Kebakuan Pada Novel Remaja [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TINGKAT KEBAKUAN PENGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM NOVEL REMAJA



Oleh : Kelompok XII IPS 4



DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL SMA NEGERI 1 MOJOSARI-MOJOKERTO Jl. Pemuda No. 55 Mojosari Tlp. (0321) 591457



www.kotepoke.co.cc



TINGKAT KEBAKUAN PENGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM NOVEL REMAJA



Oleh : Kelompok XII IPS 4 1. Danik Dwi R. 2. Susiani N. 3. Andrea Teddy 4. Dona Rizky 5. Deviana Ratih



(33) (08) (28) (27) (10)



DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL SMA NEGERI 1 MOJOSARI-MOJOKERTO Jl. Pemuda No. 55 Mojosari Tlp. (0321) 591457



www.kotepoke.co.cc



MOTTO



Kegagalan Adalah Keberhasilan Yang Tertunda



www.kotepoke.co.cc



KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan TME yang telah berkenan memberikan segenap kekuatan serta kemampuan kepada penyusun untuk dapat menyelsaikan tugas dalam pembuatan karya tulis ini. Karya tulis ini penyusun sajikan selain bertujuan untuk memperoleh nilai Bahasa Indonesia menjelang semester ganjil, penyusun juga bertujuan untuk mengajak pembaca untuk menyadari dan menerapkan dalam kehidupan seharihari berbahasa yang baik dan benar sesuai dengan ketentuan yang ada dan memberikan sedikit gambaran mengenai kebakuan dan tidak bakuan pengunaan Bahasa Indonesia dalam novel remaja. Penyusun sangat berterima kasih kepada: 1. Bapak Wahyudi, M.M selaku kepala SMA Negeri 1 Mojosari. 2. Bapak Sumarsono, M.Pd selaku guru pembimbing kami. 3. Bapak Waras S.Pd selaku wali kelas XII IPS 4. 4. Teman-teman XII IPS 4. 5. Bapak dan Ibu Guru SMA Negeri 1 Mojosari. Akhirnya penyusun sangat menyadari akan keterbatasan kemampuan serta pengalaman yang penyusun miliki dalam penyusunan karya tulis ini, maka penyusun mengharap adanya kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan dan kesempurnaan karya tulis ini. Dan mudah-mudahan apa yang telah penyusun sajikan, didalamnya merupakan jendela kecil yang dapat digunakan untuk meninjau lebih dalam mengenai Bahasa Indonesia dan sekedar dapat membantu pembaca memperbaiki kesalahan pada waktu mengunakan Bahasa Indonesia.



Mojosari, 23 November 2008



Penyusun



www.kotepoke.co.cc



PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam novel “Dealova” ditemukan banyak ragam bahasa, ragam bahasa merupahkan salah satu dari sejumlah variasi yang terdapat dari pemakaian bahasa, variasi itu muncul karena pemakaian bahasa memerlukan alat komunikasi yang sesuai dengan situasi dan kondisinya. Sutrisno mengatakan bahwa tiap-tiap bahasa mempuniyai kaidah-kaidah tertentu baik merupahkan kaidah yang ketata bahasanya maupun kosakatanya, kaidah tersebut merupahkan pedoman yang harus ditaati pembaca dalam mengungkapkan pikirannya dengan mengunakan bahasa yang baik secara lisan maupun tulisan (1984:91). Dalam novel “Dealova” masih banyak kata yang tidak baku yang ditulis oleh penulis, padahal kemampuan komutatif dalam bahasa dikatakan dengan bentuk makna, ragam serta struktur bahasa yang dikaitkan erat dengan penyampaian ide atau konsep dalam pembuatan novel, dalam kemampuan mengunakan bahasa ini mencakup kemampuan system bahasa dan aturan-aturan sosial pengunaan bahasa secara tepat, baik dan benar. Dalam konteks bahasa. Bahasa mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan masyarakat perubahan itu berupa variasi bahasa yang dipakai menurut keperluannya, misalnya bahasa yang dipakai remaja dalam pembicaraan dengan rekan sepermainan, meskipun banyak variasi dalam bahasa, tidak akan mengurangi fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. 1.2 Rumusan Masalah •



Bagaimana tingkat kebakuan pengunaan bahasa Indonesia dalam novel “Dealova”?







Mengapa novel “Dealova” megunakan bahasa Indonesia tidak baku dalam novelnya?



1.3 Tujuan Pembuatan Karya Tulis Dalam pembahasan ini penyusun mempunyai tujuan, antara lain: 1. Sedikit dapat memberikan gambaran tentang kata baku dan tidak baku. 2. Mendorong pembaca untuk dapat mengetahui kata yang baku dan tidak baku untuk di ucapkan dalam resmi maupun tak resmi.



www.kotepoke.co.cc



3. Mengetahui seberapa besar tingkat kelakuan pengunaan bahasa Indonesia oleh penulis novel. 4. Pemakaian bahasa yang menjadi model dan dapat dicontoh oleh pemakai bahasa yang hendak berbahasa secara benar. 1.4 Manfaat Karya Tulis Manfaat karya tulis ini hamper sama dengan tujuan pembuatan karya tulis ini adalah: •



Agar pembaca dapat mengetahui bahasa yang baku maupun tidak baku baik secara lisan maupun tulisan.







Agar diperoleh alat komunikasi yang sebaik-baiknya dan seefisien dalam segalah kegiatan.







Dapat menambah pengetahuan pengunaan bahasa yang baku.



www.kotepoke.co.cc



KAJIAN PUSTAKA Mengharapkan suatu tata bahasa yang baku dalam bahasa Indonesia itu sangat sulit, karena banyak masyarakat intelektual yang tidak terlalu menghiraukan apakah kata yang digunakan itu sudah baku apa belum yang penting kata itu bisa dimengerti oleh lawan bicaranya. Bahasa baku banyak mengalami kesulitan karena berdasarkan kenyataan di atas ada beberapa teori linguistic, namun demikian, tidak yang dipakai sebagai dasar kindifikasi tata bahasa baku. KESULITAN-KESULITAN 1. Bahasa Indonesia yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan dengan cepat sekali, dapat mempengarui kebakuan bahasa Indonesia karena dipengarui oleh beberapa model bahasa misalnya bahasa gaul, sms, atau lainnya. 2. Masih sangat terbatasnya para linguistic kita baik kemampuan yang kita miliki maupun waktu untuk mencurahkan segala perhatiannya bagi pengucapan bahasa baku. 3. Dari beberapa teori linguistic yang ada, belum tahu teori mana yang dapat dipakai sebagai kondifikasi bahasa Indonesia karena boleh dikatakan dari beberapa kumpulan baku atau teori yang pernah digunakan, sehingga menimbulkan perdebatan suatu dialog antar para linguistic mengenai beberapa kebakuan bahasa. 4. Sebenarnya sangat penting adalah kurangnya pengunaan bahasa baku dalam waktu formal atau non formal.



Namun demikian sebelum harapan diatas terjadi kenyataan dan diantara kenyataan dan harapan, sebelumnya harus ada usaha dapat memecahkan kesulitan tersebut. Salah satu usaha yang dilakukan oleh pusat pembinaan dan pembangunan Bahasa Indonesia ialah menerbitkan sesuatu pedoman buku tentang kebakuan dan ketidakbakuan kalimat dalam bahasa Indonesia yang dirintis melalui loka karya penyusunan pedoman penulisan tata bahasa baku. Tujuan yang



www.kotepoke.co.cc



ingin dicapai ialah memberikan semacam pedoman bagi teori linguistic yang dipakai sebaik-baiknya. Untuk itu secepatnya kita akan melangkah pada pokok persoalan, marilah lebih dahulu kita memehami arti dan pokok masalah tersebut berupa pembubuhan tanda koma untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induknya. Banyak hal yang berkaitan dalam rangka penyusunan sebuah kalimat halhal itu adalah ejaan, pilihan kata, penulisan, kebakuan dan frase. Oleh karena itu banyak hal yang menyebabkan kalimat menjadi tidak baku.



www.kotepoke.co.cc



METODE PENELITIAN Dalam membuat karya tulis ini, penyusun mengunakan 3 metode penelitian yaitu: 1. Metode Observasi Dalam metode ini penyusun menganalisis langsung novel dealova, jadi penyusun harus teliti dalam mengamati bahasa yang digunakan dalam novel dealova. 2. Metode Daftar Pustaka Penyusun tidak mampu menyelsaikan masalah ini hanya dengan metode observasi saja, jadi penyusun mengunakan metode daftar pustaka. Metode ini dilakukan dengan mencari bahan-bahan yang diperlukan, Misalnya buku-buku yang menunjang karya tulis ini, buku itu penyusun cari dari perpustakaan karena sumber paling penting banyak berasal dari buku. Maka penyusun harus mencari dengan teliti agar tidak terjadi banyak kesalahan. 3. Internet Penyusun juga mencari sumber dalam mencari karya tulis ini melalui internet. Sumber-sumber yang didapat dari internet sangat membantu penyusun selain metode observasi, dan daftar pustaka, penyusun juga mengunakan internet agar data yang diperolah tepat guna dalam menyusun karya tulis ini.



www.kotepoke.co.cc



PENGERTIAN BAHASA BAKU Dari beberapa ahli yang mnegartikan bahasa baku yang pernah penyusun jumpai adalah: 1. Bahasa baku adalah: •



Bahasa baku atau bahasa standart adalah ragam bahasa yang berkelakuan sangsi sosial dan diterima masyarakat bahasa yang sebagai acuan model.







Yang dimaksud dengan bahasa Indonesia baku adalah ragam bahasa yang mengikuti kaidah bahasa Indonesia baik menyangkut ejaan, lafal, bentuk struksur kalimat maupun pengunaan bahasa.







Bahasa Baku adalah suatu bentuk pemakaian bahasa yang menjadi model yang dapat dicontoh oleh setiap pemakai bahasa yang hendak memakai bahasa secara benar.







Bahasa baku adalah ragam bahasa atau dialog yang diterima untuk dipakai dalam situasi resmi, seperti dalam perundang-undangan, surat resmi, dan pembicaraan umum.



Dari keempat rumusan diatas dapat dibuat kesimpulan bahwa: 1. Bahasa baku merupahkan ragam bahasa. 2. Dalam ragam itu tercermin pengunaan kaidah yang benar. 3. Bahasa yang benar akan di jadikan acuan atau model oleh masyrakat pemakai bahasa. 4. Ragam baku itu digunakan dalam situasi yang formal.



www.kotepoke.co.cc



PEMBAHASAN 3.1 Pengunaan Bahasa Indonesia dalam Novel Dealova Penyusun menyadari bahwa tidak semua penulis novel remaja berkesempatan yang cukup untuk mempelajari bahasa Indonesia yang baik dan benar, akibatnya ditemukan banyak kalimat yang dikatakan kalimat yang tidak baku, berikut ini penyusun sajikan bahasan tentang bakuan dan tidak bakuan kalimat. 1. a. Matahari tak henti-hentinya memancarkan sinar yang dahsyat. b. Ini hari cuaca lagi gak kompak. c. Kalo itu ayamnya uda ko’it. Dengan menganalisa kalimat (a) diatas diketahui bahwa kalimat tersebut tidak baku karena mengandung frase yang pembentukannya masih salah, frase itu ialah matahari tak henti-hentinya. Bentuknya frasenya yang benar adalah Matahari tak hentinya memancarkan sinar yang dahsyat. Dengan menganalisa kalimat (b) diatas, diketahui bahwa kalimat tersebut tidak baku karena penataan letak kata yang salah seharusnya hari ini cuaca lagi gak kompak. Sedangkan pada contoh kalimat yang salah pada (c) ketidak bakuan terjadi karena contoh tersebut kebanyakan digunakan untuk bahasa gaul dan SMS yang kalau dibakukan menjadi ayamnya sudah meningal. 2. a. Banyak para murid terlihat sedang menunggu mobil jemputan. b. Busyet nekat banget tu anak!. c. Tapi kalau benerin atap rumah itu baru luar biasa. Dengan menganalisa kaliamat (a) diatas diketahui bahwa kalimat tersebut tidak baku, karena ada frase yang mengandung arti penjamakan, yaitu banyak dan para murid yang benar adalah Para murid menunggu mobil jemputan. Pada kalimat (b) pengunaan katanya biasanya banyak digunakan oleh anak muda yaitu kata busyet… yang penulisan kalimat yang benar adalah Anak itu sangat nekat. Sedangkan pada kalimat (c) kesalahan terletak pada penataan letak yang benar adalah Kalau betulin atap baru hebat.



www.kotepoke.co.cc



KRITIK DAN SARAN Kritik dan saran yang dapat penyusun berikan kepada pembaca antara lain: •



Marilah kita berbicara yang baik dan benar dengan cara mempelajari, memperhatikan, menyadari dan menerapkan aturan-aturan atau pedomanpedoman yang ada dalam kehidupan sehari-hari.







Bahasa Indonesia adalah bahasa yang sedang tumbuh dan berkembang sehingga banyak unsur-unsur serapan didalamnya dan kita harus mampu mengunakan system bahasa dan aturan-aturan sosial pengunaan bahasa secara tepat, baik dan benar.







Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, tidak hanya digunakan dalam pembicaraan saja, tapi juga di gunakan dalam teori.



www.kotepoke.co.cc



PENUTUP Bahasa adalah suatu alat yang sangat diperlukan sebagai alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia, harus disadari bahwa bahasa baku hanyalah salah satu ragam dari berbagai ragam yang ada dalam bahasa Indonesia. Oleh karena itu kalimat baku merupahkan salah satu aspek penting dari bahasa tersebut. Wujud pengunaan bahasa yang baik adalah dengan mengunakan kaidahkaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Masalahnya adalah bagaimana cara membelajarkan unsur tata bahasa itu agar tidak hanya tidak pengetahuan bahasa saja. Tetapi juga penerapannya dalam kehidupan untuk berkomunikasi.



KESIMPULAN Dalam urutan yang penyusun paparkan pada bab pendahuluan maka dapat di simpulkan sebagai berikut: •



Tiap bahasa mempunyai kaidah tertentu, baik berupa kaidah-kaidah tata bahasa maupun kosakata. Kaidah tersebut bagi pemakai bahasa merupahkan pedoman yang harus ditaati dalam pengunaannya.







Kebakuan dan ketidak bakuan suatu kalimat itu terletak dalam pengunaan ejaan dan frase yang benar.



www.kotepoke.co.cc