Karya Ilmiah Tentang Teori Evolusi  [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KARYA ILMIAH TENTANG TEORI EVOLUSI



OLEH : MAULIDA LUTFIA AZIZAH (22) XII MIPA 2



SMA NEGERI 1 RANDUDONGKAL TAHUN PELAJARAN 2018/2019



I



KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT. Yang telah memberikan nikmat, taufik, serta hidayahnya kepada kita semua, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan karya ilmiah ini . Shalawat serta salam kita curahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, taulan dan sejati sampai akhir zaman, sehingga saya dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul '' TEORI EVOLUSI'' dengan baik dan lancar tanpa ada hambatan yang sedikit memberatkan dalam peroses pembuatannya. Terselesaikannya penulisan atau penyusunan makalah ini adalah berkat dukungan dari semua pihak, untuk itu saya mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada: 1. Bapak Drs.Panut 2. Kepada kedua orang tua saya yang selalu mendukung dan selalu mendoakan saya, 3. Dan yang terakhir tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada teman- teman seperjuangan saya yang telah banyak memberi saya bantuan. Meskipun makalah ini masih belum sempurna, saya beharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan sebagai motivasi pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.



Randudongkal,28 Januari 2019



Penulis



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Manfaat Penelitian BAB 2 ISI 2.1 Pengertian Evolusi 2.2 Evolusi sebagai Fakta 2.3 Pencetus Teori Evolusi 2.4 Faktor yang mempengaruhi Teori Evolusi 2.5 Petunjuk adanya Evolusi 2.6 Kontra Teori Evolusi



BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran DAFTAR PUSTAKA



I



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Lingkungan hidup yang ada di bumi mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Seiring dengan perubahan lingkungan tersebut, terjadi pula perubahan pada makhluk hidup. Perubahan-perubahan yang terjadi pada makhluk hidup dipelajari dari zaman ke zaman dalam suatu teori yang disebut teori evolusi. Teori evolusi masih dipertentangkan hingga saat ini. Banyak teori yang telah dikemukakan para ahli, namun belum ada satu teoripun yang mampu menjawab tentang semua fakta dan fenomena sejarah perkembangan makhluk hidup. Evolusi dalam biologi berarti proses komplek pewarisan sifat organisme yang berubah dari generasi ke generasi dalam kurun waktu jutaan tahun. Evolusi berusaha memahami faktor-faktor yang mendorong terbentuknya berbagai makhluk hidup dimuka bumi ini. Sejak abad ke-16 SM, banyak ahli yang telah berusaha mengemukakan pendapatnya tentang asal-usul berbagai makhluk hidup yang ada di dunia dan banyak pendapat mereka menjadi fondasi teori evolusi.



1.2



Perumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud Teori Evolusi baik sebagai fakta maupun pengertian Evolusi itu sebenarnya? 2. Siapa Saja Pencetus Teori Evolusi? 3. Apa yang mempengaruhi Terjadinya Teori Evolusi? 4. Apa Saja yang Menujukan adanya Teori Evolusi? 5. Tokoh siapa sajakah yang masih belum setuju dengan Teori Evolusi?



1.3



Tujuan Penelitian 1. Agar dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan Teori Evolusi baik sebagai fakta maupun pengertian Teori Evolusi sebenarnya 2. Agar mengetahui siapa saja pencetus Teori Evolusi 3. Agar mengetahui apa saja yang mempengaruhi terjadinya Teori Evolusi 4. Agar pembaca mengetahui petunjuk adanya volusi 5. Agar pembaca mengetahui tokoh siapa saja yang tidak setuju dengan teori evolusi



1.4



Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat kita ambil dari makalah ini yaitu, kita dapat mengetahui dari mana kita berasal lewat materi yang akan dibahas yaitu evolusi



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Evolusi Evolusi berarti proses kompleks pewarisan sifat organisme yang berubah dari generasi ke generasi dalam kurun waktu jutaan tahun. Evolusi secara umum tidak dapat terlepas dari kehidupan masa lampau. Hal yang saat ini merupakan hasil dari proses masa lampau. Evolusi juga berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yangbereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi.



2.2 Evolusi Sebagai Fakta



"Fakta"



Pengamatan



Hipotesis yang terbukti



'Fakta merupakan hipotesis yang secara kuat Fakta merupakan data empiris dan



didukung oleh bukti-bukti yang kita asumsikan



pengamatan objektif yang dapat



benar.' Douglas Futyuma.



diverifikasi. Fakta sering kali digunakan oleh para ilmuwan untuk merujuk pada data-data eksperimen ataupun pengamatan objektif yang dapat diverifikasi. "Fakta" juga dapat digunakan secara lebih luas untuk merujuk pada hipotesis apapun yang memiliki bukti-bukti yang sangat banyak dan kuat.



I



2.3 Pencetus – Pencetus Teori Evolusi 1.



Teori Charles Darwin Charles Robert Darwin (1809-1882) adalah seorang peminat ilmu alam dari inggris. Pada tahun 1831, ia mengikuti pelayaran HMS Beagle untuk memetakan jalur pelayaran. Selama pelayaran. Darwin banyak mendapat fosil, batuan dan berbagai makhluk hidup. Ketika sampai di kepulauan Galapagos, Darwin menjumpai berbagai macam makhluk yang menarik perhatiannya, terutama burung-burung Finch. Burung Finch banyak juga ditemukan di Inggris, namun burung Finch yang terdapat di Galapagos memiliki bentuk paru yang beragam. Darwin menyadari bahwa struktur yang bervariasi ini karena terbentuk karena adaptasi lingkungan tertentu. Darwin meyakini bahwa struktur paru burung Finch bersesuaian dengan keanekaragaman makanan yang tersedia. Selain burung Finch, Darwin juga mengamati kura-kura raksasa. kedua kura-kura ini memiliki sedikit perbedaan morfologi yang disebabkan oleh perbedaan habitat. dari pengamatannya, Darwin memperoleh ide tentang evolusi yang didasarkan atas pokok-pokok pikirannya, yaitu : A. Makhluk hidup bervariasi dan beberapa variasi sifatnya dapat diturunkan. Tidak ada dua individu yang sama persis dalam suatu spesies (kecuali kembar identik) B. Setiap populasi cenderung bertambah banyak, karena setiap makhluk hidup mampu berkembangbiak. Untuk berkembangbiak perlu adanya makanan yang cukup. Dan jumlah individu yang dilahirkan lebih banyak dari pada yang dapat bertahan hidup. C. Kenyataan menunjukkan bahwa pertambahan populasi tidak berjalan terus-menerus. D. Individu-individu berkompetisi untuk memperoleh sumber daya agar mampu bertahan hidup. E. Sifat-sifat yang diwariskan milik beberapa individu membuat mereka dapat bertahan hidup dan bereproduksi pada keadaan lingkungan tertentu. F. Akibat dari seleksi lingkungan tersebut, hanya individu yang adaptif terhadapa lingkungan yang dapat hidup dan menurunkan sifat adaptif tersebut. Seleksi alam akhirnya akan mengubah sifat dalam populasi, bahkan menghasilkan spesies baru. 2. Teori evolusi Aristoteles (384-322 SM). Aristoteles adalah seorang filosof yang berasal dari Yunani, yang mencetuskan teori evolusi. Ia mengatakan bahwa evolusi yang terjadi berdasarkan metafisika alam, maksudnya metafisika alam dapat mengubah organisme dan habitatnya dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih kompleks. 3. Teori evolusi Anaaximnder (500 SM). Anaximander juga merupakan seorang filosof yang berasal dari Yunani. Ia berpendapat bahwa manusia berawal dari makhluk akuatik mirip ikan dan mengalami proses evolusi. 4. Teori evolusi Empedoclas (495-435 SM). Empedoclas adalah seorang filosof Yunani. Ia mengemukakan teori bahwa kehidupan berasal dari lumpur hitam yang mendapat sinar dari matahari dan berubah menjadi makhluk hidup. Evolusi terjadi dengan dimulainya makhluk hidup yang sederhana kemudian berkembang menjadi sempurna dan akhirnya menjadi beraneka ragam seperti sekarang ini. 5. Teori evolusi Erasmus Darwin (1731-1802). Erasmus Darwin adalah kakek dari Charles Robert Darwin, seorang tokoh evolusi berkebangsaan Inggris. Teorinya adalah bahwa evolusi terjadi karena bagian fungsional



terhadap stimulasi adalah diwariskan. Ia menyusun buku yang berjudul Zoonamia yang menentang teori evolusi dari Lamarck. 6. Teori evolusi Count de Buffon (1707-1788). Buffon berpendapat bahwa variasi-variasi yang terjadi karena pengaruh alam sekitar diwariskan sehingga terjadi penimbunan variasi. 7. Teori evolusi Sir Charles Lyell (1797-1875). Lyell adalah seorang ilmuwan yang berasal dari Skotlandia dengan bukunya yang terkenal berjudul Principles of Geology. Di dalam bukunya tersebut Lyell berpendapat bahwa permukaan bumi terbentuk melalui proses bertahap dalam jangka waktu yang lama. 8. Teori Evolusi Lammarck



Jean Baptise de Lamarck (1744 – 1829) seorang ahli biologi kebangsaan Perancis, memiliki suatu gagasan dan menuliskannya dalam bukunya berjudul “Philoshopic”. Dalam bukunya tersebut Lamarck mengatakan sebagai berikut : 1. Lingkungan mempunyai pengaruh pada ciri-ciri dan sifat-sifat yang diwariskan 2. Ciri dan sifat yang terbentuk akan diwariskan kepada keturunannya. 3. Organ yang sering digunakan akan berkembang dan tumbuh membesar, sedangkan organ yang tidak digunakan akan mengalami pemendekan atau penyusutan, bahkan akan menghilang Organ yang sering digunakan akan berkembang dan tumbuh membesar, sedangkan organ yang tidak digunakan akan mengalami pemendekan atau penyusutan, bahkan akan menghilang. Contoh yang dapat digunakan oleh Lamarck adalah jerapah. Menurut Lamarck, pada awalnya jerapah memiliki leher pendek. Karena makanannya berupa daun-daun yang tinggi, maka jerapah berusaha untuk dapat menjangkaunya. Karena terbiasa dengan hal ini maka semakin lama, leher jerapah menjadi semakin panjang dan pada generasi berikutnya akan lebih panjang lagi. Teori Lamarck ditentang oleh Erasmus Darwin (kakek dari Charles Darwin) yang mengatakan bahwa populasi jerapah adalah heterogen, ada yang berleher pendek dan ada yang berleher panjang. Jerapah-jerapah tersebut berkompetisi untuk mendapatkan makanan. Dari persaingan tersebut jerapah berleher panjang akan menang dan akan tetap hidup, sifat ini akan diwariskan kepada keturunannya. Jerapah yang berleher pendek akan mati dan perlahan-lahan Teori Lamarck ditentang oleh Erasmus Darwin (kakek dari Charles Darwin) yang mengatakan bahwa populasi jerapah adalah heterogen, ada yang berleher pendek dan ada yang berleher panjang. Jerapah-jerapah tersebut berkompetisi untuk mendapatkan makanan. Dari persaingan tersebut jerapah berleher panjang akan menang dan akan tetap hidup, sifat ini akan diwariskan kepada keturunannya. Jerapah yang berleher pendek akan mati dan perlahan-lahan mengalami kepunahanmengalami kepunahan.



I



9. Carolus Linnaeus (1707-1778) Membuat sebuah ketentuan cara mencari keteraturan posisi antar makhluk hidup dengan mencari persamaan sifat, dan mengelompokkan yang mirip ke dalam satu kelompok. Pengelompokan dilakukan secara berjenjang, mulai dari jenjang yang paling rendah sampai jenjang yang paling tinggi. Jenjang ditentukan dari pengelompokkan dengan kemiripan sifatsifat khusus, menempati takson terendah, sampai pada jenjang untuk pengelompokkan makhluk hidup dengan kategori sifat-sifat umum pada takson yang paling tinggi. Linnaeus juga membuat suatu cara penamaan jenis makhluk hidup dengan sistem Binomial nomenklatur. Dengan sumbangan ilmunya ini Linnaeus disebut sebagai pendiri Taksonomi, suatu ilmu yang membahas tentang penamaan dan pengelompokkan makhluk hidup yang sangat beraneka ragam 10. Georges Cuvier (1769-1832) Ahli anatomi, tetapi sangat perhatian terhadap paleontology (ilmu mengenai fosil). Cuvier mendukung teori Katastropi yang mengatakan bahwa makhluk hidup setiap strata tidak ada hubungan kekerabatan karena setiap strata terbentuk akibat terjadinya bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, atau kemarau yang panjang. Jika strata lenyap oleh bencana, muncul strata baru lengkap dengan makhluk hidup baru, yang berpindah dari daerah lain. Dari temuan fosil dilembah Paris, Cuvier menyimpulkan bahwa batuan yang membentuk bumi ini tersusun berupa lapisan-lapisan. Setiap strata dihuni oleh berbagai makhluk hidup yang unik, berbeda strukturnya dengan makhluk penghuni strata lainnya. Cuvier yakin bahwa makhluk modern di lapisan bumi paling atas sangat berbeda dengan makhluk di strata tua di lapisan bawah. 1. James Hutton (1726-1797) Mengemukakan teori gradualisme, yang menyebutkan bahwa bentuk bumi dan lapisan-lapisannya merupakan hasil perubahan yang berlangsung secara bertahap, terus menerus, dan lamabat (dalam waktu lama). 2. Alfred Russel Wallace (1923-1913) Mengembangkan teori yang serupa dengan teori Darwin. Dasar teori Wallace adalah penelitian biologi perbandingan di Brasilia dan Hindia Belanda (sekarang di Indonesia), dan Malaya. Buku penelitinnya berjudul “On the tendency of varieties to depart indefinitely from the original type”. Teorinya sama dengan yang dikembangkan Darwin.



2.4 Faktor yang mempengaruhi Teori Evolusi Evolusi pada umumnya dapat disebabkan oleh dua faktor penyebab, yaitu antara lain : 1. Faktor Dalam / Faktor Gen / Faktor Genetika Pada setiap makhluk hidup pasti memiliki substansi gen pada kromosom. Perubahan pada gen atau genetika pada makhluk tersebut akan berakibat pada terjadinya perubahan sifat atau organisme tersebut : a.



.Mutasi gen Mutasi adalah perubahan pada struktur kimia gen yang bersifat turun-temurun yang



terjadi bisa secara spontan atau tidak spontan oleh zat kimia, radiasi sinar radioaktif, terinfeksi virus, dan lain sebagainya. b.



Rekombinasi gen Pengertian dan arti definisi rekombinasi gen adalah penggabungan beberapa gen



induk jantan dan betina ketika pembuahan ovum oleh sperma yang menyebabkan adanya susunan pasangan gen yang berbeda dari induknya. Akibatnya adalah lahirnya varian spesies baru. 2. Faktor Lingkungan Luar Makhluk hidup dalam kesehariannya pasti berada di lingkungan habitat tempat tinggalnya sesuai dengan kondusi fisik maupun kondisi karakteristiknya. Organisme makhluk hidup dituntut untuk dapat menyesuaikan atau adaptasi dengan kondisi lingkungan sekitarnya. Mahluk hidup yang melakukan perubahan fisik dan karakter secara terus-menerus untuk dapat selalu beradaptasi dengan lingkungannya menyebabkan munculnya varian spesies baru yang bermacam-macam dan beraneka ragam.



2.5 Petunjuk adanya Evolusi Ada beberapa macam petunjuk adanya evolusi antara lain : 1. Adanya variasi makhluk hidup 2. Fosil 3. Perbandingan fisiologi/biokimia 4. Adanya embriologi perbandingan 5. Petunjuk alat tubuh yang tersisa 6. Homologi organ tubuh dan analogi organ tubuh



I



1. Variasi Makhluk Hidup Adanya variasi makhluk hidup terbukti tidak ada dua individu di dunia yang mempunyai sifat/ciri yang sama, hal ini menunjukkan adanya variasi. Bila varian tersebut hidup pada lingkungan yang berbeda maka akan menghasilkan keturunan yang berbeda. 2.



Fosil Fosil dapat diartikan sisa-sisa binatang dan tumbuhan yang telah membatu.



Leonardo da Vinci (Itali, 1452 – 1519), Ia berpendapat bahwa fosil merupakan bukti adanya makhluk hidup di masa lampau. 3. Homologi organ tubuh dan analogi organ tubuh Organ-organ yang mempunyai bentuk asal sama namun mempunyai fungsi yang berbeda disebut homologi. Contoh organ homolog. Kaki depan kuda homolog dengan sayap burung Tangan manusia homolog dengan kaki depan kuda Kaki depan anjing homolog dengan sayap burung Kaki depan kucing homolog dengan sirip dada ikan Organ tubuh yang menunjukkan kesamaan fungsi tetapi struktur asalnya berbeda disebut analogi. Contoh analogi: a. Sayap kelelawar analog dengan sayap kupu, kedua sayap berfungsi sama untuk terbang b. Sayap kupu-kupu analog dengan sayap burung, kedua sayap berfungsi sama untuk terbang tetapi struktur asalnya berbeda. 4. Embriologi Perbandingan Antara hewan vertebrata pices, reptil, amfibi, aves, dan mamalia mempunyai kemiripan pada embrio, yaitu : mempunyai fase perkembangan embrio yg sama. Terdiri Zigot, morulla, blastula, gastrula, janin. 5. Perbandingan Fisiologi/biokimia Secara fisiologi dari berbagai organisme dijumpai kemiripan fisiologi yang dapat ditinjau secara kimiawi. Contoh: c.



Atas dasar struktur tubuh yang mirip dan memiliki kesamaan seperti: kristaloksi hemoglobin dari burung memiliki kemiripan.



d.



Test presipitin untuk serum darah manusia mempunyai reaksi yang mirip jika dibanding dengan serum darah gorilla dan simpanse.



Untuk menentukan jauh dekatnya hubungan kekerabatan antar makhluk hidup dapat diuji dengan analisa biokimia. Misalnya:



1. Uji presipitin yaitu mengetahui adanya reaksi antara antigen-antibodi pada darah, ternyata dari pengujian serum darah manusia mempunyai kemiripan dengan pengujian pada serum darah gorilla dan simpanse. 2. Hormon insulin pada sapi mempunyai banyak persamaan dengan insulin manusia. 3. Adanya kemiripan hormon tiroksin sapi dengan tiroksin manusia. 4. Pada sebagian manusia dalam darahnya ditemukan protein yang sama seperti protein yang ditemukan dalam darah kera Maccacus rhesus. 5. Petunjuk alat tubuh yang tersisa 6. Pada beberapa hewan maupun pada manusia dapat kita temukan beberapa organ vestigial. Organ vestigial merupakan organ-organ yang tersisa akibat adanya penyusutan (mereduksi) sehingga sudah tidak berfungsi sebagaimana organ yang belum mengalami reduksi. Contoh: 1. Pada manusia ditemukan umbai cacing, otot penggerak telinga, rambut pada dada dan tulang ekor, bentuk gigi taring yang runcing dan adanya selaput pada sudut mata sebelah dalam. 2. Pada burung kiwi dan pinguin anggota gerak depan (sayap) mengalami penyusutan sehingga tidak dapat berfungsi untuk terbang. 3. Pada hewan yang hidup di laut yang dalam matanya mengalami reduksi sehingga tidak dapat melihat, sedangkan mata pada ikan yang hidup di tempat yang terang berkembang dengan baik. 4. Pada paus dewasa kulitnya tidak mempunyai rambut, sedangkan pada masa embrionya mempunyai rambut



2.6 Kontra Teori Evolusi Tokoh – Tokoh Kontra Teori Evolusi 1. ALFRED RUSSEL WALLACE



Mungkin anda akan terkejut membaca nama ini sebagai salah satu pematah teori Darwin. Namun pada kenyataanya, Ketika Darwin menyelesaikan sebuah buku berjudul “The Origin of Species”. Maka pada 1869 A. R Wallace mengatakan kepada Darwin bahwa ia berpikir seleksi alam tidak dapat diterapkan kepada manusia. Atas rekasinya. Darwin memutuskan untuk menulis sebuah buku kembali yang berjudul “The Descent Of Man” yang diterbitkan pada 1871. Di buku inilah dia menuliskan bahwa manusia berasal dari kingdom binatang.



I



3



HARUN YAHYA Salah satu tokoh yang kontra dengan Darwinisme dan teorinya adalah Harun Yahya. Beliau adalah ilmuwan terkemuka dari Turki, yang lahir pada tahun 1956 di Ankara. Dalam karyanya yang berjudul Keruntuhan Teori Evolusi, menjelaskan, bahwa apapun yang diciptakan atau ada di dunia ini, bukanlah merupakan sebuah kebetulan belaka. Pada tulisan awal saya, saya menjelaskan tentang bagaimana para ahli evolusi menjelaskan bahwa seluruh makhluk hidup memiliki satu nenek moyang yang sama.



4



KELEMAHAN TEORI EVOLUSI DARWIN MENURUT HARUN YAHYA Harun Yahya yang konsern mengadakan penelitian dan menulis buku-buku keislaman jelas merasa keberatan dengan evolusi Darwin tersebut. Dengan teorinya yang secara khusus membantah teori Darwin yang fenomenal sekaligus kontrovesial itu Harun Yahya banyak menyebutkan dan mengalirkan data-data yang menggugurkan teori evolusi yang telah banyak disembah orang selama berabad-abad silam. Hal bantahan tersebut misalnya, Teori pembentuk evolusi itu, ternyata jika diamati secara mendalam banyak sekali contoh adanya rancangan yang seolah disengaja oleh Sang Maha Pengatur. Dari beragam bukti ilmiah yang di temukan para ilmuwan tak ada indikasi yang menyeret bahwa makhluk hidup terbentuk melalui proses evolusi dimana makhluk hidup yang berbeda tak muncul ke muka bumi dengan jalan berevolusi. Sebaliknya, by design/disengaja dari rancangan Tuhan secara nyata dibuktikan dengan munculnya spesies makhluk hidup yang muncul secara serentak dan bersama-sama dengan sempurna. Misalnya reptil, dari awal kemunculan memiliki bentuk sebagaimana reptil yang ada saat ini, tidak merupakan evolusi dari bentuknya semula sebagai bukan reptil. Mereka yang terus-menerus mengabaikan tanda-tanda dan bukti-bukti nyata keberadaan Pencipta akan kehilangan seluruh kepekaan. Mereka terperangkap dalam kepercayaan diri yang menyesatkan akibat memudarnya kepekaan, dan akhirnya menjadi pendukung kemustahilan.



Dalam karyanya, Harun Yahya mengungkapkan bahwa Teori Evolusi yang dikemukakan oleh Darwin merupakan gagasan yang tidak ilmiah. Ada beberapa hal yang dijadikan dasar bagi Harun Yahya untuk membantah Teori Evolusi Darwin. Yang pertama, masih minimnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa Darwin dan Lamarck untuk menjelaskan fenomena asal usul kehidupan. Ilmu genetika dan biokimia pada masa Darwin belum ada sehingga mempersempit penjelasan Darwin tentang



evolusi dari sudut pandang genetika dan biokimia.Yang kedua, komposisi dan susunan unsur genetik pada makhluk hidup yang sangat rumit menunjukkan ketidakabsahan mekanisme evolusi kehidupan. Menurut Harun Yahya, kerumitan yang ada dalam setiap unsur genetik tersebut merupakan hasil rancangan Sang Pencipta alam semesta ini. Yang Ketiga, Harun Yahya juga mengungkapkan kelemahan-kelemahan bukti evolusi yang dikemukakan oleh Darwin, salah satunya dari catatan fosil. Dari berbagai fosil yang ditemukan, tidak ada satu pun fosil yang menunjukkan bentuk transisi yang dapat dijadikan sebagai petunjuk proses evolusi. Di samping itu, perbandingan anatomi menunjukkan bahwa spesies yang diduga telah berevolusi dari spesies lain ternyata memiliki ciri-ciri anatomi yang sangat berbeda, sehingga mereka tidak mungkin menjadi nenek moyang dan keturunannya. Yang keempat mengenai seleksi alam, Harun Yahya mengungkapkan bahwa tidak pernah ada satu spesies pun yang mampu menghasilkan spesies lain melalui mekanisme seleksi alam. Sebagai contoh, masih ingatkah kalian tentang evolusi kupu-kupu Biston betularia di Inggris? Menurut Harun Yahya, terbentuknya kupu-kupu Biston betularia bersayap gelap yang terjadi pada pada awal revolusi industri di Inggris sebenarnya tidak ada. Cerita sebenarnya adalah pada awalnya warna kulit batang pohon di Inggris benar-benar terang. Oleh karena itu, kupu-kupu berwarna gelap yang hinggap pada pohon-pohon tersebut mudah terlihat oleh burung-burung pemangsa, sehingga mereka memiliki kemungkinan hidup yang rendah. Lima puluh tahun kemudian akibat polusi, warna kulit kayu menjadi lebih gelap dan saat itu kupu-kupu berwarna cerah menjadi mudah diburu. Akibatnya, jumlah kupu-kupu berwarna cerah berkurang, sementara populasi kupu-kupu berwarna gelap meningkat karena tidak mudah terlihat oleh pemangsa. Dalam kasus ini, Harun Yahya menganggap bahwa tidak terjadi perubahan warna sayap kupu-kupu yang diturunkan. Namun, yang terjadi sebenarnya adalah jumlah kupu-kupu yang berwarna cerah telah banyak dimangsa oleh burung-burung pemangsa, sehingga jumlah kupu-kupu berwarna cerah lebih sedikit dibanding kupu-kupu yang berwarna lebih gelap. Yang kelima, ialah satu pokok pikiran teori evolusi yang juga tak luput dari bantahan Harun Yahya adalah tentang mutasi. Di dalam pandangan evolusi Darwin, mutasi dikatakan sebagai proses yang memunculkan spesies baru yang berbeda dari tetuanya. Harun Yahya menentang pandangan yang menyatakan bahwa mutasi dapat bersifat menguntungkan, tetapi pada kenyataannnya setiap mutasi bersifat membahayakan. Lalu, Harun Yahya mengajukan tiga alasan utama mengapa mutasi tidak dapat dijadikan bukti pendukung evolusi: 1. Tidak pernah ditemukan mutasi yang bermanfaat, karena mutasi terjadi secara acak dan akan merusak susunan dan komposisi materi genetik. 2. Mutasi tidak menambahkan informasi genetik yang baru, tetapi hanya bersifat merubah atau merusak yang dapat mengakibatkan ketidaknormalan. 3. Agar dapat diwariskan pada generasi selanjutnya, mutasi harus terjadi pada sel-sel reproduksi organisme. Jadi, kesimpulannya teori evolusi darwin ditentang oleh teori evolusi yang dikemukakan oleh Harun Yahya. Menurut pandangan Harun Yahya, konsep kehidupan yang berasal dari benda mati bertentangan dengan hukum dasar biologi. Gagasan tersebut mengandung arti bahwa makhluk hidup yang pertama kali muncul di bumi berasal dari kehidupan yang ada sebelumnya, dan bukan dari benda mati yang dikemukakan oleh Charles Darwin. Harun Yahya berpendapat bahwa di alam semesta ini ada pencipta yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Harun Yahya juga menemukan kelemahan teori evolusi Charles Darwin, yaitu tentang komponen dan penyusun unsur genetik, catatan fosil, seleksi alam, dan mutasi.



I



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Evolusi sebenarnya adalah suatu proses alami dalam waktu yang sangat panjang yang dipengaruhi banyak faktor lingkungannya. Berdasarkan bukti-bukti ilmiah, evolusi di alam benar adanya. Tidak terbatas pada evolusi hewan, tetapi juga pada seluruh alam. Seiring berkembangnya zaman, banyak ahli mengungkapkan pendapatnya mengenai teori evolusi. Tetapi banyak dari mereka yang tidak dapat membuktikan bukti dan penjelasan yang konkret. Itu membuat para evolusionis memperdebatkan tentang teori yang mereka kemukakan sendiri.



Dari segala semua yang telah diterangkan diatas kami tim penulis dapat menyimpulkan beberapa poin penting yang dapat dipetik dari pembahasan diatas :  Bahwa Asal mula kehidupan itu sampai sekarang masih diperdebatkan dan belum diketahui dengan pasti dari mana dan kapan evolusi kehidupan telah ada.  Kehidupan telah menciptakan peradaban baru bagi makhluk hidup.  Kehidupan sangat diperlukan makhluk hidup untuk melestarikan jenisnya.  Semua makhluk hidup mengalami Evolusi dari masa ke masa. Sedangkan, Menurut pandangan Harun Yahya, konsep kehidupan yang berasal dari benda mati bertentangan dengan hukum dasar biologi. Gagasan tersebut mengandung arti bahwa makhluk hidup yang pertama kali muncul di bumi berasal dari kehidupan yang ada sebelumnya, dan bukan dari benda mati yang dikemukakan oleh Charles Darwin



3.2 Saran Melalui makalah ini penulis berharap agar pembaca dapat mengembangkan maksud dari evolusi dan ikut berperan dalam menggali evolusi dimuka bumi karena seperti yang kita tahu bahwa evolusi adalah suatu hal yang belum jelas dan dapat dibuktikan secara langsung, namun janganlah dijadikan sebuah momen untuk berperang dalam memikirkan karena akan menimbulkan perpecahan



DAFTAR PUSTAKA



1. http://id.wikipedia.org/wiki/Evolusi 2. http://www.scribd.com/doc/465903/2Evolusi 3. file:///D:/g/materi%20bio/asalusul%20makhluk%20hidup%20%20%20it's%20for%20you.htm 4. file:///D:/g/materi%20bio/CERITAKU__Teori_Evolusi_Menurut_Para_Ahli.htm 5. file:///D:/g/materi%20bio/Evolusi%20%20Wikipedia%20bahasa%20Indonesia,%20ensiklopedia%20bebas.htm 6. file:///D:/g/materi%20bio/Faktor%20Alasan%20Penyebab%20Terjadinya%20Evolusi %20%20Mutasi%20Gen,%20Rekombinasi%20Gen%20dan%20Lingkungan%20Luar%20~ %20Lutfhi%20E.%20Septian.htm 7. file:///D:/g/materi%20bio/Keberatan%20terhadap%20evolusi%20%20Wikipedia%20bahasa%20Indonesia,%20ensiklopedia%20bebas.htm 8. file:///D:/g/materi%20bio/Perbedaan%20Persepsi%20Terhadap%20Teori%20Evolusi %20%20%20Menangkal%20Sang%20Penyesat.htm 9. file:///D:/g/materi%20bio/RIRIN%20%20FAKTORFAKTOR%20YANG%20MEMPENGARUHI%20TEORI%20EVOLUSI.htm



I