Gerbang Tani - Modul Inkubasi Bisnis Pertanian OKE [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1



2



INKUBASI BISNIS PERTANIAN



3



Silakan mengubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan dengan mencantumkan kredit kepada Anda dan melisensikan ciptaan turunan serupa dengan ciptaan asli dan bukan untuk kepentingan komersial.



4



INKUBASI BISNIS PERTANIAN



INKUBASI BISNIS PERTANIAN DPN GERBANG TANI 2021



5



Inkubasi Bisnis Pertanian Cetakan 1, Oktober 2021 Supervisor Idham Arsyad Billy Aries Luluk Nur Hamidah Hanif Dhakiri Penyusun Yossy Suparyo Dodiet Prasetyo Usep Saeful Kamal Sutardjo Ps Reza Juliana Ningrum Penyunting Yossy Suparyo Tata Letak Abdul Malik Dipublikasikan Oleh: DPN GERBANG TANI Jl. Raden Saleh No. 9, Jakarta Pusat 10430 https://gerbangtani.or.id E-mail: [email protected] Telp. 081328933355 (Innovation Dept.) KATALOG DALAM TERBITAN (KDT) Suparyo, Yossy dkk. Modul Inkubasi Bisnis Pertanian. Jakarta: DPN Gerbang Tani. 2021 14 x 21 cm; 90 hlm ISBN: 1. Pengkaderan 2. Pendidikan Populer



6



i. Judul



ii. Penulis



iii. DPN Gerbang Tani



DAFTAR ISI Pengantar ~ 8 Pre-test ~ 14 PB 1. Pengenalan Gerbang Tani ~ 18 PB 2. Inovasi Bisnis Pertanian ~ 29 PB 3. Penguatan Kelembagaan Bisnis ~ 44 PB4. Pengetahuan Produk ~ 64 PB 5. Strategi Pemasaran ~ 76 Post-test~ 88



7



pembuka Setiap manusia ditakdirkan untuk meraih kesejahteraan dengan mengoptimalkan potensi diri, kompetensi, dan sumber daya yang ia kuasai. Umumnya, kesejahteraan ekonomi seseorang diperoleh dari keuntungan dari hasil usaha dan jasa. Selanjutnya, sebagian keuntungan itu dikembangkan dalam bentuk tabungan maupun penguatan modal usaha (investasi) sehingga terus bertambah dari waktu ke waktu. Sebagai makhluk individu dan makhluk Tuhan, manusia dibekali kemampuan bertahan hidup (survive) dan mengembangkan diri untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan hidupnya. Karena itu, sejatinya setiap manusia adalah wirausahawan karena dapat dipastikan mereka menghasilkan sebuah produk, baik berupa pengetahuan, keterampilan, maupun norma atau tata nilai dalam hidup bermasyarakat. Bagi masyarakat yang beragama, setiap produk yang dihasilkan manusia merupakan sebuah kreativitas yang lahir dari kapasitas dasar manusia sebagai makhluk Tuhan. Inilah yang disebut sebagai one person, one product (OPOP). Di sisi lain manusia sebagai makhluk sosial memiliki hubungan satu dengan lainnya, baik untuk saling membantu, tolong menolong, maupun bekerja sama membangun kesejahteraan secara kolektif dalam komunitas/kelompok. Model inilah yang menciptakan komunitas atau kelompok yang melahirkan produk 8



atau one community one product (OCOP). Kekuatan kolektif kelompok dan komunitas mewujudkan kekuatan yang bertujuan untuk membangun kekuatan kolektif dalam sebuah komunitas. Di Indonesia, inisiasi untuk membangun kekuatan ekonomi secara kelompok telah dilakukan oleh program-program pemberdayaan masyarakat yang diselenggarakan oleh pemerintah. Secara umum, pengembangan ekonomi secara kelompok bertujuan untuk menggerakkan kekuatan ekonomi berbasis kelompok/komunitas dengan sistem kooperasi agar mampu menolong diri (self help) dan menghadapi persaingan ekonomi dalam konsep one community, one company (OCOC). Kehadiran Undang-Undang No 6 Tahun 2014 tentang Desa juga membawa spirit baru kehidupan ekonomi di wilayah perdesaan. Desa menjadi ruang kehidupan dan sumber penghidupan bagi warga desa untuk mengembangkan kesejahteraan individu maupun masyarakat. Kini, desa—dengan segala kekuatan kewenangannya—dapat mengelola potensi dan sumber daya ekonomi di wilayahnya secara mandiri dan berdaulat. Desa dapat mengembangkan kekuatan diri dan wilayahnya melalui peningkatan kualitas produk unggulan desa. Inilah yang disebut dengan one village one product (OVOP). UU Desa juga memberi kewenangan pada desa untuk membangun sistem dan kelembagaan ekonomi profesional agar potensi dan sumber daya desa dapat terkelola dengan baik. Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) merupakan lembaga ekonomi desa yang seharusnya dikelola secara profesional, mandiri, adil, dan berdaulat untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat desa. 9



Selajutnya, BUM Desa dapat membentuk unit-unit usaha yang bekerja layaknya sebuah perusahaan yang berorientasi profit, sekaligus melindungi para pelaku ekonomi di desa dari tekanan kekuatan ekonomi besar. Di sinilah lahir istilah one village one company (OVOC) sebagai bentuk intermediasi kekuatan usaha ekonomi lokal di desa. Unit bisnis BUM Desa merupakan bentuk perwujudan OVOC yang menggerakkan roda ekonomi desa melalui optimalisasi potensi-potensi desa. Karena itu, kehadiran wirausaha desa dan pebisnis sosial (social enterpreneur) sangat diperlukan agar BUM Desa mampu mendayagunakan potensi dan sumber daya desa sebagai motor penggerak perekonomian sekaligus mampu menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat usia produktif.



Inkubasi Bisnis Pertanian Gerakan Kebangkitan Petani dan Nelayan Indonesia (Gerbang Tani) merupakan badan otonom di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang didirikan pada 24 September 2014. Gerbang Tani merupakan pelaksana tugas partai untuk melakukan pembelaan/ keberpihakan pada petani dan nelayan yang mengalami peminggiran/ketertindasan, sekaligus mendorong lahirnya kebijakan-kebijakan publik yang semakin menguntungkan petani dan nelayan. Secara keorganisasian, Gerbang Tani bertugas untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan, peningkatan kualitas hidup petani dan nelayan, serta mengentaskan petani dan nelayan dari jerat kemiskinan. Untuk melaksanakan tugas di atas, Gerbang Tani 10



berkerja keras membangun tata kelola organisasi yang fleksibel dan adaptif terhadap perubahan-perubahan di dunia pertanian dan kelautan untuk mengembangkan model tata kelola sumber daya alam yang produktif dan berkelanjutan, serta penguatan pelaku dan institusi bisnis di bidang pertanian dan nelayan. Gerbang Tani juga mempromosikan penerapan inovasi dan adopsi teknologi akan meningkatkan nilai tambah (added value) bagi produk dan sumber daya alam sehingga mampu bersaing dengan produk sejenis yang diproduksi oleh manufaktur arus utama. Program Inkubasi Bisnis Pertanian merupakan salah satu aksi nyata Gerbang Tani untuk membangun kerja sistemik dan pelayanan pada audien (baca: petani dan nelayan), khususnya kaum muda, agar mampu meningkatkan kapasitas, mengeksplorasi gagasangagasan bisnis, dan mengembangkan badan usaha yang tepat untuk mengolah potensi yang ada menjadi produk unggulan. Program Inkubasi Bisnis Pertanian diharapkan menjadi akselerator bagi para pelaku bisnis, khususnya mereka yang baru menjalankan usaha antara 1-5 tahun, untuk meraih impian bisnisnya. Inkubasi bisnis pertanian Gerbang Tani menjadi ladang persemaian untuk melahirkan para wirausahawan dan pebisnis sosial di bidang pertanian. Program Inkubasi Bisnis Pertanian menjadi “kawah candradimuka” bagi para pelaku bisnis pertanian, baik untuk pengembangan skill dan kemampuan entrepreneurship maupun penguatan kelembagaan ekonomi. Selain itu, Program Inkubasi Bisnis menjadi kotak pasir (sandbox) yang akan mengurangi rasa sakit saat pelaku wirausaha jatuh dan terpuruk dalam bisnis. DPN Gerbang Tani 11



menyediakan mentor-mentor bisnis yang berkualitas dan bekerja keras untuk mengembangkan model dukungan pengetahuan dalam program ini sehingga dapat dimanfaatkan secara fleksibel oleh siapapun.



Modul Pendukung Program Inkubasi Bisnis Modul ini dirancang untuk One Day Training yang relatif singkat dengan berdurasi 10 jam pelajaran (10 x 45 menit). Secara umum, pelatihan semacam ini bertujuan untuk membantu para pebisnis pemula atau pebisnis muda yang tengah menjajagi atau menekuni bisnis pertanian. Sebagai media pendukung One Day Training, modul ini berisi lima pokok bahasan, yaitu (1) PB 1 : Pengenalan Gerbang Tani, (2) PB2 : Inovasi Bisnis, (3) PB3 : Kelembagaan Bisnis, (4) Pengetahuan Produk, dan (5) Strategi Pemasaran. Sistematika penyusunan modul dapat dilihat pada bagan di bawah ini:



PB 1



PB 2



Umpan Balik



PB 3



PB 5



PB 4



Penyusunan modul mendukung target kompetensi yang ingin diraih peserta dalam pelatihan inkubasi bisnis ini. Tingkatan kompetensi yang ditetapkan dalam 12



dokumen ini mengacu taksonomi Bloom, yaitu: Koginitif (C)



Afektif (A)



Psikomotor (P)



C1. Mengingat C2. Memahami C3. Menerapkan C4. Menganalisis C5. Mengevaluasi C6. Mengkreasi



A1. Menerima A2. Merespon A3. Menghargai A4. Mengorganisasikan A5. Karakterisasi Menurut Nilai



P1. Meniru P2. Memanipulasi P3. Presisi P4. Artikulasi P5. Naturalisasi



Susunan pokok bahasan dan kompentensi yang ingin dicapai dalam workshop ini adalah: Kode



Pokok Bahasan



Waktu



PB 1



Pengenalan Gerbang Tani



PB 2



Kompetensi C



A



P



2 JP



C2 A1



P1



Inovasi Bisnis Pertanian



2 JP



C3



PB 3



Kelembagaan Bisnis Pertanian



2 JP



C2 A1



PB 4



Pengetahuan Produk



2 JP



C3



A2 P1



PB 5



Strategi Pemasaran



2 JP



C3



A2 P1



Jumlah



10 JP



A2 P2 P1



Penggunaan Modul Modul ini dapat dipergunakan secara terpisah maupun bersama dalam sebuah workshop. Penggunaan secara terpisah tidak akan mengurangi kompetensi yang ingin dicapai karena setiap pokok bahasan dirancang 13



memiliki lembar kerja yang membantu fasilitator melakukan evaluasi atas proses transfer pengetahuan. Setiap pokok bahasan juga dilengkapi dengan Tahapan Pembelajaran yang akan membantu fasilitator untuk memanfaatkan modul secara maksimal. Tim penyusun berharap keberadaan modul ini dapat membantu pihak pemerintah maupun masyarakat sipil dalam mengembangkan inisiasi bisnis pertanian di wilayah perdesaan. Kami menyadari modul ini masih jauh dari sempurna sehingga masukan dan kritik sangat kami perlukan untuk memperbaiki model pada saat yang akan datang. Selamat mencoba.



14



PRE-TEST Bacalah dengan seksama, lalu berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling tepat. Waktu untuk mengerjakan pre-test adalah 15 menit. 1.



Sebutkan salah satu tujuan utama memiliki bisnis: a. Mengurangi angka pengangguran b. Memiliki banyak teman c. Menjadi lebih sibuk d. Menjadi orang baik



2. Mengapa penting memiliki motivasi dalam membangun bisnis: a. Agar produk cepat terjual b. Agar cepat mendapat untung c. Agar costumer puas d. Agar mampu melewati rintangan/tantangan dalam membangun bisnis 3. Di adalah: a. b. c. d.



bawah ini yang bukan kriteria sebuah tujuan Spesifik terukur Dapat dicapai Yang penting ada



4. Ketika konsumen memutuskan untuk membeli sebuah produk, biasanya disebut dengan... 15



a. b. c. d. 5.



Opening Closing Thinking Semua jawaban benar



Soft selling adalah: a. Penjualan dengan cara lambat b. Penjualan denan cara lemah lembut c. Menawarkan sesuatu yang lain terlebih dahulu, baru setelah itu kita menjual dengan halus d. Menjual dengan memaksa



6. Berikut ini merupakan indikasi bahwa customer Anda puas dengan pelayanan yang Anda berikan, kecuali: a. Membeli kembali (repeat order) b. Percaya kepada Anda c. Setia kepada produk Anda d. Selalu komplain 7.



Apa yang dimaksud dengan selling benefit a. Menawarkan kekurangan produk dalam proses penjualan b. Menjelaskan kekurangan produk c. Menjelaskan spesifikasi produk d. Menawarkan keunggulan produk sebagai keuntungan kepada pembeli



8.



Product, process, people merupakan 3 pilar dalam a. Memberikan produk sample b. Memberikan informasi produk c. Memberikan diskon d. Memberikan pelayanan berkualitas 16



9. Apa yang dimaksud dengan buyer pesona: a. Pembeli Setia b. Gambar detail target pembeli/target pasar c. Pembeli yang suka tanya-tanya d. Pembeli fiktif 10. Berikut ini merupakan faktor yang akan membuat costumer marah adalah: a. Barang tidak sesuai dengan yang dipesan b. Barang sampai tepat waktu c. Mendapatkan diskon d. Dapat gratis ongkos kirim (ongkir) 11. Apa yang harus dipersiapkan sebelum melakukan promosi a. Riset kompetitor b. Riset pasar/target c. Riset produk d. Mengikuti kompetitor 12. Sebagai konsumen, Anda secara otomatis bisa mengingat produk hanya dengan logo atau jargon dari produk itu. Hal itu karena adanya.. a. Regulasi b. Promosi atau iklan c. Mediasi d. Semua jawaban benar 13. Secara sederhana, feature diartikan sebagai ciri fisik yang dimiliki sebuah produk atau jasa. Di bawah ini yang termasuk contoh feature pada sebuah HP adalah: a. Menggunakan baterai 5000 mAH b. Kalau kamu menggunakan merek A, maka 17



kamu akan semakin percaya diri Jika kamu suka mendengarkan musik, maka HP ini bisa menyimpan ribuan lagu yang kamu suka d. Semua jawaban benar c.



14. Manakah kalimat di bawah ini yang termasuk menjual dengan cara menyampaikan produk dengan yang menekankan pada benefit produk: a. Paket audio dan manual ini akan membantu Anda belajar Bahasa Inggris dengan mudah b. Anda akan jago Bahasa Inggris dalam waktu 30 hari c. Perangkat ini dilengkapi dengan kapasitas penyimpanan 8GB d. Ribuan foto dalam genggaman Anda 15. Sebutkan salah satu manfaat mengubah toko offline menjadi toko online bagi pemilik bisnis a. Hanya menjangkau custumer yang datang langsung b. Modal lebih besar c. Pasar lebih luas d. Pasar lebih sempit



18



POKOK BAHASAN 1 PENGENALAN GERBANG TANI Tujuan Pembelajaran Selama proses pembelajaran pada sesi ini, peserta pelatihan diharapkan: 1. Memahami Gerbang Tani sebagai badan otonom Partai Kebangkitan Bangsa. 2. Memahami Program Kerja Gerbang Tani dalam membangun tata kebijakan pertanian dan kelautan yang lebih adil dan produktif. 3. Bersedia menjadi anggota aktif di Gerbang Tani dan Partai Kebangkitan Bangsa



Waktu 2 x 45 menit



Metode 1. 2. 3. 4. 5.



Ceramah Curah pendapat Bermain peran Praktik Penugasan 19



Peralatan 1. 2. 3. 4.



Proyektor Kertas Plano Spidol Sound system



Tahapan Pembelajaran Proses pembelajaran pokok bahasan Inovasi Bisnis Pertanian dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1. Fasilitator membuka sesi dan menjelaskan tujuan pembelajaran pada peserta. 2. Fasilitator mengajak peserta untuk mengenal Gerbang Tani dengan menayangkan Media Tayang 1. 3. Fasilitator mengajak 2-4 peserta untuk curah pendapat dengan memberikan komentar tentang Gerbang Tani dan tertarik untuk bergabung di bidang kerja apa. 4. Fasilitator mengajak peserta untuk menonton video perjalanan dan kiprah Gerbang Tani. 5. Fasilitator membuat simulasi kerja Gerbang Tani dengan membagi peserta dalam sejumlah kelompok yang beranggotakan 3-4 orang. Setiap kelompok menyusun 2-3 program prioritas sesuai dengan bidangnya masing-masing seperti dalam Lembar Kerja I 20



6. Setiap kelompok mempresentasikan program prioritasnya. 7. Fasilitator mengucapkan terimakasih atas antusiasme para peserta selama mengikuti sesi ini.



21



LEMBAR INFORMASI I



PENGENALAN GERBANG TANI Pendahuluan Gerbang Tani merupakan akronim dari Gerakan Kebangkitan Petani dan Nelayan Indonesia. Gerbang Tani dirikan pada 24 September 2014 bertepatan dengan peringatan Hari Tani Nasional. Sebagai badan otonom Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Gerbang Tani fokus bekerja untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pertanian. Selain itu, PKB memiliki perhatian besar pada kepentingan petani dan nelayan sebagai simpul utama pemilih partai sehingga diperlukan suatu kelembagaan khusus yang mengurus sektor pertanian dan kelautan, yaitu Gerbang Tani. Bagian pembukaan Anggaran Dasar Gerbang Tani menegaskan tanah dan kekayaan alam merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang menjadi alat bagi manusia untuk meraih kesejahteraan. Konstitusi kita, UUD 1945, menegaskan tanah dan kekayaan alam dikuasai oleh negara dan diperuntukkan sebesarsebesarnya bagi kesejahteraan rakyat Indonesia. Sayang, paktik pengurusan/pengelolaan tanah dan kekayaan alam oleh negara belum mencerminkan mandat dari konstitusi sehingga melahirkan ketidakadilan bagi petani/nelayan. Di Indonesia, petani dan nelayan merupakan kelompok masyarakat terbesar yang kelangsungan hidupnya sangat bergantung pada kualitas tanah dan kekayaan alam. Namun, struktur penguasaan 22



dan pemilikan atas tanah dan kekayaan alam belum menyentuh kelompok ini sehingga sebagian besar petani Indonesia adalah petani gurem, buruh tani, dan petani miskin. Selama ini petani telah bekerja untuk memproduksi bahan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia, tetapi tingkat kesejahteraan sangat minim. Hal ini menunjukkan bahwa identitas politik petani sangat lemah, sehingga kebijakan pembangunan nasional belum terlalu berpihak pada petani Indonesia di segala sendi kehidupan. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) didirikan untuk memperjuangkan hak-hak kaum tani Indonesia. PKB mempunyai kedekatan secara kultur dengan petani. Konstituen PKB adalah kaum nahdhiyin yang mayoritas tinggal di pedesaan dan berprofesi sebagai petani. Karenanya, PKB dengan tekad yang tinggi akan senantiasa memperjuangkan petani hingga mendapatkan kesejahteraan.



Keanggotaan Gerbang Tani Setiap petani, nelayan, dan masyarakat adat serta warga negara Indonesia yang telah memenuhi ketentuan tentang keanggotaan serta menyetujui Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga yang dapat diterima menjadi anggota Gerbang Tani. Secara rinci syarat dan rekruitmen anggota Gerbang Tani dilakukan dengan mengacu pada peraturan rumah tangga sebagai berikut: • Warga negara Indonesia yang telah berumur 17 tahun dan/atau telah menikah; • Menyetujui dan menerima Peraturan Dasar, Peraturan Rumah Tangga, dan platform organisasi; 23



• • •



Berprofesi sebagai petani dan nelayan; Pendamping petani, nelayan dan/atau Pakar/ pemerhati yang mencurahkan pikiran dan tenaganya untuk kepentingan petani dan nelayan.



Tata cara pendaftaran anggota Gerbang Tani adalah sebagai berikut : • Mengajukan permintaan menjadi anggota kepada Dewan Pengurus Cabang melalui Dewan Pengurus Desa setempat, disertai pernyataan persetujuan terhadap Peraturan Dasar, Peraturan Rumah Tangga, platform Organisasi, dan membayar uang pangkal; • Apabila permintaan itu diluluskan, maka yang bersangkutan berstatus sebagai calon anggota selama 3 (tiga) bulan dengan hak menghadiri kegiatankegiatan organisasi yang dilakukan secara terbuka; • Apabila selama menjadi calon anggota yang bersangkutan menunjukkan hal-hal positif maka ia diterima menjadi anggota secara penuh dan kepadanya diberikan Kartu Anggota yang dikeluarkan oleh Dewan Pengurus Cabang atau Dewan Pengurus yang lebih tinggi kedudukannya; • Permintaan menjadi anggota dapat ditolak apabila terdapat alasan-alasan yang kuat secara organisatoris dan tidak bertentangan dengan Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga.



Asas, Prinsip Dasar, dan Tujuan Gerbang Tani Sebagai organisasi yang demokratis, kedaulatan organisasi berada di tangan anggota. Pada tingkat nasional, forum permusyawaratan tertinggi ada dalam musyawarah nasional. Gerbang Tani berasaskan 24



Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan /perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Prinsip perjuangan Gerbang Tani, adalah : • Pengabdian kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, • Menjunjung tinggi nilai kebenaran dan kejujuran • Menegakkan Keadilan, • Menjaga persatuan • Menumbuhkan persaudaraan dan kebersamaan sesuai dengan nilai-nilai Islam Ahlussunnah Waljama’ah Pada Anggaran Dasar pasal 7 dijelaskan tujuan yang ingin dicapai oleh Gerbang Tani, yaitu : • Mewujudkan cita-cita kemerdekaan Republik Indonesia sebagaimana dituangkan dalam Pembukaan Undang-Undang dasar 1945 • Mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur secara lahir dan bathin, material dan spritual • Mewujudkan tatanan politik nasional yang demokratis, terbuka, bersih dan berakhlakul karimah • Mewujudkan terciptanya keadilan atas penguasaan, pemilikan dan pemanfaatan atas sumber-sumber agraria. Untuk mencapai tujuan di atas, Gerbang Tani melakukan usaha-usaha sebagai berikut: 1. Memperjuangkan pemenuhan hak-hak petani, buruh tani dan masyarakat adat. 2. Advokasi yang berupa upaya perubahan kesadaran rakyat (publik) melalui penyebaran informasi, 25



pembentukan opini publik, pembelaan kolektif, serta perubahan kebijakan dan strategi pembangunan yang berorientasi pada pemenuhan hak-hak rakyat. 3. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan pengkaderan bagi kader dan pengurus organisasi 4. Penguatan, peningkatan dan perluasan jaringan gerakan dan penggalangan solidaritas untuk perjuangan petani Indonesia 5. Pengembangan kerjasama kegiatan, program, dan kelembagaan yang mengabdi pada pemenuhan tujuan-tujuan gerakan tani.



Struktur Organisasi dan Permusyawaratan Susunan Kepengurusan Gerbang Tani terdiri dari tiga entitas, yaitu Dewan Pembina, Majelis Anggota, dan Badan Pelaksana Harian. Berikut ini adalah penjelasannya: • Dewan Pembina adalah penasehat organisasi yang memberikan nasehat kepada badan pelaksana maupun Majelis Anggota baik diminta maupun tidak diminta; • Majelis Anggota adalah dewan pimpinan organisisasi yang merupakan perwakilan anggota yang membuat dan menetapkan kebijakan umum organisasi, serta melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan mandat musyawarah nasional; • Badan Pelaksana Harian adalah Pengurus harian yang membuat dan menjalankan kebijakankebijakan strategis organisasi.



26



Seperti yang ditegaskan pada bagian sebelumnya, Gerbang Tani pengembilan keputusan dilakukan dalam forum-forum permusyaratan. Dalam melakukan permusyawaratan, Gerbang Tani mengutamakan pengambilan putusan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat. Namun, jika tidak dapat dicapai mufakat, putusan diambil berdasarkan suara terbanyak. Forum permusyawaratan ada pada setiap level struktur organisasi, mulai dari nasional hingga desa. Berikut ini adalah forum permusyawaratan di ada di Gerbang Tani: Level



Forum Permusyawaratan



Nasional



Musyawarah Nasional Musyawarah Nasional Luar Biasa Musyawarah Kerja Nasional Musyawarah Pimpinan Nasional



Provinsi



Musyawarah Wilayah Musyawarah Wilayah Luar Biasa Musyawarah Kerja Wilayah Musyawarah Pimpinan Wilayah



Kabupaten



Musyawarah Cabang Musyawarah Cabang Luar Biasa Musyawarah Kerja Cabang Musyawarah Pimpinan Cabang



Kecamatan



Musyawarah Anak Cabang Musyawarah Anak Cabang Luar Biasa Musyawarah Kerja Anak Cabang



27



Desa



Musyawarah Desa Musyawarah Desa Luar Biasa Musyawarah Kerja Desa



Lambang dan Atribut Organisasi



Lambang Gerbang Tani terdiri dari unsur-unsur, sebagai berikut : • Bintang, melambangkan ketuhanan dan ketinggian, yang maknanya setiap pengurus dan anggota Gerbang Tani memunyai semangat yang tinggi dalam mewujudkan cita-cita perjuangan kaum tani yang dilandasi semangat religius yang tinggi . • Sembilan bintang bermakna idealisme organisasi yang memuat sembilan nilai yaitu kemerdekaan, keadilan, kebenaran, kejujuran, kerakyatan, persamaan, kesederhanaan, keseimbangan dan persaudaraan. • Tanah, merupakan alat produksi utama petani dan menjadi sumber pendapatan utama bagi kehidupan kaum tani. • Cangkul yang merupakan alat kerja petani melambangkan bahwa Gerbang Tani akan bekerja 28







sebagai alat perjuangan petani Indonesia menuju kemakmuran. Padi melambangkan kemakmuran, artinya bahwa Gerbang Tani harus memperjuangkan kemakuran bagi petani Indonesia



29



Lembar Kerja I I. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas. 1. Apa alasan Partai Kebangkitan Bangsa melahirkan Gerbang Tani sebagai badan otonom? 2. Jelaskan makna dalam lambang Gerbang Tani? 3. Apa syarat menjadi anggota Gerbang Tani? 4. Dalam susunan kepengurusan Gerbang Tani terdapat tiga entitas, yaitu Dewan Pembina, Majelis Anggota, dan Badan Pelaksana Harian. Jelaskan tugastugasnya? II. Isilah matrik di bawah ini dengan singkat dan jelas. Anda terpilih menjadi pengurus Gerbang Tani di tingkat Anak Cabang atau Kecamatan. Buatlah program prioritas di tahun pertama kepengurusan Anda. No Program Prioritas 1



Sasaran



Keluaran (Output)



2 3 4



30



POKOK BAHASAN 2 INOVASI BISNIS PERTANIAN



Tujuan Pembelajaran Selama proses pembelajaran pada sesi ini, peserta diharapkan: 1. Memahami peluang dan tantangan bisnis pertanian. 2. Memahami prinsip kewirausahaan sosial dan penerapannya dalam pengembangan bisnis pertanian. 3. Menerapkan pendekatan inovasi dalam pengembangan bisnis pertanian.



Waktu 2 x 45 menit



Metode 1. 2. 3. 4. 5.



Ceramah Curah pendapat Bermain peran Praktik Penugasan 31



Peralatan 1. 2. 3. 4.



Proyektor Kertas Plano Spidol Sound system



Tahapan Pembelajaran Proses pembelajaran pokok bahasan Inovasi Bisnis Pertanian dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1. Fasilitator membuka sesi dan menjelaskan tujuan pembelajaran pada peserta. 2. Fasilitator mengajak peserta untuk menceritakan kendala yang pernah mereka hadapi dalam mengembangkan bisnis di bidang pertanian dengan mengajukan pertanyaan kunci sebagai berikut: • Apakah Anda pernah menjalankan bisnis di bidang pertanian? • Jika ya, ceritakan kendala yang Anda hadapi saat melakukan bisnis di bidang pertanian? 3. Fasilitator mengajak peserta untuk menonton video pembelajaran tentang bisnis sosial. 4. Fasilitator mengajak peserta untuk mendiskusi pelajaran-pelajaran bisnis yang mereka dapatkan setelah menonton video pembelajaran. 5. Fasilitator menjelaskan pentingnya 32



pendekatan inovasi dalam bisnis di bidang pertanian. 6. Fasilitator mengajak peserta untuk mencari jenis bisnis dalam basis data Inovasi dan menjelaskan alasan yang mendasari ketertarikan mereka.



33



Lembar Informasi II



INOVASI BISNIS PERTANIAN



Pendahuluan Bisnis sektor pertanian sempat terjun bebas akibat pandemi Covid-19. Kebijakan pemerintah untuk membatasi mobilitas dan kegiatan masyarakat mengakibatkan para pedagang, pengolah, serta pengusaha hotel dan restoran terus mengurangi aktivitas perdagangan maupun produksi barang/jasa yang sebagian besar menggunakan bahan baku produk pangan. Pasokan sarana produksi dan tenaga kerja sempat terhambat akibat mobilitas manusia semakin terbatas. Kondisi ini menyebabkan insentif yang didapatkan petani semakin merosot berbanding lurus dengan penurunan harga komoditas pangan. Perkembangan bisnis pertanian telah mengalami banyak perubahan sehingga persepsi atas dunia pertanian juga berubah. Jika dahulu pertanian diartikan secara sangat sempit, semata-mata hanya melihat subsistem produksi atau usahataninya saja, maka saat ini pertanian diartikan secara lebih luas, dari hulu, on-farm, hingga hilir. Pendekatan ini dikenal dengan usaha agribisnis. Usaha agrobisnis menempatkan pertanian/perdesaan tidak sekadar sumber produksi primer yang berasal dari tumbuhan dan hewan, tapi memiliki potensi bisnis yang sangat besar berbasiskan produk-produk primer tersebut. Cara pandang ini membuka cakrawala para bebisnis 34



untuk mengeksplorasi potensi-potensi sumber daya alam sebagai jalur pertumbuhan ekonomi baru yang digerakkan oleh proses industrialisasi sektor pertanian (agroindustrialisasi). Potensi subsektor perternakan juga domain bisnis yang cukup besar. Dalam tata ekonomi masyarakat perdesaan, peranan ternak untuk peningkatan pendapatan masyarakat jelas terbukti. Komoditas peternakan biasanya dilakukan secara terpadu dengan pengembangan usaha komoditas pertanian lainnya sehingga memberikan added value yang berlipat ganda. Pada Usaha Tani Ternak Terpadu pola usaha memadukan pemeliharaan ternak, ikan dan budidaya pertanian. Tata kelola setiap komoditas saling berhubungan dan memiliki ketergantungan dengan komoditas lainnya sehingga setiap komoditas saling memberikan keuntungan.



Gambar 1.1 Ruang lingkup pembangunan sistem agribisnis



35



Regenerasi Tani



Saat ini, petani di Indonesia berjumlah sekitar 33 juta orang. Namun, dari jumlah tersebut hanya sekitar 29% petani yang berusia kurang dari 40 tahun. Jadi, sebagian besar (70%) petani termasuk kategori tua sehingga dalam 5-10 mendatang mereka masuk fase usia tidak produktif. Selain itu, secara tingkat pendidikan, 74% petani Indonesia hanya lulusan SD, tidak SD, bahkan tidak sekolah. Kehadiran para petani usia di bawah 40 tahun akan mengubah mindset tentang pertanian. Mereka, petani milenial, memiliki kemampuan untuk memanfaatkan dan mengadopsi inovasi dan teknologi, mulai produksi hingga pengolahan hasil dan distribusi.



Bisnis Pertanian di Era Pandemi Saat pandemi, pakar memprediksikan sektor pertanian akan menjadi primadona bisnis, selain bisnis teknologi informasi, medis dan pengobatan, e-commerce, minyak dan gas, ritel dan kuliner, serta bisnis perawatan kesehatan. Perhatikan bagan di bawah ini:



Gambar 1.2 Sektor bisnis yang perpotensi menjadi pemenang di era pandemi covid-19



36



Pada masa pandemi Covid-19, ada empat komoditas yang justru berjaya, yaitu konveksi Alat Pelindung Diri (APD), makanan olahan beku, masker kain, dan rempah-rempah. Sebuah marketplace, TaniHub, melaporkan selama pandemi terdapat peningkatan penjualan dan bisnis perusahaan, bahkan untuk segmen ritel (business to customer) omzetnya melesat hingga 300%. Peningkatan terbesar datang dari wilayah Jabodetabek atau daerah-daerah yang menjadi titik awal penerapan kebijakan work from home (WFH). Selama kondisi outbreak, penjualan buah, sayur, sembako, dan hasil tani lainnya mengalami peningkatan tajam karena komoditas itu merupakan kebutuhan dasar masyarakat. Selain sektor pangan, berbagai jenis tanaman rempah dan obat (herbal) banyak diburu konsumen karena merupakan bahan baku penguat imunitas tubuh. Harga tanaman empon-empon sempat melambung tinggi. Selain jahe, ada sejumlah bahan herbal lainnya yang ikut menjadi primadona pasar, yaitu temu lawak, kencur, kunyit, dan serai. Dengan situasi pandemi yang tidak dapat dipastikan kapan berakhirnya, prospek pasar komoditas bahan herbal diprediksi masih relatif tinggi hingga satu tahun mendatang.



Peluang Bisnis Pertanian Pengembangan bisnis pertanian musti memperhatikan perubahan perilaku masyarakat (baca: konsumen). Yuswohadi dalam Ashari (2020) menjelaskan lima perubahan perilaku masyarakat yang diprediksi akan menjadi tren sehingga menjadi peluang pengembangan bisnis di sektor pertanian, yaitu: • Pembelian daring mulai bergeser dari produk yang 37



















sifatnya keinginan (wants) ke produk kebutuhan (needs). Perubahan ini akan menguntungkan karena sebagian besar produk pertanian adalah kebutuhan pokok. Ini berarti akan terjadi peningkatan produkproduk pertanian atau minimal akan sama dengan sebelum pandemi. Konsumen mulai mengurangi makan di restoran (eating out) dan beralih ke layanan pesan antar (delivery). Pola pembelian makanan “pesan antar” yang sebelumnya hanya sesekali menjadi lebih rutin. Hal itu akan berimplikasi pada bisnis usaha perhotelan, restoran, dan kafe yang akan terjun bebas karena penurunan permintaan untuk di makan di tempat. Kebijakan Work From Home (WFH) telah mengembalikan ibu rumah tangga untuk lebih rutin memasak makanan sendiri di rumah. Situasi ini berpotensi menjadikan permintaan untuk produk segar pertanian akan meningkat, seperti sayuran dan daging. Pasangan rumah tangga milenial dengan pola pikir kepraktisannya, juga diprediksi akan lebih banyak memasak makanan sendiri, namun dengan bahan yang siap masak (ready to cook) dan dapat dimasak sewaktu-waktu (frozen food). Fenomena ini bisa berdampak terhadap semakin meningkatnya permintaan komoditas pangan berupa bahan/produk siap olah beku. Pola belanja secara daring yang berulang (umumnya untuk kebutuhan dasar dan penting) akan mendorong berkembangnya pola berlangganan. Pola ini akan menyebabkan peningkatan intensitas belanja secara daring yang diperkirakan akan 38



berkembang semakin pesat pada masa new normal dan pada masa masa mendatang.



Bisnis Sosial (Social Enterprise) Bisnis sosial telah menjadi perhatian publik selama dua dekade terakhir. Bisnis sosial lahir dan berkembang sebagai solusi inovatif untuk problematika ekonomi, bisnis, dan sosial di masyarakat. Secara umum, tata kelola bisnis sosial (social enterprise) tak jauh beda dengan bisnis secara umum (business as usual), namun bisnis sosial memiliki sejumlah keunikan yang menjadi “titik pembeda” dari model bisnis konvensional. Bisnis sosial menekankan tujuan bisnis yang mulia, yaitu memperoleh keuntungan usaha dan mengentaskan masyarakat dari jerat kemiskinan secara bersama-sama. Jadi, bisnis sosial tidak sekadar menyelesaikan persoalan ekonomi, tapi juga berbagai permasalahan sosial masyarakat dengan mengubah cara berpikir mereka untuk bangkit, tumbuh, dan sejahtera bersama-sama. Pendekatan bisnis sosial mampu menunjukkan besarnya potensi aktivitas sosial-ekonomi sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan. Aktivitas sosial ekonomi adalah aktivitas perekonomian yang didorong oleh kekuatan masyarakat (social sector), bukan oleh kekuatan pemerintah (public sector) atau kekuatan perusahaan di sektor swasta (private sector). Sebagai contoh, dana-dana filantropi masyarakat (berupa donasi, sedekah, zakat, infak, dan bentuk hibah lainnya) serta dana patungan berupa iuran (peserta patungan merasakan manfaat langsung dari kegiatan yang didukung) digunakan sebagai modal usaha bagi bisnis yang bermisi sosial. 39



Bisnis sosial merupakan padanan kata dari social entreprise, yaitu aktivitas bisnis yang dilakukan untuk mengejar keuntungan dan memberi solusi bagi permasalahan sosial kemasyarakatan secara bersamasama. Social entrepreneur adalah sebutan bagi orangorang yang menggeluti dunia bisnis sosial. Seorang social entrepreneur harus mampu melihat masalah sebagai peluang untuk mengembangkan model bisnis baru yang bermanfaat dan memberdayakan masyarakat. Hasil yang ingin dicapai bukan sekadar keuntungan materi atau kepuasan pelanggan, melainkan bagaimana gagasan yang diajukan dapat memberikan dampak baik bagi masyarakat. Jadi, social entrepreneur sebagai individu, kelompok, jaringan, organisasi, atau aliansi organisasi– yang dengan ide dan terobosan tertentu–dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam menyelesaikan permasalahan sosial.



Gambar 3.3 Domain kerja bisnis sosial



40



Seorang Social-entrepreneur harus mengerti permasalahan sosial dan menggunakan kemampuan entrepreneurship untuk melakukan perubahan sosial (social change), baik untuk kesejahteraan (welfare), pendidikan, dan kesehatan (healthcare). Jika businessentrepreneurs mengukur keberhasilan dari kinerja keuangannya (keuntungan ataupun pendapatan) maka keberhasilan social-entrepreneur diukur dari seberapa besar manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat. Pada konteks gerakan sosial, bisnis sosial diartikan sebagai konsep bisnis dari, oleh, dan untuk masyarakat. Bisnis sosial tidak hanya mengacu pada keuntungan secara materi atau finansial semata, namun juga keuntungan secara sosial. Perhatikan tabel di bawah ini:



Tujuan



Penerima manfaat



Tenaga Kerja



Perusahaan Komersial Memaksima lkan profit



Organisasi Sosial Menjalankan misi sosial Konsumen Tidak perlu membeli produk membayar dengan mekanisme pasar Karyawan Relawan



Social Entreprise Kedua-duanya



Membeli dengan subsidi Karyawan dengan sistem gaji yang berbeda



Ke depan, peranan pebisnis sosial semakin penting sebagai mitra sekaligus bagian dari gerakan kebangkitan pertanian Indonesia. Pendekatan bisnis sosial sangat diperlukan untuk memutus jerat kemiskinan pada petani. Bisnis sosial menjadi sebuah solusi bagi masyarakat yang 41



bergerak di sektor pertanian untuk memangkas kesenjangan sosial dan kesejahteraan petani.



Pendekatan Inovasi dalam Bisnis Pertanian Inovasi merupakan faktor penting dalam bisnis. Seperti yang sudah dibahas dalam bagian sebelumnya, pelaku bisnis pertanian harus mampu merespons perubahan perilaku konsumen untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat. Ambil contoh, model penjualan online (e-commerce) dapat menjadi pilihan pada era new normal karena perilaku konsumen cenderung lebih menyukai belanja dari rumah. Pelaku bisnis, termasuk kelompok tani dan koperasi tani, harus mampu beradaptasi dari pemasaran secara offline ke ecommerce. Pelaku bisnis pertanian harus menguasai sistem e-commerce dengan cepat dan praktis karena kecenderungan pasar yang mengurangi tingkat kontak langsung antarmanusia. Inilah salah satu bentuk pendekatan inovasi dalam pengembangan strategi pemasaran produk pertanian. Sebagai pelaku usaha, kita tidak boleh lengah dan merasa cepat puas dengan hasil pencapaian usaha. Dunia bisnis selalu menyajikan persaingan ketat dari waktu ke waktu seiring perkembangan zaman. Pendekatan inovasi bisnis menjadi suatu prasyarat agar usaha kita tetap eksis langgeng. Inovasi bisnis dapat diartikan sebagai pembaruan dalam bisnis karena kita senantiasa dipaksa untuk merancang strategi bisnis yang lebih canggih dan atau menciptakan sebuah produk yang tak terpikirkan oleh orang lain sebelumnya. Dari penjelasan di atas, penerapan inovasi dalam bisnis akan memberikan tiga manfaat yang besar, yaitu: 42



1.



2.



3.



Strategi agar bisnis Anda bertahan lama. Setelah sukses memasuki fase bertahan, pebisnis membutuhkan inovasi dibutuhkan agar bisnisnya dapat digeser ke jaringan pasar dan bisnis yang lebih luas. Dengan inovasi, usaha dan produk Anda akan memiliki nilai lebih di mata pelanggan atau calon partner bisnis. Akibatnya, bisnis Anda memiliki potensi untuk bertahan lama. Untuk meminimalisir persaingan. Saat berinovasi dalam bisnis, kita didorong untuk menelurkan ideide yang tidak biasa, yang belum pernah ada sebelumnya. Apabila ide-ide kita tetap sama atau itu-itu saja, maka kita gagal menghadirkan “sisi pembeda” bagi produk kita dari produk milik pelaku usaha lain. Apabila terdapat banyak kesamaan, persaingan menjadi ketat dan produk kita tidak mudah dilirik karena tidak memiliki nilai lebih yang menonjol. Inovasi dibutuhkan agar produk kita memiliki nilai lebih yang menarik perhatian pelanggan. Akibatnya, persaingan agak sedikit berkurang. Agar mampu mengakomodir kebutuhan pelanggan. Inovasi bisnis diperlukan agar pelaku bisnis semakin mampu mengakomodasi kebutuhan pelanggan. Kita harus mencatat saran dan masukan dari pelanggan sebagai sumber referensi perbaikan dan perbaruan.



Penerapan inovasi bisnis juga memberi gambaran cara baru yang akan lakukan untuk meningkatkan skala ekonomi dari bisnis yang ada. Ambil contoh, dalam inovasi yang terkait dengan e-commerce, pelaku bisnis pertanian dapat bekerja sama dengan marketplace atau 43



membuat layanan online-shopping sendiri. Para pengelola marketplace bertindak sebagai perantara antara penjual dan pembeli atau bertindak sebagai pihak ketiga dalam transaksi online. Mereka juga menyediakan tempat berjualan dengan dukungan fasilitas pembayaran yang beragam. Apabila kita memiliki sumber daya yang bagus, banyak perusahaan atau perorangan yang menyediakan jasa membuat on-line shopping sendiri sehingga lebih leluasa dalam mengembangkan pasar. Penerapan inovasi mengacu pada prinsip ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi). Lewat ATM, kita dapat terus mengasah kreativitas, berpikiran fresh, serta menyediakan sesuatu yang lebih unik lagi. Amati (A) maksudnya kita harus mengamati jalannya bisnis yang dijalankan oleh pesaing Anda. Mengamati bukan hanya melihat namun lebih tepat mempelajari. Mempelajari di sini bisa berkaitan dengan pengembangan produk, strategi pemasaran, dan lain-lain. Mengamati hampir sama dengan menganalisis serta menyimpulkan hasil pengamatan untuk dijadikan referensi di langkah selanjutnya, yakni Tiru. Kita juga dapat mendefinisikan Amati sebagai bentuk riset kecil-kecilan. Metode SWOT (Strong, Weakness, Opportunity, Threats) dapat digunakan untuk mengamati kondisi pesaing dengan baik. Mengamati juga bisa dijadikan sebagai upaya evaluasi karena kita akan membandingkan apa yang kita amati di perusahaan lain dengan apa yang kita miliki di perusahaan sendiri. Tiru (T) merupakan tindak lanjut dari aktivitas mengamati. Sekilas meniru terlihat mudah, namun sesungguh meniru membutuhkan sisi profesionalisme agar kita tidak dicap sebagai plagiator, bahkan bisa dengan kata pencuri ide. Kita dapat meniru sejumlah hal 44



yang terkait dengan prinsip usaha, sistem manajemen, pola kerja, proses produksi, peralatan yang digunakan, strategi pemasaran, standar pelayanan, fighting spirit dan mentalitas. Sebaliknya, kita dilarang atau sebaiknya jangan melakukan aktivitas meniru logo, merk, dan halhal lain yang dilindungi oleh hukum. Dengan menerapkan Amati dan Tiru, kita dapat menghemat waktu, energi, dan dana untuk menemukan ide baru. Modifikasi (M) diperlukan agar bisnis kita tidak monoton. Kita bisa memberikan sentuhan yang berbeda pada produk Anda agar jauh dari kesan meniru. Kita dapat mengolah karakter, sumber daya, gaya, serta kondisi yang ada untuk memberikan warna dan sentuhan berbeda, sekaligus memberikan kesan segar. Modifikasi memang membutuhkan tenaga, waktu, pikiran serta dana sehingga kita tempatkan sebagai langkah terakhir.



Penerapan Inovasi dalam Bisnis Pertanian Upaya untuk memudahkan pelaku bisnis pertanian melakukan pendekatan ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi), DPN Gerbang Tani mengembangkan Sistem Inovasi Pertanian yang dapat diakses melalui internet di https://gerbangtani.or.id/inovasi/ . Sistem ini mengumpulkan beragam praktik baik yang dilakukan oleh para Inovator Gerbang Tani di Indonesia.



45



Gambar 1.6 Sistem Inovasi Pertanian



Cara memanfaatkan sistem di atas cukup mudah. Perhatikan langkah-langkah berikut ini: 1. Bukalah browser internet Anda, lalu ketik alamat web pada URL https://gerbangtani.or.id/inovasi/ 2. Anda akan terhubung dalam halaman web yang menyajikan pilihan menu inovasi. Silakan mengeksplorasi katalog demi katalog yang tersedia di setiap menu itu. 3. Anda juga dapat menggunakan fasilitas pencarian, dengan menggunakan kata kunci atau kombinasi kata kunci, misalnya Usaha Peternakan Lele, Produk Olahan Jagung, dan lainnya. Setelah Anda menentukan kata kunci, sistem akan merekomendasikan katalog yang dapat Anda baca. 4. Bacalah dengan seksama katalog inovasi yang ada. Apabila Anda ingin berkonsultasi atau mengeksplorasi gagasan itu secara lebih rinci maka 46



5.



gunakan kontak Inovator yang tersedia dalam katalog. Gunakan prinsip ATM untuk mengaplikasikan gagasan inovasi bagi pengembangan produk Anda.



47



LEMBAR KERJA II Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat 1. Apa pendapat Anda tentang bisnis sosial? 2. Mengapa kita perlu melakukan riset kecil sebelum menentukan bisnis? 3. Ceritakan pengalaman Anda yang paling berkesan dalam mengatasi permasalahan dalam bisnis?



48



POKOK BAHASAN 3 KELEMBAGAAN BISNIS PERTANIAN



Tujuan Pembelajaran Selama proses pembelajaran di sesi ini, peserta diharapkan: 1. Memahami jenis-jenis kelembagaan bisnis pertanian. 2. Memahami prosedur pendirian kelembagaan bisnis pertanian. 3. Menerapkan pendekatan peluang dan inovasi bagi seorang social entrepreneur dalam tata kelola kelembagaan bisnis pertanian saat ini.



Waktu 2 x 45 menit



Metode 1. 2. 3. 4. 5.



Ceramah Curah pendapat Bermain peran Praktik Penugasan 49



Peralatan 1. 2. 3. 4.



Proyektor Kertas Plano Spidol Sound system



Tahapan Pembelajaran Proses pembelajaran materi Penguatan Kelembagaan Bisnis dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1. Fasilitator membuka sesi dan menjelaskan tujuan pembelajaran . 2. Fasilitator mengajak peserta untuk pengetahuan dan pengalaman mereka tentang kelembagaan bisnis di bidang pertanian dengan mengajukan pertanyaan kunci sebagai berikut: • Ceritakan kelembagaan bisnis di bidang pertanian yang Anda ketahui? • Ceritakan pengalaman Anda tentang mengelola kelembagaan itu? 3. Fasilitator menjelaskan jenis-jenis lembaga bisnis pertanian dan prosedur pendiriannya 4. Fasilitator menjelaskan model tata kelola kelembagaan bisnis di bidang pertanian dengan contoh dan praktek baiknya. 5. Fasilitator menjelaskan pentingnya peluang dan inovasi bagi seorang social entrepreneur dalam tata kelola kelembagaan bisnis pertanian saat ini. 50



Lembar Informasi III



KELEMBAGAAN BISNIS PERTANIAN Pendahuluan Kelembagaan adalah sekumpulan jaringan dari relasi sosial yang melibatkan orang-orang tertentu, memiliki tujuan tertentu, memiliki aturan dan norma, serta memiliki struktur. Kelembagaan berbeda dengan organisasi, kelembagaan cenderung tradisional, sedangkan organisasi cenderung modern. Dalam konteks ini, organisasi dapat dimaknai sebagai organ dalam suatu kelembagaan. Keberadaan organisasi menjadi elemen teknis yang menjamin beroperasinya kelembagaan. Kelembagaan dapat berbentuk sebuah relasi sosial yang melembaga (nonformal institution), atau dapat berupa lembaga dengan struktur dan badan hukum (formal institution). Kondisi eksisting saat ini terdapat kelembagaan tradisional dan kelembagaan modern. Keduanya mempunyai peranan yang sama penting untuk menunjang kegiatan pertanian. Desa tidak hanya sebagai penyuplai bahan baku bagi kebutuhan industri, tapi di desa juga diharapkan terjadi proses ekonomi yang menghasilkan nilai tambah sehingga terwujudnya pengembangan kawasan perdesaan yang unggul. Kelembagaan Petani yang umum ada di desa adalah Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani. 51



Kelompok Tani dibentuk atas kesamaan kebutuhan yang didasari oleh terkelompoknya hamparan lahan usahatani para petani atau atas dasar domisili petani pada suatu areal. Gapoktan maupun Kelompok Tani mempunyai peranan yang penting bagi anggotanya seperti untuk memenuhi kebutuhan petani untuk kegiatan budidayanya yaitu kebutuhan pupuk, bibit, peralatan, penyediaan modal, hingga pemasaran. Keberadaan Poktan dan Gapoktan diharapkan membantu meningkatkan kesejahteraan para petani. Seiring perubahan kebutuhan petani dan dinamisasi dalam kelembagaan petani serta tuntutan eksistensi petani dalam bisnis pertanian, menurut pandangan berbagai pihak, keberadaan kelembagaan petani (Poktan, Gapoktan) sudah perlu bertransformasi menjadi kelembagaan yang lebih kuat posisi tawarnya. Pada saat ini telah berkembang berbagai pengembangan konsep yang memadukan lembaga bisnis dan pemberdayaan masyarakat petani, yaitu ada 3 (tiga) model konsep kelembagaan bisnis di pertanian saat ini adalah BUMP, BUMR, dan KEP. Fasilitator mencoba mengulas masing-masing sesuai versi kelembagaan tersebut berdasarkan yang berkembang di lapangan.



Jenis Kelembagaan Bisnis Pertanian Kelembagaan bisnis pertanian ada bermacammacam. Berikut ini adalah beberapa kelembagaan yang direkomendasikan dalam inkubasi bisnis pertanian, yaitu: 1. BUMP (Badan Usaha Milik Petani) Menurut Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Badan Usaha Milik Petani (BUMP) 52



merupakan kelembagaan ekonomi berbadan hukum yang mensinergikan kegiatan bisnis dengan pemberdayaan masyarakat tani yang dijalankan secara korporasi yang berorientasi keuntungan untuk mendorong kemandirian petani. Menurut Waluyo (2012), Badan Usaha Milik Petani (BUMP) merupakan sebuah inovasi kelembagaan, berbentuk perseroan, tetapi dalam operasionalisasinya merupakan hybrid dari Lembaga Bisnis dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat. Dari beberapa definisi tersebut, kita dapat menyimpulkan BUMP sebagai sebuah inovasi dari kelembagaan ekonomi petani yang berbadan hukum perseroan dan merupakan hybrid dari Lembaga Bisnis dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat. Beberapa BUMP yang berdiri di Jawa Tengah berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Sebagian besar adalah inisiasi dari KUB (Kelompok Usaha Bersama) pada Program P3TIP/FEATI. Program Kerjasama Kementan dengan Bank Dunia berbentuk kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan dan dikelola sendiri oleh petani melahirkan KUB-KUB di Kabupaten lokasi program P3TIP, yaitu Batang, Brebes, Temanggung dan Magelang. Saat awal didirikan geliat ekonomi nampak dirasakan keberadaannya oleh petani dan posisi tawar di hadapan mitra bisnis cukup baik. Namun seiring berjalannya waktu dan semakin kompetitifnya kompetisi usaha di lapangan, beberapa BUMP tersebut mengalami stagnasi atau bahkan tidak mampu lagi beroperasi. Inisiasi pendirian BUMP dari banyak stakeholder ternyata masih sangat tergantung pada banyak faktor, terhadap berjalannya sebuah BUMP. Sehatnya 53



pengelolaan dan kemampuan BUMP menguasai bisnis dan pasar komoditas yang diusahakan menjadi faktor sangat pentingnya dalam keberlanjutan sebuah BUMP. Terkait hal tersebut kapasitas SDM Personil pengelola menjadi salah satu faktor yang menentukan. Studi kasus lainnya ada di BUMP PT. Pengayom Tani Sejagad di Wonogiri. Pendirian perusahaan diawali dengan pembentukan Asosiasi Petani Organik Wonoagung pada 2008, dengan tujuan meningkatkan posisi tawar petani terhadap mitra usaha dalam bisnis beras organik. Seiring berjalannya waktu, semakin banyak petani bergabung dan memperoleh manfaat. Lalu, berdirilah BUMP PT. Pengayom Tani Sejagad. Dengan pondasi yang kuat dan lahir dari bawah, tumbuh dari kecil menjadi besar, lembaga ini lebih eksis dari BUMP yang lain yang didirikan atas inisiasi dari pihak di luar petani pelaku sampai termasuk model bisnis yang tidak lahir alami dari bawah. Secara permodalan dan kepemilikan saham PT, tumbuh perlahan dan ada kontribusi positif petani dalam penghimpunan modal PT serta ada kemanfaatan yang menjadi hak petani, sehingga sense of belonging petani terhadap PT ini sangat besar. Replikasi dan pengembangan bisnis sangat tergantung dari kesiapan SDM dan Kelembagaan petani dalam mengelola bisnis yang akan menjadi embrio terbentuknya BUMP tersebut. 2. BUMR (Badan Usaha Milik Rakyat) BUMR adalah bentuk "korporatisasi" koperasi dan UMKM, sehingga menjadi badan usaha yang 54



terstruktur, dikelola secara profesional, model BUMR melahirkan kekuatan ekonomi nasional karena memiliki skala usaha yang layak untuk mampu berkompetisi dan bekerja sama dengan badan usaha lainnya, dalam arena bisnis domestik maupun global. Model "korporatisasi" dan konsep dimensi baru dalam kerangka pembangunan ekonomi melalui pengembangan lembaga pelaku ekonomi baru yang disebut Badan Usaha Milik Rakyat (BUMR), dengan menerapkan sebuah konsep korporatisasi koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Contoh studi, pada 1994 terbentuk Kelompok Tani Sirung Wangi dengan kegiatan utama mengembangkan pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan. Pada 1999 dibentuk badan usaha PB Tunggal Jaya sebagai penyedia sarana produksi pertanian. Tahun 2007 bertransformasi menjadi SAPA (Sentra Pelayanan Agribisnis) sebagai wadah untuk mengembangkan pertanian dengan skala yang lebih besar, sekaligus sebagai wadah dalam pengembangan sumberdaya manusia (petani anggota). Tahun 2008 terbentuk BMT Rohmah sebagai lembaga simpan pinjam petani anggota. Tahun 2009 BMT Rohmah berubah menjadi Koperasi Ar Rohmah. Tahun 2010 terjadi perubahan AD ART Koperasi Ar Rohmah menjadi Koperasi Sapa Indonesia Prioritas (SIP) sebagai lembaga sekaligus pembentukan Perseroan Terbatas (PT) “Sapa Berkah Persada” dengan ruang lingkup kerja Agribisnis, Software dan jasa pelatihan. Tahun 2012 dibentuk rancangan System pertanian secara holistic dan berbasis IT. Tahun 2013 dibentuk PT. Sapa Biotek 55



Agrinusa yang fokus dalam pengembangan dan research mengenai benih padi, pengendalian penyakit dan pengembangan pupuk organic dan pestisida nabati. Tahun 2014 bekerjasama dengan Best Foundation, membentuk PT. SMAS (Sri Mulya Agro Sejahtera) yang membidangi processing. Pembentukan SAPA Group sebagai wadah menyatukan visi dan tujuan semua stakeholder yang ada. Pada 2016, lembaga ini bertransformasi menjadi PT. BUMR Pangan Terhubung. BUMR adalah solusi terhadap kelemahan struktural koperasi, usaha kecil dan mikro untuk menjadi lembaga pelaku ekonomi yang memiliki posisi sejajar dengan badan-badan usaha lain sesuai dengan strategi pemberdayaan ekonomi pancasila. Program BUMR (Badan Usaha Milik Rakyat) merupakan salah satu sistem tata kelola manajemen yang mendorong lahirnya pelaku ekonomi dan keuangan inklusif yang bertumpu pada potensi nasional yang ada di akar rumput, merata, sejahtera serta berkelanjutan. 3. KEP (Kelembagaan Ekonomi Petani) Pengembangan Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) merupakan upaya untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan petani yang telah melaksanakan kegiatan usaha tani yang berorientasi pasar baik berbadan hukum maupun yang belum berbadan hukum, dalam bentuk koperasi pertanian, kelompok usaha bersama (KUB) maupun badan usaha milik petani lainnya. Program Kementan ini dituangkan dalam juknis penumbuhan dan pengembangan KEP. Tahapan dalam pelaksanaannya 56



adalah terbagi menjadi kegiatan persiapan dan pelaksanaan. Dalam tahap persiapan adalah CP/CL, Sosialisasi Penumbuhan dan Pengembangan KEP di Pusat, Bimtek Penumbuhan dan Pengembangan KEP. Dalam tahap pelaksanaan adalah rembug tani, pembelajaran pengembangan agribisnis komoditi unggulan, temu usaha, pengawalan dan pendampingan penyuluh, pengawalan dan pendampingan Provinsi di lokasi KEP. Semua kegiatan yang dilaksanakan masih bersifat ke peningkatan kapasitas SDM terkait KEP. Belum ada kegiatan konkret memfasilitasi peningkatan kapasitas usaha, peningkatan status usaha dan fasilitasi akses pasar dan modal. Sehingga terkesan bersifat normatif dengan kemungkinan keberhasilan yang relatif kecil. Hasil dari pengembangan KEP dengan kegiatan seperti ini sangat tergantung pada kemampuan KEP mengadopsi dan mengimplementasi dalam bisnis yang mereka sedang lakukan. Dari tiga model kelembagaan di atas, pilihan bentuk kelembagaan akan ditentukan oleh orientasi, ekspektasi dan sumber daya yang tersedia. Kenapa kesimpulannya juga terkesan normatif? Karena memang kondisi riilnya demikian. Ketiga model bisa dan sedang berjalan semua. Pertama, bila orientasi dan ekspektasinya untuk membekali sebuah kelembagaan tani agar memahami konsepsi, dan berjuang sendiri dengan effort masingmasing, program KEP yang dilaksanakan Kementan mungkin cukup baik. Kedua, jika orientasi dan ekspektasinya adalah berdirinya sebuah pengelolaan usaha yang dalam waktu 57



singkat operasional dan dengan pengelolaan professional, dengan syarat ada Kapital besar tersedia, mungkin konsepsi replikasi BUMR yang ditawarkan bisa dipilih. Selain itu butuh garansi pemerintah pusat sebagai penjamin pinjaman non collateral. Butuh SDM profesional yang akan mengelola bisnis besar ini. Ketiga, jika orientasinya adalah tumbuhnya embrio Kelembagaan bisnis petani secara bertahap sesuai kapasitas dan perkembangan kompetensi kelembagaan konsep BUMP mungkin baik untuk dipilih. Jika hal tersebut dipadukan dengan dukungan fasilitasi dari pemerintah sesuai dengan kebutuhan kelembagaan petani tersebut tentunya akan membantu percepatan transformasi Kelembagaan Petani menjadi badan usaha yang kuat dan menuju pada kedaulatan petani. Bedanya dengan konsep BUMR adalah pada pengelolanya. Pada BUMP ini pengelolanya lahir dari petani yang memang sudah mengelola bisnis kelembagaan petani sebelumnya, yang ditingkatkan kapasitas dan status usahanya. Mereka bertanggung jawab kepada petani sebagai pemegang saham BUMP. Sedangkan pada BUMR Pangan, pengelolaan oleh profesional yang bekerja dan bertanggung jawab kepada komisaris utama Perusahaan.



Prosedur Pendirian Kelembagaan Bisnis 1. BUMP BUMP berbadan hukum perseroan terbatas. BUMP menjalankan usaha pertanian dengan mengacu pada tata kelola korporasi dengan dukungan permodalan berbentuk saham sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam undangundang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan 58



Terbatas (PT). Dengan lahirnya UU Cipta Kerja, pendirian PT tak perlu akta notaris, cukup membuat surat pernyataan berbahasa Indonesia yang memuat maksud dan tujuan, kegiatan usaha, modal dasar, dan keterangan lain berkaitan dengan pendirian PT. Selanjutnya, kita dapat mendaftarkan lembaga usaha kita ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia secara daring atau elektronik. PT juga dapat didirikan oleh Warga Negara Indonesia yang berusia minimal 17 tahun dan cakap hukum. Pemeritah memberikan keringanan biaya pendirian badan hukum agar proses pelembagaan bisnis semakin massif dilakukan. BUMP sebenarnya merupakan bentuk hibrid dari lembaga bisnis dan lembaga pemberdayaan. BUMP tidak sekadar mengejar keuntungan dalam setiap kegiatannya, tapi justru lebih mementingkan kegiatan pemberdayaan masyarakat utamanya pelaku usaha (petani). Konsep tersebut dirumuskan dalam Anggaran Dasar yang mengatur tentang keterlibatan petani dalam kepemilikan saham BUMP, ragam kegiatan BUMP, pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan (CSR) BUMP dan Mitra-bisnis BUMP dan pemanfaatan keuntungan BUMP.



2. BUMR Prinsip pendirian BUMR mengacu pada koperasi. Pembentukan koperasi, dimana pada UU Cipta Kerja diatur ketentuan pasal 6 diubah menjadi; Pasal 6 (1) Koperasi Primer dibentuk paling sedikit oleh 9 (sembilan) orang. Pada UU sebelumnya yaitu UU No 25 tahun 1992 mengenai Perkoperasian diatur bahwa Koperasi Primer dibentuk sekurang-kurangnya 20 59



orang. Selain itu, adapula aturan mengenai digitalisasi koperasi diakomodir dengan buku daftar anggota dapat berupa dokumen tertulis atau dokumen elektronik. Tak hanya itu digitalisasi koperasi juga mengakomodir rapat secara daring. Pada intinya pembentukan Koperasi pun dipermudah oleh Undang-Undang Cipta Kerja dan konsepnya kurang lebih sama seperti pembentukan Perseroan Terbatas, lebih sederhana dalam pembentukan(tanpa akta notaris untuk surat izin). Permodalan BUMR berasal dari kelompok produsen kecil (berbentuk koperasi) memiliki karakteristik korporasi modern dengan posisi dan struktur manajemen yang modern pula. Konsepnya terlihat bagus di permukaan, sektor UMKM akan dikoperasikan terlebih dahulu, kemudian baru masuk ke dalam Badan Usaha Milik Rakyat. Hal itu bertujuan, supaya menjadi berskala sehingga produktivitasnya akan meningkat, kualitasnya akan terjaga, dan efisiensinya juga terjaga. Sehingga UMKM dapat bekerja sama dengan usaha yang besar, misalnya dengan BUMN, dan swasta. Lalu sektor BUMN bisa disinergikan dengan UKM antara lain sektor perkebunan, mulai dari pangan hingga komoditi karet dan dikatakan masih banyak sinergi lain terkait usaha besar dengan usaha kecil.



3. KEP (Kelembagaan Ekonomi Petani) Penumbuhan dan pengembangan Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) merupakan upaya untuk 60



meningkatkan kapasitas kelembagaan petani yang telah melaksanakan kegiatan usahatani yang berorientasi pasar baik berbadan hukum maupun yang belum berbadan hukum, dalam bentuk koperasi pertanian, kelompok usaha bersama (KUB) maupun badan usaha milik petani lainnya.



Tata Kelola Kelembagaan Bisnis Sektor pertanian merupakan salah satu sektor dengan kontribusi yang besar bagi perekonomian Indonesia. Data BPS menunjukkan, sepanjang tahun 2020 sektor pertanian berkontribusi 13,7 persen terhadap total Produk Domestik Bruto (PDB), nomor dua setelah sektor industri pengolahan. Dari sisi pertumbuhan, di antara beberapa sektor lain yang terkontraksi, sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang mampu tumbuh positif pada 2020, yakni sebesar 1,75 persen. Hal ini menjadi tanda bahwa sektor pertanian adalah salah satu sektor yang strategis dalam struktur perekonomian Indonesia. Namun, apabila kita melihat kondisi jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian, akan ditemukan fakta yang menarik karena jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja di sektor ini memiliki tren yang menurun setiap tahun. Data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2020 menunjukkan, dalam rentang 2011-2020 jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja di sektor pertanian mengalami tren yang menurun. Pada Agustus 2011, jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja di sektor pertanian sebesar 36,39 persen dari total penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja, namun pada 2020 di periode yang sama menjadi hanya 61



sebesar 29,75 persen. Hal ini sejalan dengan data Sakernas Februari 2020 yang menunjukkan tren yang juga terus menurun, dengan posisi di Februari 2011 sebesar 37,89 persen, menjadi hanya sebesar 29,22 persen pada Februari 2020. Menggunakan sumber data Sakernas, jumlah wirausaha mapan sektor pertanian dihitung/didefinisikan dari variabel "jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja berusaha sendiri dibantu buruh tetap" di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan. Hasilnya, data Sakernas Agustus 2020 menunjukkan jumlah wirausaha mapan di sektor pertanian sebanyak 966.722 orang, hanya 2,53 persen dari jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja di sektor pertanian. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan rata-rata persentase jumlah total wirausaha mapan dibanding jumlah total penduduk usia 15 tahun yang bekerja, yakni sebesar 3,15 persen. Jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian yang menurun dan jumlah wirausaha mapan di sektor pertanian yang tidak terlalu banyak ini tentu menjadi perhatian serius bagi seluruh pemangku kepentingan, mengingat sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang strategis bagi perekonomian Indonesia. Apalagi, pada Oktober 2020 Presiden secara khusus menyatakan bahwa kepada anak muda/generasi milenial untuk tidak malu menjadi petani. Selain sebagai regulator, pemerintah dapat berfungsi sebagai pendamping, motivator dan partner bagi lembaga bisnis pertanian. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 2021), pemerintah dapat dilibatkan dalam penetapan bidang kegiatan ekonomi yang hanya boleh diusahakan Koperasi (Pasal 19); 62



memberikan pemulihan usaha kepada Koperasi yang sedang dalam kondisi darurat berupa restrukturisasi kredit, rekonstruksi usaha, bantuan modal, dan bantuan bentuk lain (Pasal 20), dan melakukan pemberdayaan bagi Koperasi di sektor usaha tertentu. Pemberdayaan dapat berupa kerja sama prioritas, pembinaan, perizinan, dan pengembangan bisnis (Pasal 25). Koperasi mendapatkan tempat spesial dalam proyek pengadaan barang/jasa oleh Pemerintah. Pertama, karena Kementerian dan Lembaga Pemerintahan lain wajib menggunakan barang/jasa usaha Koperasi. Kewajiban ini dilakukan dengan mengalokasikan minimal 40% dari nilai anggaran belanja pengadaan barang/jasa yang dimiliki Kementerian dan Lembaga Pemerintahan lain (Pasal 81 PP 7/2021). Kedua, Kementerian BUMN bersama Pemerintah Daerah mendorong agar BUMN dan BUMD mengutamakan penggunaan hasil produksi dari Koperasi (Pasal 82 PP 7/2021).



Berorientasi Bisnis Keberadaan wirausaha sosial di sektor pertanian mulai bermunculan. Namun secara jumlah masih belum banyak sehingga dampak dari inovasi itu belum terlalu dirasakan. Wirausaha di sektor pertanian menjadi penting untuk ditumbuhkan agar petani mampu menentukan keputusan yang berorientasi bisnis. Dengan semakin bertambahnya petani yang memiliki jiwa dan mindset berwirausaha, diharapkan akan muncul terobosan-terobosan seperti inovasi produksi yang berkembang, peningkatan nilai tambah produk pertanian, kenaikan efisiensi produksi, pembukaan 63



lapangan pekerjaan, serta yang paling penting adalah peningkatan kesejahteraan petani. Apabila tumbuh social entrepreneur baru di sektor pertanian, maka diharapkan akan terjadi perbaikan pada proses produksi. Tata kelola yang kurang profesional akan diperbaiki dengan penerapan standar manajemen yang baku. Proses produksi yang selama ini dianggap kurang efisien akan coba diperbaiki dengan inovasiinovasi agar menjadi lebih efisien. Inovasi juga akan membuat nilai tambah produk pertanian menjadi lebih tinggi, yang nantinya akan menaikkan harga jual produk-produk tersebut di pasaran. Inovasi akan terus didorong untuk menjaga keberlanjutan efisiensi produksi dan nilai tambah produk yang semakin tinggi. Dengan semakin tumbuhnya jiwa wirausaha, maka seorang social entrepreneur pertanian tersebut didorong untuk mampu memetakan pilihan ke mana hasil produksinya akan dijual dan dapat memilih harga jual yang paling tinggi. Hal ini sangat mungkin terjadi karena seorang social entrepreneur akan mampu mengamati pasar secara lebih jelas sehingga mampu menentukan keputusan yang akurat. Informasi tentang harga yang sebelumnya tidak sampai kepada para petani, harapannya akan bisa terurai ketika para petani sudah memiliki jiwa wirausaha bersama-sama. Selain itu, dengan bertumbuhnya jumlah social entrepreneur sektor pertanian akan membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas. Serapan tenaga kerja sektor pertanian diharapkan akan bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah wirausaha pertanian. Ini menjadi salah satu titik tekan bagaimana sektor pertanian akan mampu mengurangi jumlah pengangguran. Apalagi ditambah fakta bahwa kebutuhan manusia terhadap 64



pangan tidak akan pernah surut, maka orang-orang yang bekerja di sektor pertanian akan selalu ada, entah menjadi wirausaha atau menjadi pekerja. Yang paling penting untuk diperhatikan adalah bagaimana menciptakan seorang social entrepreneur pertanian yang relevan dengan zaman sehingga mampu menciptakan lapangan kerja dari waktu ke waktu. Di atas itu semua, model wirausaha sosial pertanian akan menjadi motor penggerak dalam peningkatan kesejahteraan petani. Semakin terbukanya informasi pasar kepada para petani, perbaikan tata kelola manajemen, inovasi dan peningkatan nilai tambah produk pertanian, serta pembukaan lapangan pekerjaan baru, tingkat kesejahteraan petani diharapkan bisa naik. Kesejahteraan petani menjadi perhatian yang tidak mungkin dilepaskan, maka dari itu penumbuhan wirausaha perlu untuk segera dilakukan secara masif.



Tugas Bersama Meningkatkan jumlah social entrepreneur pertanian menjadi tugas bersama antara pihak dan membutuhkan kolaborasi, terutama antara pemerintah dan dunia usaha. Pemerintah dalam hal ini lebih berperan sebagai regulator untuk menciptakan iklim penumbuhan wirausaha yang lebih kondusif, diiringi dengan penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan kepada para petani. Dunia usaha juga harus terlibat karena apabila berbicara tentang social entrepreneur, akan lebih banyak bicara terkait kondisi dan situasi pasar. Maka dari itu, dunia usaha sebagai pelaku pasar diperlukan untuk membina para social entrepreneur baru menjadi lebih matang dalam menjalankan bisnis. 65



Kolaborasi pemerintah dan dunia usaha dalam penciptaan social entrepreneur dapat digagas dengan konsep kemitraan strategis antara petani (usaha mikro kecil) dengan dunia usaha (usaha menengah besar). Pemerintah di sini berperan sebagai wasit/regulator untuk memastikan proses kemitraan yang terjadi tidak hanya menguntungkan salah satu pihak, tapi semua pihak. Petani berperan sebagai penyedia produk/hasil panen, sedangkan usaha menengah besar akan berperan sebagai offtaker (pembeli) dari hasil panen tersebut. Kemitraan strategis antara petani dan dunia usaha akan mampu menaikkan mindset social entrepreneur dan para petani karena akan terjalin transaksi bisnis yang mengharuskan petani untuk memenuhi semua kriteria yang dibutuhkan agar hasil panen/produk dapat terserap dengan harga yang bagus. Dalam hal ini, petani diharuskan menghasilkan kualitas hasil panen yang baik dan berkelanjutan, sehingga mau tidak mau petani harus menerapkan standar produksi yang berkualitas dan terjaga. Selain itu, ketepatan waktu hasil panen, efisiensi produksi, tata kelola manajemen yang profesional dan inovasi produksi akan menjadi keharusan yang mesti dilakukan. Inilah yang akan melahirkan wirausahawirausaha baru atau social entrepreneur di sektor pertanian secara alami melalui proses kemitraan strategis. Usaha menengah besar di sini selain berperan sebagai pembeli, juga harus membina petani agar petani mampu menghasilkan produk hasil panen sesuai standar kualifikasi. Proses pembinaan dilakukan secara berkelanjutan sampai para petani sudah bisa mandiri menjalankan proses produksinya sesuai standar. Proses kemitraan strategis ini akan menguntungkan bagi petani 66



dalam hal penyerapan hasil panen yang berkelanjutan dan penerimaan harga jual yang tinggi. Bagi usaha menengah besar, hal ini akan membuat supply produk lebih berkualitas, konsisten, dan tepat waktu. Pemerintah berperan memastikan proses kemitraan berjalan fair dan saling menguntungkan. Proses kemitraan strategis ini diharapkan akan mampu menaikkan jumlah wirausaha sektor pertanian dan memberikan dampak terhadap kenaikan kesejahteraan petani. Selain itu, untuk menumbuhkan social entrepreneur atau wirausaha pertanian, pemerintah dapat memberikan penyuluhan dan pelatihan teknis yang diiringi dengan pendampingan yang intensif dan berkelanjutan. Pendampingan menjadi penting dilakukan untuk memastikan proses bisnis para petani berjalan, serta sebagai tempat konsultasi dalam proses produksi. Perhatian khusus untuk peran fasilitator ini perlu ditingkatkan, mengingat para pendamping ini dapat menjadi ujung tombak dalam menciptakan social entrepreneur di sektor pertanian. Seiring dengan itu, pemerintah perlu menciptakan iklim kewirausahaan yang kondusif melalui regulasi yang ramah bagi social entrepreneur. Pada akhirnya, usaha untuk meningkatkan kesejahteraan petani dapat terjaga dengan menambah jumlah wirausaha pertanian. Kolaborasi pemerintah dan dunia usaha mutlak diperlukan melalui implementasi kegiatan konkret di lapangan. Sektor pertanian akan tetap relevan sepanjang kebutuhan pangan terus ada, tugas kita menciptakan pelaku-pelaku pertanian yang tangguh dan mandiri. 67



LEMBAR KERJA III Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat 1. Apa pendapat Anda tentang Kelembagaan Bisnis Pertanian? 2. Mengapa kita perlu memahami bentuk dan jenis sebelum menentukan Kelembagaan Bisnis Pertanian? 3. Ceritakan pengalaman yang didapatkan oleh Anda yang pernah tentang Kelembagaan Bisnis Pertanian?



68



POKOK BAHASAN 4 PENGETAHUAN PRODUK



Tujuan Pembelajaran Selama proses pembelajaran di sesi ini peserta diharapkan 1. Memahami prinsip-prinsip pengetahuan produk 2. Membuat pengetahuan produk yang mendukung strategi pemasaran



Waktu 2 x 45 menit



Metode 1. 2. 3. 4. 5.



Ceramah Curah pendapat Bermain peran Praktik Penugasan



69



Peralatan 1. 2. 3. 4.



Proyektor Kertas Plano Spidol Sound system



Tahapan Pembelajaran Proses pembelajaran materi Pengetahuan Produk dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1. Fasilitator membuka sesi dan menjelaskan tujuan pembelajaran pada peserta 2. Fasilitator prinsip dasar dan informasi yang harus ada dalam pengetahuan produk melalui Media Tayang 4 3. Fasilitator mengajak peserta untuk berlatih membuat pengetahuan produk 4. Peserta mempresentasikan hasil copywriter pengetahuan produk. 5. Fasilitator menutup sesi dan memberikan apresiasi positif atas peran aktif pesera selama sesi berlangsung.



70



LEMBAR INFORMASI IV



PENGETAHUAN PRODUK



Pendahuluan Pengetahuan produk juga dapat dipahami sebagai kumpulan berbagai informasi yang diterima oleh konsumen mengenai produk yang meliputi produk, merek, terminologi produk, atribut atau fitur produk, harga produk dan kepercayaan mengenai produk. Pengetahuan produk (product knowledge) sangatlah penting untuk para produsen karena memuat informasiinformasi yang mendorong terjadinya suatu pembelian. Pengetahuan produk merupakan penjabaran dari teori perilaku konsumen yang sudah dibahas pada PB 2. Pada bagian ini, kita akan belajar membangun pengetahuan produk sesuai dengan perilaku dan minat konsumen agar lahir kepercayaan pada produk. Keberhasilan kita membangun pengetahuan produk akan meningkatkan kemampuan pemasar dalam menjual produk dan membangun hubungan dan kepercayaan antara distributor dengan pemasar.



Prinsip Dasar Pengetahuan Produk Dalam membangun pengetahuan produk, kita harus memperhatikan hal-hal berikut ini: 1. Kelas produk. Kelas produk merujuk pada penggolongan produk, contoh produk termasuk dalam golongan makanan yaitu susu. 71



2. 3. 4.



5.



Bentuk produk. Bentuk produk merujuk pada bentuk yang dimiliki produk tersebut apakah cair atau padat dan lain sebagainya. Merek produk. Sebuah merek dari suatu produk mempunyai pengaruh terhadap pengetahuan konsumen akan produk tersebut. Model/Ciri-ciri Produk. Merupakan informasi tentang ciri-ciri dari suatu produk tersebut misalnya ukurannya 1 liter dan kemasannya berwarna kuning. Atribut produk. Atribut produk merujuk pada kelengkapan yang dimiliki sebuah produk, contohnya sedotan, label halal, tanggal kadaluarsa, keterangan rasa, dan lain sebagainya.



Terdapat tiga hal yang wajib ada saat kita membangun pengetahuan produk , yaitu: 1. Pengetahuan tentang karakteristik atau spesifikasi produk. Seorang konsumen akan melihat suatu produk berdasarkan kepada karakteristik atau spesifikasi suatu produk tersebut. Unsur-unsur produk tersebut dipandang penting oleh konsumen dan akan dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Misalnya seorang konsumen yang ingin membeli mobil, maka ia membutuhkan sejumlah informasi mengenai karakteristik atau spesifikasi mobil yang dipilih meliputi warna, model, tahun pembuatan, jumlah cc, merek, manual atau otomatis, dan sebagainya. 2. Pengetahuan tentang manfaat produk. 72



Jenis product knowledge yang kedua adalah tentang manfaat produk. Konsumen memilih mobil merek A, karena mengetahui kegunaan mobil tersebut. Misalkan mobil yang khusus digunakan untuk mengangkut barang seperti mobil pickup, maka manfaat yang diperoleh pembeli setelah mendapatkan mobil pickup barunya adalah memperlancar proses distribusi barang. Inilah yang disebut sebagai pengetahuan tentang manfaat produk. Kebanyakan konsumen lebih melihat manfaat yang akan didapatkan jika menggunakan atau membeli suatu produk, bukan mengenai spesifikasi produknya. Akan tetapi, bagi produsen tidak cukup memproduksi barang hanya memperhatikan fungsi atau manfaatnya saja, mereka harus menghasilkan produk dengan spesifikasi yang sesuai standar sehingga memiliki daya saing dengan kompetitornya. Manfaat dari sebuah produk dibagi menjadi dua jenis, yaitu: • Manfaat fungsional, yaitu manfaat yang akan diperoleh konsumen secara fisiologis ketika produk tersebut digunakan. Misalnya: mobil pickup yang digunakan untuk mengangkut barang, penggunaan printer laser untuk mempercepat pencetakan dokumen, penggunaan smartphone untuk memudahkan berkomunikasi di mana saja dengan siapa saja. Inilah beberapa contoh manfaat fungsional yang dirasakan oleh konsumen atas produk yang digunakan. 73







3.



Manfaat psikososial, yaitu manfaat yang diperoleh konsumen lebih ke dalam bentuk aspek sosial ketika konsumen berinteraksi dengan suatu produk atau jasa. Misalnya: konsumen merasakan adanya peningkatan keterampilan bersosialisasi dengan orang lain setelah mengikuti program pelatihan atau training tertentu.



Pengetahuan tentang kepuasan yang ditawarkan produk. Untuk mengetahui kepuasan yang ditawarkan produk kepada konsumen adalah jika produk tersebut telah digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen. Di sinilah pentingnya mengetahui bagaimana cara menggunakan harus bisa menggunakan atau mengkonsumsi produk tersebut dengan benar. Untuk meminimalisir kesalahan yang mungkin terjadi saat penggunaan produk, maka product knowledge harus memuat mengenai cara penggunaan produk. Kesalahan konsumen dalam menggunakan suatu produk dapat menyebabkan produk tersebut tidak berfungsi dengan baik atau bahkan mengalami kerusakan. Tentunya ini akan menyebabkan konsumen kecewa, padahal kesalahan yang terjadi akibat tidak telitinya konsumen atau karena konsumen tidak mencari tahu cara penggunaannya. Baik produsen ataupun pemasar tidak menginginkan konsumen menghadapi hal tersebut karena itu produsen/pemasar sebaiknya memberitahu bagaimana cara menggunakan 74



produknya dengan baik dan benar.



Contoh Pengetahuan Produk



KOPI MARADIA LEGENDA BARU KOPI MANDAR KOPI Cap Maraddia merupakan produk olahan kopi asli yang berasal dari Tanah Mandar atau Sulawesi Barat. Kopi dipetik pada kondisi merah matang sempurna, lalu diproses dengan proses pasca panen yang tepat sehingga menghasilkan biji kopi berkualitas. Kopi Maraddia diolah oleh generasi muda di Polewali Mandar menggunakan teknik terbaik untuk menghadirkan cita rasa kopi yang eksotis. Usaha kopi Tjap Maraddia mempunyai beberapa jenis produk di antaranya kopi bubuk robusta Cap Maraddia, kopi bubuk arabica Cap Maraddia, kopi blend Cap Maraddia, green bean baik robusta maupun arabica. Kopi Cap Maraddia memiliki aroma yang khas sehingga



75



mampu menstimulasi hormon adrenalin untuk menghadirkan semangat untuk beraktivitas sekaligus menghilangkan kantuk. Karena bahan baku kopi dipetik dalam kondisi merah matang sempurna, maka kandungan pholyfenolnya masih tinggi. Pholyfenol merupakan zat anti radikal bebas dan anti penuaan dini hingga para peminum Kopi Maraddia selalu tampak awet muda. Kopi Cap Maraddia memiliki tingkat kematangan sangrai hingga level dark city sehingga memberikan citarasa yang kompleks. Fragrance, flavour, acidity dengan body yang lebih soft hingga lebih nimat diseruput meskipun tanpa pemanis. Dikemas dalam kemasan alufoil berwarna keemasan menghadirkan kemewahan tersendiri sebagai produk berkualitas dan eksklusif. Memberikan kesan dan prestise istimewa. Untuk mendapatkan barang yang berkualitas, tentu diperlukan sebuah proses produksi yang sesuai dengan standarisasi. Ada sejumlah perlakuan yang diberikan untuk menghasilkan kopi Maraddia, seperti perlakuan pasca panen yang tepat di mana kami hanya memanfaatkan buah kopi yang berwarna merah matang sempurna. Tentu saja dalam pemetikan selalu saja tanpa sengaja terikut buah yang belum matang sempurna ataupun juga buah yang sudah terlalu matang hingga berwarna hitam, sehingga sebelum diolah lebih lanjut diadakan sortasi buah. Lalu, buah yang telah disortir selanjutnya dipecahkan kulitanya lalu dicuci hingga bersih. Setelah bersih, kopi kemudian difermentasi beberapa jam untuk membentuk citarasa. Kopi juga dicuci kembali lalu dikeringkan hingga mencapai kadar air 14 %-15%. Biji kopi kemudian dimasukkan ke mesin huller untuk memisahkan biji dengan kulit tanduk yang masih tersisa. Selanjutnya, biji kopi yang telah bersih dijemur



76



kembali hingga memperoleh kadar air 12 %. Biji kopi yang sudah bersih dan kering kemudian disangrai hingga level dark city. Biji kopi dibubuk dengan mesin pembubuk lalu ditimbang dan dikemas. Kopi Maraddia tak sekadar menawarkan kopi sebagai minuman bercitarasa eksotis, namun proses pembelajaran atas keberhasilan kopi menorehkan begitu banyak filosofi dalam rentang sejarah masyarakat Mandar. Karena itu, sejak berdiri kopi Cap Maraddia senantiasa terlibat sebagai sponsor untuk upaya pelestarian kebudayaan lokal. Kini, kopi Cap Maraddia mampu menembus pasar dunia. Kopi Cap Maraddia tak hanya bisa dinikmati di Indonesia, tapi sudah merambah ke sejumlah negara, seperti Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Jerman, dan Belgia. Tak berlebihan jika Kopi Cap Maraddia dianggap sebagai legenda baru kopi Mandar. Harga: Rp 25.000,- | Netto : 100 gr



Tips dan Teknik Menulis Pengetahuan Produk Teknik menulis script menjadi kompetensi dasar untuk mengenalkan dan menawarkan produk atau jasa, terlebih bila kita mulai melirik model pemsaran online atau digital marketing. Untuk menambah sumber bacaan dan inspirasi, perhatikan artikel yang mengupas teknik mendeskripsikan produk yang menjadi ujung tombak dari promosi dan pemasaran di dunia online. Lima Teknik Menulis Deskripsi Produk untuk Bisnis Online oleh: Ega Almira Shae Penulisan deksripsi produk merupakan ujung tombak dalam penjualan online. Kalimat deksripsi produk yang



77



dicantumkan oleh penjual menjadi sarana pengenalan produk mereka ke konsumen. Maka dari itu, semakin lengkap dan informatif deskripsi suatu produk yang tercantum, konsumen akan semakin percaya dan yakin untuk membeli produk kamu. Selain itu, kepuasan pelanggan juga bisa didapatkan jika kamu menulis deksripsi produk kamu secara lengkap. Lalu bagaimana teknik menulis deskripsi produk bisnis online dengan tepat? Berikut ini 5 tipsnya: 1.



Sebutkan Keunggulan Produk Ketika kamu memutuskan untuk berjualan suatu produk, pastikan jika kamu menguasai pengetahuan tentang produk tersebut. Untuk itulah kamu perlu melakukan riset terlebih dahulu mengenai keunggulan produk kamu. Setelah mengetahui kelebihan produk maka selanjutnya bisa kamu tuliskan ke dalam deskripsi untuk bisa membuat calon pelanggan tertarik dan kemudian melakukan pembelian. Untuk mengetahui kelebihan produk kamu secara mendalam, kamu bisa melakukan riset atau survey terhadap toko online sejenis untuk melihat produk dan kelebihan yang ditonjolkannya. Dengan begitu, kamu akan bisa menjabarkan kelebihan produk kamu dengan lebih baik dan profesional. 2.



Menggunakan Kalimat Persuasif Menulis deskripsi sebuah produk jualan online sebaiknya menggunakan kalimat yang bersifat persuasif. Kalimat persuasif adalah kalimat dengan tujuan mengajak calon pembeli atau konsumen secara halus serta meyakinkan mereka untuk membeli produk yang ditawarkan. Selain itu, menggunakan kalimat persuasif pada produk jualan kamu juga bisa membangun awareness. Dengan ini, para calon konsumen seolah-olah sedang berbicara langsung dengan kamu sebagai penjual.



78



3.



Pasanglah Foto Produk yang Menarik Menggunakan gambar atau visual yang menarik mampu membuat pembaca atau calon konsumen produk kamu semakin tertarik. Dengan begitu, produk yang kamu tawarkan kepada calon pelanggan kamu akan lebih membekas. Selain menggunakan foto, kamu juga bisa menggunakan video untuk melengkapi deskripsi produk di toko online. Cobalah untuk selipkan foto atau video berupa testimoni dari perlanggan kamu, supaya lebih meyakinkan para calon konsumen baru kamu. 4.



Keyword yang Sesuai dengan Produk Perlu diketahui, penulisan deskripsi produk toko online memang memiliki beberapa perbedaan dengan penulisan produk offline. Produk online yang juga biasanya ditemukan pembeli melalui internet membuat pebisnis harus memikirkan konteks SEO (Search Engine Optimization). Untuk bisa menghasilkan SEO, kamu harus mencatumkan keyword produk sebanyak maksimal tiga kali dalam deskripsi yang sedang kamu buat. Keyword atau kata kunci memang akan selalu muncul di setiap pencarian dengan mesin pencari. Dengan mencantumkan keyword, maka deskripsi produk kamu akan mendukung SEO yang sangat berguna untuk bisa meningkatkan konsumen. 5.



Buat Deskripsi dalam Bentuk Tabel Sebaiknya kamu menuliskan deskripsi produk jualan online kamu ke dalam bentuk tabel atau list. Hal tersebut karena, biasanya pembaca cenderung akan merasa bosan dengan bacaan yang terlalu panjang. Namun, Kalimat yang terlalu padat juga bisa membuat pembaca bingung. Bila produk tersebut memiliki spesifikasi yang cukup banyak untuk dijelaskan, sebaiknya gunakan tabel atau



79



membuat infografis. Dengan adanya tabel atau list ini calon konsumen akan lebih mudah menangkap pesan dari produk yang kamu jelaskan. Dengan begitu calon pelanggan akan lebih tertarik untuk berbelanja di toko online kamu, karena deskripsi yang jelas dan menarik. Sumber: https://koinworks.com/blog/teknik-menulisdeskripsi-produk-bisnis-online/



LEMBAR KERJA IV 80



Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas 1. Apa yang harus diperhatian dalam menulis pengetahuan produk? 2. Apa jenis manfaaat produk yang dapat dieksplorasi dalam pengetahuan produk? 3. Buatlah pengetahuan produk atas produk di Anda miliki atau lembaga Anda?



POKOK BAHASAN 5 81



STRATEGI PEMASARAN Tujuan Pembelajaran Selama proses pembelajaran di sesi ini peserta diharapkan: 1. Memahami prinsip-prinsip pemasaran produk 2. Menerapkan strategi pemasaran produk



Waktu 2 x 45 menit



Metode 1. 2. 3. 4. 5.



Ceramah Curah pendapat Bermain peran Praktik Penugasan



1. 2. 3. 4.



Proyektor Kertas Plano Spidol Sound system



Peralatan



Tahapan Pembelajaran 82



Proses pembelajaran materi strategi pemasaran dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1. Fasilitator membuka sesi dan menjelaskan tujuan pembelajaran pada peserta 2. Fasilitator prinsip-prinsi dasar dan strategi pemasaran bauran melalui Media Tayang 5 3. Fasilitator membagi peserta dalam sejumlah kelompok yang beranggotakan 3-4 orang untuk mengerjakan Lembar Kerja 5. 4. Peserta mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang strategi pemasaran dengan pendekatan pemasaran bauran. 5. Fasilitator mengulas kembali sejumlah topik yang menarik untuk umpan balik. 6. Fasilitator menutup sesi dan memberikan apresiasi positif atas peran aktif pesera selama sesi berlangsung.



LEMBAR INFORMASI V



83



STRATEGI PEMASARAN Pendahuluan Pemasaran merupakan salah satu kegiatan utama yang wajib diperhatikan oleh seorang social entrepreneur pertanian. Tanpa adanya perencanaan yang matang bisa dipastikan kita akan mengalami kegagalan dalam pemasaran dan pada akhirnya kalah sebelum berperang. Kondisi seperti itu seringkali dialami oleh para pebisnis pemula yang tengah merintis usaha baru mereka. Agar bisa semakin mendongkrak penjualan produk, sangat penting artinya bagi para social entrepreneur untuk memahami terlebih dahulu tentang beberapa prinsip pemasaran yang sangat wajib untuk dikuasai para pelaku bisnis dalam membentuk strategi penjualan mereka masing-masing.



Prinsip Dasar Pemasaran Pengetahuan atas prinsip-prinsip dasar pemasaran sangat dibutuhkan oleh semua pebisnis untuk mendongkrak penjualan produk dan jasanya. Berikut ini adalah lima prinsip dasar pemasaran, yaitu: 1. Membangun brand produk terlebih dahulu sebelum Anda akan menjualnya Dalam memasarkan sebuah produk, tidak jarang bagi para social entrepreneur secara langsung melemparkannya ke pasar tanpa memperhatikan tentang brand dari produk terlebih dahulu. Padahal sebenarnya, tentang pemakaian brand (merek) sebenarnya sangat penting bagaimana dalam 84



memasarkan sebuah produk. Tanpa adanya reputasi atau pencitraan yang baik, bisa dipastikan apabila para social entrepreneur akan semakin kesulitan dalam memasarkan produk-produknya. Karena, konsumen masih belum mengenal tentang brand Anda dan masih belum merasa yakin dengan kualitas dari produk yang Anda tawarkan.



2.



Mengenal target-target potensial terlebih dahulu Dalam memasarkan sebuah produk, tidak jarang bagi para social entrepreneur secara langsung melemparkannya ke pasar tanpa memperhatikan tentang brand dari produk terlebih dahulu. Padahal sebenarnya, tentang pemakaian brand (merek) sebenarnya sangat penting bagaimana dalam memasarkan sebuah produk. Tanpa adanya reputasi atau pencitraan yang baik, bisa dipastikan apabila para social entrepreneur akan semakin kesulitan dalam memasarkan produk-produknya. Karena, konsumen masih belum mengenal tentang brand Anda dan masih belum merasa yakin dengan kualitas dari produk yang Anda tawarkan. Sebagai seorang pelaku bisnis yang memperoleh hasil dari pasar, tentunya Anda harus jeli dan teliti dalam mengenali target-target (para calon konsumen) yang nanti akan Anda bidik. Hal seperti ini sangatlah penting, agar Anda tidak sampai menghabiskan banyak waktu, tenaga, dan biaya untuk menawarkan sebuah produk terhadap mereka yang bukan termasuk target pasar Anda. Contohnya saja apabila Anda hendak memasarkan mainan anak, maka sebelumnya Anda harus benar-benar 85



paham tentang siapa saja target pasar yang nanti bisa Anda bidik untuk mendatangkan penjualan.



3.



Membuat jadwal untuk promosi Kesuksesan dari strategi pemasaran tidak dapat diraih hanya dalam waktu sehari atau dua hari saja. Dibutuhkan perencanaan yang benar-benar matang serta komitmen yang besar dari para social entrepreneur untuk dapat memasarkan produknya dengan maksimal. Karena itulah, para pengusaha akan dituntut untuk membuat perencanaan pemasaran (jadwal berpromosi) yang mungkin bisa berjalan secara rutin setiap harinya. Misalnya saja harus dimulai dengan mempersiapkan bahanbahan presentasi, membuat jadwal harian berpromosi online maupun offline, melakukan follow up para calon konsumen setiap minggunya, memperluas networking secara rutin, dan lain sebagainya.



4.



Jangan pernah memaksakan para konsumen Anda Meskipun Anda ingin sekali memenuhi target pasar yang sudah ditentukan, namun jangan pernah memaksa para calon konsumen untuk membeli produk yang Anda tawarkan. Perlakukanlah para konsumen seperti Anda ingin diperlakukan oleh orang lain, dan janganlah sekali-kali memohon agar para konsumen membeli produk Anda secara berlebihan, karena strategi tersebut bisa saja akan semakin merusak nama baik perusahaan Anda dan hanya akan menyebabkan ketidaknyamanan bagi para calon konsumen Anda. 86



5.



Jadilah solusi yang jelas bagi permasalahan para konsumen Anda. Pada dasarnya setiap konsumen tidak hanya membutuhkan produk atau jasa yang Anda tawarkan sebagai seorang pelaku pasar. Namun mereka sangat membutuhkan sebuah solusi bagaimana untuk menyelesaikan segala permasalahan yang sedang mereka hadapi. Karena itulah, sebaiknya Anda harus menjadi problem solver bagi setiap konsumen Anda dan berikanlah pelayanan prima bagi mereka yang membutuhkan produk Anda. Contoh sederhananya adalah bisa kita lihat dari kebiasaan-kebiasaan dari para ibu rumah tangga yang seringkali mencari-cari produk deterjen berkualitas unggul untuk dapat membantu mereka dalam menghilangkan noda-noda pada pakaian kotor.



Strategi Pemasaran Konsep pemasaran mengacu pada model pemasaran bauran (mix marketing). Mix Marketing merupakan kumpulan variabel marketing yang digunakan untuk mencapai tujuan marketing pada pasar yang ditargetkan. Marketing mix dapat digunakan untuk menyusun strategi pemasaran yang efektif bisnis yang baru berjalan maupun bisnis yang sudah lama. Istilah ini pertama kali dikenalkan oleh Neil Borden, profesor marketing Harvard, pada 1948. Pada 1960 E. Jerome McCarthy memperkenalkan empat variabel utama marketing mix, yaitu product, price, place, dan promotion. Booms dan Bitner menambahkan tiga elemen 87



baru, yaitu physical evidence, people, dan process. Selanjutnya marketing bauran dikenal dengan sebutan 7P, yaitu Product, price, place, promotion, physical evidence, people, dan process. Bagaimana penerapan Pemasaran Bauran dalam dunia bisnis. Perhatikan, contoh strategi pemsaran yang dilakukan PT Niaga Shoes yang dipublikasikan oleh https://www.niagahoster.co.id/ berikut ini: 1.



2.



Menentukan Produk yang Dibutuhkan Banyak Orang PT. Niaga Shoes telah melakukan riset pasar dan menemukan fakta-fakta di bawah ini: – Apa masalah yang dihadapi konsumen? Orang Indonesia kekurangan pilihan sepatu lari lokal. Kebanyakan sepatu lari didominasi oleh merek luar negeri dan harganya relatif mahal. – Solusi (produk) apa yang bisa Anda tawarkan? PT Niaga Shoes bisa menyelesaikan masalah tersebut dengan menghadirkan sepatu lari lokal dengan harga yang lebih murah tanpa menurunkan kualitas. – Bagaimana konsumen akan menggunakan produk Anda? Cara penggunaannya sama dengan sepatu biasa. – Apa keunikan dari produk yang Anda tawarkan? Keunikan sepatu Niaga Shoes adalah bahannya yang berkualitas tinggi, tapi bisa didapatkan dengan harga terjangkau. Sepatu lari ini juga tahan lama. Menetapkan Harga Produk 88



PT. Niaga Shoes adalah perusahaan yang memproduksi sepatu. Biaya keseluruhan (Total Fixed Cost) untuk membuat sepatu adalah Rp 3.750.000.000,00. Niaga Shoes akan memproduksi 50.000 pasang sepatu (Production Volume). Biaya pembuatan per unit produk adalah Rp49.000,00. Break Even Price Niaga Shoes: (3.750.000.000/50.000) +49.000. Menggunakan rumus di atas, break even price yang didapatkan untuk PT Niaga Shoes adalah Rp 124.000,00 3.



Menentukan Tempat Berjualan Untuk memudahkan konsumen berbelanja, Niaga Shoes memutuskan untuk menjual produknya secara online. Oleh karenanya, Niaga Shoes membuat website toko online sebagai tempat berjualan utamanya. Konsumen bisa memilih produk hingga checkout di website tersebut. Tidak hanya toko online, Niaga Shoes juga akan membuka toko fisik di beberapa kota. Niaga Shoes akan membuka toko fisik pertamanya di Yogyakarta.



4.



Merancang Strategi Promosi Karena target pasar dari produk ini adalah anak muda, Niaga Shoes perlu merancang strategi promosi yang bisa menjangkau anak muda dengan mudah. Salah satu strategi utamanya adalah dengan menggalakkan promosi di media sosial. Niaga Shoes akan melakukan promosi besar-besaran di Instagram dan YouTube bekerja sama dengan influencer yang dekat dengan anak muda. Selain 89



itu, Niaga Shoes juga akan memanfaatkan blog untuk menjaring trafik organik di hasil pencarian Google. 5.



Memberikan Physical Evidence Salah satu pysical evidence dari Niaga Shoes adalah produknya itu sendiri, yaitu sepatu lari. Selain produk fisik, Niaga Shoes juga akan mempersiapkan logo, brosur, suvenir, dan bentuk physical evidence lainnya untuk membuktikan keberadaan Niaga Shoes.



6. Merekrut SDM Niaga Shoes membutuhkan beberapa SDM utama yang akan menunjang keberlangsungan perusahaan. Beberapa posisi lowongan yang akan dibuka adalah tim perancang sepatu, tim HR and office operation, tim marketing, tim customer servcie, dan tim finance. Untuk pengrajin sepatu, Niaga Shoes akan menggunakan outsourcing ke tempat pengrajin sepatu terpercaya. 7.



Membuat SOP Perusahaan Untuk memudahkan proses perencanaan produk hingga produk dikonsumsi oleh pelanggan, Niaga Shoes membutuhkan Standard of Procedure (SOP). SOP ini penting untuk memastikan semua produk yang dihasilkan Niaga Shoes kualitasnya sama. Jadi semua karyawan Niaga Shoes harus memahami SOP ini agar bisa memberikan pengalaman yang baik kepada konsumen.



Pemasaran Online 90



Dulu, bila Anda ingin membeli tas model baru, Anda bisa datang ke toko atau mall untuk membeli langsung. Saat ini, kemudahan belanja tas online, ada dalam dalam genggaman. Salah satu faktor penyebab ini semua bisa terjadi adalah karena semakin banyak orang yang memahami strategi pemasaran online atau marketing online untuk bisnis online mereka. Indonesia termasuk negara dengan pertumbuhan ekonomi internet terpesat di Asia. Hal ini dikuatkan oleh Google yang mencatat pada tahun 2013 hanya 13% penduduk Indonesia yang mengakses internet dan meningkat menjadi 56% pada tahun 2017. Penggunaan internet harian juga meningkat pesat, dari 49% pada tahun 2013 meningkat menjadi 79% pada tahun 2017. Pada tahun 2018 pertumbuhan ekonomi internet di Indonesia mencapai $27 milliar. Hal ini menunjukkan pemasaran melalui media internet juga mengalami pertumbuhan signifikan. Internet dan teknologi sudah mengubah perilaku manusia, termasuk mengubah cara belajar, mendapatkan informasi hingga belanja.



91



Gambar 3.1 Penjualan Kopi Maraddia di Tokopedia Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, ada sejumlah faktor yang harus diperhatikan dalam pemasaran online, yaitu: 1. SEO (Search Engine Optimization). SEO adalah salah satu strategi marketing yang dapat dilakukan dengan biaya yang terjangkau. Dengan melakukan optimasi pada website memungkinkan website Anda muncul di halaman pencarian search engine dan mendapatkan pengunjung yang kemungkinan besar menginginkan produk Anda. 2. SEM (Search Engine Marketing). SEM memiliki media yang sama dengan SEO yaitu search engine. Namun yang membedakannya adalah ketika menggunakan SEM sebagai strategi pemasaran online, posisi iklan website Anda berada paling atas sehingga kemungkinan seseorang untuk melihat iklan Anda jauh lebih besar. Akan tetapi biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pemasaran seperti 92



3.



4.



ini terbilang lumayan tergantung kata kunci yang Anda targetkan. Social Media Marketing. Tidak diragukan lagi sosial media memiliki dampak yang signifikan jika digunakan untuk melakukan pemasaran. Anda harus mengetahui sosial media mana yang tepat untuk memasarkan produk Anda. Dengan membuat content marketing yang tepat, maka Anda akan mendapatkan calon pelanggan yang tepat dan sesuai dengan apa yang mereka butuhkan. Affiliate Marketing. Ini adalah strategi pemasaran online yang saling menguntungkan. Hal ini dikarenakan Anda akan berbagi keuntungan dengan pebisnis lain untuk setiap produk yang terjual. Pada umumnya seseorang akan bekerjasama dengan blogger dan menggunakan blog untuk melakukan pemasarannya. Iklan bisa berupa banner atau artikel review. Ketika pengunjung blog tertarik dengan produk Anda dan melakukan pemesanan, makan hasil dari penjualan akan dibagi sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat.



93



LEMBAR KERJA 5 Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat 1. Jelaskan prinsip-prinsip dasar pemasaran? 2. Buatlah penerapan pemasaran bauran (mix marketing) pada usaha Anda?



94



POST-TEST Bacalah dengan seksama, lalu berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling tepat. Waktu untuk mengerjakan post-test adalah 15 menit. 1.



Sebutkan salah satu tujuan utama memiliki bisnis a. Mengurangi angka pengangguran b. Memiliki banyak teman c. Menjadi lebih sibuk d. Menjadi orang baik



2. Di bawah ini adalah alasan penting untuk dimiliki seseorang yang ingin berbisnis adalah: a. Memiliki kehidupan yang bisa lebih baik b. Memiliki waktu yang fleksibel c. Membantu kehidupan pelanggan d. Semua jawaban benar 3. Orang dengan jenis kepribadian Climber biasanya enggan mundur dalam perjuangan. Berikut ini manakah ciri dari seorang Climber? a. Percaya diri b. Pesimis c. Dramatis d. Suka menangis 4. Di bawah ini yang bukan merupakan manfaat dari memberikan pelayanan terbaik a. Langsung membeli 95



b. Percaya c. Setia d. Tidak kembali lagi 4. Costumer adalah: a. Tidak membuat kesalahan b. Orang penting yang perlu dilayani c. Raja d. Selalu benar 6. Apa yang dimaksud dengan selling benefit: a. Menawarkan kekurangan produk dalam proses penjualan b. Menjelaskan kekurangan produk c. Menjelaskan spesifikasi produk d. Menawarkan keunggulan produk sebagai keuntungan kepada pembelian 7. Segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat untuk mendapat perhatian, pembelian, atau dikonsumsi guna memenuhi kebutuhan, termasuk penjabaran dari a. People b. Product c. Process d. Purpose 8. Di bawah ini adalah cara mempromosikan penjualan produk, kecuali a. Target pasar harus spesififik b. Meniru cara promosi kompetitor c. Gencar dalam mempromosikan produk d. Menunggu customer datang 96



9.



Feature produk adalah a. Kekurangan produk b. Kelebihan produk c. Penjabaran atau penjelasan terkait spesifikasi produk d. Kegunaan produk



10. Menawarkan sesuatu yang lain terlebih dahulu baru setelah itu kita menjual dengan halus disebut dengan: a. Cara konvensional b. Cara tradisional c. Hard selling d. Soft selling 11. Orang fiktif yang sengaja diciptakan dengan karakteristik tertentu sebagai target konsumen, disebut dengan: a. Konsumen b. Avatar costumer c. Buyer pesona d. Semua jawaban benar 12. Salah satu karakteristik judul yang menarik adalah: a. Berisi manfaat bagi pembelian b. Menggunakan kata berulang c. Menggunakan bahasa yang susah dimengerti d. Menggunakan bahasa asing yang sulit 13. Berikut ini adalah teknik strategi jualan lewat tulisan, kecuali: a. Gunakan bahasa yang kurang jelas maknanya b. Gunakan bahasa yang lemah c. Gunakan Bahasa yang ambigu 97



d. Gunakan bahasa yang kuat 14. Apa tujuan memuaskan pelanggan a. Agar pelanggan beli sekali b. Agar pelanggan kembali lagi c. Agar pelanggan berindah ke kompetitor d. Agar pelanggan berhenti membeli 15. Apa yang harus dipersiapkan sebelum melakukan promosi a. Riset kompetitor b. Riset pasar/target c. Riset produk d. Mengikuti kompetitor



98



99



100