5 0 9 MB
PELAKSANAAN KEGIATAN IN HOUSE TRAINING PPI HAND HYGIENE, ETIKA BATUK DAN PENGGUNAAN APD RUMAH SAKIT KUSTA ALVERNO
JL. GUNUNG SARI NO. 70 SINGKAWANG – KALIMANTAN BARAT 79123 Telp. 0562-632634, fax 0562-636070 e-mail : [email protected]
TERM OF REFERENCE (TOR) IN HOUSE TRAINING PPI HAND HYGIENE, ETIKA BATUK DAN PENGGUNAAN APD RUMAH SAKIT KUSTA ALVERNO
BAB I PENDAHULUAN
Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan yang saat ini makin berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, di lain pihak rumah sakit dihadapi tantangan yang makin besar. Rumah sakit dituntut agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, akuntabel dan transparan kepada masyarakat, khususnya bagi jaminan keselamatan pasien (patient safety). Untuk hal tersebut rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang ada di Indonesia perlu ditingkatkan pelayanannya khususnya dalam pencegahan dan pengendalian infeksi. Rumah Sakit sebagai Institusi penyedia pelayanan kesehatan berupaya untuk mencegah resiko terjadinya infeksi bagi pasien dan keluargnya serta semua petugas di rumah sakit. Salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit adalah rendahnya angka infeksi nosokomial di rumah sakit, sehingga semua kasus infeksi yang terjadi murni karena infeksi yang terjadi bukan karena perawatan di rumah sakit. Untuk mencapai keberhasilan tersebut maka perlu dilakukan pengendalian infeksi di rumah sakit. Program pengendalian infeksi didesain untuk mendukung pusat pelayanan kesehatan dalam upaya menyediakan kualitas lingkungan yang aman dan nyaman untuk semua pasien dan masyarakat yang dilayani, dengan menerapkan kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi, sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian serta biaya pengobatan yang berhubungan dengan infeksi pada pelayanan kesehatan (Healthcare Associated Infections) Program pencegahan dan pengendalian infeksi sangat penting dilaksanakan di Rumah Sakit dan sarana kesehatan sebagai tempat pelayanan kesehatan, disamping sebagai tolak ukur mutu pelayanan juga untuk melindungi pasien, tenaga kesehatan, pengunjung dan keluarga pasien dari risiko tertularnya infeksi karena dirawat, bertugas atau berkunjung ke Rumah sakit atau sarana kesehatan lainnya. 1
BAB II LATAR BELAKANG
Praktik membersihkan tangan (cuci tangan) merupakan cara pencegahan infeksi yang paling sederhana, murah dan mudah untuk dilakukan sehari-hari. Dari sudut pandang pencegahan dan pengendalian infeksi, praktek membersihkan tangan adalah untuk mencegah infeksi yang ditularkan melalui tangan. Tujuan kebersihan tangan adalah untuk menghilangkan semua kotoran dan membunuh mikroorganisme pada kulit. Mikroorganisme di tangan ini diperoleh dari kontak dengan pasien dan lingkungan. Melihat pentingnya kebersihan tangan sebagai upaya pencegahan terjadi infeksi maka dibutuhkan kegiatan penerapan Hand Hygiene di Rumah Sakit Kusta Alverno sebagai upaya menekan kejadian infeksi. Hand Hygiene/ Kebersihan Tangan merupakan salah satu prosedur yang paling penting dan efektif mencegah Healthcare Associated Infections (HAIs) bila dilakukan dengan baik dan benar dan salah satu pilar dalam Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI). Penggunaan APD juga sangat penting untuk diketahui dan dipelajari karena fungsi APD untuk melindungi kulit tubuh, membrane mukosa dari paparan darah, cairan tubuh, sekresi dan ekskresi dan permukaan lingkungan yang terkontaminasi sehingga jika penggunaan dengan tepat dan sesuai indikasi akan mencegah terjadinya infeksi dan sesuai dengan prinsip PPI yaitu cost effectiveness. Angka infeksi yang terjadi di rumah sakit bisa semakin tinggi dan jumlah hari rawat yang semakin panjang bisa disebabkan oleh karena infeksi yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan, maka perlu dilakukan suatu control dan pengendalian infeksi dalam intern rumah sakit. Disamping dapat menjadi akibat infeksi nosokomial rumah sakit yang dapat menanggung biaya yang tinggi hal tersebut menjadi tanggung jawab komite pencegahan dan pengendalian infeksi (Komite PPI) sebagai pioner dalam pengendalian infeksi di rumah sakit. Komite PPI haruslah tanggap dalam menanggulangi terjadinya infeksi dirumah sakit akibat pelayanan kesehatan yang tidak adekuat yang dapat merugikan pasien dan rumah sakit sendiri. Oleh karena itu penting bagi rumah sakit untuk mendukung program program Komite PPI agar kasus-kasus infeksi yang tak seharusnya terjadi di rumah sakit dapat dikendalikan sehingga pelayanan pada pasien dan masyarakat akan semakin bermutu dan dapat diakui.
2
BAB III TUJUAN
1. Tujuan Umum Meningkatkan mutu pelayanan dan mutu keselamatan pasien di Rumah Sakit Kusta Alverno melalui penerapan Hand Hygiene, Etika batuk dan Penggunaan APD dalam rangka pencegahan dan pengendalian infeksi yang dilaksanakan untuk semua unit pelayanan/seluruh karyawan 2. Tujuan Khusus a. Mencegah terjadinya infeksi HAIs dengan beberapa kegiatan yang bersifat kebersihan lingkungan kerja dan kebiasaan kerja yang aman b. Mencegah terjadinya infeksi silang dari pasien ke petugas ataupun sebaliknya. c. Menyiapkan data infeksi di rumah sakit melalui tindakan surveilans yang dilakukan terhadap kasus kasus yang spesifik dapat menimbulkan infeksi. d. Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada petugas rumah sakit khususnya keperawatan yang memberikan asuhan keperawatan pasien secara langsung. e. Setelah selesai pembelajaran ini peserta mampu menjelaskan tentang kebersihan tangan di pelayanan kesehatan. f. Setelah selesai diharapkan peserta latih memahami dan menerapkan etika batuk yang benar dalam kehidupan sehari-hari. g. Setelah selesai diharapkan peserta latih memahami cara penggunaan APD dengan baik dan benar.
3
BAB IV KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Kegiatan Pokok Memberikan Sosialiasi Kebersihan tangan, etika batuk, dan Penggunaan APD dalam hal ini masuk dalam Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi sehingga dapat meningkatkan mutu keselamatan pasien serta mutu pelayanan rumah sakit. 2. Rincian Kegiatan a. Pretest pengetahuan peserta tentang hand hygiene, etika batuk dan Alat Pelindung Diri (APD). 1) Soal pretest yang dibuat oleh IPCN Rumah Sakit Kusta Alverno. 2) Soal pretest terlampir dalam kerangka acuan program (TOR). b. Pemaparan tentang materi-materi tentang hand hygiene, etika batuk dan Alat Pelindung Diri (APD). 1) Kegiatan pemaparan materi-materi oleh IPCN Rumah Sakit Kusta Alverno ini agar peserta mengerti dan memahami pentingnya kebersihan tangan, etika batuk yang benar, dan penggunaan APD yang tepat . 2) Nara sumber: Infection Prevention Control Nurse (IPCN) Rumah Sakit Kusta Alverno. 3) Materi terlampir dalam kerangka acuan program ini. c. Post test pengetahuan peserta tentang materi-materi yang telah diberikan pada saat in house training. 1) Soal post test yang dibuat oleh IPCN Rumah Sakit Kusta Alverno. 2) Soal post test sama dengan soal pre test yangterlampir dalam kerangka acuan program. d. Pemberian sertifikat in house training Kebersihan tangan, etika batuk dan APD bagi seluruh karyawan Rumah Sakit Kusta Alverno. 1) Diberikan secara simbolis (perwakilan peserta dari hasil pretest dan post test terbaik) pada saat evaluasi pelaksanaan kegiatan oleh Komite PPI Rumah Sakit Kusta Alverno. 2) Sertifikat diberikan hanya kepada peserta yang mengikuti seluruh rangkaian kegiatan ini sampai dengan selesai. e. Evaluasi dan Rekomendasi Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi 1) Evaluasi dan rekomendasi secara garis besar dalam bentuk lisan pada saat pemberian sertifikat in house training setelah pelatihan selesai. 4
BAB V CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
A. Sasaran Semua karyawan/staf RS Kusta Alverno Singkawang.
B. Cara Melaksanakan Kegiatan Pelatihan (In House Training) Sosialisasi Kebersihan tangan, Etika batuk dan Penggunaan APD dilaksanakan pada tanggal 17 Januari sampai dengan 18 Januari 2018 sesuai jadwal yaitu setiap hari yang terbagi dalam 2 sesi yaitu sesi 1 akan di mulai pada pukul 09.30 sampai 11. 30 dan sesi 2 akan dimulai pada pukul 13.00 sampai selesai. Sosialisasi ini berlangsung selama 2 hari, bertempat di ruang direktur Rumah Sakit Kusta Alverno. Pelatihan (In house training) dilakukan dengan cara memaparkan materimateri tentang Kebersihan tangan, etika batuk dan Penggunaan APD. Sebelum pemaparan materi akan dilakukan pre test terlebih dahulu kepada peserta pelatihan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan peserta tentang materi yang akan diberikan. Setelah pelatihan (In House Training) selesai selama 2 hari materi diberikan, akan dilakukan post test untuk melihat sejauh mana pemahaman peserta akan materi yang disampaikan. Setelah selesai semua akan di review kembali materi yang disampaikan selama 2 hari dan kemudian in house training ditutup dan pemberian sertifikat kepada peserta.
5
BAB VI JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
WAKTU
MATERI
PEMBICARA
SASARAN
Ketua Komite
Seluruh Staf
Rabu, 17 Januari 2018 09.30-09.45
Pembukaan
PPI 09.45-10.00
Pre Test
IPCN
Seluruh Staf
10.00-11.30
Materi tentang kebersihan
IPCN
Seluruh Staf
tangan 11.30-12.30
ISOMA
-
Seluruh Peserta
12.30-13.30
Praktik Kebersihan tangan
IPCN
Seluruh Staf
hand wash dan handrub 13.30-14.30
Materi Etika Batuk
IPCN
Seluruh Staf
14.30-15.00
Praktik Etika Batuk
IPCN
Seluruh Staf
Ketua Komite
Seluruh Staf
Kamis, 18 Januari 2018 09.30-09.45
Pembukaan
PPI 10.00-11.30
Materi tentang Penggunaan
IPCN
Seluruh Staf
APD 11.30-12.30
ISOMA
-
Seluruh Peserta
12.30-14.00
Praktik Penggunaan APD
IPCN
Seluruh Staf
14.00-14.15
Post Test
IPCN
Seluruh Staf
14.15-14.30
Penilaian Post Test
IPCN
Seluruh Staf
14.30-15.00
Review Kembali materi yang
IPCN
Seluruh Staf
Direktur
Seluruh staf
diberikan 15.00-
Penutup
6
BAB VII EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi harus dilakukan untuk mengetahui tingkat capaian anggota telah dilakukan selama ini apakah ada hambatan dan rintangan yang harus dihadapi sehingga kepatuhan akan cuci tangan, etika batuk dan penggunaan APD dapat terealisasi dengan baik dan tujuan yang diinginkan dapat terwujud. Setelah kegiatan ini juga diharapkan peserta mampu memahami dan menerapkan ilmu yang didapat selama mengikuti pelatihan (in house training). Hasil kegiatan in house training ini juga akan dilaporkan dan hasilnya akan masuk dalam laporan bulanan komite PPI.
Singkawang, 15 Januari 2018 Ketua Komite PPI RS Kusta Alverno
Dr. NURTANTI INDRIYANI, MPH
7
YAYASAN KARYA KESEHATAN SANTO VINCENTIUS
RUMAH SAKIT KUSTA ALVERNO Jalan Gunung Sari No.70 Kel.Pasiran Kec. Singkawang Barat Telepon: (0562) 632634, Fax: (0562) 636070 e-mail : [email protected] Singkawang, 12 Januari 2018 Nomor
: 02/RSKA–SP/ADM-PPI/I/2018
Lampiran
: -
Perihal
: Sosialisasi Kebersihan Tangan, Etika Batuk, dan APD
Kepada Yth, Semua Karyawan/ Staf RS Kusta Alverno di – SINGKAWANG
Sehubungan dengan akan adanya sosialisasi dari Komite PPI RS Kusta Alverno, diharapkan kehadiran bapak/ ibu dalam acara yang akan diadakan pada: Hari / Tanggal
: Rabu-Kamis, 17-18 Januari 2018
Waktu
: Pukul 09.00 WIB
Tempat
: Ruang Direktur
Acara
: Sosialiasi Sosialisasi Kebersihan Tangan, Etika Batuk, dan APD
Demikian undangan ini kami sampaikan , atas kehadiran bapak / ibu kami ucapkan terima kasih .
Mengetahui
Hormat Kami,
Ketua Komite PPI RS Kusta Alverno
Sekretaris
Dr. NURTANTI INDRIYANI , MPH
AZMI, A .Md.Kep NIK : 2017010401
YAYASAN KARYA KESEHATAN SANTO VINCENTIUS
RUMAH SAKIT KUSTA ALVERNO Jalan Gunung Sari No.70 Kel.Pasiran Kec. Singkawang Barat Telepon: (0562) 632634, Fax: (0562) 636070 e-mail : [email protected] NOTULEN
Hari, Tanggal
: Rabu, 17 Januari 2018
Jam
: 09.00 WIB
Acara
: Sosialisasi Kebersihan Tangan dan Etika Batuk
Narasumber
: IPCN: Azmi, A. Md. Kep
Moderator
: IPCLN: Kristianus, A. Md. Kep
Tempat
: Ruang Direktur
Peserta
: Seluruh Staf RS Kusta Alverno
Doa pembuka
: Tokimin
Hasil Kegiatan
: 1. Kebersihan tanggan adalah salah satu prosedur yang paling penting dan efektif mencegah Healthcare Associated Infection (HAIS) 2. Hand Hygine adalah tindakan pembersihan tanggan dengan benar dan tepat yaitu: a. Mencuci tangan dengan sabun dan handrup b. Ada 6 langkah 5 momen 5 tahap cuci tangan Gososk bagian telapak tangan dengan sabun hingga merata Gosok pungung dan sela sela jari kiri dan tangan kanan begitu sebaliknya Gosok kedua telapak tangan dan sela sela jari Jari-jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci Gosok ibu jari kiri berputar dalam gengaman tangan kanan dan sebaliknya Gosok ujung jari-jari tangan kanan ditelapak kanan kiri dengan gerakan memutar kemudian sebaliknya 3. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun jika tangan terlihat kotor 4. Gosok tangan dengan handrub berbasis alkohol jika tangan terlihat bersih 5. Etika batuk adalah dua cara penting untuk mencegah penyebaran infeksi 6. Etika batuk yang benar adalah Berpaling lah dari orang sekitar anda
Tutuplah hidung dan mulut saat batuk dengan tisu/saput tangan Tutup hidung/mulut dengan lengan bagian dalam anda bila tidak ada tisu dan saput tangan Buanglah sampah pada tong sampah infeksius Doa penutup
: Dindin HS
Singkawang, 17 Januari 2018 Narasumber
Notulis
Azmi, A. Md. Kep NIK : 2017010410
Kristianus, A. Md. Kep NIK : 1994 20171001 018
YAYASAN KARYA KESEHATAN SANTO VINCENTIUS
RUMAH SAKIT KUSTA ALVERNO Jalan Gunung Sari No.70 Kel.Pasiran Kec. Singkawang Barat Telepon: (0562) 632634, Fax: (0562) 636070 e-mail : [email protected] DOKUMENTASI KEGIATAN: RABU, 17 JANUARI 2018 SOSIALISASI CUCI TANGAN DAN ETIKA BATUK
Tujuan pembelajaran umum
Setelah selesai pembelajaran ini peserta mampu menjelaskan tentang kebersihan tangan di pelayanan kesehatan
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
Setelah mengikuti materi ini peserta mampu: Menjelaskan latar belakang kebersihan tangan Menjelaskan pengertian kebersihan tangan Menjelaskan tujuan kebersihan tangan Menjelaskan faktor-faktor penghambat kebersihan tangan Menjelaskan strategik meningkatkan kebersihan tangan Menjelaskan indikasi kebersihan tangan Menjelaskan teknik kebersihan tangan
POKOK/SUB POKOK BAHASAN Latar
belakang belakang kebersihan tangan Pengertian kebersihan tangan Tujuan kebersihan tangan Faktor-faktor penghambat kebersihan tangan Strategik meningkatkan kebersihan tangan Indikasi kebersihan tangan Teknik kebersihan tangan
•
Hand Hygiene/Kebersihan Tangan –
– –
Merupakan salah satu prosedur yang paling penting dan efektif mencegah Healthcare Associated Infections (HAIs) bila dilakukan dengan baik dan benar Pilar dalam Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) Komponen sentral dari Patient Safety • •
–
Menciptakan lingkungan yang aman Pelayanan kesehatan aman
Bagian dari kewaspadaan standar
HAIs Ditinjau dari asal atau didapatkannya suatu infeksi dapat berasal dari komunitas (Community Acquired Infection) atau berasal dari lingkungan rumah sakit (Hospital Acquired Infection) yang sebelumnya dikenal dengan istilah Infeksi Nosokomial. Karena sering kali tidak bisa secara pasti ditentukan asal infeksi, maka sekarang istilah infeksi nosokomial (Hospital Acquired Infection) diganti degan istilah yang baru yaitu “Healthcare Associated Infections”(HAIs),
HAIs HAIs adalah penyakit infeksi yang pertama muncul (penyakit infeksi yang tidak berasal dari pasien itu sendiri) dalam waktu antara 48 jam dan empat hari setelah pasien masuk rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan lainnya, atau dalam waktu 30 hari setelah pasien keluar dari rumah sakit. Dalam hal ini termasuk infeksi yang didapat dari rumah sakit tetapi muncul setelah pulang dan infeksi akibat kerja terhadap pekerja di fasilitas pelayanan kesehatan. Khusus untuk infeksi yang terjadi atau di dapat di rumah sakit selanjutnya disebut Infeksi Rumah Sakit (IRS).
Tangan merupakan media transmisi kuman patogen tersering di Rumah Sakit
Penularan penyakit dari pasien ke pasien melalui tangan petugas Boyke dan Pittet 2002 Kegalalan kebersihan tangan menyebabkan multi resisten, wabah Boyce dan Larson 1995 Kebersihan tangan baik dan benar menurunkan insiden HAIs
Pengertian Hand Hygiene adalah tindakan membersihkan tangan dengan tepat dan benar yang dapat dilakukan dengan:
Melakukan handrub dengan cairan cairan berbasis alkohol, dilakukan bila tangan tidak tampak kotor
Mencuci tangan dengan sabun dan air , bila tangan tampak atau terasa kotor, terkontaminasi dengan darah maupun cairan tubuh, dan bila berpotensi membentuk spora kuman. 11
Tujuan Hand Hygiene 1. Untuk memutus transmisi mikroorganisme melalui tangan 2. Untuk mencegah: a) kolonisasi patogen pada pasien (termasuk yang multiresisten); b) penyebaran patogen ke area perawatan; c) infeksi yang disebabkan oleh kuman endogen; d) kolonisasi dan infeksi pada petugas kesehatan.
12
•
Mikroorganisme residen –
•
Mikroorganisme yang tinggal dilapisan kulit yang lebih dalam serta didalam folikel rambut, dan tidak dapat dihilangkan sepenuhnya,
Mikroorganisme transien – –
berada dalam lapisan luar kulit, diperoleh melalui kontak dengan pasien, petugas kesehatan, atau permukaan lingkungan yang terkontaminasi
4-14
Areas Most Frequently Missed
HAHS © 1999
Transmisi kuman
Tangan adalah sumber transmisi kuman patogen
Transmisi kuman patogen dari pasien ke pasien lain dapat terjadi melalui 5 tahap.
16
Mikroba terdapat di kulit pasien dan lingkungan sekitar pasien. Pasien
terbaring di tempat tidur mempunyai koloni bakteri cocci gram positif di hidung, perineal, inguinal, aksila, dan lengan atas. Permukaan lingkungan dekat dengan pasien terkontaminasi oleh bakteri cocci Gram positif. Pittet D et al. The Lancet Infect Dis 2006
Transmisi tangan: Tahap 1 Transfer mikroba dari pasien ke petugas kesehatan. Kontak
antara tenaga kesehatan dan pasien menyebabkan transmisi silang bakteri cocci gram positif dari flora pasien yang berpindah ke tangan tenaga kesehatan.
Pittet D et al. The Lancet Infect Dis 2006
18
Transmisi tangan: Tahap 2 Mikroba bertahan dan memperbanyak di tangan petugas kesehatan. Setelah kontak dengan pasien dan/atau lingkungan yang terkontaminasi, mikroba dapat bertahan di tangan selama beberapa waktu (2–60 menit) Bila tidak melakukan HH, perawatan yang lama dapat meningkatkan derajat kontaminasi.
Pittet D et al. The Lancet Infect Dis 2006
Transmisi tangan: Tahap 3 Cuci tangan yang tidak benar. Cuci tangan yang tidak benar dapat menyebabkan tangan tetap terkontaminasi, pada kasus ini bakteri Gram (+) kegagalan dalam melakukan Hand Hygiene menyebabkan transmisi silang bakteri antar pasien.
Pittet D et al. The Lancet Infect Dis 2006
Transmisi tangan: Tahap 4 Kegagalan Hand Hygiene menyebabkan transmisi silang antar pasien
Pittet D et al. The Lancet Infect Dis 2006
Transmisi tangan: Tahap 5 Kontak langsung dengan pasien/alat-alat yang dipakai pasien dapat menyebabkan tranmisi silang.
Pittet D et al. The Lancet Infect Dis 2006
• Cuci tangan dengan air dan sabun jika tangan terlihat kotor
• Gosok tangan dengan hand rub berbasis alkohol jika tangan tidak terlihat kotor • Jangan menyentuh kembali area permukaan lingkungan sebelum melakukan tindakan
Efficacy of Hand Hygiene Preparations in Killing Bacteria Good
Better
Plain Soap
Antimicrobial soap
Best
Alcohol-based handrub
Acknowledgement : WHO World Alliance for Patient Safety
–
Segera setelah tiba di rumah sakit – Sebelum masuk & tinggalkan ruangan pasien – Diantara kontak pasien satu dengan yang lain – Sesudah ke kamar kecil – Bila tangan kotor
–
Sebelum meninggalkan rumah sakit – Segera setelah melepaskan sarung tangan – Segera setelah keluar dari toilet atau membersihkan sekresi hidung – Sebelum dan setelah menyiapkan dan mengkonsumsi makanan
Definisi Zona Pasien dan Area Perawatan Lingkungan perawatan pasien dapat dibagi menjadi dua wilayah, yaitu zona pasien dan area perawatan ■ Zona Pasien meliputi: pasien dan benda-benda di sekitar pasien, termasuk permukaan benda di sekitar pasien seperti tempat tidur, meja di samping tempat tidur, sprei, tabung infus dan peralatan medis lainnya. ■ Area perawatan meliputi seluruh permukaan di dalam ruang perawatan diluar zona pasien X, termasuk pasien lain dan zona pasien lainnya tersebut. Di area perawatan ini banyak terdapat berbagai mikroorganisme, termasuk mikroorganisme yang multi-resisten.
Definisi Point of care Point-of-care – adalah tempat dimana 3 elemen terjadi bersama: pasien, petugas kesehatan, dan perawatan pasien yang melibatkan kontak (dalam zona pasien) Konsepnya adalah melakukan hand hygiene di saat yang tepat sewaktu melakukan perawatan Hal ini membutuhkan produk hand hygiene yang mudah diakses dan sedekat mungkin dengan area perawatan tanpa meninggalkan pasien.
•
•
• •
Tempat cuci tangan dengan air bersih mengalir dengan keran otomatis atau menggunakan siku saat membuka Sabun atau anti septik dalam dispenser dengan pengontrol otomatis Kertas tissue/handuk kertas Tempat limbah kertas menggunakan injakan kaki saat membuka
• Sebelum melakukan kebersihan tangan • Pastikan perhiasan cincin (termasuk cincin kawin), gelang, arloji, tidak dipakai. • Penelitian: kulit dibawah perhiasan kolonisasi yang berat, sulit dibersihkan/dekontaminasi
• Memakai perhiasan akan sulit saat memakai sarung tangan.
Acknowledgement : WHO World Alliance for Patient Safety
Prosedur Cuci tangan
Prosedur HANDRUB
•
•
• •
Mengeringkan tangan setelah mencuci tangan adalah satu hal yang sangat penting, tidak ada gunanya mencuci tangan dengan baik dan benar tetapi ketika mengeringkan tangan menggunakan handuk yang sudah terkontaminasi Keringkan tangan dengan handuk kertas Jika tidak ada handuk kertas gunakan handuk tangan sekali pakai Handuk kertas harus tetap dalam kondisi bersih, tidak terkontaminasi, penyimpanan handuk kertas di tempat yang kering dan tertutup/dalam lemari
Beban kerja berlebihan Terlalu sibuk Tidak tersedia sarana / fasilitas kebersihan tangan Lokasi cuci tangan terlalu jauh Bila sering cuci tangan tangan rusak Tangan iritasi Tidak peduli Malas
Kurang pengetahuan petugas Kurang informasi/promosi Merasa tidak perlu Sudah pakai sarung tangan Tidak ada dukungan Tidak ada kontroling/monitoring Tidak ada SOP Tidak ada peraturan/ poster Tidak ada sanksi/reward
Strategi untuk meningkatkan Kepatuhan Hand Hygiene NO
KOMPONEN MULTI MODAL
INTERVENSI
Perubahan sistem: • Tempat Peletakan dispenser alkohol hand rub • Persediaan air, sabun dan handuk/tisu towel berkesinambungan
Alkohol hand rub diletakkan pada tempat /area perawatan: pintu masuk pasien,troly tindakan,bed pasien atau diberikan Alkohol hand rub pocket
3
Pendidikan dan pelatihan
3
Evaluasi dan feedback
Setiap staff pada area perawatan pasien masuk dalam program HAND HYGIENE dan diberikan pelatihan. Program pelatihan berkesinambungan jangka pendek, menengah,dan jangka panjang Dua periode evaluasi (dasar dan tindak lanjut ) dengan survei infrastruktur, monitoring penggunaan sabun dan alkohol hand rub dan observasi HAND HYGIENE Hasil audit difeedbackan ke unit kerja terkait
4
Adanya reminder di setiap unit kerja
Poster HAND HYGIENE,menerapkan 5 moment HAND HYGIENE, leaflet, audio visual ditempatkan pada area perawatan
5
Budaya safety di RS
Menciptakan lingkungan dan persepsi yang memfasilitasi peningkatan kesadaran tentang isu-isu keselamatan pasien. CEO,direktur,manajer senior dan para pemimpin lainnya serta staf membuat komitmen nyata untuk mendukung peningkatan kepatuhan HH (seperti penandatanganan komitmen,pengumuman / surat resmi kepada staff)
1
Satu washtafel untuk setiap 10 tempat tidur. Sabun dan handuk disposable/tisu towel tersedia pada setiap washtafel
Patients will be angry if they notice I forget to cleanse my hands
RANGKUMAN Hand Hygiene merupakan suatu prosedur yang penting dalam
mencegah HAIs,wajib dilakukan oleh setiap petugas di rumah sakit
Hand Hygiene dapat dilakukan dengan mencuci tangan di air
mengalir jika tangan terlihat kotor dan menggosok tangan dengan cairan berbahan dasar alkohol jika tangan tidak tampak kotor
Untuk mengetahui derajat kepatuhan petugas kesehatan terhadap hand hygiene harus dilakukan audit
Untuk meningkatkan kepatuhan hand hygiene diperlukan
fasilitas,edukasi dan pemantauan secara terus menerus serta hasil audit kepatuhan di feedbackkan ke unit kerja
Setelah sesi ini diharapkan peserta latih memahami cara penggunaan APD dengan baik dan benar
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) merupakan salah satu bagian dari kewaspadaan standar.
Penggunaan APD perlu pengawasan karena dengan penggunaan APD yang tidak tepat akan menambah cost
Alat Pelindung Diri (APD) adalah pakaian khusus atau peralatan yang dipakai petugas untuk memproteksi diri dari bahaya phisikal, kemikal, biologis/bahan infeksius (OSHA)
Meningkatkan keamanan petugas di lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan melalui penggunaan APD yang tepat Memberikan informasi tentang pemilihan dan penggunaaan APD yang efektif dan efisien di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Praktikal bagaimana aman pemakaian APD dan melepas APD
Kaji risiko kontaminasi ke petugas Kaji risiko kontaminasi dari petugas ke pasien
Untuk melindungi kulit tubuh, membrane mukosa dari paparan darah, cairan tubuh, sekresi dan ekskresi dan permukaan lingkungan yang terkontaminasi
Sendiri atau Kombinasi
Aplikasi penggunaan APD tenaga kesehatan ditentukan interaksi nakes ke pasien dan antisipasi penyebaran darah, cairan tubuh atau paparan patogen, contoh Venipuncture hanya sarung tangan Intubasi digunakan sarung tangan , gaun dan face shield atau masker dengan goggles
Merupakan seperangkat alat kesehatan yang dipakai untuk melindungi kulit tubuh, membrane mukosa dari paparan darah, cairan tubuh, sekresi dan eksresi dan permukaan lingkungan yang terkontaminasi APD terdiri dari
Tutup kepala/topi masker, sarung tangan, pelindung wajah, sepatu
Gunakan Alat Pelindung Diri sesuai indikasi
jika melakukan tindakan yang memungkinkan tubuh atau membran mukosa terkena atau terpercik darah atau cairan tubuh atau kemungkinan pasien terkontaminasi dari petugas
Segera melepas Alat Pelindung Diri jika tindakan sudah selesai Menggantung masker di leher, memakai sarung tangan sambil menulis dan menyentuh permukaan lingkungan tidak direkomendasikan
Tujuan penggunaan penutup kepala /topi adalah mencegah jatuhnya mikroorganisme yang ada di rambut dan kulit kepala petugas terhadap alat-alat daerah steril dan juga sebaliknya untuk melindungi kepala/rambut petugas dari percikan bahan-bahan dari pasien 5-11
Petugas Terhindar dari paparan/percikan darah dan cairan tubuh
Pasien Mencegah jatuhnya mikroorganisme dari rambut dan kulit petugas kepada pasien
Tindakan yang memerlukan area steril yang luas, seperti: Tindakan Operasi Pemasangan kateter vena sentral Pertolongan persalinan
Tujuan: Melindungi tangan dari paparan dengan darah, cairan tubuh, sekret, ekskreta, mukosa, kulit yang tidak utuh dan benda yang terkontaminasi
Sarung tangan steril Sarung tangan bersih Sarung tangan rumah tangga
Single use or re useable
Bahan gloves/sarung tangan - vinyl, latex, nitrile, lainnya
Melakukan tindakan yang terpapar atau diperkirakan akan terjadi paparan dengan darah, cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit yang tidak utuh, selaput lendir pasien, dan benda yang terkontaminasi
Tujuan pelindung wajah melindungi membrane mukosa hidung,mulut, dan mata dari paparan darah, cairan tubuh, sekresi, ekskresi Pelindung wajah meliputi Masker Kaca mata/goggles Face shields/visor 5-17
Masker, pelindung mata dan wajah – Pakai masker, pelindung mata dan wajah jika melakukan tindakan yang memungkinkan tindakan tersebut dapat memungkinkan membrane mukosa mata, hidung dan mulut terkena percikan darah, cairan tubuh – Segera lepas setelah selesai melakukan tindakan
Melakukan tindakan yang memungkinkan membrane mukosa (mulut,mata,selaput lendir hidung) terpapar darah, cairan tubuh, sekresi, ekskresi
Petugas Mencegah membran mukosa petugas terkena kontak dengan percikan darah dan cairan tubuh pasien
Pasien Mencegah kontak droplet dari mulut dan hidung petugas yang mengandung mikroorganisme saat bicara, batuk , bersin
Tujuan pemakaian gaun Melindungi baju petugas dari kemungkinan paparan atau percikan darah atau cairan tubuh, sekresi, ekskresi atau melindungi pasien dari paparan pakaian petugas pada tindakan steril Tipe gaun Gaun pelindung tidak kedap air Gaun pelindung kedap air Gaun steril Gaun non steril 5-21
Tindakan atau penanganan alat yang memungkinkan pencemaran/kontaminasi pada pakaian petugas, seperti:
Membersihkan luka Tindakan drainase Menuangkan cairan terkontaminsai kedalam lubang pembuangan/WC/toilet Menangani pasien perdarahan masif Tindakan bedah Perawatan gigi
Segera ganti gaun/pakaian kerja jika terkontaminsai cairan tubuh pasien (darah)
Petugas Mencegah kulit petugas kontak dengan percikan darah dan cairan tubuh pasien Pasien Mencegah kontak mikroorganisme dengan tangan, tubuh dan pakaian petugas kepada pasien
Tujuan pemakaian sepatu pelindung melindung kaki petugas dari tumpahan/ percikan darah atau cairan tubuh lainnya dan mencegah dari kemungkinan tusukan benda tajam atau kejatuhan alat kesehatan
5-24
Alat pelindung diri harus tersedia siap pakai di setiap ruangan Sekali pakai untuk setiap tindakan dan setiap pasien Setiap APD yang terlihat ternoda masif harus segera diganti APD yang sudah dipakai ditempatkan pada kontainer yang sudah tersedia sesuai alatnya Setiap selesai tindakan APD harus segera dilepas
Petugas kesehatan di ruang ICU
Ruang ICU
Ruang CSSD
Tidak ada pedoman penggunaan APD Tidak ada kebijakan penggunaan APD Tidak ada SOP penggunaan APD Kurangnya pengetahuan penggunaan APD Kurangnya sosialisasi Kurangnya poster, stiker Tidak ada monev, audit, feedback APD tidak tersedia
Pedoman Kebijakan SOP Diklat Sosialisasi Penyediaan APD Monev
Audit Feedback Kampanye Poster Stiker Lomba kepatuhan Tersedia sarana
SPILL KITS Pembersihan tumpahan darah/cairan tubuh adalah proses kegiatan yang dilakukan untuk membersihkan darah atau cairan tubuh dilantai sehingga lantai tetap bersih Spill kit adalah satu set peralatan yang dipakai oleh petugas untuk melindungi dirinya dari bahan-bahan yang infeksius seperti darah, cairan tubuh, sekret pasien.
Pembersihan Tumpahan Darah dg SPILL KITS
Video Spill Kits
Penggunaan APD salah satu upaya memutus rantai penularan infeksi Penggunaan APD sesuai risiko paparan cairan tubuh Penggunaan APD harus dipantau, untuk menghindari penggunaan yang tidak sesuai indikasi, pertimbangan cost effectiveness
ETIKA BATUK PPI RS KUSTA ALVERNO Singkawang, 17 Januari 2018
LATAR BELAKANG RESPIRATORY HYGIENE
Penyakit infeksi masih merupakan salah satu masalah kesehatan di dunia, termasuk di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Kondisi lingkungan dan budaya yang ada di negara ini sangat mempengaruhi tingginya kejadian infeksi. Dalam kehidupan sehari-hari tanpa sadar reflek batuk sering terjadi, hal ini sangatlah normal. Tetapi efeknya menjadi tidak normal apabila Anda tidak menyadari atau mengetahui akibat yang ditimbulkan dari batuk yang dapat mengeluarkan spora dari mulut. Penting untuk Anda mengetahui etika batuk yang harus Anda patuhi setiap kali batuk. Etika batuk perlu untuk diketahui, karena dari hal ini Anda telah bertindak dalam proses pencegahan infeksi.
PENGERTIAN RESPIRATORY HYGIENE
•Kebersihan pernapasan atau etika batuk adalah dua cara penting untuk mengendalikan penyebaran infeksi •Semua pasien, pengunjung dan petugas kesehatan harus dianjurkan untuk selalu mematuhi etika batuk •Menutup hidung dan mulut dengan tisu, masker bedah atau lengan bagian atas saat batuk, bersin agar droplet tidak tersebar diseluruh area depannya •Membuang tisu ke tempat sampah infeksius dan kemudian melakukan kebersihan tangan
Kandungan Percik Renik RESPIRATORY HYGIENE
BICARA 0 – 210 Partikel
BATUK 0 – 3500 Partikel
BERSIN 4500 – 1 Juta Partikel
TUJUAN RESPIRATORY HYGIENE
•Peserta dapat mengerti manfaat, menjelaskan kepada pasien, pengunjung tentang etika batuk •Peserta mengerti, menyiapkan fasilitas etika batuk di fasyankes •Peserta dapat menyiapkan edukasi audio visual tentang etika batuk di fasyankes
ETIKA BATUK We are awesome!
Tutup hidung dan mulut dengan lengan bagian dalam anda bila tidak ada tisu/sapu tangan
Berpalinglah dari orang sekitar anda
Tutuplah hidung dan mulut saat batuk/ bersin dengan tisu/ saputangan
Buang tisu ke tempat sampah medis (infeksius) atau kantong kuning
ETIKA BATUK We are awesome!
Pakailah masker bila anda batuk dan berdahak
Cuci tangan dengan sabun cair dibawah air mengalir
Atau menggunakan handrub
Perawat yang merawat pasien TB perlu memakai respirator partikular dan pasien TB menggunakan masker bedah.
MENGAPA BATUK HARUS PAKAI ETIKA? RESPIRATORY HYGIENE
Etika batuk hanya memiliki satu tujuan, yaitu untuk mengendalikan penyebaran infeksi yang terjadi saat batuk. Tidak hanya di fasilitas kesehatan, tetapi juga dikantor, sekolah, pusat keramaian maupun rumah Anda. Batuk yang disebabkan adanya iritan mungkin tidak mengandung kuman berbahaya. Namun, kuman atau flora normal yang ada di dalam rongga mulut yang dikeluarkan saat batuk, besar kemungkinan akan membentuk koloni yang dapat memicu infeksi.
MENGAPA BATUK HARUS PAKAI ETIKA? RESPIRATORY HYGIENE
Terakhir, gunakan masker jika Anda batuk atau berada didekat orang batuk. Cobalah untuk menjauhkan diri dari orang lain saat Anda batuk sehingga Anda tidak menyebarkan kuman. Jika batuk terkait gejala penyakit, ada baiknya Anda beristirahat di rumah dan menghindari tempat ramai seperti kantor dan sekolah bila memungkinkan. Jadi, tutupi batuk Anda untuk mencegah penularan kuman yang dapat memicu penyakit bagi Anda dan orang sekitar Anda. Aturan ini juga berlaku saat Anda bersin.
KEY PERSON Lorem ipsum dolor sit amet, alii aliquip ei vel
Marketing Manager Lorem ipsum dolor sit amet, alii aliquip ei vel, nam atqui inimicus eu, homero ceteros duo te. Ut possit scripta molestiae cum, eu elitr discere sea. Ut sit sumo latine offendit, sed aeque nostrud singulis at, et cum facilis menandri definiebas. Has alia inimicus no, error tantas liberavisse usu id, ea percipit ponderum voluptaria vix.
“My dream was to become a princess. Now I’m the one on the virtual world. :O”
“Kesehatan selalu tampak berharga setelah kita kehilangannya” - Jonathan Swift
That’s all. Thank you! Any Questions?
PPI RS KUSTA ALVERNO : (0562) 636 070 Web: www.rsk-alverno.com Email: [email protected] Jalan Gunung Sari No. 70, Singkawang