I. PENDAHUL-WPS Office [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Faith
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Bobot 1.000 biji merupakan berat nisbah dari 1.000 butir benih yang dihasilkan oleh suatu jenis tanaman atau varietas. Salah satu aplikasi penggunaan bobot 1.000 biji adalah untuk menentukan kebutuhan benih dalam satu hektar. Penentuan benih dapat dilakukan dengan menetukan bobot 1000 biji. Dengan mengetahui biji yang besar atau berat berarti menandakan biji tersebut pada saat dipanen sudah dalam keadaan yang benar-benar masak, karena biji yang baik untuk ditanam atau dijadikan benih adalah biji yang benar-benar masak. Penggunaan bobot 1000 biji adalah untuk mencari bobot rata-rata yang dapat menyebabkan ukuran benih yang konstan dalam beberapa spesies karena penggunaan contohnya terlalu banyak, hal ini dapat menutupi variasi dalam tiap individu tumbuhan (Imran, 2002). Bobot 1000 atau 100 butir benih sering digunakan untuk menilai mutu benih. Benih yang bernas tentu akan memiliki bobot lebih tinggi daripada benih kurang bernas. Begitupula benih yang telah mengalami kemunduran akan memiliki bobot lebih rendah dibanding benih yang masih bervigor tinggi. Turunnya bobot benih dapat disebabkan oleh lamanya penyimpanan, serangan hama gudang, pengeringan yang berlebihan pada saat prosesing benih dan pertumbuhan tanaman induk yang kurang baik (Tety Maryenti, 2012). Penentuan berat untuk 1000 butir benih dilakukan karena karakter ini merupakan salah satu ciri dari suatu jenis benih yang juga tercantum dalam deskripsi varietas. Benih dapat dihitung secara manual dengan menggunakan sebuah spatula dan diletakkan pada sebuah tempat dengan warna permukaan kontras terhadap berwarna benih, kemudian jumlah benih tersebut ditimbang. Pekerjaan menghitung jumlah benih akan lebih mudah dengan alat penghitung automatik. Bila alat tersebut digunakan secara benar maka tingkat ketepannya adalah sekitar + 5 % (Sutopo, 2002). Penentuan benih dapat dilakukan dengan menetukan bobot 1000 biji. Dengan mengetahui biji yang besar atau berat berarti menandakan biji tersebut pada saat dipanen sudah dalam keadaan yang benarbenar masak, karena biji yang baik untuk ditanam atau dijadikan benih adalah biji yang benar-benar masak. Penggunaan bobot 1000 biji adalah untuk mencari bobot rata-rata yang dapat menyebabkan ukuran benih yang konstan dalam beberapa spesies karena penggunaan contohnya terlalu banyak, hal ini dapat menutupi variasi dalam tiap individu tumbuhan. Pada banyak spesies bobot benih merupakan salah satu ciri fenotip yang paling kurang fleksibel. Bobot 1000 biji padi dibedakan menjadi 3 kategori oleh Badan Pengendali Bimas yaitu bobot 1000 biji berukuran kecil apabila kurang dari 20 gr, ukuran sedang antara 20-25 gr, dan untuk ukuran besar lebih dari 25 gr (copeland, 1976). Penentuan bobot 1000 biji suatu tanaman untuk mengetahui produktivitas suatu tanaman pada suatu luas tertentu yang diharapkan dapat menentukan hasil dari suatu varietas yang dapat beradaptasi dengan lingkungan. Untuk penentuan berat 1000 butir benih, prinsip pelaksanaannya adalah 1000 butir benih hasil uji kemurnian benih ditimbang dengan tingkat kepekaan penimbangan pada uji kemurnian benih, dapat juga dilakukan dengan penimbangan per 100 butir (Kuswanto, 1997). Copeland, L. O. 1976. Principles of Seed Science and Technology. Burgess Publishing Company. Minnesota. 369p] Imran, S., Syamsuddin, dan Efendi. 2002. Analisis vigor benih padi (Oryza sativaL.) pada lahan alangalang. Agrista 6(1):81-86.



Kuswanto, H. 1997. Analisis Benih. Penerbit Andi. Yogyakarta Sutopo,Lita. 2002. Teknologi Benih. Universitas Brawijaya. Malang. Tety Maryenti. 2011. Penetapan Bobot 1000 atau 100 butir benih. Fakultas Pertanian. Universitas Lampung.