Economic Order Quality [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ECONOMIC ORDER QUALITY Rumus : EOQ = √



2xRxS PXI



Dimana : R : Jumlah unit yang dibutuhkan dalam setahun. S : Biaya pesanan setiap kali pesan. P : Harga pembelian peruit yang dibayar. I : Biaya penyimpanan dan pemeliharaan di gudang dinyatakan dalam persentase dan nilai rata-rata dalam rupiah dari persediaan. Asumsi EOQ :  Harga pembelian perunit konstan.  Setiap saat dibutuhkan selalu tersedia dipasar.  Jumlah produksi / penjualan relative stabil sepanjang tahun. Contoh : Data perubahan Pelita adalah sebagai berikut : a) Persediaan akhir bahan baku tahun lalu (2014) sebesar 2.000 unit. b) Perkiraan pemakaian bahan tahun 2015 sebesar 15.000 unit. c) Harga beli bahan Rp.100 perunit. d) Biaya pemesanan Rp.600 sekali pesan. e) Biaya bongkar bahan Rp.400 sekali bongkar. f) Biaya transport Rp.2000 setiap 1.000 unit g) Biaya asuransi Rp.100 perunit pertahun. h) Biaya gudang Rp.400 perunit pertahun. i) Biaya bunga modal Rp.125 perunit/pertahun. j) Biaya risiko kerusakan Rp.175 perunit pertahun. k) Biaya penjaga gudang Rp.10.000 perbulan. l) Perkiraan persediaan akhir tahun 2015 sebesar 3.000 unit. Carilah EOQ tahun 2015. Jawab : Perkiraan pemakaian bahan baku tahun 2015 Perkiraan persediaan akhir tahun 2015 Jumlah Persediaan awal bahan baku 2015 Jumlah kebutuhan bahan baku tahun 2015 Procurement cost atau ordering cost : - Biaya pemesanan Rp. 600 - Biaya bongkar bahan Rp. 400



15.000 3.000 + 18.000 2.000 16.000



unit unit unit unit unit



+ Rp. 1.000



Jumlah Carrying cost atau holding cost : - Biaya asuransi - Biaya gudang - Biaya bunga modal - Biaya risiko kerusakan



Rp.



Jumlah Jumlah pembelian yang paling optimal : EOQ = √



Rp. Rp. 125 Rp.



100 400



175 + Rp. 800



2( 16.000)(1000) =200 unit 800



Biaya persediaan total : = CP (D/Q) + (Q/2)Ch = (Rp.1000) (16.000/200) + (200/2) (Rp.800) = Rp. 160.000 Frekuensi Pesanan Nilai Inventory NI Rata-rata Biaya penyimpanan/Th Biaya pesanan/tahun Jumlah seluruh biaya



1x 16.000 8.000 6.400.0 00 1.000 6.401.0 00



TUGAS III MANAJEMEN KEUANGAN



25 x 640 320 256.0 00 25.00 0 281.0 00



79 x



80 x



81 x



90 x



100 x



203 101 81.013



200 100 80.000



198 99 79.012



178 89 71.111



160 80 64.000



79.000



80.000



81.000



90.000



100.000



160.013



160.000



160.012



161.111



164.000



1. Misalkan suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan kas dalam satu tahunnya dengan cara menjual sekuritas. Jumlah sekuritas yang dijual setiap kali penjualan adalah Rp. 20.000.000,00, biaya transaksi setiap kali merubah sekuritas menjadi kas adalah Rp. 10.000,00. Tingkat bunga yang diperoleh karena memiliki sekuritas adalah 10 % per tahun. Berapakah jumlah kebutuhan kas perusahaan tersebut dalam satu tahun,apabila diasumsikan pemakaian kas per harinya konstan. Jawab : C=√



2xFxT K



Dimana : F : Biaya tetap untuk merubah surat berharga menjadi kas T : Kebutuhan kas dalam satu periode K : Tingkat bunga dalam setahun C=√



2 ( 10.000 ) (20.000 .000) =Rp .2 .000.000 0.1



2. Rata-rata penjualan kredit tanpa diskon yang dilakukan oleh perusahaan dagang JAYA ABADI dalam setiap tahunnya sebesar Rp 100.000.000,00. Pada tahun yang akan datang perusahaan merencanakan akan mempercepat pelunasan piutang dengan memberikan diskon, untuk itu perusahaan menawarkan syarat penjualan 2/30 net 90. Diperkirakan 50 % akan memanfaatkan diskon. Profit margin yang diperoleh sekitar 20 %. Berapakah manfaat bersih yang diperoleh perusahaan dengan penjualan kredit tersebut apabila biaya modal sebesar 20 % dan satu tahun = 360 hari. Jawab : Benefit : Penghematan biaya modal = 0,20/360 x 60 hari x Rp. 100.000.000 x 50 % = Rp. 1.666.666,67 Cost : Biaya yang diberikan dalam bentuk potongan = (50 % x 100.000.000) x 0,02 = Rp. 1.000.000 Benefit cost ratio = Rp. 1.666.666,67 / Rp. 1.000.000 = 1,67 = layak 3. Data produksi PT. Jaya Makmur menunjukkan bahwa untuk memproduksi 1.000 batang rokok diperlukan 1 kg bahan baku. Biaya pemesanan bahan baku setiap kali pesan adalah Rp. 1.000.000,- dan biaya penyimpanan Rp 5.000,- per kg bahan baku. Taksiran produksi rokok setiap tahun adalah 10.000.000 batang. Dari data tersebut tentukan besarnya pembelian bahan baku yang ekonomis (EOQ). Rumus :



EOQ = √



2xRxS PXI



Dimana : R : Jumlah unit yang dibutuhkan dalam setahun. S : Biaya pesanan setiap kali pesan. P : Harga pembelian peruit yang dibayar. I : Biaya penyimpanan dan pemeliharaan di gudang dinyatakan dalam persentase dan nilai rata-rata dalam rupiah dari persediaan. Biaya pesanan Rp. 1000.000 / kali pesan Biaya penyimpanan Rp. 5.000 / Kg Kebutuhan bahan baku pertahun 10.000.000 / 1.000 = 10.000 kg EOQ = √ Frekuensi Pesanan Nilai Inventory NI Rata-rata Biaya penyimpanan/Th Biaya pesanan/tahun Jumlah seluruh biaya



2 x 1.000 .000 x 10.000 =2.000 kg 5000 1x



2x



10.000 5.000 25.000.000



5.000 2.500 12.500.00 0 2.000.000



2.500 1.250 6.250.000



14.500.00 0



10.250.000



1.000.000 26.000.000



4x



4.000.000



5x 2.000 1.000 5.000.00 0 5.000.00 0 10.000.0 00



6x



7x 1.667 833 4.166.666



1.429 714 3.571.429



6.000.000



7.000.000



10.166.666



10.571.429



TUGAS III MANAJEMEN KEUANGAN PT. BUMI RESOURCES Tbk. (BR) Weighted Average Cost of Capital



TUGAS III PT Bumi Resources Tbk PT Bumi Resources Tbk (BR) akan melakukan serangkaian ekspansi untuk memperbesar kapasitas perusahaan dan luas lahannya. Luas lahan yang ditanami oleh BR hingga tahun 2010 terus meningkat hamper dua kali lipat. Pada awal tahun 2007 luas lahan yang ditanami sebesar 2.500 Ha pada awal tahun 2011. Langkah ekspansi in akan berimbas pada revenue perusahaan dan struktur modalnya. Berikut adalah struktur modal PT Bumi Resources Tbk. Jenis Modal Utang Jangka Panjang Saham preferen (14 %) Saham biasa Laba ditahan Total modal



Jumlah Rp 5.500.000.000 Rp 1.000.000.000 Rp 2.250.000.000 Rp 1.110.000.000 Rp 9.860.000.000



Proporsi 35 % 15 % 33 % 17 %



Saham preferen terdiri dari 50.000 lembar dan saham biasa terdiri dari 225.000 lembar dengan nilai nominal Rp 12.500,00 per lembar, harga kurs 95 % dan dividen diharapkan sebesar Rp 2.500,00 dengan tingkat pertumbuhan dividen 4% dan pajak 40 %. PT Bumi Resources Tbk telah melakukan berbagai cara untuk ekspansi salah satunya dengan menambah modal, menjual saham dan memanfaatkan laba ditahan. Pertanyaan : a. Jelaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi dan factor-faktor yang tidak mempengaruhi penentuan besarnya biaya modal rata-rata tertimbang (Weight Average Cost of Capital/WACC) b. Hitunglah biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) PT Bumi Resources Tbk! c. PT Bumi Resources Tbk ingin menambah modal sebesar Rp 1.500.000.000,00 dan komposisi struktur modal akan dipertahankan. Berapa besarnya modal masing-masing sumber yang harus dilakukan apabila biaya modal rata-rata akan dipertahankan?



Jawab : A. Faktor-faktor yang tidak dapat dipengaruhi perusahaan dalam penghitungan WACC: 1. Tingkat Bunga, karena tingkat bunga ditentukan oleh pemilik dana maka semakin besar tingkat bunga semakin besar juga biaya modal yang bersumber dari utang dan seluruh komponen WACC dan secara keseluruhan akan meningkatkan WACC. 2. Premium Resiko Pasar, perusahaan tidak dapat mempengaruhi dalam menentukan besar premium risiko pasar yang walaupun tidak berpengaruh langsung pada biaya modal sendiri dan utang. 3. Tingkat Pajak, besarnya tingkat pajak penghasilan perusahaan ditentukan oleh pemerintah. Tingkat pajak digunakan dalam menentukan biaya modal yang berasal dari utang yaitu dalam penghitungan biaya hutang yang sesungguhnya, pajak dapat digunakan sebagai pengurang biaya modal (tax saving). Faktor-faktor yang dapat dipengaruhi perusahaan dalam penghitungan WACC : 1. Penentuan struktur modal perusahaan, faktor penimbang yang digunakan dalam penentuan WACC berdasarkan struktur modal perusahaan tersebut, sehingga bila perusahaan akan mengubah struktur modalnya maka otomatis akan merubah biaya modal perusahaan. Hal ini terjadi karena a. Beta merupakan fungsi dari financial leverage b. Biaya modal setelah pajak kecil disbanding biaya modal sendiri sehingga perusahaan akan memilih berhutang dari pada harus menggunakan modal sendiri yang mengakibatkan biaya modal yang harus ditanggung perusahaan menjadi lebih rendah dan otomatis WACC menjadi lebih rendah. 2. Keputusan dividen, besarnya dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham secara langsung akan mempengaruhi biaya modal dari saham biasa. Semakin besar persentase keuntungan yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen maka kemungkinan perusahaan harus menerbitkan saham baru untuk memenuhi anggaran modalnya karena perusahaan harus membayar biaya flotation yang berpengaruh kepada penentuan besar biaya modal perusahaan. 3. Keputusan investasi, Dalam perkiraan biaya modal perusahaan hal yang terlebih dahulu dilakukan adalah tingkat keuntungan yang disyaratkan dari saham dan utang. Tingkat keuntungan yang disyaratkan ini menunjukkan resiko dari aset perusahaan. Bila ada tambahan dana baru yang akan diinvestasikan pada aset yang sudah ada di perusahaan, maka resiko akan



sebesar resiko yang ditunjukkan oleh aset yang sudah ada tersebut. Bila manajemen keuangan menghimpun dana baru yang digunakan untuk membiayai usaha baru, maka biaya modal akan menunjukkan resiko dari biaya baru tersebut.



B. Menghitung biaya modal dan rata-rata tertimbang Diketahui : Proporsi modal dari utang (Wd) : Biaya Modal Utang (Kd) : Proporsi Modal dari saham preferen (Wps) : Biaya modal untuk saham preferen (Kps) : Proporsi modal dari saham biasa (We) : Biaya modal sendiri (Ke) D1/Po (1-F) + g (95%) + 4% = 25,89 % D1 = 2,500 (1+g) = 2,500 (1,04) = 2,600 Proporsi Modal dari Laba ditahan (Ws) Deviden (Do) Pertumbuhan deviden (g) : Harga Saham preferen dan biasa (Po) Pajak (T) : Harga Kurs :



(WACC) 33 25 15 14 33 :



% % % % % 2,600/12,500



: 9% : Rp. 2,500.Rp. 4% : Rp. 12,500,40 % 95 %



WACC = Wd . Kd (1-T) + Wps. Kps + We.Ke + Ws.Ks = (35 %) (25 %) (1-40 %) + (15 %) (14 %) + (33 % )(25,89%) + (17 %) (25,89 %) = 5,25 % + 2,10 % + 8,543 % + 4,4013 % = 20,295 atau 20 % Kesimpulan : Dengan total modal Rp. 9,860,000,- perusahaan harus menanggung sebesar 20,295 % biaya modal dan rata-rata tertimbang. Atau : 1,834,904,000 : 9,860,000,000 = 18,60 % atau 20 % Jenis Modal Utang jangka panjang Saham preferen Saham Biasa Laba ditahan Total Modal



Jumlah 5.500.000.000



Biaya Modal 15 %



Jumlah 825.000.000



1.000.000.000 2.250.000.000 1.110.000.000 9.860.000.000



14 % 25,89 % 25,89 %



140.000.000 582.525.000 287.379.000 1.834.904.000



WACC PT. BR = 1,834,904,000 : 9,860,000,000 = 18,60 % atau 20 % C. Biaya modal jika ada tambahan modal 1,500,000,000,-



Dengan struktur modal lengkap Jenis Modal Utang jk Pnjg



Jumlah 1.500.000.000



Proporsi 35 %



Jumlah 525.000.000



Jumlah Awal 5.500.000.00



Modal Awal 6.025.000.000



Saham



1.500.000.000



15 %



225.000.000



0 1.000.000.00



1.225.000.000



preferen Saham biasa



1.500.000.000



33 %



495.000.000



0 2.250.000.00



2.745.000.000



Laba ditahan



1.500.000.000



17 %



255.000.000



0 1.110.000.00



1.365.000.000



0 Total Modal



6.000.000.000



1.500.000.000



11.360.000.00 0



Dengan WACC tetap Jenis Modal Utang Jangka Panjang Saham Preferen Saham biasa Laba ditahan Total Modal



Jumlah 6.025.000.000 1.225.000.000 2.745.000.000 1.365.000.000 11.360.000.000



Biaya Modal



Jumlah 15 %



903.750.000



14 % 25,89 % 25,89 %



171.500.000 710.680.500 353.398.500 2.139.329.000



2,102,750,000 : 11,360,000,000 = 18,83 % atau 20 %



TUGAS I (REVISI)



MANAJEMEN OPERASI 03 Hotel Nirwana mencatat kedatangan tamu selama kurun waktu 2004-2012 adalah sebagai berikut : Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012



Jumlah tamu (dalam ribuan orang) 17 16 16 21 20 20 23 25 24



Peramalan kedatangan tamu untuk tahun 2013 dan 2014 dengan menggunakan proyeks tren, sebagai berikut : Perio de 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Σ



Σ Tamu (Y) 17 16 16 21 20 20 23 25 24 182



X



X2



XY



X4



X2Y



lnY



XlnY



-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 -



16 9 4 1 0 1 4 9 16 60



-68 -48 -32 -21 0 20 46 75 96 68



256 81 16 1 0 1 16 81 256 708



272 144 64 21 0 20 92 225 384 1222



2,83 2,77 2,77 3,04 0 2,99 3,13 3,21 3,18 26,946



-11,33 -8,32 -5,54 -3,04 0 2,99 6,27 9,66 12,71 6,391



Trend Linier Y = a + Bx



a=



Σy n



=



182 =20,22 9



b=



Σxy Σ x2



=



68 =1,133 60



Persamaan proyeksi trend linier tersebut adalah Y = 20,22 + 1,133X Untuk memproyeksikan jumlah tamu di tahun 2013, maka tahun 2013 dinotasikan dalam system pengkodean yang baru sebagai x = 5. Y2013 = 20,22 + 1,133(5) = 25,885 Dengan cara yang sama, diperoleh Y 2014 sebesar 27,018. Maka jumlah tamu yang akan datang pada tahun 2013 diperkirakan sebanyak 25.885 orang sementara jumlah tamu yang akan datang pada tahun 2014 adalah sebanyak 27.018 orang. Trend Kuadrat Y = a + bX + cX2 a=



c=



( Σ y ) ( Σ x 4 ) −( Σ xy ) ( Σ x 2 ) 2 2



n ( Σ x 4 )− ( Σ x )



n Σ x 2 y−( Σ x 2 ) ( Σ y ) 4



2 2



n ( Σ x ) −( Σ x )



=¿



=¿



( 182 ) ( 708 )−( 68 ) (60) =45,01 2 9 ( 708 ) −( 60 ) 10 ( 1222 )−( 60 ) (182) =0,469 2 9 ( 708 )− ( 60 )



Persamaan proyeksi trend kuadrat tersebut adalah Y = 45,01 + 1,133X + 0,469X 2



Untuk memproyeksikan jumlah tamu di tahun 2013, maka tahun 2013 dinotasikan dalam sistem pengkodean yang baru sebaga x = 5 Y2013



= 45,01 + 1,133X + 0,469X2 = 62,4



Dengan cara yang sama, diperoleh Y 2014 sebesar 68,692.



Maka jumlah tamu yang akan datang pada tahun 2013 diperkirakan sebanyak 62.400 orang sementara jumlah tamu yang akan datang pada tahun 2014 adalah sebanyak 68.692 orang. Trend Eksponensial Y = a (1 + b)x a = anti ln



Σ ln y n



b = anti ln



Σ ln y −1 Σ x2



= anti ln



26,946 =19,96 9



= (anti ln



6,391 ¿−1=0,112 60



Persamaan proyeksi trend eksponensial tersebut adalah Y = 19,96 (1 + 0,112) X Untuk memproyeksikan jumlah tamu di tahun 2013, maka tahun 2013 dinotasikan dalam sistem pengkodean yang baru sebagai x = 5. Y2013 = 19,96 (1 + 0,112)5 = 33,937 Dengan cara yang sama maka diperoleh Y2014 sebesar 37,739 Maka jumlah tamu yang akan datang pada tahun 2013 diperkirakan sebanyak 33.937 orang sementara jumlah tamu yang akan datang pada tahun 2014 adalah sebanyak 37.739 orang.



Untuk mengetahui mana diantara ketiga mode peramalan trend in yang sebaiknya direkomendasikan untuk digunakan maka perlu dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan (yTrend Linier



^y )2



Y = 20,22 + 1,133X Periode 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Jumlah



Y 15,688 16,821 17,954 19,087 20,220 21,353 22,486 23,619 24,752



(y- ^y )2 1,721 0,674 3,818 3,659 0,048 1,831 0,264 1,907 0,565 12,317



Trend Kuadrat Y = 45,01 + 1,133X + 0,469X2 Periode 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Jumlah



Y 47,982 45,832 44,620 44,346 45,010 46,612 49,152 52,630 57,046



(y- ^y )2 959,884 889,948 819,104 545,035 625,500 708,198 683,927 763,416 1092,038 7087,053



Trend Eksponensial Y = 19,96 (1 + 0,112)X Periode 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Jumlah



Y 13,053 14,515 16,141 17,949 19,960 22,195 24,681 27,445 30,519



(y- ^y )2 15,571 2,202 0,020 9,304 0,0016 4,820 2,827 5,981 42,505 83,235



Dari ketiga nilai tersebut, nilai terkecil ada pada trend linier, yaitu sebesar 12,317. Dengan demikian, untuk meramalkan jumlah tamu yang akan datang pada tahuntahun berikutnya sebaiknya Hotel Nirwana menggunakan metode analisis trend linier.