Kertas Lakmus [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kertas Lakmus Lakmus adalah suatu kertas dari bahan kimia yang akan berubah warna jika dicelupkan kedalam larutan asam/basa. Warna yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh kadar pH dalam larutan yang ada. Warna kertas lakmus dalam larytan asam, larytan basa, dan larutan bersifat netral berbeda. Ada dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut sbagai berikut. 1. Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru dan dalam larutan netral berwarna merah. 2. Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru dan dalam larutan netral berwarna biru. 3. Metil merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna kuning dan dalam larutan netral berwarna kuning. 4. Metil Jingga dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna kuning dan dalam larutan netral berwarna kuning. 5. Fenolftalin dalam larutan asam berwarna - dan dalam larutan basa berwarna merah dan dalam larutan netral berwarna



Lakmus adalah campuran zat pewarna berbeda yang larut dalam air yang diekstrak dari lumut. Campuran ini sering diserap ke dalam kertas saring untuk menghasilkan salah satu bentuk tertua dari indikator pH, yaitu kertas lakmus, yang digunakan untuk menguji kadar keasaman bahan. Kertas yang mengandung campuran tersebut (disebut sebagai kertas lakmus) adalah suatu kertas dari bahan kimia yang akan berubah warna jika dicelupkan kedalam larutan asam atau basa. Warna yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh kadar pH dalam larutan yang ada.



Daftar isi    



1Bahan kimia 2Penggunaan 3Lihat pula 4Referensi



Bahan kimia[sunting | sunting sumber]



Struktur kimia 7-hidroksifenoksazon, komponen kromofor pada lakmus



Campuran lakmus memiliki nomor CAS 1393-92-6 dan mengandung 10 hingga 15 zat warna yang berbeda. Komponen kimia yang paling sering digunakan dalam lakmus hampir serupa dengan campuran yang dikenal sebagai orsein, tetapi dengan proporsi yang berbeda. Berbeda



dengan orsein, konstituen utama lakmus memiliki massa molekul rata-rata 3300.[1] Indikator asam-basa pada lakmus memiliki sifat seperti kromofor 7-hidroksifenoksazon.[2] Beberapa fraksi lakmus diberi nama yang khas termasuk eritrolitmin (atau eritrolein), azolitmin, spaniolitmin, leukoorsein, dan leukazolitmin. Azolitmin menunjukkan efek yang hampir sama dengan lakmus.[3]



Penggunaan[sunting | sunting sumber]



Kertas lakmus yang telah digunakan



Semua asam dan basa mempunyai sifat sifat tertentu, tidak semua asam mempunyai sifat yang sama demikian juga pada basa. Kita juga sudah mengenal bahwa asamterbagi menjadi dua yaitu asam lemah dan asam kuat, demikian juga basa, ada basa kuat dan basa lemah. Kekuatan asam atau basa tergantung dari bagaimana suatu senyawa diuraikan dalam pembentukan ion-ion jika senyawa tersebut dalam air. Warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa, dan larutan bersifat netral berbeda. Ada dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut sebagai berikut. 1. Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru dan dalam larutan netral berwarna merah. 2. Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru dan dalam larutan netral berwarna biru. Kertas lakmus biru berubah warna menjadi merah di bawah kondisi asam dan kertas lakmus merah menjadi biru di bawah kondisi basa atau alkali, dengan perubahan warna yang terjadi di atas rentang pH 4.5–8.3 pada 25 °C (77 °F). Kertas lakmus pada keadaan netral berwarna ungu.[4] Reaksi kimia selain asam-basa dapat pula menghasilkan perubahan warna pada kertas lakmus. Misalnya, gas klorinmengubah kertas lakmus biru menjadi putih,[5] karena kehadiran ion hipoklorit. Reaksi ini tidak bolak-balik, sehingga lakmus tidak berperan sebagai indikator dalam situasi tersebut.



Indikator merupakan suatu senyawa yang berbeda warnanya dalam larutan asam dengan larutan basa. Kertas lakmus merupakan indikator yang paling mudah untuk digunakan . Hal ini terjadi karena kertas lakmus memiliki rentang pH yang sangat luas. Kertas lakmus memiliki rentang pH dari 0 – 14, dengan 0 sebagai titik paling asam, 7 titik netral, dan 14 sebagai titik paling basa.



Kertas lakmus terdiri dari kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Kertas lakmus merah akan menjadi berwarna biru ketika berada pada larutan yang bersifat basa, dan tatap merah pada larutan yang bersifat asam. Kertas lakmus biru akan menjadi berwarna merah ketika berada pada larutan yang bersifat asam, dan tatap biru pada larutan yang bersifat basa. Perubahan warna yang sangat jelas ini membuat kertas lakmus sangat mudah untuk digunakan, dan cenderung hanya dihafal. Sedangakan bagaimana proses yang terjadi sehingga menyebabkan perubahan warna tidak pernah dibahas, sehingga konsep yang dimikili oleh siswa sangat rendah. Perubahan warna yang mampu dihasilkan oleh kertas lakmus sebenarnya disebabkan karena adanya orchein (ekstrak lichenes) yang berwarna biru di dalam kertas lakmus. Struktur orchein disajikan sebagai berikut. Lakmus biru dibuat dengan menambahkan ektrak lamus yang berwarna biru ke dalam kertas putih. Kertas akan menyerap ekstrak lakmus yang selanjutnya dikeringkan dalam udara terbuka, sehingga dihasilkan kertas lakmus biru. Kertas lakmus biru pada larutan yang bersifat basa akan tetap biru, karena orchein merupakan anion, sehingga tidak akan bereaksi dengan anion (OH-). Dalam suasana asam, akan terjadi mekanisme berikut. Struktur tersebut menunjukkan terjadinya perubahan jenis ikatan , perubahan posisi ikatan rangkap terkonjugsai, dan delokalisasi. Perbedaan ini menyababkan terjadinya perubahan penyerapan panjang gelombang yang lebih tinngi, yang ditangkap oleh mata kita sebagai warna merah. Kertas lakmus merah dibuat dengan proses yang sama dengan pembuatan kertas lakmus biru, tetapi ditambahkan sedikit asam sulfat atau asam klorida agar warnanya menjadi merah. Sehingga mekanisme reaksi orchein pada suasana asam akan kembali terjadi. Apabila ketas lakmus merah dimasukkan ke dalam larutan yang bersifat asam, warnanya akan tetap merah karena lakmus merah memang merupakan orchein dalam suasana asam. Sedangkan, apabila kertas lakmus merah ditambahkan larutan yang bersifat basa, maka orchein yang berwarna biru akan kembali terbentun sesuai mekanisme berikut. Secara sederhana reaksi kesetimbanagn yang terjadi pada orchein disjikan pada gambar berikut. Merah (asam) Biru (basa) Dasar Teori Untuk mengetahui larutan bersifat Asam, Basa, Netral diperlukan alat yang berupa indikator, berupa kertas lakmus . Ada 2 kertas lakmus yaitu, kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru.



Ada beberapa hal yang perlu di perhatikan : 1. Larutan yang bersifat Asam, akan mengubah lakmus biru menjadi merah, dan kertas lakmus merah tetap merah. 2. Larutan yang bersifat Basa, akan mengubah lakmus merah menjadi biru, dan kertas lakmus biru tetap menjadi biru. 3. Larutan yang bersifat Netral tidak mengubah lakmus merah atau kertas lakmus biru tetap menjadi biru. Sedangkan untuk mengetahui pH suatu larutan, diperlukan indikator universal. Penggunaannya sangat sederhana, sehelai indikator diteteskan pada larutan yang akan diukur pHnya kemudian dibandingkan dengan peta warna yang tersedia. Tabel daerah warna pH Indikator Universal. pH



Warna Indikator Universal



≤ 345 6 7 8 9 ≥ 10



MerahMerah JinggaJingga Kuning Hijau Kekuning-Kuningan Biru Kehijau-hijauan Biru Ungu