Epidemiologi Penyakit TDK Menular (Rematik) [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Mul
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR



Segala puji syukur bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam yang telah yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Dosen sebagai Dosen pengajar mata kuliah Epidemiologi Penyakit Tidak Menular atas arahan dan bimbingannya. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang turut membantu dalam proses penyelesaian makalah ini Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan sehubungan dengan hal tersebut, penulis mengharapkan kritik dan juga saran yang bersifat membangun guna mewujudkan makalah yang lebih baik di masa mendatang. Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat positif pada para pembaca.



Kendari, 30 November 2018



Penulis



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL.................................................................................................. KATA PENGANTAR................................................................................................ DAFTAR ISI.............................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... A. Latar Belakang................................................................................................. B. Rumusan Masalah........................................................................................... C. Tujuan BAB II PEMBAHASAN............................................................................................ A. B. C. D.



Kajian Pustaka................................................................................................. Gejala Rematik................................................................................................ Penyebab Rematik........................................................................................... Cara Pencegahan..............................................................................................



BAB III PENUTUP..................................................................................................... A. Kesimpulan...................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Rematik adalah orang yang menderita arthritis atau di sebut juga radang sendi. Tiga jenis artritis yang paling sering diderita adalah osteoarthritis, arthritis gout, dan rheumatoid arthritis yang menyebabkan berbenjol pada sendi atau radang pada sendi secara serentak (Utomo, 2005). Di Indonesia penyakit rematik yang paling banyak ditemukan dan dijumpai adalah osteoarthritis. Osteoarthritis merupakan suatu penyakit degeneratif persendian yang disebabkan oleh beberapa faktor. Penyakit ini mempunyai karateristik berupa terjadinya kerusakan pada kartilago (tulang rawan sendi). Kartilago merupakan suatu jaringan keras bersifat licin yang melingkupi sekitar bagian akhir tulang keras di dalam persendian. Jaringan ini berfungsi sebagai penghalus gerakan antar tulang dan sebagai peredam (shock absorber) pada saat persendian melakukan aktivitas atau gerakan. Gejala osteoarthritis bersifat progresif, dimana keluhan terjadi perlahanlahan dan lama-kelamaan akan memburuk (Helmi, 2012). Tenaga kesehatan yang menangani kasus osteoarthritis salah satunya adalah fisioterapi. Menurut Fukuda (2011), dilihat dari aspek fisioterapi, Osteoarthritis dapat menimbulkan bermacam-macam gangguan seperti impairment yaitu terjadi penurunan kekuatan otot, adanya nyeri yang mengakibatkan lingkup gerak sendi terbatas, terjadi spasme pada otot, dan disability yaitu terjadi ketidak mampuan dalam melakukan aktivitas tertentu contoh berlutut, berdiri lama, bangkit dari duduk, dan jongkok. Akibat dari menurunnya kemampuan gerak. Bahkan pada tingkat functional limitation seperti mengalami gangguan saat berjalan, naik turun tangga, dan saat berlari. Penderita osteoarthritis di Indonesia cukup tinggi yaitu pada laki-laki 15,5% dan pada perempuan 12,7% dari seluruh penderita osteoarthritis, pada usia < 40 tahun penderita osteoarthritis mencapai 5% sedangkan pada usia 40-60 tahun mencapai 30% dan pada usia > 60 tahun mencapai 65%. (Mutiwara, 2016). Osteoarthritis biasanya terjadi pada usia di atas 50 tahun. Di Amerika, di laporkan bahwa terdapat lebih dari 60.000.000 penderita osteoarthritis, sampai penyakit ini disebut sebagai penyakit pasca pensiun. Sebagian besar penderita osteoarthritis kelihatannya menderita obesitas. Perempuan lebih banyak menderita osteoarthritis daripada lelaki dan terutama pada usia lanjut. Sendi yang sering dikenai osteoarthritis adalah sendi lutut, panggul dan beberapa sendi kecil di tangan dan kaki (Yatim, 2006). Nyeri lutut merupakan salah satu keluhan yang sering timbul dan sering dijumpai pada kasus osteoarthritis. Sedangkan nyeri merupakan gejala klinik yang sering dijumpai pada pasien osteoarthritis lutut terutama saat melakukan aktifitas atau pembebanan yang berlebih. Akibat lanjut dari osteoarthritis adalah terjadi penurunan aktifitas fungsional (Parjoto, 2000).



Keluhan pada osteoarthritis lutut dapat ditanggulangi dengan modalitas fisioterapi infra red dan transcutaneus electrical stimulation, kemudian dikombinasi beberapa terapi latihan antara lain dengan latihan tipe kontraksi isotonik dan isometrik. Latihan isotonik adalah tipe kontraksi yang disebabkan memanjang atau memendeknya otot-otot. Dalam kontraksi ini tampak terjadi suatu gerakan dalam anggota-anggota tubuh. Kontraksi tipe ini juga disebut dengan dynamic contraction (Kuntono, 2002). Sedangkan Latihan isometrik adalah suatu bentuk latihan dimana hanya terjadi kontraksi otot dan menghasilkan kekuatan tanpa perubahan berate dalam penjang otot dan tanpa ada gerakan ssendi yang terlihat (Kisner dan Colby, 2007). Salah satu bentuk latihan isotonik adalah resisted exercise suatu latihan statis maupun dinamis dimana menahan tahan dari luar berupa tahan manual maupun tahanan mekanik (Kisner dan Colby 2007). Salah satu bentuk latihan isometrik adalah hold relax yaitu suatu kontraksi isometrik optimal pada klompok otot antagonis yang diikuti rileksasi, bertujuan mengurangi nyeri dan meningkatkan jangkauan gerak pasif (Alder et al., 2008). Pandangan dalam agama Islam, Allah SWT telah menciptakan setiap manusia keturunan Adam dengan 360 persendian yang mempunyai fungsi masing masing, dan telah di jelaskan dalam surat Al-Infithar ayat ke 6 sampai 8. “Wahai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat dosa) terhadap Tuhan kamu yang Maha pemurah. Tuhan yang telah mengatur kejadianmu lalu menjadikan anggotamu sesuai (dengan tujuan yang karenanya diadakan anggota itu) serta menjadikan (binaan tubuh badanmu) sama padan dengan kekuatannya. Dalam bentuk dan rupa apa saja yang dikehendaki, Dia susunkan kejadianmu”. Pada penanganan pasien osteoarthritis lutut di poli fisioterapi Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. RM. Soedjarwadi Klaten, terapis hanya memberikan penanganan dengan memberikan modalitas terapi yaitu infra red dan transcutaneus electrical nerve stimulation, dan peneliti memberikan tambahan latihan latihan berupa latihan isotonik dan isometrik, pada pemberian terapi latihan isotonik yang sering di gunakan adalah metode latihan resisted exercise sedangkan pada terapi latihan isometrik yang sering digunakan adalah metode latihan hold relax. Dari latar belakang inilah yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul “Beda Pengaruh Penambahan Latihan Resisted Dan Hold Relax Terhadap Nyeri pada Osteoarthritis Lutut”. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud dengan rematik ? 2. Bagaimana gejala rematik ? 3. Apa penyebab rematik ? 4. Bagaimana cara pencegahannya ?



C. Tujuan Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengertian rematik 2. Untuk mengetahui gejala rematik 3. Untuk mengetahui penyebab rematik 4. Untuk memahmi cara pencegahan rematik



BAB II PEMBAHASAN A. Kajian Pustaka Rematik atau dalam bahasa medis disebut dengan rheumatoid arthritis (atau biasa disingkat RA) adalah penyakit yang menyebabkan radang dan kemudian menyebabkan rasa nyeri, kaku, dan bengkak pada sendi. Penyakit ini disebabkan oleh gangguan autoimun. RA dapat mempengaruhi kemampuan penderitanya dalam melakukan aktivitas harian seperti menulis, membuka botol, dan membawa barang. Peradangan sendi yang mengenai pinggul, lutut atau kaki juga dapat membuat sulit berjalan, membungkuk atau berdiri. Ada 3 jenis arthritis yang paling sering diderita adalah osteoarthritis ,arthritis goud, dan rheumatoid artirtis yang menyebabkan pembengkakan benjolan pada sendi atau radang pada sendi secara serentak.(utomo.2005:60) Penyakit rematik meliputi cakupan luas dari penyakit yang dikarakteristikkan oleh kecenderungan untuk mengefek tulang, sendi, dan jaringan lunak (Soumya, 2011). Penyakit rematik dapat digolongkan kepada 2 bagian, yang pertama diuraikan sebagai penyakit jaringan ikat karena ia mengefek rangkapendukung (supporting framework) tubuh dan organ-organ internalnya. Antara penyakit yang dapat digolongkan dalam golongan ini adalah osteoartritis, gout, danfibromialgia. Golongan yang kedua pula dikenali sebagai penyakit autoimun karenaia terjadi apabila sistem imun yang biasanya memproteksi tubuh dari infeksi dan penyakit, mulai merusakkan jaringan-jaringan tubuh yang sehat. Antara penyakit yang dapat digolongkan dalam golongan ini adalah rheumatoid artritis,spondiloartritis, lupus eritematosus sistemik dan skleroderma. (NIAMS, 2008) B. Gejala Rematik Gejala rematik bersifat datang dan pergi. Gejala paling khas dari rheumatoid arthritis adalah nyeri sendi dan kekakuan sendi yang biasanya memburuk di pagi hari setelah bangun tidur atau duduk terlalu lama. Sendi yang terkena dapat memerah, bengkak dan terasa hangat ketika disentuh. Gejala lain dari rheumatoid athritis adalah mata gatal atau perih, lemes, lesuh, tidak bertenaga, nafsu makan menurun drastis dan demam. Adapun gejala lainnya yaitu : 1) Nyeri pada anggota gerak 2) Kelemahan otot 3) Peradangan dan bengkak pada sendi 4) Kekakuan sendi 5) Kejang dan kontraksi otot 6) Gangguan fungsi 7) Sendi berbunyi (krepitasi) 8) Sendi goyah 9) Timbunya perubahan bentuk 10) Timbulnya benjolan nodul



C. Penyebab Rematik Rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun. Artinya penyakit ini disebabkan oleh sistem imun yang menyerang jaringan tubuh yang sehat. Sistem imun yang keliru menyerang jaringan sehat disekitar sendi menyebabkan lapisan tipis sel, alias synovium menutupi persendian menyebabkan sendi meradang dan membengkak. Synovium juga melepaskan bahan kimia yang akan merusak tulang rawan dan tulang dalam sendi. Adapun penyebab lain dari rematik adalah : 1) 2) 3) 4)



Proses menua umur diatas 40 Tahun Infeksi pada tulang dan sendi Cedera atau benturan yang menyebabkan kerusakan tulang atau pun sendi Kegemukan menyebabkan beban yang berlebihan pada sendi dan tulang



D. Cara Pencegahan 1. Dengan melakukan olahraga teratur serta edukasi guna menghindari aktivitas fisik yang dapat memicu nyeri sendi 2. Sebaiknya berat badan diturunkan , karena bila kegemukan dapat mengakibatkan beban pada sendi lutut atau tulang pinggul terlalu berat. 3. Perhatikan asupan makanan dengan memperbanyak makan buah dan sayur. 4. Hindari makanan dan segala sesuatu secara berlebihan atau terutaman segala sesuatu yang mencetus rematik. Kurangi makanan yang kaya akan purin misalnya : daging , jeroan (seperti kikil), babat,usus,hati , ampela dan dll .



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan 1) Rematik atau dalam bahasa medis disebut dengan rheumatoid arthritis (atau biasa disingkat RA) adalah penyakit yang menyebabkan radang dan kemudian menyebabkan rasa nyeri, kaku, dan bengkak pada sendi. 2) Salah satu penyebab dari rematik adalah kegemukan yang dapat menyebabkan beban yang berlebihan pada sendi dan tulang. 3) Cara mencegah rematik antara lain : hindari makanan dan segala sesuatu secara berlebihan atau terutaman segala sesuatu yang mencetus rematik. Kurangi makanan yang kaya akan purin misalnya seperti daging.



DAFTAR PUSTAKA file:///C:/Users/user/Downloads/Documents/S1-2014-302212-chapter1_2.pdf file:///C:/Users/user/Downloads/Documents/2013-1-14201-841409078-bab225072013090802_2.pdf https://olhachayo.files.wordpress.com/2011/03/leaflet-rematik-baru1.pdf