelajaran yang diampu, layanan yang dapat dimanfaatkan guru adalah …. a. SMS b. e-mail c. WhatsApp d. unduh (download)



6. Saat ini internet sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat termasuk dunia pendidikan sehingga ketika guru ingin menayangkan materi ajar untuk peserta didik tidak secara individual, layanan yang dapat digunakan guru adalah…. a. chatting b. browsing c. unggah (upload) d. unduh (download)



7. Guru dapat menggunakan internet untuk menyampaikan bahan ajar kepada peserta didik yang berkepentingan secara perorangan, yaitu dengan layanan.. a. SMS b. e-mail c. browsing d. tele-conference 8. Guru dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komputer untuk melakukan pembelajaran jarak jauh. Model pembelajaran seperti ini dapat dilakukan melalui layanan …. a. chatting b. browsing c. e-learning d. unduh (download)



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



| 45



Evaluasi



9. Melalui teknologi informasi dan komputer, guru dapat mengontrol peserta didik yang sedang melakukan program praktik kerja industri yang berjarak ribuan kilometer, baik melalui tanya jawab maupun tatap muka. Strategi yang dapat digunakan guru dalam hal ini adalah .... a. e-mail b. browsing c. unggah (upload) d. tele-conference 10. Untuk sekolah di daerah terpencil yang belum memiliki jaringan internet, guru dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komputer dalam bentuk.... a. Local Area Net b. Global Area Net c. Regonal Area Net d. International Area Net



46



| Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Pedagogi KK E



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



| 47



Kunci Jawaban Evaluasi



Kunci Jawaban Evaluasi



1. Fungsi TIK dalam pendidikan adalah …. d. Untuk proses manajemen dan Administrasi pendidikan 2. Prinsip pengunaan TIK dalam pembelajaran yaitu …. d. Penyadaran dan membentuk kreativitas 3. Empat tahapan model integrasi TIK kedalam pendidikan, yaitu …. b. Emerging, Applying, Infusing, transforming 4. Bagaimana proses pembelajaran tidak langsung dengan pemanfaatan TIK ? a. Semua benar 5. Jaringan internet sudah menyebar di sebagian besar wilayah Nusantara sehingga ketika guru ingin mengambil bahan ajar untuk mata pelajaran yang diampu, layanan yang dapat dimanfaatkan guru adalah …. d. unduh (download) 6. Saat ini internet sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat termasuk dunia pendidikan sehingga ketika guru ingin menayangkan materi ajar untuk peserta didik tidak secara individual, layanan yang dapat digunakan guru adalah…. b. unggah (upload) 7. Guru dapat menggunakan internet untuk menyampaikan bahan ajar kepada peserta didik yang berkepentingan secara perorangan, yaitu dengan layanan …. c. e-mail 8. Guru dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komputer untuk melakukan pembelajaran jarak jauh. Model pembelajaran seperti ini dapat dilakukan melalui layanan …. d. e-learning



48



| Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Pedagogi KK E



9.



Melalui teknologi informasi dan komputer, guru dapat mengontrol peserta didik yang sedang melakukan program praktik kerja industri yang berjarak ribuan kilometer, baik melalui tanya jawab maupun tatap muka. Strategi yang dapat digunakan guru dalam hal ini adalah.... d. tele-conference



10. Untuk sekolah di daerah terpencil yang belum memiliki jaringan internet, guru dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komputer dalam bentuk.... a. Local Area Net



Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan



| 49



Kunci Jawaban Evaluasi



Penutup



A. Kesimpulan Prinsip pembelajaran dengan pemanfaatan TIK ini adalah sangat membantu untuk meningkatkan kemampuan para guru atau pembaca bidang teknologi informasi dan Komunikasi. Disamping itu secara tidak langsung menyadarkan seluruh komponen pendidikan sampai pada penggunaan media elektronik di sebuah lembaga pendidikan. Dengan demikian akan muncul tenaga pendidik dan kependidikan yang inovatif dan kreatif.



B. Tindak Lanjut Kembangkanlah pengetahuan tentang komputer atau TIK dengan pantang menyerah, dan kerja keras. Berdiskusi dan bekerjasamalah dengan teman Anda untuk menumbuhkan sikap saling mempercayai dan menghargai, tidak memaksakan kehendak, berpikir terbuka dan tetap kritis secara profesional dengan bentuk-bentuk perubahan baru terutama perubahan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi yang dikaitkan dengan pembelajaran. Silahkan Anda lanjutkan dan mempelajari materi aplikasi yang ada dilingkungan atau yang berkembang di media sosial. Selain itu, kemampuan Anda akan semakin kuat dengan dukungan informasi yang bisa Anda dapatkan dari internet. Tetaplah mengejar untuk menjadi guru yang profesional dan mandiri, pantang menyerah dan disiplin dalam belajar.



50



| Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Pedagogi KK E



Daftar Pustaka



Bashein, B.J., Markus, M.L., dan Riley, P. (1994). Preconditions for BPR Success and How to Prevent Failures. Information System Management, 7-13 Earl, M. J., dan Feeny, D.F (1997). Is your CIO Adding Value? Dalam Willcocks, L,. Feeny,D. dan Islei, G. (Eds), Managing IT as A Strategic resource, London: McGraw-Hill, 3-20. Feri Yunus Madao, “Sejarah Perkembangan E-learning, diakses, http://edifiesta.blogspot.com/ Desember 2015 http://www.jaringan-komputer.cv.sysneta.com/infrastruktur-jaringan Maryati S.Pd,.”Peran Pendidik dalam Proses Belajar Mengajar Melalui Pengembangan E-learning” disampaikan dalam pelatihan Jardiknas 2007. Munir, M.IT (2009) “Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi”, Bandung: Alfabeta Siahaan, Sudirman. “E-learning (Pembelajaran Elektronik) sebagai salah satu alternative kegiatan pembelajaran. http://www.depdiknas.go.id. Di akses Desember 2015.



55



Pedagogi KK E



57



Kunci Jawaban Evaluasi