14 0 336 KB
Hospital Information System (HIS) A. Pengertian HIS (Hospital Information System) merupakan sebuah sistem informasi yang digunakan untuk Rumah Sakit. Dimana dalam sistem informasi ini memungkinkan aliran data dari sebuah rumah sakit bisa dilakukan secara elektronis, sehingga pelayanan kepada pasien dapat dilakukan dengan lebih cepat, akurat dan transparan yang pada akhirnya bisa memberikan kepuasan kepada pasien. Hospital Information System meliputi setiap aspek dari administrasi ke departemen keuangan. Ini juga mencakup segala sesuatu dari pasien yang masuk dan keluar untuk tes laboratorium. Sistem informasi rumah sakit adalah sistem yang mampu melakukan integrasi dan komunikasi aliran informasi baik di dalam maupun di luar rumah sakit (kusumadewi, 2009). System informasi ini meliputi Sistem rekam medis elektronik, sistem informasi laboratorium, sistem informasi radiologi, sistem informasi farmasi, sistem informasi keperawatan. Sebuah sistem informasi rumah sakit (HIS) pada dasarnya adalah sebuah sistem komputer yang dapat mengelola seluruh informasi untuk memungkinkan penyedia layanan kesehatan untuk melakukan pekerjaan mereka secara efektif. Sistem ini telah ada sejak mereka pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960 dan telah berevolusi dengan waktu dan modernisasi fasilitas kesehatan. Komputer tidak secepat pada masa itu dan mereka tidak mampu menyediakan informasi secara real time seperti yang mereka lakukan hari ini. Staf menggunakannya terutama untuk mengelola penagihan dan persediaan rumah sakit. Semua ini telah berubah sekarang, dan sistem rumah sakit saat ini informasi mencakup integrasi dari semua, aplikasi klinis keuangan dan administrasi. Di Amerika, pada tahun 1980an, sistem informasi Rumah Sakit berkembang pada tahap yang lebih lanjut dengan fokus pada produktivitas.
1
Sistem ini dilaksanakan dalam rangka untuk menghetikan sistem berbasis kertas. Dengan adanya HIS membantu menjaga informasi pasien dalam komputer sehingga mudah diakses oleh semua personel rumah sakit. Dengan menerapkan HIS Juga mampu mengenali tren yang mata manusia tidak mungkin dapat melihat melalui sistem kertas. Database yang dimasukan juga dapat lebih mudah diatur. Dan juga mengurangi kemungkinan kesalahan data rumah sakit karena semua orang dapat memahami dan membaca komputer. Sistem ini juga membantu dengan kolaborasi antara rumah sakit yang berbeda untuk mengurangi pengujian duplikat (pengandaan data). Juga mempersingkat waktu dengan melihat data sebelumnya daripada harus menulis ulang setiap kali pasien masuk ke rumah sakit berbeda. B. Manfaat a. Mudah dalam mengakses data pasien untuk menghasilkan catatan bervariasi, termasuk klasifikasi berdasarkan demografi, jenis kelamin, usia, dan sebagainya. Hal ini terutama bermanfaat pada rawat jalan (rawat) titik, maka meningkatkan kesinambungan perawatan. Serta, Internet akses berbasis meningkatkan kemampuan akses jarak jauh ke data tersebut. b. Membantu sebagai sistem pendukung keputusan bagi pihak berwenang rumah sakit untuk mengembangkan kebijakan kesehatan yang komprehensif c. Administrasi yang efisien dan akurat keuangan, makanan pasien, teknik distribusi, dan bantuan medis. Ini membantu untuk melihat gambar yang luas dari pertumbuhan rumah sakit d. Peningkatan pemantauan penggunaan obat, dan studi efektivitas. Hal ini menyebabkan
pengurangan
interaksi
obat
yang merugikan
sekaligus
mempromosikan pemanfaatan farmasi lebih tepat. e. Meningkatkan integritas informasi, mengurangi kesalahan transkripsi, dan mengurangi duplikasi entri informasi.
2
C. Aplikasi Sebuah HIS memiliki berbagai aspek didalamnya. Teknologi memungkinkan untuk informasi dalam sistem ini untuk mengalir lebih mudah dan lebih akurat. Beberapa sistem ini meliputi:
1.
Medical/Clinical Information System (CIS) “Sistem informasi yang meliputi proses penyimpanan dan pengambilan
informasi dalam membantu kegiatan langsung kepada pasien” Sistem informasi rumah sakit adalah suatu tatanan yang berurusan dengan pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian informasi, analisa dan penyimpulan informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit.
Berikut merupakan gambar struktur hirarki dari sebuah sistem informasi rumah sakit yang terdiri dari input,proses,output serta balikan kontrol.
Gambar 2.1 Struktur Hirarki Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)
3
SUMBER
CARA
PEMROSESAN
PEMAKAIAN
BENTUK DALAM REKAM
Riwayat sakit
Verbal
Catatan
Teks, frase
Temuan
Observasi
Catatan
Teks, lembar isian
Temuan
Monitor
Interpretasi,
Transkripsi
hasil
pencetakan hasil
interpretasi
atau
dengan alat
cetakan hasil Cairan badan
Bagian
Rekbadanam medic
Pemeriksaan
Sinyal
laboratorium
atau kimiawi
kategori
Pencitraan
Interpretasi
Teks,
(imaging)
gambar
diagnostic
Kartu,
Kopi atau salinan
Teks,
yang microfiche
lalu
elektrik Nilai numeric atau
kode
kode
diagnostic, abstrak, kopi
Jenis Sistem Informasi Klinis a. Sistem informasi pembantu diagnosa (diagnostic assistance) b. Sistem informasi pembantu pengobatan dan tindak lanjut (therapy critiquing and planning) c. Sistem informasi pemantauan pasien d. Sistem informasi rekam medis (image recognition n interpretation)
4
Beberapa contoh CIS :
sistem informasi untuk menentukan kebutuhan perawatan paSistem Informasien
sistem informasi peresepan obat oleh dokter untuk menentukan dosistem informasis yang tepat dan informasistem informasi tentang interaksistem informasi obat
sistem
informasi
yang
dapat
memberikan
informasistem
informasi/saran tentang tindakan medis yang akan dilakukan dokter
2.
sistem informasi pemantauan pasistem informasien icu
sistem informasi pemantauan operasistem informasi
Nursing Information System (NIS) Sistem Informasi Keperawatan (NIS) adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu informasi dan ilmu keperawatan yang disusun untuk memudahkan manajemen dan proses pengambilan informasi dan pengetahuan yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan asuhan keperawatan (Gravea & Cococran,1989). Sistem
informasi
keperawatan
berkaitan
dengan
legalitas
untuk
memperoleh dan menggunakan data, informasi dan pengetahuan tentang standar
5
dokumentasi,
komunikasi,
mendukung
proses
pengambilan
keputusan,
mengembangkan dan mendesiminasikan pengetahuan baru, meningkatkan kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan keperawaratan dan memberdayakan pasien untuk memilih asuhan kesehatan yang diiinginkan. Kehandalan suatu sistem informasi pada suatu organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen yang ada sehingga dapat dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu informasi yang berguna, akurat, terpercaya, detail, cepat, relevan untuk suatu organisasi (Menurut ANA (Vestal, Khaterine, 1995)). Sistem informasi keperawatan merupakan sistem komputer yang mengelola data klinis dari berbagai lingkungan kesehatan, dan tersedia secara tepat waktu dan teratur untuk membantu perawat dalam meningkatkan perawatan pasien. Untuk mencapai hal ini, NIS kebanyakan dirancang dengan menggunakan database dan setidaknya diklasifikasikan dengan satu bahasa seperti (NANDA), Nursing Intervention Classification (NIC) dan Nursing Outcomes Classification (NOC) Beberapa fitur yang disediakan oleh NIS melliputi : Patient Charting : tanda-tanda vital pasien. Keperawatan masuk, penilaian, rencana perawatan dan perawatan catatan dapat dimasukan dalam sistem baik sebagai struktur atau teks bebas. Ini adalah di simpat dalam pusat repositori dan diambil bila diperlukan. Jadwal Staff : jadwal perawat sendiri dapat mengunakan penjadwalan aturan shift yang diberikan pada regu modul Data klinis : di sini klinis informasi dari semua disiplin dapat diambil, dilihat dan dianalisis oleh staf keperawatan dan kemudian di integrasikan kedalam rencana perawatn pasien. Dukungan keputusan : dukungan keputusan modul dapat di tambahkan keperawatn
sistem
pengingatkan,bersama
informasi dengan
da
merekan
panduan
akan
hubungan
menyediakan antara
dan
tanda-tanda
6
penyakit/gejalanya,eteliogi/ faktor yang berhubungan dengan pasie dan populasi. Akses lain kemedis juga dapat menjadi sumber daya yang tersedia. Manfaat yang dapat dinikmati oleh pelaksana dari sistem informasi keperawatan adalah antara lain : -
Dapat meningkatkan fungsi kerja : satffing tingkat keahlian dan sesuai campuran pershif dapat lebih mudah ditentukan oleh regu modul . ini mengarah kekurangan waktu yang dihabiskan dalam merancang dan amending rosters.
-
Perancanaan perawatan yang lebih baik : Data yang dimiliki lebih lengkap, sehingga memberikan kualitas pemberian askep yang lebih baik.
-
Administrasi lebih baik: menggunakan elektronik dalam resep obat lebih terbaca, sehingga jarang administrasi klien yang keliru. Pendokumentasian asuhan keperawatan yang berlaku di beberapa rumah
sakit
di
tertulis.
Indonesia
umumnya
Pendokumentasian
masih
tertulis
menggunakan
ini
sering
pendokumentasian
membebani
perawat
karena perawat harus menuliskan dokumentasi pada form yang telah tersedia dan membutuhkan waktu banyak untuk mengisinya. Permasalahan lain yang sering muncul adalah biaya pencetakan form mahal sehingga sering form pendokumentasian tidak tersedia Pendokumentasian secara tertulis dan manual juga mempunyai kelemahan yaitu sering hilang. Pendokumentasian yang berupa lembaran-lembaran kertas maka dokumentasi asuhan keperawatan sering terselip. Selain itu pendokumentasian secara tertulis juga memerlukan tempat penyimpanan dan
akan
menyulitkan
pendokumentasian
untuk
tersebut
pencarian
diperlukan.
kembali
jika
Dokumentasi
yang
sewaktu-waktu hilang
atau
terselip di ruang penyimpanan akan merugikan perawat. Hal ini karena tidak
dapat
menjadi
bukti
legal
jika
terjadi
suatu
gugatan
hukum,
dengan demikian perawat berada pada posisi yang lemah dan rentan terhadap gugatan hukum.
7
Dokumentasi keperawatan dengan menggunakan komputer seyogyanya mengikuti
prinsip-prinsip
pendokumentasian,
serta
sesuai
dengan
standar pendokumentasian internasional seperti: ANA,NANDA,NOC,NIC. Dengan informasi yang berbasis dengan komputer diharapkan waktu pengisian form tidak terlalu lama, lebih murah, lebih mudah mencari data yang telah tersimpan dan resiko hilangnya data dapat dikurangi. Sistem Informasi Keperawatan yang di design dalam sistem ini adalah seluruh
dokumentasi
yang
diperlukan
dalam
aktifitas
keperawatan
di
ruang rawat inap. Dokumentasi Asuhan Keperawatan tentu menjadi yang paling utama dalam sistem ini.
3.
Laboratory Informatin System (LIS)
Laboratory Information System (LIS) adalah suatu aplikasi/sofware yang menerima, memproses, dan menyimpan informasi yang dihasilkan dari proses laboratorium medis. LIS merupakan sebuah aplikasi yang sangat dapat dikonfigurasi yang disesuaikan untuk memfasilitasi berbagai macam model alur kerja laboratorium. Menentukan vendor LIS merupakan tanggung jawab utama untuk semua laboratorium. Seleksi vendor biasanya membutuhkan waktu berbulan-bulan penelitian dan perencanaan. Instalasi berlangsung dari beberapa bulan sampai beberapa tahun tergantung pada kompleksitas organisasi. Ada sebagai banyak variasi Liss karena ada jenis praktikum. Beberapa vendor menawarkan solusi layanan lengkap mampu menangani kebutuhan laboratorium rumah sakit besar, yang lainnya mengkhususkan diri dalam modul khusus. Disiplin ilmu laboratorium didukung LIS termasuk hematologi, kimia, imunologi, bank darah (Donor dan Manajemen Transfusi), patologi bedah, patologi anatomi, cytometry aliran dan mikrobiologi. Artikel ini mencakup laboratorium klinis yang meliputi hematologi, kimia dan imunologi. Keunggulan LIS :
8
Salah satu perubahan signifikan adalah semakin singkatnya waktu tunggu hasil laboratorium. Waktu tunggu yang biasanya delapan jam kini dapat diperpendek hingga lima jam saja, bahkan apabila load pasien tidak banyak, dalam jangka waktu tiga jam hasil sudah dapat diterima oleh pengguna. Perubahan ini adalah akibat berubahnya sistem di dalam internal lab dari sistem manual menjadi sistem terintegrasi dengan memanfaatkan Laboratory Information System (LIS). Dengan LIS kendala-kendala akibat kesalahan manusia juga menjadi lebih sedikit sehingga akurasi hasil juga semakin baik. Cara Kerja LIS : LIS mampu mempercepat dan memperbaiki akurasi hasil laboratorium. Di laboratorium terdapat beberapa mesin pengolah sampel (bahan yang akan diperiksa) yang masing-masing mempunyai fungsi, cara kerja, sistem perintah sendiri-sendiri. Empat mesin yang paling banyak digunakan adalah: a. Mesin Sysmex XS800 : yang bekerja untuk memeriksa darah lengkap (Hemoglobin, Lekosit,Trombosit dsb). b. Olympus AU400: yang memeriksa Kimia Klinik (Kolesterol, Fungsi hati dan ginjal, Gula darah dsb). c. AXSYM: yang memeriksa Imunologi darah (HbsAg, CRP, Fungsi kelenjar thyroid/ gondok dsb)\ d. Clinitek: untuk memeriksa urine.
Aplikasi ini diterapkan setiap hari untuk pelaksanaan kegiatan mulai dari memasukkan data calon pasien sampai dengan mencetak lembar hasil pemeriksaan laboratorium. Sistem ini juga menampilkan laporan rekapitulasi pemeriksaan dalam kurun waktu tertentu ataupun dengan pengelompokan tertentu.
9
4.
Radiology Information System (RIS) RIS merupakan solusi ideal untuk praktek radiology yang penuh layanan RIS
tanpa
harus
menghabiskan
terlalu
besar
jumlah
uang
dalam
prosesnya. Dikembangkan untuk paket yang RIS adalah suatu solusi perangkat lunak yang khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan Radiologi dan magnetik olah gambar pusat. RIS demografis,
computerizes tagihan,
klaim
meliputi:
setiap
persiapan,
aspek
imaging
pasien
dan
penjadwalan,
komunikasi
untuk
kelompok diagnostik imaging. Memberikan cara yang mudah dan efektif untuk kelompok dan magnetis radiology imaging pusat untuk mengatur alur kerja dan administrative activities. Administrasi kegiatan, memungkinkan manajemen, clinicians dan staf untuk
mengatur
jadwal,
memelihara
catatan
pasien,
melakukan
penagihan,memasukkan data dan mengambil ujian dan melihat gambar-gambar medis. Beberapa aplikasi dari RIS : a.
Ultrasound Ultrasound adalah pemeriksaan USG menggunakan gelombang suara yang dipancarkan kedalam tubuh untuk mendeteksi abnormalitas. Organ-organ dalam sistem perkemihan akan menghasilkan gambar gambar ultrasound yang khas. Abnormalitas seperti akumulasi cairan, massa, malforasi, perubahan ukuran organ maupun obstruksi dapat diidentifikasi.
b. Pemeriksaan Sinar-X dan Pencitraan Lainnya Kidney, Ureter, and Bladder (KUB).
10
Pemeriksaan radologi abdomen yang dikenal dengan istilah KUB dapat dilaksanakan untuk melihat ukuran, bentuk serta posisi ginjal dan mengidentifikasi semua kelainan Pemindaian CT dan Mangnetic Resonance Imaging (MRI). Pemeriksaan pemindaian CT dan MRI merupakan teknik noninvasif yang akan memberikan gambar penampang ginjal serta saluran kemih yang sangat jelas. Urografi Intravena (Ekskretori Unogram atau Intravenous Pyelogram). Pemeriksaan urografi intavena yang juga dikenal dengan nama intravenous pyelogram (IVP) memungknkan visualisasi ginjal, ureter, dan kandung kemih. Infusion Drif Pyelography Dalam Pielografi retrograd kateter utama dimasukkan lewat ureter kedalam pelvis ginjal dengan bantuan sistoskopi. Pielografi Retrograd Infusion Drif pyelography merupakan pemberian lewat infus larutan encer media kontras dengan volume yang besar untuk menghasilkan opasitas parenkim ginjal dan mengisi seluruh traktus urinarius. Sistogram Sebuah kateter dimasukkan ke dalam kandung kemih, dan kemudian media kontras disemprotkan untuk melihat garis besar dinding kandung kemih serta membantu dalam mengevaluasi refluks vesikouretral (aliran balik urin dari kandung kemih kedalam salah satu atau kedua ureter). Sistouretrogram
11
Sistouretrogram menghasilkan visualisasi uretra dan kandung kemih yang bisa dilakukan melalui penyuntikan retrograd media kontras ke dalam uretra serta kandung serata kandug kemih atau pemeriksaan dengan sinar X sementara pasien mengekskresikan media kontras. 8) Angiografi Renal Prosedur ini memungkinkan visualisasi arteri renalis. Arteri femoralis (atau aksilaris) ditusuk dengan jarum khusus dan kemudian sebuah kateter disisipkan melalui arteri femoralis serta iliaka ke dalam aorta atau arteri renalis
5.
Pharamacy Information System (PIS) Definisi sistem informasi farmasi (PIS ) adalah sebuah sistem komputer yang kompleks yang telah dirancang untuk memenuhi kebutuhan bagian farmasi. Ini akan memungkinkan apoteker untuk mengawasi dan memiliki masukan
tentang
bagaimana
obat
yang
digunakan
di
rumah
sakit.Kegiatanyang telah teraplikasikan dalam PIS ini, meliputi:
1. Screening Klinis: PIS mendeteksi terjadinya interaksi obat, alergi obat dan lainnya kemungkinan obat-komplikasi terkait. Setelah resep yang memerintahkan, sistem akan memeriksa untuk melihat apakah ada kemungkinan interaksi antara dua atau lebih obat yang diambil oleh pasien secara bersamaan atau dengan makanan khas, alergi yang diketahui terhadap obat, dan jika dosis yang tepat telah diberikan berdasarkan pada usia pasien, berat badan dan faktor fisiologis lainnya. Jika sistem mengambil salah satu maka sistim akan memberikan peringatan atau lebih. 2. Resep Manajemen: PIS juga digunakan untuk mengelola resep untuk pasien rawat inap dan / atau rawat jalan. Ketika resep dibuat dan obat agar
12
sistem komputer sesuai dan mengeluarkan obat tersebut. Hal ini akan memungkinkan
pelacakan
mudah
resep,
tanggal
dan
waktu
obat
dibagikan. Label juga dibuat, bantalan petunjuk tentang bagaimana obat yang akan diambil berdasarkan resep. 3 ManajemenPersediaan:. PIS melakukan inventarisasi setiap sekarang dan kemudian untuk memastikan bahwa obat tidak pergi keluar dari saham terutama jika ada poin dispensing sebanyak dalam kasus farmasi desentralisasi.Ini
merupakan
pendekatan
yang
lebih
mudah
untuk
menginventarisasi dibandingkan dengan yang manual, meskipun beberapa perilaku farmasi persediaan dan memeriksa kontra menggunakan komputer dan sistem manual. 4. Profil Obat Pasien: PIS berisi rincian dari obat mereka saat ini dan masa lalu, alergi dikenal dan parameter fisiologis. Mereka digunakan untuk skrining klinis setiap kali resep diperintahkan. 5 Laporan Generasi: PIS menghasilkan laporan seperti menentukan pola penggunaan obat di rumah sakit dengan biaya obat yang dibeli dan / atau ditiadakan. 6. Interaktivitas dengan sistem lain: PIS berinteraksi dengan sistem lain yang tersedia seperti sistem informasi klinis untuk menerima pesanan resep dan sistem informasi keuangan untuk penagihan dan pengisian.
6.
Financial Information System (FIS) Sistem informasi keuangan ( fis ) terakumulasi dan menganalisis data keuangan digunakan untuk optimal perencanaan keuangan dan memprediksi keputusan dan hasil. FIS digunakan dalam hubungannya dengan keputusan mendukung sistem, dan membantu perusahaan mencapai tujuan keuangannya karena mereka menggunakan jumlah minimal sumber daya relatif terhadap keselamatan. margin yang telah ditetapkan FIS dapat dilihat sebagai perencana keuangan untuk perdagangan elektronik yang dapat juga menghasilkan
13
sejumlah besar pasar dan data keuangan sekaligus diperoleh dari database keuangan di seluruh dunia 7.
Picture Archiving Commuication System (PACS) PACS adalah kombinasi dari hardware dan software yang didedikasikan untuk penyimpanan jangka pendek dan jangka panjang, pengambilan, manajemen, distribusi dan presentasi gambar. PACS tujuan utama adalah untuk menggantikan hard film copy dengan gambar digital yang dapat digunakan dan dilihat oleh beberapa perbedaan pengobatan profesional dengan sistem otomatisasi medis secara bersamaan. PACS merupakan salah satu teknologi yang dipakai oleh system medis dimana menyediakan penyimpanan ekonomis, dan akses mudah ke gambar dari beberapa modalitas. Gambar elektronik dan laporan yang ditransmisikan secara digital melalui PACS; ini menghilangkan kebutuhan dalam kerja manual, mengambil. Format universal untuk penyimpanan gambar PACS dan transfer DICOM (Digital Imaging and Communication in Medicine). Data yang tidak bergambar, seperti dokumen yang dipindai, dapat dimasukkan dengan menggunakan format industri konsumen standar seperti PDF (Portable Document Format), setelah dikemas dalam DICOM. Sebuah PACS terdiri dari empat komponen utama: modalitas pencitraan seperti X-ray computed tomography (CT) dan magnetic resonance imaging (MRI). Dengan dikombinasikan dengan teknologi yang terhubung dengan web yang tersedia dan muncul, PACS memiliki kemampuan untuk memberikan akses yang tepat dan efisien untuk gambar, interpretasi, dan data terkait. PACS memecah hambatan fisik dan waktu yang terkait dengan pengambilan gambar tradisional berbasis film, distribusi, dan tampilan.
14