Kel 1 Ekologi Manusia Dan Perilaku [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

A. Ekologi Manusia 1. Pengertian Ekologi Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkunganya dan yang lainnya. Ekologi berasal dari bahasa yunani yaitu oikos (habitat) dan logos (ilmu). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antaramakhluk hidup dan lingkungannya. Dalam ekologi, kita mempelajari makhluk hidup sebagai satu kesatuan atau sistem dengan lingkungannya. Ekologi adalah ilmu yang berhubungan dengan perkembangan komunitas dan populasi manusia dalam lingkungannya. Ruang lingkup manusia menurut Hawley (1950) : ekologi manusia sebagaimana ekologi tumbuh-tumbuhan dan hewan memperesentasikan penerapan khusus dari pandangan umum pada sebuah kelas khusus dalam sebuah kehidupan. 2. Ekologi manusia adalah studi yang mengkaji interaksi manusia dengan lingkungan. Sebagai bagian dari ekosistem, manusia merupakan makhluk hidup yang ekologik dominan. Hal ini karena manusia dapat berkompetensi secara lebih baik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (Hadi, 2000).



B. Perilaku Manusia serta Cultural Awarnes 1. Konsep Motivasi Konsep motivasi yang dijelaskan oleh Soekanto,Soerjono. 2005 adalah sebagai berikut: a. Model TradisionalUntuk memotivasi pegawai agar gairah kerja meningkat perlu diterapkan sisteminsentif dalam bentuk uang atau barang kepada pegawai yang berprestasi. b. Model Hubungan ManusiaUntuk memotivasi pegawai agar gairah kerjanya meningkat adalah dengan mengakuikebutuhan sosial mereka dan membuat mereka merasa berguna dan penting. c. Model Sumber Daya ManusiaPegawai dimotivasi oleh banyak faktor, bukan hanya uang atau barang tetapi jugakebutuhan akan pencapaian dan pekerjaan yang berarti. 2. Jenis-Jenis Motivasi a. Motivasi BiogenetisMotivasi biogenetis yaitu motivasi yang berasal dari diri manusia yang dilakukanuntuk kelangsungan hidupnya. Contoh makan, minum, bernafas, dan lain-lain. b. Motivasi SosiogenetisMotivasi ini dipelajari orang dan berasal dari lingkungan di mana orang tersebut berada. Contoh ingin tahu, konferensi, cinta, harga diri, motivasi akan nilai dan maknakehidupan, dan motivasi pemenuhan diri. c. Motivasi TeogenesisMotivasi teogenesis adalah berasal dari hubungan antara manusia dan Tuhannya. Contoh : beribadah, berdo’a, shalat, dan sebagainya. 3. Teori motivasi 4. Pengertian Perilaku Dari sudut biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan, yang dapa t diamati secara langsung maupun tidak langsung. Perilakuadalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan. Olehsebab itu, dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup mulai dari tumbuh-tumbuhan, binatang sampai dengan manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyaiaktifitas masing masing. Perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang atauorganisme terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit atau penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, dan minuman serta lingkungan.( Koentjaraningrat. 2006).Menurut teori tentang perilaku : a. Secara operasional, perilaku dapat diartikan sebagai suatu respons organisme atauseseorang terhadap rangsangan dari luar subjek tersebut (Soekidjo,1993). b. Ensiklopedi Amerika perilaku diartikan sebagai sebagai suatu aksi-reaksi organismeterhadap lingkungannya. Perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukanuntuk menimbulkan reaksi, yakni yang disebut rangsangan. Berarti rangsangantertentu akan menghasilkan reaksi atau perilaku tertentu (Notoatmodjo,1997). c. Robert Kwick (1974), perilaku adalah tindakan suatu organisme yang dapat diamatidan bahkan dapat dipelajari.



d. Umum, perilaku manusia pada hakikatnya adalah proses interaksi individu denganlingkungannya sebagai manifestasi hayati dari bahwa dia adalah makhluk hidup(Kusmiyati & Desminiarni, 1990). e. Drs. Leonard F. Polhaupessy, Psi. dalam sebuah buku yang berjudul “PerilakuManusia”, menguraikan perilaku adalah sebuah gerakan yang dapat diamati dari luar, seperti orang berjalan, naik sepeda, dan mengendarai motor atau mobil. Untukaktifitas ini mereka harus berbuat sesuatu, misalnya kaki yang satu harus diletakkan pada kaki yang lain. Jelas, ini sebuah bentuk perilaku. Cerita ini dari satu segi. Jikaseseoang duduk diam dengan sebuah buku ditangannya, ia dikatakan sedang berperilaku. Ia sedang membaca. Sekalipun pengamatan dari luar sangat m inimal,sebenarnya perilaku ada dibalik tirai tubuh, di dalam tubuh manusia 5. Prinsip Perubahan Prilaku 6. Proses Perubahan Prilaku a. Menyadari. Menyadari merupakan proses dimana seseorang membuat identifikasi tentangapa/ bagian mana yang diinginkan untuk diubah dan mengapa perubahan tersebutdiinginkan. Dalam hal ini perlu diingat bahwa kesadaran tersebut harus menyatakankeinginan bukan ketakutan. Contoh: - Seorang mahasiswa yang belajar di bidang kesehatan sebelumnya tidak peduliakan kebersihan diri dan perawatan dirinya. Setelah belajar tentang pentingnya perawatan dan kebersihan diri serta penyakit yang dapat ditimbulkan jika tidakadanya personal hygiene, maka siswa tersebut mulai peduli dengan kesehatan dirinya, kemudian dia akan mengaplikasikan bagaimana cara merawat kesehatan dirinya. b. Mengganti Setelah seseorang menyadari untuk merubah perilakunya, maka prosesselanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengganti. Mengganti merupakan prosesmelawan bentuk keyakinan, pemikiran, dan perasan yang diyakini salah. Contoh: - Dulu seorang bidan atau perawat melakukan perawatan tali pusat denganmembubuhi tali pusat dengan betadhine atau alkohol. Kemudian bidan atau perawat juga membungkus tali pusat. Ini dimaksudkan agar bayi terhindar  dariadanya infeks pada tali pusat. Akan tetapi setelah adanya Evidence Based makadiketahui hal ini sebenarnya hal ini yang justru meningkatkan kemungkinaninfeksi. Betadhine dan alkohol akan menyebabkan tali pusat lembab bahkan basah. Apalagi ditambah dengan pembungkusan tali pusat yang memb uat tali pusat semakin basah dan tidak adanya pertukaran udara. Hal ini justru  bgi bakteri dan kuman untuk merupakan lingkungan yang baik bagi bakteri da nkuman untuk berkembang biak dan berpeluang besar menghakibatkan infeksi. Oleh karena itu kebiasaan merawat tali pusat dengan membungkus dan membubuhi tali pusat dengan betadhine atau alcohol diganti dengan



perawatantali pusat tanpa membungkus dan membubuhi tali pusat dengan betadhine ataupun alcohol. Kini perawatan tali pusat cukup dengan hanya membersih kandengan air DTT dan mengeringkannya. c. Mengintropeksi Mengintrospeksi merupakan proses dimana seseorang membuat penilaianmengenai apa yang sudah diraih dan apalagi yang perlu untuk dilakukan. Di sampingitu instropeksi juga berguna untuk mendeteksi kadar self-excusing yang bisa jadimasih tetap ada dalam diri seseorang hanya karena lupa membuat elaborasi, analogi,atau interpretasi dalam memahami dan melaksanakan. Contoh: - Seorang ibu yang hamil anak keduanya, dia akan cenderung mengingat pengalaman hamil sebelumnya. Dia akan mencoba memperbaiki perilakunya saathamil agar kehamilannya kali ini sama dengan kehamilan sebelumnya atau lebih baik dari sebelumnya. Contoh lainnya: jika sebelumnya seorang ibu mela hirkan bayi prematur maka pada kehamilannya yang selanjutnya dia akan men cari penyebabnya dan memperbaiki pola perilakunya saat kehamilan ini agar anaknyalahir dengan keadaaan aterm. 7. Pengertian Cultural Awarnes Kesadaran budaya (Cultural awareness) adalah kemampuan seseorang untukmelihat ke luar dirinyasendiri dan menyadari akan nilai-nilai budaya, kebiasaan budayayang masuk.Selanjutnya, seseorang dapat menilai apakah hal tersebut normal dan dapatditerima pada budayanya atau mungkin tidak lazim atau tidak dapat diterima di budayalain.Oleh karena itu perlu untuk memahami budaya yang berbeda dari dirinya danmenyadari kepercayaannya dan adat istiadatnya dan mampu untuk menghormatinya.(Ircham,Machfoedz. 2008). Pantry (dalam Sturges, 2005) mengidentifikasikan 4 kompetensi yang dapat terhindari dari prejudis, miskonsepsi dan ketidakmampuan dalam menghadapi kondisi masyarakat majemuk yaitu: Kemampuan berkomunikasi (mendengarkan, menyimpulkan, berinteraksi), Kemampuan proses (negosiasi, lobi,mediasi, fasilitasi), Kemampuan menjaga informasi (penelitian, menulis, multimedia), Kemampuan memiliki kesadaran dalam informasi, cara mengakses informasi, dan menggunakan informasi. Keempat kompetensi tersebut memberikan peran penting dalam menghadapi masyarakat yang multikultural dalam kesadaran budaya. 8. Tingkat Cultural Awernes Wunderle (2006) mengemukakan limatingkat kesadaran budaya yaitu: a. Data dan information. Data merupakan tingkat terendah dari tingkatan informasi secara kognitif. Dataterdiri dari signal-signal atau tanda-tanda yang tidak melaluiproses komukasi antarasetiap kode-kode yang terdapat dalam sistim, atau rasa yang berasal dari lingkunganyang mendeteksi tentang manusia. Dalam tingkat inipenting untuk memiliki data daninformasi tentang beragam perbedaan yang ada. Dengan adanya data dan informasimaka hal tersebut dapat membantu kelancaranproses komunikasi.



b. Culture consideration Setelah memiliki data dan informasi yang jelas tentangsuatu budaya maka kita akandapat memperoleh pemahaman terhadap budaya dan faktor apa saja yang menjadinilai-nilai dari budaya tertentu. Hal ini akan memberikan pertimbangann tentangkonsep-konsep yang dimiliki oleh suatubudaya secara umum dan dapat memaknaiarti dari culture code yang ada. Pertimbangan budaya ini akan membantu kitauntuk memperkuat proses komunikasi dan interaksi yang akan terjadi. c. Cultural knowledge. Informasi dan pertimbangan yang telah dimiliki memangtidak mudah untuk dapatditerapkan dalam pemahaman suatu budaya. Namun, pentingnya pengetahuan budaya merupakan faktor penting bagi seseorang untuk menghadapi  situasi yangakan dihadapinya. Pengetahuan budaya tersebut tidak hanya pengetahuantentang budaya oranglain namun juga penting untukmengetahui buda yanya sendiri. Oleh karena itu, pengetahuan terhadap budayadapat dilakukan melalui pelatihan-pelatihankhusus.Tujuannya adalah untuk membuka pemahaman terhadap sejarah suatu budaya.Ini termasuk pada isuisu utama budaya seperti kelompok, pemimpin,dinamika, keutaman budaya dan keterampilan bahasa agar dapat memahami budayatertertu. d. Cultural Understanding. Memiliki pengetahuan tentang budaya yang dianutnya dan juga budaya orang lainmelalui berbagai aktivitas dan pelatihan penting agar dapat memahami dinamikayang terjadi dalam suatu budaya tertentu. Oleh karena itu, penting untuk terusmenggali pemahaman budaya melalui pelatihan lanjutan.Adapun tujuannya adalahuntuk lebih mengarah pada kesadaran mendalam pada kekhususan budaya yangmemberikan pemahaman hingga pada proses berfikir, faktor-faktor yang memotivasi,dan isu lain yang secara langsung mendukungproses pengambilan suatu keputusan. e. Cultural Competence. Tingkat tertinggi dari kesadaran budaya adalah kompetensi budaya. Kompetensi budaya berfungsi untuk dapat menentukan dan mengambil suatu kepu tusan dankecerdasan budaya. Kompetensi budaya merupakan pemahamanterhadap  kelenturan budaya (culture adhesive). Dan hal ini penting karena dengankecerdasa n budaya yang memfokuskan pemahaman padaperencanaan dan pengambilan keputusan pada suatu situasi tertentu. Implikasidari kompetensi budayaadalah pemahaman secara intensif terhadap kelompoktertentu. Seperti yangdijelaskan di awal, sesungguhnya kebudayaan itu sendiri mempunyai tiga bentukdasar, yaitu yang berwujud ide, kelakuan, dan wujud fisik. Ketiga wujud kebudayaantersebut ada dalam masyarakat. Hal ini yang harusnya kita lestarikan dan kita perhatikan karena kebudayaan merupakan identitas jati diri kita. Maka dari itu ,kesadaran budaya perlu untuk kita tumbuh dan kembangkan sejak dini. Untuk menumbuhkan jiwa yang sadar akan budaya tersebut, berikut sekiranya ada 4 cara,yaitu: 1) Penanaman sikap multikulturalisme sejak dini, Penanaman sikap untuk saling



bertoleransi dan untuk saling menghargai antar budaya merupakan fondasi aw alagar seseorang mampu menyadari akan perbedaan dari masing-masing budaya.Sikap mental akan pentingnya saling menghargai kebudayaan diharapkannantinya integrasi bangsa menjadi semakin kuat karena penanaman sikap salingmenghormati dan menghargai tersebut juga sudah mendarah daging dimasyarakat. 2) Sosialisasi budaya melalui lembaga pendidikan. Dimasukkannya budaya lokaldalam kurikulum pendidikan sebagai muatan lokal merupakan langkah yang bijakuntuk lebih menjaga eksistensi budaya lokal mengingat sekarang ini mulai banyaknya generasi muda yang mulai enggan untuk memperhatikankeb udayaannya yang sesungguhnya itu merupakan asset kekayaan yang sekiranyawajib dan harus untuk kita lestarikan. 3) Penyelenggaraan berbagai pentas budaya, Penyelenggaraan berbagai pentas bu daya tentu hal ini merupakan salah satu cara yang mampu untuk menumbukankesadaran akan berbudaya. Pentas ini dapat berupa tari-tari daerah ataupun jugamusik-musik daerah yang dilakukan dengan melibatkan kaum-kaum mudasebagai salah satu cara menghidupkan kembali budaya masing-masing daerahdengan melibatkan generasi muda sebagai generasi penerus. Seni budaya yangakan ditampilkan pun dapat berupa seni tradisional, modern, ataupun jugagabungan dari keduanya. 4) Mencintai dan menjaga budaya yang dimiliki. Hal inilah yang sekiranya pentinguntuk selalu kita wujudkan. Rasa cinta dan rasa untuk menjaga budaya yang kitamiliki haruslah muncul sesuai dengan keinginan dan kesadaran dari dalam dirikita masing-masing. Tanpa rasa cinta dan peduli terhadap kebudayaan mustahilkita dapat menjaga eksistensi budaya yang kita miliki.