Kerangka Acuan Kegiatan Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)



Oleh : TIM PPI



BLUD PUSKESMAS KUTASARI Jl. Raya timur pasar kutasari, telp (0281) 6599183



KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) DI BLUD PUSKESMAS KUTASARI



A. PENDAHULUAN “Health – care Associated Infections (HAIs)” merupakan komplikasi yang paling sering terjadi di pelayanan kesehatan. HAIs selama ini dikenal sebagai infeksi Nosokomial atau disebut juga sebagai Infeksi di rumah sakit “Hospital Acquired Infections” merupakan persoalan serius karena dapat menjadi penyebab langsung maupun tidak langsung kematian pasien. Kalaupun tidak berakibat kematian, pasien dirawat lebih lama sehingga pasien harus membayar biaya lebih banyak. HAIs adalah penyakit infeksi yang pertama muncul (penyakit infeksi yang tidak berasal dari pasien itu sendiri) dalam waktu antara 48 jam dan empat hari setelah pasien masuk tempat pelayanan kesehatan, atau dalam waktu 30 hari setelah pasien pulang. Dalam hal ini termasuk infeksi yang didapat dari puskesmas tetapi muncul setelah pulang dan infeksi akibat kerja terhadap pekerja di fasilitas pelayanan kesehatan. Angka kejadian terus meningkat mencapai sekitar 9% (variasi 3-21%) atau lebih dari 1,4 juta pasien rawat inap di seluruh dunia. Kondisi ini menunjukkan penurunan mutu pelayanan kesehatan. Tak dipungkiri lagi untuk masa yang akan datang dapat timbul tuntutan hukum bagi sarana pelayanan kesehatan, sehingga kejadian infeksi di pelayanan kesehatan harus menjadi perhatian. Pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan penunggu pasien merupakan kelompok yang beresiko mendapat HAIs. Infeksi ini dapat terjadi melalui penularan dari pasien kepada petugas, dari pasien ke pasien lain, dari pasien kepada pengunjung atau keluarga maupun dari petugas kepada pasien. Dengan demikian akan menyebabkan peningkatan angka morbiditas, mortalitas, peningkatan lama hari rawat dan peningkatan biaya. Untuk meminimalkan resiko terjadinya infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan maka perlu diterapkan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) , yaitu program pelatihan pencegahan dan pengendalian penyakit menular.



B. LATAR BELAKANG Untuk meminimalkan resiko terjadinya infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan maka perlu diterapkan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI), yaitu program pelatihan pencegahan dan pengendalian penyakit menular.



C. TUJUAN KEGIATAN Meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan sumber daya manusia, tentang pencegahan dan pengendalian infeksi, sehingga dapat melindungi tenaga kerja dan masyarakat dari penularan penyakit infeksi.



D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN 1. Pendidikan dan pelatihan pengendalian dan pencegahan infeksi Pelatihan ini dilakukan sebagai tahap awal pelaksanaan program kerja Tim PPI, dalam pelatihan ini dipaparkan tentang pencegahan pengendalian infeksi, struktur organisasi PPI dan uraian tugas serta tanggung jawab masing-masing anggota. Pelatihan ini diselenggarakan oleh tim PPI dan bidang diklat. 2. Penyuluhan dan pelatihan Hand Hygiene Pelatihan ini berisi hal-hal yang harus dilakukan oleh petugas dalam menangani pasiien tanpa mengetahui terlebih dahulu diagnosanya, petugas harus melakukan kewaspadaan standar yaitu cuci tangan. Pelatihan cuci 6 langkah sesuai standar WHO harus



diajarkan



kepada



seluruh



karyawan,



mulai



dari



teori



sampai



mendemonstrasikannya. 3. Pelatihan pengelolaan limbah/ sampah Pelatihan ini ditujukan kepada seluruh staf medis ataupun non medis serta cleaning service tentang penempatan sampah sesuai dengan standar pencegahan dan pengendalian infeksi dan dipaparkan mulai proses pemilahan sampai dengan proses pemusnahan sampah/ limbah. 4. Pelatihan pemakaian alat pelindung diri (APD) Pelatihan ini dilakukan untuk mencegah petugas dari penularan yang dapat ditimbulkan dari berbagai macam jenis infeksi . pelatihan ini meliputi pengenalan



berbagai macam APD yang harus dipakai untuk cmasing – masing unit kerja, cara pemakaian, cara melepas, serta kegunaannya. 5. Pelatihan pemasangan intra vena line Pelatihan ini berisi mengenai cara pemasangan infus yang benar, sehingga meminimalkan terjadinya komplikasi. Dalam pelatihan ini juga akan disampaikan apa yang dimaksud dengan phlebitis, tanda dan gejalanya, dan penanganannya. 6. Penyuluhan hand hygiene untuk pengunjung Hand Hygiene tidak hanya dibudayakan pada petugas, tetapi juga kepada seluruh keluarga pasien dan pengunjung. Pelatihan ini juga dikhususkan untuk keluarga dan pengunjung pasien seluruh unit rawat inap dan rawat jalan yang melakukan pengobatan atau kontrol.pelatihan ini dilakukan dengan metode kampanyehand hygiene. 7. Pelatihan perawatan luka Pelatihan ini berisi tentang cara perawat melakukan perawatan luka secara benar dan sesuai dengan prinsip steril. 8. Pelatihan pengelolaan linen Pelatihan ini berisi pengelolaan linen kotor dan linen bersih mulai dari pemisahan sampai pendistribusian. 9. Pelatihan kebersihan ruangan Pelatihan ini dilakukan secara berkala dan dititikberatkan pada cara kebersihan setiap ruangan yang meliputi rawat inap, ruang rawat jalan, kantor, laboratorium, farmasi dan ruang – ruang khusus untuk pemeriksaan. 10. Pelatihan tentang dekontaminasi alat dan sterilisasi Pelatihan ini berisi tentang cara pengelolaan alat kesehatan mulai dari dekontaminasi sampai dengan sterilisasi. 11. Sosialisasi kejadian tertusuk jarum Sosialisasi ini dilakukan kepada seluruh staf medis maupun staf non medis yang bertugas. Dalam hal kemungkinan kejadian tertusuk jarum dan cara pelaporan apabila terjadi kejadian tersebut.



E. METODE PELAKSANAAN KEGIATAN Mengusulkan pelatihan, menyelenggarakan pelatihan, melengkapi saranan prasarana, melengkapi prosedur pelayanan, melakukan pencatatan, evaluasi.



F. SASARAN/ TARGET YANG INGIN DICAPAI 1. Terpenuhinya sarana prasarana pelayanan komite pencegahan dan pengendalian infeksi di puskesmas kalibaru kulon dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan dan patient safety 2. Terlaksananya kegiatan pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi yang multi disiplin antar profesi dan bekerja secara interdisiplin.



G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN januari



Jenis kegiatan 1. Penetapan TIM PPI dan uraian tugas tim ppi 2. Rapat tim PPI (penetapan infeksi yang akan di ukur dan laporan ke tim PPI) 3. Laporan tim PPI ke Kepala Puskesmas tiap 3 bulan 4. Membuat



form



checklist



dan supervisi 5. Penetapan ketersediaan alat dan anggaran pelaksanaan kegiatan PPI 6. Penyusunan SOP kegiatan PPI 7. Penyuluhan PPI petugas 8. Penyuluhan PPI pengunjung 9. Pelaksanaan program ppi meliputi



kesehatan



karyawan, kejadian tertusuk jarum, imunisasi karyawan,



februari



maret



april



mei



juni



juli



agustus



september



oktober



november



desember



konseling pegawai 10. Evaluasi kegiatan dengan tim Mutu PPI 11. Perencanaan ulang kegiatan PPI



H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA 1. Evaluasi pelaksanaan kegiatan Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap 6 bulan melalui rapat rutin yang dilaksanakan anggota tim PPI. 2. Pelaporan Laporan evaluai pelaksanaan kegiatan dibuat setiap 6 bulan berdasarkan masing – masing kegiatan yang dilakukan. I. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN 1. Pencatatan Pada setiap kegiatan dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi yang dilakukan ada beberapa hal yang harus didokumentasikan seperti : a. Pre planning kegiatan b. Materi c. Undangan d. Daftar hadir e. Laporan hasil kegiatan f. Dokumentasi kegiatan 2. Pelaporan Laporan pelaksanaan kegiatan dibuat setiap selesai kegiatan dilakukan (maksimal 1 minggu setelah kegiatan berlangsung) dan dilaporkan kepada ketua tim PPI setiap 1 bulan sekali, yang selanjutnya akan dilaporkan pada tim PMKP dilanjutkan ke kepala puskesmas. 3. Evaluasi kegiatan Evaluasi pelaksanaan program dilakukan per 6 bulan sekali dengan cara melihat hasil evaluasi kegiatan yang telah dijadwalkan.



J. RENCANA ANGGARAN DAN BIAYA Anggaran kegiatan PPI diperoleh dari Biaya Operasional Keuangan Puskesmas (BOK).



K. PENUTUP Dengan mempertimbangkan kebutuhan anggaran dan biaya serta manfaatnya bagi puskesmas kalibaru kulon, maka diharapkan kegiatan ini dapat terlaksana.