Faktor Penyebab Kemunduran Kerajaan Samudera Pasai [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Faktor penyebab kemunduran kerajaan samudera pasai Berikut faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran Kerajaan Samudera Pasai. a. Kerajaan Majapahit berambisi menyatukan Nusantara, yaitu pada tahun 1339 patih Majapahit Gajah Mada menyerang Samudera Pasai tetapi belum berhasil. b. Berdirinya Bandar Malaka yang letaknya lebih strategis. c . Setelah Sultan Malik ath-Thahir meninggal, tidak ada penggantinya yang cakap dan terkenal, sehingga peran penyebaran agama Islam diambil alih oleh Kerajaan Aceh. Faktor Interen Kemunduran Kerajaan Samudra Pasai a. Tidak Ada Pengganti yang Cakap dan Terkenal Setelah Sultan Malik At Thahrir Kerajaan Samudera Pasai mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Malik At Tahrir, sistem pemerintahan Samudera Pasai sudah teratur baik, Samudera Pasai menjadi pusat perdagangan internasional. Pedagang-pedagang dari Asia, Afrika, China, dan Eropa berdatangan ke Samudera Pasai. Hubungan dagang dengan pedagang-pedagang Pulau Jawa juga terjalin erat. Produksi beras dari Jawa ditukar dengan lada. Setelah Sultan Malik At Tahrir wafat tidak ada penggantinya yang cakap dalam meminmpin kerajaan Samudra Pasai dan terkenal, sehingga peran penyebaran agama Islam diambil alih oleh kerajaan Aceh. b. Terjadi Perebutan kekuasaan Pada tahun 1349 Sultan Ahmad Bahian Syah malik al Tahir meninggal dunia dan digantikan putranya yang bernama Sultan Zainal Abidin Bahian Syah Malik al-Tahir. Bagaimana pemerintahan Sultan Zainal Abidin ini tidak banyak diketahui. Rupanya menjelang akhir abad ke-14 Samudra Pasai banyak diliputi suasana kekacauan karenaa terjadinya perebutan kekuasaan, sebagai dapat diungkap dari berita-berita Cina. Beberapa faktor yang menyebabkan runtuhnya kerajaan Samudra Pasai, yaitu pemberontakan yang dilakukan sekelompok orang yang ingin memberontak kepada pemerintahan kerajaan Samudra Pasai. Karena pemberontakan ini, menyebabkan beberapa pertikaian di Kerajaan Samudra Pasai. Sehingga terjadilah perang saudara yang membuat pertumpahan darah yang sia-sia. Faktor Eksteren kemunduran Kerajaan Samudra Pasai a. Serangan dari Majapahit Tahun 1339 Mahapatih Gajah Mada rupanya sedikit terusik mendengar kabar tentang kebesaran Kerajaan Samudera Pasai di seberang lautan sana. Majapahit khawatir akan pesatnya kemajuan Kerajaan



Samudera Pasai. Oleh karena itu kemudian Gajah Mada mempersiapkan rencana penyerangan Majapahit untuk menaklukkan Samudera Pasai. Desas-desus tentang serangan tentara Majapahit, yang menganut agama Hindu Syiwa, terhadap kerajaan Islam Samudera Pasai santer terdengar di kalangan rakyat di Aceh. Ekspedisi Pamalayu armada perang Kerajaan Majapahit di bawah komando Mahapatih Gajah Mada memulai aksinya pada 1350 dengan beberapa tahapan. Selain alasan faktor politis, serangan Majapahit ke Samudera Pasai dipicu juga karena faktor kepentingan ekonomi. Kemajuan perdagangan dan kemakmuran rakyat Kerajaaan Samudera Pasai telah membuat Gajah Mada berkeinginan untuk dapat menguasai kejayaan itu. Ekspansi Majapahit dalam rangka menguasai wilayah Samudera Pasai telah dilakukan berulangkali dan Kesultanan Samudera Pasai pun masih mampu bertahan sebelum akhirnya perlahan-lahan mulai surut seiring semakin menguatnya pengaruh Majapahit di Selat Malaka. b. Berdirinya Bandar Malaka yang Letaknya Lebih Strategis Tercatat, selama abad 13 sampai awal abad 16, Samudera Pasai dikenal sebagai salah satu kota di wilayah Selat Malaka dengan bandar pelabuhan yang sangat sibuk. Pasai menjadi pusat perdagangan internasional dengan lada sebagai salah satu komoditas ekspor utama. Letak geografis kerajaan samudera pasai terletak di Pantai Timur Pulau Sumatera bagian utara berdekatan dengan jalur pelayaran internasional (Selat Malaka). Letak Kerajaan Samudera Pasai yang strategis, mendukung kreativitas mayarakat untuk terjun langsung ke dunia maritim. Samudera pasai juga mempersiapkan bandar – bandar yang digunakan untuk: 1) Menambah perbekalan pelayaran selanjutnya 2) Mengurus masalah – masalah perkapalan 3) Mengumpulkan barang – barang dagangan yang akan dikirim ke luar negeri 4) Menyimpan barang – barang dagangan sebelum diantar ke beberapa daerah di Indonesia. Namun Setelah kerajaan Samudra Pasai dikuasai oleh Kerajaan Malaka pusat perdagangan dipindahkan ke Bandar Malaka. Dengan beralihnya pusat perdagangan ke Bandar Malaka maka perekonomian di Bandar Malaka menjadi ramai karena letaknya yang lebih strategis dibanding bandar-bandar di Samudra Pasai. c. Serangan Portugis Orang-orang Portugis memanfaatkan keadaan kerajaan Samudra Pasai yang sedang lemah ini karena adanya berbagai perpecahan (kemungkinan karena politik / kekuasaan) dengan menyerang kerajaan Samudra Pasai hingga akhirnya kerajaan Samudra Pasai runtuh. Sebelumnya memang orang-orang Portugis telah menaklukan kerajaan Malaka, yang merupakan kerajaan yang sering membantu kerajaan Samudra Pasai dan menjalin hubungan dengan kerajaan Samudra Pasai.



Published by fungsi on May 31, 2015 in Sejarah. tags #Samudera pasai. Post navigation PREVIOUSSebutkan penyebab munculnya nasionalisme Mesir NEXTSebutkan bagian-bagian akar dan fungsinya Leave a Reply Your email address will not be published. Required fields are marked *



Name * Email * Website Post Comment



Ekonomi Geografi



Kesehatan Olahraga PKN Sejarah Sosiologi Teknologi ARTIKEL TERKAIT Faktor penyebab keruntuhan kerajaan majapahit Ciri-ciri kehidupan masyarakat bercocok tanam dan menetap Pengertian sejarah menurut sartono kartodirdjo Sebutkan Ciri-ciri Meganthropus palaeojavanicus secara singkat Dampak positif dan negatif sistem tanam paksa Jelaskan penyebab terjadinya perang diponegoro Ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus © 2016 · All Rights Reserved Powered by WordPress · Theme byDinevThemes Skip to content Top of Form Search for: Bottom of Form Beranda



Blog's DJ Site



Dj Note



Serabutan.Com



Speak In Bahasa



The Movies



Paramore Holic



Private E-Book



Hebring Indonesia



Sing Your Lyrics



Serabutan Lyrics



Music Serabutan



Sitemap



Kontak



Forum



Sejarah Bangsa Indonesia Banyak diantara kita yang sudah mulai melupakan sejarah bangsa kita sendiri dan justru asik mempelajari sejarah bangsa asing. Melalui blog ini saya hanya ingin sedikit berbagi tentang sejarah bangsa kita sampai menjadi Indonesia yang seperti sekarang ini......



Kemunduran Kesultanan Aceh Darussalam By DJ Site | Blogger Serabutan 10.32 Perkembangan Islam Di Nusantara Aplikasi Terbaru untuk Android Anda!



Liputan6



Shopee



Tokopedia



Android



Store



UC Browser Mini



Wifi Master



Swift Wifi



Security



360 Security



360



Lite



Apus



Launcher



Snapcart



Apus Booster



Super B



cleaner



One Key Clean



Locker



File Manager



Browser



Cool



Flash



Hawa



Kemunduran Kesultanan Aceh bermula sejak kemangkatan Sultan Iskandar Tsani pada tahun 1641. Kemunduran Aceh disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya ialah makin menguatnya kekuasaan Belanda di pulau Sumatera dan Selat Malaka, ditandai dengan jatuhnya wilayah Minangkabau, Siak, Deli dan Bengkulu kedalam pangkuan penjajahan Belanda. Faktor penting lainnya ialah adanya perebutan kekuasaan diantara pewaris tahta kesultanan. Traktat London yang ditandatangani pada 1824 telah memberi kekuasaan kepada Belanda untuk menguasai segala kawasan British/Inggris di Sumatra sementara Belanda akan menyerahkan segala kekuasaan perdagangan mereka di India dan juga berjanji tidak akan menandingi British/Inggris untuk menguasai Singapura.



Pada akhir November 1871, lahirlah apa yang disebut dengan Traktat Sumatera, dimana disebutkan dengan jelas "Inggris wajib berlepas diri dari segala unjuk perasaan terhadap perluasan kekuasaan Belanda di bagian manapun di Sumatera. Pembatasan-pembatasan Traktat London 1824 mengenai Aceh dibatalkan." Sejak itu, usaha-usaha untuk menyerbu Aceh makin santer disuarakan, baik dari negeri Belanda maupun Batavia. Setelah melakukan peperangan selama 40 tahun, Kesultanan Aceh akhirnya jatuh ke pangkuan kolonial Hindia-Belanda. Sejak kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, Aceh menyatakan bersedia bergabung ke dalam Republik indonesia atas ajakan dan bujukan dari Soekarno kepada pemimpin Aceh Tengku Muhammad Daud Beureueh saat itu.