Esai Politik Uang Dalam Pemilu [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : Rafiandy Zollanda Satria NIM



: 22030099



Kelas : 1D Prodi : D3 Akuntansi



Politik Uang Dalam Pemilu Korupsi sebagai bagian dari permasalahan kejahatan, telah menjadi suatu komoditas. Ketika berlangsungnya kampanye partai politik ataupun presiden dan wakil presiden, korupsi menjadi sebuah tema kampanye. Mereka menyatakan “berantas korupsi sampai ke akarakarnya, korupsi merusak pembangunan, dan sebagainya”. Namun tanpa disadari, korupsi terjadi sesungguhnya karena proses terpilihnya pemimpin melalui biaya politik yang tinggi. Biasanya dengan cara menyuap masyarakat. Pola pencegahan korupsi biasanya dilihat dari sisi aspek kebijakan politik. Tanpa disadari bahwa perilaku praktik menyuap rakyat dengan melakukan praktik politik uang saat proses pemilihan menyebabkan terpilihnya calon pemimpin yang korup. Maka perlu adanya pencegahan melalui pendidikan politik agar tidak terjadi korupsi politik saat proses pemilihan umum. “Politik” dan “uang” merupakan dua hal yang berbeda namun selalu berkaitan. Politik membutuhkan modal yaitu uang, dan dengan uang orang dapat berpolitik. Uang merupakan alat untuk mempengaruhi seseorang dalam menentukan keputusan. Dalam kondisi ini, dapat dipastikan kondisi yang diambil tidak lagi berdasarkan baik tidaknya keputusan tersebut bagi orang lain, tetapi keuntungan yang didapat dari keputusan tersebut. Pada saat ini Indonesia dihadapkan pada situasi bagaimana mengurangi dan meghilangkan berbagai praktik politik uang. Sebab politik uang ini telah menciderai sistem demokrasi. Tujuan awal demokrasi yang awalnya mulia yaitu melibatkan semua orang dalam pengambilan keputusan tetapi dengan adanya politik uang maka suara yang seharusnya bebas memilih tersebut akan berubah tidak netral karena selembar uang yang pemilih dapat Menurut Sarah Brich (2009) korupsi politik dalam pemilu biasanya dilakukan melalui praktik politik uang. Hal tersebut akan menghasilkan orang yang ‘salah’ sebagai pemenang. Pemerintahan yang dihasilkan pun kurang representatif dan akuntabel. Alasannya karena politisi yang terpilih tidak akan mengutamakan kepentingan rakyat. Pada sisi lain, kepercayaan kepada mereka pun rendah. Selain itu, korupsi politik juga dapat mendorong korupsi di sektor-sektor lain. Politik uang merupakan salah satu praktik yang dapat menciptakan korupsi politik. Politik uang sebagai the mother of corruption adalah persoalan utama dan paling sering terjadi di Indonesia. Tentu ketika seorang kandidat yang terpilih dengan proses suap menyuap, akan berpikir bagaimana modal yang dikeluarkan kembali dan bukan berpikiran untuk kepentingan rakyat.