Kelistrikan Mesin (Mesin R18A1, R18A3, K20Z2) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T NN2 H4 6



/



^ _ 4



)



444444



- 2



Kelistrikan Mesin Kelistrikan Mesin



4 ^ _



| home | fit



|



Mesin R18A1, R18A3 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .



4-1



Mesin K20Z2 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .



4-53



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (SRS) (Jika perawatan kelistrikan mesin diperlukan) Kendaraan Civic dilengkapi dengan SRS berupa airbag untuk pengemudi yang dipasang pada steering wheel hub, airbag untuk penumpang depan yang dipasang pada dashboard di atas glovebox, seat belt tensioner pada seat belt retractor depan, seat belt outer lap tensioner pada seat belt lower anchor depan, side curtain airbag di sisi samping plafon (roof), dan airbag samping di sandaran tempat duduk depan (front seat-back). Informasi penting untuk menangani SRS secara aman dapat ditemukan dalam Shop Manual. Komponen-komponen (sebagai judul bab) yang ditandai dengan tanda bintang (*) pada halaman daftar isi merupakan bagian dari, atau terletak di sekitar, komponen SRS. Servis, pembongkaran, atau penggantian komponen-komponen tersebut harus dilakukan dengan prosedur dan peralatan khusus, yang hanya dapat dilakukan oleh dealer resmi Honda. • Untuk mencegah kerusakan SRS, yang dapat mengakibatkan luka-luka atau bahkan kematian ketika kendaraan mengalami tabrakan frontal, semua pekerjaan servis terhadap SRS harus dilakukan oleh dealer resmi Honda. • Prosedur yang salah, termasuk cara pemasangan/pembongkaran SRS yang tidak sesuai prosedur, dapat merugikan keselamatan Anda akibat mengembangnya airbag tanpa sengaja. • Hindarkan unit SRS dan sensor benturan (impact sensor) depan atau atau samping dari benturan atau tumbukan, ketika ignition switch ON (II), atau paling sedikit 3 menit sesudah ignition switch OFF. Jika tidak, SRS dapat mengalami kegagalan fungsi saat terjadi tabrakan, atau airbag dapat terkembang dengan sendirinya. • Konektor sistem kabel SRS ditandai dengan kode warna kuning. Komponen-komponen yang berhubungan dengan SRS terletak dalam steering column, front console, dashboard, panel dashboard bagian bawah, dan di dalam dashboard di atas glovebox. Jangan menggunakan alat tes berarus listrik pada sirkuit-sirkuit ini.



34 ^ _



| home | fit



|



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Kelistrikan Mesin mesin R18A1, R18A3 Kelistrikan Mesin Special Tool . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .



4-2



Starting System (Sistem Penyalaan) Indeks Lokasi Komponen . . . . . . . . . . . Indeks Troubleshooting Gejala Komponen . . . . . . . . . . . . . . . . Diagram Sirkuit . . . . . . . . . . . . . . . . . . Troubleshooting Sirkuit Starter . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Pengetesan Solenoid Starter . . . . . . . Pengetesan Kinerja Starter . . . . . . . . . . Pelepasan dan Pemasangan Starter . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Overhaul Starter . . . . . . . . . . . . . . . . . .



4-3 4-4 4-5 4-6 4-8 4-9 4-10 4-13



Ignition System (Sistem Pengapian) Indeks Lokasi Komponen . . . . . . . . . . . Diagram Sirkuit . . . . . . . . . . . . . . . . . . Pemeriksaan Ignition Timing . . . . . . . . . Pelepasan/Pemasangan Ignition Coil . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Troubleshooting Sirkuit Ignition Coil Relay . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Pemeriksaan Spark Plug . . . . . . . . . . .



4-16 4-19 4-20 4-21 4-21 4-23



Charging System (Sistem Pengisian Arus) Indeks Lokasi Komponen . . . . . . . . . . . Indeks Troubleshooting Gejala Komponen . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Diagram Sirkuit . . . . . . . . . . . . . . . . . . .



34 ^ _



| home | fit



|



4-24 4-24 4-26



Troubleshooting Sirkuit Charging System Indicator . . . . . . . . . Troubleshooting Sirkuit Alternator dan Regulator . . . . . . . . . . . Troubleshooting Sirkuit Alternator Control . . . . . . . . . . . . . . . . Pemeriksaan Drive Belt . . . . . . . . . . . . Penggantian Drive Belt . . . . . . . . . . . . . Pemeriksaan Drive Belt Auto-tensioner . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Pelepasan/Pemasangan Drive Belt Auto-tensioner . . . . . . . . . . Pelepasan/Pemasangan Idler Pulley . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Pelepasan/Pemasangan Idler Pulley Base . . . . . . . . . . . . . . . . . Pelepasan/Pemasangan Alternator . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Overhaul Alternator . . . . . . . . . . . . . . . .



4-27 4-29 4-30 4-32 4-32 4-33 4-34 4-36 4-36 4-37 4-39



Cruise Control Indeks Lokasi Komponen . . . . . . . . . . . Indeks Troubleshooting Gejala Komponen . . . . . . . . . . . . . . . . Diagram Sirkuit . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Pengetesan Input Cruise Control Unit . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . *Pengetesan/Penggantian Cruise Control Combination Switch . . Pengetesan Clutch Pedal Position Switch . . . . . . . . . . . . . . . . . .



4-45 4-46 4-48 4-49 4-51 4-52



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



Kelistrikan Mesin Special Tool



^ _ 34



34 ^ _



| home | fit



|



)



444444



- 2



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Starting System (Sistem Penyalaan) Indeks Lokasi Komponen FUSE RELAY/BOX DI BAWAH DASHBOARD



Pengetesan, hal 22-82



^ _ 34



34 ^ _



Troubleshooting Sirkuit Starter, hal. 4-6 Pengetesan Kinerja, hal. 4-9 Pelepasan dan Pemasangan hal. 4-10 Overhaul, hal. 4-13



| home | fit



|



Pengetesan, hal 14-268 Penggantian, hal 14-270



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Starting System (Sistem Penyalaan) Indeks Troubleshooting Gejala Komponen Gejala Mesin tidak dapat dihidupkan (tidak mengengkol)



Prosedur Diagnosis 1. 2. 3. 4. 5.



Periksa apakah terminal baterai atau koneksi kendur. Periksa apakah pengisian baterai lemah (lihat hal. 22-81). Periksa starter (lihat hal. 4-6). Periksa starter cut relay (lihat hal. 22-82). Periksa ignition switch atau kabel (lihat hal. 22-84).



Mesin mengengkol, tapi tidak dapat dihidupkan



1. Periksa apakah muncul DTC PGM-FI (lihat hal. 11-3). 2. Periksa tekanan bahan bakar (lihat hal. 11-300). 3. Periksa apakah saluran bahan bakar tersumbat atau rusak (lihat hal. 11-302). 4. Periksa filter bahan bakar apakah tersumbat (lihat hal. 11-311). 5. Periksa throttle body (lihat hal. 11-327). 6. Periksa apakah kompresi mesin rendah (lihat hal. 6-6). 7. Periksa apakah cam chain rusak atau patah.



Mesin susah untuk dihidupkan



1. Periksa apakah muncul DTC PGM-FI (lihat hal. 11-3). 2. Periksa tekanan bahan bakar (lihat hal. 11-300). 3. Periksa apakah saluran bahan bakar tersumbat atau rusak (lihat hal. 11-302). 4. Periksa filter bahan bakar apakah tersumbat (lihat hal. 11-311).



Mesin mengengkol dengan pelan



34 ^ _



| home | fit



|



1. 2. 3. 4.



Periksa apakah terminal baterai atau koneksi kendur. Periksa apakah pengisian baterai lemah (lihat hal. 22-81). Periksa apakah starter terjepit. (lihat hal. 4-13) Periksa apakah ada hambatan (drag) yang berlebihan pada mesin.



Periksa juga apakah Ground buruk pada G101 (A/T) atau G401 (M/T)



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



Diagram Sirkuit



^ _ 34



34 ^ _



| home | fit



|



)



444444



- 2



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Starting System (Sistem Penyalaan) Troubleshooting Sirkuit Starter CATATAN: • Temperatur udara harus berada pada kisaran 15º s/d 38ºC (59º s/d 100ºF) selama prosedur ini. • Setelah pemeriksaan ini, pilih engine control module (ECM)/powertrain control module (PCM), jika tidak dilakukan ECM/PCM akan terus menghentikan fuel injector dari fungsinya. Pilih ECM/PCM untuk menggunakan Honda Diagnostic System (HDS) (lihat hal. 11-4). • Baterai harus dalam kondisi yang baik dan terisi penuh.



1. Pasang peralatan berikut: • Ammeter, 0-400A • Voltmeter, 0-20 V (akurasi dalam 0,1 volt)



6. Dengan tuas pada posisi Park atau Netral, putar kunci kontak (ignition switch) ke START (III). Apakah starter dapat mengengkol mesin dengan normal? YA — Sistem penyalaan OK. Lanjutkan ke langkah 13. TIDAK — Lanjutkan ke langkah 7. 7. Periksa kondisi baterai (lihat hal. 22-81). Periksa sambungan-sambungan kelistrikan pada baterai, kabel baterai negatif ke bodi, kabel ground mesin, dan starter apakah ada koneksi yang kendur dan karat. Kemudian coba starter kembali mesin. Apakah starter mengengkol mesin? YA — Perbaiki koneksi yang kendur. Sistem penyalaan OK. Lanjutkan ke langkah 13. TIDAK — Periksa hal-hal berikut ini: • Jika starter tidak mengengkol mesin sama sekali, lanjutkan ke langkah 8. • Jika mesin berputar terlalu cepat atau terlalu lamban, lanjutkan ke langkah 10. • Jika kuncinya tidak mau terlepas ketika dicabut dari flywheel atau torque converter ring gear, ganti starter atau lepaskan dan periksa hal-hal di bawah ini: • Kegagalan fungsi switch dan solenoid plunger. • Drive gear kotor atau overrunning clutch rusak.



2. Hubungkan HDS ke data link connector (DLC) (lihat langkah 2 pada hal. 11-3) 3. Putar ignition switch ke ON(II). 4. Pastikan ada komunikasi antara HDS dengan kendaraan dan ECM/PCM. Jika tidak, lakukan troubleshooting pada DLC circuit (lihat hal. 11-185). 5. Pilih PGM-FI, INSPECTION, kemudian ALL INJECTORS OFF di HDS.



34 ^ _



| home | fit



|



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



8. Pastikan transmisi pada posisi Park atau Netral, dan setel parking brake. Lepaskan connector dari starter solenoid terminal S. Hubungkan kabel jumper dari terminal positif baterai ke terminal solenoid.



- 2



10. Saat mengengkol mesin, periksa tegangan “cranking” dan arus yang terpakai (current draw). Apakah tegangan cranking lebih besar atau sama dengan 8.7V (model KG)/8.0 V (selain model KG) dan arus yang terpakai kurang atau sama dengan 230 A (model KG)/200 A (selain model KG)? YA — Lanjutkan ke langkah 11. TIDAK — Ganti starter, atau lepaskan dan bongkar starter, kemudian periksa hal-hal berikut hingga Anda menemukan penyebabnya:  • Armature starter terhambat • Hubung singkat pada kumparan armature • Adanya hambatan (dragging) yang berlebihan pada mesin. 11. Periksa putaran mesin pada saat “cranking” (mengengkol). Apakah putaran mesin di atas 100 rpm (min-1)? YA — Lanjutkan ke langkah 12.



Apakah starter mengengkol mesin? Ya — Lanjutkan ke langkah 9. Tidak — Lepaskan starter dan perbaiki atau ganti jika perlu.  9. Periksa hal-hal dalam daftar urutan berikut hingga Anda menemukan rangkaian terbuka. • Periksa kabel YEL dan konektor antara fuse/relay box di bawah dashboard dan ignition switch. • Periksa kabel RED dan BLK/WHT dan konektor antara fuse/relay box di bawah dashboard dan starter. • Periksa ignition switch (kunci kontak) (lihat hal. 22-84). • Periksa transmission range switch dan konektor (A/T). • Periksa starter cut relay.



34 ^ _



| home | fit



|



TIDAK — Ganti starter, atau lepaskan dan bongkar, dan periksa hal-hal berikut hingga Anda menemukan penyebabnya.  • Rangkaian terbuka di starter armature commutator segment. • Starter brush yang sangat aus. • Rangkaian terbuka di commutator brush • Helical spline atau drive gear yang kotor atau rusak • Drive gear clutch bermasalah 12. Lepaskan starter dan periksa kerusakan drive gear dan flywheel atau torque converter ring gear. Ganti komponen yang rusak.  13. Pilih reset ECM/PCM (lihat hal. 11-4) untuk menghentikan fungsi ALL INJECTORS OFF di HDS.



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



Starting System (Sistem Penyalaan) Pengetesan Solenoid Starter 1. Lepaskan starter (lihat hal. 4-10). 2. Lepaskan motor cable (A).



^ _ 34



3. Periksa apakah terdapat kontinuitas antara terminal S dan armature housing (ground) pada kumparan penahan (hold-in coil). Harus ada kontinuitas. • Apabila ada kontinuitas, teruskan ke langkah 4. • Apabila tidak ada kontinuitas, ganti solenoid-nya. 4. Periksa apakah terdapat kontinuitas antara terminal S dan terminal M pada kumparan tarik (pull-in coil). Harus ada kontinuitas. • Apabila ada kontinuitas, solenoid OK. • Apabila tidak ada kontinuitas, ganti solenoid-nya. 5. Pasang motor cable. 6. Pasang starter (lihat hal. 4-11).



34 ^ _



| home | fit



|



- 2



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Pengetesan Kinerja Starter 1. Lepaskan kabel dari terminal M. 2. Buat koneksi seperti pada gambar di bawah dengan menggunakan kabel berdiameter sebesar mungkin (lebih disarankan kabel yang digunakan untuk kendaraan).



5. Lepaskan baterai dari starter body. Jika pinion tertarik dengan segera, berarti bekerja dengan baik.



CATATAN: Untuk menghindari kerusakan pada starter, jangan biarkan baterai terhubung lebih dari 10 detik.



6. Jepit starter dengan kuat menggunakan tanggem (vise). 7. Hubungkan kembali kabel ke terminal M.



3. Hubungkan baterai seperti pada gambar di bawah. Pastikan bahwa kabel starter motor telah dilepaskan dari solenoid. Apabila starter pinion bergerak keluar, starter bekerja dengan baik.



8. Hubungkan starter ke baterai seperti pada gambar di bawah dan pastikan bahwa motor hidup dan tetap berputar.



4. Lepaskan baterai dari terminal M. Apabila pinion (roda gigi) tidak menarik masuk, kumparan penahan (hold-in coil) bekerja dengan baik.



9. Jika arus listrik dan kecepatan motor sesuai dengan spesifikasi saat tegangan baterai pada 11.5 V, starter beroperasi dengan benar. Spesifikasi Arus listrik: 90A atau kurang Putaran motor: 3.000 rpm atau lebih



34 ^ _



| home | fit



|



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Starting System (Sistem Penyalaan) Pelepasan dan Pemasangan Starter 5. Lepaskan harness clamp (A) dan harness connector (B) dari setiap clamp.



Pelepasan 1. Pastikan Anda memiliki kode anti-pencurian (anti-theft) untuk radio dan sistem navigasi, kemudian catat preset stasiun radio pelanggan. 2. Lepaskan terlebih dahulu kabel negatif baterai dari baterai, kemudian lepaskan kabel positif. 3. Lepaskan knalpot A.



6. Lepaskan 2 baut yang mengencangkan starter, kemudian lepaskan starter dari mesin.



4. Lepaskan intake manifold bracket.



34 ^ _



| home | fit



|



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



7. Lepaskan kabel starter (A) dari terminal B dan lepaskan connector (B) dari terminal S, kemudian lepaskan starter.



- 2



Pemasangan 1. Pasang kabel starter (A) dan konektor (B). Pastikan sisi kabel starter yang dijepit (crimped) pada cincin terminal menghadap ke luar.



^ _ 34



2. Pasang starter, kemudian pasang dan kendurkan upper mounting bolt secukupnya (A) dan lower mounting bolt (B).



3. Kencangkan upper mounting bolt, kemudian kencangkan lower mounting bolt.



34 ^ _



(ke halaman selanjutnya)



| home | fit



|



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Starting System Pelepasan dan Pemasangan Starter (lanj.) 4. Pasang harness clamp (A) dan harness connector (B) untuk setiap clamp.



6. Pasang knalpot A. Gunakan gasket (B) dan self locking nut (C).



^ _ 34



5. Pasang intake manifold bracket.



7. Hubungkan terlebih dahulu kabel positif ke baterai, kemudian hubungkan kabel negatif. 8. Nyalakan mesin untuk memastikan starter berfungsi sebagaimana mestinya. 9. Masukkan kode anti-pencurian (anti-theft) untuk radio dan sistem navigasi, kemudian masukkan preset stasiun radio pelanggan. 10. Setel jam. 11. Lakukan prosedur reset unit control untuk power window (lihat hal 22-207).



34 ^ _



| home | fit



|



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Overhaul Starter Pembongkaran/Perakitan Kembali



^ _ 34



34 ^ _ (ke halaman selanjutnya)



| home | fit



|



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Starting System Overhaul Starter (lanj.) Pemeriksaan dan Pengetesan Armature



5. Periksa diameter commutator. Jika diameter di bawah batas servis, ganti armature.



1. Lepaskan starter (lihat hal 4-10). 2. Bongkar starter seperti ditunjukkan pada bagian awal prosedur ini.



Diameter commutator Standar (Baru): 28.0 mm (1.10 in.) Batas Servis: 27.0 mm (1.06 in.)



3. Periksa apakah armature dalam keadaan aus atau rusak akibat kontak dengan magnet permanen. Apabila ditemukan kerusakan atau aus, segera ganti armature.



6. Ukur runout Commutator (A).



4. Periksa permukaan commutator (A). Apabila permukaannya kotor atau terbakar, bersihkan dengan kain amaril atau bubut sesuai spesifikasi, atau rekondisikan dengan ampelas # 500 atau # 600 (B).



• Apabila keausan commutator dalam batas servis, periksa commutator apakah terdapat debu karbon atau serpihan tembaga di antara segmen-segmen. • Apabila keausan commutator di luar batas servis, ganti armature Toleransi (runout) commutator Standar (Baru): 0.02 mm (0.001 in.) maks. Batas Servis: 0.05 mm (0.002 in.)



34 ^ _



| home | fit



|



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



7. Periksa kedalaman mika (A). Jika mika terlalu tinggi (B), potong dengan bilah gergaji sampai mencapai kedalaman yang sesuai. Potong semua mika di setiap sela segmen commutator (C). Pemotongan jangan sampai berbentuk V, atau terlalu sempit atau terlalu dangkal.



- 2



9. Letakkan armature (A) pada sebuah tester armature (B). Tempelkan bilah gergaji (C) pada inti (core) armature. Apabila bilah gergaji tertarik ke inti atau bilah gergaji bergetar pada waktu intinya diputar, berarti armature mengalami hubung singkat. Ganti armature.



Kedalaman Mika Communtator Standar (Baru): 0.50 — 0.80 mm (0.020 — 0.031 in.) Batas Servis : 0.2 mm (0.008 in.)



10. Periksa dengan ohmmeter untuk memastikan ada kontinuitas antara commutator (A) dengan armature coil core (B) dan antara commutator dan poros armature (C). Apabila ada kontinuitas, ganti armature. 8. Periksa kontinuitas antar segmen dari commutator. Apabila ditemukan rangkaian terbuka antar segmen, ganti armature.



34 ^ _ (ke halaman selanjutnya)



| home | fit



|



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Starting System Overhaul Starter (lanj.) Pemeriksaan Starter Brush



Pengetesan Starter Brush Holder



11. Ukur panjang brush. Apabila lebih pendek dari batas servis, ganti brush holder assembly.



14. Periksa apakah ada kontinuitas antara brush holder (+) (A) dan brush holder (-) (B). Jika ada kontinuitas, ganti brush holder assembly.



Panjang Brush : Standar (baru): 14.0 — 14.5 mm (0.55 — 0.57 in.) Batas servis: 9.0 mm (0.35 in.)



Pemeriksaan Brush Spring Pengetesan Kumparan Medan Starter (Field Winding) 12. Periksa apakah ada kontinuitas antar brush (A). Jika tidak ada kontinuitas, ganti armature housing (B).



15. Sisipkan brush (A) ke dalam brush holder, dan buat agar brush bersentuhan dengan commutator, kemudian pasang timbangan pegas (B) ke pegas (C). Ukur tegangan pegas tepat ketika pegas mengangkat brush.



Tegangan pegas (spring) : 13.7 — 17.7 N (1.40 — 1.80 in.) kgf, 3.09 — 3.97 lbf)



13. Periksa apakah ada kontinuitas antara setiap brush dan armature housing. Jika ada kontinuitas, ganti armature housing.



34 ^ _



| home | fit



|



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



Pemeriksaan Overrunning Clutch 16. Geser overrunning clutch sepanjang shaft. Ganti jika clutch tidak bergeser dengan lancar.



- 2



Perakitan Kembali Starter 19. Ungkit masing-masing brush spring dengan obeng, kemudian pasang brush setengah dari pegangannya dan lepaskan spring agar menahannya. CATATAN: Untuk memasang brush baru, sisipkan secarik kertas amplas #500 dan #600, dengan bagian yang kasar mengarah ke atas, antara commutator dan masing-masing brush, dan putar armature secara perlahan. Permukaan kontak brush akan teramplas sesuai bentuk commutator-nya.



17. Tahan drive gear (B), dan putar overrunning clutch dengan arah seperti ditunjukkan pada gambar untuk memastikan overunning clutch berputar bebas. Pastikan overrunning clutch mengunci ke arah sebaliknya. Jika clutch tidak mengunci pada salah satu arah atau terkunci pada kedua arah, ganti clutch. 18. Jika starter drive gear aus atau rusak, ganti overrunning clutch assembly; gear tidak dapat diganti secara terpisah. Periksa kondisi flywheel atau ring gear untuk melihat apakah gerigi starter drive gear rusak.



20. Pasang armature di housing dan pasang brush holder. Kemudian, ungkit kembali masing-masing brush spring dan tekan brush ke bawah hingga terpasang pada commutator, kemudian lepaskan spring ke bagian ujung brush.



21. Pasang starter end cover untuk menahan brush holder.



34 ^ _



| home | fit



|



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Ignition System Indeks Lokasi Komponen FUSE/RELAY BOX DI RUANG MESIN



^ _ 34



Troubleshooting Sirkuit, hal 4-21



34 ^ _



Pemeriksaan, hal 4-23



| home | fit



|



Pemeriksaan Ignition timing, hal 4-20 Pelepasan/Pemasangan, hal 4-21



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



Diagram Sirkuit



^ _ 34



34 ^ _



| home | fit



|



)



444444



- 2



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Ignition System Pemeriksaan Ignition Timing 1. Hubungkan Honda Diagnostic System (HDS) ke data link connector (DLC) (lihat langkah 2 pada hal. 11-3). 2. Putar ignition switch ke ON (II). 3. Pastikan ada komunikasi antara HDS dengan kendaraan dan ECM/PCM. Jika tidak, lakukan troubleshooting pada DLC circuit (lihat hal. 11-185). 4. Nyalakan mesin. Biarkan mesin berputar pada 3,000 rpm tanpa beban (di posisi Netral) sampai radiator fan berputar, kemudian biarkan pada putaran idle.



8. Arahkan cahaya ke arah pointer (A) pada chain case. Periksa ignition timing dalam kondisi tanpa beban (headlight, blower fan, rear window defogger, dan AC dimatikan). Ignition Timing 8° + 2° BTDC (Tanda MERAH (B)) saat idle di posisi Neutral 8° + 2° BTDC (Tanda MERAH (B)) saat idle di posisi Park atau Neutral



5. Periksa putaran idle (lihat hal. 11-289). 6. Pilih mode “SCS” dengan menggunakan HDS. 7. Hubungkan timing light ke ignition coil harness No. 1.



9. Jika ignition timing berbeda dari spesifikasi, periksa cam timing. Jika cam timing OK, lakukan update pada engine control module (ECM)/powertrain control module (PCM) jika ECM/PCM tidak mempunyai software yang terbaru (lihat hal. 11-7), atau ganti dengan ECM/PCM berkualitas baik (lihat hal. 11-8), kemudian periksa kembali. Jika sistem beroperasi dengan benar, ganti ECM/PCM yang lama (lihat hal. 11-212). 10. Lepaskan HDS dan timing light.



34 ^ _



| home | fit



|



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



Pelepasan/Pemasangan Ignition Coil 1. Lepaskan ignition coil connector (A), kemudian lepaskan ignition coil (B).



^ _ 34



- 2



Troubleshooting Sirkuit Ignition Coil Relay 1. Periksa fuse No. 18 (15A) di fuse/relay box di ruang mesin. Apakah fuse OK? YA — Lanjutkan ke langkah 2. TIDAK — Ganti fuse. 2. Lepaskan ignition coil relay dari fuse/relay box di ruang mesin dan lakukan pengetesan (lihat hal. 22-82). Apakah relay OK? YA — Lanjutkan ke langkah 3. TIDAK — Ganti ignition coil relay.



2. Pasang ignition coil dengan urutan terbalik dari proses pembongkarannya.



3. Ukur tegangan antara ignition coil relay 4P socket terminal No. 2 dan ground bodi, kemudian terminal No. 4 dan ground bodi.



Sisi terminal dari terminal perempuan Apakah ada tegangan baterai? YA — Lanjutkan ke langkah 4. TIDAK — Ganti fuse/relay box di ruang mesin.



34 ^ _ (ke halaman selanjutnya)



| home | fit



|



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



- 2



444444



Ignition System Troubleshooting Sirkuit Ignition Coil Relay (lanj.) 4. Periksa kontinuitas antara ignition coil relay 4P socket terminal No. 1 dan No. 1 ignition coil 3P connector terminal No. 3.



10. Periksa kontinuitas antara ignition coil relay 4P socket terminal No. 3 dan ground bodi.



Sisi terminal dari terminal perempuan



Sisi kabel dari terminal perempuan



Sisi terminal dari terminal perempuan



Apakah ada kontinuitas?



Apakah ada kontinuitas?



YA — Perbaiki hubung singkat di kabel antara ignition coil relay 4P socket terminal No. 3 dan ECM/PCM (A20). 



YA — Lanjutkan ke langkah 5. TIDAK — Perbaiki rangkaian terbuka di kabel antara ignition coil relay 4P socket terminal No. 1 dan ignition coil 3P connector terminal No. 3. 



TIDAK — Lanjutkan ke langkah 11.  11. Periksa kontinuitas antara ignition coil relay 4P socket terminal No. 3 dan ECM/PCM connector terminal A20.



5. Hubungkan Honda Diagnostic System (HDS) ke data link connector (DLC) (lihat langkah 2 pada hal. 11-3). 6. Putar ignition switch ke ON (II). 7. Pastikan ada komunikasi antara HDS dengan kendaraan dan ECM/PCM. Jika tidak, lakukan troubleshooting pada DLC circuit (lihat hal. 11-185).



Sisi terminal dari terminal perempuan



8. Jump kabel “SCS” dengan menggunakan HDS, kemudian putar ignition switch ke OFF. CATATAN: Langkah ini harus dilakukan untuk melindungi engine control module (ECM)/power train control (PCM) dari kerusakan. 9. Cabut ECM/PCM connector A (44P). Sisi terminal dari terminal perempuan



Apakah ada kontinuitas? YA — Sistem OK saat ini. Periksa hubungan yang kendur atau buruk pada ignition coil relay dan ECM/PCM (A20). 



34 ^ _



TIDAK — Perbaiki rangkaian terbuka di kabel antara ignition coil relay 4P socket terminal No. 3 dan ECM/PCM (A20). 



| home | fit



|



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Pemeriksaan Busi (Spark Plug) 1. Periksa elektroda dan insulator keramik • Elektroda yang terbakar atau aus dapat disebabkan oleh: - Ignition timing berada pada posisi terlalu advance. - Busi kendur - Kisaran panas busi terlalu panas - Pendinginan tidak cukup



3. Jangan setel celah (A) busi berujung iridium; ganti busi jika celah di luar spesifikasi. Celah elektroda: Standar (baru): 1.0 — 1.1 mm (0.039 — 0.043 in)



• Busi kotor dapat disebabkan oleh: - Ignition berada timing pada posisi terlalu retard. - Oli dalam ruang pembakaran. - Celah busi tidak benar. - Kisaran panas busi terlalu dingin. - Terlalu lama pada kecepatan idle/kecepatan rendah. • Elemen filter udara tersumbat. • Ignition coil atau kabel ignition rusak. Elektroda aus atau rusak Celah tidak benar Kotoran oleh minyak Endapan karbon Insulator elektroda tengah retak



Gasket rusak



4. Ganti busi pada waktu yang telah ditentukan, atau jika elektroda di tengah membundar (A). Gunakan hanya merek busi yang tertera di bawah ini. Busi: NGK: IZFR6K11S DENSO: SKJ20DR-M11S



Insulator retak



2. Jika elektroda busi kotor atau tercemar, bersihkan elektroda dengan pembersih busi. CATATAN: • Jangan gunakan sikat kawat atau menggosok elektroda iridium karena dapat merusak elektroda. • Gunakan cairan kimia pembersih seperti Carb Spray untuk membersihkan kontaminasi pada elektroda. • Saat menggunakan pengampelas busi (sand blaster spark plug cleaner), jangan membersihkan lebih dari 20 detik untuk menghindari kerusakan elektroda.



34 ^ _



| home | fit



|



5. Lumaskan sedikit gemuk (anti-seize compound) ke alur busi, dan bautkan busi ke cylinder head dengan tangan. Kemudian kencangkan dengan torsi 25 N.m (2.5 kgf.m, 18 lbf.ft).



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Charging System (Sistem Pengisian Arus) Indeks Lokasi Komponen



(Dalam gauge control module)



^ _ 34 FUSE/RELAY BOX DI RUANG MESIN (UNIT (ELD) [ELECTRICAL LOAD DETECTOR] terintegrasi)



Pengetesan, hal. 22-81 Pemeriksaan, hal. 4-33 Penggantian, hal. 4-34 Penggantian dan Pemasangan, hal. 4-37 Overhaul, hal. 4-39



34 ^ _



Pemeriksaan, hal 4-39



| home | fit



|



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Indeks Troubleshooting Gejala Komponen Gejala



Prosedur Diagnosis



Indikator sistem pengisian 1. Lakukan troubleshooting untuk charging system indicator (charging system indicator) circuit (lihat halaman 4-27). tidak menyala saat ignition switch diputar ke ON Indikator sistem pengisian 1. Periksa apakah ada DTC PGM-FI (11-3) (charging system indicator) 2. Lakukan troubleshooting untuk charging system indicator circuit (lihat hal. 4-27) terus menyala 3. Periksa apakah drive belt rusak (lihat hal. 4-32) 4. Periksa drive belt auto-tensioner (lihat hal. 4-33) Baterai tidak mengisi (discharged)



1. 2. 3. 4.



Baterai mengisi berlebihan (overcharged)



1. Lakukan troubleshooting untuk alternator dan regular circuit (lihat hal. 4-29). 2. Lakukan pengetesan baterai (lihat halaman 22-81)



34 ^ _



| home | fit



|



Periksa apakah ada beban arus yang tidak semestinya Periksa apakah drive belt rusak (lihat halaman 4-32). Periksa drive belt auto-tensioner (lihat halaman 4-33). Lakukan troubleshooting untuk alternator dan regular circuit (lihat hal. 4-29). 5. Periksa apakah koneksi terminal baterai buruk 6. Lakukan pengetesan baterai (lihat halaman 22-81)



Periksa juga apakah



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



Charging System Diagram Sirkuit



^ _ 34



34 ^ _



| home | fit



|



)



444444



- 2



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Troubleshooting Sirkuit Charging System Indicator 1. Putar ignition switch ke ON (II). Apakah charging system indicator menyala?



7. Putar ignition switch ke OFF. 8. Hubungkan Honda Diagnostic System (HDS) ke data link connector(DLC) (lihat langkah 2 pada hal. 11-3).



YA — Lanjutkan ke langkah 2. 9. Putar ignition switch ke ON (II). TIDAK — Lanjutkan ke langkah 14. 2. Starter mesin. Biarkan mesin berputar pada 2,000 rpm (min -1-1) dalam 1 menit. Apakah charging system indicator padam? YA — Sirkuit charging system indicator OK.  Lanjutkan ke troubleshooting sirkuit altenator dan regulator (lihat hal. 4-29).



10. Pastikan ada komunikasi antara HDS dengan kendaraan dan ECM/PCM. Jika tidak, lakukan troubleshooting pada DLC circuit (lihat hal. 11-185). 11. Jump kabel “SCS” dengan menggunakan HDS, kemudian putar ignition switch ke OFF. CATATAN: Langkah ini harus dilakukan untuk melindungi engine control module (ECM)/power train control (PCM) dari kerusakan.



TIDAK — Lanjutkan ke langkah 3. 12. Cabut ECM/PCM connector B (44P). 3. Lakukan prosedur self-diagnostic function pada gauge control module (lihat hal. 22-239).



13. Periksa kontinuitas antara ECM/PCM connector terminal B42 dan ground bodi.



Apakah charging system indicator menyala? YA — Lanjutkan ke langkah 4. TIDAK — Ganti gauge control module. 4. Putar ignition switch ke OFF. 5. Cabut altenator 4P connector. 6. Putar ignition switch ke ON (II). CATATAN: charging system indicator boleh menyala dan kemudian padam. Sisi terminal dari terminal perempuan



Apakah charge indicator padam? Apakah ada kontinuitas? YA — Ganti alternator (lihat hal. 4-37), atau perbaiki alternator (lihat hal. 4-39). 



YA — Perbaiki hubung singkat di kabel antara alternator dan ECM/PCM. 



TIDAK — Lanjutkan ke langkah 7. TIDAK — Update ECM/PCM jika tidak memiliki software versi terbaru (lihat hal. 11-7), atau ganti dengan ECM/PCM yang berfungsi baik (lihat hal. 11-8), kemudian periksa ulang. Jika gejala/indikasi hilang dengan ECM/PCM yang berfungsi baik, ganti ECM/PCM yang lama (lihat hal. 11-212). 



34 ^ _ (ke halaman selanjutnya)



| home | fit



|



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Charging System Troubleshooting Sirkuit Charging System Indicator (lanj.) 14. Lakukan prosedur self-diagnostic function pada gauge control module (lihat hal. 22-239).



19. Hubungkan Honda Diagnostic System (HDS) ke data link connector (DLC) (lihat langkah 2 pada hal. 11-3).



Apakah charging system indicator menyala?



20. Putar ignition switch ke ON (II).



YA — Lanjutkan ke langkah 15.



21. Pastikan ada komunikasi antara HDS dengan kendaraan dan ECM/PCM. Jika tidak, lakukan troubleshooting pada DLC circuit (lihat hal. 11-185).



TIDAK — Ganti gauge control module. 15. Putar ignition switch ke OFF.



22. Jump kabel “SCS” dengan menggunakan HDS, kemudian putar ignition switch ke OFF.



16. Cabut altenator 4P connector. 17. Hubungkan alternator 4P connector terminal No. 3 dan ground bodi dengan kabel jumper



CATATAN: Langkah ini harus dilakukan untuk melindungi ECM/PCM dari kerusakan. 23. Cabut ECM/PCM connector B (44P). 24. Periksa kontinuitas antara ECM/PCM connector terminal B42 dan ground bodi.



KABEL JUMPER



Sisi kabel terminal perempuan



18. Putar ignition switch ke ON (II). Apakah charging system indicator menyala? YA — Ganti alternator (lihat hal. 4-37), atau perbaiki alternator (lihat hal. 4-39).  TIDAK — Lanjutkan ke langkah 19.



Sisi terminal dari terminal perempuan



Apakah ada kontinuitas? YA — Update ECM/PCM jika tidak memiliki software versi terbaru (lihat hal. 11-7), atau ganti dengan ECM/PCM yang berfungsi baik (lihat hal. 11-8), kemudian periksa ulang. Jika gejala/indikasi hilang dengan ECM/PCM yang berfungsi baik, ganti ECM/PCM yang lama (lihat hal. 11-212).  TIDAK — Perbaiki hubung singkat di kabel antara alternator dan ECM/PCM. 



34 ^ _



| home | fit



|



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Troubleshooting Sirkuit Alternator dan Regulator 1. Pastikan baterai terisi cukup (lihat hal. 22-81). 2. Pasang alat-alat berikut: • Ammeter, 0—400 A • Voltmeter, 0—20 V (akurasi dalam 0.1 V)



6. Tegangan yang terbaca sebesar 13.5 V. CATATAN: Setel tegangan dengan mengaktifkan blower motor, rear window defogger, brake light, dsb. Apakah terdapat arus sebesar 87.5 A atau lebih? YA — Charge system OK. Lanjutkan troubleshooting sirkuit alternator control (lihat hal. 4-30). TIDAK — Ganti alternator (lihat hal. 4-37), atau perbaiki alternator (lihat hal. 4-39).



3. Nyalakan mesin. Biarkan mesin berputar pada 3,000 rpm tanpa beban (di posisi P atau N) sampai radiator fan berputar, kemudian biarkan pada putaran idle. 4. Tingkatkan putaran mesin hingga 2, 000 rpm dan kemudian pertahankan. 5. Nyalakan headlight (high beam) dan ukur tegangan pada terminal alternator. Apakah tegangannya berkisar dari 13.9 s/d 15 V? YA — Lanjutkan ke langkah 6. TIDAK — Ganti alternator (lihat hal. 4-37), atau perbaiki alternator (lihat hal. 4-39). 



34 ^ _



| home | fit



|



^ _ 34



34 ^ _



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Charging System Troubleshooting Sirkuit Alternator Control 1. Hubungkan Honda Diagnostic System (HDS) ke data link connector (DLC) (lihat langkah 2 pada hal. 11-3).



10. Periksa kontinuitas antara ECM/PCM connector terminal B41 dan ground bodi.



2. Putar ignition switch ke ON (II). 3. Pastikan ada komunikasi antara HDS dengan kendaraan dan ECM/PCM. Jika tidak, lakukan troubleshooting pada DLC circuit (lihat hal. 11-185). 4. Periksa apakah terdapat DTC (lihat hal. 11-3). Jika ada, lakukan diagnosis dan perbaiki penyebabnya sebelum pengetesan ini dilajutkan. 5. Cabut alternator 4P connector dari alternator. 6. Starter mesin, dan putar headlight ke high beam. 7. Ukur tegangan antara alternator 4P connector terminal No. 2 dan terminal positif baterai.



Sisi terminal dari terminal perempuan



Apakah ada kontinuitas? YA — Perbaiki hubung singkat di kabel antara alternator dan ECM/PCM.  TIDAK — Update ECM/PCM jika tidak memiliki software versi terbaru (lihat hal. 11-7), atau ganti dengan ECM/PCM yang berfungsi baik (lihat hal. 11-8), kemudian periksa ulang. Jika gejala/indikasi hilang dengan ECM/PCM yang berfungsi baik, ganti ECM/PCM yang lama (lihat hal. 11-212).



BATERAI



11. Jumper kabel SCS dengan HDS, kemudian putar ignition switch OFF. Sisi kabel terminal perempuan



CATATAN: Langkah ini harus dilakukan untuk melindungi engine control module (ECM)/powertrain control module (PCM) dari kerusakan. 12. Cabut ECM/PCM connector B (44P).



Apakah ada tegangan sebesar 1 V atau kurang ? YA — Lanjutkan ke langkah 11. TIDAK — Lanjutkan ke langkah 8. 8. Jumper kabel SCS dengan HDS, kemudian putar ignition switch ke OFF. CATATAN: Langkah ini harus dilakukan untuk melindungi engine control module (ECM)/powertrain control module (PCM) dari kerusakan. 9. Cabut ECM/PCM connector B (44P).



| home | fit



|



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



13. Periksa kontinuitas antara ECM/PCM connector terminal B41 dan alternator 4P connector terminal No. 2.



^ _ 34



Sisi terminal dari terminal perempuan



Sisi kabel terminal perempuan



Apakah terdapat kontinuitas? YA — Ganti alternator (lihat hal. 4-37) atau perbaiki alternator (lihat hal. 4-39).  TIDAK — Perbaiki rangkaian terbuka pada kabel antara alternator dan ECM/PCM. 



34 ^ _



| home | fit



|



- 2



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Charging System Pemeriksaan Drive Belt 1. Periksa apakah terdapat keretakan dan kerusakan pada belt. Jika ada keretakan atau kerusakan, ganti belt. 2. Periksa apakah auto-tensioner indicator (A) berada dalam jangkauan standar (B) seperti pada gambar. Jika berada di luar spesifikasi, ganti drive belt (lihat hal. 4-32).



Pelepasan/Pemasangan Drive Belt 1. Pasang kunci Inggris (wrench) ke drive belt auto-tensioner dari bagian atas mesin, dan perlahan putar wrench dengan arah seperti pada gambar, kemudian lepaskan drive belt. CATATAN: Putar wrench perlahan karena auto-tensioner ini bertipe hidraulik.



Dengan A/C



Tanpa A/C



2. Pasang belt yang baru dengan urutan terbalik dari proses pembongkarannya.



34 ^ _



| home | fit



|



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Pemeriksaan Drive Belt Auto-tensioner 1. Putar Ignition swich ke ON (II), dan pastikan untuk memutar A/C switch ke OFF. Putar ignition switch ke OFF. 2. Periksa posisi indikator penunjuk (A) auto-tensioner. Hidupkan mesin dan periksa kembali posisinya ketika mesin stasioner (Idle). Jika posisi indikator bergerak atau berubah-ubah terlalu besar, ganti auto-tensioner (lihat hal. 4-34).



3. Periksa apakah terdengar bunyi yang tidak wajar dari tensioner pulley. Jika terdengar bunyi yang tidak wajar, ganti auto-tensioner pulley (lihat hal. 4-34). 4. Lepaskan drive belt (lihat hal. 4-32).



34 ^ _



| home | fit



|



5. Pasang kunci Inggris (wrench) ke drive belt auto-tensioner dari bagian atas mesin, dan perlahan putar wrench dengan arah seperti pada gambar. Periksa apakah tensioner bergerak dengan halus tanpa disertai bunyi yang tidak wajar. Jika tidak bergerak dengan lancar atau terdapat bunyi yang tidak wajar, ganti auto-tensioner (lihat hal. 4-34). CATATAN: Putar wrench perlahan karena auto-tensioner ini bertipe hidraulik.



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Charging System Pelepasan/Pemasangan Drive Belt Auto-tensioner 1. Untuk model yang dilengkapi Power Steering Fluid Cooler: Lepaskan bolt (A) yang mengencangkan power steering fluid bracket, dan lepaskan power steering fluid line dari clamp(B).



2. Kendurkan water pump pulley mounting bolt.



Model LHD



3. Lepaskan drive belt (lihat hal. 4-32). 4. Lepaskan alternator (lihat hal. 4-37). 5. Lepaskan water pump pulley.



Model RHD



34 ^ _



| home | fit



|



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



6. Lepaskan drive belt auto-tensioner.



^ _ 34



7. Pasang drive belt auto-tensioner dengan urutan terbalik dari proses pembongkarannya.



34 ^ _



| home | fit



|



- 2



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Charging System Pelepasan/Pemasangan Idler Pulley



Pelepasan/Pemasangan Idler Pulley Base



Dengan model EPS 1. Lepaskan drive belt (lihat hal. 4-32). 2. Lepaskan idler pulley.



Dengan model EPS 1. Lepaskan drive belt (lihat hal. 4-32). 2. Lepaskan idler pulley base.



3. Pasang idler pulley dengan urutan terbalik dari proses pembongkarannya.



3. Pasang idler pulley base dengan urutan terbalik dari proses pembongkarannya.



34 ^ _



| home | fit



|



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Pelepasan dan Pemasangan Alternator Pelepasan



6. Lepaskan alternator.



1. Pastikan Anda memiliki kode anti-pencurian untuk radio atau sistem navigasi, kemudian masukkan preset stasiun radio pelanggan. 2. Lepaskan kabel negatif dari baterai terlebih dahulu, kemudian lepaskan kabel. 3. Lepaskan drive belt (lihat hal. 4-32). 4. Cabut alternator connector (A) dan kabel BLK (B) dari alternator.



5. Lepaskan harness connector (C) dan harness clamp (D) dari alternator.



34 ^ _ (ke halaman selanjutnya)



| home | fit



|



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



Charging System Pelepasan dan Pemasangan Alternator (lanj.) Pemasangan 1. Pasang alternator



^ _ 34



34 ^ _



- 2



4. Pasang drive belt (lihat hal. 4-32). 5. Hubungkan terlebih dahulu kabel positif ke baterai, kemudian hubungkan kabel negatif. 6. Masukkan kode anti-pencurian untuk radio atau sistem navigasi, kemudian masukkan preset stasiun radio pelanggan. 7. Setel jam. 8. Lakukan prosedur reset pada unit kontrol power window (lihat hal. 22- 207).



2. Hubungkan alternator connector (A) dan kabel BLK (B) ke alternator.



3. Pasang harness connector (C) dan harness clamp (D) ke alternator.



| home | fit



|



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Overhaul Alternator Indeks Gambar



^ _ 34



34 ^ _ (ke halaman selanjutnya)



| home | fit



|



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Charging System Overhaul Alternator (lanj.) Special Tool yang Diperlukan • Handle driver 07749-0010000 • Driver attachment, 42 x 47 mm 07746-0010300



5. Lepaskan empat through bolt.



CATATAN: Lihat Indeks Gambar bila diperlukan selama melakukan prosedur ini.



Pembongkaran Alternator 1. Lakukan pengetesan pada alternator dan regulator sebelum Anda melepaskannya (lihat hal. 4-29). 2. Lepaskan alternator (lihat hal. 4-37). 3. Lepaskan heat shield (A) dan harness bracket (B).



6. Panaskan bearing seat belakang dengan tembakan pemanas sekitar 5 menit (50-60 °C, 129-140 °F).



4. Lepaskan terminal insulator.



34 ^ _



| home | fit



|



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



7. Pisahkan rear housing dari drive end housing dengan memasukkan obeng berujung pipih ke dalam bukaan dan ungkit keluar.



- 2



9. Jika Anda tidak mengganti front bearing dan/atau rear bearing, lanjutkan ke langkah 17. Jepit rotornya pada tanggem berujung penjepit lembut kemudian lepaskan pulley locknut.



CATATAN: Jaga agar ujung obeng tidak merusak stator.



8. Pisahkan rear housing (A) dan drive end housing (B) dengan posisi stator (C) menempel pada rear housing.



10. Lepaskan rotor dengan menggunakan puller seperti pada gambar.



11. Periksa goresan pada poros rotor dan periksa juga permukaan bearing journal pada drive end housing terhadap tanda-tanda gerusan. • Jika salah satu rotor atau drive end housing rusak, ganti rotor alternator. • Jika kedua rotor dan drive end housing OK, lanjutkan ke langkah 12.



34 ^ _ (ke halaman selanjutnya)



| home | fit



|



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Charging System Overhaul Alternator (lanj.) 12. Lepaskan rear bearing dengan menggunakan puller seperti pada gambar.



14. Lepaskan front bearing retainer plate.



^ _ 34



13. Gunakan alat press untuk memasang bearing belakang yang baru. Tekan hanya pada bagian tengah, agar bearingnya tidak rusak. 15. Topang drive-end housing di sebuah tanggem (vise), dan keluarkan bearing depan dengan brass drift dan palu.



34 ^ _



| home | fit



|



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



16. Dengan palu dan special tool, pasang front bearing yang baru di drive end housing.



- 2



Pengetesan Rotor Slip Ring 18. Periksa apakah ada kontinuitas antara slip ring (A).



^ _ 34



• Jika ada kontinuitas, lanjutkan ke langkah 19. • Jika tidak ada kontinuitas, ganti rotor assembly.



Pemeriksaan Alternator Brush 17. Ukur panjang kedua brush dengan vernier caliper. • Jika salah satu brush lebih pendek dari batas service, ganti rear housing assembly. • Jika panjang brush OK, lanjutkan ke langkah 18. Panjang Alternator Brush: Standar (Baru): 19.0 mm (0.75 in.) Batas Service: 5.0 mm (0.2 in.)



19. Periksa apakah ada kontinuitas antara setiap slip ring dan rotor (B) dan poros rotor (C). • Jika tida ada kontinuitas, ganti rear housing assembly dan lanjutkan ke langkah 20. • Jika ada kontinuitas, ganti rotor assembly.



Perakitan Kembali Alternator 20. Jika Anda melepaskan pulley, pasang rotor di drive-end housing, kemudian kencangkan locknut-nya hingga 111 N·m (11.3 kgf·m, 81.7 lbf·ft). 21. Bersihkan slip ring dari gemuk atau oli.



34 ^ _ (ke halaman selanjutnya)



| home | fit



|



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



Charging System Overhaul Alternator (lanj.) 22. Dorong brush (A) ke dalam, kemudian masukkan pin atau drill bit (B) (dengan diameter sekitar 1.8 mm (0.77 in.)) untuk menahan brush.



^ _ 34



23. Panaskan rear bearing seat dengan alat pengering (heat gun) selama 5 menit (50 - 60ºC, 129 - 140ºF). 24. Satukan rear housing assembly (A) dan drive-end housing/ rotor assembly (B), kencangkan empat through bolt (C) dan tarik pin (D) ke luar.



25. Setelah selesai merakit alternator, putar pulley dengan tangan untuk memastikan rotor berputar dengan lancar dan tanpa bunyi. 26. Pasang kembali alternator (lihat hal. 4-37) dan drive belt (lihat hal. 4-32).



34 ^ _



| home | fit



|



- 2



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Cruise Control Indeks Lokasi Komponen



(Dalam gauge control module)



^ _ 34



(Dalam gauge control module)



Tes/Penggantian, hal 4-51



Tes, hal 19-6 Peyetelan Ketinggian Pedal, hal 19-6



Tes, hal 4-52 Peyetelan Clutch Pedal, hal 12-5



34 ^ _



Tes, hal. 14-268 Penggantian, hal. 14-270 Tes Cruise Control Input, hal 4-49



| home | fit



|



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Cruise Control Indeks Troubleshooting Gejala Komponen Gejala



Prosedur Diagnosis



Cruise control tidak dapat dise- 1. tel 2. 3. 4.



Periksa juga



Periksa apakah ada DTC PGM-FI (lihat hal. 11-3). Periksa fuse No. 3 (10A) pada fuse/relay box di bawah dashboard. Lakukan tes input cruise control (lihat hal. 4-49). Lakukan tes cruise control combination switch (lihat hal. 4-51)



1. Periksa apakah ada DTC PGM-FI (lihat hal. 11-3). 2. Lakukan prosedur fungsi self-diagnosis gouce control module (lihat hal 22-239) 3. Lakukan tes input cruise control (lihat hal. 4-49). Lakukan tes untuk input sinyal cruise control main switch



Gauge control module bermasalah



Cruise control dapat disetel, 1. Periksa apakah ada DTC PGM-FI (lihat hal. 11-3). tapi lampu indikator cruise con- 2. Lakukan prosedur fungsi self-diagnosis gouce control module trol tidak menyala (lihat hal 22-239) 3. Lakukan tes input cruise control (lihat hal. 4-49). Lakukan tes untuk input sinyal cruise control main switch



Gauge control module bermasalah



Cruise control dapat disetel, tetapi lampu indikator utama untuk cruise control tidak menyala



Kecepatan kendaraan tidak menurun atau meningkat setelah tombol set/decel atau resume/accel ditekan



1. Periksa apakah ada DTC PGM-FI (lihat hal. 11-3). 2. Lakukan tes input cruise control (lihat hal. 4-49). Lakukan tes input sinyal untuk cruise control set/decel, resume/accel switch. 3. Lakukan tes cruise control combination switch (lihat hal. 4-51)



Kecepatan kendaraan yang telah disetel tidak dapat dibatalkan saat pedal rem diinjak



1. Periksa apakah ada DTC PGM-FI (lihat hal. 11-3). 2. Periksa fuse No. 3 (10A) pada fuse/relay box di bawah dashboard. 3. Lakukan tes input cruise control (lihat hal. 4-49). Lakukan tes untuk input sinyal brake pedal position switch. 4. Lakukan tes brake pedal position switch (lihat hal 19-6)



• Hubung singkat ke power pada kabel BRN • Brake pedal position switch bermasalah



Kecepatan kendaraan yang telah disetel tidak dapat dibatalkan (rpm tetap tinggi) saat clutch diinjak (M/T)



1. Periksa apakah ada DTC PGM-FI (lihat hal. 11-3). 2. Lakukan tes input cruise control (lihat hal. 4-49). Lakukan tes input sinyal untuk clutch pedal position switch 3. Lakukan tes clutch pedal position switch (lihat hal. 4-52)



• Hubung singkat pada kabel LT BLU • Clutch pedal position switch bermasalah



Kecepatan kendaraan yang telah disetel tidak dapat dibatalkan setelah tombol cruise control utama (cruise control main switch) ditekan



1. Periksa apakah ada DTC PGM-FI (lihat hal. 11-3). 2. Lakukan tes input cruise control (lihat hal. 4-49). Lakukan tes input sinyal untuk cruise control main switch 3. Lakukan tes cruise control combination switch (lihat hal. 4-51)



Hubung singkat ke power pada kabel PNK,YEL



Kecepatan kendaraan yang telah disetel tidak dapat dibatalkan setelah tombol cancel ditekan



1. Periksa apakah ada DTC PGM-FI (lihat hal. 11-3). 2. Lakukan tes input cruise control (lihat hal. 4-49). Lakukan tes input sinyal untuk cruise control cancel switch 3. Lakukan tes cruise control combination switch (lihat hal. 4-51)



Rangkaian terbuka, terminal kendur atau terlepas: YEL/RED, GRY(RHD), LT GRN (LHD) atau LT GRN/BLK, LT BLU (RHD), ORN (LHD)



34 ^ _



| home | fit



|



Rangkaian terbuka, terminal kendur atau terlepas: YEL/RED, GRY(RHD), LT GRN (LHD) atau LT GRN/BLK, LT BLU (RHD), ORN (LHD)



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



Gejala Kecepatan kendaraan yang telah disetel tidak mau dipanggil saat tombol resume/accel ditekan (dengan cruise control main switch di ON, kecepatan yang telah disetel dibatalkan sesaat dengan menginjak pedal rem)



)



444444



- 2



Prosedur Diagnosis 1. Periksa apakah ada DTC PGM-FI (lihat hal. 11-3). 2. Periksa penyelarasan brake pedal position switch (lihat hal 19-6) 3. Periksa fuse No. 3 (10A) pada fuse/relay box di bawah dashboard 4. Lakukan tes input cruise control (lihat hal. 4-49). Lakukan tes untuk input sinyal cruise control/resume/accel switch



Periksa juga • Brake pedal position switch bermasalah • Rangkaian terbuka, terminal kendur atau terlepas: LT GRN/BLK, LT BLU (RHD), ORN (LHD)



Lakukan tes untuk sinyal input brake pedal position switch. 5. Lakukan tes cruise control combination switch (lihat hal. 4-51)



Kecepatan kendaraan yang telah disetel tidak mau dipanggil saat tombol resume/accel ditekan (dengan cruise control main switch di ON, kecepatan yang telah disetel dibatalkan sesaat dengan menginjak pedal rem) (M/T) Dengan ignition switch di posisi ON (II), dan tombol lampu dinyalakan, lampu illuminasi cruise control combination switch tidak menyala.



34 ^ _



| home | fit



|



1. Periksa apakah ada DTC PGM-FI (lihat hal. 11-3). 2. Periksa penyelarasan clutch pedal position switch (lihat hal 12-5) 3. Lakukan tes input cruise control (lihat hal. 4-49). Lakukan tes untuk input sinyal cruise control resume/accel switch. Lakukan tes untuk input sinyal clutch pedal position switch. 4. Lakukan tes cruise control combination switch (lihat hal. 4-51) Ganti cruise control combination switch (lihat hal. 4-51)



• Clutch pedal position switch bermasalah • Rangkaian terbuka, terminal kendur atau terlepas: LT GRN/BLK, LT BLU (RHD), ORN (LHD)



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



Cruise Control Diagram Sirkuit



^ _ 34



34 ^ _



| home | fit



|



)



444444



- 2



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Tes Input Cruise Control Unit 1. Hubungkan Honda Diagnostic System (HDS) ke data link connector(DLC) (lihat langkah 2 pada hal. 11-3). 2. Putar ignition switch ke ON (II). 3. Pastikan HDS berkomunikasi dengan kendaraan dan ECM/PCM. Jika tidak, lakukan troubleshooting untuk srkuit DLC DLC (lihat hal. 11-185). 4. Lanjutkan ke PGM-FI, dan periksa apakah terdapat DTC. 5. Lakukan tes berikut ini sambil memonitor parameter pada PGM-FI DATA LIST dengan menggunakan HDS. CATATAN: Kegagalan intermittent seringkali disebabkan oleh sambungan sirkuit yang longgar. Sambil memonitor input cruise control, longgarkan sirkuit, dan perhatikan jika ada perubahan hasil tes. Sinyal yang dites



Kondisi Tes



Parameter: Hasil yang Diinginkan



Penyebab jika hasil tidak diperoleh



Sinyal brake switch



Pedal rem diinjak, kemudian dilepas



• Brake pedal position switch bermasalah. CRUISE BRAKE SW harus terindikasikan OFF • Fuse No. 3 (10A) di fuse/relay box di bawah dashboard putus . saat pedal rem diinjak • Rangkaian terbuka di kabel antara engine dan ON saat pedal rem control module (ECM)/powertrain control dilepas module (PCM) dan brake pedal position switch. • Hubung singkat kabel ke ground antara ECM/PCM dan brake pedal position switch.



Sinyal clutch pedal position switch (M/T)



Clutch pedal ditekan, kemudian dilepas



• Clutch pedal position switch bermasalah. SHIFT/CLUTCH SW harus terindikasikan OFF • Rangkaian terbuka di kabel antara ECM dan clutch pedal position switch. saat clutch pedal diinjak dan ON saat clutch pedal • Hubung singkat kabel ke ground antara ECM dan clutch pedal position switch. dilepas • Ground buruk G401



Sinyal transmis- Shift lever di posisi D, sion range D3 dan 2 switch (posisi-7 A/T)



Sinyal transmis- Shift lever di posisi D sion range dan S switch (posisi-5 A/T)



Sinyal Cruise control main switch



34 ^ _



Cruise control main switch (tombol utama cruise control) ON dan OFF



• Transmission range switch bermasalah. • Rangkaian terbuka di kabel antara PCM dan transmission range switch. • Hubung singkat kabel ke ground antara PCM dan transmission range switch. • Ground buruk G101 • Transmission range switch bermasalah. SHIFT/CLUTCH SW harus terindikasikan ON • Rangkaian terbuka di kabel antara PCM dan transmission range switch. di posisi P, R dan N, dan • Hubung singkat kabel ke ground antara OFF di posisi D dan S. PCM dan transmission range switch. • Ground buruk G101 SHIFT/CLUTCH SW harus terindikasikan ON di posisi P, R, N dan 1, dan OFF di posisi D, D3 dan 2.



CRUISE CONTROL • Cruise control main switch bermasalah. MAIN SW harus • Rangkaian terbuka di kabel antara gauge terindikasikan ON saat control module dan cruise control main cruise control main switch. switch diputar ke ON dan • Hubung singkat kabel ke ground antara OFF saat cruise control gauge control module dan cruise control main switch diputar ke main switch. OFF.



(ke halaman selanjutnya)



| home | fit



|



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Cruise Control Tes Input Cruise Control Unit (lanj.) Sinyal yang dites



Kondisi Tes



Sinyal set switch Set/decel switch ditekan dan dilepas



Parameter: Hasil yang Diinginkan



Penyebab jika hasil tidak diperoleh



CRUISE CONTROL SET • Cruise control combination switch bermasalah. SW harus terindikasikan ON saat set/decel switch • Rangkaian terbuka di kabel antara gauge control module dan cruise control combinaditekan dan OFF saat tion switch. set/decel switch dilepas • Hubung singkat kabel ke ground antara gauge control module dan cruise control combination switch. • Cruise control combination switch CRUISE CONTROL bermasalah. RESUME SW harus • Rangkaian terbuka di kabel antara gauge terindikasikan ON saat control module dan cruise control combinaresume/accel switch tion switch. ditekan dan OFF saat • Hubung singkat kabel ke ground antara resume/accel switch gauge control module dan cruise control dilepas combination switch.



Sinyal resume switch



Resume/accel switch ditekan dan dilepas



Sinyal cancel switch



Cancel switch ditekan dan dilepas



CRUISE CONTROL CANCEL SW harus terindikasikan ON saat cancel switch ditekan dan OFF saat cancel switch dilepas



Sinyal cruise control main switch



Cruise control main switch di posisi ON dan OFF



CRUISE CONTROL MAIN SW harus terindikasikan ON saat cruise control main switch diputar ke ON dan OFF saat cruise control main switch diputar ke OFF.



• Cruise control combination switch bermasalah. • Rangkaian terbuka di kabel antara gauge control module dan cruise control combination switch. • Hubung singkat kabel ke ground antara gauge control module dan cruise control combination switch. • Rangkaian terbuka di kabel antara cruise control combination switch dan ground.



Sinyal lampu indikator cruise control



Jalankan mesin, putar cruise control main switch ke ON, dan kemudikan kendaraan hingga kecepatan melampaui 25 mph (40 km/h). Setel dan batalkan cruise control



CRUISE INDICATOR harus terindikasikan ON saat cruise control disetel dan OFF saat cruise control dibatalkan.



Gauge control module bermasalah



34 ^ _



| home | fit



|



Cruise control combination switch bermasalah.



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Pengetesan/Penggantian Cruise Control Combination Switch Komponen SRS terletak pada daerah ini. Perhatikan lokasi komponen SRS (lihat hal. 24-15), dan peringatan, serta prosedur (lihat hal. 24-17) sebelum melakukan tindakan perbaikan atau servis. 1. Lepaskan airbag pengemudi (lihat hal. 24-153) 2. Cabut konektor (A), kemudian lepaskan steering wheel trim (B).



4. Periksa kontinuitas antara terminal pada tiap posisi switch menurut tabel. • Jika ada kontinuitas dan sesuai dengan tabel di bawah, namun switch tetap bermasalah saat pengetesan input cruise control unit, periksa dan perbaiki wire harness pada sirkuit switch. • Jika tidak ada kontinuitas pada posisi satu atau beberapa, ganti switch.



Posisi



3. Lepaskan cruise control combination switch.



Sisi kabel terminal perempuan



34 ^ _



| home | fit



|



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



Cruise Control Pengetesan Clutch Pedal Position Switch 1. Cabut 3P connector dari clutch pedal position switch.



Sisi terminal dari terminal laki-laki



2. Periksa kontinuitas antara terminal menurut tabel. • Jika kontinuuitas tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti clutch pedal position switch. • Jika OK, pasang clutch pedal position switch dan setel ketinggian pedal (lihat hal. 12-5).



DITEKAN DILEPASKAN



34 ^ _



| home | fit



|



- 2



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Kelistrikan Mesin Mesin K20Z2 Kelistrikan Mesin Special Tool . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .



4-54



Starting System (Sistem Penyalaan) Indeks Lokasi Komponen . . . . . . . . . . . Indeks Troubleshooting Gejala Komponen . . . . . . . . . . . . . . . . Diagram Sirkuit . . . . . . . . . . . . . . . . . . Troubleshooting Sirkuit Starter . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Pengetesan Solenoid Starter . . . . . . . . Pengetesan Kinerja Starter . . . . . . . . . . Pelepasan dan pemasangan Starter . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Overhaul Starter . . . . . . . . . . . . . . . . . .



4-55 4-56 4-57 4-58 4-60 4-61 4-62 4-64



Ignition System (Sistem Pengapian) Indeks Lokasi Komponen . . . . . . . . . . . Diagram Sirkuit . . . . . . . . . . . . . . . . . . Pemeriksaan Ignition Timing . . . . . . . . . Pelepasan/Pemasangan Ignition Coil . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Troubleshooting Sirkuit Ignition Coil Relay . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Pemeriksaan Spark Plug . . . . . . . . . . .



34 ^ _



| home | fit



|



4-78 4-80 4-81 4-83 4-83 4-84 4-85 4-86 4-86 4-87 4-90



Cruise Control 4-69 4-70 4-71 4-72 4-72 4-74



Charging System (Sistem Pengisian Arus) Indeks Lokasi Komponen . . . . . . . . . . . Indeks Troubleshooting gejala Komponen . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Diagram Sirkuit . . . . . . . . . . . . . . . . . . .



Troubleshooting Sirkuit Charging System Indicator . . . . . . . . . Troubleshooting Sirkuit Alternator dan Regulator . . . . . . . . . . . Troubleshooting Sirkuit Alternator Control . . . . . . . . . . . . . . . . Pemeriksaan Drive Belt . . . . . . . . . . . . Penggantian Drive Belt . . . . . . . . . . . . . Pemeriksaan Drive Belt Auto-tensioner . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Penggantian Drive Belt Auto-tensioner . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Penggantian Tensioner Pulley . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Penggantian Idler Pulley . . . . . . . . . . . . Pelepasan dan pemasangan Alternator . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Overhaul Alternator . . . . . . . . . . . . . . . .



4-75 4-76 4-77



Indeks Lokasi Komponen . . . . . . . . . . . Indeks Troubleshooting Gejala Komponen . . . . . . . . . . . . . . . . Diagram Sirkuit . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Pengetesan Input Cruise Control Unit . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . *Pengetesan/Penggantian Cruise Control Combination Switch . . Pengetesan Clutch Pedal Position Switch . . . . . . . . . . . . . . . . . .



4-95 4-96 4-98 4-99 4-101 4-102



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



Kelistrikan Mesin Special Tool



^ _ 34



34 ^ _



| home | fit



|



)



444444



- 2



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Starting System (Sistem Penyalaan) Indeks Lokasi Komponen FUSE RELAY/BOX DI BAWAH DASHBOARD Tes, Hal 22-82



^ _ 34



34 ^ _



Troubleshooting Sirkuit Starter, hal. 4-58 Pengetesan Kinerja, hal. 4-61 Pelepasan dan Pemasangan hal. 4-62 Overhaul, hal. 4-64



| home | fit



|



Tes, hal 14-627 Penggantian, hal 14-629



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Starting System (Sistem Penyalaan) Indeks Troubleshooting Gejala Komponen Gejala



Prosedur Diagnosis



Mesin tidak bisa distarter (tidak memutar)



1. 2. 3. 4. 5.



Mesin memutar, tapi tidak bisa distarter



1. Periksa apakah terdapat DTC PGM-FI (lihat hal. 11-365) 2. Periksa tekanan bahan bakar (lihat hal. 11-656) 3. Periksa apakah saluran bahan bakar rusak atau tersumbat (lihat hal. 11-658) 4. Periksa apakah saringan bahan bakar tersumbat (lihat hal. 11-667). 5. Periksa bodi throttle (lihat hal. 11-673) 6. Periksa apakah tekanan mesin rendah (lihat hal. 6-58) 7. Periksa apakah cam chain rusak atau retak.



Mesin susah untuk distarter



1. Periksa apakah terdapat DTC PGM-FI (lihat hal. 11-365) 2. Periksa tekanan bahan bakar (lihat hal. 11-656) 3. Periksa apakah saluran bahan bakar rusak atau tersumbat (lihat hal. 11-658) 4. Periksa apakah saringan bahan bakar tersumbat (lihat hal. 11-667) . 1. Periksa apakah sambungan atau terminal baterai kendur 2. Tes baterai apakah tidak cukup terisi arus (lihat hal. 22-81) 3. Periksa starter apakah ada yang menghalangi (lihat hal. 4-64) 4. Periksa apakah ada hambatan (dragging) berlebihan pada mesin



Mesin memutar pelahan



34 ^ _



| home | fit



|



Periksa apakah sambungan atau terminal baterai kendur Tes baterai apakah tidak cukup terisi arus (lihat hal. 22-81) Periksa starter (lihat hal. 4-6) Periksa starter cut relay (lihat hal. 22-82) Periksa ignition switch atau kabel (lihat hal. 22-84)



Periksa juga apakah



Ground yang buruk pada G101 (A/T) atau G401 (M/T)



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



Diagram Sirkuit



^ _ 34



34 ^ _



| home | fit



|



)



444444



- 2



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Starting System (Sistem Penyalaan) Troubleshooting Sirkuit Starter CATATAN: • Temperatur udara harus berada pada kisaran 15º s/d 38ºC (59º s/d 100ºF) selama prosedur ini. • Setelah pemeriksaan ini, pilih engine control module (ECM)/powertrain control module (PCM), jika tidak dilakukan ECM/PCM akan terus menghentikan fuel injector dari fungsinya. Pilih ECM/PCM untuk menggunakan Honda Diagnostic System (HDS) (lihat hal. 11-4). • Baterai harus dalam kondisi yang baik dan terisi penuh. 1. Pasang peralatan berikut: • Ammeter, 0-400A • Voltmeter, 0-20 V (akurasi dalam 0,1 volt)



6. Dengan tuas pada posisi Park atau Netral, putar kunci kontak (ignition switch) ke Start (III). Apakah starter dapat mengengkol mesin dengan normal? YA — Sistem penyalaan OK. Lanjutkan ke langkah 13. TIDAK — Lanjutkan ke langkah 7. 7. Periksa kondisi baterai (lihat hal. 22-81). Periksa sambungan-sambung-an kelistrikan pada baterai, kabel baterai negatif ke bodi, kabel ground mesin, dan starter terhadap koneksi yang kendur dan karat. Kemudian nyalakan kembali mesin. Apakah starter mengengkol mesin? YA — Perbaiki koneksi yang kendur. Sistem penyalaan OK. Lanjutkan ke langkah 13. TIDAK — Periksa berikut ini: • Jika starter tidak mengengkol mesin sama sekali, lanjutkan ke langkah 8. • Apabila mesin berputar terlalu cepat atau terlalu lamban, lanjutkan ke langkah 10. • Apabila ketika kuncinya dicabut dari flywheel atau torque converter ring gear saat tidak mau terlepas, atau diganti dan membonkarnya dan periksa hal-hal di bawah ini sampai ditemukan penyebabnya. • Solenoid plunger dan switch tidak berfungsi. • Drive gear kotor atau overrunning clutch rusak.



2. Hubungkan HDS ke data link connector (DLC) (lihat langkah 2 pada hal. 11-365) 3. Putar ignition switch ke ON(II). 4. Pastikan apakah HDS berkomunikasi dengan kendaraan dan ECM/PCM. Jika itu tidak, lakukan troubleshooting pada sirkuit DLC(lihat hal. 11-539). 5. Pilih PGM-FI, INSPECTION, kemudian ALL INJECTORS OFF di HDS.



34 ^ _



| home | fit



|



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



8. Pastikan transmisi pada posisi Park atau Netral, dan setel parking brake. Lepaskan starter subharness 1P connector (A) dari main wire harness 1P connector (B). Hubungkan kabel jumper dari terminal positif baterai ke starter subharness 1P connector.



- 2



10. Saat cranking di mesin, periksa voltase “cranking” dan arus yang terpakai (current draw). Apakah voltase cranking lebih besar dari atau sama dengan 8.0 V dan arus yang terpakai kurang dari atau sama dengan 200 A ? YA — Lanjutkan ke langkah 11. TIDAK — Ganti starter, atau lepaskan dan bongkar, dan periksa hal-hal berikut hingga Anda menemukan penyebabnya.  • Armature starter terhambat • Hubung singkat pada kumparan armature • Adanya hambatan (drag) yang berlebihan pada mesin. 11. Periksa putaran mesin pada saat “cranking” (mengengkol). Apakah putaran mesin di atas 100 rpm (min-1)? YA — Lanjutkan ke langkah 12.



Apakah starter mengengkol mesin? Ya — Lanjutkan ke langkah 9. Tidak — Periksa kabel BLK/WHT antara starter subharness 1P connector dan starter. Jika kabel OK, lepaskan starter dan perbaiki atau ganti jika perlu.  9. Periksa hal-hal berikut dalam urutan daftar hingga Anda menemukan sirkuit yang terbuka. • Periksa kabel YEL dan konektor antara fuse/relay box di bawah dashboard dan ignition switch. • Periksa kabel RED dan konektor antara fuse/relay box di bawah dashboard dan main wire harness 1P connector. • Periksa ignition switch (kunci kontak) (lihat hal. 22-84). • Periksa transmission range switch dan konektor (A/T). • Periksa starter cut relay (lihat hal. 22-82).



34 ^ _



| home | fit



|



TIDAK — Ganti starter, atau lepaskan dan bongkar, dan periksa hal-hal berikut hingga Anda menemukan penyebabnya.  • Rangkaian terbuka di starter armature commutator segment. • Starter brush yang sangat aus. • Rangkaian terbuka di commutator brush • Helical spline atau drive gear yang kotor atau rusak • Drive gear clutch bermasalah 12. Lepaskan starter dan periksa kerusakan drive gear dan torque converter ring gear. Ganti komponen yang rusak.  13. Pilih reset ECM/PCM (lihat hal. 11-366) untuk menghentikan fungsi ALL INJECTORS OFF di HDS.



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Starting System (Sistem Penyalaan) Pengetesan Solenoid Starter 1. Lepaskan terlebih dahulu kabel negatif dari baterai, kemudian lepaskan kabel positif.



6. Pasang intake manifold (lihat hal. 9-12).



2. Lepaskan intake manifold (lihat hal. 9-10).



7. Hubungkan terlebih dahulu kabel positif ke baterai, kemudian hubungkan kabel negatif.



3. Lepaskan S dan M connector dari starter solenoid.



8. Setel jam. 9. Lakukan prosedur reset unit control untuk power window (lihat hal 22-207).



4. Periksa apakah terdapat kontinuitas antara terminal S dan armature housing (ground) pada kumparan penahan (hold-in coil). Kontinuitas harus ada. • Apabila ada kontinuitas, teruskan ke langkah 5. • Apabila tidak ada kontinuitas, ganti solenoid-nya. 5. Periksa apakah terdapat kontinuitas antara terminal S dan terminal M pada kumparan tarik (pull-in coil). Harus ada kontinuitas. • Apabila ada kontinuitas, solenoid OK. • Apabila tidak ada kontinuitas, ganti solenoid-nya.



34 ^ _



| home | fit



|



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Pengetesan Kinerja Starter 1. Lepaskan kabel dari terminal M. 2. Buat koneksi seperti pada gambar di bawah dengan menggunakan kabel berdiameter sebesar mungkin (lebih disarankan kabel yang digunakan untuk kendaraan).



5. Lepaskan baterai dari starter body. Jika pinion tertarik dengan segera, berarti bekerja dengan baik.



CATATAN: Untuk menghindari kerusakan pada starter, jangan membiarkan baterai terhubung lebih dari 10 detik.



6. Jepit starter dengan kuat menggunakan tanggem (vise). 7. Hubungkan kembali kabel ke terminal M.



3. Hubungkan baterai seperti pada gambar di bawah. Pastikan bahwa kabel starter motor telah dilepaskan dari solenoid. Apabila starter pinion bergerak keluar, starter bekerja dengan baik.



8. Hubungkan starter ke baterai seperti pada gambar di bawah dan periksa bahwa motor hidup dan tetap berputar.



4. Lepaskan baterai dari terminal M. Apabila pinion (roda gigi) tidak menarik masuk, kumparan penahan (hold-in coil) bekerja dengan baik.



9. Jika arus listrik dan kecepatan motor sesuai dengan spesifikasi saat tegangan baterai pada 11.5 V, starter beroperasi dengan benar. Spesifikasi Arus listrik: 90A atau kurang Putaran motor: 3.000 rpm atau lebih



34 ^ _



| home | fit



|



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Starting System (Sistem Penyalaan) Pelepasan dan Pemasangan Starter Pelepasan



5. Lepaskan dua baut yang mengencangkan starter, kemudian lepaskan starter dari mesin.



1. Pastikan Anda memiliki kode anti-pencurian (anti-theft) untuk radio dan sistem navigasi, kemudian catat preset radio pelanggan. 2. Lepaskan terlebih dahulu kabel negatif dari baterai, kemudian lepaskan kabel positif. 3. Lepaskan splash shield.



6. Lepaskan kabel starter (A) dari terminal B, kemudian lepaskan kabel BLK/WHT (B) dari terminal S.



4. Lepaskan intake manifold bracket.



7. Lepaskan harness clamp (C), kemudian lepaskan starter.



34 ^ _



| home | fit



|



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



Pemasangan



- 2



4. Pasang intake manifold bracket.



1. Pasang kabel starter (A) dan kabel BLK/WHT (B). Pastikan sisi kabel starter yang dijepit (crimped) pada cincin terminal menghadap ke luar.



5. Pasang splash shield.



2. Pasang harness clamp (C). 3. Pasang starter, dan kencangkan bolt.



6. Hubungkan terlebih dahulu kabel positif ke baterai, kemudian hubungkan kabel negatif. 7. Nyalakan mesin untuk memastikan starter berfungsi sebagaimana mestinya. 8. Masukkan kode anti-pencurian (anti-theft) untuk radio dan sistem navigasi, kemudian masukkan preset stasiun radio pelanggan. 9. Setel jam.



34 ^ _



10. Lakukan prosedur reset unit control untuk power window (lihat hal 22-207).



| home | fit



|



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



Starting System (Sistem Penyalaan) Overhaul Starter Pembongkaran/Perakitan Kembali



^ _ 34



34 ^ _



| home | fit



|



- 2



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



Pemeriksaan dan Pengetesan Armature



- 2



5. Periksa diameter commutator. Jika diameter di bawah batas servis, ganti armature.



1. Lepaskan starter (lihat hal 4-62). 2. Bongkar starter seperti pada gambar di bawah sesuai dengan prosedur yang telah ditunjukkan sebelumnya.



Diameter commutator Standar (Baru): 28.0 mm (1.10 in.) Batas Servis: 27.0 mm (1.06 in.)



3. Periksa apakah armature dalam keadaan aus atau rusak akibat kontak dengan magnet. Apabila ditemukan kerusakan atau aus, segera ganti armature.



6. Ukur runout Commutator (A).



4. Periksa permukaan commutator (A). Apabila permukaannya kotor atau terbakar, bersihkan dengan kain amaril atau bubut sesuai spesifikasi, atau rekondisikan dengan ampelas # 500 atau # 600 (B).



• Apabila keausan commutator dalam batas servis, periksa commutator apakah terdapat debu karbon atau serpihan tembaga diantara segmen-segmen. • Apabila keausan commutator di luar batas servis, ganti armature Toleransi (runout) commutator Standar (Baru): 0.02 mm (0.001 in.) maks. Batas Servis: 0.05 mm (0.002 in.)



34 ^ _ (ke halaman selanjutnya)



| home | fit



|



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Starting System (Sistem Penyalaan) Overhaul Starter (lanj.) 7. Periksa kedalaman mika (A). Jika mika terlalu tinggi (B), potong dengan bilah gergaji sampai mencapai kedalaman yang sesuai. Potong semua mika di setiap sela segmen commutator (C). Pemotongan jangan sampai berbentuk V, atau terlalu sempit atau terlalu dangkal.



9. Letakkan Armateur (A) pada sebuah tester armature (B). Tempelkan bilah gergaji (C) pada inti (core) armature. Apabila bilah gergaji tertarik ke inti atau bilah gergaji bergetar pada waktu intinya diputar, berarti armature mengalami hubung singkat. Ganti armature.



Kedalaman Mika Commutator Standar (Baru): 0.50 — 0.80 mm (0.020 — 0.031 in.) Batas Servis : 0.20 mm (0.008 in.)



10. Periksa dengan ohmmeter untuk memastikan ada kontinuitas antara commutator (A) dengan armature coil core (B) dan antara commutator dan poros armature (C). Apabila ada kontinuitas, ganti armature. 8. Periksa kontinuitas antar segmen dari commutator. Apabila ditemukan rangkaian terbuka antar segmen, ganti armature.



34 ^ _



| home | fit



|



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



Pemeriksaan Starter Brush 11. Ukuran panjang brush. Apabila lebih pendek dari batas servis, ganti brush holder assembly. Panjang Brush Standar (baru): 14.0 — 14.5 mm (0.55 — 0.57 in.) Batas servis: 9.0 mm (0.35 in.)



- 2



Pengetesan Starter Brush Holder 14. Periksa ada kontinuitas antara brush holder (+) (A) dan brush holder (-) (B). Jika ada kontinuitas, ganti brush holder assembly.



Pemeriksaan Brush Spring Pengetesan Starter Field Winding 12. Periksa ada kontinuitas antara brush (A). Jika tidak ada kontinuitas, ganti armature housing (B).



15. Pasang brush (A) ke brush holder, dan hubungkan brush dengan commutator, kemudian sambungkan skala pegas (spring scale) (B) ke pegas (spring) (C). Ukur tegangan pegas (spring tension) saat pegas mengangkat brush. Jika tegangan pegas tidak sesuai spesifikasi, ganti pegas. Tegangan pegas : 13.7 — 17.7 N (1.40 — 1.80 in.) kgf, 3.09 — 3.97 lbf)



13. Periksa ada kontinuitas antara setiap brush dan armature housing. Jika ada kontinuitas, ganti armature housing.



34 ^ _ (ke halaman selanjutnya)



| home | fit



|



^ _ 34



34 ^ _



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Starting System (Sistem Penyalaan) Overhaul Starter (lanj.) Pemeriksaan Planetary Gear



Perakitan Kembali Starter



16. Periksa planetary gear (A) dan ring gear (B). Ganti keduanya jika aus atau rusak.



20. Ungkit masing-masing brush spring dengan obeng, kemudian pasang brush setengah dari pegangannya dan lepaskan spring agar menahannya. CATATAN: Untuk memasang brush baru, sisipkan secarik kertas amplas #500 dan #600, dengan bagian yang kasar mengarah ke luar, antara commutator dan masing-masing brush, dan putar armature secara perlahan. Permukaan kontak brush akan teramplas sesuai bentuk commutator-nya.



Pemeriksaan Overrunning Clutch 17. Geser overrunning clutch sepanjang shaft. Ganti jika clutch tidak bergeser dengan lancar. 21. Pasang armature di housing dan pasang brush holder. Kemudian, ungkit masing-masing brush spring lagi dan tekan brush ke bawah hingga terpasang pada commutator, kemudian lepaskan spring ke bagian ujung brush.



18. Pegang drive gear (B), dan putar overruning clutch ke arah sesuai dengan gambar untuk memastikan komponen berputar bebas. Pastikan juga overruning clutch terkunci jika diputar ke arah yang berlawanan. Jika clutch tidak terkunci pada salah satu arah, atau terkunci pada ke dua arah, ganti clutch. 19. Jika starter drive gear aus atau rusak, ganti overrunning clutch assembly; gear tidak dapat diganti secara terpisah. Periksa kondisi flywheel ring gear. Ganti komponen jika gerigi starter drive gear rusak.



| home | fit



|



22. Pasang starter end cover untuk menahan brush holder.



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Ignition System Indeks Lokasi Komponen



FUSE/RELAY BOX DI RUANG MESIN



^ _ 34



Troubleshooting Sirkuit, hal 4-72



34 ^ _



Pemeriksaan, hal 4-74



| home | fit



|



Pemeriksaan Ignition timing, hal 4-71 Pelepasan/Pemasangan, hal 4-72



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



Ignition System Diagram Sirkuit



^ _ 34



34 ^ _



| home | fit



|



)



444444



- 2



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Pemeriksaan Ignition Timing 1. Hubungkan Honda Diagnostic System (HDS) ke data link connector (DLC) (lihat langkah 2 pada hal. 11-365). 2. Putar ignition switch ke ON (II). 3. Pastikan HDS berkomunikasi dengan kendaraan dan ECM/PCM. Jika tidak lakukan troubleshooting sirkuit DLC (lihat hal. 11-539). 4. Nyalakan mesin. Biarkan mesin berputar pada 3,000 rpm tanpa beban (di posisi Netral) sampai radiator fan berputar, kemudian biarkan pada putaran idle.



8. Arahkan cahaya ke arah pointer (A) pada chain case. Periksa ignition timing dalam kondisi tanpa beban (headlight, blower fan, rear window defogger, dan AC dimatikan). Ignition Timing 8° + 2° BTDC (Tanda MERAH (B)) saat idle di posisi Neutral 8° + 2° BTDC (Tanda MERAH (B)) saat idle di posisi Park atau Neutral



5. Periksa putaran idle (lihat hal. 11-646). 6. Pilih mode “SCS” dengan menggunakan HDS. 7. Hubungkan timing light ke service loop.



9. Jika ignition timing berbeda dari spesifikasi, periksa cam timing. Jika cam timing OK, lakukan update pada engine control module (ECM)/powertrain control module (PCM) jika ECM/PCM tidak mempunyai software yang terbaru (lihat hal. 11-369), atau ganti dengan ECM/PCM berkualitas baik (lihat hal. 11-370), kemudian periksa kembali. Jika sistem beroperasi dengan benar, ganti ECM/PCM yang lama (lihat hal. 11-563). 10. Lepaskan HDS dan timing light.



34 ^ _



| home | fit



|



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Ignition System Pelepasan/Pemasangan Ignition Coil



Troubleshooting Sirkuit Ignition Coil Relay



1. Lepaskan dash upper (lihat hal. 22-231). 2. Lepaskan ignition coil cover (A), lalu cabut ignition coil connector (B), kemudian lepaskan ignition coil (C).



1. Periksa fuse No. 18 (15A) di fuse/relay box di ruang mesin. Apakah fuse OK? YA — Lanjutkan ke langkah 2. TIDAK — Ganti fuse. 2. Lepaskan ignition coil relay dari fuse/relay box di ruang mesin dan lakukan pengetesan (lihat hal. 22-82). Apakah relay OK? YA — Lanjutkan ke langkah 3. TIDAK — Ganti ignition coil relay. 3. Ukur tegangan antara ignition coil relay 4P socket terminal No. 2 dan ground bodi, kemudian terminal No. 4 dan ground bodi.



3. Pasang ignition coil dengan urutan terbalik dari proses pembongkarannya.



Sisi terminal dari terminal perempuan Apakah ada tegangan baterai? YA — Lanjutkan ke langkah 4. TIDAK — Ganti fuse/relay box di ruang mesin.



34 ^ _



| home | fit



|



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



4. Periksa kontinuitas antara ignition coil relay 4P socket terminal No. 2 dan No. 1 ignition coil 3P connector terminal No. 3.



- 2



10. Periksa kontinuitas antara ignition coil relay 4P socket terminal No. 3 dan ground bodi.



Sisi terminal dari terminal perempuan



Sisi kabel dari terminal perempuan Sisi terminal dari terminal perempuan



Apakah ada kontinuitas? Apakah ada kontinuitas? YA — Lanjutkan ke langkah 5. TIDAK — Perbaiki rangkaian terbuka di kabel antara ignition coil relay 4P socket terminal No. 2 dan ignition coil 3P connector terminal No. 3.  5. Hubungkan Honda Diagnostic System (HDS) ke data link connector (DLC) (lihat langkah 2 pada hal. 11-365).



YA — Perbaiki hubung singkat di kabel antara ignition coil relay 4P socket terminal No. 3 dan ECM/PCM (A20).  TIDAK — Lanjutkan ke langkah 11.  11. Periksa kontinuitas antara ignition coil relay 4P socket terminal No. 3 dan ECM/PCM connector terminal A20.



6. Putar ignition switch ke ON (II). 7. Pastikan HDS berkomunikasi dengan kendaraan dan ECM/PCM. Jika tidak lakukan troubleshooting sirkuit DLC (lihat hal. 11-539).



Sisi terminal dari terminal perempuan



8. Jump kabel “SCS” dengan menggunakan HDS, kemudian putar ignition switch ke OFF. CATATAN: Langkah ini harus dilakukan untuk melindungi engine control module (ECM)/power train control (PCM) dari kerusakan. 9. Cabut ECM/PCM connector A (44P). Sisi terminal dari terminal perempuan



Apakah ada kontinuitas? YA — Sistem OK saat ini. Periksa hubungan yang kendur atau buruk pada ignition coil relay dan ECM/PCM (A20). 



34 ^ _



TIDAK — Perbaiki rangkaian terbuka di kabel antara ignition coil relay 4P socket terminal No. 3 dan ECM/PCM (A20). 



| home | fit



|



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Ignition System Pemeriksaan Busi (Spark Plug) 1. Periksa elektroda dan insulator keramik • Elektroda yang terbakar atau aus dapat disebabkan oleh: - Ignition timing berada pada posisi terlalu advance. - Busi kendur - Kisaran panas busi terlalu panas - Pendinginan tidak cukup



3. Jangan setel celah (A) busi berujung iridium; ganti busi jika celah di luar spesifikasi. Celah elektroda: Standar (baru): 1.0 — 1.1 mm (0.039 — 0.043 in)



• Busi kotor dapat disebabkan oleh: - Ignition berada timing pada posisi terlalu retard. - Oli dalam ruang pembakaran. - Celah busi tidak benar. - Kisaran panas busi terlalu dingin. - Terlalu lama pada kecepatan idle/kecepatan rendah. • Elemen filter udara tersumbat. • Ignition coil atau kabel ignition rusak. Elektroda aus atau rusak Celah tidak benar Kotoran oleh minyak Endapan karbon Insulator elektroda tengah retak



Gasket rusak



4. Ganti busi pada waktu yang telah ditentukan, atau jika elektroda di tengah membundar (A). Gunakan hanya merek busi yang tertera di bawah ini. Busi: NGK: IZFR6K11 DENSO: SKJ20DR-M11



Insulator retak



2. Jika elektroda busi kotor atau tercemar, bersihkan elektroda dengan pembersih busi. CATATAN: • Jangan gunakan sikat kawat atau menggosok elektroda iridium karena dapat merusak elektroda. • Gunakan cairan kimia pembersih seperti Carb Spray untuk membersihkan kontaminasi pada elektroda. • Saat menggunakan pengampelas busi (sand blaster spark plug cleaner), jangan membersihkan lebih dari 20 detik untuk menghindari kerusakan elektroda.



34 ^ _



| home | fit



|



5. Lumaskan sedikit gemuk (anti-seize compound) ke alur busi, dan bautkan busi ke cylinder head dengan tangan. Kemudian kencangkan dengan torsi 18 N.m (1.8 kgf.m, 13 lbf.ft).



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Charging System (Sistem Pengisian Arus) Indeks Lokasi Komponen



(Dalam gauge control module)



^ _ 34



34 ^ _



FUSE/RELAY BOX DI RUANG MESIN (UNIT (ELD) [ELECTRICAL LOAD DETECTOR] terintegrasi)



Pengetesan, hal. 22-81



Penggantian dan Pemasangan, hal. 4-87 Overhaul, hal. 4-90



Pemeriksaan, hal. 4-84 Penggantian, hal. 4-85 Pemeriksaan, hal 4-83



| home | fit



|



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Charging System Indeks Troubleshooting Gejala Komponen Gejala Prosedur Diagnosis Indikator sistem pengisian 1.Lakukan troubleshooting untuk charging system indicator cir(charging system indicator) cuit (lihat halaman 4-78). tidak menyala saat ignition switch diputar ke ON Indikator sistem pengisian 1. Periksa apakah ada DTC PGM-FI (11-365) (charging system indicator) 2. Lakukan troubleshooting untuk charging system indicator circuit (lihat hal. 4-78) terus menyala 3. Periksa apakah drive belt rusak (lihat hal. 4-83) 4. Periksa drive belt auto-tensioner (lihat hal. 4-84) 1. Periksa apakah ada beban arus yang tidak semestinya Baterai tidak mengisi 2. Periksa apakah drive belt rusak (lihat halaman 4-83). (discharged) 3. Periksa drive belt auto-tensioner (lihat halaman 4-84). 4. Lakukan troubleshooting untuk alternator dan regular circuit (lihat hal. 4-80). 5. Periksa apakah koneksi terminal baterai buruk 6. Lakukan pengetesan baterai (lihat halaman 22-81) Baterai mengisi berlebihan (overcharged)



34 ^ _



| home | fit



|



1. Lakukan troubleshooting untuk alternator dan regular circuit (lihat hal. 4-80). 2. Lakukan pengetesan baterai (lihat halaman 22-81)



Periksa juga



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



Diagram Sirkuit



^ _ 34



34 ^ _



| home | fit



|



)



444444



- 2



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Charging System Troubleshooting Sirkuit Charging System Indicator 1. Putar ignition switch ke ON (II). Apakah charging system indicator menyala?



7. Putar ignition switch ke OFF.



YA — Lanjutkan ke langkah 2.



8. Hubungkan Honda Diagnostic System (HDS) ke data link connector(DLC) (lihat langkah 2 pada hal. 11-365).



TIDAK — Lanjutkan ke langkah 14.



9. Putar ignition switch ke ON (II).



2. Starter mesin. Biarkan mesin berputar pada 2,000 rpm (min -1-1) dalam 1 menit.



10. Pastikan HDS berkomunikasi dengan kendaraan dan ECM/PCM. Jika tidak, lakukan troubleshooting sirkuit DLC (lihat hal. 11-539).



Apakah charging system indicator padam? YA — Sirkuit charging system indicator OK.  Lanjutkan ke troubleshooting sirkuit altenator dan regulator (lihat hal. 4-60). TIDAK — Lanjutkan ke langkah 3. 3. Lakukan prosedur self-diagnostic function pada gauge control module (lihat hal. 22-239). Apakah charging system indicator menyala?



11. Jump kabel “SCS” dengan menggunakan HDS, kemudian putar ignition switch ke OFF. CATATAN: Langkah ini harus dilakukan untuk melindungi engine control module (ECM)/power train control (PCM) dari kerusakan. 12. Cabut ECM/PCM connector B (44P). 13. Periksa kontinuitas antara ECM/PCM connector terminal B42 dan ground bodi.



YA — Lanjutkan ke langkah 4. TIDAK — Ganti gauge control module (lihat hal. 22-268). 4. Putar ignition switch ke OFF. 5. Cabut altenator 4P connector. 6. Putar ignition switch ke ON (II). Apakah charge indicator padam? YA — Ganti alternator (lihat hal. 4-67), atau perbaiki alternator (lihat hal. 4-90). 



Sisi terminal dari terminal perempuan



Apakah ada kontinuitas?



TIDAK — Lanjutkan ke langkah 7. YA — Perbaiki hubung singkat di kabel antara alternator dan ECM/PCM.  TIDAK — Update ECM/PCM jika tidak memiliki software versi terbaru (lihat hal. 11-369), atau ganti dengan ECM/PCM yang berfungsi baik (lihat hal. 11-370), kemudian periksa ulang. Jika gejala/indikasi hilang, ganti ECM/PCM yang lama. (lihat hal. 11-563). 



34 ^ _



| home | fit



|



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



14. Lakukan prosedur self-diagnostic function pada gauge control module (lihat hal. 22-239).



- 2



19. Hubungkan Honda Diagnostic System (HDS) ke data link connector (DLC) (lihat langkah 2 pada hal. 11-365).



Apakah charging system indicator menyala?



20. Putar ignition switch ke ON (II).



YA — Lanjutkan ke langkah 15.



21. Pastikan HDS berkomunikasi dengan kendaraan dan ECM/PCM. Jika tidak, lakukan troubleshooting sirkuit DLC (lihat hal. 11-539).



TIDAK — Ganti gauge control module (lihat hal. 22-268). 15. Putar ignition switch ke OFF. 16. Cabut altenator 4P connector. 17. Hubungkan alternator 4P connector terminal No. 3 dan ground bodi dengan kabel jumper



22. Jump kabel “SCS” dengan menggunakan HDS, kemudian putar ignition switch ke OFF. CATATAN: Langkah ini harus dilakukan untuk melindungi engine control module (ECM)/power train control (PCM) dari kerusakan. 23. Cabut ECM/PCM connector B (44P). 24. Periksa kontinuitas antara ECM/PCM connector terminal B42 dan ground bodi.



KABEL JUMPER



Sisi kabel terminal perempuan



18. Putar ignition switch ke ON (II). Apakah charging system indicator menyala? Sisi terminal dari terminal perempuan



YA — Ganti alternator (lihat hal. 4-87), atau perbaiki alternator (lihat hal. 4-90).  TIDAK — Lanjutkan ke langkah 19.



Apakah ada kontinuitas? YA — Update ECM/PCM jika tidak memiliki software versi terbaru (lihat hal. 11-369), atau ganti dengan ECM/PCM yang berfungsi baik (lihat hal. 11-370), kemudian periksa ulang. Jika gejala/indikasi hilang, ganti ECM/PCM yang lama. (lihat hal. 11-563).  TIDAK — Perbaiki hubung singkat di kabel antara alternator dan ECM/PCM. 



34 ^ _



| home | fit



|



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Charging System Troubleshooting Sirkuit Alternator dan Regulator 1. Pastikan baterai terisi cukup (lihat hal. 22-81). 2. Pasang alat-alat berikut: • Ammeter, 0—400 A • Voltmeter, 0—20 V (akurasi dalam 0.1 V)



6. Tegangan yang terbaca sebesar 13.5 V. CATATAN: Setel tegangan dengan mengaktifkan blower motor, rear window defogger, brake light, dsb. Apakah terdapat arus sebesar 87.5 A atau lebih? YA — Charge system OK. Lanjutkan ke troubleshooting sirkuit alternator control (lihat hal. 4-81). TIDAK — Ganti alternator (lihat hal. 4-87), atau perbaiki alternator (lihat hal. 4-90).



3. Nyalakan mesin. Biarkan mesin berputar pada 3,000 rpm tanpa beban (di posisi P atau N) sampai radiator fan berputar, kemudian biarkan pada putaran idle. 4. Tingkatkan putaran mesin hingga 2, 000 rpm dan kemudian pertahankan. 5. Nyalakan headlight (high beam) dan ukur tegangan pada terminal alternator. Apakah tegangannya berkisar dari 13.9 s/d 15 V? YA — Lanjutkan ke langkah 6. TIDAK — Ganti alternator (lihat hal. 4-87), atau perbaiki alternator (lihat hal. 4-90). 



34 ^ _



| home | fit



|



^ _ 34



34 ^ _



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Troubleshooting Sirkuit Alternator Control 1. Hubungkan Honda Diagnostic System (HDS) ke data link connector (DLC) (lihat langkah 2 pada hal. 11-365).



10. Periksa kontinuitas antara ECM/PCM connector terminal B41 dan ground bodi.



2. Putar ignition switch ke ON (II). 3. Pastikan HDS berkomunikasi dengan kendaraan dan ECM/PCM. Jika tidak, lakukan troubleshooting sirkuit DLC(lihat hal. 11-539). 4. Periksa apakah terdapat DTC (lihat hal. 11-365). Jika ada, lakukan diagnosis dan perbaiki penyebabnya sebelum pengetesan ini dilajutkan. 5. Cabut alternator 4P connector dari alternator. Sisi terminal dari terminal perempuan



6. Starter mesin, dan putar headlight ke high beam. 7. Ukur tegangan antara alternator 4P connector terminal No. 2 dan terminal positif baterai.



Apakah ada kontinuitas? YA — Perbaiki hubung singkat di kabel antara alternator dan ECM/PCM.  TIDAK — Update ECM/PCM jika tidak memiliki software versi terbaru (lihat hal. 11-369), atau ganti dengan ECM/PCM yang berfungsi baik (lihat hal. 11-370), kemudian periksa ulang. Jika gejala/indikasi hilang, ganti ECM/PCM yang lama (lihat hal. 11-563). 



BATERAI



11. Jumper kabel SCS dengan HDS, kemudian putar ignition switch OFF.



Sisi kabel terminal perempuan



CATATAN: Langkah ini harus dilakukan untuk melindungi engine control module (ECM)/powertrain control module (PCM) dari kerusakan. 12. Cabut ECM/PCM connector B (44P).



Apakah ada tegangan sebesar 1 V atau kurang ? YA — Lanjutkan ke langkah 11. TIDAK — Lanjutkan ke langkah 8. 8. Jumper kabel SCS dengan HDS, kemudian putar ignition switch ke OFF. CATATAN: Langkah ini harus dilakukan untuk melindungi engine control module (ECM)/powertrain control module (PCM) dari kerusakan. 9. Cabut ECM/PCM connector B (44P).



(ke halaman selanjutnya)



| home | fit



|



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



Charging System Troubleshooting Sirkuit Alternator Control (lanj.) 13. Periksa kontinuitas antara ECM/PCM connector terminal B41 dan alternator 4P connector terminal No. 2.



^ _ 34



Sisi terminal dari terminal perempuan



Sisi kabel terminal perempuan



Apakah terdapat kontinuitas? YA — Ganti alternator (lihat hal. 4-87) atau perbaiki alternator (lihat hal. 4-90).  TIDAK — Perbaiki rangkaian terbuka pada kabel antara alternator dan ECM/PCM. 



34 ^ _



| home | fit



|



- 2



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



Pemeriksaan Drive Belt 1. Periksa apakah terdapat keretakan dan kerusakan pada belt. Jika ada keretakan atau kerusakan, ganti belt. 2. Periksa apakah auto-tensioner indicator (A) berada dalam jangkauan standar (B) seperti pada gambar. Jika berada di luar spesifikasi, ganti drive belt (lihat hal.4-83).



- 2



Penggantian Drive Belt Special Tool yang Diperlukan Belt tension release tool Snap-on YA9317 atau yang setara, tersedia di pasar bebas 1. Gerakkan auto-tensioner (A) dengan belt tension release tool untuk melepaskan tegangan dari drive belt, kemudian lepaskan drive belt.



2. Pasang belt yang baru dengan urutan terbalik dari proses pembongkarannya



34 ^ _



| home | fit



|



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Charging System Pemeriksaan Drive Belt Auto-tensioner Special Tool yang Diperlukan Belt tension release tool Snap-on YA9317 atau yang setara, tersedia di pasar bebas. 1. Putar Ignition swich ke ON (II), dan pastikan untuk memutar A/C switch ke OFF. Putar ignition switch ke OFF.



6. Lepaskan auto-tensioner (lihat hal. 4-85). 7. Jepit auto-tensioner (A) dengan menggunakan baut ukuran 8 mm (B) dan tanggem (C) seperti yang ditampilkan pada gambar. Jangan menjepit auto-tensionernya.



2. Periksa posisi penunjuk auto-tensioner indicator (A). Nyalakan mesin kemudian periksa kembali posisi saat mesin tetap berputar. Jika posisi indikator sangat berfluktuasi, ganti auto-tensioner (lihat hal. 4-85)



3. Periksa apakah terdengar bunyi yang tidak wajar dari tensioner pulley. Jika terdengar bunyi yang tidak wajar, ganti tensioner pulley. 4. Lepaskan drive belt (lihat hal. 4-83). 5. Gerakkan auto-tensioner dalam batas geraknya dengan belt tension release tool ke arah seperti yang ditampilkan pada gambar. Periksa apakah tensioner bergerak dengan lancar sekaligus periksa apakah muncul bunyi-bunyi yang tidak wajar selama digerakkan. Apabila tensioner tidak bergerak dengan lancar atau muncul bunyi-bunyi yang tidak wajar, ganti auto-tensioner. 8. Pasang torque wrench (D) pada pulley bolt ke arah seperti yang ditampilkan pada gambar. 9. Luruskan indikator (E) pada tensioner base terhadap tanda pusat (F) pada tensioner arm menggunakan torque wrench dan ukur besarnya torsi. Jika nilai torsi berada di luar spesifikasi, ganti auto-tensioner.



34 ^ _



CATATAN: Jika indikator melewati tanda pusat, periksa kembali torsi. Torsi auto-tensioner spring: 32.5–39.7 N·m (3.31–4.05 kgf·m, 23.9–29.3 lbf·ft)



| home | fit



|



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Pelepasan/Pemasangan Drive Belt Auto-tensioner 1. Lepaskan drive belt (lihat hal. 4-83).



4. Lepaskan auto-tensioner.



2. Lepaskan idler pulley base.



^ _ 34



5. Pasang auto-tensioner dengan urutan terbalik dari proses pembongkarannya. 3. Lepaskan pulley bolt (A), kemudian lepaskan tensioner pulley (B).



34 ^ _



| home | fit



|



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Charging System Penggantian Tensioner Pulley



Penggantian Idler Pulley



1. Lepaskan drive belt (lihat hal. 4-83).



1. Lepaskan drive belt (lihat hal. 4-83).



2. Lepaskan pulley bolt (A), kemudian lepaskan tensioner pulley (B).



2. Lepaskan idler pulley.



3. Pasang idler pulley dengan urutan terbalik dari proses pembongkarannya. 3. Pasang tensioner pulley dengan urutan terbalik dari proses pembongkarannya.



34 ^ _



| home | fit



|



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Pelepasan dan Pemasangan Alternator 6. Lepaskan reservoir hose (A), radiator cap base mounting bolt (B), clip (C) dan radiator upper bracket (D).



Pelepasan 1. Pastikan Anda memiliki kode anti-pencurian untuk radio atau sistem navigasi, kemudian masukkan preset stasiun radio pelanggan. 2. Lepaskan terlebih dahulu kabel positif dari baterai, kemudian lepaskan kabel negatif. 3. Lepaskan drive belt (lihat hal. 4-83). 4. Lepaskan bulkhead cover (lihat langkah 11 pada hal. 10-18). 5. Cabut fan motor connector (A) dan hood switch connector (B), kemudian lepaskan harness clamp (C).



7. Lepaskan condenser bracket mounting bolt (A), kemudian lepaskan bulkhead (B).



34 ^ _ (ke halaman selanjutnya)



| home | fit



|



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Charging System Pelepasan dan Pemasangan Alternator (lanj.) 8. Lepaskan tiga baut yang mengencangkan alternator.



Pemasangan 1. Hubungkan alternator connector (A), kabel BLK (B) dan harness clamp (C) ke alternator.



^ _ 34



9. Cabut alternator connector (A), kabel BLK (B) dan harness clamp (C) dari alternator, kemudian lepaskan alternator.



2. Kencangkan tiga baut yang mengencangkan alternator.



34 ^ _



| home | fit



|



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



3. Pasang bulkhead (A), kemudian pasang condenser bracket mounting bolt (A)(B).



- 2



6. Hubungkan fan motor connector (A) dan hood switch connector (B), kemudian pasang harness clamp (C).



^ _ 34



7. Pasang bulkhead cover (lihat langkah 11 pada hal. 10-18). 8. Pasang drive belt (lihat hal. 4-32). 4. Oleskan cat bodi pada bulkhead mounting bolt. 5. Pasang radiator upper bracket (A), radiator cap base mounting bolt (B), (C) reservoir hose, dan clip (D).



9. Hubungkan terlebih dahulu kabel positif ke baterai, kemudian hubungkan kabel negatif. 10. Masukkan kode anti-pencurian untuk radio atau sistem navigasi, kemudian masukkan preset stasiun radio pelanggan. 11. Setel jam. 12. Lakukan prosedur reset pada unit kontrol power window (lihat hal. 22- 207).



34 ^ _



| home | fit



|



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



Charging System Overhaul Alternator Indeks Gambar



^ _ 34



34 ^ _



| home | fit



|



)



444444



- 2



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



Special Tool yang Diperlukan • Handle driver 07749-0010000 • Driver attachment, 42 x 47 mm 07746-0010300



- 2



5. Lepaskan end cover.



CATATAN: Lihat Indeks Gambar bila diperlukan selama melakukan prosedur ini. 1. Lakukan pengetesan pada alternator dan regulator sebelum Anda melepaskannya (lihat hal. 4-80). 2. Lepaskan alternator (lihat hal. 4-87). 3. Jika front bearing perlu diganti, lepaskan pulley locknut dengan wrench berukuran 10 mm (A) dan wrench berukuran 22 mm (B). Jika perlu, gunakan impact wrench.



6. Lepaskan brush holder.



4. Lepaskan harness stay dan ketiga flange nut dari alternator.



34 ^ _ (ke halaman selanjutnya)



| home | fit



|



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Charging System Overhaul Alternator (lanj.) 7. Lepaskan keempat baut, kemudian lepaskan rear housing assembly (A) dan washer (B).



^ _ 34



9. Periksa goresan pada poros rotor, dan periksa juga permukaan bearing journal pada drive end housing terhadap tanda-tanda gerusan. • Jika rotor rusak, ganti rotor assembly. • Jika rotor OK, lanjutkan ke langkah 10. 10. Lepaskan front bearing retainer plate.



8. Jika Anda tidak mengganti front bearing, lanjutkan ke langkah 13. Lepaskan rotor dari drive end housing.



11. Keluarkan front bearing dengan brass drift dan palu.



34 ^ _



| home | fit



|



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



12. Dengan palu dan special tool, pasang front bearing yang baru di drive end housing.



- 2



Pengetesan Rotor Slip Ring 14. Periksa apakah ada kontinuitas antara slip ring (A).



^ _ 34



• Jika ada kontinuitas, lanjutkan ke langkah 15. • Jika tidak ada kontinuitas, ganti rotor assembly.



Pemeriksaan Alternator Brush 13. Ukur panjang kedua brush (A) dengan vernier caliper (B). • Jika salah satu brush lebih pendek dari batas service, ganti brush holder assembly. • Jika panjang brush OK, lanjutkan ke langkah 14.



15. Periksa apakah ada kontinuitas antara setiap slip ring dan rotor (B) dan poros rotor (C). • Jika tida ada kontinuitas, ganti rear housing assembly dan lanjutkan ke langkah 16. • Jika ada kontinuitas, ganti rotor assembly.



Panjang Alternator Brush: Standar (Baru): 10.5 mm (0.41 in.) Batas Service: 1.5 mm (0.06 in.)



34 ^ _ (ke halaman selanjutnya)



| home | fit



|



^ _ 34



34 ^ _



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



Charging System Overhaul Alternator (lanj.) Perakitan Kembali Alternator 16. Jika Anda melepaskan pulley, pasang rotor di drive-end housing, kemudian kencangkan locknut-nya hingga 110 N·m (11.2 kgf·m, 81.0 lbf·ft). 17. Bersihkan slip ring dari gemuk atau oli. 18. Satukan rear housing assembly dan drive-end housing/rotor assembly, kencangkan empat through bolt. 19. Dorong brush (A) ke dalam, kemudian masukkan pin atau drill bit (B) (dengan diameter sekitar 1.6 mm (0.06 in.)) untuk menahan brush.



20. Pasang brush holder dan tarik pin keluar.



21. Pasang end cover. 22. Setelah selesai merakit alternator, putar pulley dengan tangan untuk memastikan rotor berputar dengan lancar dan tanpa bunyi. 23. Pasang kembali alternator (lihat hal. 4-88) dan drive belt (lihat hal. 4-83)



| home | fit



|



- 2



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Cruise Control Indeks Lokasi Komponen



(Dalam gauge control module)



^ _ 34



(Dalam gauge control module)



Pengetesan/Penggantian, hal 4-101



Pengetesan, hal 19-6 Penyetelan Ketinggian Pedal, hal 19-6



Pengetesan, hal 4-102 Peyetelan Clutch Pedal, hal 12-5



34 ^ _



Pengetesan Cruise Control Input, hal 4-99



| home | fit



|



Pengetesan, hal. 14-627 Penggantian, hal. 14-629



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Cruise Control Indeks Troubleshooting Gejala Komponen Gejala



Prosedur Diagnosis Periksa apakah ada DTC PGM-FI (lihat hal. 11-365). Periksa fuse No. 3 (10A) pada fuse/relay box di bawah dashboard. Lakukan tes input cruise control (lihat hal. 4-99). Lakukan tes cruise control combination switch (lihat hal. 4-101)



Periksa juga



Cruise control tidak dapat disetel



1. 2. 3. 4.



Cruise control dapat disetel, tetapi lampu indikator utama untuk cruise control tidak menyala



1. Periksa apakah ada DTC PGM-FI (lihat hal. 11-365). 2. Lakukan prosedur fungsi self-diagnosis gouce control module (lihat hal 22-239) 3. Lakukan tes input cruise control (lihat hal. 4-99). Lakukan tes untuk input sinyal cruise control main switch



Gauge control module bermasalah



Cruise control dapat disetel, tapi lampu indikator cruise control tidak menyala



1. Periksa apakah ada DTC PGM-FI (lihat hal. 11-365). 2. Lakukan prosedur fungsi self-diagnosis gouce control module (lihat hal 22-239) 3. Lakukan tes input cruise control (lihat hal. 4-99). Lakukan tes untuk input sinyal cruise control main switch



Gauge control module bermasalah



Kecepatan kendaraan tidak 1. Periksa apakah ada DTC PGM-FI (lihat hal. 11-365). menurun atau meningkat sete- 2. Lakukan tes input cruise control (lihat hal. 4-99). lah tombol set/decel atau Lakukan tes input sinyal untuk cruise control set/decel, resume/accel ditekan resume/accel switch. 3. Lakukan tes cruise control combination switch (lihat hal. 4-101)



Rangkaian terbuka, terminal kendur atau terlepas: YEL/RED, GRY(RHD), LT GRN (LHD) atau LT GRN/BLK, LT BLU (RHD), ORN (LHD)



Kecepatan kendaraan yang 1. Periksa apakah ada DTC PGM-FI (lihat hal. 11-365). telah disetel tidak dapat 2. Periksa fuse No. 3 (10A) pada fuse/relay box di bawah dashboard. dibatalkan saat pedal rem diin- 3. Lakukan tes input cruise control (lihat hal. 4-99). jak Lakukan tes untuk input sinyal brake pedal position switch. 4. Lakukan tes brake pedal position switch (lihat hal 19-6)



• Hubung singkat ke power pada kabel BRN • Brake pedal position switch bermasalah



Kecepatan kendaraan yang telah disetel tidak dapat dibatalkan (rpm tetap tinggi) saat clutch diinjak (M/T)



1. Periksa apakah ada DTC PGM-FI (lihat hal. 11-365). 2. Lakukan tes input cruise control (lihat hal. 4-99). Lakukan tes input sinyal untuk clutch pedal position switch 3. Lakukan tes clutch pedal position switch (lihat hal. 4-102)



• Hubung singkat pada kabel LT BLU • Clutch pedal position switch bermasalah



Kecepatan kendaraan yang telah disetel tidak dapat dibatalkan setelah tombol cruise control utama (cruise control main switch) ditekan



1. Periksa apakah ada DTC PGM-FI (lihat hal. 11-365). 2. Lakukan tes input cruise control (lihat hal. 4-99). Lakukan tes input sinyal untuk cruise control main switch 3. Lakukan tes cruise control combination switch (lihat hal. 4-101)



Hubung singkat ke power pada kabel PNK,YEL



Kecepatan kendaraan yang 1. Periksa apakah ada DTC PGM-FI (lihat hal. 11-365). telah disetel tidak dapat 2. Lakukan tes input cruise control (lihat hal. 4-99). dibatalkan setelah tombol canLakukan tes input sinyal untuk cruise control cancel switch cel ditekan 3. Lakukan tes cruise control combination switch (lihat hal. 4-101)



Rangkaian terbuka, terminal kendur atau terlepas: YEL/RED, GRY(RHD), LT GRN (LHD) atau LT GRN/BLK, LT BLU (RHD), ORN (LHD)



34 ^ _



| home | fit



|



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



Gejala Kecepatan kendaraan yang telah disetel tidak mau dipanggil saat tombol resume/accel ditekan (dengan cruise control main switch di ON, kecepatan yang telah disetel dibatalkan sesaat dengan menginjak pedal rem)



)



444444



- 2



Prosedur Diagnosis 1. Periksa apakah ada DTC PGM-FI (lihat hal. 11-365). 2. Periksa penyelarasan brake pedal position switch (lihat hal 19-6) 3. Periksa fuse No. 3 (10A) pada fuse/relay box di bawah dashboard 4. Lakukan tes input cruise control (lihat hal. 4-99). Lakukan tes untuk input sinyal cruise control/resume/accel switch



Periksa juga • Brake pedal position switch bermasalah • Rangkaian terbuka, terminal kendur atau terlepas: LT GRN/BLK, LT BLU (RHD), ORN (LHD)



Lakukan tes untuk sinyal input brake pedal position switch. 5. Lakukan tes cruise control combination switch (lihat hal. 4-101)



Kecepatan kendaraan yang telah disetel tidak mau dipanggil saat tombol resume/accel ditekan (dengan cruise control main switch di ON, kecepatan yang telah disetel dibatalkan sesaat dengan menginjak pedal rem) (M/T)



1. Periksa apakah ada DTC PGM-FI (lihat hal. 11-365).



Dengan ignition switch di posisi ON (II), dan tombol lampu dinyalakan, lampu illuminasi cruise control combination switch tidak menyala.



Ganti cruise control combination switch (lihat hal. 4-99)



34 ^ _



| home | fit



|



2. Periksa penyelarasan clutch pedal position switch (lihat hal 12-5) 3. Lakukan tes input cruise control (lihat hal. 4-99). Lakukan tes untuk input sinyal cruise control resume/accel switch. Lakukan tes untuk input sinyal clutch pedal position switch. 5. Lakukan tes cruise control combination switch (lihat hal. 4-101)



• Clutch pedal position switch bermasalah • Rangkaian terbuka, terminal kendur atau terlepas: LT GRN/BLK, LT BLU (RHD), ORN (LHD)



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



Cruise Control Diagram Sirkuit



^ _ 34



34 ^ _



| home | fit



|



)



444444



- 2



^ _ 34



34 ^ _



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Tes Input Cruise Control Unit 1. Hubungkan Honda Diagnostic System (HDS) ke data link connector(DLC) (lihat langkah 2 pada hal. 11-3). 2. Putar ignition switch ke ON (II). 3. Pastikan HDS berkomunikasi dengan kendaraan dan ECM/PCM. Jika tidak, lakukan troubleshooting untuk sirkuit DLC DLC (lihat hal. 11-539). 4. Lanjutkan ke PGM-FI, dan periksa apakah terdapat DTC. 5. Lakukan pengetesan berikut ini sambil memonitor parameter pada PGM-FI DATA LIST dengan menggunakan HDS. CATATAN: Kegagalan intermittent seringkali disebabkan oleh sambungan sirkuit yang longgar. Sambil memonitor input cruise control, longgarkan sirkuit, dan perhatikan jika ada perubahan hasil tes. Sinyal yang dites



Kondisi Tes



Sinyal brake switch



Pedal rem diinjak, kemudian dilepas



Sinyal clutch pedal position switch (M/T)



Clutch pedal ditekan, kemudian dilepas



Parameter: Hasil yang Diinginkan Penyebab jika hasil tidak diperoleh CRUISE BRAKE SW • Brake pedal position switch bermasalah. harus terindikasikan OFF • Fuse No. 3 (10A) di fuse/relay box di saat pedal rem diinjak bawah dashboard putus . dan ON saat pedal rem • Rangkaian terbuka di kabel antara engine dilepas control module (ECM)/powertrain control module (PCM) dan brake pedal position switch. • Hubung singkat kabel ke ground antara ECM/PCM dan brake pedal position switch.



SHIFT/CLUTCH SW • Clutch pedal position switch bermasalah. harus terindikasikan OFF • Rangkaian terbuka di kabel antara ECM saat clutch pedal diinjak dan clutch pedal position switch. dan ON saat clutch pedal • Hubung singkat kabel ke ground antara dilepas ECM dan clutch pedal position switch. • Ground buruk G401



Sinyal transmis- Shift lever di posisi D, sion range dan S switch



• Transmission range switch bermasalah. SHIFT/CLUTCH SW harus terindikasikan ON • Rangkaian terbuka di kabel antara PCM dan transmission range switch. di posisi P, R dan N, dan • Hubung singkat kabel ke ground antara OFF di posisi D dan S. PCM dan transmission range switch. • Ground buruk G101



Sinyal cruise control main switch



Cruise control main switch di posisi ON dan OFF



• Cruise control main switch bermasalah. CRUISE CONTROL • Rangkaian terbuka di kabel antara gauge MAIN SW harus control module dan cruise control main terindikasikan ON saat switch. cruise control main switch diputar ke ON dan • Hubung singkat kabel ke ground antara gauge control module dan cruise control OFF saat cruise control main switch. main switch diputar ke OFF.



Sinyal set switch



Set/decel switch ditekan dan dilepas



CRUISE CONTROL SET • Cruise control combination switch bermasalah. SW harus terindikasikan ON saat set/decel switch • Rangkaian terbuka di kabel antara gauge control module dan cruise control combinaditekan dan OFF tion switch. set/decel switch dilepas. • Hubung singkat kabel ke ground antara gauge control module dan cruise control combination switch.



(ke halaman selanjutnya)



| home | fit



|



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



444444



- 2



Cruise Control Tes Input Cruise Control Unit (lanj.) Sinyal yang dites



Kondisi Tes



Parameter: Hasil yang Diinginkan



Penyebab jika hasil tidak diperoleh



Sinyal resume switch



Resume/accel switch ditekan dan dilepas



CRUISE CONTROL RESUME SW harus terindikasikan ON saat resume/accel switch ditekan dan OFF saat resume/accel switch dilepas



Sinyal cancel switch



Cancel switch ditekan dan dilepas



CRUISE CONTROL CANCEL SW harus terindikasikan ON saat cancel switch ditekan dan OFF saat cancel switch dilepas



Sinyal cruise control main switch



Cruise control main switch di posisi ON dan OFF



CRUISE CONTROL MAIN SW harus terindikasikan ON saat cruise control main switch diputar ke ON dan OFF saat cruise control main switch diputar ke OFF.



• Cruise control combination switch bermasalah. • Rangkaian terbuka di kabel antara gauge control module dan cruise control combination switch. • Hubung singkat kabel ke ground antara gauge control module dan cruise control combination switch. • Rangkaian terbuka di kabel antara cruise control combination switch dan ground.



Sinyal lampu indikator cruise control



Jalankan mesin, putar cruise control main switch ke ON, dan kemudikan kendaraan hingga kecepatan melampaui 25 mph (40 km/h). Setel dan batalkan cruise control



CRUISE INDICATOR harus terindikasikan ON saat cruise control disetel dan OFF saat cruise control dibatalkan.



Gauge control module bermasalah



34 ^ _



| home | fit



|



• Cruise control combination switch bermasalah. • Rangkaian terbuka di kabel antara gauge control module dan cruise control combination switch. • Hubung singkat kabel ke ground antara gauge control module dan cruise control combination switch. Cruise control combination switch bermasalah.



^ _ 34



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ T N N 2 3H4 6



/



)



- 2



444444



Penggantian/Pengetesan Cruise Control Combination Switch Komponen SRS terletak pada daerah ini. Pelajari lokasi komponen SRS (lihat hal. 24-15), serta tindakan pengamanan dan prosedur (lihat hal. 24-17) pada bab SRS, sebelum melakukan tindakan perbaikan atau servis. 1. Lepaskan airbag pengemudi (lihat hal. 24-153) 2. Cabut konektor (A), kemudian lepaskan steering wheel trim (B).



3. Periksa kontinuitas antara terminal pada tiap posisi switch menurut tabel. • Jika ada kontinuitas dan sesuai dengan tabel di bawah, namun switch tetap bermasalah saat pengetesan input cruise control unit, periksa dan perbaiki wire harness pada sirkuit switch. • Jika tidak ada kontinuitas pada posisi tertentu, ganti switch.



Posisi



(DITEKAN) (DITEKAN) (DITEKAN)



3. Lepaskan cruise control combination switch.



Sisi kabel terminal perempuan



34 ^ _



| home | fit



|



^ _ 3



@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ 6 T N N 2 3H



/



)



444444



Pengetesan Clutch Pedal Position Switch 1. Cabut 3P connector dari clutch pedal position switch.



Sisi terminal dari terminal laki-laki



2. Periksa kontinuitas antara terminal sesuai dengan tabel. • •



Jika kontinuitas tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti clutch pedal position switch. Jika OK, pasang clutch pedal position switch, dan setel ketinggian pedal (lihat hal. 12-5).



DITEKAN DILEPASKAN



3 ^ _



| home | fit



|



- 2