Ketidakpastian Pada Suatu Fungsi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

A. KETIDAKPASTIAN PADA SUATU FUNGSI 1.



Ketidakpastian pada fungsi satu variabel Perhatikan , misal y sebagai fungsi dari x: y = f(x), x (variabel bebas) adalah besaran yang diukur, dan y (variabel terikat) adalah besaran yang dicari (B. Darmawan Djonoputro, 1977:20-21).



dan Perlu diingat disini, apabila ∆x bersifat bagian skala terkecil, begitu pulalah interpretasi ∆y, dan apabila ∆x berupa simpangan baku, ∆y juga bersifat demikian. Berikut adalah beberapa contoh fungsi satu variabel yang sering kita jumpai dalam praktikum fisika. a) y  ax n , n bilangan bulat (fungsi pangkat) atau pecahan dy  nax n 1 dx



∆y =



n.ax n 1 x



b) y = log x;



∆y =



dy 1  dx x ln 10



1 x x ln 10



c) y = ex;



dan



y 1 x  y ln x x



dy  ex dx



∆y = ex∆x dan



d) y = sin x;



y x n y x



dan



y  x y



dy  cos x dx



y  cos x x



dan



y  ctgx x y



Dalam menghitung ∆y, sudah barang tentu ∆x harus dinyatakan dalam radian.



Contoh soal: Diameter suatu kawat silinder diperoleh d = (2,00 ± 0,05) mm. Berapakah ketidakpastian pada penempangnya? Penyelesaian:  d Penampang A =     2



A  2



2



 3,1428... mm2



d xA d



0,05



= 2 x 2,00 x 3,1428… = 0,16 mm2 (dibulatkan mengingat ketelitian menjadi 0,2) (B. Darmawan Djonoputro, 1977:21-22).



2.



Ketidakpastian pada fungsi dua variabel Perhatikan z = z (x,y), di mana x = x  x dan y = y  y adalah hasil pengukuran langsung (merupakan variabel bebas), dan z adalah besaran yang dicari (merupakan variabel tidak bebas). ∆x dan ∆y adalah ketidakpastian pada x dan y, maka z juga akan mempunyai ketidakpastian tertentu ∆z. Ada tiga kasus dalam fungsi dua variabel antara lain: a) ∆x dan ∆y ditentukan nilai skala terkecil (pengukuran tunggal) z = z (x,y), maka: z  z ( x , y ) dan  z    x 



z  



y



 z   x    y 



y x



Contoh: Pengukuran sebuah luas benda dengan panjang 100 mm dan lebar 50 mm. dengan nst sebesar 1 mm. Maka pengukuran luasnya adalah Diketahui: p = (100,1 ± 0,5) mm



l = (50,2± 0,5) mm Berapakah luas menurut pengukuran ini dan berapa ketidakpastiannya? A = 5025,02 mm2 = 5,03 x 103 mm 2  A    P 



A  



 A    l 



P   l



l p



=l.P+p.l = 50,2 . 0,5 + 100,1 . 0,5 = 25, 1 + 50, 05 = 75, 15 mm 2 = 0,07515 x 103 mm2 = 0,08 x 103 mm2 A  x  A A  (5,03  0,08)10 3 mm 2



b) ∆x dan ∆y berupa simpangan baku (pengukuran berulang) z = z (x, y) Sekarang x dan y dimisalkan dapat diukur N kali, hingga menghasilkan contoh xi, yi dengan i = 1,2, …..N. Dari sini dapat ditemukan x  x dan y  y . Seperti biasa, kita tentukan z  z ( x , y )



∆z dapat dihitung dengan persamaan : ∆z =



 z     x 



2



 z   x 2    y  x



2



y 2 y



Contoh: Pengukuran sebuah luas benda x = panjang dan y = lebar yang dilakukan selama 5 kali pengulangan dengan nst 1 mm.



No



xx



X



(x  x)2



1



5



-0,3



0,09



2



5,5



0,2



0,04



3



5,3



0



0



4



5,4



0,1



0,01



5



5,1



-0,2



0,04







5,3



 



0,18



 (x  x)



2



n(n  1)



0,18 20   0,07 mm  



x  x  x x  (5,30  0,07) mm



No



y



( y  y) 2



y y



1



2,5



-0,4



0,16



2



2,9



0



0



3



2,8



0,1



0,01



4



3,0



0,1



0,01



5



3,2



0,3



0,09







2,9



0,27



y 



 ( y  y)



2



n( n  1)



0,27 20 y  0,01mm y 



y  y  y y  ( 2,90  0,01) mm A  P.l A  5,3 X 2,9 A  15,37 A  1,5 X 101 mm 2



A 



 z     x 



2



x



 z x 2    y



2



  



y 2 y



A 



l 2 xp  p 2 xl 2



 



2,9 2 x 0,07 2  5,3 2 x 0,012



  8,41x 4,9.10 3 28,09 x1.10  4 A 



0,041209  2,809.10 3



  0,02.101 mm 2



A  A   A  (1,50  0,02)101 mm 2



c) ∆x dan ∆y berlainan sifat Apabila pada fungsi z = z(x,y), besaran x diukur secara berulang hingga hukum statistika dapat dipakai padanya, maka ∆x berupa simpangan baku nilai rata-rata x. Besaran y karena sesuatu hal hanya diukur sekali saja, hingga ∆y adalah ½ nst, maka kedua ketidakpastian ini mempunyai makna statistika yang berlainan. ∆x memiliki tingkat kepercayaan 68%, sedangkan ∆y memiliki tingkat kepercayaan 100%. Bagaimanakah memadu jenis ketidakpastian yang berlainan tingkat kepercayaannyaitu?.



Sebagai



jalan



keluar



menyamakan tingkat kepercayaan y dan x. z = z  z z  z( x, y)



sering



diambil



kebijaksanaan



Jika diambil tingkat kepercayaan 68% maka:   z       x 



A 



2



 z  x     y  y



2



2







 2 / 3y  2  



x



Contoh:   0,07 mm x  5,3mm y  2,5 y  1 x1  0,5 2 A  X xY A  5,3 x 2,5 A  1,3.10 2 mm 2



  z       x 



A 



2



 z  x     y  y



2



2







 2 / 3y  2  



 2  Y   3 



x 2



 



y 2 . 2  X 



A 



 2  2,5 2.0,07 2  5,3 0,5   3 



 



0,030625  252,81



2



  15,9  1,6 x10 2 mm 2 A  A   A  (1,3  1,6)10 2 mm 2



Jika diambil tingkat kepercayaan 100% maka:  z    x 



A  



y



 z    y 



x



 z    y 



x



x 3 / 2x   



xy



Contoh:  z    x 



A  



y



x 3 / 2x   



3   XY 2 3 A  2,5. 0,07  5,3.0,5 2 A  0,05.10 2   Y .



A  A  A A  (1,30  0,05).10 2 mm 2



xy



(B. Darmawan Djonoputro, 1977:23-28).