Kalimat Efektif [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : Afifah Nur Pramudi NIM



: 18/426063/SV/15205



Prodi : Pengelolaan Hutan



KALIMAT EFEKTIF



Kalimat efektif adalah kalimat yang minimal memiliki subjek dan predikat yang sesuai dengan kaidah tata bahasa secara ejaan maupun tanda baca , dapat menyampaikan maksud dan gagasan secara jelas kepada pembaca atau pendengar. Untuk membuat kalimat efektif haruslah memperhatikan ciri-ciri yang ada antara lain : 1. Kesepadanan Kesapadanan merupakan keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa yang digunakan. Kesepadanan kalimat bisa terlihat dari kesatuan pokok pikiran suatu kalimat yang kompak dan kesepadanan pikiran yang baik.Ciri-ciri kesapadanan struktur suatu kalimat adalah sebagai berikut : a. Kalimat tersebut harus mempunyai subjek dan predikat yang jelas. b. Tidak terdapat subjek yang ganda. c. Kalimat penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal. d. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata penghubung yang. Contoh : Di Desa Krajan mengadakan kerja bakti. (salah) Desa Krajan mengadakan kerja bakti. ( benar)



2. Kesejajaran Kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat tersebut. Jika bentuk pertama memakai verba, yang kedua juga harus memakai verba. Dan apabila kalimat pertama menggunakan kata kerja berimbuhan me-, maka kalimat selanjutnya juga harus menggunkan kata kerja berimbuhan me-.



3. Ketegasan Ketegasan merupakan suatu perlakuan, penekanan, atau penonjolan terhadap suatu ide pokok dari suatu kalimat. Untuk membuat penekanan dalam suatu kalimat, ada beberapa cara yang harus dilakukan, yaitu : a. Meletakkan ide pokok itu didepan kalimat Contoh : Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan pada kesempatan lain (salah) Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini (benar) b. Membuat rangkaian kata yang bertahap Contoh : Tidsak seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah telah disumbangkan kepada anak yatim (salah) Tidak seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah telah disumbangkan kepada anak yatim (benar) c. melakukan pengulangan kata (repetisi) contoh : cerita itu benar-benar menari, cerita itu sangat mengharukan d. melakukan pertentangan terhadap ide pokok contoh : Anak itu nakal, tetapi baik e. menggunkan partikel penegasan, seperti partikel –lah, -pun, dan –kah. Contoh : dapatkah mereka mengerti maksud perkataanku? 4. Kecermatan Kecermatan adalah tidak menggunakan kata yang mempunyai banyak makna atau tafsiran ganda, dan tepat dalam pilihan kata. Contoh : Siswa kelas 6 yang terkenal itu menerima hadiah (salah) Siswa yang terkenal di kelas 6 itu menerima hadiah (benar) 5. Kehematan Kehematan adalah menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain dengan yang wajar dan perlu saja. Namun, perlu diingat bahwa tidak menyalahi dengan kaidah tata bahasa. Penggunaan kata yang berlebihan akan merusak maksud kalimat. Yang harus diperhatikan dalam penghematan kata, yaitu : Menghilangkan pengulangan subjek. Menghindari penggunaan kata yang menunjukkan nama taksonomi dan anggotanya. Menghindari sinonim dalam satu kalimat



Tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak. Contoh : Dia memakai topi warna putih (salah) Dia memakai topi putih (benar) 6. kepaduan Kepaduan adalah menggunkan gabungan kata supaya informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah dan bisa dipahami. Yang harus diperhatikan dalam kepaduan kalimat, yaitu : Kalimat tidak berkepanjangan dan kagak mencerminkan cara berpikir yang bukan simetris. Kalimat menggunkan bentuk aspek, agen, verbal secara tertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat pasif pesona. Kalimat tidak harus menyelipkan kata seperti dari pada atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita. Contoh : Makalah ini membahas tentang desain interior pada rumah adat (salah). Makalah ini membahas desain interior pada rumah adat (benar). 7. Kelogisan Kelogisan bisa disebut juga dengan masuk akal atau bisa diterima oleh akal sehat. Maksud kelogisan dalam kalimat efektif adalah kalimat itu dapat dengan mudah dipahami, dan penulisannya sesuai dengan EYD. Contoh : Saya mengajar mata kuliah Jurnalistik di kampus (salah). Saya mengajarkan mata kuliah Jurnalistik di kampus (benar).



https://qudsfata.com/kalimat-efektif/ by Mirza Muhammad Iqbal



Kalimat Efektif – Sebenarnya membuat sebuah kalimat bukanlah hal yang sulit bagi teman-teman. Kalimat itu bisa dibuat dengan cara yang mudah dan tidak tidak ribet. Tapi, apakah kalimat yang dibuat itu sudah termasuk kalimat efektif? Pada dasarnya, sebuah kalimat dapat dibuat dengan klausa yang terdiri dari subjek dan predikat. Atau terkadang bisa ditambah dengan objek, pelengkap, atau keterangan yang diakhiri dengan tanda baca (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!). Salah satu problem seorang penulis pemula adalah dalam pengelolaan kalimat. Mereka terkadang tidak memperdulikan terhadap hal itu. Karena yang diinginkan Cuma menulis dengan sebanyak mungkin kata. Sebenarnya tidak menjadi masalah dalam hal tersebut, namun akibatnya nanti hasil kalimatnya jadi tidak efektif. Bahkan terkadang sampai salah dalam tata bahasa. Tapi, kalau diniatkan untuk melancarkan gerak tangan dalam menulis sah-sah saja buat penulis pemula. Menulis bisa dimulai dengan mengetikkan apa yang ada didalam pikiran kita tanpa mengoreksinya kembali. Namun, disini saya akan mengajarkan trik yang tidak boleh ditinggalkan oleh seorang penulis, yaitu tahap editing. Tahap editing ini sangatlah penting sekali, karena editing ini biasanya tahap terakhir atau finishing sebelum di publish. Dalam tahap ini bisa mengoreksi tata bahasa, tanda baca, atau kalimat-kalimat yang tidak efektif. Kali ini saya akan memaparkan salah satu tahap editing, yaitu membahas tentang kalimat efektif. Bagi Anda yang belum mengetahui tentang apa itu kalimat efektif, mari simak baik-baik ulasan berikut ini. Contents [hide]     o



1 Pengertian Kalimat Efektif 2 Syarat-syarat Kalimat Efektif 3 Ciri-ciri Kalimat Efektif 4 Contoh Kalimat Efektif dan Tidak Efektif 4.1 Share this:



Pengertian Kalimat Efektif



Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah tata bahasa, baik itu ejaan maupun tanda bacanya. Sehingga kalimat tersebut mudah dipahami oleh pembaca atau pendengarnya. Selain itu, kalimat efektif juga dapat menyampaikan gagasan-gagasan atau ide yang ingin disampaikan oleh penulis, atau pembicara pada pembaca maupun pendengar. Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa. Salah satu faktor yang dijadikan penanda untuk melihat efektivitas suatu kalimat. Penanda tersebut adalah ketersampaikan pesan penulis atau pembicara pada pembaca maupun pendengar. Jika pesan yang diterima oleh pembaca atau pendengar sama dengan yang ditulis oleh penulis maupun yang dibicarakan oleh pembicara. Maka kalimatkalimat tersebut merupakan kalimat efektif. Kesalahan yang sering menyebabkan kalimat tidak efektif adalah penggunaan kata-kata yang keterangan atau penjelasan bermakna ganda. Kata-kata yang



menimbulkan makna ganda, seringkali menyebabkan pembaca atau pendengar kebingungan. Bahkan sampai salah paham atas yang disampaikan oleh penulis atau pembicara. Maka dari itu, kalimat efektif biasanya menghindari penggunaan kata-kata yang bisa menimbulkan makna ganda atau biasanya disebut ambigu. Dalam membuat kalimat efektif gunakanlah kata-kata yang jelas dan logis. Sehingga proses penyampaian dan penerimaan gagasan berlangsung dengan sempurna.



Syarat-syarat Kalimat Efektif



1. Sesuai dengan kaidah bahasa dan ejaan (EYD) Sebuah kalimat efektif harus menggunakan ejaan atau tanda baca yang tepat dengan kaidah bahasa. Kata baku seharusnya menjadi perhatian tersendiri, agar tidak sampai kata yang Anda tulis ternyata tidak tepat dengan EYD.



2. Logis Kalimat efektif merupakan kalimat yang bisa diterima dengan akal sehat dan bisa dipahami dengan baik. Sebaliknya, jika kalimat tersebut tidak dapat diterima atau tidak jelas, maka kalimat tersebut adalah kalimat tidak efektif. Perhatikan kalimat berikut ini! “Waktu dan tempat kami persilakan” Kalimat tersebut tidak efektif dan tidak bisa diterima oleh akal sehat. Bagaimana bisa waktu dan tempat di persilakan, bukan pembicara. Yang dimaksud kalimat tersebut bukanlah waktu dan tempat di persilakan, tetapi bapak asep yang di persilakan. Seharusnya kalimat tersebut adalah sebagai berikut : “Kepada Bapak Asep, kami persilakan” 3. Tidak ambigu Kalimat yang mempunyai makna lebih dari satu disebut dengan kalimat yang tidak efektif. Hal ini dikarenakan kalimat tersebut tidak bisa menyampaikan maksud atau ide yang sebenarnya kepada para pembaca dan pendengar. Perhatikan kalimat berikut! “Para siswa baru mengikuti kegiatan pesantren kilat disekolah” Kalimat tersebut ambigu karena mempunyai dua makna yang dihasilkan, yaitu apakah murid baru yang mengikuti kegiatan pesantren kilat di sekolah. ataukah para murid baru saja mengikuti kegiatan tersebut. Seharusnya kalimat tersebut adalah sebagai berikut : “Para siswa baru saja mengikuti kegiatan pesantren kilat di sekolah” 4. Hemat kata Suatu kalimat dapat dikatakan efektif, apabila tidak ada pemborosan atau penambahan kata yang tidak perlu ditambah. Tanpa kita sadari, kita sering kali menggunakan kata-kata tersebut. Supaya jumlah kata-katanya menjadi banyak, tapi hal ini terkadang menjadi sulit dipahami kalimatnya.



5. Ketegasan topik Kalimat akan menjadi efektif apabila kalimat tersebut memiliki kejelasan pada kalimat utamanya. Dengan kata lain, ide pokok utama yang harus disampaikan harus jelas dan lugas. Perhatikan kalimat berikut ini ! “Dia yang bertanggung jawab dengan semua ini!” Kalimat diatas seharusnya menggunakan kata imbuhan –lah. Sehingga ide utamanya bisa lebih tepat tersampaikan. Jadi lebih tepatnya kalimat itu, ditulis sebagai berikut : “Dialah yang harus bertanggung jawab dengan semua ini”



Ciri-ciri Kalimat Efektif Dalam membuat kalimat efektif tidaklah sulit, asalkan sudah memahami ciricirinya. Berikut ini adalah ciri-ciri kalimat efektif : 1. Kesepadanan Kesapadanan merupakan keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa yang digunakan. Kesepadanan kalimat bisa terlihat dari kesatuan pokok pikiran suatu kalimat yang kompak dan kesepadanan pikiran yang baik. Ciri-ciri kesapadanan struktur suatu kalimat adalah sebagai berikut : a. Kalimat tersebut harus mempunyai subjek dan predikat yang jelas. b. Tidak terdapat subjek yang ganda. c. Kalimat penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal. d. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata penghubung yang. Contoh :    



Dalam musyawarah itumenghasilkan lima keputusan (salah) Musyawarah itu menghasilkan lima keputusan (benar) Di Sekolah kami mengadakan lomba baca puisi (salah) Sekolah kami mengadakan lomba baca puisi (benar)



2. Kesajajaran Kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat tersebut. Jika bentuk pertama memakai verba, yang kedua juga harus memakai verba. Dan apabila kalimat pertama menggunakan kata kerja berimbuhan me-, maka kalimat selanjutnya juga harus menggunkan kata kerja berimbuhan me-. Contoh :  Bapak menolong anak itu dengan dipapahnya kepinggir jalan (salah)  Bapak menolong anak itu dengan memapahnya kepinggir jalan (benar) 3. Ketegasan



Ketegasan merupakan suatu perlakuan, penekanan, atau penonjolan terhadap suatu ide pokok dari suatu kalimat. Untuk membuat penekanan dalam suatu kalimat, ada beberapa cara yang harus dilakukan, yaitu : a. Meletakkan ide pokok itu didepan kalimat Contoh :  Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan pada kesempatan lain (salah)  Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini (benar) b. Membuat rangkaian kata yang bertahap Contoh :  Tidsak seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah telah disumbangkan kepada anak yatim (salah)  Tidak seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah telah disumbangkan kepada anak yatim (benar) c. melakukan pengulangan kata (repetisi) contoh : cerita itu benar-benar menari, cerita itu sangat mengharukan d. melakukan pertentangan terhadap ide pokok contoh : Anak itu nakal, tetapi baik e. menggunkan partikel penegasan, seperti partikel –lah, -pun, dan –kah. Contoh : dapatkah mereka mengerti maksud perkataanku?



4. Kecermatan Kecermatan adalah tidak menggunakan kata yang mempunyai banyak makna atau tafsiran ganda, dan tepat dalam pilihan kata. Contoh :  Siswa kelas 6 yang terkenal itu menerima hadiah (salah)  Siswa yang terkenal di kelas 6 itu menerima hadiah (benar) 5. Kehematan Kehematan adalah menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain dengan yang wajar dan perlu saja. Namun, perlu diingat bahwa tidak menyalahi dengan kaidah tata bahasa. Penggunaan kata yang berlebihan akan merusak maksud kalimat. Yang harus diperhatikan dalam penghematan kata, yaitu :  Menghilangkan pengulangan subjek.  Menghindari penggunaan kata yang menunjukkan nama taksonomi dan anggotanya.  Menghindari sinonim dalam satu kalimat  Tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak. Contoh :  Dia memakai topi warna putih (salah)  Dia memakai topi putih (benar) 6. Kepaduan Kepaduan adalah menggunkan gabungan kata supaya informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah dan bisa dipahami. Yang harus diperhatikan dalam kepaduan kalimat, yaitu :  Kalimat tidak berkepanjangan dan kagak mencerminkan cara berpikir yang bukan simetris.  Kalimat menggunkan bentuk aspek, agen, verbal secara tertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat pasif pesona.  Kalimat tidak harus menyelipkan kata seperti dari pada atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita. Contoh :  Makalah ini membahas tentang desain interior pada rumah adat (salah).



 Makalah ini membahas desain interior pada rumah adat (benar). 7. Kelogisan Kelogisan bisa disebut juga dengan masuk akal atau bisa diterima oleh akal sehat. Maksud kelogisan dalam kalimat efektif adalah kalimat itu dapat dengan mudah dipahami, dan penulisannya sesuai dengan EYD. Contoh :  Saya mengajar mata kuliah Jurnalistik di kampus (salah).  Saya mengajarkan mata kuliah Jurnalistik di kampus (benar).



Contoh Kalimat Efektif dan Tidak Efektif 1. Hadirin di persilakan menempati tempat yang telah di sediakan. (kalimat tidak efektif) Hadirin di persilakan menempati tempat yang telah di sediakan. (kalimat efektif) 2. Saya dilahirkan pada bulan pebruari. (kalimat tidak efektif) Saya dilahirkan pada bulan Februari. (Kalimat efektif) 3. Kepada bapak camat waktu dan tempat kami persilakan. (Kalimat tidak efektif) Bapak camat kami persilakan. (Kalimat efektif) 4. Semua orang tau bahwa dia yang mencuri kalung itu. (Kalimat tidak efektif) Semua orang tahu bahwa dia yang mencuri kalung itu. (Kalimat efektif) 5. Mobil yang diparkir yang diujung itu milik ayahku. (Kalimat tidak efektif) Mobil yang diparkir di ujung itu milik ayahku. (Kalimat efektif) 6. Banyak juga yang menyangka kalau dia itu seorang pahlawan. (Kalimat tidak efektif) Banyak juga yang menyangka bahwa dia seorang pahlawan. (Kalimat efektif) 7. Guru-guru sudah pada hadir di rapat itu. (Kalimat tidak efektif) Guru-guru sudah hadir di rapat itu. (Kalimat efektif) 8. Budi tidak masuk hari ini. Jangan-jangan dia sedang sakit. (Kalimat tidak efektif) Budi tidak masuk hari ini. Mungkin dia sedang sakit. (Kalimat efektif)



9. Kejadian kemarin sore itu membuat aku benar-benar menyesal. (Kalimat tidak efektif) Sungguh aku sangat menyesal atas kejadian kemarin sore. (Kalimat efektif) 10. Kemarin banyak para karyawan yang melakukan demonstrasi. (Kalimat tidak efektif) Kemarin banyak karyawan yang melakukan demonstrasi. (Kalimat efektif) 11. Saran yang di kemukakannya kami akan pertimbangkan. (Kalimat tidak efektif) Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan. (Kalimat efektif) 12. Motor yang di parkir yang di ujung itu miliknya. (Kalimat tidak efektif) Motor yang di parkir di ujung itu miliknya. (Kalimat efektif) 13. Melakukan tindakan baik kepada orang lain adalah merupakan perbuatan terpuji. (Kalimat tidak efektif) Melakukan tindakan baik kepada orang lain merupakan perbuatan terpuji. (Kalimat efektif) 14. Banyak beragam macam jenis-jenis bunga yang di perjual belikan di rumah Raisa. (Kalimat tidak efektif) Banyak macam jenis bunga yang di perjual belikan di rumah Raisa. (Kalimat efektif) 15. Nadia setiap hari belajar dari pagi hingga tengah malam. (Kalimat tidak efektif) Nadia setiap hari belajar dari pagi sampai tengah malam. (Kalimat efektif) 16. Penjahat itu bertobat setélah menyadari kesalahan yang telah diperbuatnya. (Kalimat tidak efektif) Penjahat itu bertobat setelah menyadari kesalahannya. (Kalimat efektif) 17. Hanya ini saja yang dapat kuberikan kepadamu. (Kalimat tidak efektif) Hanya ini yang dapat kuberikan padamu. (Kalimat efektif) 18. Atas perhatiannya saya.mengucapkan terima kasih. (Kalimat tidak efektif) Atas perhatian Anda, saya ucapkan terima kasaih. (Kalimat efektif) 19. Motor yang diparkir yang di ujung itu miliknya. (Kalimat tidak efektif) Motor yang di parkir di ujung itu miliknya. (Kalimat efektif)



20. Banyak juga yang mengira kalau dia itu seorang konglomerat. (Kalimat tidak efektif) Banyak juga yang mengira bahwa dia seorang konglomerat. (Kalimat efektif) 21. Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (Kalimat tidak efektif) Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (Kalimat efektif) 22. Bapak menolong anak itu dengan dipapahnya ke tepi jalur. (Kalimat tidak efektif) Bapak menolong anak itu memapahnya ke tepi jalur. (Kalimat efektif) 23. Buku itu sudah dibaca oleh saya. (Kalimat tidak efektif) Buku itu sudah saya baca. (Kalimat efektif) 24. Pada zaman dahulu kala, Kerajaan Majapahit sangat berpengaruh. (Kalimat tidak efektif) Pada zaman dahulu, Kerajaan Majapahit sangat berpengaruh. (Kalimat efektif) 25. Kesehatannya telah pulih kembali. (Kalimat tidak efektif) Kesehatannya telah pulih. (Kalimat efektif) Nah, itulah penjelasan mengenai Kalimat Efektif, dari mulai pengertian, syaratsyarat, ciri-ciri, dan contoh. Semoga dapat menambah ilmu bagi kita semua dan bisa menjadikan menulis lebih baik lagi.



http://www.yuksinau.id/kalimat-efektif/



Kalimat Efektif: Pengertian, Syarat, Ciri, Contoh



Jika kamu seseorang yang hobi menulis, tentunya kamu harus lebih memperhatikan kalimat demi kalimat yang ditulis. Apa tujuannya? agar kalimat yang ditulis tidak berbelit-belit dan sudah termasuk dalam kalimat efektif. Di materi bahasa indonesia kali ini, mari kupas tuntas tentang syarat-syarat kalimat efektif, jenis, prinsip, ciri-ciri kalimat efektif, dan beragam contohnya. 



Contents [hide] 1 Pengertian Kalimat Efektif



  o o o o o o 



2 Ciri-Ciri Kalimat Efektif 3 Syarat Kalimat Efektif 3.1 1. Kesatuan 3.2 2. Kehematan 3.3 3. Keparalelan 3.4 4. Kelogisan 3.5 5. Kepaduan (Koherensi) 3.6 6. Ketepatan 4 Contoh Kalimat Efektif dalam Paragraf



Pengertian Kalimat Efektif Kalimat efektif  adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku, seperti unsurunsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat (subjek dan predikat); memperhatikan ejaan yang disempurnakan; serta cara memilih kata (diksi) yang tepat dalam kalimat. Kalimat yang memenuhi kaidahkaidah tersebut jelas akan mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar. (Sumber: Wikipedia) Terdapat juga pendapat dari JS badudu mengenai pengertian kalimat efektif, yaitu:



Kalimat yang baik karena apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh si pembaca (si penulis dalam bahasa tulis) dapat diterami dan dipahami oleh pendengar (pembaca dalam bahasa tulis) sama benar dengan apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh si penutur atau si penulis.



Selain itu terdapat juga beberapa pengertian lain:



Jenis kalimat yang dapat memberikan efek tertentu dalam komunikasi. Efek yang dimaksudkan disini adalah kejelasan informasi. Kalimat efektif tidak menggunakan kata-kata mubazir, tetapi juga tidak kekurangan kata.



Ciri-Ciri Kalimat Efektif



Beberapa ciri kalimat efektif yang kami kumpulkan, diantaranya:  Memakai diksi yang tepat.  Mempunyai unsur pokok atau penting, minimal Subjek Predikat (SP).  Taat kepada tata aturan ejaan yang disempurnakan (EYD) yang berlaku.  Melakukan penekanan ide pokok.  Mengacu kepada penghematan penggunaan kata.  Memakai kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai.  Memakai variasi struktur kalimat.  Memakai kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan sistematis.  Mewujudkan koherensi yang baik dan kompak.  Memperhatikan pararelisme.  Merupakan komunikasi yang berharkat.  Diwarnai kehematan.  Didasarkan pada pilihan kata yang baik.



Syarat Kalimat Efektif



INTERESTING FOR YOU



Bekerja dari rumah dan dapatkan uang dengan program ini



Rasa sakit di sendi akan hilang sekali dan untuk selamanya



Dia menghasilkan $ 309 per jam dengan lakukan hal simpel



Ibu pengangguran mendapat $900/hari dengan skema ini



Ada 6 syarat atau prinsip yang harus terpenuhi agar bisa tertulis kalimat yang efektif, apa saja? dibawah ini:



1. Kesatuan



Menurut Amran Tasai dan Arifin, kesatuan adalah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang digunakan. Kesatuan gagasan kalimat ini diperlihatkan oleh kesepadanan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik. Ciri-ciri yang kesatuan: a. Adanya subjek dan predikat yang jelas. Hindari menggunakan kata depan (di, ke, sebagai, dll) sebelum subjek. Contoh kalimat kesatuan:



Di rumah adat para petua mendiskusikan masalah kejahatan yang terjadi. (Salah)



Para tetua adat mendiskusikan masalah kejahatan yang terjadi di rumah adat. (Benar) b. Tidak terdapat subjek ganda Misalnya:



Pembangunan jalan itu kami dibantu oleh warga desa. (Salah) Dalam membangun jalan itu, kami dibantu oleh warga desa. (Benar)



c. Tidak menggunakan kata penghubung intrakalimat dalam kalimat tunggal Misalnya:



Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama (Salah) Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara pertama. (Benar) d. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang Misalnya:



Bahasa Indonesa yang berasal dari bahasa Melayu. (Salah) Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.(Benar)



2. Kehematan Menurut Finoza, kehematan adalah usaha menghindari pemakaian kata yang tidak perlu. Hemat disini berarti tidak menggunakan kata-kata mubazir, tidak menjamakkan kata yang sudah berbentuk jamak, dan tidak mengulang subjek. Dengan menghemat kata, kalimat menjadi padat dan berisi. Contoh kalimat kehematan:



Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke pesta itu. (Salah) Karena tidak diundang, dia tidak datang ke pesta itu. (Benar) Presiden SBY menghadiri Rapin ABRI hari Senin (Salah) Presiden SBY menghadiri rapat ABRI Senin itu. (Benar) Dia hanya membawa badannya saja (Salah) Dia membawa badannya saja / Dia hanya membawa badannya.  (Benar) Para tamu-tamu (Salah) Para tamu/ Tamu-tamu. (Benar)



3. Keparalelan Menurut Amran Tasai dan Arifin, keparalelan merupakan kesamaan bentuk yang digunakan dalam kalimat itu. Maksudnya yaitu jika pada kata pertama berbentuk verba, maka kata kedua juga harus berbentuk verba. Materi terkait: Verba Transitif dan Intransitif Serta Contohnya Contoh kalimat keparalelan:



Sang tutor menjelaskan, memaparkan, dan penerapan sebuah aplikasi pada para praktikan. (Salah) Sang tutor menjelaskan, memaparkan, dan menerapkan sebuah aplikasi pada para praktikan. (Benar). 4. Kelogisan Menurut Arifin dan Amran Tasai, kelogisan adalah ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Contoh kalimat efektif kelogisan:



Waktu dan tempat kami persilahkan. (Salah) Bapak dosen kami persilahkan. (Benar) 5. Kepaduan (Koherensi) Menurut Finoza, koherensi adalah terjadinya hubungan yang padu antara unsur-unsur pembentukan kalimat.



Merupakan syarat dari kalimat efektif agar diharapakan nantinya setiap informasi yang diterima tidak terpecah-pecah. Ciri-ciri di contoh koherensi dibawah ini yaitu koherensi yang rusak karena tempat kata dalam kalimat tidak sesuai dengan pola kalimat. Misalnya:



Ikan memakan adik tadi pagi (Salah) Adik memakan ikan tadi pagi (Benar)



Selain itu, satu contoh lagi koherensi yang rusak karena menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita. Contoh kalimat kepaduan:



Mereka membahas daripada kehendak rakyat. (Salah) Mereka membahas kehendak rakyat. (Benar) 6. Ketepatan Menurut Finoza, ketepatan adalah kesesuaian atau kecocokan pemakaian unsur-unsur yang membentuk suatu kalimat sehingga tercipta pengertian yang bulat dan pasti. Contoh kalimat ketepatan, misalnya dibawah ini tentang kesalahan dalam penggunaan tanda koma:



Sidik lupa bagaimana cara melukis, mengecat dan berjahitan. (Salah) Sidik lupa bagaimana cara melukis, mengecat, dan menjahit.(Benar)



Contoh Kalimat Efektif dalam Paragraf Akan yuksinau.id berikan terlebih dahulu contoh kalimat tidak efektif dalam paragraf:



Saya ini adalah mahasiswa Universitas Gajah Mada, kebetulan saya kontrak rumah di daerah Stasiun Tugu. Jadi untuk pergi kuliah saya harus menggunakan transportasi umum yaitu, Trans Jogja. Selain saya, Banyak para mahasiswa Gajah Mada yang tinggal di daerah Stasiun Tugu yang menggunakan fasilitas Trans Jogja sebagai sarana transportasi.



Contoh kalimat yang sudah dibenarkan sehingga menjadi kalimat efektif:



Saya adalah mahasiswa Universitas Gajah Mada. Saya kontrak rumah di daerah Stasiun Tugu. Untuk pergi kuliah, saya menggunakan transportasi umum yaitu, Trans Jogja. Selain saya, banyak mahasiswa Gajah Mada yang tinggal di Stasiun Tugu menggunakan fasilitas Trans Jogja sebagai sarana transportasi. Jika kamu rasa materi tentang kalimat efektif diatas masih belum lengkap alias masih kurang, silahkan sampaikan lewat kolom komentar. Semoga membantu.



Referensi: ridhahhusna.wordpress.com/2015/10/31/kalimat-efektif/ odeliajulita.blogspot.co.id/2012/12/contoh-paragraf-kalimatefektif-dan.html



https://www.kelasindonesia.com/2015/02/definisi-dan-contoh-kalimat-efektif-dantidak-efektif-lengkap.html Definisi dan Contoh Kalimat Efektif dan Tidak Efektif Lengkap - Kalimat efektif adalah kalimat yang tepat guna dan bisa menyampaikan maksud atau gagasan kepada pendengar atau pembacanya. Sedangkan kalimat tidak efektif adalah kalimat yang menimbulkan kerancuan dan ketidakjelasan makna bagi pendengar atau pembacanya. Berikut adalah contoh-contoh kalimat tidak efektif dan kalimat efektifnya: Kalimat tidak efektif : Sungguh sangat benar-benar beruntung nasib orang itu. Kalimat efektif            : Sungguh beruntung nasib orang itu. Kalimat tidak efektif : Kemarin banyak para karyawan yang melakukan mogok kerja. Kalimat efektif           : Kemarin banyak karyawan yang melakukan mogok kerja. Kalimat tidak efektif : Kedua orang itu saling bertatap-tatapan. Kalimat efektif            : Kedua orang itu saling menatap. Kalimat tidak efektif : Semua orang tau bahwa dia yang mencuri kalung itu. Kalimat efektif           : Semua orang tahu bahwa dia yang mencuri kalung itu. Kalimat tidak efektif : Mobil yang diparkir yang diujung itu milik ayahku. Kalimat efektif            : Mobil yang diparkir di ujung itu milik ayahku. Kalimat tidak efektif : Banyak juga yang menyangka kalau dia itu seorang pahlawan . Kalimat efektif            : Banyak juga yang menyangka bahwa dia seorang pahlawan. Kalimat tidak efektif   : Dia berhasil terhindar daripada kebakaran yang mengerikan itu.



Kalimat



efektif             :



Dia



berhasil



menghindar



dari



kebakaran



yang



mengerikan itu. Kalimat tidak efektif  : Pertemuan tadi dihadiri oleh pimpinan dan para anggotaanggotanya. Kalimat efektif            : Rapat tadi dihadiri oleh pimpinan dan para anggotanya. Kalimat tidak efektif : Mendingan belajar daripada bermain di luar. Kalimat efektif           : Sebaiknya belajar daripada bermain di luar. Kalimat tidak efektif: Para hadirin dipersilahkan berdiri. Kalimat efektif           : Hadirin dipersilahkan berdiri. Kalimat tidak efektif: Di dalam buah tomat mengandung Vitamin A. Kalimat efektif            : Di dalam buah tomat terkandung Vitamin A. Kalimat tidak efektif : Anak-anak itu saling pukul-memukul. Kalimat efektif           : Anal-anak itu saling pukul. Kalimat tidak efektif : Waktu dan tempat dipersilakan! Advertisement Kalimat efektif           : Kepada Bapak Aria Nugraha, waktu dan tempat kami persilakan! Kalimat tidak efektif : Kita harus berfikir maju ke depan agar menjadi orang sukses. Kalimat efektif           : Kita harus berfikir maju agar menjadi orang sukses. Kalimat tidak efektif : Mobil itu mundur ke belakang dengan hati-hati. Kalimat efektif           : Mobil itu mundur dengan hati-hati.



Kalimat tidak efektif : Budi naik ke atas menggunakan tangga untuk menuju lantai 2. Kalimat efektif            : Budi naik menggunakan tangga untuk menuju lantai 2. Kalimat tidak efektif : Kita seharusnya tidak mengkesampingkan masalah ini. Kalimat efektif            : Kita seharusnya tidak mengesampingkan masalah ini. Kalimat tidak efektif  : Andi berusaha menstop mobil yang sedang melaju. Kalimat efektf             : Andi berusaha menyetop mobil yang sedang melaju. Kalimat tidak efektif : Saya telah katakan bahwa saya akan pergi dengannya. Kalimat efektif            : Telah saya katakana bahwa saya akan pergi dengannya. Kalimat tidak efektif : Guru-guru sudah pada hadir di rapat itu. Kalimat efektif            : Guru-guru sudah hadir di rapat itu. Kalimat tidak efektif   : Budi tidak masuk hari ini. Jangan-jangan dia sedang sakit. Kalimat efektif             : Budi tidak masuk hari ini. Mungkin dia sedang sakit. Kalimat tidak efektif   : Kamu harus belajar dengan giat agar supaya naik kelas! Kalimat efektif              : Kamu harus belajar dengan giat agar naik kelas! Kalimat tidak efektif  : Banjir yang terjadi itu disebabkan karena sampah yang menggunung. Kalimat efektif             : Banjir yang terjadi itu disebabkan sampah yang menggunung.