Khutbah Waktu Yang Selalu Ditunggu Ummat Muslim [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Alhamdulillah wassholatu wassalamu ala rosulillah sayyidina wa maulana Muhammad ibni abdillah Wa ala alihi wa sohbihi wa man tabi’ahu wa mawwalah, assyhaduallaa ilaaha illahllah hu wahdahu laaa syariiikalah, wa asyhadu anna sayyidanaa muhammadan ‘abduhu wa rosuluhu laa nabiyya ba’dah, allahumma sholli alasayyiidina muhammadin nabiyyil ummiyyi wa alaa alihi wasohbihi wa barik wa sallim, qalallahu ta’alaaa fiilqur’anil adziim wa huwa ashdaqul qaailiin (baca ta’aawudz). Yaaa ayyuhal ladzina aamanuttaqullaha haqqo tuqotihi walaa tamutunna illa waantum muslimuun, wa qolaa ta’alaa fii ayatin ukhraa, yaa ayyuhal adzina amanuttaqullah wa quluu qawlan syadiida, yushlih lakum ‘amaa lakum wa yaghfirlakum dzunubakum wa mayyuti’illaha wa rasulahu faqad fazaa fauzan ‘adzima, ibadallah usiikum wa nafsi bitaquwallahi wa tho’atihi faqod fazal muttaquun. Ma’asyiral muslimin jama’ah jum’at masjid Jami Al-Hilal yang dimuliakan Allah swt. Pada hari ini Allah swt menciptakan nabi adam, pada hari ini allah swt akan mengkiamatkan dunia, pada hari ini allah swt mengeluarkan adam dari surga, hari ini di pilih allah swt tempat pertemuan seluruh orang beriman hari ini di sebut dengan sayyidul ayyam, induk pemimpin segala hari, berapa banyak hari ini orang yang amat sangat ingin nyawanya sampai ke hari ini, tapi ada yang lebih cepat dari pada niat, malaikat maut datang mencabut nyawa, belum sampai malam jum’at dia sudah menghadap allah swt, man maata yaumal jumu’ati siapa yang mati meninggal pada hari jum’at, malam jum’at, pagi jum’at, sore jum’at, waqohullahu min ‘azabil qobri Allah jaga selamatkan dia dari azab kubur, pagi siang sore dan malam kita berdoa sebelum salam "Allahumma inni a'udzubika min adzabi jahannam, wa min adzabil-qabri, wa min fitnatilmahya wal-mamat, wa min syarri 1



fitnati masiihid dajjaal."  "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari siksa neraka jahanam dan siksa kubur. Dari fitnah kehidupan dan kematian, serta dari keburukan fitnah Dajjal." Begitulah hebatnya dan allah akan menghabiskan, menghancurkan alam semesta, idzassamaa ‘un fathorot langit terbelah, wa idzal kawakibun ta tsarot planet bertabrakan, wa idzal biharu fujjirot lautan diledakkan, wa idzal quburu bu’tsirot semua yang di kubur akan dibangkitkan, ‘alimats nafsun maa qaddamat wa akhorot hari itu baru manusia sadar apa yang dia sudah lakukan, apa yang dia sudah lihat, apa yang dia sudah pandang, dan itu semua terjadi pada hari jum’at. Berapa banyak orang yang pada hari jum’at jasadnya terbujur di ruang ICU, nyawanya masih bersemayam di dalam badan tapi dia tidak bisa tegak berdiri menghadap Allah, saat suara adzan sayup2 masuk ke lorong jendela sampai ke lobang telinganya hatinya berkeluh kesah air matanya menetes, dia tak dapat berkata-kata, satu-satunya respon yang dia berikan hanya tetesan air mata, hanya itu yang mampu dia lakukan karena dia sedang tidak berdaya, ooh andai waktu dapat diulang kembali menghadap Allah, betapa nikmatnya mandi di hari jum’at, betapa nikmatnya melangkahkan kaki menuju sholat jum’at, betapa indahnya masuk ke dalam masjid mendengarkan khutbah jum’at, keindahaan itu tak dapat lagi mereka rasakan, sebaliknya ada pula sebagian hamba Allah nyawanya masih ada dalam badan sehat wal ‘afiyat, tapi saat adzan berkumandang dia masih berada di jalan, di pasar, di kantor, tak ada sedikitpun rasa risaunya, inilah tanda2 hati telah terkunci, kalau tidak merasakan manisnya ibadah, tidak merasa berduka meninggalkan ibadah, itu salah satu azab diatas azab, sakit bukan azab, “ Hal ini sebagaimana hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Sa’id Al-Khudri dan Abu Hurairah. Redaksi haditsnya berbunyi: 



2



‫سعي ٍد وَأبي ه َُر ْيرة‬ ْ‫س(لِ َم ِمن‬ ْ ‫يب ا ْل ُم‬ ُ ‫ص‬ َ ‫َوعنْ َأبي‬ ِ ُ‫ َما ي‬:‫بي ﷺ قَا َل‬ ِّ َّ‫رضي هَّللا َع ْن ُه َما عن الن‬ َ ‫ حتَّى الش َّْو َكةُ يُشَا ُكها ِإالَّ كفَّر هَّللا ب َه((ا‬،‫ب َو َال َه ٍّم َو َال َح َزن َو َال َأ ًذى َو َال غ ٍّم‬ َ ‫ب َو َال َو‬ َ َ‫ن‬ ٍ ‫ص‬ ٍ ‫ص‬ َ ‫ِمنْ خ‬ ‫طا َياه‬ “’An Abi Sa’id Al-Khudri wa an Abi Hurairah ani-Nabi SAW qala: ma yushibulmuslima min nashobin wa la washobin wa la hammin wa la huznin wa la adzan wa la ghammin hatta as-syaukati yusyakuha kafarallahu biha min khatayahu.”   Yang artinya: “Dari Abu Sa’id Al-Khudri dan Abu Huraiah dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda: setiap kesulitan, penyakit, kerisauan, kesedihan, aniaya, dan bencana yang menimpa Muslim, bahkan duri yang menusuknya niscaya Allah akan jadikan itu semua sebagai penebus berbagai kesalahannya.” Miskin bukan sakit, sakit bukan miskin, miskin bukan penderitaan, kematian bukan penderitaan, belum tentu laknat Allah swt, laknat adalah ketika tidak merasa berduka ketika tertinggal ibadah, itulah sesungguhnya khatamallahu ‘alaa kulu bihim Allah mengunci pintu hati mereka, wa ‘alaa sam’ihim telinga tersumbat, wa ‘alaa abshorihim mata tertutup.



ٍ ‫َمنْ َت َر َك ال ُج ُم َع َة َثاَل َث َم َّرا‬ ‫او ًنا ِب َها َط َب َع هللاُ َع َلى َق ْل ِبه‬ ُ ‫ت َت َه‬ Artinya, “Siapa meninggalkan shalat Jumat tiga kali karena meremehkan, niscaya Allah menutup/mengunci hatinya,” (HR At-Turmudzi, At-Thabarani, AdDaruquthni). Rezekinya lancar, umurnya panjang, jabatannya tinggi, tapi hati terkunci tausiyah tidak masuk, bacaan Qur’an tidaak pernah memberikan efek kepada dirinya, semua orang meneteskan airmata sedih, semua orang merasa takut berbuat buruk dan berbuat dosa, tapi kenapa dia tidak ada rasa takut sedikitpun, apa sesungguhnya 3



yang terjadi? Khatamallahu ‘alaa kulu bihim Allah mengunci pintu hati mereka, Summun bukmun umyun (Mereka) tuli, bisu, lagi buta fahum laa yarji'uun tidak mungkin lagi kembali kepada kebenaran, laa yubsiruun tidak lagi dapat melihat mana hak mana batil, laa yasmaa’uun tidak bisa mendengar mana nasehat mana sumpah serapah, karena mereka orang2 yang dilaknat oleh Allah swt. Summa qiila lillalladzina dzolamu kemudian dikatakan kepada orang2 yang dzolim, apa dikatakan Allah swt kepada orang2 yang sudah menganiaya orang lain maka rasakanlah azab, azab diatas azab yang diberikan Allah swt, “ittaku zulma... takutlah kamu pada perbuatan zolim, fainna zulma zulumaatun yaumal qiyamah....karena perbuatan zolim akan menjadi kegelapan di hari kiamat. Banyak orang menanggap bahwa dia sudah selamat karena solatnya, selamat karena puasa sunnahnya, selamat karena aqiqah dan qurbannya, selamat karena sudah membangun masjid, selamat karena sudah berhaji dan umrah ke baitullah, tapi sesungguhnya perbuatan zolim tidak dapat ditebus dengan istighfar beribu kali, tidak dapat ditebus dengan darah menetes mati syahid. Ya’ti yaumal qiyamah ada orang nanti yang datang menghadap Allah swt, pada hari kiamat, fi sholaatin sholatnya banyaak, wa zakatin zakat infaq dan shodaqoh, wa shiyamin puasanya banyak, tapi ternyata lidahnya syatama hadza mencaci maki si fulan, wa akala mala hadza memakan harta si fulan, wa dhoroba hadza memukul menempeleng si fulan, wa qodza fa hadza menuduh si fulan bersikap kasar terhadap si fulan, menyinggung perasaan si fulan. Oleh sebab itu, bagi yang merasa khilaf salah dan dosa, meminta maaflah, dan ciri orang yang bertaqwa adalah wal ‘afiina aninnas mau memberi maaf. Khutbah jum’at sulit untuk ditangkap karena situsai dan kondisi, yang menyampaikan nasehat belum tentu lebih mengamalkan daripada yang 4



mendengarkan,



boleh



jadi



yang



mendengarkan



selamat



daripada



yang



menyampaikan, siapa yang lebih mulia diantara kita hari ini?... khotib tidak lebih mulia, imam belum tentu mulia, inna akramakum ‘indallah... yang paling takut kepada allah itulah yang paling mulia, attaqwa hahuna... taqwa itu letaknya disini (hati) kata nabi, bukan pada sorbannya bukan pada jubahnya bukan pada titelnya. Kalau ada rasa takut dalam hati segera meminta maaf kepada manusia meminta ampun kepada allah, mendapatlah dia khusnul khotimah, tapi yang angkuh dan sombong merasa cukup dengan amal, laa yadkhulul jannah... tidak akan masuk surga, man kaana fi qalbihi mitsqaala habbatin min hardhalin min kibrin atau sombong sebesar biji sawi. Barakallahuli walakum fi qur’anil adzim, wana faa aani wa iyyakum bima fihi minal ayaati wadzikril hakim, wataqabbala minni wa minkum tilawatahu innahu huwal ghafururahiiim.



5