Kel.3 HCN-Manajemen Kasus Pada Praktik Home Care [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MANAJEMEN KASUS PADA PRAKTIK HOME CARE MATA KULIAH HOME CARE NURSING (HCN)



DISUSUN OLEH: KELOMPOK 3 1. ADINDA ROSA AMALIA



NIM: P07220218001



2. DYAH AYU WIDYANINGSIH



NIM: P07220218005



3. M. TEDY KURNIAWAN



NIM: P07220218015



4. MUTHIA FITRI DESIRANTI



NIM: P07220218019



5. NASHA NOVITA



NIM: P07220218021



6. WILLY BUDIMAN MARBUN



NIM: P07220218039



7. MERLINSON DONIANTO G. AMD. KEP



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS TAHAP SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN TAHUN AJARAN 2021/2022 i



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya dan tidak lupa shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “Manajemen Kasus pada Praktik Home Care” untuk memenuhi tugas mata kuliah Home Care Nursing (HCN). Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan baik tulisan maupun informasi yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, kami berterima kasih kepada Ns. Andi Parellangi , S. Kep., M. Kep., MH. atas bimbingannya dalam menulis dan menyusun makalah ini, sehingga penulis dapat membuat makalah sesuai dengan kaidah dalam membuat karya tulis. Walaupun



makalah ini masih banyak terdapat banyak kekurangan,



kami sangat



mengharapkan kepada para pembaca untuk menyampaikan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kebaikan dan kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat selalu bermanfaat bagi pembaca dan atas kekurangan dalam makalah ini kami mohon maaf. Terakhir tidak lupa kami mengucapkan terima kasih.



Samarinda, 03 Agustus 2021



Penyusun



ii



DAFTAR ISI Cover.....................................................................................................................................i Kata Pengantar.....................................................................................................................ii Daftar Isi.............................................................................................................................iii Daftar Tabel, Gambar, Tentatif...........................................................................................iv BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang.........................................................................................................1 B. Rumusan Masalah....................................................................................................2 C. Tujuan Penulisan......................................................................................................2 D. Manfaat....................................................................................................................3 BAB II Telaah Pustaka A. Konsep Home Care Nursing....................................................................................4 B. Definisi Manajemen Kasus Home Care Nursing.....................................................7 BAB III Pembahasan A. Homce Care Nursing................................................................................................9 B. Pengorganisasian......................................................................................................9 C. Manajemen Dalam Pelayanan Home Care Nursing..............................................14 D. Manajemen Pelayanan Home Care Nursing..........................................................15 E. Tahapan Mekanisme Pelayanan Home Care Nursing...........................................18 BAB IV Penutup A. Kesimpulan............................................................................................................20 B. Saran......................................................................................................................20 Daftar Pustaka



iii



DAFTAR TABEL, GAMBAR, TENTATIF



Gambar 3.1.............................................................................................................................9 Gambar 3.2.............................................................................................................................11 Gambar 3.3.............................................................................................................................11 Gambar 3.4.............................................................................................................................17



iv



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Home Care (HC) menurut Habbs dan Perrin (1985) adalah merupakan layanan kesehatan yang dilakukan di rumah pasien (Lerman D. & Eric B.L, 1993), Sehingga home care dalam keperawatan merupakan layanan keperawatan di rumah pasien yang telah melalui sejarah yang panjang. Visiting Nurses Association di Amerika mengatakan perawatan di rumah atau home care tidak lagi hanya tentang berbicara dengan pasien, memandikan dan memeriksa tekanan darah. Pasien yang memerlukan perawatan di rumah umumnya mempunyai masalah fisik, sosioekonomi, psikologi yang beragam. Beberapa pasien berada dalam kondisi yang tidak stabil secara medis mungkin menderita masalah akut seperti infeksi luka atau kondisi kronis yang semakin memburuk seperti masalah pada paru-paru. Dalam kondisi seperti itu biasanya pasien memerlukan pengobatan dan peralatan di rumah, pengkajian secara professional, pendidikan dan perubahan terapi. Beberapa pasien yang lain mungkin memiliki kondisi yang stabil secara medis tetapi mereka memerlukan perawatan jangka panjang untuk mencegah kondisi yang semakin buruk dan menghindari perawatan di rumah sakit (Tribowo, 2012) Di beberapa Negara maju, home care bukan merupakan sebuah konsep yang baru. Konsep ini telah dikembangkan oleh William Rathon sejak tahun 1859 di Liverpool yang dinamakan perawatan di rumah dalam bentuk kunjungan tenaga keperawatan ke rumah untuk mengobati pasien yang sakit dan tidak bersedia dibawa ke rumah sakit. Florence Nightingale juga melakukan perawatan di rumah dengan memberikan perawatan kepada pasien yang mengalami sakit terutama bagi pasien dengan dengan status ekonomi rendah, kondisi sanitasi, kebersihan diri dan lingkungan dan gizi buruk sehingga beresiko terhadap berbagai jenis infeksi yang umum ditemukan di masyarakat. Selain karena tidak bersedia dibawa ke rumah sakit, home care juga bisa menjadi perawatan lanjutan dari rumah sakit yang sudah dalam rencana pemulangan (dishcharge planning) dan dapat dilaksanalan oleh perawat dari rumah sakit semula atau perawat komunitas atau tim keperawatan yang khusus menangani perawatan di rumah (Bukit, 2008). Perawat home 1



care menyediakan pelayanan individual. Mereka membantu pasien beradaptasi terhadap keterbatasan fisik temporer atau permanen sehingga mereka dapat memiliki aktivitas rutin yang normal. Pelayanan kesehatan di rumah membutuhkan pengetahuan berbagai bidang seperti dinamika keluarga, kegiatan cultural, nilai-nilai spiritual dan prinsipprinsip komunikasi (Laksmi, 2009). Di negara seperti Indonesia yang jumlah pertumbuhan penduduknya meningkat pesat dan banyak usia lanjut, angka penyakit degenerative yang semakin meningkat dan kondisi demografi yang terdiri dari pulau-pulau maka konsep home care sangat cocok digunakan. Konsep home care ini merupakan solusi paling tepat untuk mengantisipasi jumlah pasien yang tidak tertampung di rumah sakit. Konsep home care sudah seharusnya menjadi first option dalam pembangunan kesehatan di Indonesia. Dengan konsep home care maka pasien yang sakit dengan kriteria tertentu (terutama yang tidak memerlukan peralatan rumah sakit) tidak lagi harus ke rumah sakit, tetapi tenaga kesehatan yang mendatangi rumah pasien dengan focus utama pada kemandirian pasien dan keluarganya (Tribowo, 2012).



B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu : “Bagaimana Manajemen Kasus pada Praktik Home Care ? ” C. Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah maka didapat tujuannya yaitu : 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui manajemen kasus pada praktik home care. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui Pengertian Home Care. b. Untuk mengetahui Pengorganisasian Praktik Home Care. c. Untuk mengetahui Manajemen dalam Pelayanan Home Care. d. Untuk mengetahui Mekanisme Pelayanan Home Care Nursing. e. Untuk mengetahui Tahapan Mekanisme Pelayanan Home Care Nursing. 2



D. Manfaat 3. Manfaat teoritis Hasil dari penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pembaca untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai manajemen kasus pada praktik home care. 4. Manfaat praktis Hasil dari penyusunan makalah ini diharapkan dapat dijadikan pembelajaran yang nantinya dapat di pahami dan diaplikasikan dalam praktik keperawatan.



3



BAB II TELAAH PUSTAKA A. Konsep Home Care Nursing 1. Definisi Home Care Nursing Home care merupakan layanan kesehatan yang dilakukan oleh profesional di tempat tinggal pasien (di rumah) dengan tujuan membantu memenuhi kebutuhan pasien dalam mengatasi masalah kesehatan yang dilaksanakan oleh tim kesehatan profesional dengan melibatkan anggota keluarga sebagai pendukung di dalam proses perawatan dan penyembuhan pasien sehingga keluarga bisa mandiri dalam mengatasi masalah kesehatannya (Parellangi, 2018). Home Care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga ditempat tinggal mereka yang bertujuan meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit (Depkes, 2012). 2. Tujuan Home Care Secara khusus home care bertujuan untuk meningkatkan upaya promotif, prefentif, kuratif dan rehabilitative, mengurangi frekuensi hospitalisasi, meningkatkan efisiensi waktu, baya, tenaga, dan fikiran. Menurut Diktorat Bina Pelayanan Keperawtan Departemen Kesehatan RI dalam makalahnya pada seminar nasional 2007 tentang Home Care: “Bukti Kemandirian Perawat” menyebutkan bahwa tujuan khusus dari pelayanan kesehatan di rumah antara lain: a) Terpenuhinya kebutuhan dasar bagi pasien secara bio-psiko-sosio-spiritual. b) Meningkatnya kemandirian pasien dan keluarga dalam pemeliharaan dan perawatan anggota keluarga yang memiliki masalah kesehatan. c) Terpenuhinya kebutuhan pelayanan keperawatan kesehatan di rumah sesuai kebutuhan pasien. (Triwibowo, 2012). 3. Manfaat Home Care Nursing 4



a) Pelayanan akan lebih sempurna, holistik dan komprehensif b) Pelayanan lebih profesional c) Pelayanan keperawatan mandiri bisa diaplikasikan dengan di bawah naungan legal dan etik keperawatan d) Kebutuhan pasien akan dapat terpenuhi sehingga pasien akan lebih nyaman dan puas dengan asuhan keperawatan yang profesional (Triwibowo, 2012, dalam Parellangi, 2020). 4. Lingkup Pelayanan Home Care Menurut Nuryandari (2004), menyebutkan ruang lingkup pelayanan home care adalah: a) Pelayanan medik dan asuhan keperawatan b) Pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingkungan yang terapeutik c) Pelayanan rehabilitasi dan terapi fisik d) Pelayanan informasi dan rujukan e) Pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan kesehatan f) Hygiene dan sanitasi perorangan serta lingkungan g) Pelayanan perbaikan untuk kegiatan social (Ode, 2012) 5. Jenis Pelayanan Home Care Menurut Rice (2006) dalam Parellangi (2020) jenis kasus yang dapat dilayani pada perawatan kesehatan di rumah meliputi kasus-kasus yang umum pasca perawatan di rumah sakit dan kasus-kasus khusus yang dijumpai di komunitas. Kasus umum yang merupakan pasca perawatan di rumah sakit adalah: a) Klien dengan penyakit gagal jantung; b) Klien dengan gangguan oksigenasi; c) Klien dengan perlukaan kronis; d) Klien dengan diabetes; e) Klien dengan gangguan fungsi perkemihan; f) Klien dengan kondisi pemulihan kesehatan atau rehabilitasi; g) Klien dengan terapi cairan infus di rumah; 5



h) Klien dengan gangguan fungsi persyarafan; i) Klien dengan HIV/AIDS. Kasus-kasus yang terjadi pada pasien di rumah dengan kondisi khusus meliputi : a) Klien dengan post partum; b) Klien dengan gangguan kesehatan mental; c) Klien dengan kondisi usia lanjut; d) Klien dengan kondisi terminal; e) klien dengan penyakit obstruktif paru kronis 6. Prinsip – Prinsip Home Care a) Mengelola pelayanan keperawatan kesehatan di rumah dilaksanakan oleh perawat/TIM yang memiliki keahlian khusus bidang tersebut. b) Mengaplikasi konsep sebagai dasar mengambil keputusan dalam praktik. c) Mengumpulkan dan mencatat data dengan sistematis, akurat dan komprehensif secara terus menerus. d) Menggunakan data hasil pengkajian untuk menetapkan diagnosa keperawatan. e) Mengembangkan rencana keperawatan didasarkan pada diagnosa keperawatan yang dikaitkan dengan tindakan-tindakan pencegahan, terapi dan pemulihan. f) Memberikan pelayanan keperawatan dalam rangka menjaga kenyamanan, penyembuhan, peningkatan kesehatan dan pencegahan komplikasi g) Mengevaluasi secara terus menerus respon pasien dan keluarga terhadap intervensi keperawatan. h) Bertanggung jawab terhadap pasien dan keluarga akan pelayanan yang bermutu melalui manejemen kasus, rencana penghentian asuhan keperawatan (discharge planning) dan koordinasi dengan sumber-sumber di komunitas. i) Memelihara hubungan diantara anggota tim untuk menjamin agar kegiatan yang dilakukan anggota tim saling mendukung. j) Mengembangkan kemampuan professional dan berkontribusi pada pertumbuhan kemampuan professional tenaga yang lain. k) Berpartipasi dalam aktifitas riset untuk mengembangkan pengetahuan pelayanan keperawatan kesehatan di rumah. 6



l) Menggunakan kode etik keperawatan dalam melaksanakan praktik keperawatan (Tribowo, 2012). 7. Lingkup praktek keperawatan di rumah (home care) Lingkup praktik keperawatan mandiri meliputi asuhan keperawatan perinatal, asuhan keperawatan neonatal, asuhan keperawatan anak, asuhan keperawatan dewasa, asuhan keperawatan maternitas, asuhan keperawatan jiwa dan asuhan keperawatan gerontik dilaksanakan sesuai dengan lingkup wewenang dan tanggung jawab. Keperawatan yang dapat dilakukan dengan: a) Melakukan keperawatan langsung (direct care) yang meliputi pengkajian bio, psiko, sosio, spiritual dengan pemeriksaan fisik secara langsung, melakukan observasi, dan wawancara langsung, menentukan masalah keperawatan, membuat perencanaan, dan melaksanakan tindakan keperawatan. b) Mendokumentasikan setiap tindakan pelayanan yang diberikan kepada klien, dokumentasi ini diperlukan sebagai pertangungjawaban dan tanggung gugat untuk perkara hukum dan sebagai bukti untuk jasa pelayanan yang diberikan c) Melakukan kooordinasi dengan tim yang lain kalau praktik dilakukan secara berkelompok d) Sebagai pembela/pendukung (advokat) klien dalam memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan klien di rumah dan bila diperlukan untuk tindak lanjut ke rumah sakit dan memastikan terapi yang klien dapatkan sesuai dengan standart dan pembiayaan terhadap klien sesuai dengan pelayanan atau asuhan yang diterima oleh klien. e) Menentukan frekuensi dan lamanya perawatan kesehatan di rumah dilakukan mencakup berapa sering dan berapa lama kunjungan harus dilakukan. B. Definisi Manajemen Kasus Home Care Nursing Manajemen keperawatan adalah kelompok dari perawat manajer yang mengatur organisasi dan usaha keperawatan yang pada akhirnya manajemen keperawatan menjadi proses dimana perawat manajer menjalankan profesi mereka (Swanburg, 2000 dalam Parellangi, 2020).



7



Manajemen keperawatan adalah suatu bentuk koordinasi dan integrasi sumber-sumber keperawatan dengan menerapkan proses manajemen untuk mencapai tujuan dan obyektifitas asuhan keperawatan dan pelayanan keperawatan (Huber, 2000 dalam Parellangi, 2020). Manajemen kasus adalah sistem pemberian asuhan keperawatan secara multidisiplin yang bertujuan meningkatkan pemanfaatan fungsi berbagai anggota tim kesehatan (kolaborasi) dan sumber-sumber yang ada sehingga dapat dicapai hasil akhir asuhan keperawatan yang optimal. Manajemen kasus merupakan proses pemberian asuhan keperawatan, mengurangi fragmentasi, meningkatkan kualitas hidup klien dan efisiensi pembiayaan (Marquis & Huston, 2000 dalam Parellangi, 2020).



8



BAB III PEMBAHASAN A. Home Care Nursing Home care adalah sistem dimana pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial diberikan di rumah kepada orang-orang cacat atau orang-orang yang harus tinggal di rumah karena kondisi kesehatannya (Nies, M. A. and Mc Ewen, 2001. dalam Parellangi, 2020). Home care merupakan salah satu bentuk pelayanan keperawatan termasuk pada asuhan keperawatan komunitas yang dilaksanakan di rumah. Pelaksanaan Home care sendiri merupakan aplikasi dari berbagai macam ilmu keperawatan yang mempelajari manusia baik sebagai individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Home care adalah bentuk dari kegiatan home visit yang merupakan salah satu kegiatan intervensi asuhan keperawatan yang telah di rencanakan kepada klien dan keluarga. Walaupun demikian, kegiatan Home care merupakan praktik kolaborasi antara tim kesehatan seperti dokter, perawat, ahli gizi, fisioterapis, dan lain-lain. B. Pengorganisasian a) Unsur Organisasi dalam Pelayanan Home Care Nursing Unsur organisasi dalam pelayanan home care nursing berdasarkan SK Direktorat Yan Medik NO HK 01.01.311.2001. Home care nursing terdiri dari 3 (tiga) unsur, yaitu pengelola pelayanan, pelaksanaan pelayanan, dan klien. Gambar 3.1: Tata Hubungan Antar Unsur Pengelola KPR



Pelaksana Pelayanan



Klien



9



Dari gambar diatas tampak bahwa Home care nursing bisa terlaksana apabila ada kerjasama antara pengelola home care nursing (PKR), klien dan pelaksana home care nursing (Suardana, 2013 dalam Parellangi, 2020).



1. Pengelola Pelayanan home care nursing Pengelola Pelayanan adalah agensi atau unit yang bertanggung jawab terhadap seluruh pengelolaan perawatan kesehatan di rumah baik penyediaan tenaga, sarana, dan peralatan serta mekanisme pelayanan sesuai standar yang ditetapkan. Pengelola dapat berkedudukan sebagai salah satu bagian dari pelayanan kesehatan di rumah sakit/klinik/puskesmas, atau dapat pula berkedudukan terpisah secara mandiri. 2. Pelaksana Pelayanan Pelaksana Pelayanan adalah pelaksana pelayanan terdiri dari tenaga keperawatan profesional dibantu dengan tenaga profesional lain terkait dan tenaga non profesional. Pelaksana pelayanan tersebut terdiri dari koordinator kasus dan pelaksana pelayanan. 3. Klien Klien adalah penerima perawatan kesehatan di rumah dengan melibatkan salah satu anggota keluarga sebagai penanggung jawab yang mewakili klien. Apabila diperlukan keluarga juga dapat menunjuk seseorang yang akan menjadi pengasuh (care giver) yang melayani kebutuhan sehari-hari dari klien. Ketiga unsur tersebut di atas merupakan syarat minimal yang harus ada dalam sistem pelayanan kesehatan di rumah. Ketiga unsur tersebut berinteraksi secara proporsional dan saling mempengaruhi dalam proses keperawatan kesehatan di rumah. Apabila salah satu dari komponen tersebut tidak berfungsi secara baik maka pelayanan yang diberikan sulit untuk memberikan hasil yang optimal. Dalam sistem ini setiap komponen mempunya hak dan kewajiban masingmasing yang dapat diukur sehingga diharapkan tidak akan merugikan salah satu pihak pun karena pelayanan yang diberikan dapat dikendalikan oleh masing- masing pihak (Parellangi, 2018). b) Struktur Organisasi dan Uraian Tugas dalam Pelayanan Home Care Nursing



10



Gambar 3.2: Struktur Organisasi Home Care



Pimpinan PKR



Manager Administrasi



Manajer Pelayanan



Koordinator Kasus



Koordinator Kasus



Pelaksana Layanan



Pelaksana Layanan



Contoh: Struktur organisasi dalam pelayanan home care yang diaplikasikan di Home Care Cahaya Husada Kaltim sebagai berikut: Gambar 3.3: Struktur Organisasi Home Care Cahaya Husada Kaltim Pimpinan Home care nursing



Administrasi umum



Humas



Bid. Pelayanan umum



Keuangan



Koordinator Kasus Medikal Bedah



Koordinator Kasus Anak



Koordinator Kasus Maternitas



Koordinator Kasus Jiwa



Pelaksana Layanan (MoU)



Pelaksana Layanan (MoU)



Pelaksana Layanan (MoU)



Pelaksana Layanan (MoU)



Uraian tugas : 1. Pimpinan home care nursing 11



a. Kompetensi 1) Identifikasi kebutuhan keperawatan 2) Menyusun Unit Praktik Keperawatan 3) Mengorganisir unit Praktik 4) Melaksanakan fungsi ketenagaan 5) Melaksanakan fungsi pengarahan 6) Melaksanakan fungsi pengawasan b. Hak 1) Menerima imbalan jasa (biaya sesuai standar) 2) Mempunyai akses ke pemerintah 3) Dukungan pelaksana dan klien atas pengelolaan pelayanan 4) Menetapkan mitra kerja. c. Kewajiban 1) Menjamin pelayanan profesional dan bermutu 2) Mematuhi kontrak kerja 3) Perlakuan baik terhadap pelaksana pelayanan dan klien 4) Meningkatkan pengetahuan/keterampilan pelaksana 5) Melaksanakan kewajiban pada pelaksanaan dan klien 6) Mematuhi peraturan 7) Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan 8) Menyediakan sarana administrasi dan pelayanan 9) Menerapkan sistem penghargaan dan sanksi (Parellangi, 2018) 2. Administrasi Umum a. Mengkoordinasikan semua kegiatan administrasi dan keuangan b. Memberikan perlakuan yang baik terhadap administrasi pengelolaan Home care c. Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan pada bidang administrasi dan keuangan d. Melaksanakan pengawasan, pengendalian proses administrasi keuangan e. Menyusun laporan administrasi keuangan (Suardana, 2013 dalam Parellangi 2020). 3. Bidang Pelayanan a. Mengkoordinasikan semua kegiatan pelayanan perawatan 12



b. Melakukan perlakuan yang baik terhadap proses pelaksanaan Home Care Nursing c. Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan terhadap d. Sumber daya manusia keperawatan e. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan pel. Home Care Nursing. f. Menyusun laporan kegiatan pelayanan keperawatan di rumah (Suardana, 2013, dalam Parellangi, 2020). 4. Koordinator kasus a. Kompetensi 1) Bekerja dalam tim dan hubungan kolaborasi. 2) Mengkoordinasikan rencana asuhan dan mobilisasi klien serta sumber lain 3) Memaksimalkan akses klien dengan sumber Yankes 4) Melakukan negosiasi dan mengembangkan jaringan kerja. b. Hak 1) Mengetahui hak dan kewajiban secara tertulis 2) Imbalan jasa sesuai kontrak 3) Perlakuan yang layak sesuai norma 4) Menolak tugas prosedur atau tindakan medis di luar job description 5) Informasi perubahan pelayanan, tarif, dan kontrak kerja 6) Akses pada pemerintah 7) Mengemukakan pendapat dalam peningkatan mutu serta perlindungan klien 8) Mendapat perlindungan hukum 9) Memperoleh dukungan dari pengelolaan dan klien serta keluarga. c. Kewajiban 1) Mentaati peraturan 2) Memberikan pelayanan profesional dan bermutu 3) Menjaga privacy klien 4) Melaksanakan tugas sesuai rencana 5) Bekerjasama dan saling mendukung dengan pelaksana layanan 6) Mematuhi kontrak kerja 7) Menghargai hak-hak klien 8) Membuat laporan rutin ke manajer sesuai aturan 13



9) Memberikan bimbingan/arahan pada staf 10) Melakukan monitoring (Parellangi, 2018) 5. Pelaksana layanan a. Melaksanakan pengkajian dan menentukan diagnosa keperawatan b. Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan c. Melaksanakan intervensi/tindakan keperawatan sesuai rencana yang ditentukan d. Mengevaluasi kegiatan/tindakan yang diberikan dengan berpedoman pada rencana yang telah disusun e. Membuat dokumentasi tertulis pada dokumentasi home care setiap selesai melaksanakan tugas (Suardana, 2013 dalam Parellangi, 2020). C. Manajemen Dalam Pelayanan Home Care Nursing Bentuk manajemen asuhan keperawatan yang diterapkan dalam pelayanan home care nursing yaitu manajemen kasus. Dengan metode manajemen kasus, setiap pasien akan mendapatkan pelayanan yang khusus oleh tenaga home care yang memiliki kemampuan sesuai dengan kondisi pasien. Perawat dengan metode kasus akan tahu lebih jelas tentang segala hal terkait masalah kesehatan yang dihadapi, sehingga secara langsung tindakan yang dilakukan akan lebih efektif dan efisien. Dalam melaksanakan manajemen kasus, koordinator kasus dari perawat bertindak sebagai case manajer yang akan melakukan koordinasi dengan tim kesehatan home care yang sesuai dengan kewenangan dan kompetensinya dalam melakukan pelayanan home care nursing. 1. Perawat memiliki otonomi dalam pelayanan. 2. Tanggung jawab dan tanggung gugat sebagai manajer kasus sesuai dengan otoritas yang dimiliki. 3. Fragmentasi dalam pelayanan bisa dikurangi. 4. Evaluasi terhadap outcome dapat dibandingkan dari proses penerimaan hingga akhir dan bisa dibandingkan dengan mudah dengan kasus yang hampir sama. 5. Kepuasan pasien, keluarga dan team home care akan lebih optimal. 6. Penggunaan sumber daya akan lebih efektif.



14



7. Kerjasama dengan team lain yang memiliki latar belakang yang sama akan lebih optimal. 8. Pengkajian akan lebih fokus dan komprehensif. 9. Pendidikan kepada pasien dan keluarga akan lebih baik. 10. Kontinuitas layanan akan lebih baik (Suardana, 2013c). Bentuk pelayanan home care dibagi menjadi dua, yaitu: a. Home visit Pelayanan home visit melibatkan berbagai tenaga kesehatan yang berkompeten guna meningkatkan kesehatan pasien. Tenaga kesehatan ini terdiri dari perawat home care, dokter, fisioterapi, tenaga gizi, dan tenaga kesehatan lainnya. Perawat melakukan kunjungan rumah untuk memberikan pelayanan keperawatan paling lama dua jam atau sesuai dengan kebutuhan pasien. b. Home stay Pelayanan home stay dilakukan oleh perawat home care. Perawat memberikan asuhan keperawatan pada klien secara berkesinambungan selama 24 jam yang terdiri dari 3 shift yaitu: 1) Shift pagi yaitu mulai pukul 7.30 sampai 14.30. 2) Shift siang yaitu mulai 14.30 sampai 21.30. 3) Shift malam yaitu mulai 21.30 sampai 7.30 (Parellangi, 2015c). D. Mekanisme Pelayanan Home Care Nursing Pasien atau klien yang memperoleh pelayanan keperawatan di rumah dapat merupakan rujukan dari klinik rawat jalan, unit rawat inap, rumah sakit, maupun puskesmas, namun klien dapat langsung menghubungi agen pelayanan keperawatan di rumah atau praktik keperawatan perorangan untuk memperoleh pelayanan. Mekanisme pelayanan home care yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Pasien pasca rawat inap atau rawat jalan harus terlihat terlebih dahulu oleh dokter untuk menentukan apakah secara medis layak untuk dirawat di rumah atau tidak. 2. Selanjutnya apabila dokter telah menetapkan bahwa klien layak dirawat dirumah, maka dilakukan pengkajian oleh koordinator kasus yang merupakan staf dari pengelola atau 15



agensi perawatan kesehatan di rumah, kemudian bersama-sama klien dan kelurga akan menentukan masalahnya dan membuat perencanaan, membuat keputusan, membuat kesepakatan mengenai pelayanan apa yang akan diterima oleh klien, kesepakatan juga mencakup jenis pelayanan, jenis peralatan, dan jenis sistem pembayaran, serta jangka waktu pelayanan. 3. Selanjutnya klien akan menerima pelayanan dari pelaksana pelayanan keperawatan di rumah baik dari pelaksana pelayanan yang dikontrak atau pelaksana yang direkrut oleh pengelola perawatan di rumah. Pelayanan dikoordinir dan dikendalikan oleh koordinator kasus, setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh tenaga pelaksana pelayanan harus diketahui oleh koordinator kasus. 4. Secara periodik koordinator kasus akan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai dengan kesepakatan (Ode, 2012).



16



Adapun mekanisme pelayanan home care nursing menurut Parellangi (2015), adalah sebagai berikut : Gambar 3.4: Mekanisme Pelayanan Home Care Nursing Inisiatif pasien



Rujukan dari sarana kesehatan



Case manager



Preventif/Promotif/ Rehabilitatif



Kuratif



Mandiri perawat



Kolaborasi dengan dokter



Nursing Plan



Schedule PP



Evaluation



1. Klien rujukan dari sarana kesehatan (rumah sakit, puskesmas, klinik rawat jalan dan tempat praktik dokter) atau inisiatif pasien. 2. Diperiksa oleh dokter untuk menentukan secara medis layak untuk di rawat atau tidak (khusus untuk rujukan). 3. Dikaji oleh kordinator kasus di rumah klien, bersama klien dan keluarga merencanakan dan menyepakati pelayanan apa saja yang akan diterima oleh pasien termasuk kesedian pasien dirawat di rumah, persetujuan dilakukan tindakan keperawatan/medis, dan administrasi pembiayaan. 4. Pasien menerima pelayanan dari perawat pelaksana yang dikordinasi oleh kordinator kasus. Setiap tindakan yang dilakukan oleh perawat pelaksana harus diketahui oleh kordinator kasus. 17



5. Secara periodik kordinator kasus akan melakukan monitoring dan evaluasi (kunjungan keperawatan). 6. Pasien menerima pelayanan dari perawat pelaksana yang dikordinasi oleh kordinator kasus. Setiap tindakan yang dilakukan oleh perawat pelaksana harus diketahui oleh kordinator kasus. 7. Secara periodik, kordinator kasus akan melakukan monitoring dan evaluasi (kunjungan keperawatan). E. Tahapan Mekanisme Pelayanan Home Care Nursing 1. Proses penerimaan kasus a. Home care menerima pasien dari rumah sakit puskesmas, sarana lain, keluarga. b. Pimpinan home care menunjuk manajer kasus untuk mengelola kasus. c. Manajer kasus membuat surat perjanjian dan proses pengelolaan kasus. 2. Proses pelayanan home care a. Persiapan 1) Pastikan identitas pasien 2) Bawa denah/petunjuk tempat tinggal pasien 3) Lengkap kartu identitas unit tempat kerja 4) Pastikan perlengkapan pasien untuk di rumah 5) Siapkan file asuhan keperawatan 6) Siapkan alat bantu media untuk pendidikan b. Pelaksanaan 1) Perkenalkan diri dan jelaskan tujuan 2) Observasi lingkungan yang berkaitan dengan keamanan perawat 3) Lengkapi data hasil pengkajian dasar pasien 4) Membuat rencana pelayanan 5) Lakukan perawatan langsung 6) Diskusikan kebutuhan rujukan, kolaborasi, konsultasi, dan lain-lain. 7) Diskusikan rencana kunjungan selanjutnya dan aktifitas yang akan dilakukan 8) Dokumentasikan kegiatan. c. Monitoring dan evaluasi 18



1) Keakuratan dan kelengkapan pengkajian awal 2) Kesesuaian perencanaan dan ketepatan tindakan 3) Efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tindakan oleh pelaksanaan d. Proses penghentian pelayanan home care dengan kriteria: 1) Tercapai sesuai tujuan 2) Kondisi pasien stabil 3) Program rehabilitasi tercapai secara maximal 4) Keluarga sudah mampu melakukan perawatan pasien 5) Pasien di rujuk 6) Pasien menolak pelayanan lanjutan 7) Pasien meninggal dunia (Ode, 2012).



19



BAB IV PENUTUP



A. Kesimpulan Home care adalah bentuk dari kegiatan home visit yang merupakan salah satu kegiatan intervensi asuhan keperawatan yang telah di rencanakan kepada klien dan keluarga. Walaupun demikian, kegiatan Home care merupakan praktik kolaborasi antara tim kesehatan seperti dokter, perawat, ahli gizi, fisioterapis, dan lain-lain. Pengorganisasian dalam Home care terdiri dari unsur organisasi dalam pelayanan Home Care Nursing meliputi: Pengelola pelayanan home care nursing, pelaksana pelayanan, klien dan struktur organisasi dalam pelayanan Home Care Nursing yang meliputi: Pimpinan home care nursing, administrasi umum, bidang pelayanan, koordinator kasus, dan pelaksana layanan Bentuk manajemen asuhan keperawatan yang diterapkan dalam pelayanan home care nursing yaitu manajemen kasus. Dengan metode manajemen kasus, setiap pasien akan mendapatkan pelayanan yang khusus oleh tenaga home care yang memiliki kemampuan sesuai dengan kondisi pasien. Mekanisme pelayanan Home care diawali Pasien atau klien yang memperoleh pelayanan keperawatan di rumah dapat merupakan rujukan dari klinik rawat jalan, unit rawat inap, rumah sakit, maupun puskesmas, namun klien dapat langsung menghubungi agen pelayanan keperawatan di rumah atau praktik keperawatan perorangan untuk memperoleh pelayanan Tahapan Mekanisme Pelayanan Home Care Nursing Proses penerimaan kasus dan Proses pelayanan home care B. Saran Setelah membaca makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan bagi pembaca khususnya tentang Manajemen kasus pada praktik Home Care. Dan bagi penulis bisa menambah pengetahuan dalam menyusun makalah. Diharapkan dengan adanya makalah ini mampu mengembangkan keilmuan khususnya praktik Home Care.



20



DAFTAR PUSTAKA Ode, Sharif. 2012. Konsep Dasar Keperawatan. Yogyakarta : Nuha Medika Parellangi, Andi. 2015. Home Care Nursing: Aplikasi Praktek Berbasis Evidence-Based. Edisi I. Yogyakarta: CV Andi Offset Parellangi, Andi. 2018. Home Care Nursing – Aplikasi Praktek Berbasis Evidence Based. Edisi I. Yogyakarta: ANDI OFFSET Parelangi, Andi. 2020. Materi Pelatihan Inhouse Training Mananajemen Homecare. Praktik Berkelompok Homecare Nursing Cahaya Husada Kaltim. Sukmana Mayusef, Ediyar Miharja, Dwi Nopriyanto Andi Parellangi & Iskandar Muda. 2020. Modul Praktik Klinik Homecare. Samarinda : Gunawana Lestari. Triwibowo, C. 2012. Home Care – Konsep Kesehatan Masa Kini. Yogyakarta : Nuha Medika.



21