Fisorkes Seruling Basket [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Fisika Orkes Penerapan Ilmu Fisika pada Permainan Musik Seruling dan Permainan Bola Basket



Dosen Pengampu: Drs. Zainuddin, M.Pd.



Disusun Oleh: Kelompok I Edo Meidyantoro



(1710121210004)



Kamariah



(1710121220010)



Muthya Hayati



(1710121120010)



KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PERGURUAN TINGGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA BANJARMASIN 2018



KATA PENGANTAR



Puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada penyusun untuk dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Penerapan Ilmu Fisika pada Permainan Musik Seruling dan Permainan Bola Basket”. Tujuan penyusunan makalah ini ialah untuk melengkapi tugas mata kuliah Fisika Orkes yang di bimbing oleh bapak Drs. Zainuddin, M.Pd. Dalam menyelesaikan makalah ini, kami telah mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu sudah selayaknyalah kami mengucapkan terimakasih kepada bapak Drs. Zainuddin M.Pd. yang telah membimbing kami dengan penuh kesabaran dan perhatian. Juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan tidak sempat kami sebutkan satu per satu. Kami berharap semoga dengan disusunnya makalah ini dapat memberikan pengetahuan bagi para pembaca, Amin. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.



Banjarmasin, 30 September 2018



Kelompok 1



Daftar Isi KATA PENGANTAR............................................................................................................... 2 Daftar Isi .......................................................................................................................... 3 BAB I .................................................................................................................................... 4 PENDAHULUAN ................................................................................................................... 4 1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 4 1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 4 1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 5 1.4 Metode Penulisan ..................................................................................................... 5 BAB II ................................................................................................................................... 6 PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 6 2.1.



Pengertian Ilmu Fisika ......................................................................................... 6



2.2.



Pengertian Seni Musik ........................................................................................ 7



2.3.



Hubungan Antara Ilmu Fisika dengan Seni Musik............................................... 7



2.4.



Penerapan Ilmu Fisika dalam Alat Musik Seruling .............................................. 8



2.5.



Pengertian Olahraga ......................................................................................... 10



2.6.



Penerapan Ilmu Fisika pada Permainan Bola Basket ........................................ 12



1)



Lemparan Lay-Up .................................................................................................. 13



2)



Hang Time ............................................................................................................. 14



3)



Dribble................................................................................................................... 16



4)



Gerakan Pivot ........................................................................................................ 17



5)



Lucky Shot ............................................................................................................. 18



BAB III ................................................................................................................................ 20 PENUTUP ........................................................................................................................... 20 3.1.



KESIMPULAN ..................................................................................................... 20



DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 21



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Fisika merupakan ilmu yang mempelajari tingkah laku alam dalam berbagai bentuk gejala untuk dapat memahami apa yang mengendalikan atau menentukan kelakukan tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka belajar fisika tidak lepas dari penguasaan konsep-konsep dasar fisika melalui pemahaman. Pada dasarnya, fisika adalah ilmu dasar, seperti halnya kimia, biologi, astronomi, dan geologi. Ilmu-ilmu dasar diperlukan dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan terapan dan teknik. Tanpa landasan ilmu dasar yang kuat, ilmu-ilmu terapan tidak dapat maju dengan pesat. Pengetahuan ilmu fisika seperti resonansi, pemahaman gelombang, equalizer, tegangan, rumus, dan hal-hal mendasar dalam ilmu fisika lainnya



merupakan dasar penerapan



dalam pembuatan suatu karya seni musik yang berupa alat musik itu sendiri. Tanpa kita sadari, berbagai kegiatan yang kita lakukan sehari-hari juga menggunakan konsep ilmu fisika, seperti dalam bidang olahraga dan bidang kesenian. Dalam bidang olahraga, banyak cabang olahraga yang dalam pelaksanaaannya menggunakan konsep fisika, seperti olahraga bola basket, dayung, sepak bola, golf, renang, dan lain-lain. Dalam bidang seni pun, khususnya seni musik, bayak alat-alat musik yang dalam penggunaannya menggunakan konsep fisika, seperti seruling, gendaang, gitar, panting, biola, dan sebagainya. Berdasarkan uraian diatas, maka pada makalah ini kami akan membahas lebih lanjut penjelasan mengenai penerapan ilmu fisika pada permainan musik seruling dan permainan bola basket. 1.2 Rumusan Masalah 1.



Apakah pengertian dari ilmu fisika ?



2.



Apakah pengertian dari seni musik?



3.



Bagaimanakah hubungan antara ilmu fisika dengan seni musik?



4.



Bagaimanakah penerapan ilmu fisika dalam alat musik seruling?



5.



Apakah pengertian dari olahraga?



6.



Bagaimanakah hubungan antara ilmu fisika dengan olahraga?



7.



Bagaimanakah penerapan ilmu fisika dalam permainan bola basket?



1.3 Tujuan 1.



Untuk mengetahui pengertian dari ilmu fisika.



2.



Untuk mengetahui pengertian dari seni musik.



3.



Untuk mengetahui hubungan antara ilmu fisika dengan seni musik.



4.



Untuk mempelajari penerapan ilmu fisika dalam alat musik seruling.



5.



Untuk memahami pengertian olahraga.



6. Untuk mengetahui hubungan antara ilmu fisika dengan olahraga. 7. Untuk mempelajari penerapan ilmu fisika dalam permainan bola basket.



1.4 Metode Penulisan Dalam penulisan makalah ini metode penulisan yang digunakan adalah metode kepustakaan, yaitu dalam pengumpulan data serta bahan-bahannya melalui



berbagai



referensi



dari



buku-buku



dan



internet.



BAB II PEMBAHASAN



2.1.Pengertian Ilmu Fisika Fisika berasal dari bahasa Yunani yang berarti “alam”.Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat dan gejala pada benda-benda di alam. Gejala-gejala ini pada mulanya adalah apa yang dialami oleh indra kita, misalnya penglihatan menemukan optika atau cahaya, pendengaran menemukan pelajaran tentang bunyi, dan indra peraba yang dapat merasakan panas. Menurut sejarah, fisika adalah bidang ilmu yang tertua, karena dimulai dengan pengamatan-pengamatan dari gerakan benda-benda langit, bagaimana lintasannya, periodenya, usianya, dan lain-lain. Fisika adalah salah satu ilmu pengetahuan alam dasar yang banyak digunakan sebagai dasar bagi ilmu-ilmu yang lain. Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat dan gejala pada benda-benda di alam. Gejala-gejala ini pada mulanya adalah apa yang dialami oleh indra kita, misalnya penglihatan menemukan optika atau cahaya, pendengaran menemukan pelajaran tentang bunyi, dan indra peraba yang dapat merasakan panas. Fisika adalah salah satu ilmu pengetahuan alam dasar yang banyak digunakan sebagai dasar bagi ilmu-ilmu yang lain. Fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala alam secara keseluruhan. Fisika mempelajari materi, energi, dan fenomena atau kejadian alam, baik yang bersifat makroskopis (berukuran besar, seperti gerak Bumi mengelilingi Matahari) maupun yang bersifat mikroskopis (berukuran kecil, seperti gerak elektron mengelilingi inti) yang berkaitan dengan perubahan zat atau energi. Fisika menjadi dasar berbagai pengembangan ilmu dan teknologi. Kaitan antara fisika dan disiplin ilmu lain membentuk disiplin ilmu yang baru,



misalnya dengan ilmu astronomi membentuk ilmu astrofisika, dengan biologi membentuk biofisika, dengan ilmu kesehatan membentuk fisika medis, dengan ilmu bahan membentuk fisika material, dengan geologi membentuk geofisika, dan lain-lain.



2.2.



Pengertian Seni Musik Seni musik adalah suatu cabang seni yang menggunakan musik



sebagai sarana untuk mengungkapkan ekspresi pembuatnya. Sedangkan musik adalah seni yang menggunakan suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan terutama suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat menghasilkan irama. Beberapa orang menganggap musik tidak berwujud sama sekali. Musik menurut Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif, dan menumbuhkan jiwa patriotisme. Seni musik berasal dari dua kata, yaitu “seni” dan “musik”. Seni adalah hasil cipta, rasa, dan karsa manusia yang diwujudkan dalam berbagai sarana. Sedangkan musik adalah hasil pengolahan suara, melodi, harmoni, ritme, vokal, dan tempo. Jadi, secara harfiah seni musik adalah hasil cipta, rasa, dan karsa mausia yang diwujudkan dalam olahan suara, melodi, harmoni, ritme, vokal, dan tempo. Seni adalah kemampuan membuat sesuatu dalam hubungannya dengan upaya mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan oleh gagasan tertentu. Sedangkan musik adalah suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan. Jadi, bisa disimpulkan bahwa seni musik adalah sarana ekspresi seorang seniman yang menggunakan suara yang disusun sedemikian rupa baik dengan menggunakan alat musik maupun suara vokal.



2.3.



Hubungan Antara Ilmu Fisika dengan Seni Musik Tujuan mempelajari ilmu fisika adalah agar kita dapat mengetahui



bagian-bagian dasar dari benda dan mengerti interaksi antara benda-benda, serta mampu menjelaskan mengenai fenomena-fenomena alam yang terjadi.



Walaupun fisika terbagi atas beberapa bidang, hukum fisika berlaku universal. Tinjauan suatu fenomena dari bidang fisika tertentu akan memperoleh hasil yang sama jika ditinjau dari bidang fisika lain. Selain itu konsep-konsep dasar fisika tidak saja mendukung perkembangan fisika sendiri, tetapi juga perkembangan ilmu lain yang salah satunya ialah dalam seni musik. Fisika adalah salah satu ilmu pengetahuan alam dasar yang banyak digunakan sebagai dasar bagi ilmu-ilmu yang lain. Menurut Adjie Esa Poetra pengertianseni musik adalah sebuah bunyi yang teratur, bukan saja bersifat moral normatif, melainkan juga diakui selaras yang berdasarkan perhitungan para ahli ilmu fisika. berdasarkan hal ini dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang sangat erat antara ilmu fisika dengan seni musik. selain itu para musisi dan ilmuwan mengakui pentingnya analisis ilmiah mengenai bunyi-bunyi musik. Analisis seperti itu membantu para musisi untuk mengenali dan memecahkan masalah-masalah komposisi musik. Analisis ini juga meletakkan dasar bagi pengajaran dan kritik musik secara efektif. Ilmuwan mengakui bahwa studi tentang bunyi musik adalah paling bermanfaat. 2.4.Penerapan Ilmu Fisika dalam Alat Musik Seruling Seruling merupakan alat musik tiup yang sudah dikenal banyak orang. Karena harganya yang relatif murah dibandingkan alat musik lain. Suling terbuat dari bambu, kayu, tulang, atau bahkan bahan logam. Suara yang dihasilkan oleh suling bambu berasal dari getaran udara di dalam kolom pipa suling bambu tersebut yang bergesekan dengan udara yang ditiupkan oleh pemainnya ke arah yang tidak sejajar dengan arah kolom suling bambu tersebut. Suling bambu merupakan salah satu bentuk pipa organa terbuka dimana kedua sisi dari pipa suling bambu ini terbuka. Seruling moderen dengan suling bambu tradisional memiliki kesamaan dalam proses pembentukan bunyinya. Perbedaanya adalah pada frekuensi bunyi yang dihasilkan. Suling bambu moderen dan suling bambu tradisional memiliki frekuensi resonansi yang berbeda sehingga menghasilkan tinggi rendah bunyi



yang berbeda. Hal tersebut juga dapat terlihat dari jarak antara lubang tiup dengan lubang tone dari kedua suling bambu ini juga berbeda. Suling bambu merupakan alat musik tradisonal yang memiliki nada pentatonik. Lubang-lubang



yang ada pada bagian depan berjumlah 6 yang akan



menghasilkan nada berbeda-beda. Ruswati (2013) menggunakan pipa PVC terbuka pada kedua ujungnya dan pipa PVC yang salah satu ujungnya tertutup untuk menentukan kecepatan bunyi di udara. Hasilnya semua mendekati kecepatan bunyi diudara secara teori. Pipa organa terbuka sangat sesuai dengan suling bambu.Suara yang dihasilkan merupakan hasil dari resonansi akibat dibukanya lubang yang ada di seruling tersebut. Suling bambu terbuka pada bagian satu dan terbuka juga pada bagian lainya. Sistem suara pada suling bambu merupakan representasi fenomena pipa organa terbuka. Seruling merupakan salah satu alat pipa organa, yakni alat yang menggunakan kolom udara sebagai sumber bunyi. Resonansi terjadi pada kolom udara, jika seruling ditiup tentu akan terdengar bunyi tiupan itu menyebabkan udara dalam ruang/kolom udara bergetar. Frekuensi alami pipa organa bergantung pada panjang pipa dan keadaan ujung pipa organa, yakni terbuka atau tertutup. Pipa organa terbuka adalah pipa organa dengan ujung terbuka. Pola gelombang untuk nada dasar yaitu terjadi dua perut dan satu simpul. Sehingga panjang kolom udara (pipa) sama dengan ½ (jarak antara dua perut berdekatan). Dengan demikian, L = l1/2 atau l1= 2L. Dengan demikian frekuensi pipa organa terbuka sama dengan frekuensi untuk dawai yang terikat kedua ujungnya. 𝑣



fn = nf1 = n2𝐿



dengan “n” :1,2,3,....



Sementara itu, bila ujung pipa organa tertutup, maka pipa organa itu disebut sebagai pipa organa tertutup. Pada ujung pipa tertutup, udara tidak



dapat bergerak bebas, sehingga pada ujung pipa selalu terjadi simpul. Pola gelombang untuk nada dasar, yaitu satu perut dan satu simpul. Panjang pipa sama dengan ¼ (jarak antara perut dan simpul yang berdekatan). Dengan demikian, L = l1/4 atau l1 = 4L. Secara umu, frekuensi alami pipa organa tertutup adalah sebagai berikut. 𝑣



dengan “n”:1,3,5,....



fn = nf1 = n4𝐿



Frekuensi pada pipa organa juga dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut. 𝑣



f=𝜆 Dimana v adalahcepat rambat bunyi dalam kolom udara yang besarnya: 𝛽𝑎𝑑



v =√



𝜌



Keterangan: 𝛽𝑎𝑑 = Modulus Bulk Adiaptik 𝜌



= Rapat massa udara didalam ruangan



Adapun energi bunyi yang dihsilkan adalah sebesar: Eb = 2m𝜋2f 2A2



2.5.



Pengertian Olahraga Pengertian olahraga adalah suatu bentuk kegiatan jasmani yang terdapat



di dalam permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh



relevansi



kemenangan



dan



prestasi



optimal.Sedangkan



pengertian lain sedangkan pengertian lain Olahraga adalah suatu bentuk



aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur yang melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang



dan



ditujukan



untuk



meningkatkan



kebugaran



jasmani. Kesehatan olahraga adalah upaya kesehatan yang memanfaatkan olahraga untuk meningkatkan derajat kesehatan. Olahraga merupakan sebagian kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari karena dapat meningkatkan kebugaran Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/ pertandingan, dan kegiatan jasmani yang intensif untuk memperoleh rekreasi, kemenangan, dan prestasi puncak dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila. Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak (mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan



gerak



(meningkatkan



kualitas



hidup).



Seperti



halnya



makan,Olahraga merupakan kebutuhan hidup yang sifatnya periodik; artinya Olahraga sebagai alat untuk memelihara dan membina kesehatan, tidak dapat ditinggalkan. Olahraga merupakan alat untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan



jasmani,



rohani



dan



sosial.



Struktur



anatomis-



anthropometris dan fungsi fisiologisnya, stabilitas emosional dan kecerdasan intelektualnya. Makna olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau



rombongan. Sedangkan yang ikut serta dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan. Menurut Cholik Mutohir olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan,dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/pertandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan manusiaIndonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila. Untuk penjelasan pengertian olahraga menurut Edward (1973) olahraga harus bergerak dari konsep bermain, games, dan sport. Ruanglingkup bermain mempunyai karakteristik antara lain; a. Terpisah darirutinitas, b. Bebas, c. Tidak produktif, d. Menggunakan peraturan yang tidak baku. Ruang lingkup pada games mempunyai karakteristik; a. ada kompetisi, b. hasil ditentukan oleh keterampilan fisik, strategi, kesempatan.



2.6.



Penerapan Ilmu Fisika pada Permainan Bola Basket Inti utama dari olahraga basket itu sendiri. Semua pemain dari kedua tim



bertanding berlomba-lomba memperebutkan satu bola yang sama untuk kemudian menjebloskannya ke dalam keranjang basket milik lawan. Bola basket yang baik dan berstandar internasional menjadi syarat utama pertandingan basket dunia. Tetapi sebaik apa pun bola basket tersebut, yang menjadi peranan utama adalah teknik permainan para atlet di lapangan. Teknik permainan para atlet ini merupakan demonstrasi fisika yang sangat atraktif dan



penuh intensitas. Perkembangan olahraga bola basket selama dua puluh tahun terakhir sangat dipengaruhi oleh perkembangan fisika dalam hal pemantulan bola, lemparan-lemparan jitu, dan lompatan pemain yang bagaikan terbang di dunia. Berikut pemaparan hubungan antara olahraga bolabasket dengan Fisika.



1) Lemparan Lay-Up Lay-up atau melangkah melayang adalah melangkah yang dilakukan dengan melayang untuk mendekati basket (keranjang), biasanya setelah lay-up dilanjutkan dengan tembakan kearah basket (keranjang) dengan tenaga yang sedikit sehingga seolah-olah bola itu diletakan ke dalam basket (keranjang). Gerakan ini berhubungan dengan Hukum Newton I. Ingat Hukum Newton I (rumusnya ∑F = 0), bahwa benda yang sedang bergerak akan cenderung terus bergerak dan benda diam akan cenderung tetap diam. Hal ini juga dialami saat naik mobil dengan kelajuan tetap, lalu tiba-tiba ketika mobilnya mengerem mendadak badan akan condong ke depan. Hal ini terjadi karena tubuh sedang berusaha mempertahankan posisinya. Sama seperti itu, dalam lemparan Lay-Up, Bola yang dibawa lari oleh pemain mempunyai kecepatan sama dengan kecepatan pemain. Sehingga ketika genggamannya dilepas, bola basket akan tetap meluncur ke atas tanpa perlu didorong.



Gambar 1. Lemparan Lay-Up



2) Hang Time



Waktu menggantung umumnya mengacu pada berapa lama sesuatu tetap di udara. Dalam basket, lamanya waktu pemain tetap di udara setelah melompat, baik untuk membuat slam dunk, lay-up atau melompat untuk menembak. Fenomena hang time membuat pebasket seolah-olah terbang. Namun ada fisika dibalik itu semua. Hang time dimanfaatkan oleh pebasket untuk mengecoh lawan yang hendak memblok mereka dalam menyarangkan bola ke keranjang. Fenomena Hang Time termasuk ke dalam gerak parabola. Hal inilah yang membuat pemain dapat melayang di udara lebih lama. Agar pemain dapat melakukan Hang Time yang lama maka pemain harus meloncat ke depan membentuk sudut 450.



Gambar 2. Gerak Parabola (pada saat Hang Time)



Tabel 1. Rumus Gerak Parabola



Pada ilustrasi di bawah (Gambar Hang time 1) dilukiskan pemain yang melompat melakukan hang time. Gerakan pemain ini berusaha di blok oleh lawannya. Kebanyakan pemain akan melepas bola ketika ia naik (A) atau di titik puncaknya (B). Michael Jordan atau Kobe mampu melepas bola di A, B atau C. Lama waktu untuk mencapai titik C sekitar 0.6 detik, sedangkan lamanya pemain lawan melakukan hang time (tanpa berlari) menurut lawannya adalah 0.5 detik. Jadi jika pebasket melepas tembakan di C maka lawan tidak akan punya waktu untuk membloknya sehingga dengan mudah Kobe menyarangkan bola ke keranjang.



Gambar 3. Hang Time 1



3) Dribble



Gambar 4. Dribble Menggiring bola adalah suatu usaha untuk membawa bola menuju ke daerah lawan. Permainan basket boleh membawa bola lebih dari satu langkah, asalkan bola sambil dipantulkan, baik dengan berjalan maupun dengan berlari. Dribble dapat dilakukan denga tangan kanan atau tangan kiri secara bergantian, tetapi tidak boleh dengan kedua tangan secara bersamaan. Pada dasarnya dribble hanya mengaplikasikan Hukum III Newton tentang aksi reaksi. Saat pebasket melepaskan bola ke tanah, gaya gravitasi menarik benda ke lantai. Ketika bola bertumbukan dengan lantai, bola memberikan gaya pada lantai (gaya aksi). Sebagai akibatnya lantai memberikan reaksi melawan gaya aksi ini. Gaya yang diberikan lantai ini disebut gaya reaksi yang besarnya sama dengan gaya aksi. Gaya reaksi inilah yang menyebabkan bola memantul lagi ke atas. Namun karena sebagian energi bola terserap lantai maka bola pantul tidak dapat mencapai ketinggian semula. Maka pebasket memberikan dorongan kembali pada bola sebagai ganti dari energi yang terserap itu.



4) Gerakan Pivot



Gambar 5. Pivot Pivot merupakan gerakan yang berfungsi untuk melindungi bola dari rebutan lawan. Gerakan pivot dilakukan dengan memutar badan ke segala arah dengan salah satu kaki sebagai tumpuan (poros). Pivot harus mahir dilakukan oleh pemain yang berpostur tinggi yang ditempatkan dekat ring basket agar mudah melakukan tembakan. Dengan gerakan pivot, seorang pemain dapat mencari peluang untuk mengoper bola, menggiring, atau melakukan tembakan. Gerakan pivot jika dijelaskan dengan fisika maka akan sangat kompleks sekali. Ada gaya gesek, berat benda dan juga momentum. Yang akan kita bahas kali ini hanya untuk masalah berat. Perlu kalian ketahui jika berat dan massa itu berbeda. Berat itu dipengaruhi gaya gravitasi sedangkan masa itu tidak dipengaruhi. Seseorang yang melakukan pivot sebenarnya sangat memanfaatkan massa tubuhnya. Mengapa tidak, seorang pebasket profesional di Amerika bisa mempunyai massa badan antara 130-160 Kg. Ini sama dengan 3 karung beras berukuran besar yang ditumpuk.



5) Lucky Shot Lucky shot adalah tembakan ke arang ring yang dilakukan pada jarak yang sangat jauh sekali. Jarak bisa lebih dari setengah lapangan bola basket.



Gambar 6. Lucky Shoot Dalam melakukan lemparan bebasnya dari jarak sekitar 4,5 meter, Michael Jordan sering membuat bola berputar dengan backspin (lihat gambar lucky shoot 2). putaran backspin dapat menjinakkan bola ketika menumbuk papan penyangga keranjang basket. Saking jinaknya, setelah memantul dari papan ini bola seperti kehilangan kecepatannya dan jatuh masuk dalam bola secara manis.



Cara Kerja Lucky Shoot Ketika bola yang berputar dengan backspin ini menumbuk papan penyangga keranjang, maka timbulah gaya gesekan antara bola dan papan itu. Gaya gesekan ini arahnya vertikal ke atas berlawanan dengan arah komponen vertikal dari kecepatan bola. Gaya gesekan ini menghambat lajunya bola. Bukan itu saja gaya gesekan juga mengurangi putaran bola (Gambar 2). Pengurangan kecepatan (baik lajunya maupun kecepatan putarnya) ini berakibat bola bergerak lambat dan menjadi jinak. Akibatnya bola dapat secara perlahan jatuh dalam keranjang. Hal ini tidak terjadi pada bola yang berputar dengan forward-spin. Pada bola ini gesekan akan mempercepat gerakan bola sehingga bola terpantul keras, liar dan tidak mau masuk keranjang



(Gambar 3).



BAB III PENUTUP



3.1.



KESIMPULAN



Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat dan gejala pada benda-benda di alam. Penerapan ilmu fisika banyak terdapat dalam olahraga dan kesenian, seperti pada olahraga bola basket dan alat musik seruling. Pada bidang kesenian khususnya alat musik seruling, yang merupakan salah satu bentuk dari pipa organa terbuka, yang menerapkan frekuensi dan resonansi bunyi. Sedangkan pada olahraga bola basket terdapat teknik yang menerapkan ilmu fisika, seperti lemparan Lay-Up, Hang time, dribble, gerakan pivot, dan lucky shot.



DAFTAR PUSTAKA



Kanginan, Marthen. 2004. Fisika SMA jilid 3B. Jakarta : Erlangga.



Foster, Bob. 2012. Fisika Terpadu Untuk SMA. Jakarta : Erlangga.



Mikrajuddin. 2007. Fisika SMA. Jakarta : Erlangga.