Fisika Dasar Andika [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MATERIKULASI PRAKTIKUM FISIKA DASAR



DI SUSUN OLEH: NAMA : M.NUR ANDIKA NIM



: 08051281924047



KELAS : A



JURUSAN ILMU KELAUTAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2019/2020



DAFTAR ISI



COVER.......................................................................................................................................



DAFTAR ISI..............................................................................................................................



KATA PENGANTAR................................................................................................................



MATERI ....................................................................................................................................



DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................



KATA PENGANTAR



Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai laporan pendahuluan dari mata kuliah fisika dasar Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya, demikian,terima kasih.



Palembang,25 agustus 2019



M.Nur Andika



MATERI A. Alat ukur panjang 1. Mistar (Penggaris) Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm. Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya. Mistar memiliki bagian bagian seperti yang tertera pada gambar 1.1



(1.1) Cara penggunaan mistar adalah



:



1. Tempelkan penggaris atau mistar pada benda yang akan diukur panjangnya. Titik nol pada penggaris harus tepat dengan ujung awal dari panjang benda yang diukur. 2. Nilai ukur benda ditunjukkan oleh garis pada skala penggaris atau mistar yang bertepatan dengan ujung akhir panjang benda. Contoh soal



:



(1.2) Berapa panjang pensil yang diukur menggunakan mistar pada gambar di atas ? Jawaban 



:



ujung pensil bertepatan dengan skala 5cm tetapi karena pangkal pensil bertepatan dengan skala 2cm bukannya 0cm, maka diperoleh hasil sebagai berikut







5cm – 2cm = 3cm



:



2. Jangka Sorong Jangka sorong adalah alat ukur yang mampu mengukur jarak, kedalaman, maupun ‘diameter dalam’ suatu objek dengan tingkat akurasi dan presisi yang sangat baik (±0,05 mm). Hasil pengukuran dari ketiga fungsi alat tersebut dibaca dengan cara yang sama. Alat ini dipakai secara luas pada berbagai bidang industri enjiniring (teknik), mulai dari proses desain/perancangan, manufaktur/pembuatan, hingga pengecekan akhir produk. Alat ini dipakai luas karena memiliki tingkat akurasi dan presisi yang cukup tinggi, mudah digunakan, mudah dibawabawa, dan tidak membutuhkan perawatan khusus. Karena alasan inilah jangka sorong lebih disukai insinyur (enjinir) dibandingkan alat ukur konvensional seperti penggaris. Bagian bagian dan fungsi jangka sorong :



(2.1) 1. Rahang Dalam Rahang Dalam berfungsi untuk mengukur diameter luar maupun sisi bagian luar sebuah benda Bagian Rahang Dalam Jangka Sorong ini bentuknya dapat digeser dan terdiri dari Rahang Tetap dan Rahang Geser. 2. Rahang Luar Bagian rahang luar jangka sorong ini terdiri dari Rahang Tetap dan Rahang Geser. Fungsinya adalah untuk mengukur suatu diameter didalam ataupun sisi bagian dalam suatu benda. 3. Depth Probe (Tangkai Pengukur Kedalaman) Bagian depth probe mempunyai kegunaan untuk mengukur kedalaman sebuah benda. 4. Skala Utama (cm) Bagian Skala Utama dalam satuan cm ini mempunyai kegunaan untuk menyatakan ukuran utama suatu benda dalam bentuk satuan centimeter (cm).



5. Skala Utama (Inchi) Bagian Skala Utama dalam satuan inchi ini mempunyai kegunaan untuk menyatakan ukuran utama sebuah benda dalam bentuk satuan inchi. 6. Skala Nonius (mm) Bagian Skala Nonius dalam mm ini berfungsi sebagai skala pengukuran fraksi yang dinilai dalam bentuk satuan mm (milimeter). 7. Skala Nonius (inchi) Bagian Skala Nonius dalam bentuk Inchi ini berguna sebagai skala pengukuran fraksi yang dinilai dalam bentuk satuan inchi. 8. Pengunci Pengunci berfungsi untuk menahan bagian-bagian jangka sorong saat proses pengukuran berlangsung, misalnya rahang gerak. Cara Menggunakan Jangka Sorong berikut ini cara menggunakan jangka sorong dalam beberapa langkah. 1.Awal persiapan, kendurkan baut pengunci dan geser rahang geser, pastikan rahang geser bekerja dengan baik. Sobat hitung jangan lupa untuk cek ketika rahang tertutup harus menunjukkan angka nol. Jika tidak menunjukkan angka nol sobat bisa mensettingnya. 2. Langkah/ cara menggunakan jangka sorong selanjutnya adalah membersihkan permukaan benda dan permukaan rahang agar tidak ada benda yang menempel yang bisa sebabkan kesalahan pengukuran. 3. Tutup rahang hingga mengapit benda yang diukur. Pastikan posisi benda sesuai dengan pengukuran yang ingin diambil. Lalu tinggal membaca skalanya.



Contoh soal :



Berapa panjang benda jika skalanya seperti gambar di atas ? 



Skala utama + skala nonius







5,3cm + 0,05cm= 5,35cm



3. Mikrometer Sekrup



Mikrometer sekrup adalah alat pengukuran yang terdiri dari sekrup terkalibrasi dan memiliki tingkat kepresisian 0.01 mm (10-5 m). Alat ini ditemukan pertama kali oleh Willaim Gascoigne pada abad ke-17 karena dibutuhkan alat yang lebih presisi dari jangka sorong. Penggunaan pertamanya adalah untuk mengukur jarak sudut antar bintang-bintang dan ukuran benda-benda luar angkasa dari teleskop. Bagian-bagian Mikrometer Sekrup



(3.1) sumber gambar(studiobelajar.com) 1. Poros Tetap (Anvil) Bagian poros yang tidak bergerak. Objek yang ingin diukur ditempelkan di bagian ini dan bagian poros geser didekatkan untuk menjepit objek tersebut. 2. Poros Geser (Spindle) Poros bergerak berbentuk komponen silindris yang digerakkan oleh thimble. 3. Pengunci (Lock Nut) Bagian yang dapat digunakan untuk mengunci pergerakan poros geser. 4. Sleeve Bagian statis berbentuk lingkaran yang merupakan tempat ditulisnya skala pengukuran. Terdapat dua skala, yaitu skala utama dan skala nonius. 5. Thimble Bagian yang dapat digerakkan oleh tangan penggunanya. 6. Ratchet Bagian yang dapat membantu menggerakkan poros geser dengan pergerakan lebih perlahan dibanding menggerakkan thimble.



7. Rangka (Frame) Komponen berbentuk C yang menyatukan poros tetap dan komponen-komponen lain mikrometer sekrup. Rangka mikrometer sekrup dibuat tebal agar kokoh dan mampu menjaga objek pengukuran tidak bergerak, bergesar, atau berubah bentuk.



Cara menggunakan mikrometer sekrup adalah: 1. Objek yang ingin diukur diletakkan menempel dengan bagian poros tetap. 2. Setelah itu, bagian thimble diputar hingga objek terjepit oleh poros tetap dan poros geser. 3. Bagian ratchet dapat diputar untuk menghasilkan perhitungan yang lebih presisi dengan menggerakkan poros geser secara perlahan. 4. Setelah yakin bahwa objek benar-benar terjepit diantara kedua poros, hasil pengukuran dapat dibaca di skala utama dan skala nonius.



Contoh soal



:



Berapa mm ketebalan benda jika ditunjukan skala pada gambar di bawah



Jawaban 



Skala utama + skala nonius







3,5mm + 0,27mm = 3,77mm



B. Alat ukur waktu 1. Stopwatch analog Stopwatch analog berfungsi sebagai alat untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan dalam suatu kegiatan. Misalnya, stopwatch dapat digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang dibutuhkan oleh seorang pelari untuk dapat mencapai jarak 50 km. Selain itu,dalam ilmu kimia stopwatch juga dapat digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang dibutuhkan oleh suatu larutan agar dapat mengalami perubahan suhu.



Dalam praktikum fisika, stopwatch sering digunakan. Misalnya pada praktikum pengukuran dasar, viskosimeter aliran fluida, pesawat atwood, dan lain sebagainya.



Bagian-Bagian dan fungsi Stopwatch Analog : 1. Tombol start / stop, untuk menjalankan dan menghentikan stopwatch. 2. Tombol riset, untuk meriset stopwatch ke nol. 3. Jarum besar, berfungsi sebagai jarum penunjuk dalam satuan detik 4. Jarum kecil, berfungsi sebagai jarum penunjuk satuan menit 5. Lingkaran detik, merupakan lingkaran yang berisi angka-angka mulai dari angka 1 sampai 60 dalam satuan detik 6. Lingkaran menit, merupakan lingkaran yang berisi angka-angka mulai dari 5 sampai 30 dalam satuan menit.



Cara menggunakan stopwatch analog a. Menyiapkan stopwatch yang akan digunakan untuk mengukur. b. Memastikan bahwa keadaan stopwatch dalam keadaan nol atau telah terkalibrasi. c. Menekan tombol start untuk memulai pengukuran waktu. d. Menekan tombol stop untuk mengakhiri pengukuran waktu. e. Membaca hasil pengukuran. f. Untuk mengulangi pengukuran maka menekan tombol start/stop 1 kali dan jarum akan kembali ke nol kemudian tekan tombol start lagi untuk melakukan pengukuran kembali dan stop untuk mengakhiri. Begitu seterusnya.



Contoh soal : Jika kecepatan seorang anak meminum segelas air dinyatakan dalam stopwatch di bawah ini, berapa lamakah anak itu menghabiskan segelas air jawaban :  Jarum kecil menyatakan menit dan jarum panjang menyatajan detik  30 menit 38 detik



(4.1)



2. Stopwatch digital Stopwatch digital merupakan jenis stopwatch yang menggunakan layar/monitor sebagai penunjuk hasil pengukuran, seperti jam digital dimana berhitungan waktu berdasarkan perhitungan elektronik. Stopwatch Digital Otomatis Peka Cahaya dapat dibuat dengan menggunakan sensor cahaya sebagai saklar elektronik untuk menentukan awal dan akhir pencatatan rangkaian pencacah digital dengan ketelitian 0,01 sekon atau 0,1 ms. Bagian-bagian dan fungsi dari stopwatch digital yaitu : 



Layar/monitor sebagai media penampilan pembacaan atau hasil pengukuran secara elektrik berupa angka-angka.







Kemudian tombol start/stop untuk memulai pengukuran (tombol start) dan untuk mengakhiri pengukuran (tombol stop).







Lalu tombol kalibrasi sebagai tombol untuk mengkalibrasi ke angka nol.







Dan pada stopwatch digital ada juga stopwatch yang terdapat tombol untuk mereplay hasil pengukuran yang telah dilakukan. Cara penggunaan stopwatch yaitu :



1. Menyiapkan stopwatch yang akan digunakan untuk mengukur. 2. Memastikan bahwa keadaan stopwatch dalam keadaan nol atau telah terkalibrasi. 3. Menekan tombol start untuk memulai pengukuran waktu. 4. Menekan tombol stop untuk mengakhiri pengukuran waktu. 5. Membaca hasil pengukuran. 6. Lalu untuk mengulangi pengukuran maka menekan tombol start/stop 1 kali dan jarum akan kembali ke nol kemudian tekan tombol start lagi untuk melakukan pengukuran kembali dan stop untuk mengakhiri. Contoh soal : sebuah stopwatch disamping digunakan untuk menghitung kecepatan pelari mengelilingi lapangan sebanyak 4 keliling, berapa lama jika dinyatakan dalam menit dan detik.... jawaban  9 menit 3 detik



(4.2)



C. Alat ukur masa 1. Neraca Analitik



(5.1) Neraca Analitik atau yang sering disebut timbangan analitik merupakan sebuah alat laboratorium yang digunakan untuk mengukur massa suatu zat, baik zat berbentuk padat maupun cair. Neraca Analitik sangat mudah ditemukan setiap laboratorium, karena fungsi dan kegunaannya yang sangat penting. Bagian-bagian neraca analitik digital yaitu : 1. Piringan timbangan, berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk meletakkan sampel yang akan ditimbang. Piringan neraca analitik dapat dibersihkan dengan kuas yang terdapat pada setiap masing-masing alat atau dapat dibersihkan dengan menggunakan tissu. 2. Anak timbangan, suatu bahan yang biasa digunakan dalam kalibrasi neraca analitik dengan bobot yang sudah diketahui. 3. Waterpass, digunakan untuk mengetahui dan mengatur posisi piringan timbangan pada neraca analitik apakah sudah stabil atau belum. 4.Tombol pengaturan, diantaranya adalah tombol rezero, mode, dan on/off. Tombol rezero berfungsi untuk mengatur neraca dalam keadaaan nol. Jika tombol ini sering digunakan, akan dapat merusak alat neraca tersebut. Tombol rezero akan mengatur neraca pada keadaan nol secara mendadak, sehingga neraca akan mudah rusak dan menghasilkan data yang tidak akurat. 5. Tombol mode, berfungsi sebagai suatu sistem konversi satuan yang digunakan dalam penimbangan. Tombol ini akan memudahkan pengguna dalam perubahan satuan dalam penimbangan. 6. Tombol on/off, berfungsi menyalakannya serta mematikan neraca. Dalam penggunaannya, neraca analatik biasanya didiamkan selama 10-15 menit agar neraca dapat bekerja secara maksimal dan menghasilkan data yang akurat.



Contoh soal : Gelas diletakkan pada timbangan analitik dan nilai beratnya memiliki 4 tempat decimal (satu kali pembacaan). Jika berat gelas yang sebenarnya 100 gram, berapa ketidakpastian realtif dalam berat gelas jika hanya 0,1% yang dibutuhkan, sampai berapa tempat desimal yang harus digunakan untuk menyatakan berat (satu kali pembacaan)? Jawab : 4 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑒𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑟𝑡𝑖 = 0,0001, 𝑚𝑎𝑘𝑎 ∶ 𝑘𝑒𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘𝑝𝑎𝑠𝑡𝑖𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 = 0,1% 𝑥 100 𝑔𝑟𝑎𝑚 =



0,0001 𝑥 1000 = 0,001 𝑝𝑝𝑡 100 𝑔



0,1 𝑥 100 = 0,1 100



2. Neraca Ohaus 4 lengan



(5.2) Pada tahun 1912 seorang ilmuwan asal New Jersey, Amerika Serikat bernama Gustav Ohaus memperkenalkan Ohaus Harvard Trip Balance yang kemudian dikenal dengan nama neraca Ohaus. Neraca Ohaus merupakan salah satu alat ukur besaran fisika yaitu massa. Neraca Ohauss digunakan untuk menimbang massa suatu benda dalam praktik laboratorium. Neraca Ohaus sering digunakan dalam pengukuran laboratorium karena alat ini memiliki tingkat ketelitian yang cukup tinggi yaitu mencapai 1/100 gram atau 0,01 gram.



Bagian bagian neraca ohaus yaitu : 1. Tombol kalibrasi, merupakan sebuah sekrup atau knop yang digunakan untuk mengenolkan atau mengkalibrasi neraca ketika neraca akan digunakan.



2.Tempat beban, merupakan sebuah piringan logam yang digunakan untuk meletakkan benda yang akan diukur massanya. 3.Pemberat (anting), merupakan sebuah logam yang menggantung pada lengan yang berfungsi sebagai penunjuk hasil pengukuran. Pemberat dapat digeser-geser dan setiap lengan neraca memilikinya. 4.Lengan Neraca, merupakan plat logam yang terdiri dari skala dengan ukuran tertentu. Jumlah lengan pada neraca bisa 2, 3 atau 4 bergantung jenisnya. Masing-masing lengan menunjukkan skala dengan satuan yang berbeda. 5.Garis kesetimbangan (titik nol), digunakan untuk menentukan titik kesetimbangan pada proses penimbangan atau pengukuran massa benda.



Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menggunakan neraca ohaus dalam menimbang massa suatu benda : 1.Lakukan kalibrasi pada neraca ohaus sesuai dengan cara yang telah dijelaskan di atas. 2.Letakkan benda yang akan diukur massanya di atas tempat beban. 3.Geser pemberat dimulai dari pemberat pada lengan neraca yang memiliki skala terbesar sampai garis kesetimbangan tercapai 4.Jika garis kesetimbangan belum tercapai, geser pemberat pada lengan yang menunjukkan skala lebih kecil sampai yang terkecil hingga garis kesetimbangan tercapai. 5.Jika garis kesetimbangan sudah tercapai, mulai membaca hasil pengukuran.



Contoh soal



:



Sebuah benda di timbang menggunakan neraca ohaus 4 lengan dan memperoleh hasil sebagai berikut jumlahkan 100gram 60gram 2gram 0,7gram = 162,70gram



D. Mikroskop. Mikroskop adalah alat optik yang terdiri atas susunan beberapa lensa pembesar yang digunakan untuk melihat benda, jasad renik, mikroorganisme, atau bagian tubuh makhluk hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat menggunakan mata telanjang. Jadi, jika kalian ingin mengamati tumbuhan atau hewan bersel satu (bakteri atau virus), kalian dapat mengamatinya dengan menggunakan mikroskop.



Bagian bagian mikroskop



:



(6.1) 1. Lensa objektif adalah lensa yang menghadap ke arah preparat yang berfungsi memperbesar bayangan preparat. Perbesaran yang tersedia adalah 10 kali, 40 kali, dan 60 kali. 2. Revolver atau pemutar lensa adalah alat yang digunakan untuk memasang lensa objektif. Alat ini dapat diputar-putar agar lensa objektif berada pada kedudukan yang sesuai. 3. Lensa okuler adalah lensa yang menghadap ke arah mata kita yang berfungsi untuk memperbesar bayangan dari lensa objektif. Perbesaran yang tersedia adalah 10 kali, 40 kali, dan 100 kali. 4. Tubus okuler adalah bagian yang menghubungkan lensa okuler, revolver, dan lensa objektif.



5. Sumber Cahaya (bisa juga menggunakan cermin) merupakan bagian alat penerang yang berfungsi untuk memancarkan cahaya ke arah kondensor. 6. Diafragma merupakan bagian yang dapat mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk. Bagian ini dapat menutup dan membuka. 7. Kondensor merupakan bagian yang berfungsi memusatkan cahaya pada preparat yang kita amati. 8. Kaki Mikroskop yang bentuknya menyerupai tapal kuda. 9. Penyangga yang menghubungkan dasar dan pegangan mikroskop. 10. Lengan mikroskop yang merupakan tempat memegang mikroskop. 11. Meja benda yang berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan preparat yang akan diamati dengan mikroskop. Bagian tengah meja ini berlubang sebagai lubang untuk masuknya cahaya dari kondensor. 12. Penjepit berfungsi sebagai penjepit kaca yang berisi preparat agar tidak bergesergeser. 13. Makrometer atau tombol pengatur kasar berfungsi menggerakkan lensa naik-turun dengan cepat. 14. Mikrometer atau tombol pengatur halus berfungsi menggerakkan lensa naik-turun secara perlahan-lahan.



Contoh soal : Sebuah mikroskop memiliki jarak fokus lensa objektif dan lensa okuler masingmasing 10 mm dan 5 cm. Sebuah benda ditempatkan 11 mm di depan lensa objektif. Tentukan jarak bayangan lensa objektif ke lensa objektif Jawaban Diketahui: fob = 10 mm fok = 5 cm sob = 11 mm sn = 25 cm (mata normal) jawaban 1



1 =



s'ob



fob







1 sob



1



1 =



s'ob



10 mm 11 – 10



1 = s'ob



110 mm



1



1 =



s'ob



110 mm



s'ob = 110 mm







1 11 mm



E. Perbedaan alat ukur 1. Alat ukur panjang Perbedaan antara mistar,jangka sorong, dan mikrometer sekrup yaitu: 1.



Mistar memiliki angka ketelitian/ skala terkecil sebesar 1mm, jangka sorong



memiliki angka ketelitian/ skala terkecil sebesar 0,01 cm = 0,1 mm, sedangkan mikrometer sekrup memiliki angka ketelitian/ skala terkecil sebesar 0,01 mm. 2.



Mistar digunakan untuk mengukur benda yang lumayan besar sehingga kurang



memerlukan presisi tinggi, seperti panjang buku, lebar meja, dll. Jangka sorong digunakan untuk mengukur ketebalan logam, mengukur diameter dalam maupun luar dari objek melingkar seperti cincin, pipa, maupun silinder, selain itu untuk mengukur ketinggian/ kedalaman objek yang tidak terlalu dalam seperti tabung reaksi, gelas ukur, dll. Sedangkan mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur ketebalan benda yang cukup tipis seperti plat/ lempeng logam, ketebalan kertas, uang logam, dll.



2. Alat ukur waktu Perbedaan antara stopwatch analog dan digital : Perbedaan utamanya terletak pada display, pada stop watch analog berbentuk jarum dan skala sedangkan yang digital berupa angka. Kalau dari segi pembacaan/ akurasi : yang digital bisa terbaca sampai 0,1ms, sedangkan yang analog mungkin sekitar 10ms.



3. Alat ukur massa Perbedaan antara neraca ohaus 4 lengan dan neraca analitik



:



Neraca ohauss adalah alat ukur massa yang memiliki ketelitian 0,01 gram. Neraca Ohauss tersebut terdiri dari 4 skala. Skala pertama menggunakan ratusan gram, skala kedua menggunakan puluhan gram, skala ketiga menggunakan satuan gram, dan skala keempat menggunakan 0,1gram. Sedangkan neraca analitik adalah jenis necara yang dirancang untuk mengukur masa kecil dalam rentang sub-miligram dan memiliki tingkat ketelitian yang cukup tinggi dan dapat menimbang zat atau benda sampai batas0,0001 g atau 0,1 mg.



DAFTAR PUSTAKA



https://www.studiobelajar.com/jangka-sorong/ https://www.haruspintar.com/bagian-bagian-jangka-sorong/ https://rumushitung.com/2013/01/31/cara-menggunakan-jangka-sorong-2/ https://www.studiobelajar.com/mikrometer-sekrup/ https://contohsoal.co.id/mikrometer-sekrup/ http://infoperkakas.com/fungsi-dan-prinsip-kerja-stopwatch/ https://www.idpengertian.com/pengertian-stopwatch/#Stopwatch_Digital-2 (aziqiara,18 februari 2019) https://andarupm.co.id/pengertian-neraca-analitik/ https://www.infokimia.com/2018/11/bagian-bagian-ketelitian-dan-fungsi.html https://www.academia.edu/11359791/SOAL_DAN_PEMBAHASAN__GALAT_DAN_PENGOLAHAN_DATA_ANALITIK https://www.fisikabc.com/2017/07/neraca-ohaus.html https://books.google.co.id/books?id=RxRTDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=mikroskop&hl= id&sa=X&ved=0ahUKEwi5ja7w0Z3kAhXGe30KHTK4DiEQ6AEILjAB#v=onepage&q=mikrosk op&f=false http://www.anm.co.id/article/detail/66/neraca-analitik-analitical-balances