17 0 2 MB
Keselamatan Tentang H2S ( Hydrogen Sulfida )
Pembicara : Yessi Oktavia, S.T, M.K.K.K
OVERVIEW Definisi gas H2S Sumber gas H2S Karakteristik gas H2S Dampak gas H2S pada manusia ( Target organ ) dan lingkungan Batasan paparan gas H2S ( Exposure limit ) Monitoring gas H2S Alat Pelindung Pernafasan Emergency Pertolongan Pertama
Inciden kebocoran gas H2S di PT. Sorik Merapi Geothermal Power, Mandailing Natal 25 jan 2021
4 Source: www.esdm.go.id
Ringkasan kejadian : Pada Hari Senin 25 januari 2021 dilakukan aktifitas well discharge SM T02 di Unit II PLTP Sorik Merapi. Pukul 12.00 WIB steam disalurkan ke silencer untuk dibersihkan sebelum dikirim ke Pembangkit listrik. Pada pukul 12.30 WIB diterima laporan beberapa warga desa yang berjarak 300 – 500 meter dari lokasi panas bumi pingsan, detector gas yang dipasang diarea panas bumi tidak mendeteksi kebocoran gas H2S. PT. SMGP memutuskan menghentikan aktifitas dan menutup sumur tersebut. Inciden kebocoran gas H2S di PLTP Sorik Merapi
menyebabkan 5 orang meninggal dunia ( Fatality ) dan 15 orang dirawat di rumah sakit. Source: www.esdm.go.id
Apa itu Gas H2S ???
H2S ( Hydrogen Sulfida ) adalah gas tidak berwarna, sangat beracun, mudah terbakar, berbau seperti telur busuk pada kosentrasi rendah, tetapi pada kosentrasi tinggi dapat melumpuhkan indra penciuman dan berujung kematian.
Nama lain Gas H2S
Gas Tinja Gas telur busuk Gas limbah / Sewer gas Sulfana Gas asam belerang Uap bau
Sumber Gas H2S Gas H2S berasal dari gas alam yang muncul dari aktivitas gunung merapi dimana bakteri mengurai bahan organik dalam keadaan tanpa oksigen ( An aerob ) seperti di rawa dan saluran pembuangan kotoran. Gas H2S terbentuk dalam kondisi oksigen ( O2) rendah dimana Sulfur ( S ) dan bakteri dalam jumlah yang cukup. Gas Vulkanik
Minyak & Gas Bumi
Proses Produksi/Pabrik
Timbunan Saluran Pembuangan dan Pengolahan Air Limbah Sampah Organik
Contoh ditemukannya Gas H2S di Industri : Minyak dan Gas : • Production separator • Sulfur removal system • Heater • Vapor recovery unit • Wellhead atau Tanki • Pit dan selokan
Panas Bumi : • Sump • Well / Sumur • Valve • Fitting / sambungan pipa • Cooling tower • Pit 9
Karakteristik Gas H2S
20% lebih berat dari udara, cenderung berkumpul didaerah yang rendah
LEL 4.3%, UEL 4.6%
Dampak gas H2S terhadap manusia 0,00011 – 0,00033 ppm 0,01 – 1,5 ppm 2 - 5 ppm
20 ppm 50 - 100 ppm
100 ppm
Tercium bau yang khas
Ambang bau, tercium seperti telur busuk Kontak terlalu lama dapat menimbulkan gejala mual, iritasi pada mata, sakit kepala dan susah tidur. Pada beberapa orang yang menderita asma dapat menimbulkan masalah bronchial Cepat lelah, kehilangan nafsu akan, cepat marah dan memori buruk Konjungtivitis (pembengkakan mata), iritasi pada saluran pernafasan dalam waktu 1 jam, menyebabkan gangguan pencernaan, kehilangan nafsu makan. Batuk, iritasi mata, kehilangan fungsi indra penciuman setelah 2-15 menit, Nafas berubah, iritasi tenggorokan setelah 1 jam. Peningkatan keparahan terjadi secara bertahap dan kematian (fatality) dapat terjadi setelah 48 jam.
100 – 150 ppm
Kehilangan fungsi indra penciuman
200 – 300 ppm
Konjungtivitis (pembengkakan mata), edema paru apabila pajanan terlalu lama.
500 – 700 ppm
Hilang kesadaran dan menyebabkan kematian (fatality) dalam 30 - 60 menit.
700 – 1000 ppm
Hilang kesadaran dalam 1 – 2 kali tarikan nafas, Nafas berhenti dan kematian (fatality) dalam hitungan menit.
1000 - 2000 ppm
Kematian (fatality) instant.
Source:OSHA
11
Target organ Gas H2S masuk melalui saluran pernafasan pada manusia dimana gas H2S dapat diserap kedalam darah menggantikan Oksigen ( O2 ) yang ada. Apabila seseorang bernafas, maka udara yang dihirup melalui mulut / hidung telah mengandung gas H2S maka akan secara cepat masuk ke paru paru. Jumlah gas H2S yang terlalu banyak terhirup oleh manusia akan melumpuhkan system saraf pusat yang ada di otak sehingga paru paru berhenti bekerja dan menyebabkan seseorang menjadi sesak nafas. Apabila gas H2S didalam paru paru bercampur dengan air ( H20 ) maka akan terbentuk H2SO4 ( asam lemah ) yang dapat menyerang pembuluh darah
12
Dampak gas H2S terhadap lingkungan
Hidrogen Sulfida (H2S) dapat larut didalam air menyebabkan bahaya akut terhadap lingkungan air 13
Batasan paparan ( Exposure limit) Gas H2S TWA ( Time Weight Average ) : 1 ppm ( 8 jam kerja ) STEL ( Short Time Exposure Limit : 5 ppm ( 15 menit )
IDLH ( Immediately Dangerous to Life and Health : 100 ppm
Source: ACGIH 2019, NIOSH
Monitoring Gas H2S INGAT !!! JANGAN MENGANDALKAN INDRA PENCIUMAN UNTUK MENDETEKSI GAS H2S
Detector Gas H2S
Fixed Detector
Personal Detector
Portable gas Detector
Wireless Gas Detector H2S Biasanya digunakan untuk remote area dengan transmisi data mencapai jarak 3 KM
Alat Pelindung Pernafasan SCBA ( Self Contained Breathing Apparatus )
EEBD ( Emergency Escape Breathing Device ) Chemical respirator / Gas mask
Emergency ( Keadaan Darurat ) 1. 2. 3. 4.
Jangan Panik dan Jangan berlari Tahan Nafas dan segera mengevakuasi diri berlawanan dengan arah angin ( lihat wind sock, pasir, nyala api jika memungkinkan, kertas tissue ) Apabila tidak ada angin, evakuasi diri ke area yang lebih tinggi ( hindari area cekungan / lebih rendah ) Segera gunakan alat bantuan pernafasan.
Pertolongan pertama pada korban paparan gas H2S 1.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Jika menemukan korban H2S, pindahkan korban ke area yang berudara segar dan berlawanan dengan arah angin secepat mungkin, segera panggil bantuan medic jika memungkinkan. Penyelamatan terhadap korban H2S harus dilakukan saat menggunakan SCBA atau respirator lainnya. Jika jantung korban tidak berfungsi, lakukan CPR ( Yang telah terlatih ) Hindari memberikan bantuan mouth to mouth pada korban Jika mata terkena gas H2S, segera siram dengan air mengalir selama 10 menit. Jika korban sadar, berikan oksigen sambil tetap menjaga korban dalam posisi istirahat. Segera bawa ke RS untuk tetap melanjutkan memberikan bantuan pernafasan, beritahu pihak RS bahwa korban terpapar gas H2S. Jangan melakukan penyelamatan apabila anda belum terlatih Jangan memberikan air minum terhadap korban gas H2S
21
22