Kel. 5-Makalah Penelitian Deskriptif Dan Korelasional [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PENELITIAN DESKRIPTIF DAN KORELASIONAL



KELOMPOK 5 FIFI MAGHFIRAH SYAFAAT (NIM. 105061101220) KRISNAWATI (NIM. 105061100120) SASMITA DIEN FRATIWI SYAMSU (NIM. 105061103920) KELAS A



PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN DASAR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020



KATA PENGANTAR Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. makalah yang berjudul “Penelitian Deskriptif Dan Korelasional” ini mampu kami selesaikan sesuai waktu yang telah ditentukan. Adapun maksud dari penyusunnan karya tulis ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “ Metodologi Penelitian” Karena terbatasnya pengetahuan serta kemampuan yang dimiliki, kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih terdapat kekurangan dan kesalahan baik dalam penyusunan kata, penulisan, maupun isi serta pembahasannya. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi perbaikan penyusunan makalah lain di masa yang akan datang. Akhir kata kami berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi kami kelompok V khususnya, dan umumnya bagi para pembaca.



Makassar, 16 November 2020 Kelompok V



DAFTAR ISI Kata Pengantar.........................................................................................................................i Daftar Isi...................................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...........................................................................................................1 B. Rumusan Masalah.......................................................................................................2 C. Tujuan Penulisan.........................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN 1.Penelitian Deskriptif 2.1.1 Pengertian Penelitian Deskriptif…………………………………………………............ 2.1.2 Tujuan Penelitian Deskriptif................................................................................... 2.1.3 Macam-Macam Penelitian Deskriptif.................................................................... 2.Penelitian Korelasional 2.2.1 Pengertian Penelitian Korelasional ..................................................................... 2.2.2 Tujuan Penelitian Korelasional............................................................................ 2.2.3 Macam-macam Penelitian Korelasional 2.2.4 Rancangan Penelitian Korelasional……………………………………………… BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................................... B. Saran……………………………………………………………….. Daftar Pustaka........................................................................................................................  



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam dunia ilmu pengetahuan, banyak fenomena ilmu yang membutuhkan pengungkapan atau pembuktian yang bersifat ilmiah. Pengungkapan atau pembuktian ini merupakan salah satu tahapan dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Fenomena-fenomena itu harus diteliti, dipelajari, diungkap lebih mendalam agar mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya. Hal ini diperlukan suatu tindakan ilmiah, yang dapat dipertanggungjawabkan hasilnya secara ilmiah pula. Penelitian adalah tindakan yang sangat tepat dalam mengungkap segala fenomena ilmu pengetahuan demi berkembangkanya ilmu pengetahuan itu sendiri. Penelitian



merupakan



tindakan



ilmiah



yang



dilakukan



untuk



mengungkap, menguji dan bahkan mengembangkan serta memperluas suatu



hal



tentang



ilmu



pengetahuan.



Hal



ini



sebagaimana



yang



disampaikan oleh Soetrisno Hadi (1993) penelitian ialah usaha dalam menemukan segala sesuatu untuk mengisi kekosongan atau kekurangan yang ada, menggali lebih dalam apa yang telah ada, mengembangkan dan memperluas, serta menguji kebenaran dari apa yang telah ada namun kebenarannya masih diragukan. Penelitian harus dilakukan dengan tata cara atau strategi yang benar. Dalam melakukan penelitian, ada beberapa metode penelitian. Metode



penelitian



merupakan



cara



atau



strategi



yang



digunakan



dalam



penelitian



untuk



mengungkap



atau



menguji



suatu



hal.



Menurut Sugiyono (2017) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian tidak bisa lepas dari ketentuan-ketentuan ilmiah termasuk metode yang digunakan dalam penelitian. Tujuan melakukan penelitian adalah untuk mendapatkan fakta. Hal ini harus didukung dengan perolehan data dalam penelitian. Apabila data didapatkan dengan metode ilmiah dan memiliki posisi yang akurat maka akan mempengaruhi hasil penelitian itu sendiri. Oleh karena itu, pada makalah ini akan disajikan Metode Penelitian Deskriptif dan Korelasional sebagai salah satu metode ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dalam suatu penelitian.



B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah Penelitian Deskriptif? 2. Bagaimanakah Penelitian Korelasional?



C. Tujuan Tujuan dari makalah ini adalah : 1. Untuk mengetahui Penelitian Deskriptif 2. Untuk mengetahui Penelitian Korelasional



BAB II PEMBAHASAN A. Penelitian Deskriptif 1. Pengertian Penelitian Deskriptif Best (dalam Sukardi, 2019:200) menyatakan bahwa Penelitian Deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterprestasi objek sesuai dengan apa adanya. Penelitian deskriptif



menggambarkan



fenomena-fenomena



secara



factual



sebagaimana fenomena itu sendiri. Menurut Gall (2003:289) penelitian deskriptif adalah penelitian dasar yang menjelaskan suatu fenomena atau kejadian tentang alam sekitar dan manusia dalam bentuk tindakan, perubahan tingkah laku dan kesamaan kejadian satu dengan kejadian lain. Misalnya dalam pendidikan Kemudian



ditemukan dijelaskan



sebuah tentang



metode



pembelajaran



metode



tersebut



yang



secara



baru.



lengkap.



Gambaran lengkap tersebut sampai pada kelemahan dan kekurangan serta membandingkan dengan metode lain, agar pengguna metode dapat menggunakan secara mudah dalam pembelajaran. Selain itu pengguna metode atau pembaca dapat memiliki gambaran tentang proses metode baru itu akan digunakan. Menurut Sukardi (2013:54) penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan dan menjawab persoalan-



persoalan suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi saat ini, baik tentang fenomena dalam variabel tunggal maupun korelasi dan atau perbandingan berbagai variabel. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk memperoleh informasi mengenai suatu fenomena atau menggambarkan apa



yang



kejadian



terjadi dalam



kejadian



untuk tersebut



yang berhubungan dengan variabel atau kondisi dalam suatu situasi. Sukardi (2019:207) menyimpulkan bahwa penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya dengan tujuan menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek yang diteliti secara tepat.



2. Tujuan Penelitian Deskriptif Menurut Gall (2003) tujuan penelitian deskriptif adalah: a. Memberikan gambaran tentang suatu kejadian Misalnya ingin menggambarkan sebarapa besar kemapuan guru dalam menggunakan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013. Dalam deskripsi ini dijelaskan tentang kurikulum 2013 dianggap baru dan pendekatan yang digunakan adalah saintifik serta bagaimana



guru



menerapkan



pendekatan



itu



pembelajarannya. b. Menjelaskan suatu kejadian  secara jelas dan lengkap



dalam



proses



Misalnya ingin menjelasakan tentang apa yang dilakukan untuk merancang pembelajaran berbasis kearifan lokal dan seberapa berhasil pembelajaran tersebut dilaksanakan di dalam kelas. c. Menemukan sebab akibat dari suatu hubungan Misalnya



ingin



membahas



tentang



apa



pengaruh



dari



penggunakan pendekatan saintifik terhadap pengembangan aspek ketrampilan siswa. Dijelaskan tentang hubungan antara pendekatan saintifik dan pengaruhnya terhadap ketrampilan yang dimiliki siswa dalam proses pembelajaran. d. Menguji



metode



baru



sehingga



memberikan



masukan



kepada



penggunakan



metode



pengguna metode Misalnya



ingin



membahas



tentang



pembelajaran yang baru. Dalam pembahasan disebutkan tentang pandangan dari metode lama yang dianggap setara. Sehingga memberikan



gambaran



tentang



penyempurnaan



dari



metode



tersebut. 3. Macam-Macam Penelitian Deskriptif Menurut Sukardi (2019:203) macam-macam penelitian deskriptif dapat dibagi berdasarkan proses pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu: a. Penelitian Laporan Diri (Self-Report Research) Dalam



penelitian



self



report



ini



peneliti



dianjurkan



menggunakan teknik observasi secara langsung, yaitu individu yang



diteliti dikunjungi dan dilihat kegiatannya dalam situasi yang alami. Tujuan observasi langsung adalah untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Peneliti juga dianjurkan menggunakan alat bantu lain untuk memperoleh data misalnya dengan menggunakan perlengkapan seperti catatan, kamera, dan rekaman untuk memaksimalkan ketika mereka harus menjaring data di lapangan. Yang perlu diperhatikan oleh peneliti dengan model self-Report adalah dalam menggunakan metode observasi dan melakukan wawancara, mereka harus dapat menggunakan secara stimultan untuk memperoleh data yang maksimal. b. Studi Perkembangan (Developmental Study) Studi



Perkembangan



atau



developmental



study



banyak



dilakukan oleh para peneliti di bidang pendidikan atau bidang psikologi atau bidang psikologi yang berkaitan dengan tingkah laku. Sasaran pada umumnya menyangkut variabel tingkah laku baik individual



ataupun



tersebut peneliti



kelompok. Dalam



tertarik dengan



penelitian



variabel



perkembangan



yang



utamanya



membedakan antara tingkat umur, pertumbuhan atau kedewasaan subjek yang diteliti. Studi



perkembangan



biasanya



dilakukan



dalam



periode



longitudinal dengan waktu tertentu, bertujuan guna menemukan perkembangan



dimensi



yang



terjadi



pada



seorang



responden.



Dimensi yang sering menjadi perhatian peneliti misalnya intelektual, fisik, emosi, reaksi terhadap perlakuan tertentu, dan perkembangan sosial anak.



c. Studi Kelanjutan (Follow-up Study) Studi kelanjutan digunakan peneliti untuk menentukan status responden setelah beberapa periode waktu tertentu memperoleh perlakuan, misalnya program pendidikan. Studi ini dilakukan untuk melakukan evaluasi internal maupun evaluasi eksternal, setelah subjek



atau



responden



menerima



program



di



suatu



lembaga



pendidikan. Dalam penelitian studi kelanjutan biasanya peneliti mengenal istilah antara output dan outcome. Output (keluaran) berkaitan dengan informasi hasil akhir setelah suatu program yang diberikan kepada subjek sasaran diselesaikan. Sedangkan yang dimaksud dengan data yang diambil dari Outcome (hasil) biasanya menyangkut pengaruh suatu perlakuan, misalnya program pendidikan kepada subjek yang diteliti setelah mereka kembali ke tempat asal yaitu masyarakat. d. Studi Sosiometrik (Sociometric Study) Studi sosiometrik merupakan analisis hubungan antar pribadi dalam suatu kelompok individu. Prinsip



teori



studi



sosiometrik



pada



dasarnya



adalah



menanyakan pada masing-masing anggota kelompok yang diteliti untuk menentukan dengan siapa dia paling suka, untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok. Pada setiap kelompok, dia dapat memilih 1



atau 3 orang anggota. Dari setiap anggota, peneliti akan memperoleh jawaban yang bervariasi. Dengan menggunakan gambar sosiogram, posisi seseorang akan dapat diterangkan kedudukannya dalam kelompok organisasi. B. Penelitian Korelasional 1. Pengertian Penelitian Korelasional Menurut Faenkel dan Wallen (dalam Witri Annisa, 2010) penelitian korelasi atau korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel. Pada penelitian yang memiliki variabel lebih dari satu, peneliti pada umumnya mencari/berupaya mengungkap hubungan antara variabel tersebut. Adanya hubungan antara variabel yang dapat mempengaruhi salah satu variabel atau memungkinkan adanya hal baru yang muncul sebagai akibat dari hubungan antara variabel. Dalam penelitian korelasional, penggambaran hubungan antara variabel pada umumnya menggunakan model statistik. Mc Millan dan Schumacher (dalam Witri Annisa, 2010) menyatakan Jenis penelitian ini biasanya melibatkan ukuran statistik/tingkat hubungan yang disebut dengan korelasi. 2. Tujuan Penelitian Korelasional



Tujuan penelitian korelasional menurut Suryabrata (dalam Witri Annisa, 2010) adalah untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi. Sedangkan menurut Gay (dalam Witri Annisa, 2010) tujuan penelitian korelasional adalah untuk



menentukan



hubungan



antara



variabel,



atau



untuk



menggunakan hubungan tersebut untuk membuat prediksi. Studi hubungan biasanya menyelidiki sejumlah variabel yang dipercaya berhubungan dengan suatu variabel mayor, seperti hasil belajar variabel yang ternyata tidak mempunyai hubungan yang tinggi dieliminasi dari perhatian selanjutnya. 3. Macam-Macam Penelitian Korelasional Emzir



(2015:44)



menyatakan



bahwa



ada



3



macam



studi



korelasional yaitu : a. Studi Hubungan Studi hubungan dilakukan dalam suatu usaha memperoleh pemahaman factor-faktor atau variabel yang berhubungan dengan variabel yang kompleks, seperti hasil belajar akademik, motivasi dan konsep diri. Variabel yang diketahui tidak berhubungan dapat dieliminasi dari perhatian/pertimbangan selanjutnya. Identifikasi variabel yang berhubungan membantu beberapa tujuan utama.



Studi hubungan membantu peneliti mengidentifikasi variabelvariabel untuk mengontrolnya dan selanjutnya menyelidiki pengaruh variabel yang sesungguhnya. b. Studi Prediksi Studi prediksi sering dilakukan guna memudahkan dalam pengambilan suatu kesimpulan mengenai individu atau membantu dalam pemilihan individu. Studi prediksi juga dijalankan guna menguji hipotesis teoretis tentang variabel yang dipercaya menjadi pediktor pad suatu kriteria, dan guna menentukan validitas prediktif dari instrumen pengukuran individual. Bila beberapa variabel prediktor masing-masing mempunyai hubungan dengan suatu variabel kriteria, prediksi yang didasarkan pada kombinasi dari beberapa variabel tersebut akan lebih akurat daripada didasarkan hanya pada salah satu darinya. c. Korelasi dan Kausalitas Penelitian korelasional merupakan suatu studi bertujuan untuk mengungkapkan hubungan antar variabel melalui penggunaan statistik korelasional (r). Kuadrat dari koefisien korelasi akan menghasilkan varians yang dijelaskan (r-square). Suatu hubungan korelasional antara 2 variabel kadang kala merupakan hasil dari sumber lain, jadi peneliti haruslah hati-hati dan korelasi tidaklah harus menjelaskan sebab dan akibat. Bila suatu hubungan yang kuat



ditemukan



antara



2



variabel,



kausalitas



dapat



diuji



melalui



pemakaian pendekatan eksperimental. Berbagai



rancangan



penelitian



korelasional



umumnya



didasarkan pada asumsi bahwa realitas lebih baik dideskripsikan sebagai suatu jaringan timbal balik dan penginteraksian daripada hubungan kausal. Sesuatu memengaruhi dan dipengaruhi oleh sesuatu yang lain. Jaringan hubungan ini tidak linier, seperti dalam penelitian eksperimental. Dengan demikian, dinamika suatu sistembagaimana setiap bagian yang lain-lebih penting kausalitas. Sebagai suatu kaidah, rancangan korelasional seperti analisis jalur (path analysis) dan rancangan panel lintas-akhir (cross-lagged panel designs) membolehkan pernyataan-pernyataan kausal. Penelitian korelasional adalah kuantitatif.  4. Rancangan Penelitian Korelasional Shaughnessy



dan



Zechmeister



(dalam



Emzir,



2015:48)



mengemukakan 5 (lima) rancangan penelitian korelasional yaitu : a. Korelasi Bivariat Rancangan



penelitian



korelasi



bivariat



merupakan



suatu



rancangan penelitian yang memiliki tujuan untuk mendeskripsikan hubungan antara dua variabel. Hubungan antara 2 variabel tersebut diukur. Hubungan tersebut mempunyai tingkatan dan arah. Tingkat hubungan menunjukkan bagaimana atau seberapa kuatnya hubungan tersebut, umumnya diungkapkan dalam angka



antara -1 dan +1, tingkatan hubungan itu dinamakan koefisien korelasi. Korelai zero (0) mengindikasikan tidak adaanya hubungan antarvariabel. Koefisiensi korelasi yang bergerak ke arah -1 atau +1, merupakan korelasi sempurna pada kedua ekstrem. Arah hubungan diindikasikan dengan semakin tinggi skor pada suatu variabel, semakin tinggi pula skor pada variabel lain dan begitu pula sebaliknya.



Hubungan



antara



prestasi



dan



motivasi



belajar



merupakan contoh korelasi positif. Sedangkan, hubungan antara sehat dan sres merupakan contoh korelasi negatif. b. Regresi dan Prediksi Bila



terdapat



mengetahui



skor



korelasi pada



antara



salah



2



satu



variabel, variabel,



dan



peneliti



peneliti



dapat



meprediksikan skor pada variabel kedua. Regresi merujuk pada seberapa



baik



peneliti



bisa



membuat



prediksi



semacam



ini.



Sebagaimana pendekatan koefisien korelasi baik yang bernilai -1 maupun +1, prediksi peneliti dapat lebih baik. Sebagai contoh, terdapat hubungan antara kesehatan dan stres. Jika peneliti mengetahui



skor



stres



seseorang,



maka



peneliti



mampu



memprediksikan skor kesehatan seseorang tersebut dimasa yang akan datang. c. Regresi Jamak (Multiple Regression) Regresi jamak adalah perluasan regresi dan prediksi sederhana dengan



menambahkan



beberapa



variabel.



Kombinasi



beberapa



variabel ini dapat memberikan lebih banyak kekuatan kepada peneliti untuk membuat prediksi yang lebih akurat. Apa yang peneliti prediksikan disebut variabel kriteria (criterion variabel). Apa yang peneliti gunakan untuk membuat prediksi, sedangkan variabelvariabel yang telah diketahui, disebut variabel prediktor (predictor variables). Jika peneliti tidak hanya mengetahui skor stres, akan tetapi juga mengetahui skor perilaku kesehatan atau seberapa baik seseorang memperhatikan dirinya sendiri, dan bagaimana kesehatan seseorang selama ini secara umum sehat atau sakit, maka peneliti akan lebih dapat memprediksikan secara lebih tepat status kesehatan seseorang tersebut. Dengan demikian, terdapat tiga variabel prediktor stres, perilaku kesehatan, dan status kesehatan sebelumnya, dan satu variabel kriteria, yaitu kesehatan di masa akan datang. d. Analisis faktor Prosedur statistik yang satu ini mengidentifikasi pola variabel yang ada. Sejumlah besar variabel dikorelasikan dan terdapatnya antar korelasi yang tinggi mengindikasikan suatu faktor penting yang umum. Sebagai contoh, peneliti dapat mengukur sejumlah besar aspek kesehatan fisik, mental, emosi, dan spiritual. Setiap pertanyaan akan memberikan kepada peneliti suatu skor. Korelasi yang tinggi baik positif



itu



maupun



negatif



antara



beberapa



skor



ini



akan



mengindikasikan



faktor



penting



yang



bersifat



umum.



Banyak



pertanyaan berbeda yang dapat diberikan, yang kemungkinan dapat mengukur faktor kesehatan emosional. Dalam kasus ini akan terdapat korelasi yang tinggi antara pertanyaan tentang marah, depresi, cemas, dan seterusnya. Atau di lain pihak, bila masingmasing pertanyaan merupakan faktor terpisah,



akan terdapat



korelasi yang kecil antara pertanyaan yang berhubungan dengan marah,



depresi,



cemas,



dan



seterusnya.



e. Rancangan Korelasional yang Digunakan untuk Menarik Kesimpulan Kausal Terdapat 2 rancangan yang bisa digunakan guna membuat pernyataan-pernyataan tentang sebab dan akibat menggunakan metode korelasional. Rancangan tersebut yaitu rancangan analisis jalur (path analysis design) dan rancangan panel lintas-akhir (crosslagged panel design). Analisis jalur digunakan untuk menentukan yang mana dari sejumlah jalur yang menghubungkan satu variabel dengan variabel lainnya. Sebagai contoh, peneliti mengetahui adanya suatu hubungan antara



kesehatan



dan



stres.



Analsis



jalur



digunakan



untuk



memperlihatkan bahwa terdapat jalur kecil melalui psikologi, jalur utama yang berhubungan dengan kesehatan dan stres melalui



perilaku sehat. Artinya kita mengetahui bahwa stres memengaruhi faktor-faktor psikologi seperti coronary dan fungsi-fungsi kekebalan. Kita juga mengetahui bahwa kita stres, kita menghentikan kehatihatian terhadap diri kita, kita kurang tidur, makan kurang baik, gagal memperoleh latihan-latihan yang layak, dan seterusnya. Penelitian memperlihatkan bahwa terdapat hubungan yang lebih kuat antara stres, perilaku sehat, dan kesehatan daripada antara stres, psikologi, dan kesehatan. Penelitian ini menggunakan statistik korelasi untuk menggambarkan kesimpulan ini.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat disampaikan dalam makalah ini sebagbai berikut: 1. Penelitian Deskriptif dan Korelasional merupakan metode penelitian kuantitatif. 2. Penelitian



Deskriptif



menggambarkan



suatu



merupakan



bentuk



fenomena/situasi/peristiwa



penelitian



yang



tertentu



secara



faktual (apa adanya). Sedangkan penelitian korelasional merupakan studi penelitian yang mencari/mengungkap hubungan/pengaruh dua variabel yang diukur dengan metode statistik.



B. Saran Dalam melakukan penelitian, peneliti harus memahami lebih jauh tentang jenis, metode atau bentuk penelitian yang akan digunakan. Hal ini sangat dipengaruhi oleh obyek dari penelitian itu sendiri. Pemilihan jenis/metode penelitian juga akan mempengaruhi hasil penelitian.



DAFTAR PUSTAKA Annisa, Witri. 2010. Metode Penelitian Korelasional. https://bintangkecilungu.wordpress.com (diakses tanggal 25 November 2020 jam 23.00) Emzir. 2015. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada. Sukardi. 2019. Metodologi Penelitian Pendidikan (Kompetensi dan Prakteknya). Jakarta. Bumi Aksara.