Kebijakan Pembentukan Modal Analisis Pembangunan Seimbang Dan Tidak Seimbang [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Ekonomi pembangunan merupakan suatu cabang ilmu ekonomi yang menganalisis masalah-masalah yang dihadapi oleh negara-negara sedang berkembang dan mendapatkan cara untuk mengatasi masalah-masalah tersebut agar negara-negara berkembang dapat membangun ekonominya dengan lebih cepat lagi. Salah satu objek kajian dari studi ekonomi pembangunan adalah modal atau kapital yang merupakan bentuk-bentuk kekayaan yang digunakan langsung atau tidak langsung dalam produksi untuk menambah output (Siagian, 1989). Sering juga dikatakan, modal atau kapital adalah barang-barang yang digunakan untuk produksi lebih lanjut. Kapital atau modal berperan sebagai alat pendorong pembangunan ekonomi yang meliputi investasi dalam pengetahuan teknik perbaikan dalam mutu pendidikan, kesehatan, dan keahlian.Dengan demikian modal atau kapital dalam rangka pembangunan, tidak hanya berwujud pabrik-pabrik dan perlengkapannya, namun sebenarnya meliputi human capital. Biasanya ahli-ahli ekonomi mengatakan,



adanya



kemiskinan



dan



pembangunan ekonomi yang rendah di negara-negara sedang berkembang disebabkan oleh kekurangan modal atau kapital sebab mereka memandang modal mempunyai kedudukan terpenting dalam teori pembangunan ekonomi. Sebagian ahli ekonomi menganggap bahwa modal tidak saja mempunyai kedudukan terpenting bagi proses pembangunan, melainkan strategis pula, dalam arti proses pembentukan modal adalah saling pengaruh-mempengaruhi dan kumulatif.Dalam hubungan dengan pembentukan modal ini, negara-negara sedang berkembang seolah-olah berada dalam lingkaran yang tak berujung pangkal, baik dilihat dari segi permintaan maupun penawaran akan modal.



1



B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah: 1. Bagaimana Pengertian Modal dan Pembangunan Ekonomi 2. Bagaimana Pentingnya Pembentukan Modal dan Manfaat Pembentukan Modal? 3. Bagaimana Analisis Kebijakan Pembentukan Modal : Pembangunan Seimbang dan Tidak Seimbang? 4. Bagaimana Faktor- Faktor Penghambat pada Proses Pembangunan? C. Tujuan Adapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu: 1. Mengetahui Pengertian Modal dan Pembangunan Ekonomi 2. Mengetahui Pentingnya Pembentukan Modal dan Manfaat Pembentukan Modal 3. Mengetahui Analisis Kebijakan Pembentukan Modal : Pembangunan Seimbang dan Tidak Seimbang 4. Mengetahui Faktor- Faktor Penghambat pada Proses Pembangunan



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian Modal dan Pembangunan Ekonomi Pembangunan ekonomi yang rendah di negara-negara sedang berkembang disebabkan oleh kekurangan modal atau kapital, sebab modal mempunyai kedudukan terpenting dalam teori pembangunan ekonomi (Kindleberger (1965) 2



dalam Siagian (1989)). Dari pengertiannya, modal adalah suatu bentuk kekayaan yang digunakan langsung atau tidak langsung dalam produksi untuk menambah output (Siagian, 1989). Menurut Bourdieu (1986) modal tidak hanya sekedar alat-alat produksi, tetapi juga memiliki pengertian yang lebih luas dan dapat



diklasifikasikan



ke



dalam



3(tiga)



golongan,



yaitu:



(a)



modal



ekonomi (economic capital), (b) modal kultural(cultural capital), dan (c) modal sosial (social capital). Modal ekonomi, dikaitkan dengan kepemilikan alat-alat produksi.Modal



kultural



terinstitusionalisasi



dalam



bentuk



kualifikasi



pendidikan.Sedangkan menurut Coleman (1990) modal sosial (social capital), yaitu kemampuan masyarakat untuk bekerja bersama demi mencapai tujuan bersama dalam suatu kelompok dan organisasi. Menurut Siagian (1989) pembangunan ekonomi di negara-negara sedang berkembang dapat dilakukan dengan memperbaiki sistem pembentukan modal yang ditinjau dari sudut penawaran maupun dari sudut pernintaan akan modal. Dalam hubungan dengan pembentukan modal ini, negara-negara sedang berkembang seolah-olah berada dalam lingkaran yang tak berujung pangkal.Dari sudut penawaran modal dapat digambarkan demikian, kekurangan modal disebabkan karena kemampuan yang rendah dalam menabung, sedangkan tabungan yang rendah diakibatkan oleh pendapatan yang rendah.Pendapatan yang rendah merupakan pertanda produktivitas yang rendah, sedangkan produktivitas yang rendah sebagian besar karena kekurangan modal.Kekurangan modal ini merupakan suatu akibat dari tabungan yang rendah, dengan demikian lingkaran setan itu menjadi lengkap. Lingkaran setan ini juga berlaku di sudut permintaan akan modal. Permintaan akan modal investasi rendah disebabkan oleh daya beli yang rendah karena pendapatan yang rendah. Pendapatan yang rendah merupakan cerminan dari produktivitas yang rendah, dan produktivitas yang rendah disebabkan oleh modal yang dipergunakan dalam produksi rendah.Rendahnya modal yang dipakai disebabkan oleh daya beli masyarakat yang rendah, demikian seterusnya.



3



Berdasarkan analisa Schumpeter dalam Siagian (1989) yang dapat memecahkan lingkaran setan adalah golongan entrepreneur atau wiraswasta terutama innovating entrepreneur. Innovating entrepreneur adalahentrepreneur yang bersifat agresif dalam percobaan-percobaannya, dan selalu tertarik pada kemungkinan-kemungkinan untuk dapat dipraktikkan. Pembangunan Ekonomi adalah sebuah upaya untuk meningkatakan kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan negara khusunya . Hollis Chennery mengidentifikasikan tiga tahap pembangunan yang masing- masing dicirikan oleh factor kendala pembangunan . Tahap sekaligus factor-faktor kendala tersebut adalah gap tabungan , gap devisa , serta keterbatasan skill . Sejarah mencatat bahwa pada tahap awal pembangunannya, Negara-negara yang sekarang dianggap maju pun memanfaatkan dana asing . Pada abad 17 dan 18 inggris meminjam modal dari Belanda , sementara Ametrika Serikat meminjam modal dari daratan Eropa , demikian juga bangsa-bangsa barat lainnya . Hampir semua Negara-negara berkembang memiliki karakteristik yang sama yaitu tkekurangan modal . Pembentukan modal di dalam negeri kurang cukup untuk membiayai program pembangunan yang direncanakan karena untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi memerlukan modal yang



besar



sekali .Kekurangan modal dari dalam negeri disebabkan pendapatan masyarakat di Negara sedang berkembang rendah . begitu juga di dalam kemampuannya membayar berbagai pajak seperti pajak penghasilan , pajak bumi dan bangunan , dan pajak-pajak lainnya . Dalam hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap pendapatan pemerintah karena pendapatan pemerintah terutama berasal dari pemungutan berbagai jenis pajak



Rendahnya



tingkat



pendapatan



pemerintah



akhirnya



akan



menyebabkantabungan yang bisa diciptakan pemerintah pun rendah . Oleh sebab itu diperlukan usaha untuk memperoleh lebih banyak dana dan dalam melaksanakan pembangunan tersebut melalui pengerahan dana dari pihak asing . B. Pentingnya Pembentukan Modal dan Manfaat Pembentukan Modal 4



Pembentukan atau pengumpulan modal dipandang sebagai salah satu faktor utama dalam pembangunan ekonomi, Menurut Nurkse, lingkarang setan kemiskinan di Negara berkembang dapat digunting melalui pembentukan modal, sebagai akibat dari rendahnya pendapatan negara-negara berkembang maka permintaan, produksi dan investasi menjadi rendah atau kurang. Hal ini disebabkan kurangnya barang modal dan dapat diatasi dengan pembentukan modal. Lewat itu persediaan mesin, alat-alat dan perlengkapan meningkat, skala produksi meluas sehingga overheat ekonomi dan sosial tercipta. Pembentukan modal membawa pada pemanfaatan penuh sumber-sumber yang ada sehingga dapat menaikkan besarnya output nasional, pendapatan dan pekerjaan, menekan angka inflasi dan defisit neraca pembayaran, serta membuat perekonomian bebas dari beban utang luar negeri . Pembentukan modal ( capital formation ) adalah faktor vital dan strategis dalam pembangunan ekonomi. Pembentukan modal mencakup empat aspek yang saling tergantung yaitu : 1. Kemauan menabung dan kemampuan masyarakat untuk menabung. Jelas ketersediaan tabungan merupakan sumber dana dalam negri yang dapat di manfaatkan



oleh



para



investor



guna



membiayai



proyek-proyek



pembangunan. proyek-proyek pembangunan ekonomi membutuhkan jumlah modal yang tidak seluruhnya mampu disediakan oleh pera penanam modal,dan kalau tabungan ini tersedia,, para penanam modal bisa meminjamnya dari lembaga keuangan. 2. Ketersediaan lembaga keuangan dan kredit, yang berfungsi mengumpulkan tabungan masayarakat tadi untuk disalurkan sebagai dana investasi. Lembaga-lembaga keuangan seperti bank, asuransi, pasar modal dan lain sebagainya, harus berfungsi mengumpulkan, mendistribusikandana tersebut, dan mengerahkan penanaman modal. Lembaga – lembaga tersebut juga harus mampu merangsang masyarakat untuk menabung melalui insentif dan bunga atau deviden.



5



3. Ketersediaan Entrepreneur yang menggunakan dana tersebut dalam bentuk barang modal, yang mempunyai motivasi kuat dalam melaksanakan pembangunan ekonomi, baik karena motif pribadi maupun karena pembangunan totalitas masyarakat. Ketersediaan human capital dalam bentuk tenaga ahli, para manager, administrator, entrepreneur, ilmuwan, dan para inovator. Ketersediaan human capital ini dapat berjalan bersama pembangunan ekonomi itu sendiri, yang dihasilkan dari proses belajar dari bekerja. Kemauan untuk bekerja keras adalah modal untuk dapat menyerap semua keahlian ini.



C. Analisis Kebijakan Pembentukan Modal : Pembangunan Seimbang dan Tidak Seimbang Pembangunan seimbang adalah pembangunan yang dilakukan secara merata di berbagai daerah,sebagai pengunaan jenis industri secara serentak sehingga berbagai industri tersebut saling mencipta pasar bagi satu sama lain.diantara sektor industri dengan sektor pertanian,sektor luar negeri dengan sektor dalam negeri,dan diantara sektor produktif dengan sektor prasarana.sehingga setiap daerah mencapai tingkat kelajuan pembangunan yang sama.terdapat beberapa hambatan-hambatan dalam pembangunan seimbang yaitu: 1. memperoleh bahan mentah,tenaga ahli,sumber tenaga (air dan listrik),dan fasilitas-fasilitas untuk mengangkut hasil-hasil produksi ke pasar 2. memperoleh pasaran untuk barang-barang yang telah dan yang akan diproduksikan Dengan demikian pembangunan seimbang itu dapatlah didefenisikan sebagai usaha pembangunan yang berusaha mengatur program penanaman modal secara sedemikian rupa,sehingga sepanjang proses pembangunan tidak akan timbul hambatan-hambatan yang bersumber dari penawaran maupun permintaan. Pembangunan seimbang dinamakan juga oleh segolongan ahli ekonomi sebagai teori usaha besar-besaran (big push).yaitu sama-sama menekankan



6



perlunya mengadakan penanaman modal secara besar-besaran,tetapi hakekat dari kedua-dua teori tersebut sangat berbeda sekali. 1. Teori pembangunan seimbang:pandangan(Rosenstein-Rodan dan Nurkse) Rosenstein-Rodan mengatakan bahwa mengadakan industrialisasi di daerah yang kurang berkembang merupakan cara untuk menciptakan yang lebih merata di dunia dan untuk meningkatkan pendapatan di daerah semacam itu dengan lebih cepat dari pada di daerah yang lebih kaya.pembangunan secara besar-besaran akan menciptakan tiga macam ekonomi ekstern yaitu: a. Perluasan pasar b. Karena industri yang sama letaknya berdekatan c. Dan karena adanya industri lain dalam perekonomian tersebut Karena resiko dapat dianggap sebagai sebahagian dari ongkos produksi,maka pembangunan industri secara besar-besaran dan yang saling berhubungan erat satu sama lain,akan mengurangi ongkos produksi dan menciptakan ekonomi ekstern . Nurkse dalam analisisnya mengatakan bahwa menghadapi kesukaran dalam memperoleh modal yang diperlukan,tetapi juga dalam mendapatkan pasaran untuk barang-barang yang dihasilkan oleh berbagai industri yang akan dikembangkan.mengenai hal ini nerkse mengatakan bahwa dari segi permintaan,galakan untuk mengadakan penanaman modal adalah sangat rendah karena kecilnya daya beli masyarakat,sedangkan rendahnya daya beli itu disebabkan karena rendahnya pemdapatan riil masyarakat.untuk melaksanakan penanaman modal dibatasi oleh luasnya pasar. Nurkse juga mengatakan bahwa ekspresi moneter,iklan-iklan dan caracara sejenis itu untuk menarik pembeli,jumlah penduduk dan luas daerah suatu negara,tidak dapat menciptakan keadaan tersebut.faktor-faktor yang penting yang menentukan luasnya pasar adalah tingkat produktivitas,karena dalam



suatu



perekonomian



yang



mempunyai



sejumlah



penduduk



tertentu,jumlah barang-barang yang dapat dihasilakan dan dijual dalam suatu jangka waktu tertentu tergantung kepada tingkat pengangguran modal dalam



7



proses produksi.apabila pasar telah membatasi penggunaan modal,sehingga membatasi pula kemampuan sesuatu perekonomian untuk menghasilkan barang-barang yang diperlukan masyarakat. Keadaan inilah yang menyebabkan nerkse berpendapat bahwa negaranegara berkembang menghadapi dua jenis lingkaran perangkap kemiskinan yaitu dari sudut penawaran maupun dari sudut permintaan.negara-negara yang berkembang dapat melepaskan diri dari lingkaran kemiskinan yang mereka hadapi,perlulah dilaksanakan program pembangunan seimbang,yaitu dalam waktu yang bersamaan dilaksanakan penanaman modal di berbagai industri yang mempunyai kaitan yang erat satu sama lain. 2. Teori pembangunan seimbang:pandangan (Scitovsky Dan Lewis) Menurut Scitovsky Dan Lewis pembangunan seimbang pembangunan



adalah



simbang yang menekankan perlunya keseimbangan



dalam permintaan dan penawaran. Jenis-jenis perusahaan yang akan memperoleh ekonomi ekstern keuangan dari industri yaitu: a. Perusahaan-perusahaan yang akan menggunakan produk sebagai bahan mentah industri mereka,karena harga lebih murah b. Industri-industri yang menghasilakan bahan



mentah



untuk



industri,karena permintaan yang mungkin juga harganya bertambah c. Industri-industri yang menghasilkan barang komplemeter untuk barang yang diproduksikan industri,karena dengan naiknya produksi dan penggunaan hasil industri,maka jumlah permintaan atas barang-barang komplemeter tersebut bertambah d. Industri-industri yang menghasilkan barang-barang oleh orang-orang yang mengalami pertambahan pendapatan e. Industri-industri yang menghasilkan barang-barang pengganti/substitusi bahan mentah yang dugunakan oleh industri. Menurut Lewis banyak masalah yang akan timbul apabila usaha pembangunan dipusatkan ke atas satu sektor saja. Sebagai implikasi dari keadaan ini tiga kemungkinan yang akan timbul yaitu:



8



a. Terdapat kelebihan produksi di sektor pertanian yang dapat di jual ke sektor-sektor lain di luar sektor pertanian b. Produksi tidak bertambah,bearti tenaga kerja yang digunakan bertambah sedikit dan jumlah pengangguran bertambah tinggi c. Gabungan dari kedua-dua keadaan itu,apabila sektor industri mengalami perkenbanganyang cukup cepat,sektor tersebut akan dapat menyerap kelebihan produksi bahan mentah maupun kelebihan tenaga kerja. Beberapa masalah yang akhirnya dapat menghambat proses pembangunan ekonomi juga akan timbul apabila pembangunan ekonomi dipusatkan kepada mengadakan industrialisasi dan mengabaikan pertanian,masalah kekurangan barang-barang tersebut,ini akan mendorong kepada berlakunya keadaan inflasi,disampink itu masalah lain adalah kesulitan untuk menjual barang-barang hasil industri dengan menguntungkan. Fungsi penting dari sektor eksport adalah untuk mengatasi masalah terbatasnya pasar didalam negeri,perkembangan sektor eksport akan mendorong perkembangan sektor dalam negeri karena: (i) beberapa fasilitas yang digunakan untuk



memperlancar



kegiatan



eksport



seperti



pengembangan



sistem



komonikasi,jaringan pengangkutan dan fasilitas latihan atau pendidikan dapat digunakan oleh sektor dalam negeri. 1. Beberapa kritik terhadap teori pembangunan seimbang Dari keempat-empat ahli ekonomi tersebut,Hirschman merupakan pengkritik yang penting,yang bukan saja menunjukkan kelemahan-kelemahan teori pembanguan seimbang,tetapi juaga mengemukakan teori pembangunan yang tidak seimbang. Selanjutnya Hirschman menyatakan bahwa bersamaan sikap yang sangat meragukan kemampuan negara-negara berkembang untuk membangun teori pembangunan simbang memisalkan pula bahwa negara-negara berkembang akan dapat menyediakan tenaga usahawan dan tenaga ahli yang cukup yang dalam waktu yang bersamaan sanggup mendirikan industri,sehingga masingmasing industri tersebut mempunyai pasar yang cukup luas untuk hasil produksinya.



9



Menurut teori Singer, Bahwa tentang pentingnya pembangunan sektor pertanian,yaitu mereka menganggap bahwa teori pembangunan seimbang sebenarnya



menitik



beratkan



kepada



program



industrialisasi



dan



mengabaikan sektor pertanian. 2. Pembangunan tidak seimbang diantara sektor prasarana dengan sektor produktif Dalam teori pembanguan tidak seimbang yang dikemukakan oleh Hirschman,persoalan pokok yang dianalisisnya adalah apabila proyek-proyek yang dapat dilaksanakan memerlukan dana modal dan sumber-sumber daya yang tersedia menciptakan tingkat perkembangan ekonomi yang maksimal Dalam sektor produktif mekanisme perangsang pembangunan atau inducement mechanisme yang tercipta sebagai akibat dari terdapatnya hubungan diantara berbagai industri dalam menyediakan barang-barang yang digunakan sebagai bahan mentah dalam industri lainya,dapat dinedakan dalam dua golongan yaitu: ‘Pengaruh hubungan kebelakang’atau backward linkage effects.yang dimaksud dengan pengaruh hubungan kebelakan adalah tingkat rangsangan yang diciptakan oleh pengembangan sesuatu industri terhadap perkembangan indusri-industri yang akan menyediakan bahan mentah (input) kepada indistri tersebut.



D. Faktor- Faktor Penghambat pada Proses Pembangunan 1. Perkembangan penduduk dan tingkat pendidikan yang rendah, Perkembangan penduduk dapat menjadi pendorong maupun penghambat pembangunan.Perkembangan penduduk yang cepat tidak selalu menjadi penghambat



dalam



pembangunan



ekonomi



jika



penduduk



tersebut



mempunyai kapasitas untuk menyerap dan menghasilkan produksi yang dihasilkan.Tetapi bagaimana dengan perkembangan penduduk yang begitu cepat dinegara-negara sedang berkembang?Nampaknya hal ini belum menjadi modal dasar yang positif, bahkan jumlah penduduk yang banyak sering kali menjadi penghambat.



10



2. Perekonomian yang bersifat dualistik, Perekonomian yang bersifat dualistik merupakan hambatan karena menyebabkan produktivitas berbagai kegiatan produktif sangat rendah dan usaha-usaha untuk mengadakan perubahan sangat terbatas sekali.Yang paling rawan adalah hambatan berupa dualisme sosial dan teknologi yang sangat berpengaruh terhadap mekanisme pasar sehingga sumber daya yang tersedia tidak digunakan secara efektif dan efisien. 3. Tingkat pembentukan modal yang rendah, Tingkat pembentukan modal yang rendah merupakan hambatan utama bagi pembangunan ekonomi. Pembentukan modal dinegara-negara yang sedang berkembang merupakan “ Vicious Cycle “ ( lingkaran tak berujung pangkal ). Produktivitas yang sngat rendah mengakibatkan rendahnya pendapatan riil.Pendapatan yang rendah mengakibatkan low saving dan low invesment, dan rendahnya pembentukan modal. Pendapatan yang rendah mengakibatkan tabungan rendah pula. Tabungan yang rendah akan melemahkan pembentukan modal yang pada akhirnya kekurangan modal, masyarakat terbelakang, kekayaan alam belum dapat dioalah, dan seterusnya sehingga merupakan lingkaran yang tidak berujung pangkal. 4. Struktur ekspor berupa bahan mentah Sektor ekspor negara sedang berkembang belum merupakan “engine of growth” karena bersifat industri yang mendorong ekonomi dualisme yang kurang mendorong perkembangan ekonomi lebih lanjut. Publis and Singer berpendapat bahwa dalam jangka panjang daya tukar barang-barang yang diperdagangkan oleh negara sedang berkembang dengan negara maju akan menjadi bertambah buruk, dan merugikan negara sedang berkembang. 5. Proses sebab akibat komulatif Sebab akibat komulatif sirkuler adalah hambatan pembangunan di daerah miskin sebagai akibat pembangunan di daerah maju sehingga timbul gap antara



daerah



maju



dengan



daerah



miskin.Keadaan-keadaan



menghambat pembangunan di sebut back wash effect. Faktor yang menimbulkan back wash effect : 11



yang



a. perpindahan penduduk dari daerah miskin ke daerah yang lebih maju, b. corak pengaliran modal yang beraksi, c. pola perdagangan dan kegiatan perdagangan terutama didominasi oleh industri-industri di daerah yang lebih maju ini menyebabkan daerah miskin mengalami kesukaran untuk mengembangkan pasar hasil industrinya dan memperlambat perkembangan di daerah miskin. Akhirnya keadaan yang menimbulkan back wash effect adalah keadaan jaringan pengangkutan yang jauh lebih baik di daerah yang lebih maju sehingga menyebabkan kegiatan produksi dan perdagangan dapat dilaksanakan lebih efisien di daerah tersebut.



12



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pembangunan ekonomi adalah kegiatan makro yang realisasinya dilakukan dari proyek ke proyek sehingga disebut juga sebagai implementing sub-unit. Tetapi pelaksanaan proyek demi proyek itu ternyata membutuhkan ketersediaan kapital dalam arti luas dalam masyarakat yang menyangkut individu investor ataupun masyarakat, lembaga yang sesuai, kepengusahaan ( entrepreanurship ), dan terutama dalam bentuk human capital yang sangat Vital dan strategis. Sedangkan Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang investasi disebut juga sebagai penanaman modal. Semua usaha itu mempunyai satu kondisi awal sebagai titik berangkat.Dengan titik awal ini, semua usaha diarahkan untuk mengubah kondisi itu kepada kondisi baru, sehingga pembangunan merupakan gerakan perubahan keseluruhan dalam perekonomian masyarakat.Mengelola pembangunan berarti mengelola perubahan ke arah perbaikan atau di istialahkan sebagai the management of change. Kapital atau modal sebagai alat pendorong pembangunan ekonomi meliputi investasi dalam pengetahuan teknik perbaikan dalam mutu pendidikan, kesehatan, dan keahlian.Dengan demikian modal atau kapital dalam rangka pembangunan, tidak hanya berwujud pabrik-pabrik dan perlengkapannya, namun sebenarnya meliputi human capital. Maka dapat disimpulkan bahwa akumulasi modal sebagian besar ditentukan oleh permintaan modal, disamping juga oleh penawaran modal.Penawaran modal cenderung mengikuti permintaan untuk investasi.Pembentukan modal lebih ditarik oleh adanya permintaan dari para usahawan yang penuh semangat dan kemauan untuk maju daripada dorongan



13



penawaran modal yang berasal dari pemilik uang yang pasif.Disinilah terlihat pentingnya peranan usahawan dalam rangka pembangunan ekonomi suatu negara, dan terlihat perlunya mendorong timbulnya golongan ini. Perubahan struktur ekonomi hendaknya kearah yang lebih seimbang dan sekaligus memperkuat ekonomi dari dalam.Ketahanan ekonomi adalah kemampuan ekonomi tersebut untuk tetap berjalan mandiri, tanpa tidak terlalu tergantung dari ekonomi luar.Dengan ini tidak dimaksud untuk melakukan ekonomi tertutup, melainkan menjaga struktur minimal yang mampu mandiri. Maka pemilihan proyek-proyek pada instansi pertama hendaknya diarahkan untuk mengisi struktur ekonomi minimal tadi, yang dalam kaitannya diturunkan oleh badan perencana nasional ( central planing ). Struktur minimal ini juga bisa disebut sebagai strutur dasar.



B. Saran Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan pembuatan makalah ini, sebagai penulis kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi sempurnanya makalah ini.



DAFTAR PUSTAKA



14



Kamaluddin, Rustian. 1987. Beberapa Aspek Pembangunan Nasional dan Pembangunan Daerah. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Siagian, H. 1989. Pembangunan Ekonomi dalam Cita-Cita dan Realita. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. Nugroho, Iwan dan Rokhimin Dahuri. 2004. Pembangunan Wilayah perspektif Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan. Jakarta. LP3ES Drs.Subandi,M.M.2005.Sistem Ekonomi Indonesia. Alfabeta Bandung



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL



iii



15



KATA PENGANTAR....................................................................................



i



DAFTAR ISI..................................................................................................



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.....................................................................................



1



B. Rumusan Masalah...............................................................................



2



C. Tujuan..................................................................................................



2



BAB II PEMBAHASAN A.



Pengertian Modal dan Pembangunan Ekonomi...............................



B.



Pentingnya Pembentukan Modal dan Manfaat Pembentukan Modal



C.



Analisis Kebijakan Pembentukan Modal : Pembangunan Seimbang dan Tidak Seimbang............................................................................



D.



Faktor- Faktor Penghambat pada Proses Pembangunan..................



3 5 6 11



BAB II PENUTUP A. Kesimpulan..........................................................................................



14



B. Saran....................................................................................................



15



DAFTAR PUSTAKA



KATA PENGANTAR ii



16



Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT ,karena atas karunia,taufiq dan hidayah-Nya lah,penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, yang mana telah memakan waktu dan pengorbanan yang tak ternilai dari semua pihak yang memberikan bantuannya, yang secara langsung merupakan suatu dorongan yang positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan dalam menghimpun bahan materi untuk menyusun makalah ini. Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, baik dari segi penyajian materinya maupun dari segi bahasanya. Karena itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif senantiasa penulis harapkan demi untuk melengkapi dan menyempurnakan makalah ini.



Bengkulu,



Penulis



i



17



September 2016