E25. GKM Lavender - Puskesmas Matraman [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RISALAH GUGUS KENDALI MUTU ( GKM )



MENINGKATKAN CAKUPAN SKRINING HIV PADA USIA 15-49 TAHUN DENGAN METODE SARUNG



LAVENDER



DI KELURAHAN PISANGAN BARU



PUSKESMAS KECAMATAN MATRAMAN SUKU DINAS KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR 2016



ABSTRAK Puskesmas Matraman terletak di Jakarta Timur, memiliki 6 kelurahan dengan total 62 RW. Puskesmas Matraman memiliki poli VCT (Voluntary Counseling And Testing ) sejak tahun 2013 yang membantu pasien dalam konseling dan pemeriksaan tes HIV. Indonesia menjadi negara urutan ke 5 di Asia paling berisiko HIV-AIDS. Prevalensi kejadian HIV tertinggi menurut Kementrian Kesehatan tahun 2015 berada pada rentang usia 15-49 tahun. Angka cakupan skrining HIV pada usia 15-49 tahun di Kelurahan Pisangan Baru masih rendah yaitu 1,86%.



Hal ini



disebabkan oleh belum adanya petugas skrining selain dari tim HIV, pemeriksaan tes darah HIV hanya dapat dilakukan di laboratorium puskesmas, kurangnya dukungan dari lintas sektoral, dan media informasi lembar balik HIV yang terbatas. Oleh karena itu Gugus Kendali Mutu ( GKM ) Lavender dengan Sarung Lavender berusaha meningkatkan cakupan skrining HIV dengan membentuk kader penjangkau skrining HIV, melakukan skrining HIV luar gedung, menjalin kerjasama dengan lintas sektoral dan memperbanyak lembar balik HIV. Setelah dilakukan perbaikan selama 2 bulan, didapatkan peningkatan cakupan Skrining HIV pada usia 15-49 tahun dari 1,86% naik menjadi 76 %. Keyword:VCT, Skrining HIV, Sarung Lavender



PROFIL GUGUS KENDALI MUTU PUSKESMAS KECAMATAN MATRAMAN A. Profil Puskesmas



C. Profil Gugus Nama GKM Unit Kerja Perusahaan



Usia Anggota



GKM Lavender Poli VCT Puskesmas Kecamatan Matraman dr. Putu Datika Puspitasari Herman Susilo Bd. Devi Rahmayani Budaya Putri dr. Rahadhini Ayu Setyaningrum Ayu Yuningsih Jaka Samudra 27 Tahun



Tanggal dibentuk



11 Mei 2016



Fasilitator Ketua Sekretaris Anggota



B. Struktur Organisasi Puskesmas



E. Diagram Proses Skrining HIV Dalam Gedung



Pendaftaran Pemeriksaan di Poli Konseling dan Skrining di poli HIV YA Pemeriksaan Laboratorium



Jumlah Pertemuan 15 Pertemuan kehadiran



Pasien datang



Advokasi dan promosi



100%



TIDAK Konseling hasil test di poli HIV



D. Lingkup Kerja Peserta



Hasil Rujuk



1



+



Hasil (Pasien Pulang



RENCANA DAN REALISASI KEGIATAN GKM Tahun 2016



Langkah Kegiatan



Juni



minggu k e 1. Menentuk an Ak tiv itas



1



3



4



A



2



Agustus 3



4



1



2



September



3



4



1



2



3



4



1



A 3. Menentuk an Solus i



2



P A



3



P A



C



1



P



4. Merenc anak an Perbaik an



D



5



P



2. Mengidentifik as i Peny ebab P



2



Juli



5. Menerapk an Renc ana Perbaik an



4



P A



6. Mengev aluas i Solus i



5



6



7



8



9



10



11



12



P A



7. Menetapk an Standaris as i



13



P A



A 8. Menentuk an Tema Berik utny a



14



P A



Tanggal Kehadiran



15 2



9



16



23



30



11



19



27



4



100%



100%



100%



100%



100%



100%



100%



100%



100%



11



18



26



2



13



20



100% 100%



100%



100%



100%



100%



100%



LANGKAH I: MENENTUKAN AKTIFITAS 1.1 Identifikasi Masalah Masalah di Puskesmas Matraman berdasarkan SPM Kesehatan Masyarakat didapatkan cakupan terendah sebagai berikut : Tabel 1 . Data Inventarisasi Masalah di Kelurahan Pisangan Baru Kecamatan Matraman periode 1 Januari - 30 April 2016



No



Masalah



Definisi Operasional



Analisa Masalah Tingginya angka penularah HIV sehingga menyebabkan tingginya total biaya pengobatan HIV



1 Rendahnya cakupan skrining HIV



Skrining HIV adalah Proses konseling pra testing(sebelum tes), konseling post testing (setelah tes), dan test HIV secara sukarela yang bersifat confidensial (rahasia) dan secara lebih dini membantu orang mengetahui status HIV



Rendahnya cakupan Penemuan 2 Penderita Diare



Jumlah penderita diare yang datang dan Penderita diare dapat dilayani disarana kesehatan dan kader mengalami komplikasi di suatu wilayah tertentu dalam waktu 1 yang berat tahun Tingginya angka penularan TB



3 Rendahnya angka CDR TB



CDR TB (Case Detection Rate Tuberkulosis) adalah persentase jumlah penderita baru TB BTA positif yang ditemukan dibandingkan dengan jumlah perkiraan kasus baru TB BTA positif dalam wilayah tertentu dalam 1 tahun



Rendahnya cakupan penemuan 4 penderita pneumonia balita



Pnemonia (infeksi paru) yang ditemukan pada balita dan diberikan tatalaksana sesuai standar di sarana kesehatan di satu wilayah dalam waktu 1 tahun



Penderita pneumonia balita dapat mengalami komplikasi yang berat



Source : SPM Kesehatan Masyarakat Kec.Matraman 2016



2



Target



Capaian Jumlah



Deviasi



Jumlah



%



%



911



100%



423



100%



157



37,1%



62,9



12



90%



6



45%



45



70



100%



263 28,9%



48 68,6%



71,1



31,4



Tabel 2 . Tabel Pareto Data Inventarisasi Masalah di Kelurahan Pisangan Baru periode 1 Januari - 30 April 2016



Uraian



NILAI % item % komulatif



Rendahnya cakupan skrining HIV Rendahnya cakupan Penemuan Penderita Diare Rendahnya angka CDR TB Rendahnya cakupan penemuan penderita pneumonia balita



TOTAL



Grafik 1. Diagram Pareto Data Inventarisasi Masalah di Kelurahan Pisangan Baru periode 1 Januari - 30 April 2016



71,1



33,8%



33,8



62,9



29,9%



63,7



45



21,4%



85,1



31,4



14,9%



100



210,4



100%



Dari tabel dan diagram pareto diatas diketahui bahwa cakupan skrining HIV di wilayah Kelurahan Pisangan Baru memiliki angka deviasi terbesar. Kemudian dari data tersebut gugus menginventarisasi kembali data cakupan skrining HIV dengan hasil sebagai berikut : Tabel 3 . Data Inventarisasi Masalah Cakupan Skrining HIV di Kelurahan Pisangan Baru periode 1 Januari - 30 April 2016 Target Capaian No Submasalah Definisi Operasional Deviasi Jumlah % Jumlah % jumlah Penduduk Pisangan Baru usia Rendahnya Cakupan skrining HIV 1 15 - 49 tahun yang melakukan 377 100% 7 1,86% 98,14 pada usia 15 - 49 tahun pemeriksaan HIV



2



Rendahnya Cakupan skrining HIV pada populasi kunci



Jumlah populasi kunci (Pengguna narkoba suntik, Wanita pekerja seks, pelanggan wanita pekerja seks, gay, waria, warna binaan/lapas) yang melakukan pemeriksaan HIV



Jumlah pasien TB (Tuberkulosis ) yang datang berobat dan melakukan pemeriksaan HIV Rendahnya Cakupan skrining pada Jumlah pasien IMS (Infeksi Menular 4 Seksual ) datang berobat dan Tes HIV pasien IMS 3



5



Rendahnya Cakupan skrining HIV pada pasien TB



Rendahnya Cakupan skrining HIV pada ibu hamil



Jumlah ibu hamil yang datang dan melakukan pemeriksaan HIV



TOTAL



257



100%



40



15,6%



84,4



25



100%



12



48%



52



56



100%



46



82,1%



17,9



196



100%



158



80,6%



19,4



911



263



Source : SIHA (Sistem Informasi HIV/AIDS) , Laporan Triw ulan Puskesmas



1.2 Menentukan Prioritas Menentukan Prioritas masalah dilakukan dengan menggunakan diagram pareto berikut : Tabel 4. Tabel Pareto Prioritas Masalah



NO 1 2 3 4 5



Uraian Rendahnya Cakupan skrining HIV pada usia 15 - 49 tahun Rendahnya Cakupan skrining HIV pada populasi kunci Rendahnya Cakupan skrining HIV pada pasien TB Rendahnya Cakupan skrining HIV pada ibu hamil Rendahnya Cakupan skrining pada pasien IMS TOTAL



NILAI



% item



Grafik 2. Diagram Pareto Prioritas Masalah



% komulatif



98,14



36,1%



36,1



84,4



31,0%



67,2



52



19,1%



86,3



19,4



7,1%



93,4



17,9



6,6%



100,0



271,84



100%



3



1.3 Menentukan Tema Berdasarkan diagram pareto diatas, skrining yang dilakukan pada usia 15-49 tahun masih lebih rendah dibandingkan dengan cakupan skrining HIV pada populasi kunci, ibu hamil, pasien TB dan pasien IMS. Berdasarkan data diatas, GKM Lavender menetapkan tema : “Meningkatkan Cakupan Skrining HIV Pada Usia 15-49 Tahun Di Wilayah Kelurahan Pisangan Baru” Gugus menetapkan tema diatas dengan dasar pertimbangan : 1. Sesuai dengan tujuan SDG’s (Sustainable Development Goals / Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) yang dicanangkan oleh PBB di tahun 2015 yaitu mengakhiri epidemi HIV di tahun 2030. Sehingga diharapkan seluruh penduduk wilayah Pisangan Baru usia 15-49 tahun di tahun ini sudah melakukan skrining HIV di tahun 2030. 2. Data terakhir dari UNAIDS (United Nations Programme on HIV/AIDS) diakhir tahun 2013 menyebutkan bahwa penderita HIV/AIDS di dunia mencapai 35,3 juta jiwa. 3. Berdasarkan data Kementrian Kesehatan pada tahun 2014, penderita HIV/AIDS di Indonesia mencapai 150.285 dengan kematian 9.796 kasus diman kasus HIV tertinggi dilaporkan berada pada rentang usia 15- 49 tahun yaitu 41.933 kasus. 4. DKI Jakarta merupakan provinsi yang memiliki kasus HIV/AIDS tertinggi yaitu 32.782 kasus. 5. Kasus HIV /AIDS di Kecamatan Matraman sebanyak 343 kasus per Januari 2016. 6. Terdapat 1 tempat lokalisasi di Kelurahan Pisangan Baru.



1.4 Menganalisa Dampak dan Harapan Tabel 5. Analisa Dampak dan Harapan Masalah yang prioritas Rendahnya cakupan skrining HIV pada usia 15-49 tahun



No



Dampak Masalah



Harapan tema



1



Angka penularan HIV/AIDS meningkat



angka penularan HIV/AIDS tidak meningkat



2



Derajat stadium HIV/AIDS menjadi lebih berat



Derajat stadium HIV/AIDS tidak menjadi lebih berat



3



Biaya pengobatan HIV/AIDS menjadi tinggi



Biaya pengobatan HIV/AIDS tidak menjadi tinggi



1.5 Memahami Pengaruh Terhadap Pihak Yang Berkepentingan Tabel 6. Pengaruh terhadap pihak yang berkepentingan Pihak yang berkepentingan



Positive Impact



Negative Impact



Pasien



Mengetahui status HIV



Reaksi penolakan bila hasil positif



Pasangan Pasien



Dapat melakukan pencegahan penularan



Timbul konflik dengan pasangan



Kader



Mendapatkan sosialisasi tentang skrining HIV



Butuh adaptasi kerja



Petugas



Meningkatkan cakupan skrining HIV



Butuh adaptasi kerja



Puskesmas



Meningkatkan citra puskesmas dalam pelayanan HIV



1.6 Menentukan Sasaran Tema Tabel 7. Sasaran aspek mutu (QCDHM)



Aspek Mutu Quality Cost Delivery Health Morale



Kondisi Saat Ini



Sasaran



Cakupan Skrining HIV pada usia 15-49 tahun sebesar 1,86% Biaya pengobatan 1 pasien HIV Stadium 2-3 sekitar Rp 487.449.000 pertahun Pemeriksaan skrining HIV sampai konseling hasil membutuhkan waktu 1-2 jam Pasien HIV yang terjaring sudah stadium 2-3



Cakupan Skrining HIV pada usia 15-49 tahun sebesar 75 % Biaya pengobatan 1 pasien HIV Stadium 1 sekitar Rp 171.209.000 pertahun Pemeriksaan skrining HIV sampai konseling hasil menjadi 30 menit Pasien HIV yang terjaring sejak stadium 1



Masyarakat masih belum peduli untuk mengetahui status HIV



Masyarakat mau peduli untuk mengetahui status HIV



4



1.7 Pengesahan Aktifitas



LANGKAH II : MENGIDENTIFIKASI PENYEBAB 2.1 Diagram Tulang Ikan ( FISH BONE ) Gambar 1. Diagram Tulang Ikan



2.2 Menganalisis Akar Penyebab Tabel 8. Matriks Prioritas



Uraian Belum ada petugas skrining selain dari tim HIV



A A



Kurangnya dukungan dari lintas sektoral



B



1



Media informasi lembar balik terbatas



C



1



B 5 1



C 5



D 3



TOTAL 75



5



3



15



11%



1



1



1%



Pemeriksaan tes darah HIV hanya dapat dilakukan D 3 3 5 45 di laboratorium puskesmas TOTAL 136 Keterangan : 1 = kurang berpengaruh, 3 = sama berpengaruh, 5 = lebih berpengaruh



5



% 55%



33%



2.3 Menentukan Akar Penyebab Dominan Tabel 8.Tabel Pareto akar penyebab dominan



Uraian Belum ada petugas skrining selain dari tim HIV Pemeriksaan tes darah HIV hanya dapat dilakukan di laboratorium puskesmas Kurangnya dukungan dari lintas sektoral Media informasi lembar balik terbatas TOTAL



Grafik 3. Diagram Pareto Penyebab Dominan



NILAI % item % komulatif 75



55%



55



45



33%



88



15



11%



99



1



1%



100



136



100%



LANGKAH III : MENENTUKAN SOLUSI 3.1 Membuat Daftar Alternatif Solusi Tabel 9. Daftar alternatif Solsii No



Akar Penyebab



Belum adanya petugas skrining selain TIM 1 HIV



2



Pemeriksaan tes darah hanya dapat dilakukan di Labroratorium puskesmas



Penyumbang Ide



Lama



Level Kesulitan



Solusi terbaik



3 hari



mudah







Rp 3.700.000 / bulan



3 bulan



Sulit



Rp 20.000/kegiatan



2 bulan



sedang



Rp 475.000/orang



5 hari



sedang



Rp 625000/kegiatan



2 hari



mudah



Rp 75.000/orang



2 hari



sulit



Alternatif Solusi



cost



membentuk Kader Penjangkau HIV diluar tim inti Rp0 HIV puskesmas di masyarakat



herman



1.1



jaka



1.2



Putu Datika



2.1



devi



2.2



Ayu



3.1



Putu Datika



3.2



Rahadhini



membuat sarana edukasi HIV berbasis IT 4.1 (Android)



Rp 4.200.000 untuk perangkat keras Rp 1.200.000 untuk perangkat lunak



1 bulan



sedang



Ayu



4.2 Memperbanyak lembar balik informasi HIV



Rp 300.000/lembar balik



1 minggu



mudah



3 Kurangnya dukungan dari lintas sektoral



4 Media informasi lembar balik terbatas



menambah tenaga kontrak baru sebagai petugas skrining HIV melakukan pemeriksaan laboratorium HIV di luar gedung Bekerjasama dengan laboratorium swasta untuk pemeriksaan HIV Melakukan penggalangan komitmen dengan lintas sektoral pemberian reward bagi lintas sektoral yang aktif mensosialisasikan tentang HIV



3.2 Menganalisis Risiko Terhadap Solusi Terpilih Tabel 10. Analisa resiko terhadap solusi terpilih



No



Solusi Terpilih membentuk Kader Penjangkau HIV diluar tim inti HIV 1 puskesmas di masyarakat



Resiko yang timbul Kader Penjangkau tidak bersedia



2 melakukan pemeriksaan laboratorium HIV di luar gedung



Kegiatan luar gedung mengganggu pelayanan



3 Melakukan penggalangan komitmen dengan lintas sektoral



Lintas sektoral tidak hadir pada saat penggalangan komitmen



4 Memperbanyak lembar balik



Pembuatan lembar balik tidak tepat waktu



6



 







LANGKAH IV : MERENCANAKAN PERBAIKAN 4.1 Menyusun Rencana Perbaikan (5W+2H) Tabel 11. Penyusunan rencana perbaikan WHY PENYEBAB UTAMA Belum adanya petugas skrining selain TIM HIV



HOW PENANGGULANGAN 1.1 membentuk Kader Penjangkau HIV di masyarakat



2.



Pemeriksaan tes darah hanya dapat dilakukan di Labroratorium puskesmas



3.



Kurangnya dukungan dari lintas sektoral



4.



Media informasi lembar balik 4.2 Memperbanyak lembar terbatas balik informasi HIV



No 1.



WHAT SASARAN Meningkatkan Cakupan Skrining HIV Pada Kelompok Usia 15-49 Tahun Di Wilayah Kelurahan Pisangan Baru 76 %



WHEN BATAS WAKTU 27 Juni 201628 Agustus 2016



WHO WHERE PENANGGUNG JAWAB TEMPAT dr. Rahadhini Ayu S Setiap RW di Wilayah Pisangan Baru



HOW MUCH ANGGARAN 0



2.1 melakukan pemeriksaan laboratorium HIV di luar gedung



27 Juni 201628 Agustus 2016



Herman Susilo



Setiap RW di Wilayah Pisangan Baru



Rp300.000



3.1 Melakukan penggalangan komitmen dengan lintas sektoral



27 Juni 201628 Agustus 2016



Ayu Yuningsih



Kelurahan Pisangan Baru



Rp625.000



27 Juni 201628 Agustus 2016



Devi Rahmayani



Puskesmas Kecamatan Matraman



Rp2.400.000



4.2 Merencanakan Tindakan Pencegahan Terhadap Resiko Solusi Tabel 13. Perencanaan tindakan pencegahan terhadap resiko solusi



No



Solusi Terpilih Resiko yang timbul membentuk Kader Penjangkau HIV diluar tim inti 1 Kader Penjangkau tidak bersedia HIV puskesmas di masyarakat



Tindakan pencegahan Melakukan konfirmasi kesediaan menjadi kader penjangkau



2



melakukan pemeriksaan laboratorium HIV di luar Kegiatan luar gedung mengganggu pelayanan gedung



Membuat jadwal kegiatan luar gedung



3



Melakukan penggalangan komitmen dengan lintas sektoral



Lintas sektoral tidak hadir pada saat penggalangan komitmen



Membuat undangan, surat edaran, konfirmasi kehadiran



Pembuatan lembar balik tidak tepat waktu



melakukan follow up permintaan lembar balik sebelum deadline



4 Memperbanyak lembar balik



4.3 Pengesahan Rencana Peningkatan



7



LANGKAH V : MENERAPKAN RENCANA PERBAIKAN Tabel 14. Penerapan rencana perbaikan FAKTOR PENYEBAB



REALISASI PENANGGULANGAN



Belum adanya 1 petugas skrining selain TIM



membentuk Kader Penjangkau HIV di masyarakat



NO



RINCIAN KEGIATAN 1.1



GAMBAR



WAKTU PELAKSANAAN



Pendataan calon Kader penjangkau Meningkatnya sejumlah 10 Kader dan melakukan Cakupan konfirmasi kesediaan kader



Melakukan pendataan kader penjangkau dan melakukan konfirmasi kesediaan kader



1.2



SK Kader Penjangkau



Membuat SK kader penjangkau 1.2.1 Pembuatan draft SK 1.2.2. Konsultasi draft SK 1.2.3. pengajuan SK ke atasan 1.2.4. Pengesahan dan penerbitan SK



1.3



HASIL



Senin, 27 Juni 2016



Skrining HIV Pada Usia 1549 tahun di Jumat,1 juli 2016 Wilayah Pisangan Baru sebesar 76 %



PERSONIL YANG TERLIBAT



dr. Rahadhini, Herman, Devi



dr. Rahadhini, Herman, Ayu



Melakukan sosialisasi pengetahuan dasar HIV dan cara menggunakan lembar balik untuk skrining HIV melaksaksanakan skrining HIV luar gedung di RW 01



pelaksanaan sosialisasi pengetahuan dasar HIV dan cara menggunakan lembar balik untuk skrining HIV pada 10 Kader



Senin,11 Juli 2016 (13.00-14.00)



dr.Putu, Herman, Ayu



Pelaksanaan skrining HIV luar gedung di RW 01 dengan hasil 35 orang (negatif=35,positif=0)



Rabu,20 Juli 2016 (09.00-selesai)



dr. Rahadhini, Herman, Ayu, Jaka



1.5



melaksanakan skrining HIV luar gedung di RW 02



Pelaksanaan skrining HIV luar gedung di RW 02 dengan hasil 15 orang (negatif=15;positif=0)



Jumat,22 Juli 2016 (09.00-selesai)



,dr. Rahadhini, Herman, Ayu, Jaka



1.6



melaksanakan skrining HIV luar gedung di RW 08



Pelaksanaan skrining HIV luar gedung di RW 08 dengan hasil 17 orang (negatif=17;positif=0)



Senin,25 Juli 2016 (13.30-selesai)



dr.Putu, Herman, Devi, Jaka



1.7



melaksanakan skrining HIV luar gedung di RW 05



Pelaksanaan skrining HIV luar gedung di RW 05 dengan hasil 46 orang(negatif=46,positif=0)



Selasa,26 Juli 2016 (13.30-selesai)



dr. Rahadhini, Herman, Ayu, Jaka



1.8



melaksanakan skrining HIV luar gedung di RW 03



Pelaksanaan skrining HIV luar gedung di RW 03 dengan hasil 23 orang (negatif=23,positif=0)



Kamis, 28 Juli 2016 (13.30-selesai)



dr. Rahadhini, Herman, Ayu, Jaka



1.4



8



NO



FAKTOR REALISASI PENYEBAB PENANGGULANGAN



Belum adanya petugas skrining selain TIM



membentuk Kader Penjangkau HIV di masyarakat



RINCIAN KEGIATAN 1.9



melaksanakan skrining HIV luar gedung di RW 11



1.10



melaksanakan skrining HIV luar gedung di RW 12



1.11



GAMBAR



HASIL Pelaksanaan skrining HIV luar gedung di RW 11 dengan hasil 76 orang (negatif=76,positif)



WAKTU PELAKSANAAN



PERSONIL YANG TERLIBAT



Meningkatnya Cakupan Skrining HIV Pada Usia 1549 tahun di Pelaksanaan skrining HIV luar gedung di RW 12 dengan hasil 83 Wilayah orang (negatif=82, positif=1) Pisangan Baru sebesar 76 %



Senin,1 Agustus 2016 (13.30-selesai)



dr.Putu, Herman, Devi, Ayu



Rabu, 3 Agustus 2016 2016 (13.30-selesai)



dr.Putu, Herman, Ayu, Jaka



melaksanakan skrining HIV luar gedung di RW 10



Pelaksanaan skrining HIV luar gedung di RW 10 dengan hasil 45 orang (negatif=45,positif=0)



Jumat,5 Agustus 2016 (13.30-selesai)



dr. Rahadhini, Herman, Devi, Ayu



1.12



melaksanakan skrining HIV luar gedung di RW 04



Pelaksanaan skrining HIV luar gedung di RW 04 dengan hasil 36 orang (negatif=35,positif=1)



Selasa, 9 Agustus 2016 (13.30-selesai)



dr.Putu, Herman, Ayu, Jaka



1.13



melaksanakan skrining HIV luar gedung di RW 13



Pelaksanaan skrining HIV luar gedung di RW 13 dengan hasil 38 orang(negatif=38,positif=0)



Rabu, 10 Agustus 2016 dr. Rahadhini, (13.30-selesai) Herman, Devi, Jaka



1.14



melaksanakan skrining HIV luar gedung di RW 14



Pelaksanaan skrining HIV luar gedung di RW 14 dengan hasil 21 orang (negatif=21,positif=0)



Jumat, 12 Agustus 2016 (13.30-selesai)



dr. Rahadhini, Herman, Ayu



1.15



melaksanakan skrining HIV luar gedung di RW 09



Pelaksanaan skrining HIV luar gedung di RW09 dengan hasil 27orang (negatif= 27, positif=0)



Selasa,16 Agustus 2016 (13.30



dr. Rahadhini, Herman, Ayu, Jaka



1.16



melaksanakan skrining HIV luar gedung di RW 15



Pelaksanaan skrining HIV luar gedung di RW 15 dengan hasil 21 orang (negatif=21,positif=0)



Jumat 19 Agustus 2016 dr.Putu, Herman, (13.30-selesai) Ayu, Jaka



9



NO



FAKTOR REALISASI PENYEBAB PENANGGULANGAN



Belum membentuk Kader adanya Penjangkau HIV di petugas masyarakat skrining selain TIM HIV



Pemeriksaa melakukan n pemeriksaan laboratoriu laboratorium HIV di m hanya luar gedung dapat dilakukan di 2 Laboratoriu m puskesmas



RINCIAN KEGIATAN 1.17



melaksanakan skrining HIV luar gedung di RW 07



1.19



Membuat laporan skrining HIV



WAKTU PELAKSANAAN



Pelaksanaan skrining HIV luar Meningkatnya Selasa,23 Agustus 2016 (13.30-selesai) gedung di RW 06 dengan hasil 26 Cakupan orang (negatif=25,positif=1)



melaksanakan skrining HIV luar gedung di RW 06



1.18



2.1



HASIL



GAMBAR



Skrining HIV Pada Usia 1549 tahun di Pelaksanaan skrining HIV luar Kamis,25 Agustus 2016 (13.30-selesai) gedung di RW 07 dengan hasil 24 Wilayah Pisangan Baru orang (negatif=24,positif=0) sebesar 76 %



Membuat SK pelaksanaan skrining HIV luar gedung 2.1.1 Pembuatan draft SK 2.1.2. Konsultasi draft SK 2.1.3. pengajuan SK ke atasan 2.1.4. Pengesahan dan penerbitan SK)



2.2 Melakukan sosialisasi ke petugas Laboratorium mengenai skrining HIV luar gedung 2.2.1 Pembuatan undangan sosialisasi 2.2.2 Penyebaran undangan sosialisasi ke petugas laboratorium 2.2.3 Konfirmasi kehadiran petugas laboratorium



10



PERSONIL YANG TERLIBAT dr. Rahadhini, Herman, Ayu



dr. Rahadhini, Herman, Ayu, Jaka



Pembuatan laporan skrining HIV



Jumat,26 Agustus 2016(13.30-selesai)



dr.Putu,dr. Rahadhini, Herman, Devi, Ayu, Jaka



SK pelaksanaan skrining HIV luar gedung



Jumat,1 Juli 2016



dr.Putu, dr. Rahadhini, Herman, Ayu



Pelaksanaan sosialisasi pada petugas Lab dengan hasil 8 orang petugas Lab hadir



Senin,11 Juli 2016 (14.00-15.00)



dr. Rahadhini, Herman, Ayu



NO



FAKTOR PENYEBAB



REALISASI PENANGGULANGAN



Pemeriksaan laboratorium hanya dapat dilakukan di Laboratorium puskesmas



melakukan pemeriksaan laboratorium HIV di luar gedung



3 Kurangnya dukungan dari lintas sektoral



Melakukan penggalangan komitmen dengan lintas sektoral



RINCIAN KEGIATAN 2.3



GAMBAR



Meningkatnya Jadwal petugas lab untuk pemeriksaan Lab HIV Cakupan Skrining HIV luar gedung



Membuat jadwal petugas Lab untuk kegiatan pemeriksaan laboratorium HIV luar gedung 2.3.1 Pembuatan draft jadwal petugas skrining 2.3.2 Pengesahan jadwal petugas lab pemeriksaan HIV luar gedung



2.4



melaksanakan skrining HIV luar gedung di RW 01-15 (Rincian kegiatan seperti kegiatan 1.411.18)



2.19



Membuat laporan hasil pemeriksaan lab HIV luar gedung



HASIL



WAKTU PELAKSANAAN Senin,11 Juli 2016 (15.00-16.00)



Pada Usia 1549 tahun di Wilayah Pelaksanaan skrining HIV luar Pisangan Baru 20 Juli 2016 - 25 gedung di RW 01 dengan hasil sebesar 76 % Agustus 2016 533 orang (negatif=350,positif=3) Pembuatan laporan skrining HIV



3,1



PERSONIL YANG TERLIBAT dr. Rahadhini, Herman



dr. Rahadhini, Herman, Ayu, Jaka, Devi, dr. Putu Datika



Jumat,26 Agustus 2016



dr.Putu,dr. Rahadhini, Herman, Devi, Ayu, Jaka



Rabu,13 Juli 2016



Herman, Ayu



Jumat,15 Juli 2016 (08.00-10.00)



dr.Putu,dr. Rahadhini, Herman, Devi, Ayu, Jaka



Jumat,15 Juli 2016 (11.00-12.00)



dr. Rahadhini, Herman, Ayu



Surat undangan untuk pertemuan Penggalangan komitmen dengan lintas sektoral



Membuat surat undangan untuk pertemuan Penggalangan komitmen dengan lintas sektoral 3.2.1 Membuat surat undangan penggalangan komitmen 3.2.2 Penyebaran surat undangan penggalangan komitmen 3.2.3 Konfirmasi kehadiran



3,2 Melakukan penandatanganan



Penandatanganan komitmen bersama Lurah dan ketua RW Kelurahan Pisangan baru dengan total yang hadir 35 orang



komitmen bersama Lurah dan ketua RW Kelurahan Pisangan baru



3,3 Malakukan sosialisasi Skrining HIV di



Pemutaran video edukasi HIV AIDS di ruang tunggu PTSP pisangan baru



PTSP Kelurahan pisangan baru 3.4.1 Melakukan sosialisasi skrining HIV luar gedung 3.4.2 Pemutaran video edukasi HIV AIDS di ruang tunggu PTSP Pisangan Baru



11



NO



FAKTOR PENYEBAB



Kurangnya dukungan dari lintas sektoral



REALISASI PENANGGULANGAN



Melakukan penggalangan komitmen dengan lintas sektoral



RINCIAN KEGIATAN



HASIL



GAMBAR



3,4



Surat Edaran Meningkatnya pelaksanaan skrining HIV Cakupan luar Gedung Skrining HIV Pada Usia 15Senin,18 Juli 2016 49 tahun di Wilayah Pisangan Baru sebesar 76 %



Membuat surat edaran tentang pelaksanaan skrining HIV luar gedung ke kantor lurah dan RW Pisangan Baru 3.1.1 Pembuatan draft Surat Edaran 3.1.2 Konsultasi draft Surat Edaran 3.1.3 Pengesahan Surat Edaran pelaksanaan skrining luar gedung



3,5 Melaksanakan kegiatan skrining



Pelaksanaan kegiatan skrining HIV luar gedung yang didampingi oleh Ketua RW, Ketua RT dan Kesmas Kelurahan Pisangan baru di RW 01 dengan total yang diperiksa 533 orang



HIV luar gedung yang didampingi oleh lintas sektoral di RW 01-15 (Rincian kegiatan seperti kegiatan 1.4-11.18)



4 Media informasi lembar balik terbatas



Memperbanyak lembar balik informasi HIV



WAKTU PELAKSANAAN



4.1 Membuat design Lembar balik



4.2 Membuat surat permintaan



Pengajuan surat permintaan kepada Kepala Puskesmas untuk memperbanyak lembar balik sebanyak 8 buah



kepada Kepala Puskesmas untuk memperbanyak lembar balik 4.3 Mengajukan surat permintaan



Surat permintaan kepada Tim Pengadaan untuk memperbanyak lembar balik sebanyak 8 buah



kepada tim pengadaan untuk memperbanyak lembar balik 4.4 Melakukan Follow up



dr. Rahadhini, Ayu



20 Juli 2016-25 Agustus 2016



dr. Rahadhini, Herman, Ayu, Jaka



Senin,27 Juni 2016



dr. Putu Datika, Herman



Selasa,28 Juni 2016



Devi



Selasa,28 Juni 2016



Devi



Jumat,1 Juli 2016



Herman



Senin,11 Juli 2016



dr. Rahadhini, Herman



Pembuatan design lembar balik



1.1 Membuat draft design lembar balik 1.2 Pengesahan design lembar balik



PERSONIL YANG TERLIBAT



permintaan sudah turun cetak



Permintaan ke tim pengadaan



4.5 Melakukan sosialisasi cara



Pelaksanaaan sosialisasi cara menggunakan lembar balik HIV kepada kader penjangkau dengan kader penjangkau yang hadir 12 Orang



menggunakan lembar balik HIV kepada kader penjangkau



12



LANGKAH VI: MENGEVALUASI SOLUSI 6.1



Menganalisis Hasil Peningkatan Grafik 4. Analisa hasil peningkatan



6.2 Menilai Value Added (Sasaran Tema) Tabel 14. Penilaian Sasaran Tema (QCDHM)



Aspek Mutu



Sasaran Awal



Hasil Akhir



Dampak Positif



Quality



Peningkatan angka Cakupan Cakupan Skrining HIV pada usia 15-49 Cakupan Skrining HIV pada usia 15-49 Skrining HIV pada usia 15-49 tahun sebesar 75% tahun sebesar 76 % tahun sebesar 74,14 %



Cost



1. Total biaya pengobatan 1 pasien HIV stadium 1 sekitar Rp 171.209.000 pertahun. 2. Biaya pengobatan 1 pasien HIV Stadium 2-3 sekitar Rp 487.449.000 pertahun Percepatan waktu pemeriksaan skrining HIV menjadi 30 menit



Ditemukan 3 orang HIV positif stadium Penghematan biaya 3 pasien HIV 1 dengan perkiraan biaya pengobatan stadium 1 sebesar RP sebesar Rp 513.627.000 pertahun 948.720.000



Health



pasien HIV terjaring sejak stadium 1



Morale



Masyarakat mau peduli untuk mengetahui status HIV



Ditemukan 3 orang Pasien HIV positif stadium 1 533 masyarakat melakukan skrining HIV



Delivery



Pemeriksaan skrining HIV sampai konseling hasil menjadi 20-30 menit



13



Waktu tunggu pemeriksaan skrining HIV turun dari 1-2 jam menjadi 20-30 menit Dapat dilakukan tatalaksana terapi HIV sejak dini Dapat deteksi dini status HIV dan mencegah penularan



6.3



Memverifikasi Kinerja Keuangan Tabel 15. Verifikasi kinerja keuangan



6.4



Potential Benefit



Total Improvement



Rp 1.462.347.000



Rp 3.325.666 000



Net Benefit



verifikator



022.000 MR Rp1.459.021.334



Meninjau Masalah yang Belum terselesaikan Tabel 16. Tinjauan masalah yang belum terselesaikan



6.5



No



Masalah yang belum selesai



Penanggulangan sementara



1.



Konsistensi pelaksanaan kegiatan skrining HIV



Monitoring oleh kepala UKM



Meninjau Tindakan Pencegahan terhadap dampak peningkatan Tabel 17. Tinjauan tindakan pencegahan terhadap dampak peningkatan



No



Dampak peningkatan



Pencegahan



1.



Protes dari keluarga petugas karena petugas bekerja melampaui jam kerja saat pelaksanaan skrining HIV



Memberikan pengertian kepada keluarga bahwa tugas tersebut dilakukan untuk mengurangi penularan HIV



2.



Petugas medis di pelayanan poli menjadi terbatas saat pelaksanaan skrining



Kepala UKP membuat jadwal untuk petugas medis di pelayanan poli sehingga layanan tetap dapat berjalan



6.6 Meninjau Pengaruh terhadap Pihak yang Berkepentingan Tabel 18. Tinjauan pengaruh terhadap pihak yang berkepentingan



Pihak yang Positive Impact berkepentingan Pasien Mengetahui status HIV



Pasangan Pasien



Kader



Dapat melakukan pencegahan penularan



Mendapatkan sosialisasi tentang skrining HIV



Negative Impact Reaksi penolakan bila hasil positif



Testimoni



Gambar



"Alhamdulillah k egiatan pemerik saan HIV sangat mudah dan tim medisnya sangat ramah untuk menjelask an tentang penyak it mematik an seperti HIV dan AIDS"



Siti , Karyawan swasta



Timbul konflik dengan "HIV biasanya terjadi sama orang pasangan yang mek uk an sek s bebas. Sek arang dengan adanya VCT di Pusk esmas Matraman saya lebih mudah untuk mengontrol diri saya sendiri, dik arenak an suami saya adalah ODHA" Butuh adaptasi kerja



"Bunga", Pasangan HIV + (ODHA)



"Saya sangat senang membantu teman teman dari pusk esmas untuk mengajak warga perik sa HIV nya di k antor k antor RW" Mia , Kader Penjangkau



14



Pihak yang berkepentingan Petugas



Positive Impact Meningkatkan cakupan skrining HIV



Puskesmas



Negative Impact Butuh adaptasi kerja



Meningkatkan citra puskesmas dalam pelayanan HIV



Testimoni "Dengan adanya program ini, k ami sebagai petugas bisa menjangk au lebih banyak warga untuk perik sa status HIV-nya dan k ami bisa menganjurk an warga untuk pengobatan ARVnya pada pasien dengan HIV +" "Prevalensi HIV/AIDS semak in meningk at dari tahun k e tahun, dan jumlah real penderita tersebut mungk in lebih besar dari data yang ada, k arena masih banyak penderita yang tidak mau atau tidak sadar untuk memerik sak an dirinya k arena k hawatir perlak uan disk riminasi masyarak at yang masih sering terjadi. Karena itu saya sangat menduk ung k egiatan tim Lavender untuk melak uk an VCT pada masyarak at umum dan terbuk ti berhasil mendetek si dini adanya penderita HIV/AIDS, maju terus tim Lavender !!"



Gambar



Furi W, Non-PNS PKC Matraman



dr. Herni Lestyaningsih Ka.PKC Matraman



LANGKAH VII: MENETAPKAN STANDAR 7.1 Usulan Standar Baru Tabel 19. Penetapan standar



NO 1 2



Standardisasi Standar Input Standar Proses



Uraian (Pedoman-SOP-IK) Masyarakat umur 15-49 tahun yang melakukan skrining HIV SOP Pelaksanaan Skrining HIV di luar gedung sesuai dengan (SOP-HIV-01) .................................................................. 6.6 Pelaksanaan kegiatan VCT luar gedung 6.6.1KONSELING PRE TESTING 6.6.2 PEMERIKSAAN HIV 6.6.3. KONSELING POST TESTING 6.6.3.1 BILA HASIL REAKTIF 6.6.3.1.1 Menjelaskan dengan tenang arti hasil pemeriksaan. 6.6.3.1.2 Memeriksa apa yang diketahui tentang hasil test. 6.6.3.1.3 Memberi kesempatan untuk memventilasikan emosi. 6.6.3.1.4 Memfasilitasi coping problem (kemampuan menyelesaikan masalah). 6.6.3.1.5 Setelah pelanggan cukup tenang dan konseling dapat dilanjutkan, konselor menyelesaikan informasi sebagai berikut : 6.6.3.1.5.1 Pengobatan ARV.......................................................



15



NO



Standardisasi



Uraian (Pedoman-SOP-IK) SOP Pemeriksaan Laboratorium Tes HIV Luar Gedung sesuai dengan SOP (SOP-HIV-02) ............................................. 7.1. Tempat yang akan digunakan untuk laboratorium sebaiknya tertutup dan ada aliran listrik 7.2. Alasi meja laboratorium dengan taplak meja plastik. 7.3. Siapkan tempat sampah dan lapisi dengan plastik hitam untuk limbah non infeksius. 7.4. Siapkan tempat sampah dan lapisi dengan plastik kuning untuk limbah infeksius. 7.5. Siapkan tempat dan bahan – bahan untuk pengambilan darah seperti : biohazard sharp bin, plester, jarum vacuntainer, tabung vacuntainer, holder vacuntainer, alkohol swab.disatu tempat. 7.6. Tempatkan sentrifus diatas meja bebas getaran atau dilantai. 7.7. Lakukan prosedur selanjutnya mengikuti Prosedur Tetap Pengambilan Darah, Pemeriksaan Laboratorium Sederhana dan Pemeriksaan anti-HIV ..............................................................



Standar Proses



Alur Proses Skrining HIV luar Gedung Penjangkauan dan sosialisasi HIV oleh nakes & kader penjangkau



Advokasi dan promosi kesehatan



Koordinasi dengan petugas konseling, laboratorium, dan lintas sektoral



Pembuatan jadwal skrining HIV



Pelaksanaan skrining HIV luar gedung



Konseling pra test HIV



YA Pemeriksaan Laboratorium



TIDAK Konseling pasca test HIV Hasil (+)



Rujuk



3



Standar Output



Hasil (-)



Pasien Pulang



Peningkatan cakupan skrining HIV pada usia 15-49 tahun dari 1,86 % sebesar 76 %



7.2.Pengesahan Standar Baru



16



7.3 Sosialisasi Standar Baru Sosialisasi standar baru dilakukan pada tanggal 16 September 2016 di Puskesmas Kelurahan Kayumanis pada saat Mini Lokakarya mingguan dan dihadiri oleh 25 karyawan puskesmas Kecamatan Matraman. (foto kegiatan terlampir)



LANGKAH VIII : MENETAPKAN TEMA BERIKUTNYA 8.1 Identifikasi Masalah Masalah di Puskesmas Matraman berdasarkan SPM Kesehatan Masyarakat pada cakupan skrining HIV periode 1 Januari 2016 – 30 September 2016 didapatkan data sebagai berikut : Tabel 19. Data Inventarisasi Masalah di Kelurahan Pisangan Baru Kecamatan Matraman periode 1 Januari - 30 September 2016 Analisa Masalah Target Capaian No Masalah Definisi Operasional Deviasi Jumlah % Jumlah % 1 Rendahnya angka CDR TB CDR TB (Case Detection Rate Tingginya angka 27 90% 14 47% 43 Tuberkulosis) adalah persentase penularan TB jumlah penderita baru TB BTA positif yang ditemukan dibandingkan dengan jumlah perkiraan kasus baru TB BTA positif dalam wilayah tertentu dalam 1 tahun



2 Rendahnya cakupan Penemuan Jumlah penderita diare yang datang Penderita Diare dan dilayani disarana kesehatan dan kader di suatu wilayah tertentu dalam waktu 1 tahun



Penderita diare dapat mengalami komplikasi yang berat



952



100%



3 Rendahnya cakupan penemuan Pnemonia (infeksi paru) yang penderita pneumonia balita ditemukan pada balita dan diberikan tatalaksana sesuai standar di sarana kesehatan di satu wilayah dalam waktu 1 tahun



Penderita pneumonia balita dapat mengalami komplikasi yang berat



70



100%



647



58



68%



32



83%



17



Source : SPM Kesehatan Masyarakat Kec.Matraman 2016



Dari tabel diatas diketahui bahwa cakupan angka CDR TB memiliki angka deviasi terbesar. 8.2



Menentukan Prioritas Menentukan Prioritas masalah dilakukan dengan menggunakan diagram pareto berikut : Tabel 20. Data Prioritas Masalah di Kelurahan Pisangan Baru Kecamatan Matraman periode 1 Januari - 30 September 2016



No



Masalah



NILAI



Grafik 5. Diagram Pareto masalah di Kelurahan Pisangan Baru periode 1 Januari - 30 September 2016



% item % komulatif



1 Rendahnya angka CDR TB



43



47%



47



2 Rendahnya cakupan Penemuan Penderita Diare



32



35%



82



3 Rendahnya cakupan penemuan penderita pneumonia balita



17



18%



100



92



100%



17



8.3



Menentukan Tema Berdasarkan diagram pereto diatas didapatkan bahwa angka CDR TB memiliki deviasi tertinggi. Oleh karena itu, gugus Lavender menetapka tema berikutnya adalah : “Meningkatkan Angka CDR TB Dari 47 % Menjadi 90% Dalam 3 Bulan”. Gugus menetapkan tema diatas dengan dasar pertimbangan : 1. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) pada tahun 2013 terdapat 9 juta penduduk dunia telah terinfeksi kuman TB . Pada tahun 2014 terdapat 9,6 juta penduduk dunia terinfeksi kuman TB. 2. Dalam laporan Tuberkulosis Global 2014 yang dirilis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) disebutkan, insidensi di Indonesia pada angka 460.000 kasus baru per tahun. Namun, di laporan serupa tahun 2015, angka tersebut sudah direvisi berdasarkan survei sejak 2013, yakni naik menjadi 1 juta kasus baru per tahun. Persentase jumlah kasus di Indonesia pun menjadi 10 persen terhadap seluruh kasus di dunia. 3. Berdasarkan Profil kesehatan Profinsi DKI Jakarta jumlah kasus TB Paru di Provinsi DKI Jakarta tahun 2012 yaitu sebanyak 24,5 ribu kasus. Dan wilayah Jakarta Timur memiliki angka kesuksesan pengobatan yang terendah yaitu 75 persen. 4. Kecamatan Matraman memiliki prevalensi kasus TB sebesar 59 kasus dari 30.219 di tahun 2015.



8.4



Menganalisa Dampak dan Harapan Tabel 21. Analisa dampak dan harapan



Masalah yang prioritas Rendahnya cakupan angka CDR TB



8.5



No



Dampak Masalah



Harapan tema



1



Angka penularan TB meningkat



angka penularan TB tidak meningkat



2



Biaya pengobatan TB menjadi tinggi



Biaya pengobatan TB tidak menjadi tinggi



3



Angka kematian akibat penyakit TB meningkat



Angka kematian akibat penyakit TB tidak meningkat



Memahami Pengaruh Terhadap Pihak Yang Berkepentingan Tabel 22. Pengaruh terhadap pihak yang berkepentingan



Pihak yang berkepentingan



Positive Impact



Negative Impact Reaksi penolakan apabila terkena penyakit TB



Pasien



Dapat melakukan pengobatan TB



Keluarga Pasien



Mengurangi resiko penularan Mendapatkan sosialisasi tentang penyakit TB



Resiko tertular TB



Meningkatkan cakupan CDR TB Meningkatkan citra puskesmas dalam pelayanan pengobatan TB



Butuh adaptasi kerja



Kader Petugas Puskesmas



18



Butuh adaptasi kerja



8.6



Menentukan Sasaran Tema Tabel 23. Sasaran aspek mutu QCDHM



Aspek Mutu



Kondisi Saat Ini



Sasaran



Quality



Angka CDR TB 47 %



Angka CDR TB 100 %



Cost



Biaya pengobatan 1 pasien TB MDR Rp 22.796.000 pertahun. Biaya pengobatan 1 pasien TB adalah Rp 1.638.000 pertahun.



Biaya pengobatan 1 pasien TB adalah Rp 1.638.000 pertahun.



Delivery



Pemeriksaan BTA membutuhkan waktu 4 hari kerja sampai pasien mendapatkan hasil



Pemeriksaan BTA membutuhkan waktu 3 hari sampai pasien mendapatkan hasil



Health



Pasien TB ada yang belum terdeteksi



Penemuan pasien TB baru



Morale



Masyarakat tersangka TB belum mau memeriksakan Masyarakat dengan gejala seperti penyakit TB dahak mau memeriksakan dahak



8.7



Jadwal Aktifitas Tabel 24. Jadwal Rencana Aktifitas



Tahun 2017



Langkah Kegiatan



Januari



minggu ke 1. Menentukan Aktivitas



1



2



3



Februari 4



1



2



P A



2. Mengidentifikasi Penyebab P



P A



3. Menentukan Solusi



P A



4. Merencanakan Perbaikan



P A



D C



5. Menerapkan Rencana Perbaikan



P A



6. Mengevaluasi Solusi



P A



7. Menetapkan Standarisasi



P A



A 8. Menentukan Tema Berikutnya



P A



Tanggal Kehadiran



8.8



Pengesahan Aktifitas



19



3



Maret 4



1



2



3



April 4



5



1



2



3



Mei 4



1



2



3



4