Film Sejarah SOEKARNO [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Analisis Film Sejarah “SOEKARNO”



Oleh Putra Rizki Arya Firmansyah 29 XII MIPA 4



SMA NEGERI 1 KEDIRI Jalan Bingin Ambe Banjar Anyar, Kediri, Tabanan , Bali



PENDAHULUAN Teks ceritasejarah adalah teks yang menjelaskan dan menceritakan tentang fakta dan kejadian masa lalu yang menjadi latar belakang terjadinya sesuatu yang mempunyai nilai sejarah. Adapun ciri – ciri teks sejarah : 1. 2. 3. 4.



Disajikan secara kronologis atau urutan peristiwa atau urutan kejadian. Struktur teksnya: orientasi, urutan peristiwa, reorientasi. Sering menggunakan konjungsi temporal. Isi berupa fakta maupun fiksi.



Struktur dari teks cerita sejarah adalah sebagai berikut : 1. Orientasi, merupakan bagian pengenalan atau pembuka dari teks cerita sejarah. 2. Urutan Peristiwa, merupakan rekaman peristiwa sejarah yang terjadi, umumnya disampaikan dalam urutan kronologis. 3. Reorientasi, berisi komentar pribadi penulis tentang peristiwa atau kejadian sejarah yang diceritakan. Reorientasi boleh ada, boleh tidak. Terserah kehendak penulis teks cerita sejarah. Perbedaan Sejarah Fiksi & Non-Fiksi 1. Sejarah Fiksi     



Jalan pengisahan disusun berdasarkan dunia nyata maupun menurunkan pengisahanya langsung dari dunia nyata. Penggambaran kehidupan batin seorang tokoh lebih mendalam. Pengembangan karakter tokoh tidak diungkapkan seluruhnya. Menyajikan kehidupan sesuai dengan pandangan pribadi pengarang.



2. Sejarah Non-Fiksi   



Disusun bedasarkan data atau fakta yang objektif. Penggambaran tokoh ditulis lengkap menurut fakta. Menyajikan kehidupan sesuai dengan data maupun fakta.



SINOPSIS



Lahir dengan nama Kusno, dan karena sering sakit diganti oleh ayahnya dengan nama Soekarno. Besar harapan anak kurus itu menjelma menjadi ksatria layaknya tokoh pewayangan Adipati Karno. Harapan bapaknya terpenuhi, umur 24 tahun Sukarno berhasil mengguncang podium, berteriak: Kita Harus Merdeka Sekarang!!! Akibatnya, dia harus dipenjara. Dituduh menghasut dan memberontak. Tapi keberanian Sukarno tidak pernah padam. Pledoinya yang sangat terkenal, Indonesia Menggugat, mengantarkannya ke pembuangan di Ende, lalu ke Bengkulu. Di Bengkulu, Sukarno istirahat sejenak dari politik. Hatinya tertambat pada gadis muda bernama Fatmawati. Padahal Sukarno masih menjadi suami Inggit Garnasih, perempuan yang lebih tua 12 tahun dan selalu menjadi perisai baginya ketika di penjara maupun dalam pengasingan. Kini, Inggit harus rela melihat sang suami jatuh cinta. Di tengah kemelut rumah tangganya,Jepang datang mengobarkan perang Asia Timur Raya. Berahi politik Soekarno kembali bergelora. Hatta dan Sjahrir, rival politik Sukarno, mengingatkan bahwa Jepang tidak kalah bengisnya dibanding Belanda. Tapi Sukarno punya keyakinan, Jika kita cerdik, kita bisa memanfaatkan Jepang untuk meraih kemerdekaan. Hatta terpengaruh, tapi Sjahrir tidak. Kelompok pemuda progresif pengikut Sjahrir bahkan mencemooh Sukarno-Hatta sebagai kolaborator. Keyakinan Sukarno tak goyah. Sekarang, kemerdekaan Indonesia terwujud pada tanggal 17 Agustus 1945. Di atas kereta kuda, Haji Oemar Said (HOS) Cokroaminoto berwejang kepada Sukarno muda: Manusia itu sama misteriusnya dengan alam, tapi jika kau bisa menggenggam hatinya, mereka akan mengikutimu. Kalimat ini selalu dipegang Sukarno sampai dia mewujudkan mimpinya: Indonesia Merdeka!



ANALISIS A. Unsur Intrinsik 1.Tema perjuangan bangsa Indonesia, pahlawan, cinta tanah air, nasionalisme 2. Tokoh dan Penokohan (belum) Soekarna : Berwibawa, Kharismatik, Pemimpin, Pemikir, optimis, Percaya diri, terbuka dan hatinya tulus. Moh. Hatta : Santun, berwibawa, pemikir, intelektual,agamis, kritis, sebagai penengah antara Soekarno dan Sutan Syahrir, tenang, rileks, sabar, tegas, disiplin, cermat. Fatmawati : Menawan, kalem, santun, cantik, ceria, sopan, bersih, optimis, keibuan, semangat. Inggit Garnasih : lemah lembut, sopan, bersih, setia, keibuan,tulus, perhatian, suka mengalah, ikhlas, patuh, tegas, pecemburu, rela berkorban. Sutan Syahrir : rapi, bersih, tampan, tegas, cerdas, pemikir, terbuka, cekatan, tidak suka bertele – tele, ambisius. Saka Guchi : Jahat, licik, menghalalkan segala cara, Jendral yang kejam, tidak pernah puas. 3.Latar a. Latar tempat : rumah orang tua soekarno, b. Latar waktu : pagi, siang, sore, fajar dan , malam c. latar suasana : tegang, mengharukan, sedih, senang. 4. Sudut Pandang sudut pandang yang digunakan adalah orang ketiga karena menggunakan kata dia dan mereka Gaya bahasa : gaya bahasa yang digunakan tentu saja menggunakan gaya bahasa yang ada pada zamannya yang tidak modern seperti zaman sekarang



5. Alur alur yang dipake adalah alur maju karena menceritakan dari masa kecil hingga masa dewasa soekarno 6. Amanat kita sebagai warga Indonesia harus menjaga dan menghargai perjuangan pahlawan di masa penjajahan. Kita juga harus mensyukuri karena berkat pahlawan kita dapat merasakan kemerdekaan yang telah diperjuangkan. Sebagai generasi muda kita harus mengisi kemerdekaan dengan hal yang membangun bangsa.



B. Unsur Ekstrinsik Situasi dan kondisi : membuat penonton menjadi ingin memiliki rasa nasionalisme yang dapat diterapkan ke dalam kehidupan sehari-hari dan membuat penonton terasa ingin masuk ke dalam cerita.



1. Kelebihan dan Kekurangan a. Kelebihan 1.      Karakter penokohan yang sangat kuat 2.      Sejarah yang detail yang dimana sejarah itu kebanyakan  orang tidak mengetahuinya. Misalnya pada saat anak angkat soekarno Riwu kembali pada inggrid. 3.      Meningkatkan rasa nasionalisme b. Kekurangan 1.      Film ini sebagaimana tipikal film-film Indonesia pada umumnya, yakni mudah dimengerti. Alur film ini sangat mudah ditebak apalagi bagi yang mengetahui sejarah Indonesia pada periode kemerdekaan. 2.      Penokohan Sukarno dalam film ini sering digambarkan dalam situasi galau, murung, dan tertekan. Efek penuansaan dalam film ini pun didominasi dengan pencahayaan yang gelap sehingga kesan murung pada sosok Sukarno sebagai tokoh utama semakin terasa. Padahal kita mengenal Sukarno merupakan sosok yang tegas.



3.      Film ini memaksakan sisi romantisme Sukarno secara salah. Film ini mengangkat Sukarno sebagai seorang yang womanizer. Akan lebih baik jika konflik Sukarno-Inggit-Fatma dalam film ini ditiadakan dan hanya fokus dalam pergulatan dalam mendapatkan kemerdekaan. Dalam film ini saya menilai soekarno yang gampang menyukai perempuan dibandingkan dengan membangun Indonesia. Soekarno yang tampak sangat gelisah dengan percintaannya dengan fatmawati dan inggrid jadi lebih kental adegan percintaanya dibandingkan dengan perjuangannya. 4.      Pembuatan film ini yang hanya disesuaikan dengan selera lokal ala Indonesia. Sehingga banyak adegan yang menurut saya yang tidak penting dan ada beberapa humor aneh yang belum tentu dimengerti jika penikmat film asing menonton film ini. Padahal film ini membawa nama Sukarno, yang mana nama Soekarno sangat terkenal di banyak negara sehingga kemunculan film ini tidak hanya ditunggu-tunggu masyarakat Indonesia saja tetapi juga masyarakat Internasional.



2. Nilai – nilai yang terkandung a.       Nilai budaya : keinginan yang kuat untuk melindungi serta menjaga rakyat dan negeri tercinta dari ketidak adilan. b.      Nilai moral : mencintai bangsa dan negaranya c.       Nilai sosial : rasa kesetiakawanan dan nasionalisme kepada bangsa sendiri d.      Nilai estetika : terlihat pada unsur keindahan alam yang diperlihatkandan sangat menakjubkan seperti pada saat keindahan Jakarta pada jaman dahulu 3. Unsur Kebahasaan Pribahasa : - Tidak memiliki ungkapan karena menggunakan bahasa jaman dahulu dan bahasa belanda serja jepang di dalam film tersebut Ungkapan : 1. Mengikat Hati : Mengambil hati orang lain 2. Bertatap Muka : Bertemu sutu sama lain secara langsung 3. Embrio TNI : Cikal Bakal tentang nasional indonesia