K.1 Ransum Rusa-1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1



RANSUM TERNAK RUSA (Makalah Ilmu Nutrisi Aneka Ternak)



Oleh



Kelompok I



1. 2. 3. 4. 5.



Ratu Hanny. A Suci Wulandari Galang Gemilang Debi Putra. R Firts Riyatna. R



6. Ghina Salsabila. K 7. Bella Pristiya 8. Ahmad Andresta. A 9. Choirul Anwar



NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN TERNAK JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2020



2



KATA PENGANTAR



Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia nya saya dapat menyelesaikan Makalah ini dengan tepat waktu. Pada kesempatan ini juga saya ingin mengucapkan Terima Kasih kepada pihak- pihak yang sudah menberikan dukungan serta bantuan. Saya sadar makalah ini tidak luput dari kesalahan maka saya berharap kritik dan saran dari pembaca, saya berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi orang banyak.



Bandar Lampung, 2 Desember 2020



Penulis



3



DAFTAR ISI



Halaman KATA PENGANTAR ...............................................................................



i



DAFTAR ISI ..............................................................................................



ii



I. PENDAHULUAN ...............................................................................



1



1.1. Latar belakang..................................................................................



1



1.2. Tujuan .............................................................................................



2



II. PEMBAHASAN ................................................................................



3



III. PENUTUP..........................................................................................



7



A.Kesimpulan.............................................................................................



7



B. Saran.......................................................................................................



7



DAFTAR PUSTAKA



I. PENDAHULUAN



4



A. Latar Belakang



Rusa (Cervus timorensis) merupakan satwa liar yang dilindungi dan pengelolaannya ditangani oleh Direktorat Jenderal Pelestarian Hutan dan Konservasi Alam, Departemen Kehutanan. Sumber daya hayati ini dikhawatirkan akan punah mengingat banyaknya perburuan liar. Rusa termasuk hewan yang bernilai komersial sehingga potensial untuk dikembangkan. Rusa merupakan satwa liar yang suka hidup berkelompok, mudah beradaptasi dalam segala lingkungan dan cepat berkembang biak serta efisien dalam penggunaan pakan (Semiadi, 1998). Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pengembangan rusa dengan teknik penangkaran rusa adalah pakan. Serupa dengan hewan lainnya, rusa memerlukan pakan dalam jumlah cukup, baik jumlah maupun mutu. Pertumbuhan rusa perlu diketahui karena berperan penting dalam menentukan jenis dan jumlah pakan yang akan diberikan. Pakan adalah salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan budi daya satwa. Untuk mencapai produksi yang tinggi, pemberian jumlah dan komposisi pakan perlu mendapat perhatian, agar kualitas dan kuantitas pakan yang diberikan dapat memenuhi kebutuhan satwa yang dibudidayakan. Pemberian pakan yang terlalu sedikit atau banyak akan merugikan, oleh karena itu perlu dipilih pakan yang murah tetapi mengandung gizi yang tinggi. Pakan utama rusa adalah daun-daunan dan rumputrumputan, sehingga hewan ini dapat mengkonsumsi hampir semua jenis dedaunan dan rumput, tahan terhadap kekurangan air sehingga mampu menyesuaikan dengan kondisi agroekosistem yang beragam (Garsetiasih, 1988; Naipospos, 2003; Badarina, 1995). Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pengembangan rusa dengan teknik penangkaran rusa adalah (Garsetiasih, Heriyanto, Atmaja, 2003).



Pakan yang cukup, baik jumlah maupun mutu diperlukan oleh rusa, penambahan konsentrat dalam ransum ternak merupakan suatu usaha untuk mencukupi kebutuhan



5



zatzat makanan, sehingga akan diperoleh produksi yang tinggi. Penggunaan konsentrat juga dapat meningkatkan daya cerna bahan kering ransum, pertambahan bobot badan serta efisien dalam penggunaan ransum.



B. Tujuan Adapun Tujuan dari dibuat nya Makalah ini untuk mengetahui kebutuhan nutrisi ternak Rusa di dalam ransum yang diberikan, melalui tinjauan jurnal.



6



II. ISI



2.1 Artikel tentang penggunan bahan pakan lokal untuk ransum rusa Jurnal 1 Judul



: Daya Cerna Jagung dan Rumput sebagai Pakan Rusa



(Cervus Timorensis) Di posting pada



: Agustus 2007



Pada jurnal pertama membahas tentang Daya Cerna Jagung dan Rumput sebagai Pakan Rusa (Cervus Timorensis) .Pakan utama rusa adalah daun-daunan dan rumput-rumputan. Nilai gizi yang terkandung dalam hijauan tersebut, seperti protein dan energi, relatif rendah sehingga perlu ditambahkan pakan konsentrat berupa jagung untuk mencukupi kebutuhan gizi rusa. Pakan konsentrat biasanya disukai oleh rusa dan mengandung cukup energi sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan rusa (Garsetiasih 1988). Jagung mempunyai kandungan kalori yang cukup tinggi (2.051 kkal/g) dibandingkan dengan kacang hijau (1.464 kkal/g). Pemberian pakan lokal seperti jagung dan rumput untuk ransum rusa bisa di gunakan Karena pada jagung mempunyai kandungan energi yang cukup tinggi .Pakan yang diberikan adalah rumput lapangan (Paspalum dilatatum) dan jagung. Jumlah rumput yang diberikan didasarkan atas kemampuan konsumsi rusa. Rumput tersedia terus menerus-menerus atau diberikan secara adlibitum. Jagung diberikan sebanyak 250 g per dua hari. Dengan kandungan protein sebesar 9,26%, jagung dimungkinkan untuk dapat meningkatkan kualitas pakan, karena jagung merupakan salah satu pakan penguat yang mengandung energi dan protein yang cukup tinggi dan sudah biasa digunakan sebagai pakan ternak. Protein dibutuhkan oleh satwa terutama untuk pembentukan sel-sel jaringan baru dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak akibat usia tua dan penyakit (Prijono dan Handini 1998). Sumoprastowo (1980)



7



menyatakan bahwa pemberian pakan penguat bagi ternak ruminansia dapat memberikan pertumbuhan yang baik. Selanjutnya Soegiri et al. (1981) menyatakan bahwa pakan penguat berupa jagung dan dedak padi mengandung kadar protein yang tinggi, palatabel, dan mengandung vitamin B.



2.2 Artikel tentang penggunan bahan pakan lokal untuk ransum rusa Jurnal 2 Judul



: Pemanfaatan Dedak Padi sebagai Pakan Tambahan Rusa



Di posting pada



: 2003



Pada jurnal 2 membahas tentang pemanfaatan dedak padi sebagai pakan tambahan rusa. Rusa (Cervus timorensis) merupakan satwa liar yang dilindungi dan pengelolaannya ditangani oleh Direktorat Jenderal Pelestarian Hutan dan Konservasi Alam, Departemen Kehutanan. Pakan utama rusa adalah hijauan berupa rumput- rumputan dan daun-daunan. Jenis ini umumnya mengandung energi yang rendah, sehingga perlu ditambahkan pakan konsentrat. Dedak padi dapat digunakan sebagai pakan konsentrat yang mengandung energi dan disukai rusa. Dedak padi mempunyai kandungan gizi yang lebih tinggi dibandingkan dengan rumput lapangan dan daun nampong. Kandungan gizi yang tinggi memungkinkan dedak padi untuk dijadikan pakan tambahan rusa. Sumoprastowo (1980) menyatakan bahwa pemberian dedak padi sebagai pakan penguat ternak ruminansia dapat memberikan pertumbuhan yang baik, ternak cepat besar dan gemuk. Dalam penelitian ini rusa selain diberi hijauan pakan (rumput lapangan dan daun nampong) juga diberi pakan tambahan penguat (konsentrat) berupa dedak padi. Kegunaan dari konsentrat ini adalah untuk meningkatkan produksi, reproduksi, dan kebutuhan pokok hidup (mantenance).



8



Sebagai perlakuan adalah empat macam ransum pakan yang terdiri atas: R0 = rumput + daun nampong (sebagai kontrol) R1 = rumput + daun nampong + dedak padi (1,0% dari bobot badan awal) R2 = rumput + daun nampong + dedak padi (1,5% dari bobot badan awal) R3 = rumput + daun nampong + dedak padi (2,0% dari bobot badan awal) 



Tingkat Konsumsi Ransum



Konsumsi ransum segar tertinggi dicapai oleh perlakuan R0, sedangkan konsumsi bahan kering ransum tertinggi dicapai oleh perlakuan R0. Pada perlakuan R0, rusa mendapat pakan rumput dan daun nampong dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada perlakuan ini rusa tidak diberi tambahan pakan berupa dedak padi sehingga kebutuhan pakannya hanya dicukupi oleh pakan hijauan. Pada perlakuan R3 rusa mendapatkan dedak padi sebanyak 2% dari bobot badan awal sehingga konsumsi ransum lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan R1 dan R2. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh tingginya kandungan lemak dedak sehingga tingkat palatabilitas pakan menjadi tinggi.  Pertumbuhan Rusa Penambahan dedak padi sebanyak 1,5% dari bobot badan awal rusa ke dalam hijauan rumput dan daun nampong (R2) meningkatkan pertumbuhan ternak dan lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Selanjutnya secara berurutan diikuti oleh perlakuan R3, R1, dan R0 Hal ini menunjukkan bahwa pemberian dedak sebanyak 1,5% dari bobot badan awal sudah dapat meningkatkan pertumbuhan rusa. Takandjandji dan Handayani (1989) menyatakan bahwa dedak padi mengandung lemak yang tinggi. Lemak merupakan sumber energi terbesar dan diperlukan



9



dalam metabolisme dan kontraksi urat daging. Jika ternak kekurangan energi maka pertumbuhannya lambat, bobot badan rendah, dan mudah terjangkit penyakit. Berdasarkan hasil analisis laboratorium diketahui bahwa kandungan lemak dedak padi yang diberikan kepada rusa adalah 5,10%, sedangkan kandungan lemak rumput lapangan dan daun nampong masing-masing hanya 0,25 dan 0,44%.



III. PENUTUP



10



A. KESIMPULAN



Adapun kesimpulan yang didapat adalah : 1. Protein sangat dibutuhkan oleh rusa untuk pembentukan sel sel jaringan baru serta pembentukan kembali jaringan yang telah rusak 2. Pakan konsentrat sangat disukai oleh rusa, karena dapat meningkatkan pertumbuhannya



B. Saran



Semoga kedepannya makin banyak penelitian serta variasi penelitian terhadap pakan untuk ternak rusa sehingga pertumbuhan serta kesehatan dari rusa terus terjaga dan makin banyak orang yang berani untuk beternak rusa



11



DAFTAR PUSTAKA



Garsetiasih, R. 1988. Daya cerna rumput dan campurannya dengan daun beringin, daun kabesak, dan daun turi sebagai pakan rusa (Cervus timorensis). Buletin Santalum 3:17-26. Prijono, S.N. dan S. Handini. 1998. Memelihara, Menangkar dan Melatih Nuri. Penebar Swadaya Jakarta. Semiadi, G. 1998. Biologi Rusa Tropis. LIPI. Cibinong



Soegiri, J., M.S. Siahaan, dan N.M. Thaib. 1981. Ransum praktis untuk ternak potong.Direktorat Bina produksi. Dirjen Peternakan. Jakarta. Sumoprastowo, R.M. 1986. Beternak Kelinci Idaman. Penerbit Bhatara Karya Aksara. Jakarta.