Jurnal Anorganik Modul 1 - Compress [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMBUATAN GARAM RANGKAP KUFRI AMMONIUM SULFAT HIDRAT [CuSO4.(NH4)2SO4.xH20] DAN GARAM KOMPLEKS TETRAAMINTEMBAGA(II) SULFAT HIDRAT [Cu(NH3)4SO4.H2O] Oleh : Viska aulia



Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam



ABSTRACT



The properties and synthesize of kupriammonium sulphate salt and tetrammintembaga’s complex salt (II) monohidrat’s sulphate were obtain. The Kupriammonium‘s doublesalt sulphate, CuSO4(NH4)2SO4.6H2O were synthesize from crystal of CuSO4.5H2O and (NH4)2SO4. The colorization of the solution blue feculent by the composite was resulted from the combination ofpentahidrat cupric sulfate salt CuSO4.5H2O which has young blue chromatic with salt ammonium sulphate (NH4)2SO4 which has white chromatic. Double salt crystal one is gotten as big as 2,4 g and rendemen which is gotten which is 100%. Tetramminocopper’s complex salt (II.) monohidrat’s sulphate, Cu(NH3)4SO4.6H2O resultant with mixing among salt CuSO4.5H2O blue color one with NH’s solution already been thinned by akuades what do as solution of transparent. The dark blue color was resulted mixture the material in it solution. Base crystals observing result salt complex one be gotten which is 1,6 g and rendemen is 62,74 %. Key words : Complex Salt, Double Salt, Kupriammonium Sulphate



INTISARI



Sintesis garam rangkap kupriammonium sulfat dan garam kompleks tetrammintembaga (II) sulfat monohidrat dan sifat-sifatnya telah dipelajari. Garam rangkap kupriammonium sulfat, CuSO4(NH4)2 SO4.6H2O dapat disintesis dengan mereaksikan kristal CuSO 4.5H2O dan (NH4)2SO4. Warna biru keruh dari larutan dihasilkan dari reaksi antara garam kupri sulfat pentahidrat CuSO4.5H2O berwarna biru muda sedangkan garam ammonium sulfat (NH 4)2SO4berwarna putih. Kristal garam rangkap yang diperoleh sebesar 2,4 g dan rendemen yang diperoleh yaitu 100 %. Garam kompleks tetramminocopper (II) sulfat monohidrat, Cu(NH 3)4SO4.6H2O dihasilkan dengan mereaksikan antara garam CuSO4.5H2O yang berwarna biru dengan larutan NH 3 yang telah diencerkan dengan akuades yang berupa larutan bening. Dari campuran kedua bahan ini dihasilkan larutan biru tua. Berdasarkan hasil pengamatan kristal garam kompleks yang diperoleh yaitu 1,6 g dan rendemennya 62,74 %. Kata Kunci : Kupriammonium Sulfat, Garam Rangkap, Garam Kompleks.



1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang. Dalam pelaksanaan analisis kualitatif banyak digunanakan reaksi-reaksi yang menghasilkan pembentukan senyawa kompleks. Suatu ion (atau molekul) kompleks terdiri dari satu atom (ion) pusat dan sejumlah ligan yang terikat erat dengan atom (ion) pusat itu. Pembentukan kompleks analisis anorganik kualitatif sering terlihat dan dipakai untuk pemisahan dan identifikasi. Salah satu fenomena yang paling umum yang muncul apabila ion kompleks terbentuk adalah perubahan warna dalam larutan. Satu fenomena lain yang penting yang sering terlihat bila kompleks terbentuk adalah kenaikan larutan, banyak endapan bisa melarut karena pembentukan kompleks. 1.2 Teori Suatu garam yang terbentuk lewat kristalisasi dari larutan campuran sejumlah ekivalen dua atau lebih garam tertentu disebut garam rangkap. Sedangkan garam-garam yang mengandung ion-ion kompleks dikenal sebagai senyawa koordinasi atau garam kompleks, misalnya heksamminkobalt(III) kloroda Co(NH3)6Cl3 dan kalium heksasianoferat(III) K3Fe(CN)6. Bila suatu kompleks dilarutkan, akan terjadi pengionan atau disosiasi, sehingga akhirnya terbentuk kesetimbangan antara kompleks yang tersisa (tidak berdisosiasi). (Harjadi. 1993) Proses pembentukan dari garam rangkap terjadi apabila dua garam mengkristal bersamasama dengan perbandingan molekul tertentu. Garam-garam itu memiliki struktur tersendiri dan tidak harus sama dengan struktur garam komponennya. Kompleks ialah suatu satuan baru yang terbentuk dari satuan-satuan yang dapat berdiri sendiri, tetapi membentuk ikatan baru dalam kompleks itu. Dalam hal ini, kompleks yang terbentuk masing-masing berisi sebuah komponen, tetapi ada pula yang terjadi dari lebih banyak komponen seperti kompleks [Pt(NH3)2Cl4] dan [Pt(NH3)Cl3]. Contoh dari garam rangkap adalah garam alumia, KAI(SO4)2.12H2O dan feroammonium sulfat, Fe(NH3)2(SO4).6H2O. (Harjadi. 1993) Garam rangkap dalam larutan akan terionisasi menjadi ion-ion komponennya. Garam kompleks berbeda dengan garam rangkap. Salah satu tipe reaksi kimia yang dapat



merupakan dasar penetapan titrimetri, mencakup pembentukan kompleks atau ion kompleks yang larut namun sedikit sekali terdisosiasi. Satu contoh adalah reaksi ion perak dengan ion sianida untuk membentuk ion kompleks Ag(CN)2-yang sangat stabil. (Underwood.1999) 2. Metodologi Percobaan 2.1 Alat dan Bahan Alat- alat yang dipergunakan adalah : Gelas Kimia 50, 100 ml, Corong gelas, Penyangga corong, Gelas Ukur 50 ml, Kaca Arloji, Batang Pengaduk, Pipet Tetes , Kaki tiga + kassa asbes, Pembakar spirtus , Spatula, Kertas saring, Aluminium foil, Botol semprot, Neraca analitis, pemanas listrik, Melting point apparatus. Bahan-bahan yang dipergunakan adalah : CuSO4.5H2O ; (NH4)2SO4 ; KSCN 0.5 M ; Amonia Pekat ; Alkohol ; Aquades 2.2 Langkah Kerja 2.2.1 Pembuatan Garam Kompleks CuSO4.5H2O ditimbang sebanyak 2,55 gr dan dimasuka dalm gelas kimia 50 ml kemudian ditambahkan 2,5.ml aquades. Kemudian larutan ammonia pekat ditambahkan tetes demi tetes (sambil diaduk) sampai endapan yang terbentuk larut kembali (ammonia berlebih). Larutan tersebut didiamkan pada suhu kamar. Setelah itu ditambahkan 10 ml alkohol dengan pipet tetes perlahan melalui dinding gelas sampai terbentuk 2 lapisan (bawah=biru, atas=bening). Ditutup rapat dengan aluminium foil dan dibiarkan pada suhu ruang, kemudian pertumbuhan Kristal diamati pada hari berikutnya. Setelah itu larutan disaring dan diletakan pada kaca arloji lalu kristal dikeringkan dalam oven ± 60o selama 2 jam, kemudian kristal ditimbang. 2.2.2 Pembuatan Garam Rangkap Ditimbang CuSO4.5H2O sebanyak 1,5 gr dan dilarutkan dalam 10 ml air mendidih (sebagai larutan 1). Ditimbang sebanyak 0,85 gr (NH4)2SO4 dan dilarutkan dalam 10 ml air (dinyatakan sebagai larutan 2). Larutan 1 dan larutan 2 dicampurkan kemudian diaduk sampai homogen. Larutan tersebut diuapkan sampai jenuh dan kemudian dibiarkan dingin, proses kristalisasi dapat dibantu dengan menambahkan air dingin di luar wadah gelas. Kristal yang terbentuk disaring dan dicuci dengan alkohol



secukupnya. Dikeringkan pada suhu kamar dan ditimbang massanya. 2.2.3 Uji kualitatif Ditimbang sejumlah massa yang sama dari garam rangkap dan garam kompleks yang diperoleh kemudian masing-masing dilarutkan dengan 2,5 ml aquades. Direaksikan kedua larutan tersebut dengan 1 ml KSCN 0.5 M. Diamati perubahan yang terjadi. 2.3 Diagram Alir Pembuatan Garam Kompleks



-



No



Perlakuan



Hasil pengamatan Penimbanga Larutan Endapan n



1.



2,55 gr CuSO4.5H2 O+ aquades



biru muda bening



Tidak ada



+ NH4 pekat



biru gelap



Terdapat endapan warna biru



Didiamkan selama satu malam



Biru gelap bening



Endapan biru



-



Endapan biru



-



Berwarna biru.



garam kompleks = 1,6 gram



-



-



1,5 gr



Biru bening



-



-



-



-



0,85 gr



Tidak berwarna



-



-



Biru tua bening



Belum ada



-



Biru bening



Belum ada



-



2,55gr CuSO4.5H2O - +2,5 ml aquades -+ammonia pekat (sampai endapan larut) -dinginkan pada suhu kamar - +10 ml alcohol -amati, kemudian tutup dengan aluminium foil -amati pada hari berikutnya Residu



Filtrat



+ 20 ml alkohol



2.



-keringkan -timbang Hasil Pembuatan garam Rangkap 1,5 gr CuSO4.5H2O



0,85 gr (NH4)2SO4



+10ml air mendidih



-+10 ml air



Larutan 1



-campurkan -homogenkan -uapkan sampai jenuh -dinginkan Residu - saring,kemudian cuci dengan alkohol secukupnya -keringkan -timbang Hasil



Uji Kualitatif 0.5 gr garam rangkap



-



0.5 gr garam Kompleks



Masing-masing +2,5 ml aquades +1 ml KSCN 0.5 M



Pengamata n pada hari berikutnya, CuSO4.5H2 O +20 ml air panas (sbg lar. 1) (NH4)2SO4 +20 ml aquades (sbg lar.2) Lar 1+lar 2



Larutan 2



Filtrat



Amati



Hasil Hasil Dan Pembahasan 3.1 Hasil percobaan



3.



panaskan sampai jenuh. Kemudian didinginka n Setelah keesokan harinya diamati 0.5 gr garam kompleks +Aquades +KSCN 0.5 M 0.5 gr garam rangkap +aquades +KSCN 0.5 M



Ada dua lapisan, (biru dan tak berwarna) Bening (tidak berwarna).



CuSO4.5H2O = 2,55 gr -



didapat garam Larutan Endapan rangkap = 2,4 biru bening Kristal biru gr Biru kehijauan



Biru,



-



Biru gelap



-



-



Biru muda bening



-



-



Hijau kekuningan



-



-



2.3 Pembahasan Pada pembuatan garam kompleks Tetrammincopper (II) Sulfat hidrat Cu(NH3)4SO4.H2O. Padatan CuSO4.5H2O berfungsi sebagai penyedia atom pusat dan NH 3 pekat berfungsi sebagai penyedia ligan, juga fungsi dari alkohol yang digunakan adalah sebagai masking agent (zat penutup) dimana zat penutup ini berfungsi untuk meminimalisir gangguan dari ion-ion lain dalam larutan, ia akan mengikat ion-ion pengganggu itu dan membentuk kompleks stabil dengannya. Berdasarkan hasil analisis data yang terlampir, didapatkan persen randemen garam kompleks yang terbentuk sebesar 62,75% dengan reaksi sebagai berikut : CuSO4.5H2O+ 4NH3 → Cu(NH3)4SO4.5H2O Pembuatan Garam Rangkap kupriammonium sulfat, CuSO4(NH4)2SO4.6H2O, alas an digunakannya pelarut air pada percobaan ini adalah karena air mempunyai momen dipol yang besar dan ditarik baik ke kation maupun anion untuk membentuk ion terhidrasi. Dari sifatnya tersebut maka digunakannya pelarut air karena kedua garam yang bereaksi dapat larut dalam air dan tetap berupa satu spesies ion. Kebanyakan garam anorganik lebih dapat larut dalam air murni daripada dalam pelarut organik. Larutan segera ditutupi dengan kaca arloji sehingga dapat mencegah menguapnya beberapa ion yang diinginkan untuk dapat membentuk kristal monoklin sempurna. Dari hasil analisis data yang terlampir didapatkan persen randemen garam rangkap sebesar 100% dengan reaksi sebagai berikut : CuSO4.5H2O+ (NH4)2SO4→CuSO4(NH4)2SO4.6H2O Nilai persen randemen yang kurang dari 10% mengindikasikan bahwa pada percobaan ini terdapat beberapa faktor kesalahan sehingga hasil yang didapat kurang maksimal, kesalahan yang mungkin terjadi adalah pada alat, ataupun pada bahan autupun human error, tetapi diduga kesalahan pada percobaan pembuatan garam rangkap ini disebabkan oleh Human error. 3. Kesimpulan



Garam kompleks dapat diperoleh dengan mereaksikan CuSO4.5H2O dengan NH3 pekat, dengan reaksi sebagai berikut : CuSO4.5H2O+4NH3 → Cu(NH3)4SO4.5H2O sehingga didapatkan garam komples Tetrammincopper (II) Sulfat hidrat Cu(NH3)4SO4.5H2O dan didapatkan berat garam sebesar 1,6 gr dn persen randemen sebesar 62,75%. Garam rangkap dapat diperoleh dengan mereaksikan CuSO4.5H2O dengan (NH4)2SO4 dengan reaksi sebagai berikut : CuSO4.5H2O+ (NH4)2SO4→CuSO4(NH4)2SO4.6H2O sehingga didapatkan garam rangkap berupa kupriammonium sulfat CuSO4(NH4)2SO4.6H2O dan didapatkan berat garam sebesar 2,4 gr dan persen randemen sebesar 100%. Diduga terdapat beberapa factor kesalahan yang salah satunya adalah human error sehingga hasil yang didapatkan kurang maksimal Daftar Pustaka 1. Day & Underwood. 1999. Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta. 2. Harjadi. 1993. Ilmu Kimia Analitik Dasar. PT. Gramedia. Jakarta 3. Svehla, G. 1985.Vogel Buku Tesk Anilisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro, bagian I. PT. Kalman Media Pustaka. Jakarta. 4. Sukarjo. 1997. Kimia Fisik. PT.Rineka Cipta. Jakarta