Kambing Pegumas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Latar belakang Pengembangan subsektor peternakan khususnya produksi kambing dan domba masih tertinggal jauh dibandingkan dengan ternak besar seperti sapi dan kerbau. Pada hal masalah pengembangan produksi sangat dipengaruhi oleh ketersediaan bibit. Ketersediaan bahan baku bibit ternak seharusnya tetap dipertahankan untuk menjaga kesinambungan program pemuliaan kambing dalam rangka peningkatan populasi. Kambing peranakan etawa (PE) merupakan salah satu bangsa kambing lokal yang ada di Indonesia yang penyebarannya sangat luas di seluruh wilayah Indonesia. Ditinjau dari tingkat produktivitas dan reproduktivitas sangat bervariasi di setiap daerah. Jenis bangsa kambing ini secara total populasi setiap tahunnya menurun. Dikuatirkan suatu saat kambing kacang ini akan punah apabila tidak dilaksanakan penggalian dan pelestarian kembali. Upaya pelestarian terhadap kambing sangat berhubungan terhadap penggunaan teknologi strategi peningkatan mutu genetik. 1. Identitas perusahaan a. Nama perusahaan : KTT Kambing Pegumas Gumelar b. Bentuk usaha: perorangan/ kelompok c. Nama pemilik: Ruswoyo d. Manajer: Ruswoyo e. Alamat perusahaan: Desa Gumelar Kecamatan Gumelar f. Tahun berdiri: 21 April 2002 g. Jumlah karyawan saat ini: 31 h. Struktur organisasi: Ketua: Ruswoyo Sekertaris: suwanto Bendahara: Kisro dan Badrudin Bidang permagangan: Darsito Bidang humas dan promosi: H. Tjarsam Bidang pemasaran: Mulyono Bidang kesehatan: Carso Abdullah



i. Sejarah singkat perusahaan: Pada awalnya Pak Ruswoyo menderita penyakit bronkitis disuruh adiknya minum susu kambing semenjak rutin minum susu kambingkondisi beliau membaik. Akhirnya beliau tertarik untuk memelihara kambing, kemudian diberi 3 ekor kambing oleh adiknya dan sekarang kambing beliau menjadi banyak. j. Skala usaha peternakan: Skala usaha menengah karena populasi ternak kambing dan domba sekitar 300 ekor. k. Fasilitas perusahaan, kantor: 1 unit Mess karyawan: Timbangan ternak:2 unit Kandang sapi: 7 unit Tempat limbah: 1 unit Kendaraan: 1 unit l. Gambar lay out perusahaan 2. Bangsa ternak potong dipelihara a. Macam bangsa ternak perah yang dipelihara: kacang, boer, PE, saanen, jawa randu b. Jumlah ternak: tahun 2014 = 250 ekor, 2015=300 ekor c. Asal usul ternak: Bogor d. Harga beli ternak: Rp 1.100.000,e. Harga jual ternak : Rp.1.700.000,3. Pemeliharaan a. Cara memilih bibit ternak: mengetahui induknya (gen) dan melihat kondisi (sehat,lincah dan ambing) b. Recording meliputi:kelahiran,mortalitas,pakan,produksi susu dan penjualan ternak c. Kode penomeran ternak : tidak ada d. Pengelompokkan ternak : berdasarkan tujuan produksi dan jenisnya e. Vaksinasi : kadang-kadang f. Sistem pemeliharaan : intensif g. Lama periode produksi dipertahankan : 6 bulan h. Produksi susu per periode laktasi : 2000 liter i. Produksi susu pada saat pu ncak produksi : 3000 liter 4. Manajemen kandang



a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o. p. q.



Jumlah kandang : 7 unit Ukuran kandang : PxLxT : 2x2x3 m Luas kandang : 4 m Model atap kandang : biasa , alas am : pembuatan mudah Tipe kandang : tunggal dan koloni Bahan bangunan kandang : kayu,bambu,seng Kemiringan lantai kandang : 5 derajat Kepadatan kandang : 4-5 ekor Biaya pembuatan kandang : Rp.14.000.000,Posisi tempat pakan/minum : didepan Ukuran tempat pakan :lebar=40cm Ukuran gtempat minum : memakai ember Sistem drainase kandang : baik Frekuensi pembersihan kandang : 7 kali sehari Tempat penampung limbah : ada Tempat penanganan limbah : ada Proses penanganan limbah : dimasukkan ke dalam kandang dan



selanjutnya dijual r. Kapan dilakukan rehabilitasi kandang : 2 tahun sekali s. Gambar layout kandang 5. Cara pemberian pakan a. Macam pakan yang diberikan : silase, hijauan, dan konsentrat b. Bahan penyusun konsentrat : pollard,ampas tahu c. Campuran konsentrat : pollard, bungkil jagung, ampas tahu d. Proporsi pemberian pakan : hijauan : 10% dari BB : konsentrat : 3% dari BB e. Waktu pemberian pakan : pagi dan sore f. Asal usul bahan pakan : beli g. Feed suplemen : EM4 dicampur konsentrat h. Harga pakan : hijauan : Rp.250/Kg dan konsentrat : Rp.4.000/Kg i. Frekuensi pemberian pakan : 2 kali/hari j. Target produksi susu : 2.5 liter/ekor/hari k. Evaluasi kecukupan pakan :baik (dapat dilihat dari produksinya) 6. Manajemen kesehatan a. Cara pencegahan penyakit : sanitasi b. Cara vaksinasi : sendiri c. Kapan dilakukan vaksinasi : bila diperlukan d. Jenis vaksin : e. Frekuensi vaksinasi : incidental f. Penyakit yang sering dijumpai : mastitis,kembung,pilek g. Cara pengobatan penyakit : tradisional h. Siapa yang melakukan vaksinasi : sendiri i. Tindakan sanitasi yang dilakukan : pembersihan kandangv pemberian EM4



j. Frekuensi sanitasi kandang : 1 kali sehari k. Sanitasi lingkungan : 7 kali 7. Manajemen pemasaran produk a. Harga susu perliter : Rp.24.000 b. Dasar penentuan harga jual : harga pasar c. Cara penjualan susu : pemasaran dan langsung ke tempat d. Kesulitan poemasaran : tidak ada e. Siapa konsumennya : masyarakat umum f. Bentuk-bentuk produk yang dijual : susu, daging kambing g. Daerah pemasaran : purwokerto,bandung,banyumas, bogor h. Biaya transportasi : Rp.50.000/sterofoam (tujuan Bandung) : Rp.70.000/sterofoam (tujuan Bogor) 8. Analisis usaha 9. Analisi SWOT (Strength = kekuatan , Weakness=kelemahan, Opportunity=peluang, Threat=ancaman) a. Identifikasi masalah No 1 2



Strength (S) / Kekuatan Susu berkualitas Kelembagaan kelompok



Weakness (W) /Kelemahan Harga jual tiap daerah berbeda Kurang adanya konsentrat di daerah sekitar



3 1 2



Dukungan pemerintah Opportunity (O) / Peluang Harga yang menjanjikan Minat masyarakat meningkat



Threat (T) / Ancaman Penyakit Cuaca tak menentu



b. Rumusan strategi Strength (S) Solidaritas anggota kelompok



Weakness (W) Pengolahan limbah belum



memudahkan ruang gerak



dikelola secara baik



kelompok Belum mempunyai kendaraan



Recording kurang



sendiri sehingga sulit dalam



lengkap/maksimal sehingga



pendistribusian



bisa menjadi celah kekurangan dalam penytoran hasil produksi



c. Strategi pengembangan ternak kambing perah (pilih strategi yang menurut kelompok saudara layak untuk diterapkan) : - Membuat unit pengolahan susu kambing supaya ada diversivikasi -



dalam produk yang dihasilkan Pengelolaan unit kendaraan dalam pendistribusian banyumas dan



sekitarnya d. Informasi lain-lain : - KTT kambing pegumas adalah kelompok ternak kambing terbaik se -



Jawa Tengah pada tahun 2007 Mempunyai pejantan PE juara 1 tingkat Nasional pada tahun 2012