Ikatan Logam, Sifat-Sifat Logam Dan Alloy - Chemistry For Peace Not For War [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

5/12/2016



Ikatan Logam, Sifat­Sifat Logam dan Alloy | chemistry for peace not for war



chemistry for peace not for war hanya DIA yang dapat menghentikan hatiku



Ikatan Logam, Sifat­Sifat Logam dan Alloy



Ikatan Logam dan sifat­sifat Logam Logam  atau  metal  mememiliki  beberapa  karakter  umum  yaitu  wujud  padat,  menunjukkan kilap,  massa  jenis  tinggi,  titik  didih  dan  titik  lebur  tinggi,  konduktor  panas  dan  listrik  yang baik,  kuat  atau  keras  namun  mudah  dibentuk  misalnya  dapat  ditempa  (malleable)  dan direnggangkan (ductile). Walaupun  demikian  terdapat  beberapa  sifat  yang  menyimpang  misalnya  raksa  pada  suhu kamar  merupakan  satu­satunya  logam  yang  berwujud  padat  dan  hingga  saat  ini  belum diketahui  mengapa  raksa  berwujud  cair.  Selain  itu  titik  leleh  beberapa  unsur  logam  sangat rendah yaitu Hg, Cs dan Rb dengan titik didih berturut­turut adalah ­38,83 °C, 29°C dan 39°C dan Li dan K memiliki massa jenis yang rendah yaitu 0,534 dan 0,86 g/mL. Emas,  perak  dan  platina  disebut  logam  mulia,  sedangkan  emas,  tembaga  dan  perak  sering disebut  sebagai  logam  mata  uang,  karena  ketiga  unsur  ini  dipadukan  untuk  membuat  koin­ koin  mata  uang.  Dikatakan  sebagai  logam  mulia  karena  ketiga  logam  ini  sukar  teroksidasi dengan sejumlah besar pereaksi. Selain  dikenal  logam  mulia  dikenal  pula  logam  berat  (heavy  metal)  adalah  logam  dengan massa  jenis  lima  atau  lebih,  dengan  nomor  atom  22  sampai  dengan  92.  Raksa,  kadmium, kromium  dan  timbal  merupakan  beberapa  contoh  logam  berat.  Logam­logam  berat  dalam jumlah  yang  banyak  artinya  melebihi  kadar  maksimum  yang  ditetapkan,  sangat  berbahaya bagi kesehatan manusia karena dapat menyebabkan kanker (bersifat karsinogen).  



Ikatan Logam Berdasarkan  sifat  umum  logam  dapat  disimpulkan  bahwa  ikatan  logam  ternyata  bukan merupakan ikatan ion maupun ikatan kovalen. Ikatan logam didefinisikan berdasarkan model awan  elektron  atau  lautan  elektron  yang  didefinisikan  oleh  Drude  pada  tahun  1900  dan disempunakan oleh Lorents pada tahun 1923.  Ikuti https://wanibesak.wordpress.com/2011/06/27/ikatan­logam­sifat­sifat­logam­dan­alloy/



1/7



5/12/2016



Ikatan Logam, Sifat­Sifat Logam dan Alloy | chemistry for peace not for war



Berdasarkan teori ini, logam di anggap terdiri dari ion­ion logam berupa bola­bola keras yang Ikuti “chemistry tersusun  secara  teratur,  berulang  dan  disekitar  ion­ion  logam  terdapat  awan  atau  lautan elektron yang dibentuk dari elektron valensi dari logam terkait. for peace not for



war”



Awan  elektron  yang  terbentuk  berasal  dari  semua  atom­atom  logam  yang  ada.  Hal  ini Kirimkan setiap pos baru ke Kotak disebabkan oleh tumpang tindih (ovelap) orbital valensi dari atom­atom logam (orbital valensi Masuk Anda. = orbital elektron valensi berada). Akibatnya elektron­elektron yang ada pada orbitalnya dapat Bergabunglah dengan 180 pengikut berpindah  ke  orbital  valensi  atom  tetangganya.  Karena  hal  inilah  elektron­elektron  valensi lainnya akan  terdelokaslisasi  pada  semua  atom  yang  terdapat  pada  logam  membentuk  awan  atau Masukkan alamat email Anda lautan elektron yang bersifat mobil atau dapat bergerak.  



Daftarkan saya



Dari teori awan atau lautan elektron ikatan logam didefinisikan sebagai gaya tarik Buat situs dengan WordPress.com antara muatan positif dari ion­ion logam (kation logam) dengan muatan negatif yang terbentuk dari elektron­elektron valensi dari atom­atom logam. Jadi logam yang memiliki elektron valensi lebih banyak akan menghasilkan kation dengan muatan positif yang lebih besar dan awan elektron dengan jumlah elektron yang lebih banyak atau lebih rapat. Hal ini menyebabkan logam memiliki ikatan yang lebih kuat dibanding logam yang tersusun dari atom­atom logam dengan jumlah elektron valensi lebih sedikit.  



Misalnya  logam  magnesium  yang  memiliki  2  elektron  valensi.  Berdasarkan  model  awan elektron, logam aluminium dapat dianggap terdiri dari ion Al 2+ yang tersusun secara teratur, berulang  dan  disekitarnya  terdapat  awan  atau  lautan  elektron  yang  dibentuk  dari  elektron valensi magnesium, seperti pada Gambar.  



Gambar Model awan elektron dari lagom magnesium https://wanibesak.wordpress.com/2011/06/27/ikatan­logam­sifat­sifat­logam­dan­alloy/



2/7



5/12/2016



Ikatan Logam, Sifat­Sifat Logam dan Alloy | chemistry for peace not for war



 



Logam dapat dapat ditempa, direntangkan, tidak rapuh dan dapat dibengkokkan, karena atom­ atom  logam  tersusun  secara  teratur  dan  rapat  sehingga  ketika  diberi  tekanan  atom­atom tersebut dapat tergelincir di atas lapisan atom yang lain seperti yang ditunjukan pada Gambar.



Gambar perpindahan atom pada suatu logam ketika diberi tekanan atau ditempa  



Dari gambar menjelaskan mengapa logam dapat ditempa ataupun direntangkan, karena pada logam semua atom sejenis sehingga atom­atom yang bergeser saat diberi tekanan seolah­olah tetap pada kedudukan yang sama. Keadaan ini berbeda dengan ikatan ionik. Dalam kristal ionik, gaya pengikatnya adalah gaya tarik  antar  ion  yang  bermuatan  positif  dengan  ion  yang  bermuatan  negatif.  Sehingga  ketika kristal  ionik  diberi  tekanan  akan  terjadi  pergeseran  ion  positif  dan  negatif  yang  dapat menyebabkan  ion  positif  berdekatan  dengan  ion  positif  dan  ion  negatif  dengan  ion  negatif. Keadaan  ini  mengakibatkan  terjadi  gaya  tolak  antar  ion­ion  sejenis  sehingga  kristal  ionik menjadi retak kemudian pecah.  



Titik Didih dan Titik Lebur Logam Titik didih dan titik lebur logam berkaitan langsung dengan kekuatan ikatan logamnya. Titik didih dan titik lebur logam makin tinggi bila ikatan logam yang dimiliki makin kuat. Dalam sistem periodik unsur, pada satu golongan dari atas kebawah, ukuran kation logam dan jari­jari https://wanibesak.wordpress.com/2011/06/27/ikatan­logam­sifat­sifat­logam­dan­alloy/



3/7



5/12/2016



Ikatan Logam, Sifat­Sifat Logam dan Alloy | chemistry for peace not for war



atom logam makin besar. Hal  ini  menyebabkan  jarak  antara  pusat  kation­kation  logam  dengan  awan  elektronnya semakin  jauh,  sehingga  gaya  tarik  elektrostatik  antara  kation­kation  logam  dengan  awan elektronnya semakin lemah. Hal ini dapat dilihat pada titik didih dan titik lebur logam alkali. Logam



Jari­jari atom logam (pm)



Kation logam



Jari­jari kation logam (pm)



Titik lebur (°C)



Titik didih (°C)



Li



157



Li+



106



180



1330



Na



191



Na+



132



97,8



892



K



235



K+



165



63,7



774



Rb



250



Rb+



175



38,9



688



Cs



272



Cs+



188



29,7



690



 



Daya Hantar Listrik Logam Sebelum  logam  diberi  beda  potensial,  elektron  valensi  yang  membentuk  awan  elektron bergerak  ke  segala  arah  dengan  jumlah  yang  sama  banyak. Apabila  pada  logam  diberi  beda potensial,  dengan  salah  satu  ujung  logam  ditempatkan  elektroda  positif  (anoda)  dan  pada ujung yang lain ditempatkan ujung negatif (katoda), maka jumlah elektron yang bergerak ke anoda  lebih  banyak  dibandingkan  jumlah  elektron  yang  bergerak  ke  katoda  sehingga  terjadi hantaran listrik. a Daya Hantar Panas Logam Berdasarkan model awan elektron, apabila salah satu ujung dari logam dipanaskan maka awan elektron  ditempat  tersebut  mendapat  tambahan  energi  termal.  Karena  awan  elektron  bersifat mobil,  maka  energi  termal  tersebut  dapat  ditransmisikan  ke  bagian­bagian  lain  dari  logam https://wanibesak.wordpress.com/2011/06/27/ikatan­logam­sifat­sifat­logam­dan­alloy/



4/7



5/12/2016



Ikatan Logam, Sifat­Sifat Logam dan Alloy | chemistry for peace not for war



yang memiliki temperatur lebih rendah sehingga bagian tersebut menjadi panas.  



Kilap Logam Permukaan  logam  yang  bersih  dan  halus  akan  memberikan  kilap  atau  kilau  (luster)  tertentu. Kilau logam berbeda dengan kilau unsur nonlogam. Kilau logam dapat dipandang dari segala sudut sedangkan kilau nonlogam hanya dipandang dari sudut tertentu. Logam  akan  tampak  berkilau  apabila  sinar  tampak  mengenai  permukaannya.  Hal  ini disebabkan sinar tampak akan menyebabkan terjadinya eksitasi elektron­elektron bebas pada permukaan logam. Eksitasi  elektron  yaitu  perpindahan  elektron  dari  keadaan  dasar  (tingkat  energi  terendah) menuju  ke  keadaan  yang  lebih  tinggi  (tingkat  energi  lebih  tinggi).  Elektron  yang  tereksitasi dapat  kembali  ke  keadaan  dasar  dengan  memantulkan  energi  dalam  bentuk  radiasi elektromagnetik. Energi yang dipancarkan inilah yang menyebabkan logam tampak berkilau.  



Aloi atau Alloy Logam­logam  selalu  dijumpai  dalam  kehidupan  sehari­hari,  misalnya  rangka  jendela, peralatan­peralatan  rumuh  tangga,  rangka  pesawat  maupun  maupun  bahan  lain  yang menggunakan  logam.  Bahan­bahan  logam  tersebut  bukan  hanya  dibuat  dari  satu  jenis  unsur logam  tetapi  telah  dicampur  atau  ditambah  dengan  unsur­unsur  lain  yang  disebut  aloi  atau sering disebut lakur atau paduan. Aloi  terbentuk  apabila  leburan  dua  atau  lebih  macam  logam  dicampur  atau  leburan  suatu logam  dicampur  dengan  unsur­unsur  nonlogam  dan  campuran  tersebut  tidak  saling  bereaksi serta masih menunjukan sifat sebagai logam setelah didinginkan. Aloi dibagi menjadi dua macam yaitu aloi selitan dan aloi substitusi. Disebut aloi selitan bila jari­jari atom unsur yang dipadukan sama atau lebih kecil dari jari­jari atom logam. Sedangkan aloi substitusi terbentuk apabila jari­jari unsur yang dipadukan lebih besar dari jari­jari atom logam.    



https://wanibesak.wordpress.com/2011/06/27/ikatan­logam­sifat­sifat­logam­dan­alloy/



5/7



5/12/2016



Ikatan Logam, Sifat­Sifat Logam dan Alloy | chemistry for peace not for war



Baca Juga : 1. Mengapa Raksa Berupa Cairan pada suhu kamar 2. Mengapa Kau Hancurkan Bumi KITA Dengan NUKLIRMU? 3. amankah, mengkonsumsi makanan kalengan yang dipanaskan pada kemasannya 4. NiTiNOL dan AlNiKo : Aloi Yang Memiliki Ingatan dan magnet parmanen 5. pesawat luar angkasa ternyata dilapisi emas Tentang iklan­iklan ini



Beri peringkat: Rate This   7  2  Share this:







Berbagi



 Suka Satu blogger menyukai ini.



Terkait



Logam Alkali dalam "Logam dan Beberapa Jenis Logam"



MENGAPA RAKSA BERUPA CAIRAN PADA TEMPERATUR KAMAR dalam "Logam dan Beberapa Jenis Logam"



https://wanibesak.wordpress.com/2011/06/27/ikatan­logam­sifat­sifat­logam­dan­alloy/



NiTiNOL dan AlNiCo : Aloi Yang Memiliki Ingatan dan magnet parmanen dalam "Logam dan Beberapa Jenis Logam"



6/7



5/12/2016



Ikatan Logam, Sifat­Sifat Logam dan Alloy | chemistry for peace not for war



Logam dan Beberapa Jenis Logam 



alloy, aloi, chemicals, Chemistry, Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur, heavy



metals, Ikatan Logam, Ikatan Logam dan sifat­sifat Logam, indonesia, Institute of Metals, Institute of Metals and properties of metals, kimia, Logam, logam berat, logam mulia, metal alloys, metal properties, metals, paduan logam, precious metals, Properties of Metal and Alloy, sifat­sifat logam, Sifat­Sifat Logam dan Alloy, wanibesak



← Kaspersky Anti­Virus 2012 : Installation And Key



Sentuh Lengan Pria, Cara Cepat Dapatkan Hatinya →



2 responses to “Ikatan Logam, Sifat­Sifat Logam dan Alloy” anasjoy 11 Januari 2013 pukul 20:42 Reblogged this on Anasjoy and commented: cukup memberikan jawaban soal no.4 UAS kimdas permisaaa…  











Rate This



Balas



Pingback: IKATAN LOGAM « hildajunandaharahap



Blog di WordPress.com. Tema zBench.



https://wanibesak.wordpress.com/2011/06/27/ikatan­logam­sifat­sifat­logam­dan­alloy/



↑ Top



7/7