Kekejaman VOC [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kekejaman VOC Terbentuknya Jabatan Baru -Mengawali ekspedisinya tahun 1605, VOC telah berhasil mengusir Portugis di Ambon. -Benteng pertahanan Portugis di Ambon dapat diduduki tentara VOC yang kemudian oleh VOC diberi nama Benteng “Nieuw Victoria”. -Pada tahun 1610, diciptakan jabatan baru dalam organisasi VOC, yakni jabatan gubernur jenderal. Gubernur jenderal merupakan jabatan yang berkuasa yang mengendalikan kekuasaan di negeri jajahan VOC. -Di samping itu juga berbentuk “Dewan Hindia” (Raad van Indie). Tugas “Dewan Hindia” ini adalah memberi nasehat dan kepemimpinan kepemimpinan gubernur jenderal. Gubernur Jenderal VOC Pieter Keduanya Gerard Reynst 1602-1614 1614-1615 Laurens Reael Jan Pieterzoon Coen 1615-1619 1619-1623 Pieter Keduanya -Merupakan gubernur jenderal pertama VOC. -Pada tahun 1610, Pertama kali menyiapkan pos perdagangan di Banten, di tahun yang sama ia juga meninggalkan Banten dan memasuki Jayakarta. -Pada tahun 1611, Keduanya berhasil mengadakan perjanjian dengan penguasa Jayakarta, guna membeli sebidang tanah seluas 50 x 50 vadem (satu vadem sama dengan 182 cm) yang berlokasi disebelah timur Muara Ciliwung. -Keduanya juga berhasil mengatur pos perdagangan di Ambon dan mengadakan perjanjian dengan Maluku. Gerard Reynst -Masa jabatan dari Reynst hanya berlangsung 1 tahun. Laurens Reael -Berhasil membangun Gedung Mauritius yang berlokasi di tepi Sungai Ciliwung. Jan Pieterzoon Coen -Dikenal gubernur jenderal yang berani dan kejam serta ambisius. -Kota Jayakarta dibumihanguskan oleh JP Coen pada tanggal 30 Mei, 1619 dan dibangun kota baru dengan nama “Batavia” diatas puing-puing Kota Jayakarta.



-Cara-cara VOC meningkatkan eksploitasi kekayaan alam: 1. Merebut pasaran produksi pertanian, yaitu dengan memonopoli rempah-rempah di Maluku. 2. Tidak ikut secara aktif dalam kegiatan produksi hasil pertanian. Hasil pertanian dibiarkan berada di tangan kaum pribumi, dan VOC dapat masuk dengan cara masuk. 3. VOC berusaha keras untuk melawan tempat-tempat yang strategis. Cara yang dilakukan selain kekerasan dan peperangan, dan juga politik adu domba (devide et impera). 4. VOC campur tangan (intervensi) terhadap kerajaan-kerajaan di Nusantara. 5. Lembaga-lembaga pemerintahan tetap dipertahankan dengan harapan bisa diperalat oleh VOC. -Pada tahun 1623, JP Coen kembali ke Belanda dan menyerahkan kekuasaannya kepada Pieter de Carpentier. Namun, pimpinan VOC di Belanda meminta maaf kepada JP Coen untuk memerintah kembali untuk kedua kalinya. -Batavia dijadikan markas besar VOC. Selain itu, Batavia juga menjadi pusat perdagangan dan jalur yang terhubung pada perdagangan di Nusantara bagian barat dengan Malaka, India, dan Nusantara bagian timur. -VOC lebih serakah. Sebagai contoh, Mataram Islam telah dapat dikendalikan. Pada tahun 1749, Raja Pakubuwana II yang sedang dalam sakit keras yang naskah penyerahan kekuasaan Kerajaan Mataram Islam. -Setelah mengalahkan Portugis pada tahun 1641, VOC berhasil menguasai Malaka. Kerajaan Makassar dibawah pimpinan Sultan Hasanuddin berhasil dikalahkan setelah terjadi Perjanjian Bongaya (1667). -Sejak abad ke-16, sistem ekonomi yang berkembang di Eropa adalah merkantilisme. Merkantilisme merupakan sistem ekonomi yang menekan peraturan dan praktik ekonomi suatu negara dengan tujuan memperluas kekuasaan dengan kekuatan nasional dengan saingannya. -Ciri sistem ekonomi merkantilisme yaitu, koloni di luar negaranya sendiri dan melakukan monopoli perdagangan. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa kedatangan bangsa-bangsa Eropa ke dunia timur telah melahirkan koloni-koloni di berbagai wilayah. Lahirnya VOC Lahirnya VOC Pada tahun 1598, pemerintah dan Parlemen Belanda (Staten Generaal) mengajak kongsi-kongsi dagang Belanda yang ada untuk membangun dan membangun untuk membentuk sebuah perusahaan dagang yang besar. Usulan ini baru terealisasi empat tahun berikutnya, yaitu pada tahun 1602. VOC Vereenidge Oost Indische Compagnie (VOC) atau dapat disebut dengan “Perserikatan Maskapai Perdagangan Hindia Timur / Kongsi Dagang Hindia Timur”. VOC secara resmi didirikan di Amsterdam, pada tanggal 20 Maret 1602. VOC



Tujuan Dibentuknya VOC 1. Menghindari persaingan yang tidak sehat antara kelompok atau kongsi pedagang Belanda yang telah ada. 2. Memperkuat peringkat para pedagang Belanda dalam persaingan dengan para pedagang negara lain. 3. Sebagai kekuatan revolusi (dalam perang 80 tahun), sehingga VOC memiliki tentara. Tujuan Dibentuknya VOC Pimpinan VOC VOC dipimpin oleh sebuah dewan yang beranggotakan 17 orang direktur, sehingga disebut "direktur tujuh belas" atau disebut juga dengan Heeren XVII. Heeren XVII ini maksudnya para tuan, misal Lord, Duke, Count, dari 17 provinsi yang ada di Belanda sebagai pemilik saham VOC. Mereka terdiri dari delapan perwakilan kota pelabuhan dagang belanda. Pimpinan VOC Hak Oktroi 1. melakukan perdagangan monopoli di wilayah antara Tanjung Harapan sampai dengan Selat Magelhaens, termasuk Kepulauan Nusantara. 2. Membentuk angkatan perang sendiri. 3 melakukan peperangan. Hak Oktroi 4. Mengadakan perjanjian dengan raja-raja setempat. 5. Mencetak dan mengeluarkan mata uang sendiri. 6. Mengangkat pegawai sendiri. 7. Memerintah di negeri jajahan. Bubarnya VOC Perubahan Lembaga VOC Pada abad ke-17 sampai awal abad ke-18, VOC mengalami puncak kejayaan. Jalur perdagangan yang dikendalikan VOC menyebar luas. Namun dibalik itu, banyak masalah-masalah yang muncul. Pada tahun 1749, terjadi perubahan yang mendasar dalam lembaga kepengurusan VOC. 27 Maret 1749 Pada 27 Maret 1749, Parlemen Belanda mengeluarkan UU yg menyatakan bahwa Raja Willem IV sebagai penguasa tertinggi VOC. Pengurus VOC mulai akrab dengan pemerintah Belanda. Kepentingan pemegang saham terabaikan. Pengurus tidak lagi memajukan usaha perdaganggannya, tetapi berpikir untuk memperkaya diri. Keuntungan VOC semakin merosot. Pada tahun 1673 VOC berhasil membayar dividen. Pada tanggal 24 Juni 1719, Gubernur Jenderal Henrivus Zwaardecroon mengeluarkan ordonansi untuk pembahasan secara rinci cara penghormatan terhadap Gubernur Jenderal, kepada Dewan Hindia beserta Istri dan anak-anaknya. Dan pada tahun 1754, Gubernur Jenderal Jacob Mosel mengeluarkan ordonansi baru. Ordonansi pembantuan kendaraan kebesaran.



24 Juni 1719 Beban Hutang VOC Beban utang VOC semakin berat, sehingga akhirnya VOC bangkrut dan gulung tikar. Bahkan ada sebuah ungkapan, VOC singkatan dari Vergaan Onder Corruptie (tenggelam karena korupsi). Dalam kondisi bangkrut, VOC tidak dapat dibaca banyak. Menurut data pemerintah, keberadaan VOC sebagai kongsi dagang yang menjalankan roda pemerintahan di negeri tidak dapat melihat lagi. Beban Hutang VOC Pada tanggal 31 Desember 1799, VOC dinyatakan bubar. Semua utang utang dan segala milik VOC diambil alih oleh pemerintah belanda. Pada saat itu, Gubernur Jenderal terakhir (Van Overstraten) masih harus bertanggung jawab tentang keadaan di Hindia-Belanda. Ia punya ide Jawa dari serangan Inggris. Bubarnya VOC