Job-3-LAPORAN Poligon Tertutup + Langkah Kerja Eko [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Praktikum Ilmu



Topik :



Ukur Tanah I



Pengukuran Poligon



Program : PTB Jurusan



: PTK



Semester : IV Universitas Sebelas



Lembar Kerja



Waktu Pengukuran Poligon Tertutup Menggunakan Alat Wil T0



Maret



: 3 x 50 menit (3 sks)



Hari



: Rabu



Tanggal



: 9 April 2015



Kelompok : 10



A. STANDART KOMPETENSI Melaksanakan pekerjaan survey menggunakan alat ukur tanah B. KOMPETENSI DASAR Mengukur Polygon Tertutup Menggunakan Alat Wild T0 C. INDIKATOR 1. Bisa melakukan pengukuran poligon tertutup. 2. Bisa melakukan pengoperasian pesawat untuk pengukuran poligon tertutup. 3. Bisa menjelaskan langkah-langkah kerja praktikum. 4. Bisa mengolah data hasil pengukuran. 5. Bisa menyusun laporan praktikum. D. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Mahasiswa bisa melakukan pengukuran poligon tertutup dengan benar. 2. Mahasiswa bisa melakukan pengoperasian pesawat untuk pengukuran poligon tertutup dengan benar. 3. Mahasiswa bisa menjelaskan langkah-langkah kerja praktikum dengan benar. 4. Mahasiswa bisa mengolah data hasil pengukuran dengan benar. 5. Mahasiswa bisa menyusun laporan praktikum dengan benar. E. PENDAHULUAN Salah satu penyajian sebaran titik ikat di lapangan secara berurutan adalah poligon tertutup, dimana titik sudut pertama sama dengan titik



Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah II Kelompok 2A



48



terakhir. Tujuan pengukuran adalah untuk menentukan titik koordinat titik yang diukur dan juga tinggi titik yang diukur. F. ALAT YANG DIGUNAKAN 1. Pesawat Wild T0 2. Bak ukur 3. Roll meter 4. Payung 5. Alat tulis 6. Patok 7. Paku



: 1 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah : secukupnya : secukupnya : secukupnya



G. TINDAKAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA (K3) 1. Memperhatikan petunjuk dari pembimbing. 2. Mengikuti petunjuk dari pembimbing agar tidak terjadi kekeliruan dalam praktik. 3. Memakai pakaian praktik sesuai aturan. 4. Menggunakan peralatan praktik dengan baik dan hati – hati. 5. Mameriksa peralatan praktik sebelum dan sesudah praktik. 6. Meletakkan alat praktik di tempat yang aman. 7. Menggunakan alat dengan benar dan sesuai dengan fungsinya. H. LOKASI PENGUKURAN Sekitar ruang jenset Kampus V UNS I. LANGKAH KERJA 1. Memperhatikan dan mendengarkan petunjuk serta pengarahan dari dosen pembimbing. 2. Menyiapkan alat – alat yang digunakan untuk praktek sesuai situasi di lapangan. 3. Memeriksa kelengkapan dan kondisi alat yang akan digunakan. 4. Membuat sketsa gambar lokasi yang akan dilakukan pengukuran. 5. Menentukan titik C,B,A,F,E, dan D yang mengelilingi ruang jensset dengan membentuk poligon tertutup.



Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah II Kelompok 2A



48



6. Memberi tanda pada titik-titik tersebut dengan patok dan di atasnya dipasang paku. 7. Mendirikan pesawat di titik C. 8. Mendirikan statif dengan posisi meja datar diatas tanah dengan cara : a. Mengendorkan semua skrup pengunci pada ketiga kaki statif b. Menaik turunkan statif dan menyesuaikan tinggi meja statif dengan tinggi pembidik c. Mengunci skrup pengunci kaki statif kemudian melebarkan ketiga kaki statif dengan sudut kira-kira 60o. d. Memasang



unting–unting



pada



sekrup



penghubung



untuk



memperoleh titik kedudukan pesawat. e. Menancapkan salah satu kaki statif ke dalam tanah kemudian menggerakan dua kaki yang lain untuk menyesuaikan unting-unting agar tepat di atas titik. f. Mengatur kaki statif dengan mengendorkan skrup pada kaki tertentu hingga meja statif datar, untuk mengecek kedataran dapat menggunakan kapur tulis yang diletakan pada meja statif, apabila tidak menggelinding berarti meja dalam posisi datar. 9. Memasang pesawat diatas meja statif dengan cara mengunci skrup penghubung 10. Menyetel kedataran pesawat dengan cara : a. Meletakan as teropong pesawat diatas salah satu sekrup penyetel kedataran nivo. b. Menyetel nivo kotak dengan cara : -



Memutar sekrup AB secara bersama-sama arah masuk atau keluar hingga gelembung nivo bergeser ke kanan atau kiri ke arah



-



lingkaran indeks. Memutar sekrup C ke kiri atau ke kanan hingga gelembung nivo



-



bergeser ke tengah lingkaran indeks. Memeriksa kembali kedudukan gelembung nivo kotak dengan cara memutar pesawat ke segala arah.



Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah II Kelompok 2A



48



-



Bila ternyata posisi gelembung nivo bergeser, maka mengulangi lagi dengan cara nomor 10a dan 10b. Penyetelan pesawat akan dianggap datar apabila gelembung nivo kotak berada di tengahtengah lingkaran indeks, meskipun pesawat diputar ke segala arah.



11. Memutar sekrup pengatur kedudukan micrometer sehingga titik indeks menunjukan 00’ 00”. 12. Membuat posisi teropong 90˚ terhadap garis sumbu vertical pesawat dengan cara: a. Mengencangkan skrup pengunci arah horizontal lalu mengendorkan skrup pengunci arah vertical. b. Menggerakkan teropong naik atau turun sehingga mendekati sudut 90˚ terhadap sumbu vertical pesawat. c. Mengencangkan skrup pengunci arah vertical dan menggunakan skrup penggerak halus arah vertical sambil melihat skala zenith atau vertical untuk mendapatkan posisi teropong tepat 90 ˚ terhadap sumbu vertical pesawat. 13. Melepas kunci kompas dengan cara menekan klem pengunci kompas sambil melihat lup pembaca nonius (sudut horizontal berhenti bergerak). 14. Mengukur tinggi pesawat dengan menggunakan roll meter atau bak ukur. 15. Menempatkan bak ukur dengan posisi di titik B 16. Membidik bak ukur dengan cara : a. Mengendorkan skrup pengunci horizontal dan pengunci vertical, kemudian pesawat dibidikkan



ke as paku dengan mengarahkan



benang silang ke as paku dengan bantuan skrup pengatur diafragma untuk memperjelas bayangan paku diatas patok dan skrup pengatur lensa okuler untuk memperjelas benang silang. b. Mengendorkan skrup pengunci vertikal ke arah sudut 90o untuk membaca bak ukur c. Mencatat semua hasil pengukuran



Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah II Kelompok 2A



48



17. Pindahkan pesawat ke titik B untuk membidik titik A dengan cara yang sama dengan pesawat berada di titik A 18. Lakukan langkah 7 sampai 16 tanpa mengarahkan kompas ke arah utara dan membuat titik acuan ke arah titik sebelumnya sampai pada titik terakhir yaitu titik D 19. Membereskan



dan



memeriksa



peralatan



praktek



kemudian



mengembalikan ke lab. 20. Membuat laporan sementara dari kegiatan praktek yang telah dilakukan B.



Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah II Kelompok 2A



48



J. GAMBAR LANGKAH KERJA



Gambar 3.1 Menentukan titik-titik / poligon tertutup dengan mengelilingi bangunan ‘nnnn



\] Gambar 3.2 Menentukan patok pada tiap titik yang telah ditentukan



Gambar 3.3 Mendirikan dan menyetel pesawat di titik P1 dan diutarakan Gambar 3.4 Membidik reflektor di titik P2(B)



Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah II Kelompok 2A



48



Gambar 3.5 Mendirikan dan menyetel pesawat di titik P2 dan dinolkan terhadap titik P1



Gambar 3.6 Membidik reflektor di titik P3 (C)



Gambar 3.7 Mendirikan dan menyetel pesawat di titik P3 dan dinolkan terhadap titik P2



Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah II Kelompok 2A



48



Gambar 3.8 Membidik reflektor di titik P4 (D)



Gambar 3.9 Mendirikan dan menyetel pesawat di titik P4 dan dinolkan terhadap titik P3



Gambar 3.10 Membidik reflektor di titik P5 (E)



Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah II Kelompok 2A



48



Gambar 3.11 Mendirikan dan menyetel pesawat di titik P5 dan dinolkan terhadap titik P4



Gambar 3.12 Membidik reflektor di titik P1(A)



Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah II Kelompok 2A



48



K. DATA PERHITUNGAN HASIL PENGUKURAN



Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah II Kelompok 2A



48



1. Perhitungan Beda Tinggi Data Lapangan: TP1 = 1450 TB = 1385 VD = - 0,118 Beda tinggi: TP1 + VD = TB + ∆T 1450 – 188 = 1385 + ∆T ∆T1 = - 53 mm TP2 = 1385 TC = 1600 / 1790 / 1660 VD = 0,290 Beda tinggi: TP2 + VD = TC + ∆T 1385 + 290 = 1660 + ∆T ∆T2 = + 15 mm TP3 = 1490 TD = 1755 VD = 0,234 Beda tinggi: TP3 + VD = TD + ∆T 1490 + 234 = 1755 + ∆T ∆T3 = - 31 mm TP4 = 1380 TE = 1600 / 1726 VD = 0,564 Beda tinggi: TP4 + VD = TE + ∆T 1380 + 564 = 1726 + ∆T ∆T4 = + 218 mm TP5 = 1403 TA = 1600 / 1699 VD = 0,204 Beda tinggi: TP5 + VD = TA + ∆T 1403 + 204 = 1699 + ∆T ∆T5 = - 92 mm ∆T1 (P1 – P2) = – 53mm ∆T2 (P2 – P3) = + 15 mm ∆T3 (P3 – P4) = – 31 mm



Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah II Kelompok 2A



48



∆T4 (P4 – P5) = + 218 mm ∆T5 (P5 – P1) = – 92 mm



Σ Beda Tinggi = + 57 mm 2. Tinggi titik sebelum koreksi Tinggi titik di P1 = + 100000 mm Tinggi titi P2 = Tinggi titik di (P1) + ∆T1 = + 100000 + (–53) = + 99947 mm Tinggi titi P3 = Tinggi titik di (P2) + ∆T2 = + 99947 + 15 = + 99962 mm Tinggi titi P4 = Tinggi titik di (P3) + ∆T3 = + 99962 + (–31) = + 99931 mm Tinggi titi P5 = Tinggi titik di (P4) + ∆T4 = + 99931 + 218 = + 100149 mm Tinggi titi P1’ = Tinggi titik di (P5) + ∆T5 = + 100149 + (-92) = + 100057 mm Koreksi



= Tinggi P1 – Tinggi P1’ = 100000 mm – 100057 mm = + 57 mm



3. Tinggi titik setelah koreksi a. Perhitungan koreksi tiap titik Jarak Optis(d ) P1 – P2 = Σ Jarak Optis x ± ΣBedaTinggi 22573 ×−( 57 ) = 88883



= - 14,48 mm P2 – P3



=



15220 ×−( 57 ) 88883



= - 9,76 mm P3 – P4



=



10343 ×−( 57 ) 88883



= - 6,63 mm P4 – P5



=



14083 ×−( 57 ) 88883



Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah II Kelompok 2A



48



= - 9,03 mm P5 – P1’



=



26664 ×−( 57 ) 88883



= - 17,10 mm b. Tinggi titik setelah koreksi Tinggi awal P1 = + 100000 mm Tinggi titik P2 = Tinggi Titik Awal + ∆T1 + Koreksi tiap titik = +100000 + (– 53) + (-14,48)



= + 99932,52 mm



Tinggi titik P3 = Tinggi Titk P2 + ∆T2 + Koreksi tiap titik = + 99932,52 + 15 + (- 9,76) = +99937,76 mm Tinggi titik P4 = Tinggi Titk P3 + ∆T3 + Koreksi tiap titik = + 99937,76 + (-31) + (- 6,63) = + 99900,13mm Tinggi titik P5 = Tinggi Titk P4 + ∆T4 + Koreksi tiap titik = + 99900,13 + 218 + (- 9,03) = + 100109,10 mm Tinggi titik P1’ = Tinggi Titk P5 + ∆T5 + Koreksi tiap titik = + 100109,10 + (-92) + (- 17,10) = + 100000 mm



Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah II Kelompok 2A



48



L. KESULITAN YANG DIHADAPI 1. Kondisi lapangan yang banyak ditumbuhi tanaman liar. 2. Kendaraan dan orang yang berlalu lalang. 3. Cuaca yang tidakmendukung M. KETERAMPILAN YANG DIPEROLEH 1. Mahasiswa bisa melakukan pengukuran poligon tertutup dengan benar. 2. Mahasiswa bisa melakukan pengoperasian pesawat untuk pengukuran poligon tertutup dengan benar. 3. Mahasiswa bisa menjelaskan langkah-langkah kerja praktikum dengan benar. 4. Mahasiswa bisa mengolah data hasil pengukuran dengan benar. 5. Mahasiswa bisa menyusun laporan praktikum dengan benar. N. KESIMPULAN Dari praktik pengukuran poligon tertutup dapat diketahui beda tinggi dan jarak suatu tempat. Untuk hasil yang maksimal ketrampilan, kekompakan, dan ketelitian sangat lah diperlukan. O. SARAN Mahasiswa diharap meningkatkan kekompakan kelompok dalam melaksanakan praktek.



Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah II Kelompok 2A



48



Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah II Kelompok 2A



48



Peralatan Yang Digunakan



Wild T0



Baak ukur



Roll Meter



Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah II Kelompok 2A



Statif



Unting-Unting



Alat Tulis



48