KELOMPOK 7 (Hakikat Intervensi Pengembangan Organisasi) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

HAKIKAT INTERVENSI PENGEMBANGAN ORGANISASI



DISUSUN OLEH : 1. 2. 3. 4.



Ni Komang Sasmita Agustini Ni Luh Erayanti Ni Kadek Ayu Krismayuni Ni Luh Marlina Puspita Sari



(19) (20) (21) (22)



UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PRODI MANAJEMEN 2020



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah “Pengembangan Organisasi” tepat pada waktunya. Adapun maksud dari penulisan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Organisasi sebagai salah satu kriteria penilaian terhadap perkuliahan yang dilakukan Kami menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan, baik ditinjau dari segi pengolahan data maupun dari segi penyajian. Hal ini dikarenakan pengetahuan dan pengalaman yang terbatas dalam pengumpulan, pengolahan data dan penyusunan makalah. Tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, tentu kami tidak dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Oleh karena itu, melalui ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Kami mengharapkan kritik dan saran dari dosen dan pembaca yang bersifat membangun guna menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.



Denpasar, 04 Oktober 2020



Penyusun



ii



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ……………………………………………………………… i DAFTAR ISI ………………………………………………………………………… ii BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………… 1 1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………… 1 1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………….. 2 1.3 Tujuan ………………………………………………………………………. 2 BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………. 3 2.1 Pengertian Intervensi ………………………………………………………. 3 2.2 Sasaran Intervensi …………………………………………………………. 4 2.3 Jenis-jenis Intervensi ……………………………………………………… 4 2.4 Kriteria Intervensi yang Efektif ……………………………………………. 7 2.5 Pendekatan Dasar Intervensi ………………………………………………. 8 BAB III PENUTUP …………………………………………………………………. 10 3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………. 10 3.2 Saran ………………………………………………………………………… 11 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………….. 12



iii



BAB I PENDAHULUAN 1.1.



Latar belakang Pengertian pokok pengembangan organisasi adalah perubahan yang terencana (planned change). Perubahan, dalam bentuk pembaruan organisasi dan pengembangan organisasi-organisasi, terus menerus terjadi dan mempunya pengaruh yang sangat dominan dalam masyarakat kini. Organisasi beserta warganya, yang membentuk masyakat pengembangan organisasi, mau tidak mau harus beradaptasi terhadap arus perubahan ini. Perubahan perubahan yang terjadi pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam empat katagori , yaitu perkembangan teknologi, perkembangan makanisme pengembangan organisasi, ledakan ilmu pengetahuan dan jasa yang mengakibatkan makin singkatnya daur hidup para pengembangan organisasi, serta perubahan sosial yang mempengaruhi perilaku, gaya hidup, nila nila dan harapan tiap orang. Untuk dapat bertahan, organisasi harus mampu mengarahkan warganya agar dapat beradaptasi dengan baik dan bahkan agar mampu memanfaatkan dampak positif dari berbagai pembaruan tersebut dengan pengembangan diri dan pengembangan organisasi. Proses mengarahkan warga organisasi dalam mengembangkan diri menghadapi perubahan inilah yang dikenal luas sebagai proses organization development (PENGEMBANGAN ORGANISASI). Berdirinya suatu organisasi pastilah mempunyai tujuan, pengembangan organisasi merupakan sarana untuk mencapai tujuan organisasi. Suatu organisasi juga senantiasa dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Penjelasan oleh Wendell French, seorang penulis buku Pengembangan Organisasi dalam Sigit, 2003:39, bahwa pengembangan organisasi merupakan suatu usaha jangka panjang, bukan usaha jangka pendek, dalam arti pengembangan organisasi adalah suatu usaha terus-menerus atau berkelanjutan dan suatu kesediaan untuk melakukan perubahan secara berkelanjutan. Sasaran pengembangan organisasi mengarah pada hubungan pribadi yang lebih efektif antara manajer dan karyawan di semua jenjang organisasi guna menghapus hambatan-hambatan komunikasi antarpribadi dan kelompok. Sasaran pengembangan organisasi juga dalam tumbuh berkembangnya iklim yang ditandai dengan saling percaya dan keterbukaan yang dapat memotivasi serta menantang anggota organisasi untuk lebih berprestasi. 1



Pengembangan organisasi juga merupakan bentuk usaha perubahan berencana yang dikendalikan dan dipimpin oleh top manajemen. Bertujuan untuk meningkatkan keefektifan kerja dan kesehatan organisasi. Dalam prakteknya menggunakan metode intervensi berencana terhadap proses dalam organisasi dengan memanfaatkan teoriteori perilaku. Intervensi pengembangan organisasi dilakukan oleh manajer atau konsultan dengan sasaran individu, kelompok, dan organisasi. Tujuan pengembangan organisasi adalah untuk meningkatkan prestasi dan keefektifan kerja keseluruhan dari seluruh kelompok, departemen dan organisasi serta menciptakan kesehatan organisasi ; memudahkan pemecahan masalah dalam pekerjaan dan meningkatkan mutu keputusan ; mengadakan perubahan-perubahan yang efektif ; meningkatkan keterlibatan dengan tujuan organisasi. Berdasarkan penjelasan diatas, hal yang melatarbelakangi penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan pengembangan organisasi, memahami teknik pengembangan organisasi, mengetahui model pengembangan organisasi, serta agen pengubah dalam pengembangan organisasi. 1.2.



Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu : 1.2.1. Apa pengertian dari Intervensi ? 1.2.2. Apa saja sasaran Intervensi ? 1.2.3. Sebutkan jenis-jenis Intervensi ? 1.2.4. Apa saja kriteria Intervensi yang efektif ? 1.2.5. Apa itu pendekatan dasar Intervensi ?



1.3.



Tujuan Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut : 1.3.1. Untuk mengetahui pengertian dari Intervensi 1.3.2. Untuk mengetahui sasaran Intervensi 1.3.3. Mengetahui jenis-jenis Intervensi 1.3.4. Untuk mengetahui kriteria Intervensi yang efektif 1.3.5. Untuk memahami pendekatan dasar intervensi



2



BAB II PEMBAHASAN



2.1. PENGERTIAN INTERVENSI Beberapa pengertian intervensi (dalam Istianda, et.al., 2007) 1. Warner W. Burke Intervensi sebagai suatu kegiatan perbaikan yang terencana dalam proses Pengembangan Organisasi. 2. Moekijat Istilah Intervensi menunjukkan serangkaian kegiatan programmatic terencana yang didalamnya klien dan konsultan mengambil bagian selama berjalannya program pengembangan organisasi. Kegiatan-kegiatan tersebut dimaksudkan dalam rangka menata dan memperbaiki kembali fungsi organisasi dengan memberikan kesempatan kepada anggota organisasi untuk bekerja dalam tim ataupun mereka mengelola suatu tim serta memelihara (sustainable) organisasi agar tetap dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan organisasi. 3. C. Argyris Intervensi adalah merupakan kegiatan yang mencoba masuk ke dalam suatu sistem tata hubungan yang sedang berjalan, hadir berada di antara orang-orang, kelompok ataupun objek dengan tujuan untuk membantu mereka. Suatu intervensi dapat dikatakan efektif apabila terdapat informasi yang benar dan bermanfaat (bukan karangan klien atau konsultan, tetapi benar terjadi dan berlaku secara nyata dalam organisasi), kebebasan memilih (yang mempunyai ke-wenangan pembuatan keputusan adalah terletak pada posisi klien), dan keterikatan di dalam (klien mempunyai tanggung jawab untuk tetap terikat pada pelaksanaan dari rencana atau keputusan yang telah dibuat). Suatu intervensi dikatakan efektif apabila terdapat informasi yang benar dan bermanfaat, kebebasan memilih dan keterikatan di dalam. a. Informasi yang benar adalah informasi yang nyata terjadi dalam organisasi. b. Kebebasan memilih mempunyai kewenangan membuat keputusan terletak ditangan klien.



3



c. Dan keterkaitan di dalam adalah bahwa klien mempunyai tanggung jawab untuk tetap terikat pada pelaksanaan dari rencana atau keputusan cyang telah dibuat. Penggunaan perantara atau konsultan berupa seorang individu atau suatu kelompok yang mempunyai tanggung jawab untuk mengubah pola perilaku seseorang tau sistem yang telah ada. Seorang konsuktan akan menyelidiki kelakuan sehari-hari, memberika informasi, membantu manajemen dalam perubahan yang telah disetujui, membantu anggota-anggota organisasi untuk dapat berdiri sendiri dalam memecahkan masalah. Contoh tindakan intervensi: 1. Mengirimkan prajurit suatu negara ke negara-negara yang bertikai yang jelas bukan urusannya 2. Melakukan embargo pada suatu negara yang dimusuhi oleh lembaga negara lainnya 3. Melakukan peperangan dengan cara blokade ke negara lainnya, padahal tidak ada sangkut 4. pautnya sama sekali. 2.2. SASARAN INTERVENSI Sasaran pengembangan organisasi mengarah pada hubungan pribadi yang lebih efektif antara manajer dan karyawan di semua jenjang organisasi guna menghapus hambatan-hambatan komunikasi antarpribadi dan kelompok.Tujuan utama dari metode intervensi sosial adalah memperbaiki fungsi sosial orang (individu, kelompok, masyarakat) yang merupakan sasaran perubahan. Kerika fungsi sosial seseorang berfungsi dengan baik, diasumsikan bahwa kondisi sejahtera akan semakin mudah dicapai. Kondisi sejahtera dapat terwujud manakala jarak antara harapan dan kenyataan tidak terlalu lebar. Melalui intervensi sosial, hambatan sosial yang dihadapi kelompok sasaran perubahan akan diatasi. Dengan kata lain, intervensi sosial berupaya memperkecil jarak antara harapan lingkungan dengan kondisi kenyataan 2.3. JENIS-JENIS INTERVENSI Terdapat beragam jenis intervensi, dan kita dapat menggolongkannya dalam empat jenis utama, yakni : 1. Human Process Intervention 4



2. Structural Intervention 3. Human Resource Management Intervention 4. Strategic Intervention Human process intervention adalah jenis intervensi yang fokus pada peningkatan efektivitas hubungan antar manusia. Atau bagaiman agar relasi antar pegawai dapat dikembangkan secara produktif. Contoh intervensi dalam tipe ini adalah sbb: 



Process Consultation Intervensi yang berfokus pada hubungan antar-personal dan dinamika sosial yang terjadi dalam kelompok kerja.







Team Building Intervensi ini membantu kelompok kerja menjadi lebih efektif dalam memenuhi tugasnya.



Structural intervention adalah jenis intervensi yang fokus pada perubahan struktur dan desain organisasi. Jadi fokusnya lebih pada aspek infrastruktur organisasi. Jenis intervensi dalam tipe ini adalah sbb : 



Structural Design Proses perubahan ini menyangkut pembagian tugas dalam organisasi – berwujud dalam bentuk reorganisasi atau restrukturisasi







Downsizing Intervensi ini bertujuan menurunkan biaya dan birokrasi dengan cara memangkas ukuran organisasi – baik dari sisi jumlah posisi ataupun jumlah pekerja.







Reengineering Intervensi ini mendesain ulang secara radikal proses pekerjaan inti organisasi untuk menciptakan unjuk kerja yang lebih responsif.



5



HR Management Intervention adalah jenis intervensi yang berfokus pada perubahan dalam kebijakan dan sistem manajemen SDM. Contognya adalah : 



Manajemen Kinerja Intervensi ini bertujuan untuk mengintegrasikan kinerja karyawan dengan sasaran strategis perusahaan, serta mekanisme reward atas prestasi kerja







Perencanaan Karir Intervensi ini membantu orang-orang untuk memilih jalur karir dan mencapai tujuan karir mereka.







Sistem Penghargaan Intervensi ini bertujuan untuk merubah sistem penghargaan (reward) guna meningkatkan kepuasan dan kinerja karyawan.



Strategic Intervention adalah jenis intervensi yang berfokus pada tindakan strategis untuk merubahan bentuk dan kultur organisasi. Contoh dari jenis intervensi ini adalah sbb: 



Merger dan Akuisisi Intervensi ini merupakan proses yang sistematis untuk mengintegrasikan dua atau lebih organisasi.







Perubahan Kultur Intervensi ini membantu organisasi mengembangkan kultur yang tepat untuk strategi dan lingkungan mereka







Pembelajaran Organisasional Intervensi ini bertujuan meningkatkan kemampuan organisasi untuk memperoleh dan menyebarkan pengetahuan baru.



6



2.4. KRITERIA SUATU INTERVENSI YANG EFEKTIF Kriteria dari suatu intervensi yang efektif antara lain adanya informasi yang benar dan bermanfaat, kebebasan memilih, dan keterikatan di dalam. 1. Dengan informasi yang benar dan bermanfaat dimaksudkan segala bahan keterangan tentang masalah organisasi yang diperoleh ketika proses diagnosa. Bahan keterangan tersebut bukan karangan dari konsultan atau klien melainkan benar-benar terjadi dan berlaku secara nyata dalam kegiatan organisasi. Selain itu bahan keterangan tersebut berkaitan dengan persoalan yang sedang dipecahkan, sehingga bahan keterangan tersebut bermanfaat bagi perbaikan organisasi. Oleh karena itu tugas pertama bagi konsultan ialah mencari informasi yang benar dan bermanfaat tersebut. Kalau tugas ini tidak berhasil dilaksanakan, artinya konsultan tidak memperoleh data yang benar dan relevan kiranya sulit bisa dilakukan intervensi yang tepat. 2. Dengan kebebasan memilih dimaksudkan bahwa tempat pembuatan suatu keputusan itu terletak pada posisi klien. Klien sama sekali bebas memilih alternatif dalam pembuatan keputusan. Ia tidak tergantung kepada konsultan. Tidak ada suatu tindakan atau alternatif tindakan yang datang secara otomatis, tersusun rapi tinggal dipakai, atau dipaksa untuk dipakai. Dengan demikian kebebasan memilih ini ditekankan bahwa tidak ada paksaan pada klien untuk memilih dan membuat keputusan. 3. Dengan keterikatan kedalam dimaksudkan untuk memberikan penekanan bahwa klien mempunyai tanggung jawab untuk tetap terikat pada pelaksanaan dari rencana atau keputusan yang telah dibuat. Klien yang telah dengan bebas membuat keputusan untuk perbaikan organisasi dengan cara tertentu, maka dalam hal ini dia bertanggung jawab untuk mau melaksanakannya. Keterikatan ini sangat penting artinya, karena inti usaha pembinaan organisasi terletak pada keterikatan orang-orang yang terlibat sejak awal sampai usaha pembinaan organisasi itu selesai.



7



Dengan tiga kriteria diatas kita dapat menangkap bahwa proses intervensi itu memang sangat tergantung pada proses diagnosa. Dengan kata lain proses pengumpulan data akan banyak mewarnai kegiatan intervensi yang akan dijalankan. Proses intervensi bukanlah berdiri sendiri. Dengan demikian perencanaan intervensi yang tidak berdasarkan proses pengumpulan data atau diagnosa, maka intervensi seperti itu kurang logis. 2.5. PENDEKATAN INTERVENSI DALAM PENGEMBANGAN ORGANISASI Didalam PO ada 3 pendekatan dalam intervensi, yaitu sebagai berikut; A. Intervensi struktural (berfokus pada tingkat organisasinya), melalui: 



Restrukturisasi/reorganisasi; alasan ekonomi, proses, komunikasi lancar dan pengawasan.







Sistem Imbalan Baru; perilaku fungsi dari konsekuwensi, konvensional, imbalan atas dasar jam kerja dirubah menjadi imbalan atas dasar kinerja.







Perubahan kultur Organisasi; tangguh, eksis, mampu menghadapi tantangan jaman.



B. Intervensi Teknikal (berfokus pada tingkat pekerjaannya), melalui; 



Rancang Bangun Ulang Pekerjaan (RBUP); RBUP berfokus pada tingkat pekerja: alih tugas (rutinitas tugas), alih wilayah (mengurangi kebosanan dengan perluasan pekerjaan), (horizontalàpeningkatn produktifitas); pekerjaan kekaryaan (vertikal : penggabungan tugas, penciptaan hubungan pekerjaan klien, pengembangan pekerjaan/cara yang paling tepat, membuka saluran umpan balik)







Tim Kerja Otonom; memutuskan, menentukan sendiri sasaran yang ingin dicapai kelompok dan bebas membagi pekerjaan antar anggota kelompok.







Sistem Sosioteknikal; Rancang Bangun Ulang Pekerjaan (RBUP): optimalisasi pemenuhan tuntutan sosial dan teknikal pada pekerjaan pertimbangan sosial (manusia yang bekerja dan interaksinya) dan teknikal (alat, teknik, prosedur,dll yang dipakai dalam pelaksanaan tugas pekerjaan.)







Peningkatan mutu hidup Karyawan Proses organisasi bersikap tanggapa terhadap kebutuhan pegawai melalui pengembangan mekanisme tertentu yang memungkinkan mereka terlibat penuh dalam pengambilan keputusan mengenai hidup mereka ditempat kerja. 8



Pengakuan dan penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia. Timbulnya konsep pemberdayaan manusia di tempat kerja. Bekerja tidak lagi mutlak dipandang sebagai “cari nafkah” sehingga mandiri dan tidak tergantung pada orang lain dalam pemenuhan kebutuhan. C. Intervensi berfokus pada manusia. 



Pelatihan Kepekaan Mengubah perilaku melaui interaksi kelompok yang tidak tersetruktur (lingkungan penuh keterbukaan; diarahkan secara longgar oleh para perilaku organisasi agar tercipta suasana tetap hidup, tidak ada penonjolan peran kepemimpinan)







Umpan Balik melalui Survey Digunakan untuk mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan sikap anggota organisasi, menemukan kesenjangan/beda presepsi, serta menyelesaikan masalah.







Konsultan Proses Organisasi



masih



tetap



mungkin



untuk



disempurnakan



dalam



semua



aspek/seginya. 



Pembinaan Tim Peningkatan interaksi antara anggota tim/antar tim dalam rangka peningkatan sikap saling percaya/keterbukaan.







Pembinaan kerja sama antar kelompok Mengubah sikap, pendekatan stereotip dan presepsi yang dimiliki oleh suatu kelompok tentang kelompok lain dalam organisasi.



9



BAB III PENUTUP



3.1 KESIMPULAN Pengembangan Organisasi merupakan proses, pendekatan atau metode yang bertujuan untuk mengadakan sebuah perubahan dalam sebuah organisasi kearah yang lebih baik. Dengan penerapan nilai-nilai, ide dan gagasan-gagasan baru yang lebih signifikan agar organisasi semakin berkembang kearah yang positif dan maju. Beberapa ahli telah banyak mengemukakan pendapatnya mengenai pengembangan organisasi, diantaranya Felix A. Nigro dan Lloyd G. Nigro dalam buku Modern Public Administration, yang mengemukakan bahwa pengembangan organisasi merupakan suatu pendekatan yang didasarkan atas ilmu sosial terhadap analisis masalah-masalah organisasi dan pengefektifan perubahan yang diarahkan dengan menggunakan konsultan-konsultan yang terlatih atau ahli-ahli dalam perusahaan. Disamping itu, model pengembangan organisasi juga sangat dibutuhkan sebagai komunikasi antara agen pembaharu dengan anggota-anggtota yang ada dalam organisasi. Pembuatan model pengembangan organisasi sangatlah perlu untuk mempermudah komunikasi antara agen pembaharu dengan mereka yang berada dalam organisasi. Model pengembangan yang dijelaskan pada gambar yang terdapat dalam pembahasan model pengembangan organisasi, menggambarkan bahwa : Program pengembangan organisasi dimulai dari pengenalan bahwa dalam organisasi tersebut terdapat persoalan; 



Kemudian, persoalan didiskusikan sehingga tercapai suatu kesamaan pendapat; 10







Berdasarkan persoalan tersebut, dilakukan analisa organisasi yang dimaksudkan untuk meneliti kembali persoalan tersebut serta untuk mencari sebabnya;







Hasil analisa kemudian disampaikan kepada anggota organisasi dalam bentuk umpan balik;







Tanggapan



terhadap



umpan



balik



tersebut



dapat



digunakan



untuk



mengembangkan strategi perubahan; 



Strategi tersebut dilaksanakan dalam bentuk intervensi nyata untuk kemudian diukur dan dinilai hasilnya, dan pada akhirnya disampaikan berupa umpan balik.



Dalam pengembangan organisasi, hal yang penting selanjutnya adalah agen perubahan dalam organisasi. Sebagai penentu perubahan apa yang sebaiknya dilakukan dan tidak dilakukan, baik tidaknya perubahan yang akan dihasilkan, sehingga para agen harus benar-benar mengetahui perannya masing-masing. Berwawasan luas dan mempunyai kepercayaan diri yang kuat, karena akan berdampak langsung pada pelaksanaan organisasi dan masyarakat luas. 3.2



SARAN Setelah penulis memaparkan tentang Pengembangan Organisasi tersebut, disarankan kepada pembaca untuk mengambil ilmu dari pembuatan makalah ini, agar dapat membantu memberikan nuansa keilmuan dan memperolah wawasan luas.



11



DAFTAR PUSTAKA



Kumoroto, Wahyudi, 2011. Etika Administrasi Negara Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Wexley, N Kenneth, Ph. D, dan Gary A. Yuki, 2005. Perilaku Organisasi dan Psikologi Personalia Jakarta: PT Rineka Cipta http://kahfiehudson.wordpress.com/2011/12/18/pengembangan-organisasi/ diakses tanggal 09 Januari 2017 http://sutondoscript.blogspot.com/2011/07/perubahan-dan-pengembangan-organisasi.html diakses tanggal 09 Januari 2017 https://www.coursehero.com/file/12766337/INtervensi/ https://www.ganipramudyo.web.id/2017/07/intervensi-pengembangan-organisasi-di.html http://digilib.uinsby.ac.id/16362/6/Bab%202.pdf



12