Ispa LP (Fitria) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.A DENGAN ISPA DI RUANG WIJAYAKUSUMA ATAS RSUD KARDINAH TEGAL



LAPORAN PENDAHULUAN KE-2



Oleh: NAMA



: FITRIA FEBRI LESTARI



NIM



: 200104025



PRAKTIK S1 PROFESI NERS STASE KEPERAWATAN ANAK UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA 2021



A. KONSEP PENYAKIT 1. DEFINISI ISPA Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah radang akut saluran pernafasan atas maupun bawah yang disebabkan oleh infeksi jasad renik atau bakteri, virus, maupun reketsia tanpa atau disertai dengan radang parenkim paru. ISPA adalah masuknya miroorganisme (bakteri, virus dan riketsia) ke dalam saluran pernafasan yang menimbulkan gejala penyakit yang dapat berlangsung sampai 14 hari(Wijayaningsih, 2013). ISPA merupakan salah satu penyakit menular yang dapat ditularkan melalui udara. Infeksi saluran pernafasan akut disebabkan oleh virus atau bakteri. Penyakit ini diawali dengan panas disertai salah satu atau lebih gejala berupa tenggorokan sakit atau nyeri telan, pilek, batuk kering atau batuk berdahak (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2013). 2. ETIOLOGI Virus penyebabnya antara lain golongan mikovirus, adenovirus, koronavirus, pikornavirus, mikoplasma, herpes virus. Bakteri dan virus yang paling sering menjadi penyebab ISPA diantaranya bakteri stafilokokus dan streptokokus serta virus influenza yang di udara bebas akan masuk dan menempel pada saluran pernafasan bagian atas yaitu tenggorokan dan hidung (Wijayaningsih, 2013). Biasanya bakteri dan virus tersebut menyerang anak-anak usia di bawah 2 tahun yang kekebalan tubuhnya lemah atau belum sempurna. Peralihan musim kemarau ke musim hujan juga menimbulkan resiko serangan ISPA.Beberapa faktor lain yang diperkirakan berkontribusi terhadap kejadian ISPA pada anak adalah rendahnya asupan antioksidan, status gizi kurang, dan buruknya sanitasi lingkungan (Wijayaningsih, 2013). 3. TANDA GEJALA Saluran pernafasan merupakan bagian tubuh yang seingkali terjangkit infeksi oleh berbagai jenis mikroorganisme. Tanda dan gejala dari nfeksi yang terjadi tergantung pada fungsi saluran pernafasn yang terjangkit infeksi. Tanda dan gejala ISPA sesuai dengan anatomi saluran pernafasan yang terserang yaitu :



a. Gejala infeksi saluran pernafasan bagian atas. Gejala yang sering timbul yaitu pengeluaran cairan nasal yang berlebihan, bersin, obstruksi nasal, mata berair, konjungitivitas ringan, sakit tenggorokan yang ringan sampai berat, rasa kering pada bagian posterior palatum mole dan uvula, sakit kepala, lesu, batuk seringkali terjadi, dan terkadang timbul demam. b. Gejala infeksi sluran pernafasan bagian bawah. Gejala yang timbul biasanya didahului oleg gejala saluran pernafasan atas. Batuk yang bervariase dari rinan sampai berat, setelah beberapa hari terdapat produksi sputum, dapat bersifat mucus tatepai dapat juga mukopurulen. Pada pemeriksaan fisik biasanya ditemukan ronkhi atau wheezing. Tanda gejala lainnya dapat berupa batuk, kesulitan bernafas, sakit tenggorokan, pilek, demam, dan sakit kepala. Sebagian besar dari gejala salurran pernapasan hanya bersifat rngan seperti batuk, kesulitan bernafas, sakit tenggorokan, pilek, demam, dan sakit kepala tidak memerlukan pengobatan antibiotic. Gambaran klinis secara umum yang sering didapat adalah rinitis, nyeri tenggorokan, batuk dengan dahak kuning/ putih kental, nyeri retrosternal dan konjungtivitis. Suhu badan meningkat antara 4-7 hari disertai malaise, mialgia, nyeri kepala, anoreksia, mual, muntah dan insomnia. Bila peningkatan suhu berlangsung lama biasanya menunjukkan adanya penyulit. 4. KLASIFIKASI Penyakit ISPA secara anatomis mencakup saluran pernafasan bagian atas, saluran pernafasan bagian bawah (termasuk paru-paru) dan organ aksesoris saluran pernafasan. Berdasarkan batasan tersebut jaringan paru termasuk dalam saluran pernafasan (respiratory tract). a. Berdasarkan golongannya menurut Program pemberantasan penyakit ISPA yaitu(Cahyaningrum, 2012): 1) ISPA Non-Pneumonia Merupakan penyakit yang banyak dikenal masyarakat dengan istilah batuk dan pilek (common cold). 2) ISPA Pneumonia Pengertian pneumonia sendiri merupakan proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli) biasanya disebabkan oleh invasi



kuman bakteri, yang ditandai oleh gejala klinik batuk, disertai adanya nafas cepat ataupun tarikan dinding dada bagian bawah. b. Berdasarkan



kelompok



umur



program



pemberantasan



ISPA



mengklasifikasikan ISPA(Cahyaningrum, 2012) sebagai berikut: 1) Kelompok umur kurang dari 2 bulan, diklasifikasikan atas: a) Pneumonia berat Apabila dalam pemeriksaan ditemukan adanya penarikan yang kuat pada dinding dada bagian bawah ke dalam dan adanya nafas cepat, frekuensi nafas 60 kali per menit atau lebih. b) Bukan pneumonia (batuk pilek biasa) Bila tidak ditemukan tanda tarikan yang kuat dinding dada bagian bawah ke dalam dan tidak ada nafas cepat, frekuensi kurang dari 60 menit. 2) Kelompok umur 2 bulan -