Fadhilah Dan Khasiat Asmaul Husna [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

FADHILAH SERTA KHASIATNYA ASMA-UL HUSNA FADHILAH SERTA KHASIATNYA ASMA-UL-HUSNA



Allah s.w.t. telah berfirman yang bermaksud: "ALLAH mempunyai Asmaa-Ul-Husna (nama-nama yang agung yang sesuai dengan sifat-sifat ALLAH menyebut asmaa-ul-husna itu." - (Surah Al-A'raf:180)



"Katakanlah: "Serulah ALLAH atau serulah AR-RAHMAN. Dengan nama yang mana saja kamu seru. Dia terbaik)



"Dialah ALLAH, tiada Tuhan melainkan Dia, Dia mempunyai al-asmaul-husna (nama-nama yang baik)"- (Su



Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata Nabi Muhammad s.a.w. pernah bersabda:



"Sesungguhnya Allah s.w.t mempunyai 99 nama, iaitu seratus kurang satu, barangsiapa menghitungnya syurga" - Riwayat Bukhari



Adapun ASMA-UL-HUSNA adalah merupakan nama-nama Allah s.w.t. yang terkandung didalam A mengandungi khasiatnya masing-masing seperti kita akan ketahui dibawah ini: 1.



ALLAHU : Artinya Yang mengeluarkan sekelian makhluk dari tiada menjadi ada.



KHASIATNYA : Barangsiapa yang menbacanya 5000 kali tiap-tiap hari, Insyaallah 66 kali sampai 66 hari setelah sembahyang fardhu, maka akan menjadi sebutan orang b 2.



AR RAHMAANU : Artinya Kasihsayang kepada hambaNya didunia.



KHASIATNYA : Barangsiapa yang mebacanya tiap-tiap selesai sembahyang fardu se sifat lupa dan lalai. 3.



AR RAHIIMU : Artinya Yang Kasihsayang kepada orang-orang mukmin pada hari Akhir



KHASIATNYA : Barangsiapa yang membacanya tiap-tiap hari sebanyak 100 kali, I kasih sayang akan sesama makhluk Allah s.w.t. 4.



AL MALIKU : Artinya Yang Mempunyai Kerajaan



KHASIATNYA : Barangsiapa yang membacanya tiap-tiap hari sebanyak 121 kali Insyaallah akan dikayakan dengan sebab atau dengan pintu yang dibukakan Allah s.w.t 5.



AL QUDDUUSU : Artinya Yang Maha Suci



KHASIATNYA : Barangsiapa yang berzikir dengan khalimat ini pada tiap-tiap har Insyaallah akan menjadi bersih hatinya, dan barangsiapa yang berzikir 1000 kali, Insya 6.



AS SALAAMU : Artinya Sejahtera daripada kekurangan



KHASIATNYA : Apabila dibacakan kepada orang yang sakit kepala sebanyak 121 k dapat didengar oleh orang yang sakit dan dengan mengangkat kedua belah tangan, In selama tidak datang ajalnya atau dikurangkan daripada sakitmya. 7.



AL MU'MINU : Artinya Yang Mengimamkan hambaNya



KHASIATNYA : Apabila dibacakan akan khalimat ini sebanyak 136 kali oleh orang ya merasa aman dari apa yang ditakutkannya, dan apabila dibaca oleh orang yang berima



8.



AL MUHAIMINU : Artinya Yang Sangat Menyintai dan Memelihara.



KHASIATNYA : Barangsiapa yang membacanya 100 kali setelah sembahyang sunat Insyaallah akan dibersihkan zahir dan batinnya dan tetap bercahaya hatinya, dan bar setelah sembahyang Isyak, Insyaallah akan kuat khafazhnya.



9.



AL'AZIIZ : Artinya Yang Menyalahkan.



KHASIATNYA : Barangsiapa yang berzikir sebanyak 40 kali tiap-tiap hari selama sembahyang Subuh, Insyaallah akan dikayakan dan dimuliakan oleh Allah s.w.t. da makhlukNya.



10. AL- JABBAARU : Artinya Yang Sangat Gagah.



KHASIATNYA : Barangsiapa yang berzikir tiap-tiap hari sebanyak 206 kali atau 226 boleh orang yang zalim dan Allah s.w.t. akan membalas bagi orang zalim itu siksa bagi



11. AL MUTAKABBIRU : Artinya Yang Maha Besar.



KHASIATNYA : Barangsiapa yang berzikir tiap-tiap hari sebanyak 662 kali, Ins kepadanya.



12. AL KHAALIQU : Artinya Yang Menciptakan MakhlukNya.



KHASIATNYA : Barangsiapa yang berzikir waktu tengah malam sebanyak 731 kali, I dan barangsiapa yang kehilangan hartanya atau lama ditunggalkan orang yang d Insyaallah ia akan datang dengan perintah Allah s.w.t..



13. AL BAARI-U : Artinya Yang Menerbitkan Makhluk.



KHASIATNYA : Barangsiapa yang berzikir pada siang hari sebanyak 100 kali, Insya akan merasa takut ia didalam kubur, dan barangsiapa yang apabila dibacanya pada pada tiap-tiap malam dibaca 100 kali, Insyaallah akan disembuhkan segala penyakit da



14. AL MUSHAWWIRU : Artinya Yang Merupakan Makhluk.



KHASIATNYA : Barangsiapa yang berzikir sebanyak 336 kali atau lebih, maka Insyaal apa yang dikerjakannya.



15. AL GHAFFAARU : Artinya Sangat Mengampuni.



KHASIATNYA : Barangsiapa yang berzikir 100 kali sambil mengiringi sembahyang J keampunan.



16. AL QAHHAARU : Artinya Yang Sangat Keras.



KHASIATNYA : Apabila dibaca tiap-tiap hari dan malam sebanyak 306 kali atau lebih kebesaran barang lain daripada Allah s.w.t. dan zahir baginya pertolongan Allah s.w. hajat lalu berzikir 100 kali kemudian mengangkat kedua tangannya dan membuka akan



17. AL WAHHAABU : Artinya Yang Sangat Memberi.



KHASIATNYA : Barangsiapa yang kekal mewiridkannya tiap-tiap hari atau tiap-tia sebanyak 300 kali atau lebih, Insyaallah akan dikabul dan hebat baginya kekayaan da



membacanya pada akhir sujud sembahyang dhuha sebanyak 40 kali, Insyaallah dimuda



18. AR RAZZAQU : Artinya Yang Sangat Memberi Rezeki.



KHASIATNYA : Barangsiapa yang mengekalkan membaca tiap-tiap hari 308 kali, I pemerintah dan jika mengkehendaki akan dimarahinya itu, maka berhentilah berbetul kali, Insyaallah ditunaikan hajatnya dan barangsiapa yang berzikir sebanyak 20 hari b sebelum makan dan minum, Insyaallah akan diberikan padanya faham yang dalam dan



19. AL FATTAHU



Artinya Yang Membuka Khazanah Rahmat.



KHASIATNYA: Apabila dibaca tiap-tiap selesai sembahyang Subuh sebanya dada, Insyaallah hatinya akan bersih dan bercahaya, dimudahkan segala pekerjaa



20. AL'ALIIMU



Artinya Mengetahui.



KHASIATNYA: Barangsiapa yang berzikir tiap-tiap setelah selesai sembah akan mendapatkan ilmu ma'rifat dan kasyaf serta iman yang sempurna.



21. AL QAABIDHU disempitkan. KHASIATNYA:



Apabila dibaca setiap hari sebanyak 100 kali, Insyaallah aka



22. AL BAASITHU KHASIATNYA:



Artinya Yang Menggenggam, Menyempitkan Reze



Artinya Maha Melapangkan.



Apabila dibaca selesai sembahyang dhuha 10 kali, Insyaalla



23. AL KHAAFIDHU



Artinya Yang Menurunkan.



KHASIATNYA: Apabila diamalkan setiap hari dalam keadaan khusyuk d dijatuhkan martabat musuh atau lawan penentangnya serta dikabulkan hajatnya.



24. AR RAAFI'U



Artinya Maha Mengangkat.



KHASIATNYA: Apabila dibaca setiap hari terutama pada malam hari seb pencuri, perompak, penipuan dan sebagainya.



25. AL MU'IZZU KHASIATNYA:



26. AL MUDZILLU



Artinya Maha Menang dan memberi kepada yang dikeh



Untuk menumbuhkan kewibawaan orang banyak apabila dib



Artinya Yang Merendahkan atau Menghinakan.



KHASIATNYA: Apabila dibaca sebanyak 75 kali kemudian sembahyang dan itu, Insyaallah akan aman mereka daripadanya dan apabila dibaca 1000 kali pa ditolakkan musuh daripadanya.



27. AS SAMII'U



Artinya Maha Mendengar.



KHASIATNYA: Apabila dibaca 500 kali , setelah selesai sembahyang d ditunaikan oleh Allah s.w.t. dan akan disembuhkan pendengarannya daripada p baik.



28. AL BASHIIRU



Artinya Maha Melihat.



KHASIATNYA: Apabila dibaca sebelum sembahyang Jumaat dimulai seba cerdas dan hatinya akan terbuka.



29. AL HAKAMU



Artinya Yang Menetapkan Hukum-hukum MakhlukNy



KHASIATNYA: Apabila dibaca setiap malam sunyi serta suci dari hada dijadikan hatinya tempat rahsia dan hikmah ilmu agama.



30. AL'ADLU KHASIATNYA:



Artinya Yang Maha Adil.



Apabila dibaca setelah selesai sembahyang lima waktu 104



adil dan akan merasa tertarik hati orang lain kepadanya.



31. AL LATHIIFU



Artinya Yang Maha Halus.



KHASIATNYA: Apabila dibaca sebanyak 129 kali atau 130 kali, Insyaalla akan merasa kejayaan dalam pekerjaannya.



32. AL KHABIIRU



Artinya Yang Maha Mengetahui atau Waspada.



KHASIATNYA: Apabila dibaca selama 7 hari dan tiap-tiap hari sebanya rahmat dengan segala khabar yang dikehendaki.



33. AL HALIIMU



Artinya Maha Penyayang dan Penyabar.



KHASIATNYA: Apabila dibaca sesudah sembahyang 5 waktu sebanyak 88 jabatan atau kedudukannya.



34. AL'AZHIIMU



Artinya Maha Agung.



KHASIATNYA: Apabila dibaca setiap hari sebanyak 12 kali maka Insya terhindar dari kejahatan.



35. AL GHAFUURU KHASIATNYA: sembuhlah ia.



Artinya Maha Pengampun.



Barangsiapa menuliskan atas orang yang sakit demam ba



36. ASY SYAKUURU



Artinya Yang Sangat Syukur.



KHASIATNYA: Apabila menuliskan sebanyak 40 kali oleh orang yang sesa dihapuskannya dengan iri dan sapukan iri itu kepada badannya atau matanya dan



37. AL'ALIYYU KHASIATNYA:



Artinya Yang Maha Tinggi Martabatnya.



Apabila ditulis pada kertas dan direndamkan pada segela



airnya diminumkan kepada anak kecil, Insyaallah dia akan menjadi anak yang cer



38. AL KABIIRU



Artinya Yang Maha Besar.



KHASIATNYA: Apabila dibaca dalam masa 7 hari sesudah melakukan semb Insyaallah akan dikembalikan lagi jabatannya, pekerjaannya selama bukan dipe rasuah dan lain-lain.



39. AL HAFIIZHU



Artinya Yang Maha Memelihara.



KHASIATNYA: Untuk menjaga keselamatan diri dari binatang buas atau d akan diselamatkan dan terhindar daripada segala gangguan tersebut diatas.



40. AL MUQI ITU



Artinya Yang menjadikan makanan.



KHASIATNYA: Untuk melepaskan rasa haus dan lapar dibaca selama banyaknya) Insyaallah akan sembuh.



41. AL HASIIBU



Artinya Yang Menghisab atau Menghitung.



KHASIATNYA: Untuk menguatkan jabatan atau pekerjaan yang dipegang Subuh atau sebelum terbit matahari dan petang (sesudah semba kedudukannya/jabatannya atau pekerjaannya. Bacalah sebanyak 777 kali.



42. AL JALIILU



Artinya Yang Maha Agung dan Mulia.



KHASIATNYA: Apabila dibaca setiap pagi (jam 2.30 pagi) sebanyak kedudukannya akan meningkat dengan sangat menghairankan.



43. AL KARIIMU



Artinya Mulia atau Yang Maha Pemurah.



KHASIATNYA: Barangsiapa yang mewiridkan pada tiap-tiap kali henda Insyaallah akan mendapat kemurahan dan kemuliaan dunia akirat.



44. AR RAQIIBU



Artinya Yang Maha Mengamati/Mengintai



KHASIATNYA: Apabila dibaca sebanyak 50 kali pada setiap hari, Insyaall kecurian dan lain-lain.



45. AL MAJIIBU



Artinya Yang Memperkenankan.



KHASIATNYA: Apabila dibaca setelah selesai sembahyang Subuh setiap ha dikabulkan oleh Allah s.w.t.



46. AL WAASI'U



Artinya Maha Luas KepunyaanNya.



KHASIATNYA: Apabila dibaca setiap pagi (waktu pagi, petang atau malam) dan dipelihara dari orang yang hasad.



47. AL HAKIIMU



Artinya Yang Maha Bijaksana



KHASIATNYA: Apabila dibaca setiap pagi (waktu pagi, petang atau mal cerdas akal fikirannya sehingga dengan mudah akan menerima ilmu-ilmu apapun



48. AL WADUUDU



Artinya Maha Mencintai orang-orang yang beriman



KHASIATNYA: Apabila dibaca setiap malam sebanyak 11,000 kali pasti ak orang dan mententeramkan keluarga dalam rumahtangga.



49. AL MAJIIDU KHASIATNYA: keluarganya.



50. AL BAA'ITSU



Artinya Yang Maha Mulia dan Maha Luhur.



Apabila dibaca sebanyak 99 kali, Insyaallah semuanya a



Artinya Maha membangkitkan makhlukNya dihari kemu



KHASIATNYA: Apabila dibaca sebanyak 100 kali dengan tangan diletakk lapang ilmu dan hikmah.



51. ASY SYAHIIDU



Artinya Maha Menyaksikan.



KHASIATNYA: Apabila dibaca setiap malam sebanyak 319 kali pasti a menentangnya atau membangkang.



52. AL HAQQU KHASIATNYA:



53. AL WAKIILU



Artinya Maha Besar.



Apabila dibaca setiap hari, maka Insyaallah keimanannya ak



Artinya Maha Melaksanakan Urusan MakhlukNya.



KHASIATNYA: Dapat menjaga ketakutan daripada marabahaya seperti ben lain. Maka banyak-banyaklah membaca khalimah ini dan juga apabila dibaca p atau lebih, Insyaallah akan dibukakan baginya pintu kebaikan dan rezekinya.



54. AL QAWIYYU KHASIATNYA:



55. AL MATIINU



Artinya Yang Maha Kuat.



Apabila dizalimi orang, maka bacalah sebanyak 1000 kali, In



Artinya Maha Sempurna KekuatanNya.



KHASIATNYA: Untuk mengembalikan kekuatan terutama diwaktu dala (keduanya AL QAWIYYU dan AL QAWIYYU), Insyaallah kekuatan akan pulih sep



56. AL HAMIIDU



Artinya Yang Terpuji.



KHASIATNYA: Apabila dibaca setelah selesai sembahyanh Maghrib da perkataan dan perbuatannya akan selalu terpuji.



57. AL MUHSHII



Artinya Yang Memperhitungkan setiap amal makhlukNy



KHASIATNYA: Apabila dibacakan 20 kali kepada roti atau makan dikehendakinya,Insyaallah ia akan tunduk.



58. AL MUBDI-U



Artinya Yang Menzahirkan MakhlukNya.



KHASIATNYA: Untuk menjayakan segala yang dirancangkan, dibaca setia direncanakan itu akan terwujud atau berhasil dengan baik.



59. AL MU'IIDU



Artinya Yang Mengembalikan.



KHASIATNYA: Untuk mengembalikan atau mencari sesuatu yang hilang, waktu sebanyak 124 kali, Insyaallah dengan kehendak dan izin Allah s.w.t. akan k



60. AL MUHYI



Artinya Yang Menghidupkan.



KHASIATNYA: Apabila dibaca setiap hari sebanyak 58 kali, pasti akan me berkat nama yang dibaca.



61. AL MUMIITU KHASIATNYA: berbuat taat.



62. AL HAYYU KHASIATNYA:



63. AL QAYYUUM



Artinya Yang Mematikan.



Apabila dibaca sebanyak 490 kali atau lebih, maka Insyaa



Artinya Yang Hidup.



Apabila dibaca sebanyak 300,000 kali, Insyaallah akan terhi



Artinya Yang Berdiri Sendiri.



KHASIATNYA: Apabila dibaca keduanya (Ya Hayyu Ya Qayyuum) setiap ha Insyaallah akan dikabulkan hajatnya dan akan menjadi hartawan dan dermawan besar kewibawaannya.



64. AL WAAJIDU KHASIATNYA:



Artinya Zat yang menemukan apa yang Dia kehendaki. Untuk menumbuhkan kepercayaan pada diri sendiri.



65. AL MAAJIDU KHASIATNYA:



Artinya Maha Agung dan Mulia.



Apabila dibaca sebanyak 400 kali tiap-tiap pagi dan petang



66. AL WAAHIDU



Artinya Mendapat apa yang dikehendakiNya.



KHASIATNYA: Apabila dibaca setiap ba'da sembahyang lima waktu sebany pada hari Isnin dan Khamis, Insyaallah segala hajatnya akan dikabulkan dan aka



67. ASH SHAMADU



Artinya Tempat bergantung bagi semua makhlukNya.



KHASIATNYA: Untuk memohon apa saja yang dihajatkan. Dibacakan seb puasa selama tiga hari juga),Insyaallah akan dikabulkan segala macam hajatnya.



68. AL QAADIRU



Artinya Maha Kuasa atas segala sesuatu.



KHASIATNYA: Apabila dibaca sebanyak 200 kali setelah melaksanakan sem dha'ir, Insyaallah akan mendapat kekuatan.



69. AL MUQTADIRU KHASIATNYA: s.w.t.



Artinya Yang Sangat Kuasa.



Apabila dibaca 100 kali setelah bangun tidur, Insyaallah ia



70. AL MUQADDIMU



Artinya Zat yang mendahulukan.



KHASIATNYA: Untuk menyegarakan apa yang diinginkan, dibaca setiap ha apa yang diinginkannya dan barangsiapa yang mewiridkan / membacakan ketik mendapat kemudhratan.



71. AL MUAKHHIRU



Artinya Zat yang mengakhirkan.



KHASIATNYA: Barangsiapa yang membacanya tiap-tiap hari sebanyak 300 taufiq dan taubat baginya.



72. AL AWWALU



Artinya Yang terdahulu dengan tiada permulaan.



KHASIATNYA:



Untuk mendatangkan hajat, dibaca setiap hari sebanyak 37 k



73. AL AKHIIRU



Artinya Yang kemudian dan tiada berkesudahan.



KHASIATNYA: Apabila dibaca setiap selesai sembahyang Isyak sebanyak bertambah kebaikan diakhir umurnya.



74. AZH ZHAHIIRU



Artinya Maha Nyata.



KHASIATNYA: Agar terbukanya segala ilmu, dibaca setiap ba'da sembahy bulan, pasti akan mendapat ilmu-ilmu yang jarang dimiliki oleh orang biasa.



75. AL BAATHINU



Artinya Zat yang Maha Ghaib.



KHASIATNYA: Untuk ilmu yang jarang dimiliki oleh manusia baisa, diba sebanyak 30 kali, pasti akan dikabulkan ilmu-ilmu yamg jarang dimiliki oleh man



76. AL WAALIYY KHASIATNYA: futuh.



Artinya Maha menguasai dan mengurus semua urusan



Agar terbuka hatinya, dibaca setiap pagi dan petang seban



77. AL MUTA'AALII



Artinya Yang Maha Tinggi.



KHASIATNYA: Apabila dibaca tiap-tiap hari siang atau malam sebanyak 5 baik dan mendapat darjat yang lebih tinggi.



78. ALBARRU KHASIATNYA:



Artinya Yang Maha Berbuat Baik.



Untuk memudahkan apa saja yang diinginkannya, dengan dib



79. AT TAWWAABU



Artinya Maha Menerima Taubat.



KHASIATNYA: diinginkan.



Untuk mengembalikan kejalan yang lurus, dibaca setiap s



80. AL MUNTAQIMU



Artinya Zat yang berhak membalas setiap perbuatan do



KHASIATNYA: Untuk menolak perbuatan aniaya dari orang zalim, diba sebanyak-banyaknya.



81. AL 'AFUWWU KHASIATNYA:



Artinya Yang memberi maaf.



Baca sebanyak-banyaknya setiap saat supaya disenangi man



82. AL MAALIKUL MULKI Artinya Zat yang mempunyai kekuasaan.



KHASIATNYA : Untuk mengawetkan pekerjaan atau mempertahankan jabata sembahyang fardu lima waktu ditengah malam sebanyak 212 kali, Insyaallah dalam hal pekerjaan, jabatan atau kedudukan.



83. DZUL JALAALI wal IKRAAMI : Artinya Zat yang mempunyai Ketinggian KHASIATNYA : Untuk mendatangkan hajat, dibaca setiap hari sebanyak 65 dipenuhi segala hajatnya.



84. AL MUQSITHU KHASIATNYA: ibadah.



85. AL JAAMI'U KHASIATNYA: maksudnya.



Artinya Yang sangat Adil.



Apabila dibaca 209 kali atau lebih, Insyaallah akan terpe



Artinya Yang Mengumpulkan. Barangsiapa yang membacanya tiap-tiap hari sebanyak



86. AL GHANIYYU



Artinya Yang Maha Kaya.



KHASIATNYA: Apabila dibacakan pada orang yang sakit atau mendapat b Insyaallah akan segera sembuh dari pemyakitnya.



87. AL MUGHNII KHASIATNYA: s.w.t.



88. AL MAANI ' U



Artinya Zat yang memberi kekayaan.



Apabila dibaca pada tiap-tiap hari sebanyak 1000 kali, Insy



Artinya Yang menolak bahaya dan lain-lain.



KHASIATNYA: Untuk menolak perlakuan orang jahat dan orang zalim. di (sebelum fardu Subuh) sebanyak 161 kali, Insyaallah akan selamat dari perbuatan



89. ADH DHAARU



Artinya Yang menyampaikan mudharat.



KHASIATNYA: Untuk menyembuhkan penyakit (yang bertahun-tahun tidak sebamyak 1001 kali, Insyaallah dengan izin dan kehendak Allah s.w.t. penyakit ter



90. AN NAAFI ' U



Artinya Yang memberi manfaat.



KHASIATNYA: Untuk menyembuhkan penyaklit dan menghilangkan kesusah berhasil. Juga barangsiapa yang berzikir dengan hati ketika jimak dengan isteri kasihan yang sangat dalam dan akan diberi anak yang soleh.



91. AN NUURU KHASIATNYA:



92. AL BADII ' U



Artinya Yang menerangi.



Apabila dibaca pada tiap-tiap hari siang atau malam, Insyaa



Artinya Yang menciptakan yang belum wujud sebelumn



KHASIATNYA: Untuk tercapai apa yang telah direncanakannya asma ini d 500 kali, pasti akan berjaya apa yang direncanakan.



93. AL BAAQII



Artinya Maha Kekal.



KHASIATNYA: Untuk mengawtkan pekerjaan atas usahanya, baca asma in awet (kekal), jauh dari kerugian dan kejatuhan jumlah, Insyaallah.



94. AL WAARITSU KHASIATNYA: maju.



95. AR RASYIIDU KHASIATNYA:



96. AS SABUURU



Artinya Yang kembali kepadaNya sekali makhluk.



Asma ini untuk memajukan usaha apabila dibaca setiap m



Artinya Yang Memberi Petunjuk.



Untuk menambah kecerdasan berfikir, asma ini dibaca setiap



Artinya Sangat Sabar.



KHASIATNYA: Barangsiapa yang berzikir sebanyak 100 kali pada tiap-tiap akan dapat bala pada hari itu, juga untuk membangun jiwa besar dan sabar da setiap saat terutama dalam menghadapi segala kesulitan masalah apa saja, pasti



15 Manfaat Membaca Asmaul Husna Setiap Hari Sponsors Link



Sebagai soerang muslim pasti kita telah mengetahui tentang asmaul husnah. Asmaul husna adalah 99 nama yang dimiliki Allah. Nama-nama inilah yang melambangkan dan memperlihatkan betapa besarnya kekuasaan Allah, hanya Allah lah tempat hambanya meminta,dan tiada Tuhan selain Allah. Asmaul husna ada agar kita mengetahui dan faham akan kekuasaan Allah. Ada banyak keajaiban dan keistimewaan dalam asmaul husna. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-A’raaf ayat 7, yang berbunyi :



“Dan milik Allahlah nama-nama indah, dan mohonlah kepadanya dengan menyebut nama-nama tersebut.” Selain itu Rasulullah juga bersabda,



“Allah mempunyai 99 nama, seratus kurang satu, barangsiapa yang memahaminya akan masuk surga” (HR Bukhari dan Muslim). Dengan membaca dan memahaminya niscaya kita akan mendapatkan manfaat dan berkah dari bacaan tersebut, kita akan senantiasa akan mendapatkan kebaikan dan perlindungan Allah. Maka tak heran banyak orang-orang muslim yang setiap hari melantunkan nama-nama indah ini. Salah satu contohnya di madrasah-madrasah, setiap pagi sebelum masuk kelas mereka mengaji bersama dan melantunkan asmaul husna bersama. Hal ini sangat baik bagi peserta didik khususnya dan masyarakat umumnya. Itulah beberapa pengenalan tentang asmaul husna, selanjutnya kita akan membahas yang kita dapatkan dari manfaat membaca asmaul husna : 1. Membuka Pintu Rezeki Allah maha kaya, Allahlah yang memberikan rezeki untuk kita. rezeki yang kita terima sudah ditakdirkan oleh Allah sesuai dengan apa yang kita lakukan dan usahakan. Kita sebagai umat muslim dalam mencari rezeki adalah dengan bekerja dan biasanya dibantu dengan manfaat sholat dhuha. Namun ada cara lain yang bisa membantu anda mencari rezeki, yaitu dengan membaca Asmaul husna. Dalam asmaul husna ada beberapa nama yang menunjukkan bahwa Allah maha kaya, dan jika dibaca secara rutin niscaya pintu rezeki kita akan terbuka yaitu al-mughni, al ghaniyyu, dan lainnya. (Baca juga : manfaat sedekah – manfaat zakat fitrah) 2. Menyembuhkan penyakit Hampir semua orang jika sakit, akan pergi ke dokter atau ,minum obat-obatan. Perlu kitan ketahui bahwa itu hanya perantara, penyembuh dan obat sesungguhnya adalah Allah. Allah akan memberikan kesembuhan semua penyakit baik fisik maupun hati jika mereka berdoa dengan tulus pada Allah, bisa juga membaca lantunan asmaul husna, karena ada nama yang menunjukkan bahwa Allah itu memiliki sifat penyembuh, yaitu ad-dhar, an-nafi’. (Baca juga : manfaat dzikir) 3. Mendapat keselamatan Allahlah pelindung kita dari segala marabahaya, kita harus senantiasa meminta perlindungan agar hidup kita ini selamat. Dengan membaca asmaul husna terus menerus niscaya anda akan senantiasa mendapat perlindungannya. Beberapa nama yang memiliki makana perlindungan adalah almani’u, al-mughsitu, dan lainnya



4. Mendapat ampunan Sebagai manusia biasa kita tidak pernah luput dari dosa. Hampir tiap hari sengaja atau tidak, disadari atau tidak kita berbuat dosa baik kecil, maupun besar. Dengan begitu kita wajib untuk meminta ampun kepada allah. Dengan membaca asmaul husna secara rutin insyaallah dosa-dosa yang pernah kita perbuat akan diampuni oleh Allah, seperti dalam salah satu namaNya yaitu al-affuwu (maha memberi ampunan). (Artikel terkait : manfaat istighfar) 5. Memperoleh kemudahan Dalam hidup ini pasti kita pernah mendapat cobaan dan rintangan dalam proses kita mencapai tujuan hidup. Namun dengan kesulitan tersebut kita harus tetap optimis dapat melewatinya. Dengan meminta kepada allah melalui membaca asmaul husna secara ikhlas dan penuh pengharapan niscaya Allah akan memberikan kemudahan bagi setiap masalah anda. Hal ini terbukti dengan adanya beberapa nama Allah yang memiliki makna sebagai pemberi kemudahan dan kelapangan, diantaranya al-barru, al-muqtadir. Baca juga :  



manfaat ilmu pengetahuan alam. manfaat ilmu pengetahuan sosial.



6. Memperoleh keturunan Bagai anda yang belum memiliki keturunan saat ini, tetaplah optimis dan senantiasa berdoa dan meminta kepada Allah, salah satu caranya adalah dengan membaca dan mengamalkan asmaul husna. Dari beberapa nama yang dimiliki Allah ada satu nama yang memiliki makna Allah akan memberikan keturunan bagi hambanya yaitu al wahidu. 7. Menumbuhkan rasa percaya diri Bagai anda yang merasa kurang percaya diri dengan kemampuan yang anda miliki atau anda yang memiliki anak yang kurang percaya diri. Ada cara ampuh yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah ini, memang kita bisa membawa diri kita ke psikiater atau psikolog dan motivator namun hasilnya belum tentu memuaskan. Cara yang tepat adalah meminta dan berdoa pada Allah dengan menyebut nama-nama indahnya. Karena Allah memiliki nama yang bermakna memberikan keyakinan pada diri seorang muslim, yaitu al- wajidu. (Baca juga : manfaat menggunakan jilbab) 8. Mengendalikan nafsu Kita sebagai manusia dibekali akal dan nafsu oleh Allah, bila berbicara tentang nafsu maka lebih cenderung membawa ke hal-hal negatif. Maka ada cara ampuh untuk tetap bisa mengendalikan nafsu kita dengan cara membaca dan melantunkan asmaul husna. Ada beberapa asma yang bila kita baca terus menerus akan mampu mengontrol hawa nafsu kita, antara lain al-mumit, al-muhshi. Artikel terkait :  



manfaat puasa senin kamis manfaat puasa daud



9. Menjaga keharmonisan rumah tangga Pasti semua rumah tangga menginginkan sakinah, mawaddah, warrahmah. Ada satu cara yang bisa anda lakukan untuk tetap menjaga keharmonisan dalam rumah tnagga anda, yaitu dengan



melantunkan nama-nama indah yang dimiliki Allah, salah satu nama yang baik untuk keharmonisan rumah tangga anda adalah al wadud. 10. Mencerdaskan otak Asmaul husna merupakan salah satu nutrisi yang baik bagi otak kita, baik dalam menjaga kesehatan otak, menyeimbangkan otak kanan dan kiri dan lainnya. Selain makan-makanan sehat dan menerapkan pola hidup sehat, anda juga bisa menerapkan cara yang satu ini, yaitu melantunkan asmaul husna. Karena dalam 99 namaNya ada beberapa nama yang berbicara tentang kecerdasan dan kepintaran, antara lain al hakim, al alliyu, al-ilmu. (Baca juga manfaat gerakan sholat) sponsored links



11. Terhindar dari sifat lupa Lupa adalah hal yang wajar bagi manusia, bahkan ada istilah yang berbunyi manusia adalah tempatnya lupa. Namun kita bisa mencegah lupa hinggap pada diri kita. Manfaat membaca asmaul husna secara kontinyu maka kita akan terhindar dari yang namanya lupa, hal ini dibuktikan dengan adanya nama Allah yang bermakna menjaga kita dari sifat lupa, yaitu ar-rahman. 12. Mendekatkan diri pada Allah Tujuan hidup kita di dunia ini tak lain dan tak bukan adalah senantiasa beribadah kepada Allah dan mendekatkan diri kepadaNya. Ada salah satu ibadah yang mampu mendekatkan kita dengan Allah, salah satunya adalah membaca dan memahami asmaul husna, nama-nama indah yang dimiliki allah. (Baca juga : manfaat sholat) 13. Menjadi muslim yang sejati Belum sempurna jika kita belum tahu dan mengerti kekuasaan Allah. Adanya asmaul husna membantu kita untuk sennatiasa memahami dan mengerti tanda-tanda kekuasaan Allah. Dengan membaca dan memahami asmaul husna maka kita kan semakin mengerti tentang apa tujuan hidup kita sebnarnya dan kita akan menjadi muslim yang sebenar-benarnya bukan hanya di KTP saja. 14. Memperkuat persatuan dan kesatuan Allah telah mengajarkan saling berkasih sayang kepada sesama. Dengan asmaNya yang berbunyi ar-rahim, atau maha penyayang. Dengan memahami sifat penyayang ini, kita akan saling menyayangi dan melindungi antar sesama dan saling tolong menolong ketika ada yang membutuhkan. Dengan begini persatuan dan kesatuan, kita akan menemukan arti kenyamanan di hidup ini. (Artikel terkait : manfaat bersosialisasi dengan orang lain) 15. Memperkuat keimanan seorang hamba dengan senantiasa membaca dan memahami nama-nama yang dimiliki oleh Allah, kita senantiasa semakin yakin bahwa memang tiada Tuhan selain Allah, dan semua kebaikan berasal dariNya, serta patutnya kita hanya meminta kepada Allah. Dengan begini keimanan yang kita miliki akan sempurna tanpa keraguan sedikitpun. Itulah beberapa manfaat yang akan kita dapatkan ketika kita membaca dan memahami makana dari asmaul husna. Anda bisa membaca dan melantunkan asmaul husna setiap saat semau anda, dimanapun kapanpun anda bisa melakukannya, namun lebih afdolnya lakukan aktivitas ini dalam keadaan suci, seperti ketika sholat wajib ataupun sunnah, ketika membaca Al-Qur’an dan lain sebagainya. Advertisement



*Jika artikel ini bermanfaat, mohon di share ^V^! asmaul husna, islam, kebiasan baik, keistimewaan asmaul husna, kekuasaan allah, nama allah



MANFAAT TERKAIT ? 



8 Manfaat Dari Bulan Rajab







22 Manfaat Surat Al-waqiah – Untuk Rejeki, Jodoh, Dunia dan Akhirat







13 Manfaat Puasa Daud bagi Wanita







4 Manfaat Umroh Untuk Umat Islam







Manfaat Puasa Asyura dan Keutamaannya Bagi Yang Menjalankan







9 Manfaat Puasa untuk Kulit – Kecantikan dan Kesehatan







17 Manfaat Puasa Ramadhan Bagi Kesehatan Tubuh







5 Manfaat Puasa Untuk Anak dan Cara Mengajarkannya







21 Manfaat Berpuasa Bagi Kesehatan Tubuh







56 Manfaat Buah Ara atau Tin Bagi Kesehatan Tubuh



Pengertian Tajwid, Keutamaan Dan Hukum Mempelajarinya ‫اارحِ يم‬ َّ ‫الر ْح َم ِن‬ َّ ِ‫بِسْــــــــــــــــ ِم اﷲ‬ 1. Pengertian Tajwid



Secara lughat (bahasa) kata "Tajwid" berarti "Tahsin" (memperbaiki), sedangkan menurut istilah adalah: "Mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya, serta memberi hak-haknya, seperti: jelas kuat, lemah dan sifatsifat huruf, seperti: tebal, tipis, al-jahr, isti'la, istifal dan lain-lain. Haq huruf yaitu sifat asli yang senantiasa ada pada setiap huruf atau seperti sifat Aljahr, Isti’la, dan lain sebagainya. Hak huruf meliputi sifat-sifat huruf dan



tempat-tempat keluar huruf. Mustahaq huruf yaitu sifat yang sewaktu-waktu timbul oleh sebab-sebab tertentu ,seperti; idh-har, ikhfa, iqlab, idgham, qalqalah, ghunnah, tafkhim, tarqiq, mad, waqaf, dan lain-lain. Imam Ali bin Tholib mengatakan bahwa Tajwid adalah mengeluarkan setiap huruf dari makhrajnya dan memberikan hak setiap huruf (yaitu sifat yang melekat pada huruf tersebut seperti qolqolah, Hams, dll) dan mustahaq huruf (yaitu sifat-sifat huruf yang terjadi karena sebab-sebab tertentu, seperti izhar, idghom, dll.) Pengertian lain dari ilmu tajwid ialah menyampaikan dengan sebaik-baiknya dan sempurna dari tiap-tiap bacaan ayat al-Quran. Pengertian tahsin (‫ )تحسين‬secara bahasa sama seperti pengertian tajwid yang berasal dari kata ‫ َتَحْ س ْينًا‬-َُ‫ َيُ َحسِّن‬-ََ‫َحسَّن‬ yang berarti membaguskan atau memperbaiki. Adapun masalah-masalah yang dikemukakan dalam ilmu ini adalah makharijul huruf(tempat keluar-masuk huruf), shifatul huruf (cara pengucapan huruf), ahkamul huruf(hubungan antar huruf), ahkamul maddi wal qasr (panjang dan pendek ucapan), ahkamul waqaf wal ibtida’ (memulai dan menghentikan bacaan) dan al-Khat al-Utsmani. Maka dapat dikatakan Ilmu Tajwid adalah pengetahuan tentang kaidah serta cara-cara membaca Al-Quran dengan mengeluarkan huruf dari makhrojnya serta memberi hak dan mustahaknya ْ ‫َخي ُْر ُك ْمَ َم ْنَتَعَلَّ َم‬ ُ‫علَّ َم َه‬ َ ‫َو‬ َ َ‫َالقُ ْرآن‬ ”Sebaik-baik kamu adalah mengajarkannya”(HR.Muslim).



orang



yang



belajar



Al



Qur’an



dan



2. Tujuan dan Keutamaan mempelajari Ilmu Tajwid Tujuan mempelajari ilmu Tajwid adalah agar dapat membaca ayat-ayat AlQur'an secara betul (fasih) sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah saw. serta dapat memelihara lisannya dari kesalahan-kesalahan ketika membaca al-Qur'an. Juga agar dapat memelihara bacaan Al-Quran dari kesalahan dan perubahan serta memelihara lisan (mulut) dari kesalahan membaca. Kesalahan dalam membaca Al-Quran dikategorikan dalam dua macam, yaitu: 1. Al-Lakhnu al-Jaliy (Kesalahan besar / fatal) Adalah kesalahan dalam membaca Al-Quran yang dapat mengubah arti dan menyalahi urf qurro. Melakukan kesalahan ini hukumnya Haram. Yang termasuk diantaranya ialah: - Kesalahan makhraj huruf. biasanya terjadi pada pengucapan huruf-huruf yang serupa seperti 'ain dan hamzah, cha, ha, kho dan ghain, ta dan sebagainya. - Salah membaca mad, seperti bacaan pendek dibaca panjang atau



sebaliknya. - Salah membaca charokat. Seperti charokat di akhir kata sebagai yang menunujukkan jabatan kata 2. Al-Lakhnu al-Khofiy (Kesalahan kecil). Adalah kesalahan dalam membaca



3. Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid Tentang hukum mempelajari ilmu tajwid dapatlah kita ketahui dan kita pahami sebagai berikut:



"Mempelajari ilmu tajwid (hukumna) fardhu Kifayah dan mengamalkannya fardhu 'ainbagi setiap pembaca al-Qur'an (qari') dari umat Islam. Sebagaimana firman Allah swt.:'Dan bacalah al-Qur'an secara tartil' Dan sabda Nabi Muhammad saw.:'Bacalah al-Qur'an dengan lagu orang-orang Arab dan janganlah kamu melagukan seperti orang-orang fasik dan orang orang sombong, karena sesungguhnya akan datang beberapa kaum (golongan) sesudah aku (nabi saw.) yang suka mengulang-ngulang bacaan al-qur'an (seperti mengulang-ulang nyanyian dengan bunyibunyian musik) sambil meratap-ratap, mereka membaca al-Qur'an tidak melalui tenggorokan dan tidak memikirkan artinya, hati mereka berpaling dari tujuan membaca al-Qur'an dan hati orang yang heran (mengagumi tingkah laku mereka)." Juga sebagaimana yang dikatakan oleh asy-Syaik Ibnul Jazariy di dalam syairnya: "Adapun menggunakan tajwid adalah wajib hukumnya bagi setiap pembaca al-Qur'an, maka barang siapa yang membaca al-Qur'an tanpa tajwid adalah berdosa, karena bahwasanya Allah menurunkan al-Qur'an dengan tajwid. Demikianlah yang sampai kepada kita adalah dari Allah (dengan secara murawttir)." Adapun keutamaan mempelajari ilmu tajwid dapatlah dijelaskan sebagai berikut: "Sesungguhnya (ilmu Tajwid) adalah ilmu yang paling utama dan paling mulia, berkaitan dengan kitab yang paling mulia dan paling agung (AlQur'an)." 4. Dalil dan Dasar Penyusunan Ilmu Tajwid 1. Al-Qur'an, surah Al-Muzammil ayat 4:



ۡ ‫َو َرت ِّل‬ ً‫ل‬ َ ‫َٱلقُ ۡر َءانَ َت َۡرتي‬



Artinya: Dan bacalah 2. Sabda Rasulullah saw.



Al



Qur’an



itu



dengan



perlahan-lahan.



ْ ُ‫َُالقُ ْرآنَ َفَإ َّنَالتَّجْ و ْي َدَح ْليَة‬ ْ ‫َج ِّود‬ َ‫َالق َرا َءة‬ "Baguskanlah bacaan al-Qur'an, maka sesungguhnya membaguskan bacaan al-Qur'an itu hiasan qira'at (bacaan)." [HR. Turmudzi]. 3. Dalam Sunan An-Nasa’i dan Ad-Darimi serta Al-Mustadrak AlHakim dari Barra’ r.a. berkata: “Saya mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: ْ ‫سنَ َيَز ْيد‬ ْ َ‫ص ْوت‬ ْ ‫سنُ ْو‬ ‫َُالقُ ْرآنَ َ ُح ْسنًا‬ ِّ ‫َح‬ ْ َ ‫اَالقُ ْرآنَ َبأ‬ َّ ‫ص َوات ُك ْمَفَإ َّنَال‬ َ ‫َال َح‬ “Baguskanlah menambah



Al-Qur’an



dengan suaramu, keindahan



karena



suara



yang bagus Al-Qur’an.”



5. Kaidah-Kaidah Ilmu Tajwid Hukum-hukum dalam tajwid beserta komponen ilmu tajwid yang harus dikenal dipelajari, dipahami serta diamalkan dalam membaca Al-Quran, antara lain : 1. Hukum Ta’awuz dan Basmalah Isti’azah atau taawuz adalah melafazkan atau membunyikannya : “A’uzubillahi minasy syaitaanir rajiim” (‫)اعﻮﺬ َبالله َمﻦ َالﺸﻴﻄن َالﺮجﻴﻢ‬ cara melafazkan basmalah adalah bunyinya: “Bismillahir rahmaanir rahiim” (‫َالﺮﺤﻴﻢ‬ ‫َالﺮﺤﻤﻦ‬ ‫َالله‬ ‫)بﺴﻢ‬. Terdapat 4 cara membaca iati’azah, basmalah dan surat : a. memutuskan isti’azah (berhenti) kemudian baru membaca basmalah, b. menyambungkan basmalah dengan surah tanpa berhenti, c. membaca isti’azah dan basmalah terus-menerus tanpa henti, d. membaca isti’azah, basmalah dan awal surat terus-menerus tanpa berhenti. Terdapat 4 cara membaca basmalah di antara dua surat. Membaca basmalah adalah tanda awal dimulai suatu bacaan dalam surat Al-Quran. Guna dari membaca basmalah suatu keharusan dengan tujuan : a. Basmalah sebagai pemisah dengan surat Al-Quran yang lain b. Sebagai penghubung dengan awal surat Al-Quran c. Sebagai penghubung dari kesemua surat Al-Quran d. Menghubungkan akhir surat dengan basamalah, lalu berhenti. Namun basamalah tidak selalu menjadi surat awal yang harus terus dibaca untuk melanjutkan surat berikutnya. Walau bagaimana pun, tidak harus membaca demikian karena dikhawatirkan ada yang mengganggap basmalah merupakan salah satu ayat daripada surat yang sebelumnya. Dalam ilmu tajwid juga dikenal ada 9 hukum bacaan yang isinya menjelaskan bagian-bagian tanda baca dan cara melafazkannya atau



pengucapannya, A. Hukum 1. 2. 3. 4. 5.



nun



antara mati dan Izhar Idgham Ikhfa’



tanwin,



lain terdiri



: dari : Halqi Idgham Bilaghunnah Iqlab haqiqi



B. Hukum mim mati Selain hukum nun mati dan tanwin adapula hukum lainnya dalam mempelajari dan membaca Al-Quran yakni Hukum mim mati, yang disebut hukum mim mati jika bertemu dengan huruf mim mati (َ‫ ) ْم‬yang bertemu dengan huruf-huruf arab tertentu. Hukum mim mati memiliki 3 jenis, yang diantaranya adalah : 1. Ikhfa Syafawi (‫َﺷﻔﻮﻱ‬ ‫)ﺇخﻔاﺀ‬ Apabila mim mati (َ‫ ) ْم‬bertemu dengan ba (‫)ب‬, maka cara membacanya harus dibunyikan samar-samar di bibir dan dibaca didengungkan. ْ Contoh: (َ‫َبَاسط‬ ‫َ(وكَلبُ ُهم‬ )ٍ‫ارة‬ ‫َ(ت َْرميهم‬ )‫َبَ ْينَ ُهم‬ ‫)فَاحْ ُكم‬ َ ‫َبح َج‬ َ 2. Idgham Mimi ( ‫َميمى‬ ‫)ﺇدغام‬ Apabila mim mati (َ‫ ) ْم‬bertemu dengan mim (‫)م‬, maka cara membacanya adalah seperti menyuarakan mim rangkap atau ditasyidkan dan wajib dibaca dengung. Idgham mimi disebut juga idgham mislain atau mutamasilain. Contoh : (َ‫َفئ َ ٍة‬ ‫َمن‬ ‫َ( َك ْم‬ )‫َ َم ْن‬ ‫)أَم‬ 3. Izhar Syafawi (‫َﺷﻔﻮﻱ‬ ‫)ﺇﻇهار‬ Apabila mim mati (َ‫ ) ْم‬bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah selain huruf mim (َ‫ ) ْم‬dan ba (‫)ب‬, maka cara membacanya dengan jelas di bibir dan mulut tertutup. Contoh: (ََ‫سون‬ ) َ‫َتَتَّقُون‬ ‫)لَعَلَّ ُك ْم‬ ُ ‫َ(ت َْم‬ C. Hukum mim dan nun tasydid Hukum mim dan nun tasydid juga disebut sebagai wajib al-ghunnah (َ ‫واجﺐ‬ ‫ )الﻐﻨه‬yang bermakna bahwa pembaca wajib untuk mendengungkan bacaan. Maka jelaslah yang bacaan bagi kedua-duanya adalah didengungkan. Hukum ini berlaku bagi setiap huruf mim dan nun yang memiliki tanda syadda atau bertasydid (ِّ‫م‬ dan َِّ ‫)ن‬. Contoh: ‫َوَالﻨَّاﺱ‬ ‫َالْﺠﻨَّة‬ َ‫مﻦ‬ D. Hukum alif lam ma’rifah Alif lam ma’rifah adalah dua huruf yang ditambah pada pangkal atau awal dari kata yang bermakna nama atau isim. Terdapat dua jenis alif lam ma’rifah yaitu qamariah dan syamsiah. - Alif lam qamariah ialah lam yang diikuti oleh 14 huruf hijaiah, seperti: alif/hamzah(‫)ء‬, ba’ (‫)ب‬, jim (‫)ج‬, ha’ (‫)ح‬, kha’ (‫)خ‬, ‘ain (‫)ع‬, ghain (‫)غ‬, fa’ (‫)ف‬,



qaf (‫)ق‬, kaf (‫)ك‬, mim (‫)م‬, wau (‫)و‬, ha’ (‫ )ﮬ‬dan ya’ (‫)ﻱ‬. Hukum alif lam qamariah diambil dari bahasa arab yaitu al-qamar (‫ )القﻤﺮ‬yang artinya adalah bulan. Maka dari itu, cara membaca alif lam ini adalah dibacakan secara jelas tanpa meleburkan bacaannya. - Alif lam syamsiah ialah lam yang diikuti oleh 14 huruf hijaiah seperti: ta’ (‫)ت‬, tha’ (‫)ث‬, dal (‫)د‬, dzal (‫)ذ‬, ra’ (‫)ر‬, zai (‫)ز‬, sin (‫)ﺱ‬, syin (‫)ش‬, sod (‫)ص‬, dhod (‫)ض‬, tho (‫)ط‬, zho (‫)ظ‬, lam (‫ )ل‬dan nun (‫)ن‬. Nama asy-syamsiah diambil dari bahasa Arab (‫ )الﺸﻤﺴﻴه‬yang artinya adalah matahari. Maka dari itu, cara membaca alif lam ini tidak dibacakan melainkan dileburkan kepada huruf setelahnya. E. Hukum idgham Idgham (‫ )ﺇدغام‬adalah berpadu atau bercampur antara dua huruf atau memasukkan satu huruf ke dalam huruf yang lain. Maka dari itu, bacaan idgham harus dilafazkan dengan cara meleburkan suatu huruf kepada huruf setelahnya. Terdapat tiga jenis idgham: - Idgham mutamathilain (‫ – ﺇدغام َمﺘﻤاﺛلﻴﻦ‬yang serupa) ialah pertemuan antara dua huruf yang sama sifat dan makhrajnya (tempat keluarnya) dal bertemu dal dan sebagainya. Hukum adalah wajib diidghamkan. Contoh: ْ‫ﻗَﺪ َدَﺨَلُﻮَا‬. - Idgham mutaqaribain (‫ – ﺇدغامَمﺘقاربﻴﻦ‬yang hampir) ialah pertemuan dua huruf yang sifat dan makhrajnya hampir sama, seperti ba’ bertemu mim, qaf bertemu kaf dan tha’ bertemu dzal. Contoh: ْ‫نَﺨْلُقڪَُﻢ‬ - Idgham mutajanisain (‫ – ﺇدغام َمﺘﺠانﺴﻴﻦ‬yang sejenis) ialah pertemuan antara dua huruf yang sama makhrajnya tetapi tidak sama sifatnya seperti ta’ dan tha, lam dan ra’ serta dzal dan zha. Contoh: ‫ﻗُﻞ َرَبﱢ‬ F. Hukum mad Mad yang artinya yaitu melanjutkan atau melebihkan. Dari segi istilah Ulama tajwid dan ahli bacaan, mad bermakna memanjangkan suara dengan lanjutan menurut kedudukan salah satu dari huruf mad. Terdapat dua bagian mad, yaitu mad asli dan mad far’i. Terdapat tiga huruf mad yaitu alif, wau, dan ya’ dan huruf tersebut haruslah berbaris mati atau saktah. Panjang pendeknya bacaan mad diukur dengan menggunakan harakat. G. Hukum ra’ Hukum ra’ adalah hukum bagaimana membunyikan huruf ra’ dalam bacaan. Terdapat tiga cara yaitu kasar atau tebal, halus atau tipis, atau harus dikasarkan dan ditipiskan. * Bacaan ra’ harus dikasarkan apabila: 1. Setiap ra’ yang berharakat atas atau fathah. Contoh: ‫رَبﱢﻨَا‬ 2. Setiap ra’ yang berbaris mati atau berharakat sukun dan huruf sebelumnya berbaris atas atau fathah.



Contoh: ‫وَاﻻَرْض‬ 3. Ra’ berbaris mati yang huruf sebelumnya berbaris bawah atau kasrah. Contoh: ‫ٱرْجعُﻮْا‬ 4. Ra’ berbaris mati dan sebelumnya huruf yang berbaris bawah atau kasrah tetapi ra’ tadi berjumpa dengan huruf isti’la’. Contoh: ‫مﺮْصَاﺪ‬ * Bacaan ra’ yang ditipiskan adalah apabila: 1. Setiap ra’ yang berbaris bawah atau kasrah. Contoh: ‫رجَال‬ 2. Setiap ra’ yang sebelumnya terdapat mad lain Contoh: ‫خَﻴْﺮ‬ 3. Ra’ mati yang sebelumnya juga huruf berbaris bawah atau kasrah tetapi tidak berjumpa dengan huruf isti’la’. Contoh: َ‫فﺮْعَﻮﻦ‬ * Bacaan ra’ yang harus dikasarkan dan ditipiskan adalah apabila setiap ra’ yang berbaris mati yang huruf sebelumnya berbaris bawah dan kemudian berjumpa dengan salah satu huruf isti’la’. Contoh: ‫فﺮْق‬ Isti’la’ (‫)اسﺘعل َﺀ‬: terdapat tujuh huruf yaitu kha’ (‫)خ‬, sod (‫)ص‬, dhad (‫)ض‬, tha (‫)ط‬, qaf (‫)ق‬, dan zha (‫)ظ‬. H. Qalqalah Qalqalah (‫ )ﻗلقله‬adalah bacaan pada huruf-huruf qalqalah dengan bunyi seakan-akan berdetik atau memantul. Huruf qalqalah ada lima yaitu qaf (‫)ق‬, tha (‫)ط‬, ba’ (‫)ب‬, jim (‫)ج‬, dan dal (‫)د‬. Qalqalah terbagi menjadi dua jenis: - Qalqalah kecil yaitu apabila salah satu daripada huruf qalqalah itu berbaris mati dan baris matinya adalah asli karena harakat sukun dan bukan karena waqaf. Contoh: َ‫َﻴَﺪْعُﻮن‬ ,َ‫ﻴَﻄْﻤَعُﻮن‬ - Qalqalah besar yaitu apabila salah satu daripada huruf qalqalah itu dimatikan karena waqaf atau berhenti. Dalam keadaan ini, qalqalah dilakukan apabila bacaan diwaqafkan tetapi tidak diqalqalahkan apabila bacaan diteruskan. Contoh: ٍ‫َعَلَﻖ‬,‫ٱلْﻔَلَﻖ‬



REGU A 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Siapakah nama malaikat yang bertugas mencabut nyawa? (Izrail) Apakah arti dari Al Falaq? (Waktu Subuh) Ibadah mengelilingi Ka’bah dalam rangakaian ibadah haji disebut? (Thawaf) Di antara sifat wajib bagi Allah ialah Iradat yang berarti? (Berkehendak) Shalat sunat yang dilakukan untuk meminta hujan dinamakan? (Istisqa) Di antara sikap terpuji ialah berani menanggung segala akibat atas apa yang dilakukannya yang biasa disebut? (Bertanggung jawab) 7. Budak yang dimerdekakan Abu Bakar dan menjadi muazin pada zaman Rasulullah bernama? (Bilal bin Rabah) 8. Subhanallah sering disebut bacaan? (Tasbih) 9. Di antara golongan yang berhak menerima zakat ialah orang yang banyak menanggung hutang atau disebut? (Gharim) 10. Allah memiliki asmaul husna Al Ghafur yang berarti? (Yang Maha Pengampun) REGU B 1. Siapakah nama malaikat yang bertugas membagi rizki? (Mikail) 2. Apakah arti dari Al Kautsar? (Nikmat yang Banyak) 3. Berlari-lari kecil antara Shafa dan Marwa dalam ibadah haji disebut? (Sa’i) 4. Di antara sifat wajib bagi Allah ialah Qudrat yang berarti? (Kuasa) 5. Shalat sunat yang mengiringi waktu-waktu shalat wajib disebut? (Rawatib) 6. Di antara sikap terpuji ialah memenuhi apa yang pernah diucapkan kepada orang lain atau biasa disebut? Menepati janji 7. Seorang dari Persia yeng mengusulkan strategi perang Khandaq (perang parit) bermana? Salman Al Farisi 8. Alhamdulillah sering disebut sebagai bacaan? (Tahmid/Hamdalah) 9. Di antara golongan yang berhak menerima zakat ialah budak yang ingin memerdekakan diri atau biasa disebut? (Riqab) 10. Allah memiliki asmaul husna Al Kabir yang berarti? (Yang Maha Besar)



REGU C 1. 2. 3. 4. 5.



Siapakah nama malaikat yang bertugas meniup sangkakala? (Isrofil) Apakah arti dari At Takasur? (Bermegah-megahan) Berdiam diri atau berhenti untuk tidak berjalan sewaktu di Arafah disebut? (Wukuf) Di antara difat wajib bagi Allah ialah Kalam yang berarti (Berbicara) Shalat sunat yang dilakukan untuk meminta petunjuk atas suatu pilihan disebut? Istikharah 6. Di antara sikap terpuji ialah sopan santun dan mudah bergaul dengan orang lain tanpa membeda-bedakan atau biasa disebut? (Ramah) 7. Sahabat Rasulullah yang juga pernah menjadi khalifah dan sering dijuluki gerbangnya ilmu bernama? (Ali bin Abi Thalib) 8. La ila ha illallah sering disebut sebagai bacaan? (Tahlil) 9. Di antara golongan yang berhak menerima zakat ialah orang yang masih lemah imannya atau sering disebut? (Muallaf) 10. Allah memiliki asmaul husna Al Malik yang berarti? (Yang Maha Menguasai/Merajai)



1. 2. 3. 4. 5.



1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5.



PERTANYAAN LEMPARAN UNTUK SETIAP REGU (5 SOAL) BENAR NILAI 100, SALAH NILAI 0 DAN PERTANYAAN DILEMPAR KE REGU BERIKUTNYA JAWABLAH DENGAN JAWABAN YANG TEPAT REGU A Mampu menghidupkan orang yang mati atas seizin Allah adalah mukjizat Nabi ..... (Isa as.) Nama raja yang mencoba merusak Ka’bah dengan pasukan gajah ialah ..... (Abrahah) Ka’bah yang menjadi kiblat umat muslim terletak di Negara ...... (Arab Saudi) Ara aital ladzii yukadzdzibubiddiin merupakan bagian dari surat ...... (Al Ma’uuun) Hari kiamat sering juga disebut sebagai hari pembalasan atau ....... (Yaumul Jaza’)



REGU B Nabi yang diberi kekayaan melimpah dan mampu berbicara dengan hewan ialah ...... (Sulaiman as.) Nama raja yang menguasai Mesir dan memusuhi Nabi Musa ialah ...... (Fir’aun) Istanbul atau konstantinopel merupakan terletak di negara ...... (Turki) Fashalli lirabbika wanhar merupakan bagian dari surat ...... (Al Kautsar) Hari kiamat juga sering disebut sebagai hari perhitungan atau ....... (Yaumul Hisab) REGU C Nabi yang diberi mukjizat berupa terbelahnya bulan adalah Nabi ...... (Muhammad SAW.) Nama raja yang mencoba membakar Nabi Ibrahim adalah ....... (Namrud) Universitas Al Azhar merupakan salah satu universitas tertua di dunia, yang terletak di Negara ...... (Mesir) Lakum diinukum a liyadiin merupakan bagian dari surat ........ (Al Kafiirun) Hari kiamat juga sering disebut sebagai hari ditimbangnya amal perbuatan manusia atau ...... (Yaumul Mizan)



PERTANYAAN REBUTAN UNTUK SETIAP REGU (15 SOAL) BENAR NILAI 100, SALAH NILAI DIKURANGI 100 JAWABLAH DENGAN JAWABAN YANG TEPAT 1. Berapakah jumlah Nabi dan Rasul yang wajib kita imani? (25) 2. Apakah burung yang diutus Allah untuk menghancurkan tentara gajah? (Ababil) 3. Apakah kerajaan Islam pertama yang ada di Indonesia? Samudra Pasai 4. Peristiwa perjalanan Rasulullah dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa lalu ke langit disebut? (Isra’ Mi’raj) 5. Siapakah nama Menteri Agama Indonesia saat ini? (Lukman Hakim Saifudin) 6. Apakah nama mushalla yang terletak di komplek Balai Desa Sendangagung? (Baitul Ummah) 7. Ilmu yang mempelajari tata cara membaca Al Quran dinamakan? (Tajwid) 8. Tempat dikumpulkannya manusia setelah dari alam kubur disebut? (Padang Mahsar) 9. Hari Raya Idul Adha dirayakan setiap tanggal ...... (10 Dzulhijjah) 10. Ihram dan Tawaf merupakan bagian dari rukun ibadah ..... (Haji) 11. Shalat wajib yang tidak bisa dijamak adalah ..... (Subuh)



12. Yatsrib adalah nama lain dari kota ........(Madinah) 13. Shalat Sunat yang dilakukan sebelum atau sesudah shalat wajib disebut ...... (Rawatib) 14. Siapakah nama ketua umum PP Muhammadiyah saat ini? (Prof. Din Syamsuddin) 15. Shalat ‘Idain artinya ...... (Shalat dua hari raya)



Silakan untuk model soal yang lain : Soal Cerdas Cermat Agama Islam Baru Posted by belajar islam



0 in



Manfaat Mengetahui Asbabun Nuzul Ditulis pada Desember 10, 2007 oleh abu mujahid



Sebagian orang ada yang beranggapan bahwa ilmu Asbabun Nuzul tidak ada gunanya dan tidak ada pengaruhnya karena pembahasannya hanyalah berkisar pada lapangan sejarah dan ceritera.Menurut anggapan mereka ilmu Asbabun Nuzul tidaklah akan mempermudah bagi orang yang mau berkecimpung dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an. Anggapan tersebut adalah salah dan tidaklah patut didengar karena tidak berdasarkan pendapat para ahli Al-Qur’an yang dikenal dengan ahli tafsir. Di sini akan diungkap secara sekilas pendapat sebagian ulama dan kemudian akan disertakan beberapa faedah tentang ilmu Asbabun Nuzul. Al-Wahidy berpendapat: “menafsirkan ayat tanpa bertitik tolak dari sejarah dan penjelasan turunnya tidaklah mungkin.” Ibnu Daqiqil ‘Ied berpendapat: “Keterangan tentang Asbabun Nuzul adalah merupakan salahsatu jalan yang tepat dalam memahami Al-Qur’an.” Ibnu Taimiyah berpendapat: “Ilmu Asbabun Nuzul akan membantu dalam memahami ayat, karena ilmu tentang sebab akan menimbulkan ilmu tentang akibat”. Dengan demikian akan jelaslah pentingnya ilmu Asbabun Nuzul sebagai bagian dari ilmu AlQur’an. Adapun faedah dari ilmu Asbabun Nuzul dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Mengetahui bentuk hikmah rahasia yang terkandung dalam hukum. 2. Menentukan hukum (takhshish) dengan sebab menurut orang yang berpendapat bahwa suatu ibarat itu dinyatakan berdasarkan khususnya sebab. 3. Menghindarkan prasangka yang mengatakan arti hashr dalam suatu ayat yang zhahirnya hashr. 4. Mengetahui siapa orangnya yang menjadi kasus turunnya ayat serta memberikan ketegasan bila terdapat keragu-raguan. 5. Dan lain-lain yang ada hubungannya dengan faedah ilmu Asbaun Nuzul. Beberapa contoh tentang faedah ilmu Asbabun Nuzul. Pertama: Marwan ibnul Hakam sulit dalam memahami ayat:



Janganlah sekali-kali kamu menyangka, bahwa orang-orang yang bergembira dengan apa yang mereka telah kerjakan dan mereka suka supaya dipuji terhadap perbuatan yang belum mereka kerjakan janganlah kamu menyangka bahwa mereka terlepas dari siksaan.(Ali Imrân: 188). Beliau memerintahkan kepada pembantunya: “Pergilah menemui Ibnu Abbas dan katakan kepadanya, bila semua orang telah merasa puas dengan apa yang telah ada dan ingin dipuji



terhadap perbuatan yang belum terbukti hasilnya pasti ia akan disiksa dan kamipun akan terkena siksa”. Ibnu Abbas menjelaskan kepadanya (pembantu), bahwa ia (Marwan) merasa kesulitan dalam memahami ayat tersebut dan kemudian Ibnu Abbas menjelaskannya: “Ayat tersebut turun sehubungan dengan persoalan Ahli Kitab (Yahudi) tatkala ditanya oleh Nabi SAW, tentang sesuatu persoalan dimana mereka tidak menjawab pertanyaan yang sebenarnya ditanyakan, mereka mengalihkan kepada persoalan yang lain serta menganggap bahwa persoalan yang ditanyakan oleh Nabi kepadanya telah terjawab. Setelah itu mereka meminta pujian kepada Nabi, maka turunlah ayat tersebut di atas. (HR. Bukhari Muslim). Kedua: Urwah Ibnu Jubair juga mengalami kesulitan dalam memahami makna firman Allah SWT:



Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syiar Allah. Barangsiapa yang beribadah Haji ke Baitullah atau berumrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya. (Al-Baqarah: 158). Menurut zhahir ayat dinyatakan bahwa sa’i antara Shafa dan Marwah adalah tidak wajib, bahkan sampai Urwah ibnu Zubair mengatakan kepada bibinya Aisyah r.a.: “Hai bibiku! sesungguhnya Allah telah berfirman: “tidak mengapa baginya untuk melakukan sa’i antara keduanya”, karena itu saya berpendapat bahwa “tidak apa-apa bagi orang yang melakukan Haji Umrah sekalipun tidak melakukan sa’i antara keduanya”. Aisyah seraya menjawab: “Hai keponakanku! katakatamu itu tidak benar. Andaikata maksudnya sebagaimana yang kau katakan niscaya Allah berfirman “tidak mengapa kalau tidak melakukan sa’i antara keduanya”. Setelah itu Aisyah menjelaskan: bahwasanya orang-orang Jahiliyah dahulu melakukan sa’i antara Shafa dan Marwah sedang mereka dalam sa’inya mengunjungi dua patung yang bernama Isaar yang berada di bukit Shafa dan Na’ilah yang berada di bukit Marwah. Tatkala orang-orang masuk Islam diantara kalangan sahabat ada yang merasa berkeberatan untuk melakukan sa’i antara keduanya karena khawatir campur-baur antara ibadah Islam dengan ibadah Jahiliyah. Dari itu turunlah ayat sebagai bantahan terhadap keberatan mereka (yang mengatakan) kalau-kalau tercela atau berdosa dan menyatakan wajib bagi mereka untuk melakukan sa’i karena Allah semata bukan karena berhala. Itulah sebabnya Aisyah membantah pendapat Urwah berdasarkan sebab turun ayat. Ketiga: Sebagian Imam mengalami kesulitan dalam memahami makna syarat Allah SWT:



dalam firman



Dan perempuan-perempuan yang terhenti dari haid diantara perempuan-perempuanmu jika kamu ragu-ragu (tentang) iddahnya maka iddah mereka adalah 3 bulan. (Ath- Thalaq: 4). Golongan zhahiriah berpendapat bahwa Ayisah (wanita yang tidak lagi haid karena sudah lanjut usia) mereka tidak perlu masa iddah bila keayisahannya tidak diragukan lagi. Kesalahpahaman



mereka nampak dengan berdasarkan Asbabun Nuzul, dimana ayat tersebut adalah merupakan khitab (ketentuan) bagi orang yang tidak mengetahui bagaimana seharusnya dalam masa iddah, serta mereka ragu apakah mereka perlu iddah atau tidak. Dari itu maka makna “ ” (bila anda bingung tentang bagaimana mereka dan tidak mengerti tentang iddah mereka, maka inilah undang-undangnya). Ayat turun setelah ada sebagian shahabat yang mengatakan bahwa diantara iddah kaum wanita tidak terdapat dalam Al-Qur’an; yaitu wanita yang masih kecil dan wanita yang Ayisah. Setelah itu turunlah ayat yang menjelaskan ketentuan tentang mereka. Wallâhu a’lam. Keempat: Diantara contoh tentang ilmu Asbabun Nuzul sebagai sanggahan terhadap dugaan hashr(batasan tertentu) sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Syafi’i tentang firman Allah SWT:



Katakanlah! tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi karena sesungguhnya semua itu kotor atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. (Al-An’âm: 145). Dalam hal ini beliau mengungkapkan yang maksudnya: bahwa orang kafir ketika mengharamkan sesuatu yang dihalalkan Allah dan menghala1kan apa yang diharamkan Allah serta mereka terlalu berlebihan, maka turunlah ayat sebagai bantahan terhadap mereka. Dengan demikian seolah-olah Allah berfirman “Yang halal hanya yang kamu anggap haram dan yang haram itu yang kamu anggap halal”. Dalam hal ini Allah tidak bermaksud menetapkan kebalikan dari ketentuan di atas melainkan sekedar menjelaskan ketentuan yang haram samasekali tidak menyinggung-nyinggung yang halal. Imam Al-Haramain berkata “uslub ayat tersebut sangat indah. Kalau saja Imam Syafi’i tidak mengatakan pendapat yang demikian niscaya kami tidak dapat menarik kesimpulan perbedaan imam Malik dalam hal hashr/batasan hal yang diharamkan sebagaimana disebutkan dalam ayat di atas”. Penjelasan dari makna ayat. Sekedar penjelasan dari uraian di atas saya berpendapat bahwa zhahir ayat menunjukkan batasan yang haram, dimana yang haram adalah hanya yang tersebut dalam ayat di atas, padahal persoalannya tidak demikian, karena di samping yang tersebut pada ayat di atas masih ada lagi yang lain, hanya saja mengungkapannya yang berbentuk hash sedang maknanya tidak demikian, yaitu sebagai bantahan terhadap orang-orang musyrik yang mengharamkan sesuatu yang sebenarnya dihalalkan Allah dan menghalalkan yang sebenamya diharamkan Allah. Kelima: Diantara faedah Asbabun Nuzul adalah untuk mengetahui nama orang yang menjadi kasus turunnya ayat agar keraguan dan kekaburan menjadi hilang, sebagaimana Marwan menduga bahwa firman Allah SWT:



Ialah diturunkan sehubungan dengan kasus Abdurrahman ibnu Abi Bakar. Aisyah membantah bahwa anggapan tersebut adalah salah, ia menjelaskan kepada Marwan tentang sebab turunnya. Adapun secara lengkap kisah tersebut sebagaimana diriwayatkan Bukhari sebagai berikut: “Marwan adalah seorang amil (Gubernur) wilayah Madinah. Muawiyah menginginkan agar Yazid menjadi khalifah setelah kemangkatannya. Ia menulis surat kepada Marwan tentang persoalannya. Karenanya Marwan mengumpulkan rakyat dan berpidato di hadapan mereka. Dalam pidatonya ia menyebutkan nama Yazid (memfigurkan). Dalil ia menyeru untuk membaiatnya sambil berkata: “Sesungguhnya Amirul Mukminin telah diperlihatkan oleh Allah tentang pendapat yang baik dalam diri Yazid. Bila Amirul Mu’minin mengangkatnya sebagai khalifah, sungguh Abu Bakar dan Umar pun telah menjadi khalifah”. Abdurrahman menjawab: “Bukankah sistim yang demikian itu merupakan Herakliusisme?” (Maksudnya itu adalah kediktatoran seorang raja sebagaimana tindakan raja-raja Romawi). Marwan menjawab: Itu sama dengan sunah Abu Bakar dan Umar. Abdurrahman menjawab lagi “Herakliusisme”. Abu Bakar dan Umar tidak mengangkat keturunan atau familinya sedangkan Muawiyah bertindak semata-mata untuk kehormatan anaknya seraya Marwan berkata “Tangkaplah ia Abdurrahman”. Abdurrahman masuk ke rumah Aisyah, karena itu pengejarpengejarnya tidak dapat menangkapnya. Setelah itu Marwan mengatakan “Dialah orang yang menjadi kasus sehingga Allah menurunkan ayat:



Dan orang yang berkata kepada kedua ibu bapaknya cis bagi kamu keduanya, apakah kamu keduanya memperingatkan kepadaku bahwa aku akan dibangkitkan padahal sungguh telah berlalu beberapa umat sebelumku?(Al-Ahqaf ayat 17) Dari balik tabir Aisyah menjawab “Allah tidak pernah menurunkan ayat Al-Qur’an tentang kasus seseorang tertentu di antara kita kecuali ayat yang melepaskan aku dari tuduhan berbuat jahat, andaikata aku mau menjelaskan orang yang menjadi kasus turunya ayat tesebut niscaya akan kujelaskan.



ASBABUL WURUD DALAM MEMAHAMI SUATU HADITS A. Definisi Asbabul Wurud Secara etimologis ” asbabul wurud ” merupakan susunan idlofah, yang berasal dari kata asbab dan wurud. Kata ” asbab adalah bentuk jama’ dari kata “sabab”, yang berarti segala sesuatu yang dapat mehubungkan pada sesuatu yang lain, (sunan turmudzi dalam kitab thoharoh: 1/151.) atau penyebab terjadinya sesuatu. Sedangkan kata “wurud” merupakan bentuk isim masdar dari waroda, yaridu, wuruudan yang berarti dating atau sampai .(Shohih Bukhori dalam kitabul ilmi: 1/23) Secara terminologi menurut As-suyuti asbabul wurud diartikan sebagai berikut: “sesuatu yang menjadi metode untuk menentukan maksud suatu hadits yang bersifat umum, khusus, mutlak, muqoyyad, dan untuk menentukan ada dan tidaknya naskh (pembatalan) dalam suatu hadits”.(Musnad Ahmad: VI/3) Jika diteliti secara kritis pendefinisian As-suyuti lebih mengacuh kepada fungsi asbab wurudul hadits yakni, untuk menentukan tahsish dari yang ‘amm (umum), membatasi yang mutlak, serta untuk menentukan ada dan tidaknya naskh dan mansukh dalam suatu hadits dan lain sebagainya Nampaknya kurang tepat jika pendefinisian tersebut dipakai untuk merumuskan pengertian asbabul wurud. Menurut hemat saya perlu menoleh pada pendapat Hasbi as-sidiqi beliau mendefinisikan sebagai berikut: “Ilmu yang menerangkan sebab-sebab Nabi SAW.menuturkan firmannya dan masa-masa Nabi SAW.menuturkannya”(Imam Malik, dalam kitab Al-jumah: 1/102). Sebagian ulama berpendapat bahwa pengertian asbabul wurud mirip dengan pengertian asbabul nuzul “Sesuatu baik berupa peristiwa-peristiwa atau pertanyaan-pertanyaan yang terjadi pada waktu hadits itu di firmankan oleh Nabi SAW”.(Al-bukhori kitab mawakit as-sholah: 1/346). Dari ketiga definisi tersebut bisa disimpulkan bahwa asbabul wurud adalah konteks historisitas, baik berupa peristiwa-peristiwa atau pertanyaan-pertanyaan yang lainnya yang terjadi pada saat hadits tersebut di sabdakan oleh Nabi SAW, dapat berfungsi sebagai acuan analisis dalam menentukan apakah hadits tersebut bersifat khusus, umum, mutlak atau muqoyyad, naskh atau mansukh dan lain sebagainya. Adapun sasaran dalam mempelajari ilmu ini adalah Setiap hadits yang secara tegas mempunyai asbabul wurud.[1]



B. Macam-Macam Asbabul Wurud Menurut Imam As-Suyuthi asbabul wurud itu dapat dikategorikan menjadi tiga macam, yaitu: 1) sebab yang berupa ayat al-Qur’an, 2) sebab yang berupa Hadits itu sendiri 3) sebab yang berupa sesuatu yang berkaitan dengan para pendengar dikalangan sahabat. 1. Sebab yang berupa ayat al-Qur’an. Artinya di sini ayat al-Qur’an itu menjadi penyebab Nabi SAW. Mengeluarkan sabdanya. Contohnya antara lain firman Allah Swt. Yang berbunyi : ãNßgs9 ß`øBF{$# Nèdur َ&OßguZ»yJƒÎ) AOù=ÝàÎ/ y7Í´¯»s9’réَtûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä óOs9ur (#þqÝ¡Î6ù=tƒ tbr߉tGôg•B ÇÑËÈ Artinya: “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka Itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.(Q.S. AlAn’am: 82)



Ketika itu sebagian sahabat memahami kata “azh-zhulmu” yang berarti berbuat aniaya atau melanggar aturan. Nabi SAW. Kemudian memberikan penjelasan bahwa yang dimaksud “azh-zhulmu” dalam firman tersebut adalah asy-syirku yakni perbuatan syirik, sebagaimana yang disebutkan dalam surat al-Luqman:



w õ8ÎŽ ô³è@ «!$$Î/ ( ž cÎ) x8÷Ž Åe³9$# ŸَÓo_ç6»tƒ¢َøŒÎ)ur tA$s% ß`»yJø)ä9 ¾ÏmÏZö/ew uqèdur ¼çmÝàÏètƒ íOù=Ýàs9 ÒOŠÏàtã ÇÊÌÈ Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benarbenar kezaliman yang besar”. (Q.S al-Luqman: 13) 2. Sebab yang berupa Hadits. Artinya pada waktu itu terdapat suatu hadis, namun sebagian sahabat merasa kesulitan memahaminya, maka kemudian muncul hadis lain yang memberikan penjelasan terhadap Hadits tersebut. Contoh adalah Hadits yang berbunyi: ‫ﺇنَهللَتعالىَملئكةَفيَاألرضَينطﻖَعلىَألسنةَبنيَأدمَبماَفيَالمرءَمنَخيرَأوَﺷر‬ “Sesungguhnya Allah SWT memiliki para malaikat di bumi, yang dapat berbicara melalui mulut manusia mengenai kebaikan dan keburukan seseorang.” (HR. Hakim) Dalam memahami Hadits tersebut, ternyata para sahabat merasa kesulitan, maka mereka bertanya: Ya Rasul !, Bagaimana hal itu dapat terjadi? Maka Nabi SAW menjelaskan lewat sabdanya yang lain sebagaimana Hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik. Suatu ketika Nabi SAW bertemu dengan rombongan yang membawa jenazah. Para sahabat kemudian memberikan pujian terhadap jenazah tersebut, seraya berkata: “Jenazah itu baik”. Mendengar pujian tersebut, maka Nabi berkata: “wajabat” (pasti masuk surga) tiga kali. Kemudian Nabi SAW bertemu lagi dengan rombongan yang membawa jenazah lain. Ternyata para sahabat mencelanya, seraya berkata: “Dia itu orang jahat”. Mendengar pernyataan itu, maka Nabi berkata: “wajabat”. (pasti masuk neraka). Ketika mendengar komentar Nabi SAW yang demikian, maka para sahabat bertanya: “Ya rasul !, mengapa terhadap jenazah pertama engkau ikut memuji, sedangkan terhadap jenazah kedua tuan ikut mencelanya. Engkau katakan kepada kedua jenazah tersebut: “wajabat” sampai tiga kali. Nabi menjawab: ia benar. Lalu Nabi berkata kepada Abu Bakar, wahai Abu Bakar sesungguhnya Allah SWT memiliki para malaikat di bumi. Melalui mulut merekalah, malaikat akan menyatakan tentang kebaikan dan keburukan seseorang. (HR. AlHakim dan Al-Baihaqi) Dengan demikian, yang dimaksud dengan para malaikat Allah di bumi yang menceritakan tentang kebaikan keburukan seseorang adalah para sahabat atau orang-orang yang mengatakan bahwa jenazah ini baik dan jenzah itu jahat. 3. Sebab yang berupa perkaitan yang berkaitan dengan para pendengar dikalangan sahabat.[2] Sebagai contoh adalah persoalan yang berkaitan dengan sahabat Syuraid Bin Suwaid ats-Tsaqafi. Pada waktu Fath makkah (pembukaan kota makkah) beliau pernah datang kepada nabi SAW seraya berkata: “Saya Bernazar Akan Shalat Dibaitul Maqdis”. Mendengar pernyataan sahabat tersebut, lalu Nabi bersabda: “Shalat Di Sini, yakni masjidil haram itu lebih utama”. Nabi SAW lalu bersabda: “Demi Dzat yang Jiwaku Berada dalam kekuasaan-Nya, seandainya kamu shalat disini (Masjid Al-Haram Makkah), maka sudah mencukupi bagimu untuk memnuhi nazarmu”. Kemudian Nabi SAW, bersabda lagi: “Shalat Dimasjid Ini, Yaitu Masjid AlHaram Itu Lebih Lebih Utama Dari Pada 100 000 Kali Shalat Di Selain Masjid Al-Haram”. (H.R. Abdurrazzaq Dalam Kitab Al-Mushannafnya).[3] C. Urgensi Asbabul Wurud dan Cara Mengetahuinya Asbabul wurud mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka memahami suatu hadis. Sebab biasanya hadis yang disampaikan oleh Nabi bersifat kasuistik, cultural, bahkan temporal. Oleh karenanya, memperhatikan konteks historisitas munculnya hadis sangat penting, karena paling tidak akan menghindarkan kesalahpahaman dalam menangkap maksud suatu hadis. Sedemikian rupa sehingga kita tidak terjebak pada teksnya saja, sementara konteksnya kita abaikan atau kita ketepikan sama sekali. Pemahaman hadis yang mengabaikan peranan asbabul wurud akan cenderung bersfat kaku, literalis-skriptualis, bahkan kadang kurang akomodatif terhadap perkembangan zaman. Adapun urgensi asbabul wurud menurut imam as-Suyuthi antara lain untuk: 1. 2.



Menentukan adanya takhsish hadis yang bersifat umum. Membatasi pengertian hadis yang masih mutlak.



3. 4.



Mentafshil (memerinci) hadis yang masih bersifat global. Menentukan ada atau tidak adanya nash-mansukh dalamsuatu hadis.



5.



Menjelaskan ‘illat (sebab-sebab) ditetapkannya suatu hukum.



6.



Menjelaskan maksud suatu hadis yang masih musykil (sulit dapahami)



Sebagai ilustrasi, akan diberikan beberapa contoh mengenai fungsi asbabul wurud hadis, yaitu untuk menentukan adanya takhsish terhadap suatu hadis yang ‘am, misalnya hadis yang berbunyi: ‫صلةَالقاعدَعلىَالنصفَمنَصلةَالقائم‬ “shalat orang yang sambil duduk pahalanya separoh dari orang yang sholat sambil berdiri.” (H.R. Ahmad) Pengertian “shalat” dalam hadits tersebut masih bersifat umum. Artinya dapat berarti shalat fardhu dan sunnat. Jika ditelusuri melalui asbabul wurudnya, maka akan dapat dipahami bahwa yang dimaksud “shalat” dalam hadis itu adalah shalat sunnat, bukan shalat fardhu. Inilah yang dimaksud dengan takhshish, yaitu menentukan kekhususan suatu hadits yang bersifat umum, dengan memperhatikan konteks asbabul wurud. Asbabul wurud hadits tersebut adalah bahwa ketika itu dimadinah dan penduduknya sedang terjangkit suatu wabah penyakit. Maka kebanyakan para sahabat lalu melakukan shalat sunnah sambil duduk. Pada waktu itu, nabi kebetulan datang dan tahu bahwa mereka suka melakukan shalat sunnat tersebut sambil duduk. Maka nabi kemudian bersabda :” shalat orang yang sambil duduk pahalanya separuh dari orang yang shalat dengan berdiri”. Mendengar pernyataan nabi tersebut, akhirnya para sahabat yang tidak sakit memilih shalat sunnat sambil berdiri. Dari penjelasan asbabul wurud tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan “shalat” dalam hadis itu adalah shalat sunnat. Pengertiannya adalah bahwa bagi orang yang sesungguhnya mampu melakukan shalat sunnah sambil duduk, maka ia akan mendapat pahala separoh dari orang shalat sunnat dengan beridiri. Dengan demikian, apabila seseorang memang tidak mampu melakukan shalat sambil berdiri -mungkin karena sakit-, baik shalat fardhu atau shalat sunnat, lalu ia memilih shalat dengan duduk, maka ia tidak termasuk orang yang disebut-sebut dalam hadis tersebut. Maka pahala orang itu tetap penuh bukan separoh, sebab ia termasuk golongan orang yang memang boleh melakukan rukhshah atau keringanan syari’at. Adapun contoh mengenai asbabul wurud yang berfungsi untuk membatasi pengertian yang mutlak adalah hadis yang berbunyi: َ‫منَسنَسنةَحسنةَعملَبهاَبعدهَكانَلهَأجرهَمﺛلَأجورﮬمَمنَغيرَأنَينقصَمنَجورﮬمَﺷيئاَوَمنَسنَسنةَسيئةَفعملَبهاَمنَبعدهَكانَعليه‬ ‫وزرهَومﺛلَأوزارﮬمَمنَغيرَأنَينقصَمنَأوزارﮬمَﺷيئا‬ “Barang siapa melakukan suatu sunnah hasanah (tradisi atau perilaku yang baik), lalu sunnah itu diamalkan orang-orang sesudahnya, maka ia akan mendapatkan pahalanya seperti pahala yang mereka lakukan, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Demikian pula sebaliknya, barang siapayang melakukan suatu sunnah sayyi’ah (tradisi atau perilaku yang buruk) lalu diikuti orang-orang sesudahnya, maka ia akan ikut mendapatkan dosa mereka, tanpa mengurangi sedikitpun dari dosa yang mereka peroleh.” (H.R. Muslim) Kata “sunnah” masih bersifat mutlak, artinya belum dijelaskan oleh pengertian tertentu. Ia dapat berarti sunnah hasanah (perilaku yang baik) dan sunnah sayyi’ah (perilaku yang jelek). Sunnah merupakankata yang mutlaq baik yang mempunyai dasar pijakan agama atau tidak. Asbabul wurud dari hadis tersebut adalah ketika itu Nabi SAW sedang bersama-sama sahabat. Tiba tiba datanglah sekelompok orang yang kelihatan sangat susah dan kumuh. Ternyata mereka adalah orang-orang miskin. Melihat fenomena itu, Nabi SAW wajahnya menjadi merah, karena merasa empati, iba dan kasihan. Beliau lalu memerintahkan kepada sahabat yang bernama bilal agar mengumandangkan adzan dan iqamah untuk melakukan shalat jama’ah. Setelah selesai jama’ah shalat, Nabi SAW kenudian berpidato, yang inti pidatonya adalah menganjurkan agar bertaqwa kepada Allah SWT dan mau menginfaqkan sebagian hartanya untuk sekelompok orang-orang miskin tersebut. Mendengar anjuran itu, maka salah seorang dari sahabat Anshar lalu keluar membawa satu kantong bahan makanan dan diberikan kepada mereka. Ternyata yang dilakukan oleh Anshar itu kemudian diikuti oleh para sahabat yang lain. Maka kemudian Nabi bersabda : ‫منَسنَسنةَحسنةََ…َالحديث‬



Dari asbabul wurud tersebut, as-Suyuthi menyimpulkan bahwa yang dimaksud sunnah dalam hadits tersebut adalah sunnah yang baik. Adapun cara mengetahui asbabul wurudnya sebuah hadits adalah dengan melihat aspek riwayat atau sejarah yang berkaitan dengan peristiwa wurudnya hadis, sebab-sebab wurudnya hadis, ada yang sudah tercantum pada matan hadis itu sendiri, ada yang tercantum pada matan hadits lain. Dalam hal tidak tercantum, maka ditelusuri melalui riwayat atau sejarah atas dasar pemberitaan para sahabat.[4]



D. Contoh – Contoh Asbabul Wurud Contoh: tentang Syafa’at ‫يَف َخي ََّرنيَبيْنَ َأنَيُدْخلََنصفَِّأمتيَالجنةَوَبينَالﺷﻔاعة‬ ِّ ‫)أتانيَأتٍَمنَعندَرب‬ Artinya: telah datang kepadaku Malaikat dari Tuhanku azza wazalla yang menyuruh aku memilih diantara separuh umatku masuk surga atau syafa’at. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abu Musa Al-‘As’ari menurut penilaian Al-Haitsami, orang orang yang meriwayatkan hadits ini adalah tsiqat (dapat dipercaya) Sababul wurud Dijelaskan dalam musnad imam ahmad bersumber dari abu Musa Al-‘As’ari : kami telah bertempur melawan musuh bersama Nabi SAW kemudian kami bersama beliau turun untuk istirahat. Pada suatu malam aku terbangun, namun beliau tidak ada . aku mencari tetapi yang muncul adalah seorang sahabat yang juga mencari beliau . untunglah tiba-tiba Nabi datang menuju kami seraya bersabda; Engkau berada di daerah perang, maka jika engkau akan pergi karena karena suatu keperluan, katakanlah kepada yang lainnya sehingga ia menemanimu. Kemudian Rasulullah bercerita : aku telah mendengar suara seperti gemuruhnya suara lebah dan datanglah seorang malaikat yang menyuruh aku dst. Keterangan Yang datang kepada nabi adalah malaikat pembawa kabar gembira yang menerangkan bahwa nabi boleh memilih diantara dua yang beliau sukai yakni separuh umatnya masuk surga atau hak syafaat. Beliau memilih syafaat sehingga seluruh umat beliau akan masuk surga asalkan tidak berbuat syirik.[5] Tentang Konsentrasi[6] ‫ﺇذاَكتبتَ َفض ْعَﻗلمكَعلىَاذُنكَ َفإنِّهَأ َ ْذكرَلك‬ Artinya jika engkau menulis letakkan penamu diatas kupinglu sebab dengan demikian engkau lebih ingat. Diriwayatkan oleh al khatib dalam tarikhnya dari anas bin malik Sababul wurudnya adalah kata anas, muawiyah salah satu seorang penulis wahyu jika ia lengah atau lupa mencatat wahyu yang diterimanya dari nabi ia meletakkan penanya kedalam mulutnya. Maka bersabdalah rasulullah: jika engkau menulis, letakkan penamu di telingamu Keterangan Hadits ini mengisyaratkan perlunya persiapan dan pemusatan pikiran di saat menulis dan mempelajari ilmu. Tentang Menziarahi kubur



‫ﺇنيَنهيتكمَعنَزيارةَالقبورَفزورﮬاَو ْلتزدكمَزيارتُهاَأجرا‬ َ



“Sesungguhnya aku pernah melarang kamu menziarahi kubur maka sekarang ziarahilah dan tambahilah pahala kamu dengan menziarahinya”. Diriwayatkan oleh Thahawi dalam al-atsar dari buraidah r.a dan dari sa’id berbunyi: arabny (aku larang kamu menziarahi kubur maka sekarang ziarahilah karena sesunggunya dalam menziarahi kubur itu terdapat pelajaran Sababul wurud



Kata Burairah: kami bersaama rosul dalam suatu perjalanan. Kami singgah, sedangkan jumlah kami semuanya hampir 1.000 orang. Beliau mengerjakan shalat dua rakaat bersama kami. Kemudian beliau menghadapkan mukanya kepada kami. Air maya beliau mengalir membasahi pipi. Umar pun berdiri dan bersedia menggantikannya (segala apayang dihadapi nabi dengan dirinya. Umar bertanya: apa yang engkau rasakan wahai rasul: beliau menerangkan : sesungguhnya ku mohon izin kepada allah untuk mendo’akan keampunan kepada ibuku (istighfar) , tetapi Tuhan tidak mengizinkanku. Maka mengalirlah air mataku sebagai tanda kasih sayang kepadanya (yang melepaskannya) dari api neraka. Sesungguhnya aku pernah melarang kamu….dst.[7] E. Kitab-Kitab yang Berbicara tentang Asbabul Wurud Ilmu mengenai asbabul wurud al-hadis ini sebenarnya telah ada sejak zaman sahabat. Hanya saja ilmu ini belum tersusun secara sistematis dalam suatu bentuk kitab-kitab. Demikian kesimpulan as-Suyuthi dalam al-Luma’ fi Asbabi wurud al-hadis. Namun kemudian, seiring dengan perkembangan dunia keilmuan waktu itu, ilmu asbab al-wurud menjadi berkembang. Para ulama ahli hadis rupa-rupanya merasakan perlunya disusun suatu kitab secara tersendiri mengenai asbabul wurud. Adapun kitab-kitab yang banyak berbicara mengenai asbabul wurud antara lain adalah: 1. 2. 3. 4.



Asbabu wurud al-Hadis karya Abu hafs al-Ukbari (w. 339 H.), namun sayang kitab tersebut tidak dapat sampai ke tangan kita. Asbabu wurud al-hadis karya Abu Hamid Abdul Jalil Al-Jabari. Kitab tersebut juga tidak sempat sampai ketangan kita. Asbabu Wurud al-Hadis atau yang disebut juga al-Luma’ fi Asbab Wurudil hadis, karya Jalaluddin Abdurrahman as-Suyuthi. Kitab tersebut sudah ditahqiq oleh Yahya Ismail Ahmad. Al-Bayan wa at-Ta’rif karya Ibnu Hamzah Al-Husaini ad-Damasyqi (w.1110 H.)