Eco House [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ECO HOUSE Eco-house (atau eco-home) adalah rumah ramah lingkungan yang dirancang rendah dan dibangun menggunakan bahan dan teknologi yang mengurangi jejak karbon dan menurunkan kebutuhan energinya. Konsep eco-house berarti hunian yang berdampak rendah terhadap lingkungan.



KONTRUKSI ECO-HOUSE Eco-house dibangun dari material yang ramah lingkungan, tersedia di alam, berkelanjutan danlebih ekonomis. Material untuk bangunan ini dapat terbuat dari tanah liat dan pasir. Ketikabercampur dengan air dan, biasanya, jerami dan serat lainnya, campuran tersebut dapat berbentuk cob atau adobe (balok tanah liat). Material lain yang biasanya dipakai adalah tanah, kayu, jerami,sekam, bamboo dan batu. Banyak jenis material daur ulang yang lazim digunakan, termasuk urbanite(potongan pondasi beton bekas) dan kacakaca daur ulang. Beberapa material semakin dihindaripenggunaannya dalam bangunan karena akibat negativenya terhadap lingkungan dan kesehatan.Material-material ini misalnya kayu hasil penebangan liar, semen portland sebagai dasar campuran,pengecatan dan lapisan lainnya yang mengeluarkan volatile organic compounds (VOCs) danbeberapa plastik, terutama polyvinyl chloride (PVC) yang berbahaya.



TEKNOLOGI ECO-HOUSE



Praktik eco-house bertujuan mengurangi dampak pencemaran lingkungan dari bangunan.Bangunan membutuhkan penggunaan lahan, konsumsi energi, air dan udara yang besar. berdasarkanperhitungan statistik EPA, pengurangan konsumsi sumber daya alam untuk bangunan dan jumlahpolusi yang dilepaskan itu dianggap penting bagi keberlanjutan masa depan. Dampak bangunanterhadap pencemaran lingkungan sering diremehkan, karena biaya yang dibutuhkan untuk membuateco-house lebih mahal. Sebuah survei yang dilakukan oleh Dewan Bisnis Dunia untuk Pembangunan Berkelanjutan menyebutkan bahwa biaya untuk eco-house lebih tinggi 300 persen, sedangkankontraktor real estat memperkirakan biaya tambahan yang dibutuhkan 17 persen lebih tinggi darikonstruksi konvensional Adapun Langkah-langkah dari proses konstruksi eco-house adalah sebagi berikut    Meratakan tanah  Meletakan tangki air dalam tanah  Membuat pondasi  Memasang sistem sanitasi (plumbing)  Memasang ubin di lantai beton  Meletakkan beton untuk balok   Membuat rangka dinding   Memasang atap dan membuat sistem saluran pembuangan air hujan  Memberikan lapisan luar  Memasang jendela-jendela dan pintu-pintu  Memasang kabel untuk sistem tenaga surya   Menambahkan sekat interior  Melakukan plesteran  Memberikan hiasan eksterior, memasang papan gypsum, member tekstur dan pengecatan dinding, memasang fixtures, memasang hiasan interior, menyusun dan menghubungkan panel surya,memasang inverter.



Berikut beberapa bangunan berkonsep eco-house : 1. Setia Eco Park Villa Arsitek : TWS & Partners



Setia Eco Park Villa (sumber : TWS & partners via archdaily) Rumah asri yang terletak di Malaysia karya dari arsitek tws&partner. Pemilik rumah menginginkan sebuah hunian yang bergaya tropis modern yang mengedepankan aspek keberlanjutan lingkungan. Green Roof pada lantai atas memberikan suasana yang nyaman dan segar pada area rumah. Selain itu, pada atap bangunan juga terdapat sebuah panel surya yang sebagian difungsikan sebagai kanopi.



(sumber : TWS & partners via archdaily)



Arsitek bangunan ini mengklaim bahwa adanya panel surya bisa mengurangi sekitar 30 % dari total energi listik dari rumah ini.Sinar matahari dapat masuk dengan leluasa ke dalam rumah ini. Selain itu, sirkulasi udara juga berjalan dengan baik dengan banyaknya ruang-ruang terbuka.



Interior pada Setia Eco Park Villa (sumber : TWS & partners via archdaily)



2. Tan Residence Arsitek : Chrystalline Artchitect Rumah mewah bergaya kontemporer ini didesain oleh Arsitek Chrystalline yang terletak di jakarta. Untuk menuju pintu utama rumah, Anda harus melewati anak tangga yang disekelilingnya ditanami tanaman hijau yang indah.



(sumber : Chrystalline Artchitect via archdaily)



Interior rumah benar-benar memaksimalkan sinar matahari untuk menerangi area dalam rumah. Penggunaan kaca besar transparan menjadi salah satu ciri unik dari hunian ini. Kesan luas dan lapang akan teras ketika memasuki dalam ruangan rumah. Tidak ada sekat antara ruang tamu dan ruang makan.



(sumber : Chrystalline Artchitect via archdaily) 3. Distort House / TWS & Partners Arsitek: TWS & Partners



(sumber : Fernando Gomulya via archdaily) Rumah unik ini didesain cantik nan asri dengan memanfaatkan banyaknya area hijau disekitarnya. Sang arsitek sengaja memutar sumbu rumah sekitar 15 derajat agar mendapatkan “view” maksimal dari taman kota di sekitar rumah. Ruang publik dan semi publik ditempatkan pada lantai pertama dengan banyaknya ruang-ruang terbuka yang seakan menyatu dengan alam sekitar. Sedangkan area pribadi ditempatkan dilantai 2 yang memiliki “view” terbaik pemandangan taman kota.



(sumber : Fernando Gomulya via archdaily) Bangunan rumah tropis yang unik ini menggunakan material yang tidak merusak alam sekitar dan dari bahan daur ulang. Jendela-jendela kayu menggunakan material daur ulang yang menciptakan kesan unik tampak depan rumah. Bisa dilihat pada setiap ruang, kolom dan balok di-finishing dengan plesteran beton diantara dinding-dinding yang diberi warna putih.



(sumber : Fernando Gomulya via archdaily) Atap rumah menggunakan kayu-kayu daur ulang dari peti kemas (panel kayu). Rumah ini menggunakan genteng terakota tanpa finish mengkilap supaya lebih ramah lingkungan. Atap tanah liat tanpa glasir ini bisa memantulkan hingga 70 persen panas sehingga tidak masuk ke dalam rumah.