Evolusi Reptil [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

EVOLUSI REPTIL



OLEH : IMAMATUS SHOLIHAH DEWI HASIANI NADHILA K NUR AFNI H.R GITA FEBRIANTI



JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2019



EVOLUSI REPTIL A.



KARAKTERISTIK REPTILIA



Reptilia merupakan salah satu kelas dari Vertebrata. Hewan dari kelas ini memiliki karakteristik yang sudah agak maju jika di bandingkan dengan Pisces dan Amphibi. Adapun karakteristik dari reptilia yaitu sebagai berikut: 1.



Tubuhnya dibungkus oleh kulit kering yang menanduk (tidak licin), biasanya dengan sisik, beberapa ada yang memiliki kelenjar permukaan kulit



2.



Mempunyai dua pasang anggota gerak yang masing-masing dengan 5 jari dengan kuku-kuku yang cocok untuk lari, mencengkram, dan naik pohon. Pada yang masih hidup di air kakinya mempunyai bentuk dayung.



3.



Skeletonnya mengalami penulangan secara sempurna, tempurung kepala mempunyai satu kondil oksipital



4.



Jantungnya tidak sempurna, terdiri atas 4 ruang yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel, hanya saja sekat antara ventrikel tersebut belum sempurna.



5.



Pernapasannya dengan paru-paru



6.



Memiliki 12 pasang saraf cranial dan otak dengan serebrum yang lebih besar



7.



Matanya mempusnyai kelenjar air mata yang menjaga agar matanya tetap basah



8.



Merupakan hewan berdarah dingin



9.



Fertilisasi internal, biasanya mempunyai alat kopulasi, telur dengan banyak yolk, berselaput kulit lunak atau barcangkang tipis



10. Ada beberapa anggotanya yang merupakan hewan ovipar misalnya penyu



dan adapula yang ovovivipar misalnya ular 11. Pembelahannya embrionik



terjadi



secara



meroblastik,



12. Tidak mengalami fase metamorphosis.



mempunyai



membrane



B.



Evolusi Reptil Teori evolusi tidak mampu menjelaskan asal-usul reptil. Anggota kelas



khusus ini telah muncul dalam keadaan telah berbeda tanpa mengalami proses evolusi apa pun. Ciri-ciri fisiolog reptil sangatlah berbeda dengan amfibi, yang dianggap sebagai nenek moyangnya. Dinosaurus, kadal, kura-kura dan buaya. Semua spesies ini termasuk dalam kelas yang disebut “reptil”. Beberapa reptil, seperti dinosaurus, telah punah tetapi sebagian lagi masih hidup. Reptil memiliki sejumlah ciri khusus, misalnya: tubuh mereka yang tertutupi oleh struktur yang disebut “sisik”. Mereka adalah hewan berdarah dingin, yang berarti mereka tidak dapat menghasilkan panas tubuh sendiri. Itulah sebabnya mengapa mereka membutuhkan sinar matahari langsung untuk menghangatkan tubuh. Mereka berkembang biak dengan cara bertelur. Evolusionis tidak dapat menjelaskan bagaimana reptil muncul pertama kali menjadi ada. Jawaban umum yang diberikan evolusionis atas permasalahan ini adalah reptil berevolusi dari amfibi. Namun, tidak ada satu



bukti pun yang membenarkan hal ini. Sebaliknya,



penelitian terhadap amfibi dan reptil menunjukkan terdapat perbedaan fisiologis yang sangat besar antara kedua kelompok hewan tersebut, dan binatang separuh reptil separuh amfibi tidak mungkin dapat hidup. Tidak mengherankan jika binatang seperti ini tidak pernah ditemukan dalam catatan fosil. Ahli paleontologi evolusionis terkenal, Lewis L. Caroll, mengakui fakta tersebut dalam artikelnya



yang berjudul “The Problem of The Origin of Reptile”:



Sayangnya, tidak diketahui adanya satu contoh pun nenek moyang reptil yang sesuai sebelum kemunculan reptil-reptil sejati. Ketiadaan bentuk-bentuk pendahulu ini menimbulkan banyak permasalahan dalam peralihan dari amfibi ke reptil yang tidak terjawab. Di samping itu, terdapat pula batas-batas yang memisahkan beragam spesies reptil itu sendiri seperti reptil, dinosaurus atau kadal. Semua spesies berbeda ini muncul secara tiba-tiba dan dalam keadaan telah berbeda satu dari yang lain di bumi, karena Allah memang telah menciptakan mereka demikian. Fosil reptilia tertua ditemukan di batuan yang berasal dari akhir masa karboniferus , berumur sekitar 300 juta tahun. Leluhurnya adalah salah satu



amfibia di masa Devon. Dalam dua gelombang besar radiasi adaptif, reptilia menjadi vertebrata darat yang dominan dalam suatu dinasti yang bertahan selama lebih 200 juta tahun. Penyebaran reptilia utama pertama kali terjadi pada awal masa premium, yaitu masa terakhir Paleozoikum, dan menjadi dua cabang evolusi utama yaitu: 1.



Sinapsida, cabang tersebut meliputi beranekaragam reptilian yang mirip mamalia yang disebut terapsida, tremasuk organism yang merupakan leluhur mamalia.



2.



Sauropsida, cabang tersebut menghasilkan semua amniota modern kecuali mamalia. Sauropsida terbagi mrenjadi dua sub cabang relative awal dalam sejarahnya :



a.



Anapsida, kura-kura adalah satu-satunya jenis yang selamat dari kelompok reptilia.



b. Diapsida, kadal, ular, dan buaya adalah diapsida yang masih hidup saat ini



yang diklasifikasikan sebagai reptilia. Dinosaurus dan beberapa kelompok reptilia lain yang sudah punah juga merupakan anggota diapsida . Analisis kladistik memberikan buktio yang kuat bahwa burung adalah kerabat terdekat yang masih hidup bagi dinosaurus yang sudah punah tersebut. Dinosaurus dan Pterosaurus. Radiasi reptilia yang paling besar terjadi untuk kedua kalinya.Selama akhir masa trias (sedikit lebih dari 200 juta tahun silam) dan terutama ditandai asal mula keanekaragaman dua kelompok reptilia : dinosaurus yang hidup di darat, pterosaurus, atau reptilia terbang. Kelompok ini merupakan vertebrata yang dominan di bumi selama jutaan tahun. Pterosaurus memiliki sayap terbentuk dari membran kulit yang diregangkan pada dinding tubuh, sepanjang tungkai depan, sampai ke ujung jari yang memanjang. Serat kaku memberikan penyokong bagi kulit sayap. Dinosaurus, suatu kelompok yang sangat beranekaragam dalam hal bentuk tubuh, ukuran, dan



habitat,



termasuk hewan terbesar yang pernah



menghuni daratan. Berlawanan yang selama ini berlaku bahwa dinosaurus adalah makhluk



yang lamban, terdapat semakin banyak bukti bahwa banyak dinosaurus yamh merupakan hewan yang sangat lincah,bergerak cepat, dan pada beberapa spesies bersifat sosial para ahli paleontologi juga telah menemukan taanda-tanda adanya pengasuhan oleh induk pada dinosaurus. Pedebatan terus berlangsung mengenai topic apakah dinosaurus merupakan hewan indotermik, yang mampu mempertahankan suhu tubuh tetap konstan melalui metabolisme. Beberapa bukti anatomis menndukung hipotesis ini tetapi debagian ahli sangat meragukannya. Iklim saat zaman Mesozoikum rlatif hangat dan tetap,dan daptasi tingkah laku seperti berjemur mungkin telah cukup nutuk mempertahankan suhu tubuh yang, khususnya bagi dinosaurus darat. Selain itu, sinosaurus besar memiliki rasio luas permukaan tubuh terhadap volume tubuh yang kecil sehingga mengurangi pengaruh fluktuasi suhu udara terhadap suhu internal hewan itu. Selama masa kretaseus, masa terakhir zaman Mesozoikum, iklim menjadi lebih sejuk dan lebih bervariasi. Ini merupakan periode kepunahan missal dan kecuali untuk beberapa dinosaurus yang bertahan hidup sampai keawal zaman Senozoikum, seemua reptilia tarsebut punah pada akhir kretaseus. C.



SISTEM TUBUH REPTILIA Reptilia juga memiliki struktur tubuh yang kompleks jika dibandingkan



dengan Pisces dan Amphibi. Hal ini dapat terlihat dari system alat geraknya, system rangka, system pencernaan, system sirkulasi, system respirasi, system ekskresi, system saraf dan system reproduksinya. 1. Sistem Alat Gerak Mempunyai dua pasang anggota gerak yang masing-masing dengan 5 jari dengan kuku-kuku yang cocok untuk lari, mencengkram, dan naik pohon. Pada yang masih hidup di air kakinya mempunyai bentuk dayung 2. System Rangka Skeleton axialis terdiri atas tempurung kepala dan vertebrae. Tempurung



kepala ada yang bermoncong panjang yang merupakan tulang yang keras pada hewan yang dewasa. Rahang bawah yang panjang bersendi pada tulang quadrat yang telah bersatu dengan tulang cranium. Columna vertebralis terdiri atas 5 tipe yaitu cervix, thorax, lumbar, sacrum dan cauda. 3. Sistem Pencernaan Organ pencernaan pada Reptil terdiri atas rongga mulut, esophagus, ventrikulus, intestinum, dan kloaka. Kelenjar pencernaannya terdiri atas hati yang mempunyai 2 lobus dan berwarna coklat, kantung empedu yang terletak di sebelah kanan hati, dan pancreas yang berada diantara lambung dan duodenum, berbentuk pipih kekuning-kuningan. Reptil memiliki mulut yang dapat terbuka lebar dan mengandung gigi-gigi yang terdiri atas dua deretam yaitu deretan gigi yang berbentuk kerucut yang menempel pada rahang dan bengkok kea rah cavum oris serta deretan gigi halus yang menempel pada tulang langit-langit. Gigi ini digunakan untuk mengunyah. Terdapat pula lidah yang pipih dan bercabang yang terletak di dasar cavum oris. 4. Sistem Sirkulasi Reptilia memiliki jantung dengan 4 ruangan yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel hanya saja sekat diantara ventrikel itu belum jelas. Hewan ini memiliki system peredaran darah ganda. Dari seluruh tubuh yang kaya CO2 akan masuk melalui sinus venosus menuju ke atrium kanan lalu masuk ke ventrikel kanan lalu darah akan masuk ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Di paru-paru darah yang kaya CO2 akan dilepas sedang darah yang kaya O2 akan diikat kemudian darah mengalir menuju atrium kiri kemudian ke ventrikel kiri kemudian akan diedarkan keseluruh tubuh, kemudian kembali diikat darah yang kaya CO2 dan O2 5. Sistem Respirasi Reptilia bernapas dengan paru-paru, dimana paru-paru ini berada dalam rongga dada dan dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-parunya hanya terdiri dari



beberapa lipatan dinding yang berfungsi untuk memperbesar permukaan pertukaran gas. Oksigen dalam udara diisap masuk melalui lubang hidung kemudian menuju rongga mulut melalui faring, laring, trakea,bronkus dan bronkiolus dalam paruparu. Dari paru-paru oksigen diangkut darah menuju seluruh tubuh. Dari jaringan tubuh gas karbon dioksida diangkut darah menuju jantung untuk dikeluarkan melalui paru-paru, bronkiolus, bronkus, trakea, laring, faring, rongga mulut dan dikeluarkan melalui lubang hidung. 6. Sistem Ekskresi Sistem ekskresi pada reptil berupa ginjal, paru-paru,kulit dan kloaka. Kloaka merupakan satu- satunya lubang untuk mengeluarkan zat-zat hasil metabolisme.Reptil yang hidup di darat sisa hasil metabolismenya berupa asam urat yang dikeluarkan dalam bentuk bahan setengah padat berwarna putih. 7.



Sistem Saraf Reptile memiliki otak dengan 2 lobus olfaktoriosus yang panjang,



hemisfer serebral, 2 lobus optikus, serebelum, medulla oblongata yang melanjut ke korda saraf. Di bawah hemisfer serebral terdapat traktus optikus dan saraf optikus, infundibulum dan hipofisis. Terdapat pula 12 pasang saraf cranial. 8. Sistem Reproduksi Pada hewan ini proses fertilisasi berlangsung secara internal. Organ reproduksi hewan betina berupa sepasang ovarium, oviduk yang berdinding tipis dimana oviduk ini memiliki kelenjar yang member kulit keras pada ovum yang telah dibuahi. Oviduk ini bermuara di kloaka. Organ reproduksi pada hewan jantan yaitu alat kelamin kusus yang disebut hemipenis,sepasang testis, didekatnya terdapat saluran epididimis kemudian dilanjutkan oleh saluran vas deferens yang pada bagian caudalnya bersatu dengan ureter dan bermuara di kloaka.



DAFTAR PUSTAKA Bhoke, Adhyee. 2012. Keruntuhan Teori Evolusi Charles Darwin ( Bagian II ), (online), (http://adhyee.blogspot.com/2012/03/keruntuhan-teori-evolusicharles-darwin_02.html), Gafur, Abdul. 2012. Perkembangan Evolusi, Teori Evolusi, dan Teori Darwin, (online),



(http://istanasederhana.blogspot.com/2012/07/perkembangan-



evolusi-teori-evolusi-dan.html), Yahya, Harun. 2004. Keruntuhan Teori Evolusi. Turkey. Yahya, Harun. 2004. Runtuhnya Teori Evolusi dalam 20 Pertanyaan. Turkey.