HISTEROSALPINGOGRAFI [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up

HISTEROSALPINGOGRAFI [PDF]

HISTEROSALPINGOGRAFI

 OLEH : Yosua Siwabessy PEMBIMBING: dr. Tri Harjanto, SpRad, MSc

DEFINISI   Histerosalpingogr

14 0 863 KB

Report DMCA / Copyright

DOWNLOAD FILE


File loading please wait...
Citation preview

HISTEROSALPINGOGRAFI



 OLEH : Yosua Siwabessy PEMBIMBING: dr. Tri Harjanto, SpRad, MSc



DEFINISI   Histerosalpingografi merupakan test pencitraan dengan menggunakan kontras media dan teknik radiografi untuk memperlihatkan cavum uteri dan lumen tuba fallopi. Pemeriksaan ini terbanyak dilakukan untuk mengevaluasi/menilai potensi tuba dan normal atau tidaknya cavum uteri pada wanita infertil



ANATOMI ALAT REPRODUKSI WANITA











INDIKASI HSG



  HSG digunakan secara umum dalam mengevaluasi infertilitas  pemeriksaan HSG ini dapat digunakan dalam kasus seperti nyeri pada traktus pelvis, anomali pada menstruasi, juga dapat digunakan sebagai kontrol pre operasi pada wanita yang akan menjalani operasi tuba fallopi dan memonitor pasca operasi tuba.  Pada kasus abortus berulang, HSG dapat digunakan untuk menggambarkan apakah ada kelainan bawaan pada cavum uteri.  HSG juga dikerjakan sesudah operasi tuba untuk sterilitas guna menentukan berhasil tindakan operatif.  HSG juga dilakukan pada kasus-kasus inseminasi buatan.



KONTRAINDIKASI HSG   Proses-proses inflamasi yang akut pada abdomen merupakan kontra indikasi.  Pada ibu hamil.  Perdarahan per vaginan yang berat.



KOMPLIKASI PEMERIKSAAN HSG   Rasa nyeri atau rasa mules pada waktu pemeriksaan dilakukan. Rasa ini akan hilang sendiri dalam beberapa jam.  Kadang-kadang timbul keadaan pra-rejatan (preshock) karena pasien sensitif terhadap kontras.  Pada proses inflamasi, infeksi pelvis, penyakit menular seksual yang tidak diobati, dapat menjadi lebih parah akibat pemeriksaan ini.  Infeksi post prosedural dapat terjadi pada kasus inflamasi kronik dan hidrosalphing.



BAHAN KONTRAS   Urografin 60% (meglumin diatrizoate 60% atau sodium diatriozate 10%. Bahan kontras ini sifatnya encer, memberikan opasitas yang memuaskan dan mudah masuk ke dalam tuba dan menimbulkan perubahan kontras ke dalam rongga peritoneum dengan segera.  Lipiodol ultrafluid, bahan kontras ini juga dipakai untuk pemeriksaan limfografi, sialografi, fistulografi, dan untuk saluransaluran yang halus. (misalnya saluran air mata). Kekurangan lipiodol ialah bahwa resopsi kembali berlangsung lama sekali jika kontras ini masuk ke dalam rongga peritoneum.  Hipaque 50% (sodium diatrizoate), endografin (meglumine iodipamide), diaginol viscous (sodium acetrizoate plus dextran), salpix (sodium acetrizoate plus polyvinyl pyrolidone), isopaque (metrizoate) lipiodol ultrafuid, dan sebagainya. Jumlah bahan kontras yang dipakai biasanya mendekati 10 ml.



TEKNIK PEMERIKSAAN HSG   Waktu Pemeriksaan  Waktu yang optimum untuk melakukan HSG ialah pada hari ke 9 -10 sesudah haid.  Bilamana masih ada pendarahan, dengan sendirinya HSG tak boleh dilakukan karena ada kemungkinan masuknya kontras ke dalam pembuluh darah balik.



TEKNIK PEMERIKSAAN HSG   Peralatan  meja radiologi,  tabung sinar-x dan monitor yang berada di ruang pemeriksaan.  untuk melihat gambaran pada proses pemeriksaan, gambaran sinar-x diubah menjadi bentuk video, saat yang bersamaan radiografer mengambil gambar yang dicetak pada film.  Long forceps, spekulum vagina, sonde uterus, Handscoen



TEKNIK PEMERIKSAAN HSG   Prosedur Pemeriksaan  Sebelum dilakukan pemeriksaan pasien diberikan penjelasan singkat mengenai tindakan yang akan dilakukan. Setelah kandung kemih dikosongkan dan perineum dibersihkan, pasien ditempatkan di meja pemeriksaan. Posisikan pasien dengan posisi litotomi, dengan lutut yang difleksikan dan lutut yang dilemaskan. Atur posisi meja dan posisikan pasien dan film untuk difokuskan pada titik 5 cm dari simphisis pubis, film ukuran 24x30 merupakan ukuran yang sering digunakan. Penerangan harus cukup.  Sebelum memasukkan speculum, perhatikan alat genital pasien, lihat orifisium dan introitus vagina, apakah ada inflamasi atau ulserasi. Jika ditemukan inflamasi, tunda pemeriksaan sampai inflamasi teratasi.



  Pasien dibaringkan dengan posisi litotomi, dilakukan tindakan aseptic dan antiseptic. Speculum dimasukkan secara perlahan dan serviks dijepit. Dilakukan sondase untuk mengetahui dalamnya cavum uteri dan posisi uterus. Kanula dan konus yang sesuai dipasang 1-2 cm dari ujung, spuit yang berisi kontras dipasang dan sedapat mungkin kanula dicegah agar tidak terdapat udara. Kanula dimasukkan ke dalam ostium uretra eksterna.  Speculum dikeluarkan, dilakukan penyemprotan kontras sambil dilakukan fluoroskopi. Pemotretan pertama dilakukan sewaktu cavum uteri terisi kontras dan dilakukan traksi. Biasanya diperlukan 2 cc kontras untuk mengisi cavum uteri. Pemotretan selanjutnya setelah tuba terisi kontras dan terjadi tumpahan kontras. Umumnya pada waktu persedur HSG ini diperlukan 6-8 cc kontras.







Kriteria Radiograf Normal   Bentuk dari uterus yang normal berbentuk segitiga, bagian dasarnya pada fundus dan apex pada sisi inferior. Berhubungan dengan canalis cervicalis. Posisi uterus normal anteflexi atau retrofleksi.  Tidak ada gambaran kelainan seperti tumor, polip atau bentuk abnormal dari uterus  Media kontras yang dimasukan tidak akan bocor atau keluar dari uterus.



Kriteria Radiograf Normal   Tuba fallopi terletak di kanan kiri uterus. Terbagi atas empat daerah yaitu: interstitial, isthmus, ampulla dan infundibulum. Daerah yang terlihat jelas dengan kontras adalah isthmus yang panjang dan lurus serta ampulla yang seperti huruf “s” dan tampak melebar. Tuba fallopi tidak tersumbat, sehingga media kontras dapat mengisi tuba hingga tumpah ke rongga peritoneal (tampak spil, spill adalah tumpahnya kontras ke cavum peritonium).  Terdapat gambaran speculum ataupun ujung pertubator (conus) di rongga uterus pada metode pemasukan media kontras dengan metal cannula. Hal ini yang dikenal dengan metal artifacts.







GAMBARAN HYSTEROSALPINGOGRAPHY (HSG)  Uterus



 dan saluran tuba yang normal



Sumber : Courtesy of Dr. Miljan Stankovic, Massena, New York



GAMBARAN HYSTEROSALPINGO GRAPHY (HSG)   Infantile uterus (T Shaped)  Uterus berukuran kecil sehingga konsepsi tidak dapat mengembang.



GAMBARAN HYSTEROSALPINGO GRAPHY (HSG)   Unicornu uterus  Uterus yang mengalami kegagalan penyatuan ductus mulleri, hanya ada satu kornu



GAMBARAN HYSTEROSALPINGO GRAPHY (HSG)   Bicornu uterus Uterus yang mengalami kegagalan kegagalan penyatuan duktus mulleri sehingga memiliki 2 kornu yang masuk ke vagina.



GAMBARAN HYSTEROSALPINGO GRAPHY (HSG)   Septate uterus  Cavum uteri terpisahkan oleh septum longitudinal



GAMBARAN HYSTEROSALPINGO GRAPHY (HSG)   Arcuate uterus  Duplikasi uterus, tidak terjadi penyatuan ductus mulleri didaerah tertentu, fundus melekuk ke dalam garis tengahnya.



GAMBARAN HYSTEROSALPINGO GRAPHY (HSG)   Hidrosalfing  Obstruksi tuba dengan perlengketan fimbrae.



GAMBARAN HYSTEROSALPINGO GRAPHY (HSG)   Salphingitis TB  Inflamasi tuba fallopi oleh Mycobacterium tuberculosis



Kesimpulan   Histerisalpingografi (HSG) merupakan suatu pemeriksaan radiologi dengan menggunakan kontras media dan teknik radiografi untuk memperlihatkan cavum uteri dan lumen tuba fallopi.  Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui penyebab infertilitas pada wanita. HSG masih merupakan pencitraan pilihan utama, dapat melihat kelainan uterus,kelainan pada tuba uterina, dan pada HSG dapat terlihat tanda infeksi tuberculosis yang dengan pemeriksaan lain tidak terlihat dan  HSG juga memiliki yaitu efek terapeutik dengan kemungkinan membuka adhesi tuba oleh media kontras.