Kliping Manusia Purba [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KLIPING MANUSIA PURBA DI INDONESIA



1.Meganthropus paleojavanicus Dikutip dari Manusia Purba di Indonesia (2019), Meganthropus pertama ditemukan oleh peneliti kelahiran Jerman-Belanda,



Gustav Heinrich Ralph von Koeningswald di Sangiran pada 1941.



Fosil itu dinamai "mega" karena ukurannya besar, paling besar dibanding fosil-fosil yang ditemukan sebelumnya.Meganthtopus temuan von Koeningswald berasal dari masa Pleistosen awal (lapisan bawah). Meganthropus atau kerap disebut Manusia Sangiran, adalah manusia purba tertua yang ditemukan di Indonesia. Rekonstruksi tengkorak Meganthropus Rahang dan giginya besar. Kira-kira hampir sama ukurannya dengan rahang gorila. Kemudian pada 1952, peneliti Marks juga menemukan fosil rahang bawah Meganthropus di Sangiran dari Pleistosen tengah.



Berdasarkan umur lapisan tanah tempat penemuan, diperkirakan fosil yang ditemukan itu berumur 1-2 juta tahun. Meganthropus diperkirakan hidup dengan mengumpulkan makanan (food gathering). Makanan utamanya tumbuh-tumbuhan. Sebab, mereka belum mengenal api.



Berikut ciri-ciri Meganthropus:  Berbadan tegap dengan tonjolan tajam di belakang kepala  Bertulang pipi tebal, dengan tonjolan kening yang mencolok



 Tidak berdagu  Otot kunyah, gigi, dan rahang besar dan kuat Dalam genus manusia, spesies ini dinamai Meganthropus paleojavanicus, yang berarti manusia besar tertua yang berasal dari Jawa. Namun banyak juga ahli yang kemudian mengklasifikasikannya sebagai Homo erectus paleojavanicus. 2.Pithecanthropus mojokertensis Anak Mojokerto, fosil anak-anak yang ditemykan Andojo dan von Koeningswald, awalnya diragukan.



Gustav Heinrich Ralph von Koeningswald meneliti fosil tengkorak anak-anak yang ditemukannya di Jawa pada tahun 1938.



Berdasarkan taju puting dan sendi rahang bawahnya, diperkirakan fosil itu meninggal ketika berusia 5-6 tahun. Penemuan yang kontroversial ini menimbulkan perdebatan soal klasifikasi manusia purba. von Koeningswald pun mengubah nama spesies dari Pithecanthropus mojokertensis menjadi Homo mojokertensis.



Berikut ciri-ciri Pithecantropus mojokertensis:  Berbadan tegak  Mukanya menonjol ke depan  Kening tebal  Tulang pipi kuat



3.Pithecanthropus erectus Pithecanthropus erectus ditemukan oleh Eugène Dubois pada 1890 di Trinil, lembah di Bengawan Solo. Berdasarkan lapisan tanah tempat fosil ditemukan, diperkirakan Pithecanthropus erectus hidup 1 juta-2 juta tahun yang lalu.



Fosil yang ditemukan saat itu berupa tulang rahang, bagian atas tengkorak, geraham, dan tulang kaki.



Setelah dikonstruksi, terlihat spesies seperti kera, namun berdiri tegak sehingga dinamai Pithecanthropus erectus. Ciri-ciri Pithecanthropus erectus yakni:  Berbadan tegap dengan alat pengunyah yang kuat  Tinggi badan berkisar 165-170 sentimeter dengan berat badan sekitar 100 kilogram  Berjalan tegak  Makanannya masih kasar dengan sedikit pengolahan



4.Pithecanthropus soloensis Fosil manusia purba ini ditemukan von Koeningswald dan Openorth di Ngandong dan Sangiran, tepi Bengawan Solo antara 1931 sampai 1933. Fosil yang ditemukan berupa tengkorak dan tulang kering. Dari lapisan tanah tempat fosil ditemukan, diperkirakan manusia purba jenis ini bertahan hidup sampai akhir Pleistosen tengah.



Homo Manusia purba jenis homo merupakan manusia purba yang paling muda dibanding manusia jenis lainnya.



Jenis Homo kadang disebut sebagai Homo erectus (manusia tegak) atau Homo sapiens (manusia cerdas).



Berdasarkan usia lapisan tanah tempat fosil ditemukan, diperkirakan jenis Homo hidup 25.000 sampai 40.000 tahun lalu. Ciri-ciri Homo yakni:  Tinggi tubuh 130-210 sentimeter  Otak lebih berkembang dari Meganthropus dan Pithecanthropus  Otot kunyah, gigi, dan rahang sudah menyusut  Tonjolan kening sudah berkurang dan sudah berdagu  Tampilannya seperti orang dari ras Mongloid dan Austramelanosoid



Ada tiga jenis Homo yang pernah ditemukan di Indonesia yakni Homo soloensis, Homo wajakensis, dan Homo floresiensis. Berikut penjelasannya: 1. Homo soloensis Homo soloensis



Fosil ini ditemukan von Koeningswald dan Weidenrich pada 1931-1934 di lembah Bengawan Solo.



Temuannya berupa tengkorak. Dari volume otaknya, diperkirakan manusia jenis ini bukan lagi Pithecanthropus. 2. Homo wajakensis Homo wajakensis adalah fosil manusia purba yang pertama ditemukan di Indonesia.



Fosilnya pertama ditemukan oleh insinyur pertambangan Belanda, BD van Rietschoten.



Van Rietschoten menemukannya pada 18881889 di daerah Wajak, dekat Tulungagung, Jawa Timur pada 1889. 3. Homo floresiensis Dikutip dari Encyclopaedia Britannica (2015), pada tahun 2004, kerangka manusia purba berjenis kelamin wanita dan beberapa kerangka lainnya ditemukan di Gua Liang Bua, Flores.



Homo floresiensis merupakan keturunan Homo erectus, manusia tegak yang merupakan nenek moyang manusia modern.Manusia purba jenis ini terbilang pendek, dengan tinggi diperkirakan sekitar 100 sentimeter. Tangannya panjang. Kapasitas kepalanya 380cc, seperti simpanse. Tulangnya rapuh, dengan wajah datar, tidak menonjol.



Manusia purba ini mirip hobbit, ras manusia karangan JRR Tolkien dalam film Lord of the Ring dan The Hobbit.



Para ilmuwan menduga Homo floresiensis cebol karena pengaruh lingkungan. Posisi mereka yang terkurung di Pulau Flores selama ribuan tahun membuat ket