Jobsheet Sistem Refrigerasi Dan Tata Udara Domestik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Sejarah, Fungsi, dan Jenis Lemari Es A.



Sejarah dan Aspek Ilmiah Lemari Es Di Indonesia, kulkas atau lemari es dikenalkan



sejak masa



penjajahan oleh pemerintah kolonial Belanda. Sebutan kulkas yang kita kenal sampai saat ini berasal dari bahasa Belanda, yaitu koelkast. Perlu diketahui, sebenarnya prototype atau model teknologi lemari es (kulkas) pertama kali diungkapkan oleh seorang ilmuwan Jerman yang bernama Carl Paul Gottfried von Linde pada tahun 1876. Kemudian, prototype tersebut dikembangkan oleh General Electric Company menjadi sebuah



alat



pendingin (refrigerator). Riset yang dikembangkan General. Electric Company tersebut dipimpin oleh seorang ilmuwan Prancis bernama Abbe Audiffren pada tahun 1911. Sebelum menemukan (refr iger ator ),



para penemu



alat pendingin



sebelumnya memperhatikan beberapa



aspek ilmiah sebagai berikut. a.



Energi Kajian mengenai energi sudah ada sebelum penemuan kulkas.



Secara umum, energi diartikan sebagai kemampuan melakukan sesuatu untuk menghasilkan kerja atau usaha. Energi dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu energy potensial dan energi kinetik. Energi potensial adalah energi saat benda dalam keadaan diam. Energi kinetik adalah energi ketika sebuah benda diam bergerak atau berpindah letaknya. Menurut Hukum Kekekalan Energi, energi sebuah benda tidak dapat hilang, tetapi energi tersebut dapat berubah bentuknya. b. Suhu atau Temperatur Suhu atau temperatur adalah derajat panas atau derajat dingin suatu benda. Suhu memberikan informasi mengenai keadaan benda, apakah benda tersebut hangat, dingin, atau panas. Apabila suhu sebuah benda berubah, akan diikuti perubahan fisik benda tersebut. Untuk mengukur keadaan suhu sebuah benda dibutuhkan sebuah alat, yaitu thermometer. Di dalam thermometer terdapat 4 jenis skate sebagai



penunjuk besaran suhu, yaitu Celcius, Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin. c.



Perubahan Wujud Zat Z a t m e r u p a k a n s e s u a t u y a n g m e m i l i k i m a s s a d a n menempati



ruang. Secara umum, terdapat tiga wujud zat, yaitu padat, cair, dan gas. Sesuai Hukum Kekekalan Energi, energi yang diberikan pada sebuah benda dapat mengubah wujud benda tersebut. Misalnya, air (wujud cair) yang diberi energi kalor (panas) akan berubah menjadi uap air (wujud gas) ketika melewati titik uap air (100°C) atau menjadi es (wujud padat) apabila diberi energi antikalor atau suhunya diturunkan mencapai titik beku air (0°C). d. Kalor Kalor merupakan sebuah bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang menyebabkan terjadinya perubahan suhu dan wujud sebuah benda. Zat yang memiliki suhu lebih tinggi akan mentransferkan energi kalornya pada zat yang memiliki suhu lebih rendah, peristiwa ini dikenal sebagai perpindahan kalor (heat transfer). Perpindahan kalor dapat terjadi dengan tiga cara, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi. 



Konduksi merupakan perpindahan kalor menggunakan perantara sebuah benda, seperti kayu, besi, atau benda lainnya. Perpindahan kalor secara konduksi tidak diikuti oleh perpindahan partikel perantaranya. Misalnya, saat sebatang besi dipanasi pada salah







satu ujungnya, setelah beberapa detik, ujung yang lain akan terasa panas. Konveksi hampir serupa dengan perpindahan kalor secara konduksi. Perbedaannya terletak pada media yang dilewati



saat



terjadi



perpindahan kalor. Media yang digunakan biasanya adalah air atau 



bisa juga sejenis gas cair. Radiasi merupakan perpindahan kalor tanpa menggunakan media perantara. Misalnya, pancaran sinar Matahari dapat dirasakan dari Bumi.



Dari kajian ilmiah di atas, untuk membentuk sebuah 'mesin pendingin' diperlukan sebuah alat yang dapat menyedot panas dan membuangnya ke luar ruang sehingga temperatur ruang menjadi turun dan terasa dingin.



Agar kondisi ruangan dengan temperatur rendah bisa dipertahankan, diperlukan sebuah isolator yang dapat menghalangi energi antikalor tidak keluar. Dari serangkaian eksperimen yang telah dilakukan oleh para ilmuwan, untuk menyedot dan membuang panas dari ruangan dibutuhkan mesin kompresor. Selanjutnya, ruangan perlu diberi sekat isolator. Dengan begitu, konstruksi lemari es dibuat setebal mungkin menggunakan bahan isolasi yang dapat mencegah energi antikalor (dingin) ke luar ruangan. Selain itu, untuk mempercepat pembuangan panas dari kulkas digunakan sebuah bahan pendingin (refrigerant) yang mengalir melalui pipa yang terdapat pada bagian dalam dan luar kulkas. Kalor yang masih berada di kulkas dikeluarkan melalui dinding-dinding pipa kondensor, kemudian dibuang ke udara di luar kulkas.



B. Fungsi Lemari Es Kita semua pasti sudah mengetahui fungsi kulkas atau lemari es , y ai tu s eb ua h a la t li s t ri k m en gg un ak an ref r i ge r a to r (pendingin) yang bisa menjaga kesegaran makanan yang berada di dalamnya. Secara sistem kerja, kulkas menyedot panas keluar dan mengubah fase operasi dengan sebuah putaran refrigerator. Kulkas terdiri dari dua bagian, yaitu lemari pendingin dan lemari pembeku. Sistem dua lemari ini diperkenalkan pertama kali oleh General Electric pada tahun 1911. Saat ini, kulkas



terbagi menjadi empat ruang penyimpanan makanan yang berbeda kisaran suhunya. 



Ruang pembeku I dengan kisaran suhu mencapai -18°C a t a u







setara 0°F digunakan untuk membuat es batu. Ruang Pembeku II dengan kisaran suhu mencapai 0°C atau setara







32°F digunakan menyimpan daging, ikan, dan makanan kaleng. Ruang pendingin dengan kisaran suhu mencapai 4°C atau setara 40F







digunakan menyimpan air dan minuman botol atau kaleng. Ruang penyegar dengan kisaran suhu mencapai 10°C



atau



setara 50°F digunakan menyimpan buah dan sayuran. Kulkas mengalami perkembangan teknologi. Pada awalnya, kulkas digunakan untuk membuat es batu. Saat ini, kulkas dengan beberapa model dan bentuk memunyai kemampuan tidak hanya membuat es batu. Teknologi kulkas berkembang menjadi alat untuk mengawetkan berbagai bahan makanan maupun makanan jadi. Di era 70 sampai 90-an, kulkas termasuk barang kebutuhan tertier karena harganya yang relatif mahal. Selain itu, kulkas juga memerlukan daya listrik yang relatif besar berkisar 200-350 watt. Seiring dengan perkembangan teknologi, bagi sebagian besar masyarakat, kulkas bukan menjadi barang kebutuhan tertier lagi karena kegunaan kulkas di dalam rumah tangga dirasa cukup penting untuk menyimpan makanan dan menjaga keawetannya. Selain itu, harganya (saat ini) relatif terjangkau masyarakat kalangan menengah ke bawah dengan daya listrik semakin kecil antara 60-120 watt. Secara umum, kulkas memiliki dua fungsi, yaitu mendinginkan atau membekukan dan mengawetkan. a. Mendinginkan atau Membekukan Sejak



ditemukannya



kulkas,



manusia



cenderung



meng gunakan



kulkas untuk mendinginkan dengan menurunkan suhu air atau minuman, bahkan



membekukannya



agar



terasa



lebih



segar



saat



diminum.



M e m b e k u k a n a i r a t a u m e m b u a t e s dilakukan dengan menurunkan suhu sampai mencapai titik beku air, yaitu 0°C. Selanjutnya, es yang terbentuk dapat dicampur dengan air atau minuman lainnya yang memiliki suhu normal atau setara dengan suhu kamar (27°C)



b. Mengawetkan Ada banyak cara untuk mengawetkan makanan, seperti dikeringkan, diasap, diberi ragi atau bahan pengawet makanan, dan didinginkan. Dari berbagai cara pengawetan tersebut, pengawetan dengan cara mendinginkan makanan dinilai lebih praktis, murah, tidak mengubah rasa, dan membutuhkan waktu relatif lebih cepat dibandingkan proses pengawetan lainnya. Pada suhu yang normal dan lembap, mikroba dapat berkembang biak dengan cepat sehingga makanan lebih cepat busuk atau basi. Berbeda dengan kondisi suhu udara yang dingin, mikroba sulit berkembang biak sehingga makanan lebih bertahan lama dan tidak mengubah rasanya. Namun, pengawetan dengan cara mendinginkan di dalam lemari es memiliki batasan waktu. Makanan atau sayur yang sudah dimasak dapat bertahan kurang lebih 3 hari. Buah dan sayuran yang belum dikupas atau dimasak dapat bertahan 7 sampai 14 hari. Makanan dan minuman kaleng atau instant yang masih utuh dapat bertahan sampai memasuki masa kadaluarsa makanan dan minuman tersebut. Untuk mendapatkan hasil



y a n g s e m p u r n a , s a a t mengawetkan



makanan, perhatikan hat-hat sebagai berikut. 1.



Makanan yang dimasukkan ke dalam kulkas merupakan bahan



makanan yang bermutu dan masih segar agar tidak terjadi perubahan pada rasa, warna, dan gizinya. 2.



Semakin cepat makanan menjadi dingin, pengawetan" makanan



semakin baik. 1.



Makanan ditutup rapat sebelum dimasukkan ke dalam kulkas agar



tidak menyebabkan bau pada makanan lainnya. Untuk mendapatkan hash maksimal, sebaiknya makanan dibungkus dengan kantong alumunium foil. C.



Jenis Lemari Es Indonesia dikenal sebagai negara konsumtif, sehingga berbagai



vendor



(pabrikan)



barang



elektronik



memasarkan



produk-produk



elektroniknya, termasuk kulkas atau lemari es. Awalnya, produk ini memitiki harga relatif mahal, tetapi saat ini harganya sudah bisa dijangkau oleh masyarakat kalangan menengah ke bawah. Bentuk dan model kulkas beraneka ragam. Apabila ditihat dari jumlah pintunya, terdapat lemari es



dengan satu, dua, empat, bahkan enam pintu. Namun, pada buku ini hanya dibahas mengenai kulkas dengan satu dan dua pintu saja. Perbedaan mendasar kulkas satu pintu dengan dua pintu sebagai berikut. Berdasarkan fungsinya, lemari es dibedakan menjadi dua macam, yaitu freezer dan non-freezer. Spesifikasi Jumlah Ruangan Teknologi Tenaga Kompresor



Kulkas satu pintu Kulkas dua pintu Dua ruangan Satu ruangan Defrost (bunga es) dan Nofrost (tanpa bunga semi nofrost es) 1/I0 PK atau 74,6W 1/6PK atau l25W



1 pk = 746



watt a.



Freezer Lemari es freezer dapat membekukan atau menjadikan sesuatu



menjadi es di setiap bagiannya. Biasanya, lemari es jenis ini digunakan untuk kegiatan wirausaha, seperti penjual es batu atau es Jilin. Tidak seperti lemari es biasanya (rumah tangga), lemari es freezer memiliki evaporator di setiap bagian raknya. Jadi, lemari es freezer mampu membekukan lebih banyak dibandingkan lemari es non-freezer.



Ice Cream Freezer Ice cream freezer termasuk dalam golongan lemari es freezer, tetapi



penggunaannya



lebih



khusus



lagi,



yaitu



hanya



menyimpan



dan



membekukan ice cream dalam jumlah yang banyak. Ice cream freezer mampu



menjaga



kebekuan



ice



cream selama berada di dalamnya.



Temperatur yang dihasilkan oleh ice cream freezer tidak serendah atau sedingin lemari freezer standar. Hal ini bertujuan agar ice cream tidak terlalu beku (keras) saat dinikmati. b.



Non-Freezer Lemari es rumah tangga digolongkan non-freezer. Dikatakan non-freezer



apabila bagian di dalam lemari es tidak hanya evaporator (bagian pembeku). Pada lemari es satu pintu yang tergolong non-freezer, evaporator terdapat di bagian atas dan volumenya tidak lebih dari 1/3 volume total lemari es. Pada Lemari es dua pintu dan seterusnya, terdapat ruang atau pintu evaporator tersendiri dan ukurannya lebih besar dibandingkan evaporator pada lemari es satu pintu. Sebenarnya, suhu atau temperatur dingin pada bagian rak lainnya (di bawah evapora tor) berasal dari evaporator. Maksudnya, kesegaran atau suhu di bawah suhu kamar (27°C) didapatkan dari embusan udara dingin (+ 0°C) dari evaporator. Bagian rak-rak tersebut biasanya d i g u n a k a n u n t u k m e n y i m p a n m a k a n a n , m i n u m a n , b u a h buahan, atau benda lainnya yang tidak memerlukan pembekuan, tetapi hanya kesegaran.



Door Glass Refrigerator Lemari es pintu kaca (door glass refrigerator) termasuk jenis lemari es nonfreezer. Lemari es jenis ini digunakan khusus untuk menyimpan aneka minuman



kaleng dan botol. Dengan pintu



terbuat



dengan



kaca



transparan,



memungkinkan minuman yang berada di datamnya tertihat dari luar. Temperatur yang dihasilkan oleh door glass refrigerator berkisar antara 10-16°C. Jadi, door glass refrigerator tidak membekukan benda di dalamnya, tetapi hanya mendinginkan atau menyegarkan.



B.



Bah an Rep aras i Lemari Es



a.



Bahan Pendingin Bahan pendingin (refrigerant) adalah suatu zat yang mudah diubah



wujudnya dari gas menjadi cair, ataupun sebaliknya. Jenis bahan pendingin sangat beragam. Setiap jenis bahan pendingin memiliki karakteristik yang berbeda. Selain itu, perlu



diperhatikan



juga



pers yaratan



ba ha n



p en di ng in b er ik ut a ga r a ma n digunakan. o Tidak beracun, tidak berwarna, dan tidak berbau. o Bahan pendingin bukan termasuk bahan yang mudah terbakar atau dapat meledak tanpa ada penyebab. o Bahan bukan penyebab korosif (karat) pada body atau pipa lemari es. o Bahan dapat bercampur dengan minyak pelumas kompresor. o o o o o



Memunyai struktur kimia stabil. Memiliki titik didih yang rendah. Memiliki tekanan kondensasi yang rendah. Memiliki tingkat penguapan yang rendah. Memiliki kalor laten (energi pengubah wujud) uap yang besar. Bahan memiliki harga relatif murah. B a h a n p e n d i n g i n y a n g d i g u n a k a n s a a t i n i m e r u p a k a n golongan



halogen atau fluorocarbon. Unsur-unsur halogen antara lain fluor (F), chlor (Cl), iodine (1), dan brom (Br). Penggunaan bahan pendingin halogen karena memenuhi persyaratan yang telah disebutkan. Bahan



pendingin



yang



beredar



dan



banyak



digunakan



di



Indonesia adalah Freon yang diproduksi oleh E.I. DuPont (Amerika). Merek dan produsen bahan pendingin lainnya antara la in G en et ro n d ip ro du ks i



ol eh



A l li ed



S ig na l



C or po ra ti on



(Amerika),



Forane



diproduksi Elf Atochem (Australia), dan Klea diproduksi ICI Americas



(Amerika) juga digunakan untuk sistem pendingin lemari es, tetapi penggunaannya tidak sepopuler Freon. Awalnya, bahan pendingin yang digunakan oleh hampir seluruh teknologi lemari es mengandung CFC (cloro-fluoro-car bon). Namun, sekarang teknologi bahan pendingin mulai beralih ke bahan pendingin NonCFC. Perbedaan kedua bahan sebagai berikut. 1. Bahan Pendingin Mengandung CFC Saat ini, penggunaan bahan pendingin mengandung CFC pada lemari es mulai



berkurang



di



pasaran.



Bahan



pendingin



mengandung



CFC



ditengarai dapat merusak lapisan ozon (03). Contoh bahan pendingin yang mengandung CFC dan banyak digunakan dalam sistem pendingin lemari es adalah Refrige rant-11 (R-11 ) dan Refrigerant-12 (R-12). Spesifikasi kimia dan fisika R-11 dan R-12 sebagai berikut. Refrigerant-11 (Trichloro-fluoro-metana atau CI 3 FC) o Tidak berwarna. o Berbentuk gas cairan yang tidak dapat menyala atau terbakar pada suhu kamar (27°C). o Memiliki aroma. o Bahan ini hanya dapat ditemukan pada kondisi tertentu, yaitu pada o o o o



konsentrasi ambang sekitar 5 ppm. Berat motekul 1,494 gram/ml (diukur pada suhu 17,2°C). Titik didih 23,8°C. Titik lebur -111°C. Dapat larut di air (0,11 gram/100 g pada suhu 20°C), alkohol,



dan bahan pelarut organik lainnya. o 1 ppm = 5,61 miligram/m 3 (pada suhu 25°C dan tekanan 1 atm). o Di pasaran, Refrigerant-11 diproduksi oleh banyak produsen bahan pendingin. Beberapa merek Refrigerant-11 yang dapat dibeli secara bebas antara lain Freon 11, Freon 11A, Freon 11B, Genetron 11, Algofrene type 1, Arcton 9, CFC11, Electro-CF 11, Eskimon 11, FC-11, Fluorocarbon 11, Frigen 11, Halocarbon 11, Isceon 131, Isotron 11, Ledon 11, NCI-004637, Ucon Fluorocarbon 11, dan Ucon Refrigerant 11. Refrigerant-12 (Dichloro-difluoro-metana atau CI



2



F



2



C)



o Tidak berwarna dan tidak berbau. o Berbentuk gas cairan yang tidak dapat menyala atau terbakar o o o o



pada suhu kamar (27°C). Berat molekut 1,1834 gram/ml (diukur pada suhu 57°C). Titik didih -29,8°C. Titik lebur -158°C. Tidak dapat larut di air ( 0,028 gram/100 g pada suhu 20°C),



tetapi dapat larut di alkohol dan eter. o 1 ppm = 4,94 mg/m 3 (pada suhu 25°C dan tekanan 1 atm). o Beberapa merek bahan pendingin yang sejenis dengan Re -frigerant12 yang dijumpai di pasaran antara lain Freon FC-12, Fluorocarbon 12, CFC12, dan Genetron 12. 2.



Bahan Pendingin Non-CFC S e t e l a h d i a d a k a n p e n e l i t i a n l e b i h l a n j u t m e n g e n a i pemanasan



global akibat penggunaan refrigerant ber-CFC, para peneliti mengembangkan alternatif bahan pendingin yang ramah lingkungan. Untuk itu, penggunaan Refrigerant-11 dan Refrigerant-12 digantikan dengan penggunaan Refrigerant134a atau Tetrafluoro-etana (C



2



H



2



F



4). Refrigerant-134a merupakan salah



satu jenis bahan pendingin yang tidak mengandung CFC. Spesifikasi Refrigerant-134a sebagai berikut. o Tidak berwarna dan memiliki bau. o Berbentuk gas cairan yang tidak dapat menyala atau terbakar o o o o o



pada suhu kamar (27°C). Tidak merusak lapisan ozon (03). Titik didih -26,1°C. Suhu kritis 101,1°C. Tekanan kritis 4,06 Mpa (mega pascal). Beberapa merek bahan pendingin sejenis Refrigerant-134a yang dijumpai di pasaran antara lain Freon 134a, SUVA- 134a, HFC-134a, Genetron-134a, dan KLEA Forane-134a.



b.



Metil (Thausone) Cairan ini berguna pada saat melakukan pemakuman sistem.



Pemakuman penting dilakukan sebelum melakukan pengisian bahan refrigerant. Metil (Thausone) merupakan persenyawaan kimia yang dapat bereaksi habis dengan air (H20), kemudian mengikatnya. Perlu diketahui, sisa-



sisa uap air yang terjebak di dalam sistem mengakibatkan over-stop atau tekanan sistem menjadi rendah (turun). Jika ini terjadi, sistem pendingin tidak akan bekerja maksimal atau temperatur tidak seperti yang diinginkan (lemari es kurang dingin). Cara memasukkan meth (Thausone) akan dijelaskan pada pembahasan tentang pengisian refrigerant. C.



Sistem Kerja Lemari Es Sistem kerja lemari es (refrigerator) dimulai dari bagian kompresor



sebagai 'jantung' lemari es yang berfungsi sebagai t e n a g a p e n g g e r a k . P a d a saat



dialiri



arus



listrik,



motor



kompresor



akan



berputar



dan



memberikan tekanan pada bahan pendingin (refrigerant). Bahan pendingin yang berwujud gas apabila diberi tekanan akan menjadi gas yang bertekanan dan bersuhu tinggi. Dengan wujud seperti itu, memungkinkan refrigerant mengalir menuju kondensor. Pada saat mengatir di dalam kodensor, refrigerant yang berwujud gas bertekanan dan bersuhu tinggi akan diubah wujudnya menjadi gas cair yang memiliki suhu sangat rendah dan tetap memiliki tekanan yang tinggi. Aliran gas cair akan membuat suhu ruang menjadi bersuhu rendah dan akhirnya mencapai suhu kondensasi. Pada titik kondensasi, gas tersebut akan mengembun dan kembati menjadi wujud cair. Refrigerant cair bertekanan tinggi akan terdorong menuju pipa kapiler yang memiliki lubang yang sangat kecit dan halos. Dengan begitu, refrigerant yang berwujud cair bertekanan tinggi akan naik ke evaporator akibat tekanan kapitaritas yang dimiliki oleh pipa kapiler. Sebelum menuju ke evaporator, gas tersebut terlebih dahulu metewati fitter yang berfungsi menyaring kotoran atau karat pipa yang kemungkinan terbawa oleh atiran refrigerant. Dengan demikian, refrigerant yang akan masuk ke datam evaporator datam keadaan benar-benar bersih. Pada saat berada di dalam evaporator, refrigerant cair ak an m en gu ap da n w uj ud ny a ke mb at i me nj ad i ga s y an g memiliki tekanan dan suhu yang sangat rendah. Penguapan ini terjadi karena adanya penyerapan panas (kalor) dari ruang evaporator. Akibatnya, udara yang terjebak di antara evaporator menjadi bersuhu rendah dan akhirnya terkondensasi m e n j a d i w u j u d c a i r. P a d a k o n d i s i y a n g t e r u s b e r u l a n g , memungkinkan udara tersebut membeku menjadi butiran -butiran es.



Hal tersebut juga terjadi pada benda atau air yang sengaja ditetakkan di dalam evaporator. Aliran refrigerant yang berwujud gas dingin yang bertekanan rendah akan meninggatkan evaporator dan terdorong menuju kompresor. Proses ini akan terus berputar dan berutang-Mang. Dalam kondisi normal dan tidak ada kebocoran, refrigerant akan terus mengatir datam sistem dan tidak akan pernah habis.



Indikasi Kerusakan Lemari Es dan Cara Mengatasinya. Lemari es merupakan kesatuan sistem yang kompleks. A p a b i l a t e r d a p a t masalah pada sistem, Anda perlu mengecek beberapa bagian yang m e n j a d i p e n y e b a b masalah tersebut. Dengan kata lain, ada beberapa faktor yang menyebabkan sebuah masalah pada sistem lemari es. Misalnya saja, sesuatu atau air yang diletakkan di dalam lemari es tidak dingin ataupun beku, pas ti ada bagian yang rus ak. Perlu diperhatikan, banyak



faktor



yang



menjadi



penyebab



kasus



tersebut.



Untuk



m e n e l u s u r i n y a , k i t a m u l a i d a r i s i s t e m kelistrikan lemari es. Listrik adalah sumber tenaga utama penggerak komponen lemari es. Banyak kasus kerusakan pada lemari es terjadi pada sistem kelistrikannya. Pengecekan pertama kali kelistrikan dimulai pada bagian stop kontak. Bagimauapun juga, stop kontak adalah jatan pertama masuknya aliran listrik ke dalam sistem. Tidak adanya aliran listrik pada stop kontak disebabkan empat hal.    



Listrik mati dari pusat pembangkit. Sekering listrik utama putus. Stop kontak aus atau terbakar. Kabel penghubung stop kontak terkelupas atau putus. Jalur kelistrikan lemari es dapat dilihat di bagan spesifikasi yang terletak di body belakang lemari es



Apabila aliran listrik, stop kontak, dan kabel penghubung dalam kondisi normal, lakukan pengecekan tegangan listrik yang digunakan



lemari es. Tegangan yang diperlukan oleh lemari es adalah 110 volt (untuk lemari es keluaran Eropa) dan 220 volt. Jika Anda menggunakan kulkas dengan tegangan kerja 110 volt, sebaiknya periksa kondisi travo (step-up) karena saat ini pasokan listrik di Indonesia telah menggunakan tegangan 220 volt dengan frekuens i 50 H z. Tegangan lis trik yang dibutuhkan biasanya tertulis pada body belakang lemari es. C a t a t a n : l a k u k a n p e n g e c e k a n p a d a k o m p r e s o r s e b e l u m melakukan pengecekan pada komponen lainnya, apakah terjadi body contact atau tidak. Apabila tidak terdapat masalah pada kelistrikan, tetapi l e m a r i e s t e t a p b e r m a s a l a h , l a k u k a n p e n g e c e k a n p a d a komponen lemari es yang lain. Beberapa komponen lemari es yang perlu dicek sebagai berikut. A.



Bahan Pendingin Anda tentu pernah mendengar istilah kerusakan ` freon habis'.



Sebenarnya,



pada kondisi lemari



es yang normal, bahan



pendingin



(refrigerant) tidak akan pernah habis. Bahan pendingin hanya berputar atau bersirkulasi di dalam sistem. Jadi, jumlahnya tidak akan berkurang atau habis. Kondisi `freon habis' hanya terjadi apabila terdapat kebocoran. Kebocoran bisa terjadi di beberapa bagian lemari es, antara lain sebagai berikut. a.



Evaporator Evaporator dapat mengalami kebocoran. Kebocoran bisa disebabkan akibat tergores atau tertusuk benda-banda tajam saat mencongkel bongkahan es batu, seperti pisau, garpu, obeng, atau benda lainnya. Untuk mencegah hat ini, biasanya pada bagian, evaporator lemari es defrost (satu pintu) diberi p e r i n g a t a n a g a r t i d a k m e n g g u n a k a n b e n d a t a j a m s a a t mengambil benda di dalam evaporator. Terjadinya kebocoran pada evaporator biasanya ditandai beberapa hat berikut.  Terlihat lubang pada evaporator. Kondisi ini dapat terlihat apabila lubang cukup besar atau terlihat mata. Kebanyakan, kebocoran yang terjadi berupa goresan atau lubang yang sangat kecil.  Apabila permukaan evaporator diraba, terasa licin dan berminyak. Hal ini terjadi karena oli atau minyak pelumas kompresor terbawa oleh atiran refrigrant.  Tercium bau oli atau minyak pelumas. Memperbaiki kebocoran evaporator dapat dilakukan dengan cara berikut.  M enambal dengan lem bes i pada bagian yang bocor. Kelemahan



cara



ini,



tambalan



tidak



dapat



bertahan



lama.



Selain



itu,



penambalan ini dapat mengakibatkan saluran evaporator tidak stern karena dimungkinkan air ikut terisap ke dalam saluran sistem pendingin. Jika hat ini terjadi, dapat timbul over-stop atau tekanan sistem menjadi turun akibat bahan pendingin bercampur dengan air.







Mengganti jalur aliran refrigrant dengan memasang pipa tembaga







yang dililitkan mengelilingi permukaan evapora tor. Mengganti dengan evaporator baru yang seukuran dengan evaporator lama.



Catatan: sebaiknya pengecekan evaporator dilakukan dalam kondisi lemari es tidak menyala (off). Pengecekan evaporator datam kondisi mesin menyala juga dapat dilakukan, dengan syarat pipa yang berasal dari evaporator menuju kompresor (pipa kompresi) dipotong terlebih dahulu. b.



Kondensor Kebocoran pada kondensor sering terjadi akibat kondisi pipa



kondensor yang aus karena berkarat ataupun karena penyambungan pipa yang kurang sempurna. Ciri-ciri kebocoran pada kondensor sebagai berikut. Tipe Kondensor di Belakang Lemari Es 



Pada saat kulkas menyala (kondisi on) apabila disentuh akan terasa dingin. Kondisi kondensor pada lemari es yang normal akan terasa







hangat pada saat disentuh. Terdapat minyak pelumas atau terasa licin di telapak tangan saat



disentuh. . Tipe kondensor di Dalam Body Lemari Es Pada tipe ini cukup sulit melakukan pengecekan kebocoran. Untuk memastikan apakah ada kebocoran pada kondensor, perlu mengecek kondisi evaporator. Dengan kata lain, apabila kondisi evaporator normal, tetapi `freon habis', dipastikan kebocoran terletak pada kondensor atau body kropos karena korosi. Memperbaiki kebocoran kondensor dapat dilakukan dengan cara berikut. Tipe kondensor yang berada di belakang lemari es 



M engelas kebocoran. P erhatikan kondis i s ambungan- sambungan pipa. Jika kondisinya kurang bagus, lakukan pengelasan pada sambungan antar-pipa. Agar lebih mudah mencari letak kebocoran, olesi seluruh permukaan pipa kondensor dengan cairan sabun, kemudian nyalakan lemari es. Perhatikan dan beri tanda letak embusan udara yang k e l u a r







dari



dalam



pipa!



Embusan



udara



tersebut



menandakan terdapat kebocoran pada pipa. Apabila jumlah titik-titik kebocoran banyak, sebaiknya ganti kondensor dengan yang baru. Tipe kondensor yang berada di dalam body lemari es dapat dilakukan



dengan menggantinya dengan kondensor baru. Kondensor baru tersebut dipasangkan di bagian belakang lemari es, sedangkan kondensor yang lama (di dalam body lemari es) d i b i a r k a n s a j a . P e m b o n g k a r a n b o d y l e m a r i e s u n t u k mengeluarkan kondensor yang lama terlalu berisiko yang dapat merusak body, kelistrikan sistem pendingin, dan penampilan lemari es. Catatan: pastikan tidak ada kebocoran sekecil 'rambut' pun sebelum melakukan pengisian ulang refrigerant. B.



K o m p re s o r K o m p r e s o r a d a l a h m o t o r p e n g g e r a k u t a m a s i s t e m pendingin.



Apabila bermasalah, tentu saja sistem tidak akan bisa bekerja secara. maksimal. Untuk mengetahui adanya kerusakan pada kompresor, lakukan pengecekan dan perbaikan sebagai berikut.



a.



Besar arus listrik (Ampere) yang masuk tidak sesuai dengan range arus listrik yang tercantum pada body lemari es. Lakukan pengecekan menggunakan tang ampere.



b.



Perlu diperhatikan kabel-kabel yang keluar dari kompresor. Bagaimauapun, tidak boleh terjadi kontak body (arus pendek) pada kompresor.



c.



Kehilangan tenaga (loss power) pada kompresor untuk mendorong sirkulasi refrigrant ke dalam sistem pendingin dapat diketahui dengan melakukan perbaikan sebagai berikut. 1.



Potong pipa isap dan kompresi, kemudian lepaskan kompresor dari body lemari es.



2.



Nyalakan kompresor, kemudian tutup pipa kompresi (pipa paling kecil di antara ketiga pipa) dengan ibu jari. Rasakan tekanan kompresor pada ibu jari.



4. Kemudian, amati pipa kompresi. Pada kompresor yang masih baik, saat ibu jari yang menutup pipa kompresi dilepaskan, terdapat letupan (tekanan) yang cukup kencang. Cara ini juga bisa dilakukan pada bagian pipa i s a p a t a u p e n g i s i a n ( d u a p i p a y a n g l e b i h b e s a r dibandingkan pipa kompresi). Bedanya, ketika dua pipa tersebut ditutup, tidak ada embusan udara sama sekali dari pipa kompresi. 3. Jika embusan lemah dari pipa kompresi (buka-tutup ,pipa kompresi dengan ibu jari), dipastikan kondisi klep isap atau kompresi ataupun keduanya sudah rusak. Untuk mengganti klep, Anda harus membelah atau membuka kompresor terlebih dahulu menggunakan gergaji besi. Setelah klep terpasang, belahan kompresor disatukan kembali dengan pengelasan



listrik.



Periksa



kembali



dan



pastikan



tidak



ada



k e b o c o r o n p a d a pengelasan kompresor. Selanjutnya, nyalakan kompresor dan lakukan pengetesan tekanan dan isapan dengan membuka-tutup pipa tekan atau isap menggunakan ibu jari. Catatan: Jika Anda kurang memahami bagian dalam kompresor, sebaiknya konsuttasi terlebih dahulu dengan teknisi lemari es.



Sebab,



membongkar



mesin



k o m p r e s o r t e r l a l u b e r i s i k o menyebabkan kompresor bocor, body contact, bahkan tidak dapat digunakan lagi (rusak parah). Selain itu, penggantian klep kompresi dan isap tidak menjamin kompresor bertahan lama. Agar sistem bekerja maksimal, sebaiknya kompresor diganti dengan yang baru.



C.



Filter Bagaimauapun, pipa kondensor dan evaporator yang tahan karat



akan mengalami pengikisan bahan pendingin (refrigerant). Serpihan dan kotoran pipa sebisa mungkin tidak masuk ke dalam kompresor dan bisa disaring oleh filter. Kondisi saringan yang sudah rusak (kotoran masuk ke kompresor) ataupun buntu (tertutup kotoran) dan tidak segera diatasi dapat menyebakan kerusakan atau masalah pada bagian yang lain, seperti saluran isap, saluran kompresi, dan pipa kondensor menjadi buntu. Jika kondisinya seperti itu, bisa dikatakan keseluruhan sistem pendingin rusak. Ciri-ciri filter yang bermasalah sebagai berikut. 



S a a t k u l k a s m e n y a l a ( o n ) , f i l t e r t e r a s a d i n g i n k e t i k a disentuh. Kondisi filter yang masih berfungsi dengan baik, akan terasa hangat ketika







disentuh. Munculnya bunga es di luar filter. Gejala ini menunjukkan kondisi filter sudah sangat parah (buntu), sehingga bahan pendingin tertahan dan mengumpul di daerah filter. sebagai catatan, filter tidak bisa diperbaiki. Solusinya, fil ter harus



diganti dengan filter yang baru. Untuk mengganti filter baru, filter yang sudah rusak dipotong atau dilepas dari sistem menggunakan pernotong pipa (tube cutter). Sebelum filter baru dipasang, sistem (kondensor) perlu dibersihkan terlebih dahulu. Cara membersihkan kondensor sebagai berikut.  



Nyalakan kompresor. Ujung pipa kondensor (bagian yang dipotong) dibuka-tutup dengan ibu jari, sedangkan pipa kapiler yang menuju ke evaporator







dibiarkan terbuka. Lakukan secara berulang-Mang sampai seluruh kotoran yang menyumbat







pipa terempas ke luar sistem. Apabila saluran sistem pendingin dirasa bersih, matikan (off)







kompresor. Pasangkan filter baru antara kondensor dengan pipa kapiler yang menuju



 D.



ke



evaporator.



Pastikan



tidak



ada



kebocoran



s a at



m el ak uk an pe ng el as an p ad a s am bu ng an fi lt er. sistem dapat diisi dengan bahan pendingin (refrigerant). Thermostat Thermostat merupakan alat pengatur suhu temari es, s e ka ti gu s



m en ga tu r k er ja ko mp re s o r. T her m os ta t ya ng bermasatah biasanya ditandai dua gejala berikut.  



Kompresor bekerja terus menerus (tidak pernah off). Kompresor tidak berputar (tidak bisa on). Pada kasus yang pertama, kerusakan dipastikan tertetak pada



thermostat. Biasanya, kerusakan ini terjadi pada bagian pengatur suhu thermostat, sehingga thermostat kurang merespon perubahan suhu evaporator. Akibatnya,



thermostat



tidak



dapat



memutar



swicth



otomatis



untuk



menghentikan kerja kompresor pada s aat suhu di dalam evaporator telah mencapai s uhu pengaturan thermostat. Kurangnya respon pengatur suhu biasanya ditandai dengan penimbunan bunga es pada evaporator. Untuk memperbaikinya, ganti thermostat dengan yang baru. Apabila kondisi seperti ini tidak segera ditangani, kompresor akan menyala (on) terus atau tidak sama sekali (off). Pada



kasus



yang



kedua, Anda



pertu



sedikit



jeti.



Lakukan



pengecekan pada bagian ketistrikan tertebih dahulu. Apabila tidak ada masalah, takukan pengecekan pada thermostat. Caranya, tepaskan thermostat, kemudian hubungkan termi nal-terminal ketistrikan yang terdapat di rumah thermostat secara langsung dengan kabel (jumper). Apabila kompresor menyala (on), berarti thermostat rusak. Namun, apabila



Thermostat



kompresor tidak menyala ketika di-jumper, kerusakan bukan pada thermostat, melainkan pada bagian yang lain. Periksa arus listrik yang masuk pada sistem, terutama pada kompresor, start relay, timer, dan overload motor protector.



E.



Timer Prinsip kerja timer adalah mengatur arus masuk dari ther mostat ke kipas,



kompresor, dan heater. Apabila timer tidak berfungsi, komponen yang berhubungan dengan timer akan bermasalah. Ciri timer rusak sebagai berikut.  



Lititan terbakar atau tercium bau gosong. luas roda gigi dan batang timer rusak. Untuk memperbaiki lilitan timer yang terbakar dilakukan d e n g a n



menggulung



ulang



lilitan.



Namun,



hat



ini



tidak



disarankan karena



menggulung ulang lilitan timer tidak bertahan lama. Sebaiknya, ganti lilitan yang terbakar dengan lilitan yang baru. Tuas roda gigi dan batang yang rusak (crash) tidak dapat diperbaiki. Jadi, tu g s roda gigi yang rusak harus diganti dengan ya ng b a r u. Ag a r pe r ba i ka n m a k s i m a l da n be r t a h a n l a m a , sebaiknya ganti dengan



timer yang baru.



F.



Fan (Kipas) Fan berguna untuk meniup udara segar dari evaporator ke bagian lain



dalam lemari es. Apabila fan tidak berfungsi, suhu bagian lemari es di bawah evaporator tidak dingin. Ciri-ciri kerusakan fan sebagai berikut.



 



Saat pintu evaporator dibuka, tidak ada embusan udara dingin. Suhu ruangan di bawah evaporator kurang terasa dingin bahkan tidak



  



dingin sama sekali (suhu normal). Kerusakan pada fan disebabkan 3 hat. Daun kipas tertahan oleh bunga es (pada lemari es de frost) atau patah. Kumparan fan terbakar. Tidak ada pasokan arus listrik dari timer.



Solusi 



Untuk membersihkan bunga es dari daun kipas, Anda cukup mematikan (off) lemari es, tunggu sampai bunga es pada evaporator mencair seluruhnya. Setelah itu, Anda bisa membersihkan sisa bunga es yang masih tertinggal pada daun







kipas. Apabila kumparan fan terbakar, sebaiknya ganti dengan fan







yang baru. Untuk mengetahui apakah terdapat arus listrik menuju fan, lakukan pengecekan pada bagian timer. Apabila kondisi timer masih baik, berarti jalur kelistrikan menuju fan terputus. Perhatikan kabel dan switch yang menuju ke fan. Sebaliknya,



apabila timer sudah rusak harus diganti terlebih dahulu, kemudian cek kembali fan-nya.



G. Overload Motor Protector Pertu diketahui, overload motor protector merupakan komponen pengaman kompresor. Biasanya, komponen ini tidak akan rusak apabila kompresor masih bekerja dengan normal (rusak). Overload motor protector akan putus ketika beban arus listrik yang dihasilkan kompresor melebihi acuan normal arus yang diizinkan. Sebaiknya, Anda memperbaiki kompresor terlebih dahulu. Apabila kondisi arus yang dihasilkan kompresor berlebih tidak segera diatasi, overload motor protector cepat putus walaupun Bering diganti.



H. Start Kapasitor P a d a t i p e l e m a r i e s y a n g m a s i h m e n g g u n a k a n s t a r t kapasitor, kerusakan pada bagian ini tidak terlalu berpengaruh. Hanya Baja, motor kompresor



akan



berputar



lebih



lambat.



Start kapasitor berfungsi



mempercepat start motor kompresor. Ciri-ciri kapasitor rusak (soak) adalah pada body kapasitor terlihat menggelembung atau terbakar. Kapasitor tidak bisa diperbaiki, jadi harus menggantinya dengan yang baru.



I.



Start Relay



K e r u s a k a n p a d a s t a r t re l a y m e n g a k i b a t k a n m o t o r kompresor tidak dapat berputar. Start relay terdapat dua jenis, yaitu start relay spull dan IC. Kedua jenis start relay tersebut memiliki ciri kerusakan yang berbeda. Ciri-ciri kerusakan pada start relay spull dan solusi perbaikannya sebagai berikut.  Letter T di dalam start relay patah. Untuk memperbaikinya, cukup mengganti letter T-nya saja.  Spull terbakar. Apabila spull terbakar, Anda bisa menggulung ulang kumparan atau spull. Hanya saja menggulung ulang spull tidak bisa bertahan lama, sebaiknya Anda ganti dengan start relay yang baru. Pada start relay IC, mengetahui kerusakannya lebih mudah dibandingkan start relay spull. Caranya, lepaskan start relay, kemudian kocok perlahan. Apabila terdengar suara seperti terdapat komponen yang terlepas, berarti start relay IC sudah rusak dan harus diganti dengan yang baru. J.



Heater



Heater (pemanas) bekerja secara bergantian dengan kompresor yang dikendalikan oleh timer. Ciri-ciri heater rusak sebagai berikut.  Terdapat penimbunan bunga es di ruang evaporator.  Heater patah (terbuat dari kaca).  Heater putus. Heater tidak dapat diperbaiki. Solusinya mengganti dengan yang baru. Sebelum itu, Anda perlu mengecek, apakah kerusakan terletak pada heater atau pada bagian lainnya. Periksa bagian timer sebagai pengendah heater. Jika timer tidak bermasalah, periksa jalur kabel yang masuk ke heater. Apabila diketahui terdapat kabel yang putus karena terbakar, Anda ganti dengan kabel yang baru. Setelah penggantian kabel, ukur arus yang keluar menggunakan tang meter. Jika tidak ada arus listrik yang lewat, dipastikan elemen pemanas di dalam heater putus dan harus diganti dengan heater baru. K.



Air Conditioner



AIR CONDITIONER (AC) merupakan sebuah alat yang mampu mengondisikan udara. Dengan kata lain, AC berfungsi sebagai penyejuk udara. Penggunaaan AC dimaksudkan untuk memperoleh temperatur udara yang diinginkan (sejuk atau dingin) dan nyaman bagi tubuh. AC lebih banyak digunakan di wilayah yang beriklim tropis dengan kondisi temperatur udara yang relatif tinggi (panas), seperti di Indonesia. AC bisa digolongkan pada barang mewah karena harganya yang cukup mahal dan daya listrik yang dibutuhkan cukup besar. Namun, bagi sebagian orang, AC sudah tidak lagi termasuk barang mewah karena manfaatnya untuk mengatur siklus dan temperatur udara yang memberi efek pada kenyamanan tubuh. Dalam penggunaannya, AC tidak hanya menyejukkan atau mendinginkan udara, tetapi bisa juga mengatur kebersihan dan kelembaban udara di dalam ruangan sehingga tercipta kondisi udara yang berkualitas, sehat, dan nyaman bagi tubuh. A.



Temperatur Nyaman



Untuk membuat temperatur dalam ruangan menjadi nyaman dan sejuk seperti yang diinginkan, sebisa mungkin temperatur udara diatur atau dikondisikan terlebih dahulu. Proses mendinginkan atau menurunkan temperatur udara perlu dilakukan ketika temperatur udara di dalam dan luar ruangan tinggi (panas). Sebaliknya, proses memanaskan atau menaikkan temperatur udara dilakukan ketika temperatur di dalam dan luar ruangan sangat rendah (dingin), seperti kondisi bersalju di daerah yang memiliki empat musim. Sebenarnya, tubuh manusia memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. Di lingkungan yang dingin, saluran darah dan pori-pori kulit mengerut. Hal itu berfungsi agar panas atau kalori tubuh tetap terjaga. Akibatnya, permukaan kulit akan menjadi lebih dingin. Sebaliknya, dalam kondisi lingkungan yang panas, saluran darah dan pori-pori kulit akan mengembang agar panas bisa dengan mudah dikeluarkan dari dalam tubuh. Akibatnya, permukaan kulit cenderung basah karena keringat sebagai proses penguapan untuk menjaga suhu tubuh. Uraian di atas menggambarkan bahwa pada das arnya tubuh manusia sanggup mempertahankan kondis i tubuh dalam berbagai keadaan. Namun, tentunya setiap manusia memiliki batasan yang berbeda untuk beradaptasi di suatu lingkungan. Tu b u h m a n u s i a j u g a m a m p u s e c a r a c e p a t b e r a d a p t a s i d a n mengondisikan suhu tubuh ketika temperatur di sekelilingnya berubah secara tiba-tiba.



Manusia akan cepat bereaksi ketika tiba-tiba dikenai udara dingin. Reaksinya, saluran dan pori-pori kulit akan mengerut seperti kondisi yang telah dijelaskan di atas. Apabila perubahan temperatur cukup tinggi, dapat berefek negatif bagi kesehatan tubuh. Sebisa mungkin, perbedaan temperatur antara udara di dalam dan luar ruangan tidak melebihi 8 °C. Misalnya, ketika sebelumnya Anda berada di dalam ru an ga n ( be rt em pe ra t ur 2 2 ° C) , k em ud ia n k el ua r d ar i ru an ga n (bertemperatur 32 °C). Biasanya, tubuh akan cepat mengondisikan dengan perubahan temperatur itu. Namun, bagi sebagian orang, p e r u b a h a n t e m p e r a t u r t e r s e b u t c e n d e r u n g m e n i m b u l k a n e f e k terhadap tubuh, seperti migran atau sakit kepala. Perlu diketahui, sebenarnya temperatur terlalu dingin belum tentu membuat tubuh menjadi nyaman, tetapi bisa sebaliknya. Agar tubuh merasa nyaman, sebaiknya temperatur ruangan diatur antara 24-26 °C. Temperatur yang terlalu sejuk atau dingin (kurang dari 20 °C) dapat menyebabkan beberapa keluhan, seperti pembuluh darah menyempit, kesemutan, leher atau tengkuk terasa kaku, kembung, hidung tersumbat, dan sering buang air kecil. Tentu saja, hal semacam ini bisa mengakibatkan metabolisms tubuh terganggu. B. Kelembaban Udara Pada temperatur udara yang panas, mendinginkan udaranya saja belum cukup untuk mendapatkan hawa sejuk ketika kelembapan udara ruangan masih tinggi. Pada tingkat kelembapan yang rendah, cenderung membuat tubuh terasa lebih sejuk dan nyaman karena keringat akan mudah terangkat dari poripori kulit. Sebaliknya, ketika kelembapan tinggi, keringat akan sulit terangkat dari pori-pori kulit. Akibatnya, tubuh merasa kepanasan atau 'gerah'. Pada ruangan ber-AC, semakin dingin suhu ruangan, berarti semakin banyak uap air yang dikeluarkan dari ruangan. Akibatnya, kelembapan udara ruangan menjadi rendah. Jika kondisi ini dibiarkan (menyetel AC yang terlalu dingin), kelembapan ruangan semakin rendah atau melewati batas kritis. Akibatnya, seringkali tubuh merasakan ketidaknyamanan, seperti pegal-pegal atau pusing. Idealnya, selain dilengkapi dengan pengukur temperatur udara, unit AC juga dilengkapi dengan alat pengukur kelembapan udara. Namun, masih sedikit atau bahkan jarang sekali produsen AC yang melengkapi unit AC-nya dengan pengukur kelembapan. Untuk itu, kita perlu melakukan antisipasi untuk menjaga kelembapan udara. Salah satu cara sederhana untuk menjaga



kelembapan udara adalah meletakkan handuk basah atau segelas air di dalam ruangan ber-AC. Ternyata, cara seperti ini bisa mempertahankan dan menjaga kelembapan udara ruangan. B. Udara Bersih Pada setiap unit AC, biasanya dilengkapi dengan filter udara yang terpasang pada bagian evaporator (indoor). Filter tersebut berguna untuk menyaring udara kotor di dalam ruangan. Untuk itu, unit AC memerlukan pembersihan secara berkala, baik pada Komponen filter maupun evaporatornya. Ini diperlukan agar kesejukan dan kebersihan udara di dalam ruangan tetap terjaga. Dalam perkembangannya, produsen AC menambahkan zat antibakteri pada komponen filternya. Zat semacam ini ditambahkan untuk menetralisir bakteri, virus, dan kuman yang tersebar di udara. Selain itu, beberapa produsen juga melengkapi komponen indoor-nya dengan indikator untuk mengukur kualitas udara (air quality indicator) yang berguna untuk mendeteksi kualitas dan kandungan kimia di udara, seperti karbon monoksida (CO), aldehida, nitrogen oksida (NO.), alkohol, metana (CH 4) , hidrogen (H 2 ), dan hidrogen sulfida (H 2S). Dengan indikator kualitas udara, setidaknya Anda bisa memantau kualitas udara di dalam ruangan. Pada akhirnya, keberadaan AC dapat lebih bermanfaat untuk menciptakan kesejukan, kesegaran, kenyamanan, dan kesehatan udara di dalam ruangan.



Komponen AC KOMPONEN AC dikelompokkan menjadi 4 bagian, yaitu komponen utama, komponen pendukung, kelistrikan, dan bahan pendingin (refrigeran). A. a.



Komponen Utama Kompresor Jika dianalogikan, cara kerja kompresor AC layaknya seperti jantung di tubuh manusia, sebagai pusat sirkulasi darah yang diedarkan ke seluruh tubuh. Kompresor AC berfungsi s ebagai pus at s irkulas i (memompa dan mengedarkan) bahan pendingin atau refrigeran (freon) ke seluruh bagian AC. Fungsi kompresor lainnya adalah membentuk dua daerah tekanan yang berbeda, daerah bertekanan tinggi dan rendah. Ada tiga jenis kompresor AC yang banyak beredar di pasaran, yaitu



kompresor torak (reciprocating compressor), sentrifugal, dan rotary. Ketigajenis kompresortersebut



memiliki cara kerja berbeda, tetapi prinsipnya sama, yaitu menciptakan kompresi (tekanan) dan kecepatan laju aliran pada refrigeran atau freon sebagai fluida di dalam sistem pendinginan. b.



Kondensor Kondensor



berfungsi



sebagai



alat



penukar



kalor,



menurunkan



temperatur refrigeran, dan mengubah wujud refrigeran dari bentuk gas menjadi cair. Biasanya, pada kondensor AC menggunakan udara sebagai media pendinginnya (air cooling condenser). Sejumlah kalor yang terdapat pada refrigeran dilepaskan ke udara bebas dengan bantuan kipas (fan motor). Agar proses pelepasan kalor bisa lebih cepat, pipa kondensor didesain berliku dan dilengkapi dengan sirip. Untuk itu, pembersihan sirip-sirip pipa kondensor sangat penting agar perpindahan kalor refrigeran tidak terganggu. Jika sirip-sirip kondensor dibiarkan dalam kondisi kotor, akan mengakibatkan AC menjadi kurang dingin.



Kondensor c.



Pipa Kapiler Pipa kapiler merupakan komponen utama yang berfungsi menurunkan tekanan



refrigeran dan mengatur aliran refrigeran menuju evaporator. Fungsi utama pipa kapiler ini sangat vital karena menghubungkan dua bagian tekanan berbeda, yaitu tekanan tinggi dan tekanan rendah. Refrigeran bertekanan tinggi sebelum melewati pipa kapiler akan diubah atau diturunkan tekanannya. Akibat dari penurunan tekanan refrigeran menyebabkan penurunan suhu. Pada bagian inilah (pipa kapiler) refrigeran mencapai suhu terendah (terdingin). Pipa kapiler terletak di antara saringan (filter) dan evaporator. Ketika mengganti atau memasang pipa, kapiler baru, sebisa mungkin tidak bengkok karena bisa menyebabkan penyumbatan. Penggantian komponen pipa kapiler harus disesuaikan dengan diameter dan panjang pipa sebelumnya.



d.



Evaporator Evaporator berfungsi menyerap dan mengalirkan panas dari udara ke refrigeran. Akibatnya, wujud cair refrigeran setelah melewati pipa kapiler akan berubah wujud menjadi gas. Secara sederhana, evapo rator bisa dikatakan sebagai alat penukar panas. Udara panas di sekitar ruangan ber-AC diserap oleh evaporator dan masuk melewati siripsirip pipa sehingga suhu udara yang keluar dari sirip-sirip menjadi lebih rendah dari kondisi semula atau dingin. Sirkulasi udara ruangan berAC diatur oleh blower indoor. Bagian evaporator memerlukan pembersihan secara berkala. Pembersihan sirip-sirip pipa evaporator menjadi sangat penting karena berpengaruh pada laju perpindahan panas udara ruangan. Ketika siripsirip pipa evaporator tersumbat oleh kotoran, penyerapan panas pada udara tidak berjalan dengan baik. Akibatnya, embusan udara yang keluar dari AC terasa kurang dingin. Pada dasarnya, evaporator dan kondensor merupakan alat penukar panas, tetapi mempunyai prinsip kerja yang berlawanan. Dengan demikian, kedua bagian ini merupakan komponen yangsangat penting dan berpengaruh terhadap kerja sistem pendinginan secara keseluruhan.



untuk meng-gantikan R-22. Hal ini dikarenakan R-410A lebih ramah lingkungan dan efisien dibandingkan R-22. Namun, kita tidak bisa begitu saja mengganti R-22 dengan R-410A. Sebab, beberapa komponen juga harus diganti karena berpengaruh pada kinerja sistem pendingin secara keseluruhan.



Beberapa perbedaan mendasar antara R-22 dengan R-410A sebagai berikut.



R-22



R-410A



Mengandung hydro-clorocarbon (HCFC) yang bersifat merusak lapisan ozon. Tekanan refrigeran (pipa hisap dan tekan kompresor) lebih kecil sekitar 50-70% dari 410A. Harganya murah dan mudah diperoleh di pasaran.



Mengandung hydro-flouro(HFC) yang tidak merusak ozon. Tekanan refrigeran (pipa hisap dan tekan kompresor) lebih sekitar 50-70% dari R-22. Harganya mahal dan masih terbatas di pasaran.



Jenis oli kompresor oli mineral. Kurang efisien menyerap dan melepaskan panas. Kerja kompresor berlebih cepat panas.



Jenis oli kompresor oli sintetis. Lebih efisien menyerap dan melepaskan panas. Kerja kompresor relatif lebih ringan sehingga tidak cepat panas.



Apapun Jenis refrigeran yang digunakan (R-22 atau R-410A), tetapi secara umum harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.  



Tidak beracun dan tidak berbau menyengat. Tidak mudah terbakar atau meledak ketika bercampur dengan udara,







pelumas, atau bahan lainnya. Tidak menyebabkan korosi pada bahan logam di dalam sistem



  



pendingin. Mudah diketahui ketika terjadi kebocoran pada sistem pendingin. Mempunyai titik didih dan kondensasi yang rendah. Mempunyai susunan kimia yang stabil, misalnya tidak mudah terurai







saat dimampatkan, diembunkan, dan divapkan. Selisih antara tekanan pengembunan dan penguapan tidak berbeda jauh.







 



Memiliki nilai kalor laten (jumlah kalori yang dibutuhkan untuk mengubah wujud benda) yang besar agar refrigeran mudah diubah wujudnya dari gas ke cair atau sebaliknya. Memiliki nilai konduktivitas thermal yang tinggi. Memiliki nilai viskositas yang rendah di setiap keadaan (cair dan gas)







agar laju aliran refrigeran tidak tertahan ketika melewati pipa kapiler. Memiliki konstanta dielektrik yang kecil, tetapi nilai resistansinya besar. Agar lebih mudah dipahami, cara kerja sistem penclinginan AC secara



keseluruhan akan dibagi menjadi dua, yaitu sirkulasi udara dan refrigeran. A.



Sirkulasi Udara Sirkulasi udara di sini adalah aliran udara di dalam dan luar ruangan yang



dikendalikan oleh blower(indoor) yang terdapat di dalam ruangan dan kipas (fan) yang terdapat diluar ruangan (outdoor). a.



Bagian Indoor Umumnya, pada bagian indoor unit AC terdapat lima komponen utama, yaitu evaporator, blower, saringan (filter) udara, panel listrik, dan sensor suhu (thermistor). Evaporator terbuat dari pipa tembaga dengan panjang dan diameter tertentu yang dibentuk berlekuk-lekuk agar lebih efektif untuk menyerap panas dari udara. Karena dilewati refrigeran yang memiliki suhu yang sangat rendah, suhu evaporator menjadi rendah (dingin) dengan kisaran suhu hingga mencapai 5 °C. Dengan begitu, suhu udara ruangan akan menjadi rendah (dingin) ketika melewati komponen ini. Blower yang terdapat pada bagian indoor berfungsi mengatur sirkulasi dengan cara menyedot udara ruangan agar melewati komponen evaporator, kemudian mengembuskan kembali udara ke dalam ruangan. Blower akan bekerja sampai temperatur udara ruangan sesuai keinginan. Dengan kata lain, blower akan berhenti bekerja (off) ketika temperatur udara ruangan mencapai suhu yang diinginkan (suhu pada pengaturan remote control). Pada bagian indoor juga terdapat saringan (filter) udara yang berfungsi menyaring debu dan kotoran yang tersedot oleh blower agar udara yang keluar lebih bersih dan segar. Pada unit AC keluaran terbaru, filter udara juga dilengkapi dengan anti-bakteri atau anti-racun untuk menangkal bibit penyakit dan menyaring Udara masuk polutan berbahaya bagi tubuh manusia yang terbawa melalui udara. Selain itu, pada bagian indoor juga terdapat kontol panel kelistrikan dan sensor suhu yang mengatur kerja AC secara keseluruhan. Kontrol panel kelistrikan dan sensor suhu bekerja simultan dan terintegrasi secara otomatis mengatur kerja unit AC.



a.



Bagian Outdoor



Biasanya, pada bagian outdoor unit AC terdapat enam komponen utama, yaitu kompresor, kondensor, kipas (fan), pipa kapiler, saringan refrigeran (strainer), dan sistem kelistrikan. Kompresor adalah pengendali aliran refrigeran. Dari kompresor, refrigeran akan dipompa dan dialirkan menuju ke komponen utama AC, yaitu kondensor, pipa kapiler, dan evaporator. Refrigeran secara terus-menerus melewati keempat komponen utama AC. Ketika refrigeran keluar melewati bagian indoor (evaporator), kalor (panas) udara yang terbawa akan dilepaskan di bagian kondensor. Serupa dengan evaporator, kondensor terbuat dari pipa tembaga yang dibentuk berkelok-kelok dan dilengkapi dengan sirip-sirip agar pelepasan kalor udara di dalam ruangan berjalan lebih efektif. Agar kalor (panas) udara yang terbawa oleh refrigeran lebih cepat dilepaskan atau dibuang ke udara bebas, pada bagian kondensor juga dilengkapi dengan kipas (fan). Setelah melepaskan kalor (panas) udara, refrigeran akan dipompa menuju ke filter (strainer) agar kotoran yang terbawa refrigeran ticlak ikut terbawa ke pipa kapiler. Jika kotoran (seperti karat atau serpihan logam) terbawa ke dalam pipa kapiler, bisa menyebabkan penyumbatan yang mengakibatkan sistem pendingin tidak bekerja optimal.



sirkulasi udara outdoor



B.



Sirkulasi Refrigeran di Dalam Sistem Pendingin



Refrigeran merupakan zat atau bahan pendingin yang bersirkulasi secara terus-menerus melewati komponen utama sistem pendingin (kompresor, kondensor, pipa kapiler, dan evaporator). Bahan pendingin atau refrigeran tidak akan berkurang selama tidak terjadi kebocoran pada sistem pendingin. Saat melewati komponen utama pendingin, r e f r i g e r a n a k a n m e n g a l a m i p e r u b a h a n w u j u d , t e m p e r a t u r, d a n tekanannya. Sirkulasi refrigeran dalam unit AC disebut siklus refrigerasi kompresi uap. Sekarang, mari kita tinjau sirkulasi refrigeran ketika melewati komponen utama AC. Dari skema kerja refrigeran, kita coba membaginya ke dalam empat tahapan proses kerja.



kondensor



Skema kerja sirkulasi refrigeran dalam sistem pendingin AC



a.



Proses Kompresi



Proses kompresi dimulai ketika refrigeran meninggalkan evapo rator (proses 1-2). Masuknya refrigeran ke dalam kompresor melalui pipa masukan kompresor (intake). Ditinjau dari wujud, suhu, dan tekanan, ketika akan masuk ke dalam kompresor, refrigeran berwujud gas atau uap, bertemperatur rendah, dan bertekanan rendah. Selanjutnya, melalui kompresor, refrigeran dikondisikan tetap berwujud gas, tetapi memliki tekanan dan suhu tinggi. Hal tersebut bis a dilakukan karena kompres or dapat mengis ap gas dan mengompresikan refrigeran hingga mencapai tekanan kondensasi. Setelah tekanan dan suhu refrigeran diubah, selanjutnya refrigeran dipompa dan dialirkan menuju ke kondensor. b.



Proses Kondensasi



Proses kondensasi dimulai ketika refrigeran meninggalkan kompresor (proses 2-3). Refrigeran berwujud gas yang bertekanan dan bertemperatur tinggi dialirkan menuju kondensor. Di dalam kondensor, wujud gas refrigeran berubah menjadi wujud cair. Panas yang dihasilkan refrigeran dipindahkan ke udara di luar pipa kondensor. Agar proses kondensasi lebih efektif, digunakan kipas (fan) yang dapat mengembuskan udara luar tepat di permukaan pipa kondesor. Dengan begitu, panas pada refrigeran dapat dengan mudah dipindahkan ke udara luar. Setelah melewati proses kondensasi, refrigeran menjadi berwujud cair yang bertemperatur lebih rendah, tetapi tekanan refrigeran masih tinggi. Selanjutnya, refrigeran dialirkan menuju ke pipa kapiler. c.



Proses Penurunan Tekanan Proses



penurunanan



tekanan



refrigeran



dimulai



ketika



refrigeran



meninggalkan kondensor (proses 3-4). Di dalam pipa kapiler, terjadi proses penurunan tekanan refrigeran sehingga refrigeran yang keluar memiliki tekanan yang rendah. Selain itu, pipa kapiler juga berfungsi mengontrol aliran refrigeran di antara dua sisi tekanan yang berbeda, yaitu tekanan tinggi dan rendah. Selanjutnya, refrigeran cair yang memiliki suhu dan tekanan rendah dialirkan menuju ke evaporator. Proses ini merupakan proses pendinginan refrigeran. b.



Proses Evaporasi



Proses evaporasi dimulai ketika refrigeran akan masuk ke dalam e v a p o r a t o r. D a l a m k e a d a a n i n i , r e f r i g e r a n b e r w u j u d c a i r, bertemperatur rendah, dan bertekanan rendah. Kondisi refrigerant s e m a c a m i n i d i m a n f a a t k a n u n t u k m e n d i n g i n k a n u d a r a l u a r y a n g melewati permukaan evaporator. Agar lebih efektif mendinginkan udara ruangan, digunakan blower (indoor) untuk mengatur sirkulasi udara agar melewati evaporator. Proses yang terjadi dibalik proses pendinginan udara ruangan adalah proses penangkapan panas (kalor) udara ruangan yang mempunyai temperatur lebih tinggi dibandingkan dengan refrigeran yang mengalir di dalam evaporator. Karena juga menyerap panas udara di dalam ruangan, wujud refrigeran cair akan menjadi wujud gas. Selanjutnya, refrigeran akan mengalir menuju ke kompresor. Proses ini terjadi berulang dan terus-menerus sampai suhu atau temperatur ruangan sesuai dengan keinginan.



Peralatan Kerja UNTUK memperbaiki dan merawat AC diperlukan beberapa peralatan



dengan kondisi yang baik. Hal ini dimaksudkan agar tidak mengalami kesulitan ketika melakukan pekerjaan.



C. Bending Tube Bending tube digunakan untuk membengkokkan pipa agar tidak pecah, patah, ataupun gepeng. Bending tube sangat dianjurkan digunakan untuk membengkokkan pipa yang usia pakainya cukup lama yang sering bermasalah ketika dibengkokkan.



Bending tube



H.



Pompa Vakum Pompa vakum digunakan untuk membuat sistem pendingin hampa udara sebelum diisi refrigeran. Pemvakuman mutlak harus dilakukan sebelum melakukan pengisian refrigeran. Bisa juga, melakukan penivakuman dengan mesin AC itu sendiri. Namun, penggunaan pompa vakum lebih memuclahkan mengondisikan sistem pendingin menjadi hampa udara. I.



Thermometer Ruangan Dalam servis AC, thermometer digunakan untuk mengecek temperatur udara yang masuk dan keluar evaporator. Pastikan ther mometer yang digunakan kondisinya masih baik dan respon terhadap perubahan temperatur ruangan. J.



Tang Ampere (Clamp Tester) Tang ampere digunakan untuk mengukur arus listrik pada saat melakukan perawatan atau perbaikan AC. Disebut tang karena 'mulut' peralatan ini menyerupai tang. Untuk mengukur arus listrik, cukup masukkan salah satu kabel (positif atau negatif) ke dalam 'mulut' tang ampere. Kemudian, lihat hasil yang terukur pada skala tang ampere. Di pasaran, tang ampere tersedia



dalam dua jenis, yaitu tang ampere manual (analog) dan digital. Anda bebas memilih jenisnya. Namun, sebaiknya Anda memilih tang ampere yang juga dilengkapi dengan pengukur tahanan (ohm) dan tegangan (volt) listrik.



Tang ampere dan multi-tester



Selain digunakan mengukur arus listrik, terkadang para teknisi mesin pendingin juga menggunakan tang ampere untuk mengetahui tekanan refrigeran di dalam sistem pendingin. Nilai arus listrik yang terukur oleh tang ampere bisa dijadikan sebagai patokan tekanan refrigeran di dalam sistem. Hal semacam itu dibenarkan karena perubahan nilai arus listrik dan tekanan sistem adalah berbanding lurus.



K.



Gas dan Brander Las Gas dan brander las digunakan untuk mengelas ketika melakukan penyambungan pipa atau ketika melepas sambungan pipa. Biasanya, gas yang digunakan adalah gas elpiji, sedangkan bahan pengelasnya digunakan perak (kuningan), timah, atau menyesuaikan dengan bahan yang akan dilas.



Tabung gas dan brander las



PERAWATAN AC PERAWATAN atau pemeliharaan AC mutlak harus dilakukan agar usia pakai relatif lebih tahan lama. Untuk itu, buatlah catatan atau jadwal secara berkala untuk melakukan perawatan AC. Secara keseluruhan, perawatan AC bertujuan untuk memperpanjang usia pakai, mengontrol konsumsi listrik sesuai standar



pemakaian



daya,



menghindari



kerusakan yang lebih parah,



memaksimalkan kinerja AC, dan menjaga hygienitas udara ruangan akibat debu yang menempel pada unit AC. Pada



dasarnya,



pemeliharaan



AC



dihitung



berdasarkan



lama



mengoperasikannya. Biasanya, untuk pemakaian standar, AC dioperasikan sekitar 10 jam pemakaian (siang atau malam hari). Untuk pemakaian lebih dari 20 jam (siang dan malam), sebaiknya jadwal pemeliharaan AC dilakukan lebih awal atau lebih pendek waktunya dibandingkan dengan pemakaian standar. Umumnya, pemeliharaan AC dibagi menjadi dua macam, yaitu pemeliharaan mingguan atau service kecil dan pemeliharaan bulanan atau service besar. A.



Pemeliharaan Mingguan atau Servis Ked Servis kecil dilakukan setiap 2-3 minggu sekali. Pekerjaan yang



dilakukan sebagai berikut.



Harap diperhatikan waktu pengoperasian AC, kapan harus mematikan dan menyalakan arus listrik ke unit AC (sebelum atau sesudah servis).



a.



Membersihkan Filter Indoor Langkah membersihkan bagian indoor sebagai berikut. 1. Matikan arus listrik atau cabut kabel stop kontak utama yang menuju ke unit AC. 2. Buka tutup filter (grill) pada casing indoor. 3. Lepaskan filter indoor dari dudukannya. 4. C u c i f i l t e r d e n g a n s a b u n , ke m u d i a n b i l a s d e n g a n menggunakan air bersih. 5. Keringkan filter indoor dengan lap kering atau dijemur di tempat terbuka. 6.



b.



Pasang kembali filter indoor pada dudukannya.



Membersihkan Tutup (Casing) Body Indoor Langkah membersihkan tutup (casing) body indoor sebagai berikut 1. Matikan arus listrik atau cabut kabel stop kontak utama yang menuju ke unit AC. 2. Basahi kain lap dengan air, kemudian peras sampai setengah basah. 3.



Bersihkan casing body indoor bagian luardan pengaturarah embusan (swing



4.



Indoor). Harap diperhatikan, jangan membersihkan bagian PCB dengan kain lap basah.



Mencabut stop kontak



Melepaskan filter



Membersihkan filter



Membersihkan casing body indoor danswing



B. Pemeliharaan Bulanan atau Servis Besar Servis besar sering disebut cleaning atau service cuci steam. Pemeliharaan ini dilakukan setiap 3-4 bulan sekali. Beberapa pekerjaan yang harus dilakukan sebagai berikut.



a.



Pengecekan Awal Langkah pengecekan awal yang harus dilakukan sebagai berikut. Nyalakan AC, tunggu sekitar 15 menit. 1. Lakukan pengecekan dan pengukuran temperatur udara yang masuk dan keluar indoor, tekanan refrigeran, besarnya kuat arus (ampere) kompresor, fungsi remote control, putaran kipas (outdoor), dan putaran blower (indoor). 1.



Buatlah catatan hasil pengukuran danpengecekan poin di atas. catatan yang dibuat berfungsi sebagai pegangan servis yang akan dilakukan. Setidaknya, catatan tersebut bisa digunakan untuk membandingkan kondisi sebelum dansesudah perbaikan. 2. Matikan AC atau stop kontak utama AC. 2.



h.



Persiapan Pembersihan (Cleaning) Langkah persiapan pembersihan yang harus dilakukan sebagai berikut. 1.



Siapkan peralatan servis. Sebisa mungkin, usahakan untuk memindahkan barang-barang lain yang beracla tepat di bawah indoor, terutama barang elektronik.



2.



buka casing dan filter indoor. Kemudian, letakkan di tempat yang aman untuk menghindari risiko rusak atau patah karena beberapa penyebab,



seperti jatuh atau bahkan terinjak. 3.



Lindungi bagian indoor dengan plastik pelindung dan siapkan ember untuk menampung air ketika dilakukan pembersihan atau penyemprotan.



4.



Lindungi juga bagian PCB elektronik indoor dengan plastik atau lap kering agar terhindar dari cipratan air.



5.



Pastikan semua sudah terbungkus rapi dan terhindar dari cipratan air ketika dilakukan penyemprotan.



c.



Pembersihan (Cleaning) Indoor Perhatian! Pastikan tetesan



tidak air



ada



yang



arus



listrik



mengenai



yang PCB



menuju untuk



ke



AC



menghindari



can



tidak



risiko



ada



korslet



dan rusaknya PCB.



Langkah pembersihan indoor yang harus dilakukan sebagai berikut.



1.



Cuci filter dan casing dengan sabun, semprot menggunakan pompa steam, kemudian keringkan menggunakan kain lap kering. Jangan lupa untuk meletakkan di tempat yang aman.



1.



Bersihkan seluruh permukaan sirip evaporator dengan pompa steam yang dimulai dari bagian paling atas, selanjutnya ke bagian bawah. Lakukan secara berulang-ulang sampai evaporator benarbenar bersih.



2.



Bersihkan juga bagian blower (indoor) di seluruh permukaannya sampai benarbenar bersih. Lakukan penyemprotan (steam) secara horisontal dari kiri ke kanan atau sebaliknya.



2.



Semprot drainase dan lubang pembuangan air di indoor agar kotoran terbuang melalui pipa pembuangan. Lakukan ekstra hatihati, jangan sampai mengenai bagian PCB elektronik. Gunakan selang berdiameter kecil (lebih kecil dari diameter lubang selang pembuangan) untuk mencegah cipratan air ke bagian PCB.



3.



Ulangi pekerjaan pada langkah ke-2, 3, dan 4 untuk memastikan komponen tersebut benar-benar bersih.



3.



Biarkan beberapa saat sampai tetesan air bekas semprotan berkurang. Kemudian, lepas semua pelindung plastik yang membungkus body indoor. Jangan lupa untuk mengelap bagian body indoor dengan kain lap kering sampai benar-benar kering.



4.



Pasang filter dan casing pada dudukannya. Kemudian, bersihkan kembali casing dengan menggunakan kain lap kering.



5.



Pastikan semua bagian indoor terpasang sempurna dan benarbenar dalam kondisi kering.



Membersihkan filter



Membersihkan blower (indoor)



Membersihkan sirip evaporator menggunakan pompa steam



d.



Menggunakan bantuan selang berdiameter kecil untuk menyemprot drainase dan lubang pembuangan air indoor



Pembersihan Bagian Outdoor Langkah persiapan pembersihan outdoor yang harus dilakukan sebagai



berikut. Pelhatian! Pastikan tidak ada air yang mengenai terminal atau soket-soket kelistrikan outdoor.



Langkah persiapan pembersihan outdoor yang harus dilakukan sebagai berikut.



3.



Jika memungkinkan, buka tutup kipas (outdoor) dengan menggunakan obeng. Kemudian, bersihkan dengan pompa steam. Cuci casing outdoor dengan menggunakan pompa steam. Bersihkan kisi-kisi pipa kondensor dari arch belakang ke depan. Lakukan secara berulang-ulang sampai benar-benar bersih. Harap diperhatikan, ketika menyemprot jangan sampai mengenai bagian terminal atau soket-soket kelistrikan outdoor.



4.



Jika sudah bersih, pasang kembali tutup kipas. Kemudian, bersihkan



1. 2.



permukaan outdoor dengan menggunakan kain lap kering.



Membuka casing outdoor



Membersihkan



sirip



outdoor



dengan



menggunakan pompa steam



e. 1. 2.



f.



Finishing Bersihkan bekas tetesan dan cipratan air di sekitar bagian indoor dan outdoor menggunakan kain lap kering. Pastikan sampai benarbenar kering. Periksa kembali, apakah bagian indoor dan outdoor AC sudah terpasang dengan sempurna atau belum.



Pengecekan Akhir



1. Periksa kondisi terminal, soket, dan pemutus arus (MCB dan stop kontak) menggunakan obeng tespen, normal atau tidak. Jangan lupa, periksa juga kekencangan baut dan mur. Jika kendor, kencangkan dengan kunci pas atau obeng. 2. 3. 4. 5. 6.



Colokkan stop kontak aliran listrik yang menghubungkan ke AC. Kemudian, nyalakan AC. Lakukan pengecekan fungsi remote control (swing, fan speed, dan temperatur). Dengarkan secara seksama suara yang keluar dari indoor, apakah muncul suara abnormal atau tidak. Lakukan pengecekan arus listrik kompresor menggunakan tang ampere, bertambah atau berkurang dari kondisi semula. Lakukan pengecekan tekanan freon, bertambah atau berkurang dari kondisi semula.



8.



Lakukan langkah seperti pada langkah ke-4, tetapi pada bagian outdoor-nya, apakah muncul suara abnormal atau tidak. Periksa putaran kipas (outdoor), berputar lancar atau tidak.



9.



Catat hasil pengukuran dan pengecekan setelah dilakukan perawatan



7.



bulanan. Kemudian, bandingkan dengan kondisi sebelum dilakukan perawatan bulanan.



Memeriksa putaran kipas (outdoor)