Jurnal Refleksi Modul 1.3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

JURNAL REFLEKSI MODUL 1.3 Jurnal Refleksi Dwi tayangan Modul 1.3  ini saya buat dengan menerapkan model DEAL (Description, Examination and Articulation of Learning) yang dikembangkan oleh Ash dan Clayton (2009). Description  Pada modul 1.3 ini saya mempelajari tentang bagaimana membuat gambaran tentang murid impian. Pembelajaran ini dimulai dengan sebuah refleksi pada alur mulai dari diri. Disini kita diminta untuk menggambarkan bagaimana murid impian kita di masa depan kurun waktu 5 atau 10 tahun ke depan. Pada tugas ini saya memimpikan murid saya adalah murid yang unggul sesuai bakat dan minat serta mempunyai kompetensi yang sesuai dengan kodrat zamannya dengan berlandaskan profil pelajar Pancasila. Dari gambaran murid impian itu Saya juga menjabarkan menjasi rumusan visi yang saya impikan di pakai oleh sekolah tentang murid impian yaitu  melakukan pembelajaran dan Pendidikan yang selalu berpihak kepada peserta didik dengan menanamkan nilai yang ada profil pelajar Pancasila. Pada tahap eksplorasi konsep ada hal menarik yang saya dapatkan yaitu saat kita diminta untuk berlatih membuat pertanyaan BAGJA ( Buat pertanyaan, Ambil pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan rencana, Atur Eksekusi) berdasarkan pengalaman kita di  sekolah. Saat itu saya mengangkat sebuah prakarsa perubahan : Pembelajaran menggunakan IT untuk meningkatkan kreativiyas siswa” Saya sangat senang saat membuat Alur BAGJA ini karena tergambar jelas bagaimana perjuangan saya untuk mewujudkan visi saya sebagai guru Penggerak. Ruang kolaborasi adalah salah satu alur yang paling saya tunggu-tunggu karena saya dapat bertatap muka dengan teman-teman CGP yang lainnya dan tentunya mendapat motivasi dari  ibu Nuraeni Amir sebagai fasilitator kami. Pada sesi diskusi kelompok saya memaparkan Visi yang saya buat, saya juga menjelaskan mengapa visi ini saya anggap penting dan apa alasan saya membuat Visi tersebut. Pada visi tersebut saya berusaha menjelaskan gambaran bahwa setiap anak yang terlahir ke dunia ini memiliki kelebihan dibalik segala kekurangan yang tampak oleh mata dan tugas kita sebagai guru adalah menuntun segala potensi yang ada pada anak tersebut bukan sesuai dengan keinginan kita . Ada nilai-nilai kebajikan yang termuat dalam visi yaitu



mewujudkan profil pelajar Pancasila. Pastinya untuk mewujudkan visi tersebut diperlukan prakarsa perubahan dan dirancang suatu tindakan perubahan dengan menggunakan  model inkuiri apresiatif (IA) dengan tahapan BAGJA Berdasarkan diskusi dengan teman-teman dan masukan dari ibu Nuraeni Amir, akhirnya saya bisa memahami cara membuat prakarsa perubahan dengan bantuan kanvas BAGJA. Pada tugas demostekstual,



saya



Examination Pada modul 1.3 ini kita diajak untuk belajar merumuskan suatu visi atau cita-cita yang kita impikan tentang murid, kemudian cita-cita tersebut kita susun untuk diwujudkan menjadi sebuah aksi nyata di kelas dengan sebuah prakarsa perubahan yang disusun dengan menggunakan model inkuiri apresiatif alur BAGJA . Pengalaman menyusun pertanyaan BAGJA ini adalah hal baru bagi saya dan luar biasa bagi saya dan tentunya sangat bermanfaat.  Selama ini saya memang punya mimpi tentang siswa tetapi mimpi itu tidak terwujud dengan baik karena tidak mempunyai prakarsa perubahan. Saya hanya menunggu , padahal untuk mencapai tujuan yang kita impikan maka harus mulai dari diri untuk Bergerak. Kita tidak bisa memaksa orang lain untuk bergerak jika kita tidak mulai untuk bergerak. Sebuah video yang ditampilkan oleh ibu Anastasia Moertodjo tentang keberanian anak kecil untuk turun pohon yang tumbang di tengah jalan telah menjadi inspirasi, bahwa saya harus berani masuk dalam lingkaran pengaruh agar orang-orang yang ada di sekitar saya tergerak untuk mengubah cara mendidik murid yaitu dengan cara menuntun bukan menuntut. Kita harus bergerak menjadi pelopor perubahan sehingga orang lain agar ikut tergerak untuk melakukan perubahan bersama-sama. Articulation of Learning Pada tahap ini saya mempelajari Cara mewujudkan Visi impian dan melakukan proses perubahan dengan menggunakan pendekatan atau paradigma inkuiri Apresiatif (IA) yang dikembangkan oleh David Cooperrider (Cooperrider & Whitney, 2005; Noble & McGrath,2016) Inkuiri Apresiatif (IA) merupakan pendekatan kolaboratof berbasis kekuatan yang bertujuan untuk melakukan perubahan yang membawa perbaikan dalam suatu sistem missal di sekolah dalam lingkup kecil yaitu di kelas. Manajemen perubahan yang saya lakukan adalah dengan



menyusun tindakan menggunakan Tahapan BAGJA dengan berbasi kekuatan atau potensi yang ada. Dari pembelajaran tersebut saya merencanakan ke dalam aksi nyata saya di kelas dan di sekolah mewujudkan visi impian dengan merumuskan prakarsa perubahan yang saya fokuskan pada pembiasaan dan pembelajaran model pembelajaran yang berpusat pada murid dengan menggunakan IT untuk mengemnagkan kreativitas siswa.