Gas Buang Pada PLTU [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

O2 yang pas pada sisi keluar Sistem udara dan gas buang merupakan sistem yang mendukung terjadinya proses pembakaran di dalam boiler, dengan adanya sistem ini, proses pembakaran bahan bakar pada boiler dapat diatur dan dioptimalkan sehingga terjadi pembakaran yang efisien Dalam sistem ini, peralatan atau komponen yang digunakan yaitu ada 3, yaitu : 1.



Primary Air Fan



Disebut primary air fan karena berfungsi untuk mendistribusikan batubara yang sebelumnya telah dihaluskan di dalam pulverizer ke ruang bakar atau furnace. 2.



Forced Draft Fan



Atau yang disebut juga sebagai secondary air fan, berfungsi untuk memberikan tekanan positif pada boiler dan mengontrol udara serta oksigen yang dibutuhkan pada proses pembakaran di dalam boiler sehingga diharapkan dapat menghasilkan proses pembakaran yang sempurna dan efisien 3.



Induced Draft Fan



Berfungsi untuk memberikan tekanan negatif (vacuum pressure) pada boiler serta mentransferkan flue gas sisa pembakaran dari boiler menuju stack, semakin tinggi temperatur flue gas dan kandungan oksigen yang keluar dari stack menunjukan bahwa proses pembakaran dalam boiler tidak sempurna



Prosedur pemeliharaan system udara FORCED DRAFT FAN(LEVEL I) Pemeliharaan Pengecekan peralatan dilakukan setiap jadwal PM yang dikeluarkan oleh rendal Har untuk teknisi (eksekutor). 1. Izin operator/ loto bila diperlukan 2. Persiapan tools dan material yang diperlukan 3. Periksa dan bersihkan sistem penggerak/ piston dan greasing 4. Periksa sistem pelumas bearing dan sistem pendingin , bersihkan sight glass 5. Periksa variable inlet vane damper, bearing damper, dan linkage



6. Periksa temperatur bearing dan vibrasi bearing. 7. Periksa visualkondisi inlet dan outlet duct fan. 8. Cleaning cover bearing dan poros actuator damper 9. Periksa visual baut pengikat



FORCED DRAFT FAN (LEVEL II) 1. Inspeksi Inspeksi setidaknya harus dilakukan sekali dalam setahun, berikut adalah beberapa inpeksi yang harus dilakukan. a) Memeriksa impeler, bersihkan semua deposite yang menempel pada impeller. Bila ditemukan abrasi yang cukup parah direkomendasikan untuk memanggil pabrikan pembuat sebelum kita melakukan inspeksi sendiri. Cek keseimbangan b) Periksa casing fan apakah ada tanda-tanda keausan. c) Periksa Variable inlet vanes (periksa bearing,baut bearing, melancarkan lingkage, melancarkan blades). d) Periksa bearings dan coupling, bila diperlukan untuk meng adjustments ulang. e) Mengencangkan semua baut pengikat bearings, casing fan, dan juga baut pengikat motor. f) Memeriksa posisi impeller dengan casing fan, tingkat poros fan, dan allignment ulang bila diperlukan.



2. Pondasi Periksa pondasi apabila ada tanda-tanda retak dan lakukan perbaikan. Periksa setiap baut besi pendukung danapabila baut longgar kencangkan bila diperlukan.. 3. Vibrasi Forced draft fan akan beroperasi dengan baik selama normal operasi dan selama tidak ada deposit yang menempel pada impeller. Berikut adalah penyebab vibrasi yang harus diperiksa jika FDF vibrasi a) Kegagalan bearing b) Kegagalan koupling c) Baut longgar



d) Masalah kelistrikan, dalam hal ini getaran akan hilang seketika saat motor drive dimatikan.



Pelumasan 1) Bearing (Dodge RT 20 Sleevoil pillow blocks 178mm Dia) a) Viskositas oli SAE 20- Sus 348 @38C Sus 57 @99C b) Kuantitas oli 9.5 liter c) Pengisian oli melalui lubang yang berada diatas rumah bearing. d) Level oli bearing harus dilakukan pengecekan setiap 8 jam sekali. Dan penggantian oli dilakukan setiap 6 bulan sekali. 2) Kopling (Falk type G 31 Size 1045G) a) Kisaran temperatur -34C sampai +93C b) Type grease NLGI #1 c) Maksimal temperatur 149C d) Tekstur halus atau berserat e) Kuantitas grease 13,6 kg f) Pengisian grease dengan cara buka plug di sleeve dan setelah di isi pasang plug kembali. 3) Discharge damper (pelumasan menggunakan grease, berikut yang harus di beri grease) a) Linkage b) Variable inlet vans penggantian grease dilakukan setiap 6 bulan sekali



FORCED DRAFT FAN (LEVEL III) a. Fan overhoul and repair Sebelum semua pekerjaan dilakukan harus ada ijin lotto : 1. Breaker motor fan “rack out”. 2. Inlet dan outlet valve water cooling ke bearing fan “close” 3. Valve udara instrument to actuator “close” 4. Mainhole “open” Lingkup pekerjaan meliputi: 1) Ganti koupling (Prosedur lengkap untuk melakukan penggantian kopling)



a) Melepas semua baut pelindung kopling b) Melepas semua baut hub kopling dan geser c) Membersihkan kopling d) Melepas koplingdiperlukan pemanasan. e) Periksa kondisi gear coupling. f) Untuk memasang ulang kembali periksa shaft fan apakah ada cacat sehingga akan menyulitkan saat pemasangan kopling. 2) Bearing (Prosedur lengkap untuk penggantian bearing) a) Buka coupling fan dan motor b) Tutup valve air pendingin rumah bearing c) Lepas pipa air pendingin rumah bearing d) buka screw untuk drain oli dan siapkan wadah penampung oli bekas e) kendorkan lock nut diatas rumah bearing f) Lepas ke empat baut bantalan rumah bearing g) pasang chain block dan angkat cover rumah bearing atas menggunakan sling dan eye bolt h) lepas oil ring i) buka pengunci/pin bearing upper j) lepas thrust bearing bagian atas k) lepas thrust bearing bagian bawah l) buka mainhole samping bawah untuk memasang poros m) Pasang hydraulic jack pump n) Angkat poros dan tahan menggunakan hydraulic jack o) lepas bearing bagian bawah p) Untuk memasang bearing yang baru lakukan Langkah mundur dari poin. a s.d p 3) Discharge Damper (Periksa discharge damper apakah ada kerusakan carbon bearing bila sudah aus) a) Cek baut-baut plate damper b) Untuk mengganti plate damper, buka baut pengikat dan pasang dengan yang baru kemudian kencangkan. 4) Variable inlet vanes, Berikut adalah prosedur apabila akan melakukan penggantin Viv a) Buka mainhole



b) Cek ukuran linkage awal dan catat c) Buka baut pengunci plate Viv d) Lepas tuas linkage e) Lepas bearing f) Ganti baru semua material g) Untuk pemasangan di urutkan dari yang terahir dilepas dan sama kan dengan ukuran yang telah di catat di awal untuk linkage. 5) Penggantian impeller a) pasang scafolding b) potong casing inlet fan c) buka upper bearing d) buka linkage damper e) pasang spesial tool di ujung shaft impeller f) angkat impeller menggunakan crane (berat 1,7 ton) g) pasang impeller baru h) untuk pemasangan kembali di urutkan dari yang terahir dilepas. 6) Silincer Peralatan ini bebas dari perawatan, namun apabila terjadi penurunan tekanan redaman harus dilakukan inspeksi. 7) Toleransi Coupling Radial allignment – 0.051mm Angular allignment – 0.051mm Bearings Thrust clearence - -0.305mm min ., 0.483mm max Radial clearence - -0.178mm min ., 0.292mm min Inlet cones Drive end and non-drive end Top – 9mm Bottom – 7mm Sides – 8mm each, tolerance -0 +1.5mm Cone lip to centreplate – 845mm, tolerance -0 +6mm



Bearing temperature Must not exceed 82c, oil temperature, or 88c white metal temperature Running speed Maximum rpm – 740



INDUCED DRAFT FAN (LEVEL I) Pemeliharaan Pengecekan peralatan dilakukan setiap jadwal PM yang dikeluarkan oleh rendal Har untuk teknisi (eksekutor). 1. Izin operator/ loto bila diperlukan 2. Persiapan tools dan material yang diperlukan 3. Periksa dan bersihkan sistem penggerak/ piston dan greasing 4. Periksa sistem pelumas bearing dan sistem pendingin , bersihkan sight glass 5. Periksa variable inlet vane damper, bearing damper, dan linkage



INDUCED DRAFT FAN (LEVEL II) 1. Inspeksi Inspeksi setidaknya harus dilakukan sekali dalam setahun, berikut adalah beberapa inpeksi yang harus dilakukan. a) Memeriksa impeler, bersihkan semua deposite yang menempel pada impeller. Bila ditemukan abrasi yang cukup parah direkomendasikan untuk memanggil pabrikan pembuat sebelum kita melakukan inspeksi sendiri. Cek keseimbangan b) Periksa casing fan apakah ada tanda-tanda keausan. c) Periksa Variable inlet vanes (periksa bearing,baut bearing, melancarkan lingkage, melancarkan blades). d) Periksa bearings dan coupling, bila diperlukan untuk meng adjustments ulang. e) Mengencangkan semua baut pengikat bearings, casing fan, dan juga baut pengikat motor. f) Memeriksa posisi impeller dengan casing fan, tingkat poros fan, dan allignment ulang bila diperlukan.



2. Pondasi Periksa pondasi apabila ada tanda-tanda retak dan lakukan perbaikan. Periksa setiap baut besi pendukung danapabila baut longgar kencangkan bila diperlukan.. 3. Vibrasi Forced draft fan akan beroperasi dengan baik selama normal operasi dan selama tidak ada deposit yang menempel pada impeller. Berikut adalah penyebab vibrasi yang harus diperiksa jika FDF vibrasi 1. Kegagalan bearing 2. Kegagalan koupling 3. Baut longgar 4. Masalah kelistrikan, dalam hal ini getaran akan hilang seketika saat motor drive dimatikan.



4. Pelumasan a) Bearing (Dodge RT 20 Sleeveoil pillow Blocks 254mm Dia) 1) Viskositas oli SAE 20- Sus 348 @38C Sus 57 @99C 2) Kuantitas oli 26.5 liter 3) Pengisian oli melalui lubang yang berada diatas rumah bearing. 4) Level oli bearing harus dilakukan pengecekan setiap 8 jam sekali. Dan penggantian oli dilakukan setiap 6 bulan sekali. b) Kopling (Falk type G 32 Size 1060G) 1) Kisaran temperatur -34C sampai +93C 2) Type grease NLGI #1 3) Maksimal temperatur 149C 4) Tekstur halus atau berserat 5) Kuantitas grease 3.81 kg 6) Pengisian grease dengan cara buka plug di sleeve dan setelah di isi pasang plug kembali. c) Discharge damper (pelumasan menggunakan grease, berikut yang harus di beri grease) 1) Linkage 2) Variable inlet vans penggantian grease dilakukan setiap 6 bulan sekali



INDUCED DRAFT FAN (LEVEL III) 1. Fan overhoul and repair Sebelum semua pekerjaan dilakukan harus ada ijin lotto : 1. Breaker motor fan “rack out”. 2. Inlet dan outlet valve water cooling ke bearing fan “close” 3. Valve udara instrument to actuator “close” 4. Mainhole “open” Lingkup pekerjaan meliputi: 1. Ganti koupling (Prosedur lengkap untuk melakukan penggantian kopling) a) Lepas semua baut pelindung kopling b) Lepas semua baut hub kopling dan geser c) Bersihkan kopling d) Diperlukan pemanasan untuk melepasnya. e) Lepas kopling f) Untuk memasang ulang kembali periksa shaft fan apakah ada cacat sehingga akan menyulitkan saat pemasangan kopling. 2. Bearing (Prosedur lengkap untuk penggantian bearing) a) Buka coupling fan dan motor b) Tutup valve air pendingin rumah bearing c) Lepas pipa air pendingin rumah bearing d) buka screw untuk drain oli dan siapkan wadah penampung oli bekas e) kendorkan lock nut diatas rumah bearing f) Lepas ke empat baut bantalan rumah bearing g) pasang chain block dan angkat cover rumah bearing atas menggunakan sling dan eye bolt h) lepas oil ring i) buka pengunci/pin bearing upper j) lepas thrust bearing bagian atas k) lepas thrust bearing bagian bawah l) buka mainhole samping bawah untuk memasang poros m) Pasang hydraulic jack pump n) Angkat poros dan tahan menggunakan hydraulic jack



o) lepas bearing bagian bawah p) Untuk memasang bearing yang baru lakukan Langkah mundur dari poin. a s.d p



3. Variable inlet vanes, Berikut adalah prosedur apabila akan melakukan penggantin Viv a) Buka mainhole b) Cek ukuran linkage awal dan catat c) Buka baut pengunci plate Viv d) Lepas tuas linkage e) Lepas bearing f) Ganti baru semua material g) Untuk pemasangan di urutkan dari yang terahir dilepas dan sama kan dengan ukuran yang telah di catat di awal untuk linkage. 4. Penggantian impeller a) pasang scafolding b) potong casing inlet fan c) buka upper bearing d) buka linkage damper e) pasang spesial tool di ujung shaft impeller f) angkat impeller menggunakan crane (berat 1,7 ton) g) pasang impeller baru h) untuk pemasangan kembali di urutkan dari yang terahir dilepas. 5. Silincer Peralatan ini bebas dari perawatan, namun apabila terjadi penurunan tekanan redaman harus dilakukan inspeksi. 6. Toleransi coupling Radial allignment – 0.051mm Angular allignment – 0.051mm Bearings Thrust clearence - -0.330mm min ., 0.508mm max Radial clearence - -0.254mm min ., 0.432mm min Inlet cones Drive end and non-drive end



Top – 9mm Bottom – 7mm Sides – 8mm each, tolerance -0 +1.5mm Cone lip to centreplate – 1116mm, tolerance -0 +6mm Bearing temperature Must not exceed 82c, oil temperature, or 88c white metal temperature Running speed Maximum rpm – 590



PRIMARY AIR FAN (LEVEL I) a. Pemeliharaan Pengecekan peralatan dilakukan setiap jadwal PM yang dikeluarkan oleh rendal Har untuk teknisi (eksekutor). 1. Izin operator/ loto bila diperlukan 2. Persiapan tools dan material yang diperlukan 3. Periksa dan bersihkan sistem penggerak/ piston dan greasing 4. Periksa sistem pelumas bearing dan sistem pendingin ,bersihkan sightglass 5. Periksa variable inlet vane damper, bearing damper, dan linkage 6. Periksa temperatur bearing dan vibrasi bearing. 7. Periksa visual kondisi inlet dan outlet duct fan. 8. Cleaning cover bearing dan poros actuator damper 9. Periksa visual baut pengikat



PRIMARY AIR FAN (LEVEL II) a. Inspeksi Inspeksi setidaknya harus dilakukan sekali dalam setahun, berikut adalah beberapa inpeksi yang harus dilakukan. 1. Memeriksa impeler, bersihkan semua deposite yang menempel pada impeller. Bila ditemukan abrasi yang cukup parah direkomendasikan untuk memanggil pabrikan pembuat sebelum kita melakukan inspeksi sendiri. Cek keseimbangan 2. Periksa casing fan apakah ada tanda-tanda keausan.



3. Periksa Variable inlet vanes (periksa bearing,baut bearing,melancarkan lingkage, melancarkan blades).Periksa bearings dan coupling, bila diperlukan untuk meng adjustments ulang. 4. Mengencangkan semua baut pengikat bearings, casing fan, dan juga baut pengikat motor. 5. Memeriksa posisi impeller dengan casing fan, tingkat poros fan, dan allignment ulang bila diperlukan. b. Pondasi Periksa pondasi apabila ada tanda-tanda retak dan lakukan perbaikan. Periksa setiap baut besi pendukung danapabila baut longgar kencangkanbila diperlukan. c. Vibrasi Primary air fan akan beroperasi dengan baik selama normal operasi dan selama tidak ada deposit yang menempel pada impeller. Berikut adalah penyebab vibrasi yang harus diperiksa jika PAF vibrasi 1) Kegagalan bearing 2) Kegagalan koupling 3) Baut longgar Masalah kelistrikan, dalam hal ini getaran akan hilang seketika saat motor drive dimatikan d. Pelumasan 1) Bearing (Dodge RT 20 Sleeveoil pillow blocks 125.4 Dia) a) Viskositas oli SAE 20- Sus 348 @38C Sus 57 @99C b) Kuantitas oli 26.5 liter c) Pengisian oli melalui lubang yang berada diatas rumah bearing. d) Level oli bearing harus dilakukan pengecekan setiap 8 jam sekali. Dan penggantian oli dilakukan setiap 6 bulan sekali. 2) Kopling (falk type G 31 size 1045G) a) Kisaran temperatur -34C sampai +93C b) Type grease NLGI #1



c) Maksimal temperatur 149C d) Tekstur halus atau berserat e) Kuantitas grease 3.81 kg f) Pengisian grease dengan cara buka plug di sleeve dan setelah di isi pasang plug kembali. 3) Discharge damper (pelumasan menggunakan grease, berikut yang harus di beri grease) a) Linkage b) Variable inlet vans penggantian grease dilakukan setiap 6 bulan sekali PRIMARY AIR FAN (LEVEL III) a. Fan overhoul and repair Sebelum semua pekerjaan dilakukan harus ada ijin lotto : 1. Breaker motor fan “rack out”. 2. Inlet dan outlet valve water cooling ke bearing fan “close” 3. Valve udara instrument to actuator “close” 4. Mainhole “open” Lingkup pekerjaan meliputi: 1. Ganti koupling (Prosedur lengkap untuk melakukan penggantian kopling) a) Lepas semua baut pelindung kopling b) Lepas semua baut hub kopling dan geser c) Bersihkan kopling d) Diperlukan pemanasan untuk melepasnya. e) Lepas kopling f) Untuk memasang ulang kembali periksa shaft fan apakah ada cacat sehingga akan menyulitkan saat pemasangan kopling. 2. Bearing (Prosedur lengkap untuk penggantian bearing) a) Buka coupling fan dan motor b) Tutup valve air pendingin rumah bearing c) Lepas pipa air pendingin rumah bearing d) Buka screw untuk drain oli dan siapkan wadah penampung oli bekas e) kendorkan lock nut diatas rumah bearing f) Lepas ke empat baut bantalan rumah bearing g) pasang chain block dan angkat cover rumah bearing atas menggunakan sling dan eye bolt



h) lepas oil ring i) buka pengunci/pin bearing upper j) lepas thrust bearing bagian atas k) lepas thrust bearing bagian bawah l) buka mainhole samping bawah untuk memasang poros m) Pasang hydraulic jack pump n) Angkat poros dan tahan menggunakan hydraulic jack o) lepas bearing bagian bawah p) Untuk memasang bearing yang baru lakukan Langkah mundur dari point a-p 3. Discharge Damper (Periksa discharge damper apakah ada kerusakan carbon bearing bila sudah aus) a) Cek baut-baut plate damper b) Untuk mengganti plate damper, buka baut pengikat dan pasang dengan yang baru kemudian kencangkan. 4. Variable inlet vanes, Berikut adalah prosedur apabila akan melakukan penggantin Viv a) Buka mainhole b) Cek ukuran linkage awal dan catat c) Buka baut pengunci plate Viv d) Lepas tuas linkage e) Lepas bearing f) Ganti baru semua material g) Untuk pemasangan di urutkan dari yang terahir dilepas dan sama kan dengan ukuran yang telah di catat di awal untuk linkage. 5. Penggantian impeller a) pasang scafolding b) potong casing inlet fan c) buka upper bearing d) buka linkage damper e) pasang spesial tool di ujung shaft impeller f) angkat impeller menggunakan crane (berat 1,7 ton) g) pasang impeller baru h) untuk pemasangan kembali di urutkan dari yang terakhir



dilepas. 6. Silincer Peralatan ini bebas dari perawatan, namun apabila terjadi penurunan tekanan redaman harus dilakukan inspeksi. 7. Toleransi Coupling Radial allignment – 0.051mm Angular allignment – 0.051mm Bearings Thrust clearence - -0.254mm min ., 0.432mm max Radial clearence - -0.127mm min ., 0.229mm min Inlet cones Drive end and non-drive end Top – 4mm Bottom – 3mm Sides – 8mm each, tolerance -0 +1.5mm Cone lip to centreplate – 285mm, tolerance -0 +6mm Bearing temperature Must not exceed 82c, oil temperature, or 88c white metal temperature Running speed Maximum rpm – 990



GAS RECIRCULATING FAN (LEVEL I) a. Pemeliharaan Pengecekan peralatan dilakukan setiap jadwal PM yang dikeluarkan oleh rendal Har untuk teknisi (eksekutor). 1. Izin operator/ loto bila diperlukan 2. Persiapan tools dan material yang diperlukan 3. Periksa dan bersihkan sistem penggerak/ piston dan greasing



4. Periksa sistem pelumas bearing dan sistem pendingin , bersihkan sightglass 5. Periksa variable inlet vane damper, bearing damper, dan linkage 6. Periksa temperatur bearing dan vibrasi bearing. 7. Periksa visual kondisi inlet dan outlet duct fan. 8. Cleaning cover bearing dan poros actuator damper 9. Periksa visual baut pengikat 3.4.2.GAS RECIRCULATING FAN (LEVEL II) a. Inspeksi Inspeksi setidaknya harus dilakukan sekali dalam setahun, berikut adalah beberapa inpeksi yang harus dilakukan. 1) Memeriksa impeler, bersihkan semua deposite yang menempel pada impeller. Bila ditemukan abrasi yang cukup parah direkomendasikan untuk memanggil pabrikan pembuat sebelum kita melakukan inspeksi sendiri. Cek keseimbangan 2) Periksa casing fan apakah ada tanda-tanda keausan. 3) Periksa Variable inlet vanes (periksa bearing,baut bearing melancarkan lingkage, melancarkan blades). 4) Periksa bearings dan coupling, bila diperlukan untuk meng adjustments ulang. 5) Mengencangkan semua baut pengikat bearings, casing fan dan juga baut pengikat motor. 6) Memeriksa posisi impeller dengan casing fan, tingkat poro fan, dan allignment ulang bila diperlukan. b. Pondasi Periksa pondasi apabila ada tanda-tanda retak dan lakukan perbaikan. Periksa setiap baut besi pendukung danapabila baut longgar kencangkan bila diperlukan.



c. Vibrasi Gas recirculation fan akan beroperasi dengan baik selama normal operasi dan selama tidak ada deposit yang menempel pada impeller. Berikut adalah penyebab vibrasi yang harus diperiksa jika GRF vibrasi 1) Kegagalan bearing



2) Kegagalan koupling 3) Baut longgar 4) Masalah kelistrikan, dalam hal ini getaran akan hilang seketika saat motor drive dimatikan. d. Pemeliharaan voith Coupling 1) Setelah 100 jam operasi a) Bersihkan lube oil filter b) Besihkan oil cooler, ikuti buku petunjuk c) Cek pipa dari kebocoran d) Periksa pelumasan pada coupling 2) Setelah 500 jam operasi a) Bersihkan lube oil filter b) bersihkan vent filter menggunakan minyak c) Cek pipa dari kebocoran 3) Setelah 1000 jam operasi Seperti pada point 1 dan 2, sehubungan dengan telah beropeasi 1000 jam maka diperlukan untuk pengecekan viskositas minyak pelumas. 4) Setelah 6000 jam operasi a) Lakukan penggantian minyak dengan yang baru b) Cek connection coupling c) Cek alignment 5) Pemeliharaan turning gear Level minyak di periksa sebulan sekali. untuk menghindari pembacaan palsu pada kaca intip , perlu dibuatkan garis batas oli menggunakan plat bergaris. Kondisi plug oil harus selalu bersih dan dijaga tetap bersih.Ganti oli setelah 3000 jam operasi, atau setiap 6 bulan. e. Pelumasan 1) Bearing (Dodge RT 20 Sleeveoil pillow blocks 203 mm dia) a) Viskositas oli SAE 20 b) Kuantitas oli 12.3 liter c) Pengisian oli melalui lubang yang berada diatas rumah bearing.



d) Level oli bearing harus dilakukan pengecekan setiap 8 jam sekali. Dan penggantian oli dilakukan setiap 6 bulan sekali. 2) Kopling (falk type G10 size 1045) a) Kisaran temperatur -34C sampai +93C b) Type grease NLGI #1 c) Maksimal temperatur 149C d) Tekstur halus atau berserat e) Kuantitas grease 1.7 kg f) Pengisian grease dengan cara buka plug di sleeve dan setelah di isi pasang plug kembali. 3) Turning gear a) Kecepatan reducer, pengisian oli – kapasitas 6.8 liter b) Viskositas oli menggunakan heavy grade no 460 . Esso- Teresso 460 Shell – Tellus 460 Texaco- Regal R 460 4) Gear Coupling Pelumasan menggunakan grease, dan grease yang direkomendasikan oleh pabrikan adalah a) Viscosity Oil Co b) Waverly Oil works Co c) Farbest d) Viscor 1429 EP-1 e) Torque Lube A f) Molvis ST200 5) Voith Turbo Coupling Voith turbo coupling Type 1000 SVNL II 18.5 a) Kuantitas oli 780 liter b) Viskositas 28.8 sampai 35.2mm²/s 3.4.3.GAS RECIRCULATING FAN (LEVEL III) a. Fan overhoul and repair Sebelum semua pekerjaan dilakukan harus ada ijin lotto :



1. Breaker motor fan “rack out”. 2. Inlet dan outlet valve water cooling ke bearing fan “close” 3. Valve udara instrument to actuator “close” 4. Mainhole “open” Lingkup pekerjaan meliputi: 1. Ganti koupling (Prosedur lengkap untuk melakukan penggantian kopling) b) Lepas semua baut pelindung kopling c) Lepas semua baut hub kopling dan geser d) Bersihkan kopling e) Diperlukan pemanasan untuk melepasnya. f) Lepas kopling g) Untuk memasang ulang kembali periksa shaft fan apakah ada cacat sehingga akan menyulitkan saat pemasangan kopling. 2. Bearing (Prosedur lengkap untuk penggantian bearing) a) Buka coupling fan dan motor b) Tutup valve air pendingin rumah bearing c) Lepas pipa air pendingin rumah bearing d) Buka screw untuk drain oli dan siapkan wadah penampung oli bekas e) kendorkan lock nut diatas rumah bearing f) Lepas ke empat baut bantalan rumah bearing g) pasang chain block dan angkat cover rumah bearing atas menggunakan sling dan eye bolt h) lepas oil ring i) buka pengunci/pin bearing upper j) lepas thrust bearing bagian atas k) lepas thrust bearing bagian bawah l) buka mainhole samping bawah untuk memasang poros m) Pasang hydraulic jack pump n) Angkat poros dan tahan menggunakan hydraulic jack o) lepas bearing bagian bawah p) Untuk memasang bearing yang baru lakukan Langkah mundur dari point a-p



3. Discharge Damper (Periksa discharge damper apakah ada kerusakan carbon bearing bila sudah aus) a) Cek baut-baut plate damper b) Untuk mengganti plate damper, buka baut pengikat dan pasang dengan yang baru kemudian kencangkan. 4. Variable inlet vanes, Berikut adalah prosedur apabila akan melakukan penggantin Viv a) Buka mainhole b) Cek ukuran linkage awal dan catat c) Buka baut pengunci plate Viv d) Lepas tuas linkage e) Lepas bearing f) Ganti baru semua material g) Untuk pemasangan di urutkan dari yang terahir dilepas dan sama kan dengan ukuran yang telah di catat di awal untuk linkage. 5. Penggantian impeller a) pasang scafolding b) potong casing inlet fan c) buka upper bearing d) buka linkage damper e) pasang spesial tool di ujung shaft impeller f) angkat impeller menggunakan crane (berat 1,7 ton) g) pasang impeller baru h) untuk pemasangan kembali di urutkan dari yang terahir dilepas. 6. Toleransi coupling Radial allignment – 0.15mm Angular allignment – 0.051mm Bearings Thrust clearence - -0.305mm min ., 0.483mm max Radial clearence - -0.203mm min ., 0.356mm max



Inlet cones Drive end and non-drive end Top – 10mm Bottom – 3mm Sides – 6.5 mm each tolerance -0 +1.5mm Cone lip to centreplate – 397mm, tolerance -0 +6mm Bearing temperature Must not exceed 82c, oil temperature, or 88c white metal temperature Running speed Maximum rpm – 1000 3.5. SEAL AIR FAN 3.5.1.SEAL AIR FAN (LEVEL I) a. Pemeliharaan Pengecekan peralatan dilakukan setiap jadwal PM yang dikeluarkan oleh rendal Har untuk teknisi (eksekutor). 1) Ijin operator bila diperlukan 2) Cek visual suara/vibrasi 3) Cek temperatur grease tidak boleh lebih dari 82C, Dan temperatur metal 88C (menggunakan thermo gun) 4) Periksa visual bearing apakah ada kelainan suara dan vibrasi. 5) Periksa casing fan.



3.5.2.SEAL AIR FAN ( LEVEL II ) a. Inspeksi Inspeksi setidaknya harus dilakukan sekali dalam setahun, berikut adalah beberapa inpeksi yang harus dilakukan. 1) Memeriksa impeler, bersihkan semua deposite yang menempel pada impeller. Bila ditemukan abrasi yang cukup parah direkomendasikan untuk memanggil pabrikan pembuat sebelum kita melakukan inspeksi sendiri. Cek keseimbangan



2) Periksa casing fan apakah ada tanda-tanda keausan. 3) Periksa bearings dan coupling, bila diperlukan untuk meng adjustments ulang. 4) Mengencangkan semua baut pengikat bearings, casing fan, dan juga baut pengikat motor. 5) Memeriksa posisi impeller dengan casing fan, tingkat poros fan, dan allignment ulang bila diperlukan. Pondasi Periksa pondasi apabila ada tanda-tanda retak dan lakukan perbaikan. Periksa setiap baut besi pendukung danapabila baut longgar kencangkan bila diperlukan. c. Vibrasi Seal air fan akan beroperasi dengan baik selama normal operasi dan selama tidak ada deposit yang menempel pada impeller. Berikut adalah penyebab vibrasi yang harus diperiksa jika SAF vibrasi 1) Kegagalan bearing 2) Kegagalan koupling 3) Baut longgar 4) Masalah kelistrikan, dalam hal ini getaran akan hilang seketika saat motor drive dimatikan d. Pelumasan 1) Bearing ( SKF 22217 EK/C3 ) unit 5-7 dan (SKF 3017) unit 1-4 a) Type Grease Shell Alvania b) Pengisian Grease melalui lubang yang berada diatas rumah bearing. c) Pelumas bearing harus dilakukan pengecekan setiap semiggu sekali. Dan penggantian grease dilakukan setiap 800 jam operasi. d) Setiap bearing tidak memiliki satu thermocouple untuk mendeteksi temperature, harus dilakukan secara manual dengan thermo gun. e) Kisaran temperatur -34C sampai +93C f) Maksimal temperatur 149C e. Bearing Overheating Overheating pada bearing disebabkan oleh ; 1. Bearing yang tidak cocok dari instalasi 2. Alignment yang tidak benar



3. Pemakaian bearing yang berlebihan atau bearing rusak 4. Pelumasan bearing tidak tercukupi 3.5.3.SEAL AIR FAN ( LEVEL III ) a. Fan overhoul and repair Sebelum semua pekerjaan dilakukan harus ada ijin lotto : 1. Breaker motor fan “ off ”. 2. Mainhole “ open ” Lingkup pekerjaan meliputi: 1. Ganti koupling ( Prosedur lengkap untuk melakukan penggantian kopling ) a) Lepas semua baut pelindung kopling b) Lepas semua baut spacer kopling dan geser c) Bersihkan kopling d) Diperlukan pemanasan untuk melepasnya. e) Lepas kopling f) Untuk memasang ulang kembali periksa shaft fan apakah ada cacat sehingga akan menyulitkan saat pemasangan kopling. 2. Bearing ( Prosedur lengkap untuk penggantian bearing ) a) Buka coupling fan dan motor b) Buka baut inboard bearing bagian atas c) Lepas ring washer d) Buka baut inboard bearing bagian bawah e) Geser bearing kearah luar f) Buka baut outboard bearing bagian atas g) Lepas ring washer h) Buka baut inboard bearing bagian bawah i) Geser bearing kearah luar 3. Penggantian impeller a) pasang scafolding b) potong casing inlet fan c) pasang spesial tool



d) angkat impeller menggunakan chain block (berat 1 ton) e) pasang impeller baru f) untuk pemasangan kembali di urutkan dari yang terahir dilepas. 4. Toleransi coupling Radial allignment – 0.051mm Angular allignment – 0.051mm Bearing temperature Must not exceed 82c, oil temperature, or 88c white metal temperature Running speed Maximum rpm – 1471 Vibrasi bearing . Alarm Set Point; 3,0 mm/s (0,12 in/s) Fan Shut Down Set point; 9,2 mm/s(0,36 in/s) 3.6. PERALATANKERJADAN MATERIAL FAN 3.6.1.Common Tools a. Kunci inggris b. Kunci pipa c. Kunci pas dan ring 1 set d. Palu e. Obeng f. Hidraulic jack pump g. Sling belt h. Chain block i. Gunting shim 3.6.2.Special Tools a. Eye bolt b. V-block c. Special Tool untuk mengangkat impeller 3.6.3.Alat Ukur a. Dial gauge



b. Filler gauge c. Inside dan outside micrometer d. Sigmat e. Tupper gauge 3.6.4.Consumable dan Spare Part b. Bearing journal c. Carbon bearing d. Baut pondasi e. Baut mainhole f. Linkage g. Minyak pelumas h. Grease i. Majun j. Trikol k. Sikat kawat l. Kape m. Shim plate 3.7. INSTRUKSI KERJA PEMELIHARAAN FAN 3.7.1.IK Preventive Maintenance Preventive Maintenance merupakan tindakan pemeliharaan yang terjadwal dan terencana. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi masalah-masalah yang dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen/alat dan menjaganya selalu tetap normal selama dalam operasi. Persiapan Pekerjaan 1. Persiapan surat perintah kerja 2. Pengurusan ijin kerja ( Bila diperlukan) 3. Koordinasi dengan pihak terkait , lakukan tagging ( Sesuai prosedur PT-SLA / 030 Logout Tagout dan prosedur Pemeliharaan PT-SLA / 012) bila diperlukan 4. Siapkan peralatan dan sarana pendukungnya a. Alat pelindung diri ( APD) b. Tool set c. Karung plastik



d. Senter e. Ember karet f. Perlatan pendukung kerja lainnya